Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU RANGKA STRUKTUR BAJA KONSTRUKSI BANGUNAN

SEDERHANA TERHADAP UJI MONOTONIK


SIMULASI BEBAN GEMPA

Oleh : Wahyu Wuryanti


Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan – Kab. Bandung 40393
E-mail : wuryantiwahyu@gmail.com
Tanggal masuk naskah: 15 Juni 2008 , Tanggal revisi terakhir : 08 Agustus 2008

Abstrak
Struktur rangka baja merupakan salah satu tipe yang dituangkan dalam pedoman
pembangunan bangunan sederhana tahan gempa, walaupun dalam penggunaannya lebih
banyak dimanfaatkan untuk bengkel, gudang dan fungsi usaha lainnya. Padahal sebagai
konstruksi prefabrikasi, penggunaan jenis struktur ini memiliki beberapa keuntungan
seperti kepraktisan dan kecepatan dalam pelaksanaan konstruksi serta kualitas bahan
yang terkontrol. Hal itulah pada akhir-akhir ini penggunaan bahan bangunan berbasis
material baja mulai diminati dan dicari inovasi untuk konstruksi rumah. Dalam tulisan ini
akan menguraikan hasil kajian eksperimental sistem struktur baja sebagai pemikul beban
lateral. Pengujian menggunakan empat buah spesimen portal baja dua dimensi dengan
model portal berbeda sesuai dengan model rangka yang banyak digunakan, yaitu (1)
portal terbuka, (2) portal dengan bresing, (3) portal terbuka dengan dinding pengisa
tanpa pengait geser antara kolom dan dinding dan (4) portal terbuka dengan dinding
pengisi yang menggunakan pengait geser. Pembebanan menggunakan metoda beban
statik monotonik untuk mengetahui kapasitas struktur memikul beban lateral.

Kata kunci: Rangka baja, bangunan sederhana tahan gempa

Abstract
Although steel frame as a type in the guideline for simple building seismic resistant, even
though in practices the such structure was prefered for workshop, warehouse, or other
bussiness function. Whereas using prefabricated construction, these type structures have
advantages consists practically construction, fast erection in construction and controlled
quality of material. However, using steel-based building material has been encouraged
and inovated for house construction. In this paper will elaborate result of experimental
study of steel structure as lateral frame structures. Examination used four spesimens steel
frame in two dimensions with diferent frame types, (1) open frame, (2) braced frame, (3)
infilled wall frame without shear connector between wall and column , (4) infill wall open
frame with shear connector. The loading was applied by monotonic static lateral load to
examine the structure lateral capacity.

Keyword: Steel frame, seismic resistant simple building

328 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008


PENDAHULUAN pada rangka baja, (2) mengetahui
kapasitas dari sistem rangka struktur,
Berdasarkan investigasi kerusakan dan (3) mengetahui bagaimana perilaku
bangunan paska gempa sejak 1992 dinding pasangan dengan dan tanpa
kelompok yang paling banyak shear connector terhadap sistem rangka
mengalami kerusakan adalah bangunan struktur. Diharapkan dengan hasil
non-engineered (nirrekayasa) [Boen kajian ini dapat lebih dipahami perilaku
2003]. Namun pedoman untuk dari sistem rangka baja sebagai portal
bangunan nirrekayasa tahan gempa penahan beban lateral dan
baru disusun pada tahun 2006. Salah dikembangkan oleh masyarakat sebagai
satu alasannya adalah karena sesuai konstruksi prefabrikasi untuk bangunan
dengan definsinya bahwa bangunan massal.
nirrekayasa adalah konstruksi bangunan
sederhana yang di dalam
METODOLOGI
perencanaannya tidak melibatkan
tenaga ahli, dan seringkali merupakan Penelitian ini menggunakan metoda
konstruksi spontanitas yang dibangun eksperimental dengan melakukan
oleh masyarakat. pengujian monotonik (monotonic test)
pada spesimen yang dibebani lateral
Di dalam pedoman tersebut disusun
untuk diukur simpangan dan
salah satu tipe konstruksi yang
pengamatan pola keretakan secara
dicantumkan adalah bangunan
visual, khususnya pada portal dengan
sederhana dengan sistem konsruksi
dinding pasangan. Spesimen
rangka baja. Meskipun keberadaannya
menggunakan 4 (empat) jenis portal dua
sistem struktur ini tidak sepopuler
dimensi didorong beban lateral dengan
seperti sistem lainnya seperti konstruksi
kenaikan (increment) bertahap pada
beton bertulang atau konstruksi kayu
ujung portal. Alur pemikiran dalam
atau pasangan dinding, namun jenis
penelitian mengikuti Gambar 1. Diawali
kontruksi ini lebih banyak digunakan
dengan menentukan parameter uji yang
untuk bangunan gudang, bengkel atau
digunakan sebagai dasar penentuan
fungsi usaha lainnya. Padahal sebagai
beban dan posisi titik ukur spesimen
konstruksi prefabrikasi, penggunaan
yang diutamakan pada titik sambungan.
jenis struktur ini memiliki beberapa
keuntungan seperti kepraktisan dan Identifikasi parametr uji dan

