ABSTRACT
Including one injection of sterile preparations in the form of solutions, emulsions,
suspension, or powder to be dissolved or suspended before use that use by tearing tissue
in the skin or through a mucous membrane. Manufacture of injection using materials
such as nicotinamide as an active ingredient, Na-benzoate as a preservative, and aqua
pro injection as well as the carrier solvent. Preparations injection in single-dose use of
packaging in the form of ampoules (1mL), while in the double-dose use vial (5 mL).
Making the injection of nicotinamide both packaging vials or ampoules had the same
procedure by dissolving the substance by using API / WFI in the glass beaker. Injection
dosage should whenever possible be isotonic and isohidris, meant that when injected into
the body does not hurt and absorption of the drug can be optimized. Preparations
injection in vial packaging are hipotonis so that the addition of NaCl as 0,0171g to make
the preparation isotonic, whereas injection ampoule packaging is hpertonic. Tonicity
calculation method used is the method krioskopik, equivalent NaCl, white-vincent,
sprows and dissociation of factors.
Keyword : nicotinamide injection, tonicity, packaging
ABSTRAK
Injeksi termasuk salah satu sediaan steril yang berupa larutan, emulsi, suspense, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang
pemakaiannya dengan cara merobek jaringan dalam kulit atau melalui membrane
mukosa. Pembuatan injeksi menggunakan bahan berupa nikotinamid sebagai zat aktif,
Na-benzoat sebagai pengawet, dan aqua pro injection sebagai pelarut sekaligus
pembawa. Sediaan injeksi dalam dosis tunggal menggunakan pengemas berupa ampul
(1mL) sedangkan dalam dosis ganda menggunakan vial (5mL). Pembuatan injeksi
nikotinamid baik pengemas vial ataupun ampul memiliki prosedur yang sama dengan
cara melarutkan zat dengan menggunakan API/WFI didalam beaker glass. Sediaan
injeksi harus sebisa mungkin bersifat isotonis dan isohidris, dimaksudkan agar saat
disuntikkan ke badan tidak terasa sakit. Sediaan injeksi dalam pengemas vial bersifat
hipotonis sehingga dilakukan penambahan NaCl sebanyak 0,0171g untuk membuat
sediaan isotonis, sedangkan injeksi pengemas ampul bersifat hpertonis. Metode
perhitungan tonisitas yang digunakan berupa metode krioskopik, ekuivalen NaCl, white-
vincent, sprows, dan faktor disosiasi.
Kata kunci : injeksi niotinamid, tonisitas, pengemas
1. PENDAHULUAN Nicotinamide adalah
Sediaan injeksi merupakan turunan dari vitamin B3. Tidak
sediaan steril berupa larutan, hanya dihasilkan secara alami
emulsi, suspense, atau serbuk oleh tubuh, nicotinamide juga
yang harus dilarutkan atau bisa diperoleh dari jenis-jenis
disuspensikan lebih dahulu makanan, seperti daging ayam,
sebelum digunakan secara sapi, ikan, telur, susu, ragi,, dan
parenteral, yang disuntikkan gandum utuh. Di dalam tubuh,
dengan cara merobek jaringan nicotinamide akan diubah
kedalam kulit atau melalui kulit menjadi enzim yang dapat
atau memlalui membrane mengurai lemak menjadi energi.
mukosa. Wadah untuk sediaan Selain itu, zat ini juga memiliki
dosis ganda yang umum sifat anti inflamasi, sehingga
digunakan berupa vial atau dipakai untuk mencegah
flakon.Wadah dosis ganda peradangan pada jerawat.[3]
dilengkapi dengan penutup karet Vial adalah salah satu
atau plastic untuk wadah dari bentuk sediaan steril
memungkinkan penusukan yang umumnya digunakan pada
jarum suntik tanpa membuka dosis ganda namun terkadang
[1]
atau merusak tutup. juga digunakan sebagai wadah
Ampul adalah wadah dosis tunggal. Tutup vial terbuat
berbentuk silindris yang terbuat dari karet yang berasal dari karet
dari gelas dengan ujung runcing alam, silikon,neoprene atau
dan bidang dasar datar. Ukuran polyisoprene.[4]
nominalnya adalah 1, 2, 5, 10,
20 atau 30 mL. Ampul adalah
wadah takaran tunggal atau 2. METODE PENELITIAN
single doses ehingga total 2.1 Waktu Dan Tempat
jumlah cairannya ditentukan
Penelitian ini dilakukan di
pemakaian dalam satu kali
Laboratorium Teknologi
pemakainnya untuk satu kali
Farmasi, Jurusan Farmasi,
injeksi. [2]
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas merupakan air yang dipakai
Sriwijaya pada tanggal 11 untuk pembuatan sediaan steril
September 2019. seperti injeksi. Pertama lakukan
penyulingan terhadap aquadest,
2.2 Alat Dan Bahan
di panaskan hingga pada
2.2.1 Alat
erlenmeyer nampak gelembung
Alat yang digunakan untuk gas pada air. Setelah itu
pembuatan injeksi dalam bentuk masukkan arang aktif untuk
vial dan ampul, berupa pipet memurnikan aquadest, dan
tetes, gelas beker, batang lakukan penyaringan untuk
pengaduk, pengemas primer memindahkan wadah nya.
