Makalah
Makalah
Universitas Diponegoro
Semarang
Di susun oleh
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, yang bertemakan “ analisis penyebab terjadinya
kecelakaan kerja di atas kapal ”. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah mesin perkakas
. Semoga pembahasan yang ada dalam makalah ini dapat memberi manfaat bagi tiap pembacanya dan
menambah wawasan mengenai kesehatan, keselamatan kerja.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
2x
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………………………………………………x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................. 2
C. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH ..................................................................................... 2
BAB. II PEMBAHASAN
A. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ......................................................................... 3
B. PERALATAN KESELAMATAN KERJA ................................................................................... 3
C. KECELAKAAN DI ATAS KAPAL ..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 14
B. SARAN ........................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu negara maritim maka peranan sektor perhubungan khususnya perhubungan
laut sangat menunjang kelancaran arus barang dari suatu daerah kedaerah lainnya. Dalam era
pembangunan yang sedang giat-giatnya kita laksanakan saat ini peran tersebut sangat dibutuhkan,
sehingga dengan demikian berarti tantangan akan semakin meningkat.
Menurut Drs.Daryanto ,keselamatan kerja peralatan bengkel dan perawatan mesin ,sebab
terjadinya kecelakaan sering terjadi diakibatkan oleh lebih dari satu sebab, kecelakaan dapat di
cegah dengan menghilangkan hal hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut, ada dua sebab utama
terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman, kedua, kondisi kerja yang tidak
aman, orang yang mendapat kecelakaan luka luka sering kali di sebabkan oleh orang lain atau
karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keaamanan.sebagai alat transportasi laut
merupakan jawaban yang tepat dalam menunjang kelancaran arus pengangkutan barang, olehnya
itu dituntut Perwira pelayaran niaga yang disiplin, terampil dan gesit dalam melaksanakan
tugasnya.
Pada akhir masa ini kita menyaksikan perubahan yang cepat dalam kehidupan sehari-hari
maupun ditempat kerja. Kemajuan teknologi membawa perkembangan dalam bidang pendidikan,
tata hubungan sosial dan pergaulan masyarakat, yang mana hal ini akan berpengaruh terhadap
tingkah laku manusia.
Banyak mesin-mesin, bahan-bahan maupun proses-proses baru yang kita temui sebagai hasil
kemajuan teknologi. Tetapi kemajuan teknologi juga membawa akibat sampingan yang merugikan
bila tidak ditangani dengan baik, yaitu dalam bentuk bahaya-bahaya baru yang muncul seperti
kecelakaan kerja.
Tidak jarang suatu industri perkapalan karena kurang teliti dalam perawatan dan
perancangannya mengakibatkan jiwa manusia menjadi korban. Walau bagaimanapun kecelakaan
tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi ada yang menyebabkannya.
Menurut Purwanto (1987), keselamatan kerja, bahwa dari data-data statistik dunia terlihat
bahwa 85% dari kecelakaan disebabkan oleh perbuatan manusia yang salah (Unsafe Human Act)
walaupun sebenarnya terdapat sebab-sebab lain.
Oleh karena itu untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas maka perlu adanya usaha pencegahan,
yaitu melalui usaha keselamatan kerja yang baik, yang mana usaha keselamatan kerja ini
merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengendalikan terjadinya kecelakaan yang
berkaitan dengan lingkungan kerja. Dan yang sangat penting apabila kita bekerja harus betul-betul
memperhatikan keselamatan kerja dan kita jangan sampai ceroboh atau lalai karena dapat
menyebabkan kecelakaan terutama dalam hal pemakaian alat-alat keselamatan pada waktu
bekerja. Tentunya dalam hal ini pihak perusahaan pun sangan berperan aktif terutama dalam
41
penyiapan alat-alat keselamatan kerja. Seperti yang kita ketahui sering terjadi kecelakaan kerja di
atas kapal sehingga penulis mencoba mengkaji lebih lanjut mengenai masalah tersebut, sehingga
menjadikannya suatu masalah yang perlu dipaparkan dalam makalah dengan judul “ANALISIS
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL”
B. RUMUSAN MASALAH
25
BAB. II
PEMBAHASAN
63
Alat pelindung ini disediakan oleh pabrik pembuat mesin dan alat tenaga misalnya kap-kap
pelindung dari motor listrik, katup-katup pengaman dari ketel uap, pompa-pompa dan sebagainya.