kecepatan dalam pelaksanaan konstruksi


evaluasi ketersediaan peralatan
dan sumber daya lainnya
serta kualitas bahan yang terkontrol.
Sistem struktur baja yang dituangkan
Menentukan
model spesimen
dalam pedoman adalah konstruksi baja
hot-rolled dengan profil C atau kanal Pembuatan Skenario penempatan
untuk komponen balok dan kolom spesimen dan
ereksi portal
alat ukur pada
spesimen
dikombinasikan dengan dinding
pasangan. Sedikit sekali penelitian atau Pengujian dan monitoring
pengujian yang dilakukan untuk
mengkaji perilaku sistem struktur baja. Analisis data:
Oleh sebab itu dalam tulisan ini - daktilitas
- pola keruntuhan
dimaksudkan untuk (1) memahami
kinerja dari sistem portal penahan lateral Gambar 1. Pola Pikir Penelitian

Perilaku Rangka Struktur ... (Wahyu W.) 329


Uji monotonik umumnya digunakan menempatkan tulangan yang terlalu
untuk mengetahui kapasitas suatu rapat atau kesulitan untuk
sistem rangka struktur [Toothman, membengkokkan tulangan. Dengan
2003]. Namun demikian pada demikian suatu disain disebut efektif
kenyataannya sebagai struktur pemikul bilamana disain rencana di atas kertas
beban gempa, sistem portal baja akan mudah diaplikasikan di lapangan dan
memikul beban dinamik yaitu beban mudah pula dalam pemeliharaannya.
siklik pada saat terjadi gempa. Atas Disamping kualitas pelaksanaan
dasar alasan ini seringkali di dalam parameter lain yang digunakan untuk
pengujian lengkap dilakukan kedua mengukur ketahanan gempa adalah nilai
pengujian tersebut yaitu uji monotonik kekuatan rangka struktur bangunan
dan uji siklik. Berdasarkan hasil uji melalui nilai daktilitas struktur.
monotonik dapat diperoleh kapasitas
batas kekuatan sistem struktur,
Daktilitas Struktur
kemudian dibandingkan dengan uji siklik Yang dimaksud dengan daktilias adalah
untuk mengukur perilaku sistem struktur kemampuan dari sebuah struktur
terhadap beban lateral tekan dan tarik. konstruksi untuk menahan deformasi
Dalam penelitian ini lebih difokuskan diatas titik leleh tanpa kehilangan
pada uji monotonik, sehingga pada kekuatan yang berarti (significant of loss
tahap analisis kuantitatif dilakukan strength). Walaupun konsep daktilitas
berdasarkan analisis nilai kapasitas yang telah dikenal secara umum namun
diperoleh pada kurva elastik-plastik definisi secara kuantitatif belum dapat
ekivalen. Uji siklik tidak dilakukan karena ditetapkan secara jelas, masih dalam
keterbatasan peralatan di tempat perdebatan hingga saat sekarang.
pengujian, sehingga keluaran yang Mengacu pada definsinya pengertian
diperoleh dari pengujian adalah nilai daktilitas dapat dibedakan menjadi
kapasitas kekuatan maksimum rangka beberapa jenis daktilitas.
struktur tetapi tidak dapat memberikan a) Daktilitas regangan
informasi lebih detail tentang besarnya b) Daktilitas kurvatur
energi yang dapat diserap. c) Daktilitas simpangan (deformasi)
Berdasarkan ketiga jenis daktilitas
TINJAUAN TEORITIS tersebut yang sering digunakan adalah
daktilitas penurunan. Daktilitas ini juga
Portal Penahan Beban Lateral sering didefinisikan sebagai daktilitas
Ketahanan bangunan terhadap gaya struktur, yaitu kemampuan suatu
gempa dapat dilakukan melalui struktur untuk melakukan deformasi
pencapaian mutu pekerjaan berkaitan inelastik, dengan memperhitungkan
dengan kesederhanaan pendetailan dari interaksi antara material, penampang
komponen struktur. Sebagai contoh serta elemen yang menyusun struktur
dalam struktur bangunan beton tersebut. Jadi daktilitas struktur jauh
bertulang, walaupun dimungkinkan lebih kompleks dibandingkan dengan
mendetailkan tulangan yang kompleks di daktilitas yang lainnya. Kondisi
atas kertas dan bahkan dalam deformasi paska elastik untuk
pembuatan spesimen di laboratorium, menghitung daktilitas digunakan kondisi
tetapi bila dilaksanakan di lapangan saat maksimum tetapi di dalam referensi
pendetailan tersebut menjadi rumit lain menggunakan kondisi saat
karena kendala teknis seperti

