Anda di halaman 1dari 11

PEMBUATAN KEPUTUSAN

MAKALAH

PEMBUATAN KEPUTUSAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan
teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal
sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung
pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal
tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam
kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan
memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan
komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik
dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan
mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.

Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian rumpun
kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, Manajemen SDM, dan
Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam semangat pendekatan human relations.
Organisasi birokrasi publik pun idealnya tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini,
paradigma organisasi birokratik-weberian yang berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin,
mendapatkan tantangan serius dari paradigma post-birokrasi yang lebih humanis.

Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk lebih
sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang tidak dapat
dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak pemimpin dalam pengambilan keputusan tidak
memperhatikan perilaku pemimpin yang sebaiknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?

2. Apa saja tipe-tipe pengambilan keputusan?


3. Bagaimana bentuk pengambialn keputusan?

4. Metode apa saja yang digunakan dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan

1. Untuk mengerti definisi dari pengambilan keputusan

2. Mengetahui cara pengambilan keputusan yang baik

3. Dapat memahami konsep pengambialn keputusan

4. Dapat memahami materi pengambilan keputusan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting,
terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan –
keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan,
manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan
digunakan ,dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan, seluruh proses
perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas
keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.

Pembuatan keputusan ( decision making ) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan
dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu . George P.Huber membedakan pembuatan
keputusan dari pembuatan pilihan (chocice making ) dan dari pemecahan masalah ( problem solving ).

B. Tipe – Tipe Keputusan

Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak tetapi juga
para manajer menengah dan lini pertama .

Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondidi dan situasi yang
ada. Salah satu metode pengklasifikan keputusan yang banyak digunakan adalah dengan menentukan
apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara
keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidakpastian.

Herbert A.simon mengemukakan teknik –teknik tradisional dan modern dalam pengambilan keputusan -
keputusan yang diprogram dan tidak diprogram . Kemajuan dalam pengembangan dan penggunaan
peralatan – peralatan riset operasi dalam tabel tersebut telah terjadi sangat cepat selama dekade
terakhir ini , terutama bidang simulasi komputer dan pengolahan data elektronik (electronic data
processing ).

Keputusan – keputusan dengan kepastian, risiko,d an ketidakpastian. Para manajer membuat keputusan-
keputusan sekarang adalah bagi kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan dan tujuan yang akan
dicapai diwaktu yang akaan datang. Tingkat ketidakpastian dalam berbagai situasi akan berbeda-beda
oleh karena itu , manajer akan menghadapi tiga macam situasi :kepastian, risiko, dan ketidakpastian .

Dalam kondisi kepastian (certainty) para manajer mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang akan
datang, karena tersedia informasi yang akurat, terpercaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan .

Dalam kondisi risiko (risk) manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil ,tetapi
informasi lengkap tidak tersedia .Sedangkan dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty) manajer tidak
mengetahui probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil kondisi-kondisi
ketidakpastian pada umumnya menyangkut keputusann-keputusan kritis dan paling menarik.

C. Proses Pembuatan Keputusan

A Priori yaitu mereka membuat anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling baik dan jelas adalah
yang paling benar.

Proses dasar pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses perencanaan strategik formal
yang dibahas dalam bab 5. Ini mencakup identifikasi dan diagnosa masalah, pengumpulan dan analisis
data yang relavan, pengembangan alternatif-alternatif, penilaian berbagai alternatif penyelesaian,
pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.

Tahap 1 : Pemahaman dan perumusan masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa
masalh yang sebenarnya sulit diketemukan, atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan gejala
masalah bukan penyebab yang mendasar .

Tahap 2 : Pengumpulan dan analisis data yang relavan .setelah manajer telah menentukan dan
merumuskan masalh, mereka harus mulai memutuskan langkah – langkah selanjutnya.

Tahap 3 : Pengembangan - pengembangan alternatif - alternatif. Kecenderungan untuk menerima


alternatif keputusan yang pertama yang “fleksibel” sering menghindarkan manajer dari pencapaian
penyelsaian yang terbaik untuk masalah-masalah mereka .

Tahap 4 : Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif ,mereka


harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternatif .

Tahap 5 : Pemilihan Alternatif terbaik. Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi
berbagai alternatif .

Tahap 6 : Implementasi Keputusan .setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat
rencana-renvana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam
penerapan keputusan .
Tahap 7 : Evaluasi Hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus-menerus.

