Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESPONSI

PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI


ANALISIS SENYAWA SUNSCREEN

Oleh:

Muhammad Ahan Kurniawan

15/383301/PA/16961

Rabu, 15 Mei 2019

Asisten Pembimbing: 1. Wahyu Dita Saputri

2. Herlina Rasyid

LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI


DEPARATEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
ANALISIS SENYAWA SUNSCREEN

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Beakang
Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua
makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan
terbakarnya sel-sel kulit manusia, pigmentasi, dan penuaan dini pada paparan yang
berlebihan. Besarnya derajat kerusakan kulit tergantung pada frekuensi dan lamanya
sinar matahari mengenai kulit, intensitas sinar matahari serta sensitifitas kulit seseorang.
Sinar UV diketahui memiliki potensi bahaya terhadap kulit manusia dan berdasarkan
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia, maka sinar UV dibedakan menjadi 3 golongan
yakni UV-A (315 - 400 nm), UV-B (290 – 315 nm) dan UV-C (100 - 290 nm).

Hal ini beresiko pada orang yang bekerja dibawah sinar matahari. Sehingga tubuh
memerlukan perlindungan yang optimal ketika terpapar langsung sinar matahari.
Perlindungan tersebut dalam bentuk pakaian dan sediaan kosmetik. Sediaan kosmetik yang
bisa memberikan perlindungan kulit terhadap bahaya sinar UV matahari adalah . Senyawa
adalah senyawa yang dapat melindungi kulit dari pengaruh sinar ultra violet yang
dipancarkan dari matahari. Mekanisme perlindungan sinar UV dari suatu senyawa adalah
penyerapan sinar UV oleh senyawa tersebut.

I.2 Tujuan

Analisis spektra UV dengan metode semiempiris terhadap senyawa calon


sunscreen tipe UV A.
I.3 Manfaat

1. Memberikan informasi mengenai calon senyawa yang dapat digunakan sebagai


sunscreen tipe UV A.
3. Memberikan informasi mengenai metode komputasi yang dapat diaplikasikan
dalam bidang industri sunscreen.
2. Sebagai referensi pengaplikasian program Gaussian dalam meninjau interaksi
molekul dengan gelombang elektromaknetik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sinar ultraviolet (UV) adalah sinar yang dipancarkan oleh matahari yang dapat
mencapai permukaan bumi selain cahaya tampak dan sinar inframerah. Sinar UV berada
pada kisaran panjang gelombang 200-400 nm. Spektrum UV terbagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan panjang gelombang UV-A (315 - 400 nm), UV-B (290 – 315 nm)
dan UV-C (100 - 290 nm). UV A terbagi lagi menjadi dua sub bagian yaitu UVA2 (315-
340) dan UVA1 (340-400). Tidak semua radiasi sinar UV dari matahari dapat mencapai
permukaan bumi. Sinar UV C yang memiliki energi terbesar tidak dapat mencapai
permukaan bumi karena mengalami penyerapan dilapisan ozon (Mokodompit dkk., 2013).
Energi dari radiasi sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi dapat memberikan
tanda dan simptom terbakarnya kulit. Diantaranya adalah kemerahan pada kulit (eritema),
rasa sakit, kulit melepuh dan terjadinya pengelupasan kulit. Sinar matahari memberikan
efek yang merugikan, antara lain menyebabkan terbakarnya sel-sel kulit manusia,
pigmentasi, dan penuaan dini pada paparan yang berlebihan. Besarnya derajat kerusakan
kulit tergantung pada frekuensi dan lamanya sinar matahari mengenai kulit,
intensitas sinar matahari serta sensitifitas kulit seseorang.
Senyawa adalah senyawa yang dapat melindungi kulit dari pengaruh sinar ultra
violet yang dipancarkan dari matahari. adalah suatu senyawa yang digunakan untuk
menyerap secara efektif sinar matahari terutama daerah emisi gelombang UV sehingga
dapat mencegah gangguan pada kulit akibat pancaran secara langsung sinar UV tersebut.
Efek perlindungan sinar UV dari senyawa tersebut diakibatkan bagian cincin benzena yang
mengalami transisi elektronik.
Dibenzalaseton adalah suatu senyawa yang disintesis dari dua molekul
benzaldehida dan satu molekul senyawa aseton, dimana senyawa ini memiliki aktivitas
sebagai . Struktur dasar dibenzalaseton adalah sebagai Gambar 1.
Gambar 1. Stuktur dibenzalaseton

Dengan R=H, maks molekul DBA murni tergantung konfigurasi molekul apakah
(E,E); (E,Z); atau (Z,Z). Di mana (E,E) adalah pada sekitar 330 nm, (E,Z) pada 295 nm
dan (Z,Z) pada 287 nm (Suddha, dkk., 2012).
Spektrofotometri merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui interaksi
materi dengan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik merupakan suatu
bentuk energy yang memiliki dua jenis prilaku yaitu sebagai gelombang dan partikel
(Harvey, 2000). Spektrofotometri UV-Visible merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan visible. Alat ini menggunakan dua buahsumber cahaya yang
berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Spektrofotometri UV-
Visible adalah suatu teknis analisis spektroskopi yang memakai sumber radiasi
elektromagnetik ulraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) (Aeni,
2012). Penggunaan kedua sinar tersebut dapat dilakukan karena sinar tersebut dapat
mengeksitasi elektron pada suatu senyawa sehingga dapat dilakukan analisis baik kepada
senyawa organik maupun anorganik.
III. METODE PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Buatlah struktur dibenzalaseton dengan berbagai struktur alkil yang telah ditentukan.
2. Klik calculate, kemudian pilih gaussian calculation setup
3. Job type dipilih zindo, default spin diganti restricted, spin singlet, muatan 0.
4. Centang solve for more states, ganti dengan angka 10
5. Klik submit, lalu simpan dengan format .log setelag job complate
6. Klik result lalu klik UV-Vis untuk menampilkan hasil
7. Ulangi dengan senyawa turunan lainnya.
Senyawa yang akan dianalisis:

Senyawa 1

Senyawa 2

Senyawa 3

Anda mungkin juga menyukai