330 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008


mencapai 95%, 90% atau 80% dari a) Simpangan saat terjadinya leleh
kekuatan setelah kekuatan maksimum pertama
(Pmax) terlampaui [Yurisman, 2001], b) Simpangan elastis di bawah suatu
seperti pada Gambar 2. pembebanan yang sama dengan
beban runtuh
Properti daktilitas struktur yang
c) Simpangan yang diberikan berdasar-
menggambarkan korelasi antara gaya
kan pada kesetaraan kapasitas
(beban lateral) dengan simpangan,
penyerapan energi
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
3, selanjutnya akan digunakan penulis Dalam penelitian ini nilai simpangan
sebagai dasar analisis perhitungan yang digunakan berdasarkan kententuan
daktilitas dalam studi ini. butir a) dan b).
Ketentuan simpangan leleh yang
Pmax
0.95 P digunakan dalam penelitian ini adalah
0.90 P berdasarkan konsep leleh pertama (first
0.80 P yield) dan beban runtuh (collapse load).
Pada konsep analisis leleh pertama nilai
daktilitas didapatkan dari perbandingan
Py
deformasi struktur saat tercapainya
beban maksimum dengan deformasi
saat leleh pertama, lihat Gambar 4 (a),
sesuai persamaan (1).
dy dmax d95 d90 d80

Gambar 2. Definisi Beban Runtuh du


1  (1)
d y1
d
P
u
Sedangkan pada konsep analisis beban
runtuh nilai daktilitas didapat dari
perbandingan deformasi struktur saat
P mencapai beban maksimum dengan
y
deformasi yang didapat dari
perpotongan perpanjangan garis elastis
dengan garis horisontal yang melalui
dy du
beban maksimum, Gambar 4 (b)
mengikuti persamaan (2).
Gambar 3. Definisi Daktilitas Struktur

du
Simpangan Leleh dan Ultimit 2  (2)
Dalam menetapkan kondisi leleh dan d y2
ultimit dapat digunakan beberapa pilihan
yang berbeda, sehingga definisi
daktilitas secara kuantitatif bukanlah
suatu penetapan yang tegas karena
nilainya dapat saja berbeda. Untuk
menentukan kondisi leleh ada beberapa
alternatif yang dapat digunakan yaitu:

Perilaku Rangka Struktur ... (Wahyu W.) 331


kan sendi plastis
P
Pu  Ditentukan oleh keruntuhan nyata
dari keseluruhan atau sebagian
Py struktur seperti fraktur atau
ketidakstabilan.
Dengan demikian pada struktur
dy
bangunan ada dua ketentuan untuk
(a) Leleh Pertama
mendefinisikan kondisi batas yaitu:
(1) Kekuatan struktur sebagai
P
P persyaratan keamanan struktur
dalam memikul beban ekstrim
selama umur layan struktur
(2) Persyaratan fungsional pada
kondisi layan.
dy dy
(b) Beban Runtuh (c) Energi Terserap
BAHAN DAN PENGUJIAN
Gambar 4. Penentuan Simpangan Leleh Spesimen
Sebagai sistem struktur konstruksi
Kriteria Runtuh Struktur bangunan sederhana umumnya berupa
Telah diterima secara luas bahwa portal penahan momen berupa portal
struktur baja mempunyai kinerja yang terbuka dengan pasangan dinding bata
baik akibat beban gempa. Sesuai atau batako tanpa sambungan antara
dengan karakteristik material baja, dinding dengan portal. Untuk
struktur baja dapat direncanakan untuk mengetahui perilaku sistem struktur
beban ultimit dimana mekanisme plastis tersebut, sebagai spesimen
dapat diharapkan terjadi. Beban plastis menggunakan portal dua dimensi
maksimum yang menyebabkan meliputi portal terbuka, portal dengan
terbentuknya sendi plastis pada seluruh bresing dan portal terbuka dengan
elemen rangka secara teoritis dapat pasangan bata seperti tertera dalam
dipikul oleh portal baja, sehingga Gambar 5. Profil baja yang digunakan
memungkinkan untuk penyerapan energi yaitu kolom dan balok menggunakan
maksimum. Tetapi pada kenyataannya profil C ganda sementara sebagai
hal ini tidak selalu dapat dicapai, bresing profil baja siku, dan sebagai
bilamana struktur telah melewati shear connector adalah baja tulangan,
keadaan batasnya. Yang dimaksud seperti didetailkan pada Gambar 6.
dengan kondisi batas adalah suatu
keadaan dimana struktur sudah tidak (a) Bentang portal adalah 4m dan
dapat berfungsi lagi sebagai pemikul tinggi portal 2.7 m.
beban. Kondisi ini diukur berdasarkan (b) Spesimen yang digunakan adalah:
ketentuan  Spesimen I merupakan portal
penahan momen (open frame)
 Persyaratan fungsi, seperti simpang-  Spesimen II merupakan portal
an maksimum atau simpangan antar terbuka ditambah dengan
lantai maksimum (drift), secara bresing
konsep dapat berupa sendi-sendi  Spesimen III merupakan portal
plastis atau mekanisme pembentu- terbuka dengan dinding

332 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008


pasangan bata (infill-wall frame)
tanpa shear connector pada
dinding pasangan
 Spesimen IV serupa dengan
spesimen III tetapi dengan
shear connector
(c) Detail Bresing

(a) (b)

(d) Detail shear connector


(c) (d)
Gambar 6. (a),(b),(c),(d) Detail Sambungan
Gambar 5. (a) portal terbuka, (b) portal
dengan bresing, Portal dengan dinding
pasangan bata (c) tanpa dan (d) dengan Pengujian
shear connector Pada pengujian, tahap pembebanan
terhadap spesimen dilakukan dengan
kecepatan 0,02 mm/detik berdasarkan
stroke control. Perletakan hidrolik jack
sebagai alat dorong beban ditempatkan
pada ujung bentang balok. Untuk
mengukur besarnya simpangan
dipasang Lateral Vertical Displacement
transducer (LDTV) yang disambungkan
ke data logger. Jenis Data Logger yang
digunakan adalah TDS-302. Untuk
(a) Spesimen III dan IV
mengukur regangan digunakan strain
gauge jenis post yield tunggal yang
mempunyai kapasitas regangan
maksimum 30%. Srain gauge
ditempatkan pada bagian sambungan
dan pada bagian yang diperkirakan
mengalami gaya dalam besar atau tekuk
lokal. Pemasangan transducer (Tr) dan
strain gauge (Sg) pada masing-masing
spesimen dapat dilihat pada Gambar 7.
Pengamatan visual tetap diperlukan
untuk mengamati bentuk deformasi,
(b) Sambungan Balok dan Kolom
terjadinya leleh, tekuk, keretakan (pada
dinding) serta kerusakan lainnya.

