Anda di halaman 1dari 8

 Berita Terkini

 Sistem Informasi
o
o
o
o
o
o
o
o
 Internet Marketing
o

o
o
 Teknologi Terkini
 Manajemen
 Energi Alternatif
o
 Fenomena Alam

Apa itu Industri 4.0 ? Dan apa saja elemen


yang harus ada?
Apr 16, 2018 | Teknologi Terkini
Belakangan ini, kita mulai sering mendengar dan melihat cuitan di sosial media seputar revolusi
Industri 4.0. Mungkin masih banyak diantara kita yang masih mempertanyakan apa itu industri
4.0 sebenarnya. Sebab, masih banyak kesalahan informasi seputar industri 4.0 yang kami
perhatikan “melenceng” dari arti dan tujuannya. Untuk itu, kami berikan penjelasan disini
seputar industri 4.0 tersebut agar tidak menjadi salah arti dan sasaran.

Apa Itu Industri 4.0


Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk
sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.

Sejarah Revolusi Industri

Industrialisasi dunia dimulai pada akhir abad ke-18 dengan munculnya tenaga uap dan penemuan
kekuatan alat tenun, secara radikal mengubah bagaimana barang-barang diproduksi. Seabad
kemudian, listrik dan jalur perakitan memungkinkan produksi massal. Pada 1970-an, revolusi
industri ketiga dimulai ketika kemajuan dalam otomatisasi bertenaga komputer memungkinkan
kita memprogram mesin dan jaringan.

Hari ini, revolusi industri keempat mengubah ekonomi, pekerjaan, dan bahkan masyarakat itu
sendiri. Di bawah pengertian apa itu Industri 4.0, banyak teknologi fisik dan digital yang
digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT)
untuk menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan
yang lebih tepat.

Perusahaan digital dapat berkomunikasi, menganalisis, dan menggunakan data untuk mendorong
tindakan cerdas di dunia fisik. Singkatnya, revolusi ini menanamkan teknologi yang cerdas dan
terhubung tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita.

Elemen Industri 4.0

Seperti pada penjelasan definisi Industri 4.0 sebagai lanjutan dari industri 3.0 yang
menambahkan instrumen konektivitas untuk memperoleh dan mengolah data, otomatis perangkat
jaringan, IoT, big data analytics, komputasi awan dan keamanan cyber merupakan komponen
utama dalam industri 4.0.

Perangkat konektivitas tersebut dihubungkan pada perangkat fisik industri. Tujuannya adalah
untuk menerima dan mengirim data sesuai perintah yang ditentukan, baik secara manual maupun
otomatis berdasar keecerdasan buatan.
Perangkat IoT pada Industri 4.0 dikenal dengan IIoT atau Industrial Internet of Things, yang
sebelumnya sangat berguna untuk monitoring secara internal.

Dalam konsep industri 4.0, perangkat IoT tersebut dapat terhubung ke jaringan WAN melalui
lingkungan cloud. Sampai di lingkungan cloud, data dapat diproses dan di sebar ke pihak lain.
Disini memerlukan otomatisasi dan orkestrasi pada lingkungan hybrid cloud. Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan pendekatan DevOps yang memakai sistem kontainerisasi untuk
memudahkan pengembang dan pihak operasional untuk terus meningkatkan performa dan
layanan.

Prinsip Rancangan Industri 4.0

Prinsip-prinsip desain memungkinkan produsen untuk menyelidiki transformasi potensial untuk


teknologi Industri 4.0. Berdasarkan komponen di atas, berikut ini adalah prinsip desain:

Interoperabilitas

Objek, mesin, dan orang-orang harus dapat berkomunikasi melalui Internet of Things dan
Internet of People. Ini adalah prinsip paling esensial yang benar-benar membuat pabrik menjadi
pandai.

Virtualisasi

Desentralisasi

Kemampuan Real-Time

Orientasi Layanan

Modularitas

Tantangan dan Peluang di Industri 4.0


Bagaimana para eksekutif dapat menavigasi perubahan ini? Dengan adanya integrasi teknologi
digital dan fisik di semua bidang bisnis, produksi, mobilitas, dan komunikasi, revolusi industri
keempat mewakili pergeseran luas dan menyeluruh yang harus ditangani secara komprehensif
jika organisasi ingin berkembang.

Tantangan Industri 4.0

Ketika berhadapan dengan sesuatu yang sangat luas, ada gunanya untuk memeriksa bagaimana
hal itu dapat memengaruhi elemen tertentu, kita dapat konsentrasikan pada empat hal:.

 Masyarakat
 Strategi
 Teknologi
 Tenaga Ahli

Para eksekutif tampaknya melihat teknologi tanpa rasa takut, sebagai equalizer hebat yang akan
memberikan lebih banyak akses ke pendidikan, pekerjaan, atau pembiayaan di berbagai geografi
dan kelompok sosial yang berbeda.

Dan sebagian besar eksekutif melihat bisnis — baik publik (74 persen) dan swasta (67 persen) —
sebagai yang paling berpengaruh pada bagaimana Industri 4.0 akan membentuk masyarakat,
bersama dengan dukungan pemerintah.

Namun banyak eksekutif tidak percaya organisasi mereka sendiri memegang kendali atas isu-isu
seperti pendidikan dan pembelajaran bagi karyawan, kelestarian lingkungan, atau mobilitas
sosial dan geografis. Kesenjangan ini digemakan oleh harapan Milenium, yang percaya bisnis
multinasional tidak sepenuhnya menyadari potensi mereka untuk meringankan tantangan
terbesar masyarakat.