2. Alat Pelindung Untuk Para Pekerja (Personal Safety Equipment)
Alat pelindung untuk para pekerja adalah gunanya untuk melindungi pekerja dari bahaya-bahaya
yang mungkin menimpanya sewaktu-waktu dalam menjalankan tugasnya seperti:
1) Helm pelindung batok kepala
2) Alat pelindung muka dan mata
3) Alat pelindung badan
4) Alat pelindung anggota badan (lengan dan kaki)
5) Alat pelindung pernafasan
6) Alat pelindung pendengaran
Adapun jenis-jenis perlengkapan kerja, seperti yang dimaksud pada pasal 13 dan pasal 14 Undang-
undang Keselamatan Kerja N0.1 Tahun 1970 adalah :
1. Alat-alat pelindung batok kepala.
2. Alat-alat pelindung muka dan mata.
3. Alat-alat pelindung badan.
4. Alat-alat pelindung anggota badan seperti lengan dan kaki.
5. Alat-alat pelindung pernafasan.
6. Alat-alat Pencegah jantung.
7. Alat-alat pelindung pendengaran.
8. Alat-alat pencegah tenggelam.
47
a. Kegunaan Alat Keselamatan Kerja
Adapun jenis peralatan keselamatan kerja beserta kegunaannya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
85
Sepatu keselamatan ( Safety Dikenakan oleh pekerja untuk menghindari dari
shoes) terperosot dan terkena beban berat pada waktu
bekerja.
Digunakan pada pekerja yang melaksanakan
Jaring keselamatan
pekerjaan diatas mesin yang beroperas i
Digunakan untuk menemukan orang yang jatuh
Pengeruk terbenam dalam air, atau barang -barang yang
terjatuh ke dalam air.
Sumbat telinga (Ear plug ) Digunakan oleh pekerja untuk menghindari diri
dari suara bising.
Digunakan oleh pekerja untuk menghindari dari
Tutup telinga (Ear muff)
suara bernada tinggi dan keras
96
untuk awak untuk berjalan di sekitar. Safety Shoes memastikan bahwa tidak
ada luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas Kapal
4. Sarung tangan (Hand safet y) : Berbagai jenis sarung tangan yang disediakan
Di Kapal. sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi
keharusan untuk melindungi tangan orang -orang. Beberapa sarung tangan
yang diberikan sarung tangan tahan panas untuk bekerja pada permukaan
yang panas, kapas sarung tangan untuk operasi no rmal, sarung tangan las,
sarung tangan bahan kimia dll
5. Goggles: Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam
operasi sehari -hari pada kemungkinan kapal sangat tinggi untuk memiliki
cedera mata. kaca pelindung atau kacamata yang digunakan untuk
perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi
pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi.
6. Plug: Di Ruang Mesin kapal menghasilkan suara 110 -120 db ini merupakan
frekuensi suara yang sangat tinggi untuk teling a manusia. Bahkan beberapa
menit paparan dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi dan gangguan
pendengaran kadang-kadang sebagian atau penuh. Sebuah penutup telinga
atau steker telinga digunakan pada kapal yang mengimbangi suara yang
dapat di dengar oleh ma nusia dengan aman,
7. Safet y harness: operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecatan
permukaan yang tinggi yang memerlukan anggota kru untuk menjangkau
daerah-daerah yang tidak mudah diakses. Untuk menghindari jatuh dari
daerah tinggi seperti itu, maka menggunakan Safet y harness. Safet y harness
adalah di kenakan oleh operator di satu ujung dan diikat pada titik kuat di
ujung lainnya.
8. Face mask: Bagi yang Bekerja di permukaan insulasi, pengecetan atau
membersih kan karbon yang melibatkan partikel be rbahaya dan minor yang
berbahaya bagi tubuh manusia jika dihirup langsung. Untuk menghindari
hal ini, masker wajah diberikan hal ini di gunakan sebagai perisai muka
dari partikel berbahaya.
10
7
9. Chemical suit: Penggunaan bahan kimia di atas kapal sangat sering dan
beberapa bahan kimia yang sangat berbahaya bila berkontak langsung
dengan kulit manusia. Chemical suit dipakai untuk menghindari situasi
seperti itu.
10.Welding perisai: Welding adalah kegiatan yang sangat umum di atas kapal
untuk perbaikan struktural. J uru las yang dilengkapi dengan perisai las atau
topeng yang melindungi mata dari kontak langsung dengan sinar ultraviolet
dari percikan las, hal Ini Harus Di perhatikan dan sebaiknya pemakaian
Welding shield sangat di haruskan untuk keselamatan Pekerja.