Perilaku Rangka Struktur ... (Wahyu W.) 333


Tr5 P
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Tr2 Sg2 Hasil analisis uji monotonik dapat
Tr1
digambarkan dengan hubungan beban
lateral dan simpangan seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 8 untuk
masing-masing spesimen. Pada gambar
Tr3 Tr4 tersebutr jelas terihat bahwa spesimen
Sg1 Sg3 II dan IV mempunyai kapasitas lebih
Spesimen I tinggi dibandingkan kedua spesimen
lainnya. Hal ini dapat dipahami karena
Tr6
Tr5 P terdapat kontribusi kekakuan dari
Tr2
Sg2 dinding pasangan. Namun demikian
Sg4 Tr3
karena dalam perencanaan bangunan
Sg3
tahan gempa, dinding pasangan
dianggap bukan komponen pemikul
beban lateral, maka perlu dianalisis lebih
detail dengan membandingkan dua
Tr4
Tr1
Sg1 kelompok portal tanpa dinding dan
Spesimen II portal dengan dinding pengisi.
1) Spesimen I: portal terbuka (momen
Tr6 P
resistance frame). Model portal jenis
Tr2 Sg3 ini adalah yang paling sederhana
Tr1
dalam memikul beban lateral. Dilihat
dari grafik hasil uji, menunjukkan
bahwa kondisi elastis terjadi sampai
Tr5
beban mencapai 700 kg dengan
simpangan maksimum mencapai
Tr3 Sg2 Tr4
180 mm. Setelah mencapai beban
Sg1
maksimum tersebut struktur portal
Spesimen III
langsung runtuh tanpa memperlihat-
Tr6 P
kan perilaku leleh secara signifikan.
2) Spesimen II : Portal bresing
Tr2 Sg3 Tr1 (braced frame). Model portal ini
mempunyai kapasitas lebih tinggi
dalam menahan beban lateral
dibandingkan spesimen I. Gaya
Tr5
lateral yang dipikul oleh balok dan
kolom didistribusikan pula pada
Tr3 Sg2 Tr4
komponen bresing. Bentuk bresing
Sg1
dalam rangka baja juga mempunyai
Spesimen IV
pengaruh signifikan pada rangka
pemikul lateral. Kehandalan
Gambar 7. Penempatan Transducer dan Strain sambungan baut juga memegang
gauge peran penting dalam menahan
beban lateral. Kondisi elastis terjadi

334 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008


sampai beban mencapai sekitar bahwa perhatian khusus harus
4500 kg sebelum terjadi slip di diberikan pada saat pelaksanaan
bagian sambungan. Dengan kondisi pekerjaan di bagian sambungan.
beban tetap yaitu sekitar 4000-4500 Apabila bagian sambungan tidak
kg simpangan terus berlangsung dilaksanakan dengan baik, maka
sampai mencapai 160 mm. Pola perilaku portal dengan bresing
runtuh terjadi setelah bagian kolom menyerupai perilaku kondisi portal
sobek di daerah sekitar sambungan. terbuka.
Belajar dari kondisi ini menunjukkan

PENGUKURAN DEFLEKSI LATERAL PADA TRANSDUCER 2 (Tr2)