D. Pohon Keputusan dan Pembuatan Keputusan

Pohon keputusan dan pembuatan keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu para
manajer membuatserangkaian keputusan yang melibatkan peristiwa-peristiwa ketidak pastian. Pohon
keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatanyang dapat
diambil dan hubungan kegiatan-kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktu mendatang yang dapat
terjadi. Seperti teknik-teknik riset operasi lainnya, pohon keputusan tidak akan membuat keputusan bagi
manajer kebijakan masih akan diperlukan. Bagaimanapun juga, dalam berbagai situasi yang tepat,
penggunaan pohon keputusan akan mengurangi kekacauan potensial dalam suatu masalah kompleks
dan memungkinkan manajer untuk menganalisa masalah secara rasional.

Analisis pohon keputusan mencakup penghitungan nilai posisi setiap titik melalui proses bergerak ke
belakang ( roll back ). Pohon keputusan dapat menjadi lebih terperinci dan kompleks bila jumlah
alternatif-alternatif yang mungkin, peristiwa-peristiwa, dan payoffs meningkat. Pohon keputusan ini
dapat membantu para manajer mempertimbangkan keputusan-keputusan mereka dengan cara yang
lebih logis.

E. Keterlibatan Bawahan dalam Pembuatan Keputusan

Para mananajer akan sulit untuk membuat keputusa-keputusan tanpa melibatkan para pahlawan
.keterlibatan ini dapat formal seperti penggunaan kelompok dalam pembuatan keputusan atau informal
seperti permintaan akan gagasan-gagasan.

Pembuatan Keputusan kelompok

Karakteristik-karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan


mempengaruhi dan menentukan apakah sebaiknya pembuatan keputusan kelompok digunakan atau
tidak. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan kelompok :

1. Kebaikan

a) Dalam pengembangan tujuan kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar .

b) Dalam pengembangan alternatif ,usaha-usaha individual para anggota kelompok dapat


memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.

c) Dalam penilaian alternatif ,kelompok mempunyai kerangka pandangan yanglebih lebar .


d) Dalam pemilihan alternatif ,kelompok lebih dapat menerima resiko dibanding pembuat keputusan
individual .

e) Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan ,para anggota kelompok secara
individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan .

f) Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antarindividu dengan berbagai pandangan yang
berbeda-beda .

2. Kelemahan:

a) Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus diselesaikan oleh
para manajer secara individual .

b) Berdasarkan pertimbngan nilai dari waktu sebagai sebagai salah satu sumber daya organisasi,
keputusan kelompok sangat memakan biaya .

c) Pembuatan keputusan kelompok adalahtidak efisien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.

d) Keputusan kelompok dalam berbagai kasus dapat merupakan hasil kompromi atau bukan
sepenuhnya keputusan kelompok.

e) Bila atasan terlibat atau bila salah satu anggota mempunyai kepribadian dominan keputusan yang
dibuat kelompok dlam kenyataannya bukan keputusan kelompok.

Karakteristik-karakteristik Berbagai situasi Keputusan

Karakteristik-karakteristik pokok suatu situasi keputusan yang dikemukakan Vroom dan yetton adalah
sebagai berikut:

1) Adakah persyaratan kualitas dimana suatu penyelesaian lebih rasional dibanding yang lain ?

2) Apakah manajer mempunyai informasi cukup untuk membuat keputusan berkualitas tinggi ?

3) Apakah situasi keputusan terstruktur?

4) Apakah penerimaan keputusan oleh para pahlawan manajer merupakan faktor kritis implementasi
efektif keputusan ?

5) Adakah kepastian yang layak bahwa keputusan akan diterima para bawahan bila manajer membuat
keputusan sendiri ?

6) Apakah para bawahan manajer menyebarkan tujuan organisasi untuk dicapai bila masalh
dipecahkan ?

7) Apakah penyelesaian yang disukai akan menyebabkan konflik diantara para bawahan ?

Berbagai Gaya Pembuatan keputusan manajemen


Unsur kedua dalam pohon keputusan Vroom – yetton adalah “gaya pembuatan keputusan
manajemen” .

a. Manajer membuat keputusan sendiri dengan menggunakan informasi yang tersedia pada waktu
tertentu .

b. Manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menentukan
keputusan yang sesuai.

c. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu pertemuan kelompok.

d. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu pertemuan kelompok.

e. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.

F. Metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan

Pendekatan-pendekatan riset operasi muncul pertama kali dalam perang dunia ke II. Riset operasi
bermaksud untuk menggambarkan ,memahami dan memperkirakan atau meramal perilaku berbagai
sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk
menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan keputusan .

Penggunaan teknik-teknik riset operasi dalam industri ,pemerintahan dan sektor sosial terus
berkembang ,sejalan dengan perkembangan teknik-tekniknya yang beberapa diantaranya menjadi
semakin kompleks ,teknik-teknik riset operasi adalaah relatif baru ,dan manajer harus belajar bagaimana
( dan kadang-kadang bagaimana tidak ) menggunakannya.