vial, pengemas primer ampul,
pengemas sekunder vial, 2.3.2 Pembuatan sediaan
0,3 𝑔
= 8,985 ml
8,985 𝑚𝑙
Penyimpanan : dalam wadah
→ =
0,05 𝑔 𝑥 tertutup rapat dan tempat
0,3 x = 0, 44925
X=1,4975ml sejuk
Khasiat : antipallegra,
5. Metode Faktor disosiasi vitamin B kompleks
𝑀𝑛 𝑓𝑎
𝑋𝑛 = . ⌊0,28 − ( . 𝑋 )⌋ Sterilisasi : cara A atau cara
𝑓𝑛 𝑚𝑎 𝑎
58,5 1 C
= 1,8
. ⌊0,28 − (122 . 0,05 )⌋
= 32,5 (0,28 – 0,00041) Titik lebur : antara 128oC –
= 32,5 (0,27959)
𝑔 131oC
= 9,087 ⁄𝐿
→
9,087 𝑔
=
𝑥 Stabilitas : hindari dari sinar
1000 𝑚𝑙 1 𝑚𝑙
X=0,0091g cahaya
Imkompatibilitas : dengan zat
3.2 Monografi pengoksidasi yang kuat
3.2.1 Nikotinamid
3.2.2 Natrium Benzoat (HOPE Ed kalsium, gelatin, dan garam
VI, Hal. 627 – 629) dari logam berat
Nama kimia :
Sodium Beanzoate 3.2.2 API (Farmakope Indonesia
Rumus empiris : C7H5NaO2 Ed III, Hal.94-97)
Rumus molekul : Nama resmi: aqua pro
injection
Rumus empiris : H2O
Rumus molekul :
BM : 144,1 g/mol
Pemerian : granul putih atau
kristal atau hablur, dalam
BM : 18,02 g/mol
bentuk serbuk bersifat
Pemerian : cairan jernih tak
higroskopis, tidak berbau,
berwarna, tak berbau, tak
stabil di udara
berasa
Kelarutan : mudah larut
Kelarutan : sangat mudah
dalam air, agak sukar larut
larut dalam 100 bagian air
dalam etanol,
pH : 5,0 – 7,0
pH : > 5,0
Penyimpanan : dalam wadah
Penyimpanan : dalam wadah
tertutup baik dan rapat
tertutup rapat dan ditempat
Kegunaan : pelarut sekaligus
yang sejuk serta kering
pembawa
Khasiat : antimikrobial atau
Sterilisasi : dengan cara A
pengawet
Titik lebur : 0oC
Sterilisasi : cara A atau cara
Stabilitas : stabil dalam suhu
C
ruang
Titik lebur : 0,24oC (1,0%
Imkompatibilitas : dengan
w/v)
bahan yang mudah
Stabilitas : stabil di udara
terhidrolisis
Imkompatibilitas : komponen
kuartener, garam feri, garam
Jurnal teknologi farmasi (III) steril |8
dapat dilihat bahwa pada kelima ekspien dan zat aktif yang digunakan.
injeksi pada vial didapatkan hasil yang Pengemas yang digunakan pada
hipotonis .dengan nilai penurunan titik sediaan injeksi ini berubah pegemas
SARAN
Semua alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum harus
disiapkan terlebih dahulu.Prosedur
kerja yang dilakukan harus sesuai dan
tidak boleh menyimpang dan lebih