Jika bisnis benar-benar memainkan peran utama dalam implikasi sosial yang luas dari Industri
4.0, organisasi harus merangkul perubahan transformatif — sebelum terlambat.

Berikut beberapa tantangan yang ada dalam industri 4.0:

 Keamanan
 Permodalan
 Ketenagakerjaan
 Privasi

Mungkin aspek yang paling menantang dari penerapan teknik Industry 4.0 adalah risiko
keamanan TI terhadap sistem Industri. Integrasi online ini akan memberi ruang untuk
pelanggaran keamanan dan kebocoran data. Pencurian dunia maya juga harus dipertimbangkan.
Dalam kasus ini, masalahnya bukan masalah perorangan, tetapi dapat, dan mungkin akan,
membebani para produser uang dan bahkan dapat merusak reputasi mereka. Oleh karena itu,
penelitian dalam keamanan sangat penting.

Peluang Industri 4.0

Tujuan utama dari industri 4.0 ini adalah kestabilan distribusi barang dan kebutuhan. Industri 4.0
memungkinkan pendataan kebutuhan masyarakat secara real time, dan mengirim data tersebut ke
produsen. Sehingga, para produsen dapat memproduksi dengan jumlah yang tepat sesuai
kebutuhan. Tentunya secara ekonomi, hal ini dapat menjaga kestabilan harga. Secara bisnis, hal
ini dapat memperluas pasar.

Pelacakan produk dan transparansi akan semakin mengarah ke layanan baru. Hal ini
dimungkinkan karena mekanisme Industri 4.0 mengintegrasikan produsen dengan jalur pasokan
tanpa batas geografis.
Berikut beberapa contoh peluang yang dimungkinkan dari industri 4.0:

 Memberikan informasi real-time tentang arus barang dari titik asal ke konsumen
 Perincian peristiwa: komposisi fisik, manufaktur, dan nomor seri
 Transparansi tentang faktor seperti asal produk
 Peningkatan visibilitas proses pengiriman dan status ketersediaan
 Tautan ke struktur proses bisnis back-end (menggunakan ERP, EMS, CRM, dan
sebagainya.)
 Informasi real-time dan analisis prediktif akan meningkatkan perencanaan dan alokasi ke
tingkat berikutnya
 Integrasi horizontal akan menurunkan biaya untuk menangani jaringan rantai pasokan
yang kompleks
 Integrasi saluran yang mulus akan bergantung pada pengiriman last-mile yang nyaman
dan hemat biaya
 Transparansi pada kualitas dan asal akan membantu perusahaan untuk membedakan di
pasar dan memenuhi permintaan konsumen.

Berikut beberapa manfaat industri 4.0 secara garis besar:

 Optimasi
 Penyesuaian
 Mendorong Penelitian

Mengoptimalkan produksi adalah keuntungan utama untuk Industri 4.0. Pabrik Cerdas yang
berisi ratusan atau bahkan ribuan Perangkat Cerdas yang dapat mengoptimalkan produksi sendiri
akan mengarah ke waktu produksi yang hampir nol. Ini sangat penting bagi industri yang
menggunakan peralatan manufaktur mahal seperti industri semi konduktor. Mampu
memanfaatkan produksi secara konstan dan konsisten akan menguntungkan perusahaan.

Kesimpulan:

Industri 4.0 bukan hanya sekedar jargon siap tidak siap. Pada kenyataannya, hingga saat ini..
Indonesia masih memerlukan transformasi infrastruktur IT, penegakkan kedaulatan data dan
akhirnya undang-undang perlindungan data pribadi.

Disamping itu, pendidikan masyarakat perlu mulai di adaptasikan untuk memenuhi kebutuhan
keahlian pada era industri 4.0.

Indonesia lebih memerlukan modernisasi sektor agribisnis seperti pertanian, perkebunan dan
peternakan.

Setelah itu, Indonesia dapat menggunakan teknologi IIoT dan sebagainya untuk mengoptimalkan
rantai pasokan dan penghasil. Inilah hakikat dari Industri 4.0, harap tidak di politisir dan di
sesatkan, agar benar-benar bermanfaat.

Kategori
Kategori

Informasi Produk

 Jasa Website Murah Semakin Banyak Dibutuhkan Untuk Bisnis Juli 21, 2019
 Aksesoris Mobil Terbaru: Jual Tas Bagasi Atap Mobil Januari 16, 2019
 Apa Manfaat Madu Klanceng Untuk Kucing Kesayangan Anda? Oktober 12, 2018
 Jual Kerajinan Kayu Jati Dari Bantul, Jogjakarta September 14, 2018
 Harga Promo Batu Permata Citrine untuk Cincin Pria Kantoran Juli 5, 2018

Artikel Terbaru

 Memahami Perbedaan Pemasaran B2B dan B2C (Ritel)


 Kenapa Kasus Pencurian Data Dapat Terjadi? Apa Solusinya?
 Website yang bagus itu seperti apa ciri dan kriterianya?
 Open Banking Memberikan Efisiensi, Kecepatan dan Kemudahan
 Transformasi Edukasi Sebagai Faktor Penting di Era Digital

Informasi Peluang Usaha

 Bagaimana Cara Membangun Bisnis Startup yang Sukses? September 7, 2019


 10 Hacks Untuk Mempercepat Pertumbuhan Bisnis Anda di 2019 Agustus 24, 2019
 Berapa Biaya Digital Marketing dan Bagaimana Cara Hitungnya? Juli 28, 2019
 Bagaimana cara memilih desainer interior yang baik? Juli 20, 2019
 Sewa Virtual Office Murah di Jakarta Untuk Startup Digital April 28, 2019




#WeAreHereWeAreWaiting





Anda mungkin juga menyukai