7000

6000

5000
LATERAL FORCES (kg)

4000

3000

2000

1000

0
0 20 40 60 DEFLEKSI
80 LATERAL100
(mm) 120 140 160 180 200

Gambar 8. Beban Lateral dan Simpangan Horisontal


3) Spesimen III: Portal terbuka dengan bata. Seperti terlihat pada Gambar
dinding pengisi pasangan bata (infill 8, kondisi elastis terjadi sampai
wall frame) tanpa shear connector. mencapai beban 1600 kg dengan
Bagian yang perlu dicermati dalam simpangan 50 mm. Kondisi leleh
model rangka seperti ini adalah berlangsung sampai beban
pertemuan antara pasangan bata mencapai 2000 kg dengan
dengan kolom, terutama karena simpangan 168 mm sebelum terjadi
jenis material yang digunakan runtuh. Berdasarkan pengamatan
berbeda, permukaan baja sangat visual spesimen, pola runtuh terjadi
licin sehingga tidak cukup dengan diawali keretakan arah
memberikan ketahanan geser. diagonal pada pasangan bata dan
Padahal model rangka inilah yang menekuk ke luar bidang.
paling banyak ditemui di Selanjutnya terjadi tekuk pada
masyarakat. Pada model portal kolom ujung atas, yaitu sekitar 14
seperti ini kekakuan struktur lapisan bata atau sekitar 75 cm,
diperoleh pula dari dinding pasangan seperti terlihat pada Gambar 9.

Perilaku Rangka Struktur ... (Wahyu W.) 335


Namun demikian retak yang terjadi
75 cm pada dinding adalah retak searah
bidang sehingga kemampuan
memikul beban lebih tinggi daripada
spesimen III. Perilaku ini
menunjukkan bahwa sebagai
struktur tahan gempa, penggunaan
shear connector antara kolom dan
pasangan bata memberi konstribusi
penting dalam mencegah terjadinya
tekuk arah tegak lurus bidang,
Pola retak pada dinding dan tekuk pada kolom
sehingga terhindar dari keruntuhan
Gambar 9. Pola Retak Spesimen III dinding yang tiba-tiba.
4) Spesimen IV: Portal terbuka dengan Berdasarkan ke-4 grafik hasil pengujian
pasangan bata (infill wall frame) seluruh spesimen, terlihat pada grafik
dengan shear connector. Pada bahwa pada spesimen II, spesimen III
spesimen IV kondisi elastis terjadi dan spesimen IV, ada bagian yang
sampai beban mencapai 4000 kg terlihat seperti slip, yaitu saat terjadi
dengan simpangan sekitar 20 mm. pada simpangan sekitar 18 mm. Perlu
Kondisi leleh terjadi sampai beban dianalisis lebih jauh untuk mengetahui
mencapai 6500 kg dengan mengapa hal tersebut terjadi.
simpangan sekitar 180 mm. Ditinjau Untuk analisis daktilitas telah
dari kapasitasnya memikul beban, disimpulkan pada Tabel 1. Seperti
spesimen IV jauh lebih besar dari diuraikan pada bagian awal, bahwa nilai
spesimen II. Seperti halnya pada daktilitas struktur yang digunakan
spesimen III, Pola retak dinding adalah berdasarkan leleh pertama yaitu
spesimen IV terjadi dalam arah rasio simpangan lateral pada saat
diagonal pada dinding pasangan ultimit. Yang kedua nilai daktilitas
bata dan kolom bagian ujung berdasarkan beban runtuh.
menekuk 50 cm dari ujung kolom.
Tabel 1
Nilai Daktilitas dari Masing-Masing Benda Uji
Beban Simpangan Lateral Daktilitas
Berdasarkan Leleh Berdasarkan Beban
Spesimen Pu Py du dy1 dy2 Pertama Runtuh
(kg) (kg) (mm) (mm) (mm)
u1 = du /dy1 u2 = du /dy2
I 700 198 182 20 79 9.10 2.30
450
II 0 2500 70 9 12 7.78 5.83
200
III 0 1000 140 19 30 7.37 4.67
600
IV 0 4000 160 18 21 8.89 7.62

Ditinjau dari nilai daktilitas berdasarkan yaitu 9,10. Sementara bila dianalisis
konsep leleh pertama (first yield), berdasarkan konsep beban runtuh
daktilitas terbesar adalah spesimen I (collapse load), nilai daktilitas menjadi