11
8
C. KECELAKAAN DI ATAS KAPAL
Setelah kita mengetahui sebab dan proses terjadinya kece lakaan, maka kita
dapat menentukan cara penanggulangannya, baik untuk meniadakan atau
mengurangi akibat kecelakaan itu. Pada masa lalu, usaha keselamatan kerja
ditujukan untuk mengatasi “Unsafe Act” dan “Unsafe Condition” yang
ternyata hanya merupakan geja la dari adanya ketimpangan pada unsur sistem
produksi.
c. Pencegahan kecelakaan
Perbaikan pada unsur sistem produksi ini selain dapat mencegah terjadinya
kecelakaan/insiden yang merugikan, juga dapat meningkatkan produktifitas
perusahaan.
a. Pendekatan Sub Sistem Lingkungan fisik.
Usaha keselamatan kerja yang diarahkan pada lingkungan fisik ini bertujuan
untuk menghilangkan, mengendalikan atau mengurangi akibat dari bahaya -
bahaya yang terkandung dalam peralatan, bahan -bahan produksi maupun
lingkungan kerja. Menurut ASSE dalam “Thje Dictionary of term used in
the safety professional” , bahaya adalah suatu keadaan atau perubahan
lingkungan yang mengandung potensi untuk menyebabkan cedera, penyakit,
kerusakan harta benda, bahaya ini dapat berbentuk bahaya mekanik , fisik,
kimia, dan listrik. Usaha Pencegahan Kecelakaan melalui :
1) Perancangan mesin atau peralatan dengan memperhatikan segi -segi
keselamatannya.
2) Perancangan peralatan atau lingkungan kerja yang sesuai dengan batas
kemampuan pekerja, agar tercipta “The Right Design for
Human” sehingga dapat dihindari ketegangan jiwa, badan maupun
penyakit kerja terhadap manusia.
3) Pembelian yang didasarkan mutu dan syarat keselamatan kerja.
13
10
4) Pengelolaan (pengangkutan, penyusunan, penyimpanan) bahan -bahan
produksi dengan memperhitungkan standar keselamatan yang berlaku.
5) Pembuangan bahan limbah/ ballast/air got dengan memper -hitungkan
kemungkinan bahaya -nya, baik terhadap masyarakat maupun lingkungan
sekitarnya.
14
11
2) Komunikasi, dalam bentuk safety contact, safety
indoctrination, propaganda &publikasi kesela -matan dan lain -lain.
3) Partisipasi karyawan, seperti : safety talks, safety meeting safety
observer program dan lain -lain.
4) Enforcement, melalui penerapan peraturan keselamatan kerja dan saksi -
saksinya.
5) Hadiah ( Reward ) dalam bentuk “Safe Behavior Reinforcement
“ maupun “Award Program”
6) Dari segi keadaan mental, seperti: marah, ketegangan kerja ( stress),
kelemahan mental, bioritmik, dll. Dapat diatasi melalui perencanaan alat
dan kepengawasan yang baik, sehingga tercipta suasana kerja yang aman
dan nyaman.
15
12
d. Peraturan standar dan prosedur keselamatan kerja.
e. Sistem untuk menentukan bahaya, baik yang potensial melalui inspeksi,
analisa kegagalan (Fault Tree Analysis). Analisa keselmatan ( Job Safety
Observation ).
16
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan memperhatikan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis dapat
menyimpulkan faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah rendahnya
Kedisiplinan yang dimiliki oleh para pekerja tentang pentingnya penggunaan alat keselamatan
kerja masih kurang. Hal ini dibuktikan berdasarkan dari hasil penelitian ternyata 80-85 %
kecelakaan disebabkan oleh faktor kesalahan dan kelalaian manusia yang lebih dominan.
B. SARAN
Penulis mengajukan saran sebagai upaya yang dapat direalisasikan dalam usaha mencapai
tingkat keselamatan kerja yang tinggi di kapal yaitu Disiplin di kapal harus diterapkan terutama
dalam melakukan suatu pekerjaan harus selalu menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang
sesuai dengan standar internasional, sehingga seluruh awak kapal dapat terhindar dari akibat fatal
kecelakaan bekerja.
17
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Diklat Perhubungan, BST, Modul-4, “Personal Safety and Social Responsibility”,
Departemen Perhubungan, Jakarta, 2000
Badan Diklat Perhubungan, “International Safety Management Code”, Departemen
Perhubungan, Jakarta, 2006
Daryanto, “Keselamatan Kerja Peralatan Bengkel Dan Perawatan Mesin”, Penerbit Alfa Beta,
2010
http://adzwarmudztahid.files. Wordpress .com /2011/04/mkkk.pdf ILO & WHO Join Commitee
on Occupational health, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,Tahun 1950.
http://expressclass.blogspot.com/ 2009/ 02/ pengaruh-keselamatan-dan kesehatan.html
http://www.anneahira.com/teori-keselamatan-kerja.htmH.W.Heinrich, kecelakaan kerja.
18
15