336 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008


2,30. Untuk spesimen II dan III tingkat (out-of plane), sehingga ketentuan
daktilitas berdasarkan leleh pertama luasan pasangan dinding perlu
mendekati nilai yang sama yaitu 7,78 diperhatikan dengan seksama meskipun
dan 7,37 dan jika dianalisis berdasarkan mendisan bentang panjang sangat
beban runtuh menjadi 5,83 dan 4,67. dimungkinkan.
Hal ini berarti bahwa penggunaan portal
Studi ini masih perlu dilanjutkan dengan
dengan dinding pengisi mempunyai
melakukan pengujian dengan kombinasi
kapasitas kinerja menyerupai kinerja
beban horisontal dan vertikal, sesuai
portal dengann bresing. Namun
dengan kondisi pembebanan yang
mempunyai pola keruntuhan yang
sebenarnya terjadi di lapangan. Perlu
berbeda. Dengan demikian bila
juga diteliti pada model portal yang lain
diurutkan berdasarkan nilai daktilitas
seperti model bresing eksentris atau
beban runtuh adalah (1) portal terbuka
konsentris.
dengan dinding pengisi dengan shear
connector, (2) portal dengan bresing,
KESIMPULAN
(3) portal terbuka dengan dinding
1. Model portal terbuka yang diberi
pengisi tanpa shear connector, dan (4)
pasangan bata dengan shear
portal terbuka.
connector merupakan model portal
Analisis uji monotonik tersebut diatas yang memiliki nilai daktilitas dan
sejauh ini masih perlu dibandingkan kapasitas tinggi dalam memikul
dengan uji beban siklik yang lebih beban gempa dibandingkan model
mensimulasikan getaran gempa, portal lainnya.
sehingga analisis kekakuan dan 2. Penggunaan shear connector
kekuatan dapat lebih akurat dalam (pengait geser) yang dipasang
menginformasikan kehandalannya ter- antara pasangan bata dan kolom
hadap gempa. Kontribusi kekakuan profil baja merupakan hal penting
dinding pasangan pada struktur portal yang perlu dicermati dalam
sangat signifikan untuk menambah perencanaan bangunan tahan
ketahanan gempa. Keberadaan dinding gempa.
ini menjadi tidak berarti apabila tidak 3. Perlu diperhatikan dengan hati-hati
diberi shear connector antara pasangan dalam penggunaan sambungan las.
bata dengan portal bahkan lebih buruk Pemanasan yang berlebihan dalam
kondisinya daripada portal dengan proses pengelasan akan mem-
bresing. Rangka struktur baja karena perlemah rangka bajanya.
sifat materialnya yang peka terhadap 4. Perlu dilakukan penelitian lebih
panas maka perlu ketelitian dalam lanjut melalui uji siklik dan model
melakukan pekerjaan sambungan, portal lainnya.
terutama pengelasan dan pengaturan 5. Struktur prefabrikasi baja sebagai
jarak baut. Penggunaan panas yang struktur utama bangunan sederhana
berlebihan dengan mudah dapat merupakan salah satu alternatif
memperlemah kapasitas sambungan dalam mempercepat penyediaan
yang merupakan bagian yang paling rumah massal. Inovasi berbasis
signifikan dalam menahan beban lateral. material baja dapat dikembangkan
Disamping itu penggunaan bentang lebih jauh, misalnya dengan
panjang dapat memicu keruntuhkan material cold-formed steel (baja
dinding dalam arah tegak lurus bidang

Perilaku Rangka Struktur ... (Wahyu W.) 337


canai dingin) yang saat ini sedang Puslitbang Permukiman (2001) Laporan
marak digunakan. Akhir Pengkajian Konstruksi
Prefabrikasi Baja untuk Bangunan
DAFTAR PUSTAKA Sederhana Tahan Gempa,
Puslitbang Permukiman, Dep.
Boen, Teddy (2003) Earthquake Pekerjaan Umum
Resistant Design of Non- Toothman, Adam James (2003),
Engineered Building in Indonesia,
Monotonic and Cyclic Performance
Paper dalam Conference EASEC, of Light-Frame Shear Walls With
Bali Dec 16-18 2003 Various Sheathing Materials, Thesis
NAHB Research Center (1997) of the Virginia Polythenic Institute
Prescriptive Method For Residential and State University
Cold-Formed Steel Farming, Yurisman (2001), Studi Eksperimental
Second Edition, The U.S Terhadap Paramater Daktilitas
Departement Of Housing And Struktur Baja, Tesis Magister
Urban Development Office of Policy Institut Teknologi Bandung
Development and Research
Washington, DC

338 Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 4 November 2008

Anda mungkin juga menyukai