Ciri-ciri Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :

1) Terpusat pada pembuatan keputusan.

2) Penggunaan metoda ilmiah.

3) Penggunaan model matematik.

4) Efektivitas ekonomis.

5) Bergantung pada Komputer.

6) Pendekatan tim.

7) Orientasi sistem.
Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasi

Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai 5 tahap :

1) Diagnosa masalah.

2) Perumusan masalah.

3) Pembuatan model.

4) Analisa model.

5) Implementasi penemuan.

Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi

Pembuatan yang biasa dibuat adalah antara model normatif dan deskriptif.model alternatif
menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan .Ini digunakan untuk menyajikan kepada manajer
penyelesaian terbaik atau optimum.Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu sebagaimana
adanya. Ini memberikan kepada manajer informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-
keputusan ,dan tidak menawarkan penyelesaian masalah tetapi saran apa yang akan terjadi bila variabel-
variabel masalah diubah .

Programasi linear (linear programming)adalah suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah “optimisasi”atau masalah-masalah dimana ada satu jawaban “paling
baik” dari serangkaian alternatif.

Model-model programisasi linear dapat diterapkan pada berbagai operasi bisnis dan industri dimana
dapat diperoleh nilai maksimum atau minimum, sepeti penetapan keluaran mesin maksimum atau
minimum.

Teori antrian (queuing theory) atau sering disebut model garis tunggu (waiting – line model )
dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan beberapa panjang suatu garis tunggu yang
paling dapat diterima

Teori antrian merupakan peralatan sistem pengelolaan secara menguntungkan bagi organisasi yang
mempunyai masalah-masalah garis tunggu .

Analisis network, analisis network adalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk
membantu manajemen dalam perencanaan pengawasan dan penjadwalan (scheduling) proyek-proyek
yang relatif kompleks dan tidak rutin .Dua jenis model network yang terkenal adalah PERT (program
Evaluation and Review Technique)dan CPM (Critical Path Method).

Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model
persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang berkepentingan .teori permainan bermaksud
untuk memperkirakan perilaku manusia yang rasional dalam berbagai situasi persaingaan .
Model rantai markov ,rantai-rantai markov(markov chains) adalah suatu teknik matematik yang berguna
untuk pembuatan model berbagai macam sistem dan proses bisnis ?model ini digunakan untuk
memperkirakan perubahan-perubahan diwaktu yang akan datang

Progamasi dinamik dalam bisnis ,para manajer sering dihadapkan dengan pembuatan keputusan yang
menjangkau beberapa periode waktu.Programasi dinamik(dynamic programming ) adalah pembuatan
keputusan yang bertingkat-tingkat (multistage)

Tujuan progamasi dinamik adalah mengoptimum(maksimum atau minimum keseluruhan keputusan


berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.

Simulasi (simulation) adalah kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan
kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan direncanakan .Model ini mencoba untuk meniru suatu
bagian dari operasi organisasi guna mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu atau melakukan
percobaan dengan bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu .

Aplikasi Teknik-teknik Riset operasi

Paling tudak delapan jenis masalah praktek manajerial antara lain :

1. Masalah-masalah persediaan

2. Masalah-masalah alokasi

3. Masalah-masalah antrian

4. Masalah-masalah pengurutan

5. Masalah-masalah routing (scheduling)

6. Masalah-masalah penggantian

7. Masalah-masalah persaingan

8. Masalah-masalah pencarian

Kebaikan dan Keterbatasan Penggunaan riset operasi

Teknik-teknik riset operasi mempunyai tiga kebaikan pokok :

a) Memungkinkan untuk merinci sesuatu masalah kompleks dan berskala besar menjadi bagian-
bagian lebih kecil sehinggan dapat lebih mudah didagnosa dan dianalisis.

b) Dalam penyusunan dan analisis model-model riset operasi para peneliti harus memperhatikan
perincian dan mengikuti berbagai presedur logik dan sistematik.
c) Teknik-teknik riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif-alternatif.

Disamping kebaikan-kebaikan diatas ,teknik-teknik riset operasi juga mempunyai berbagai keterbatasan :

a) Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak orang atau banyak jenis masalah
,sehinggan sebelum keputusan untuk menggunakannya dibuat perlu dilakukan analisis biaya kegunaan
(cost-benefit) terlebih dahulu.

b) Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.

c) Riset operasi dapat dengan mudah menjadi teknik-teknik yang terpisah dari kenyataan ,mungkin
karena kesalahan dalam anggapan-anggapan tentang masalah atau karena variabel-variabel tertentu
diabaikan .

Masalah-masalah penggunaan Pendekatan riset operasi

Grayson mengemukakan beberapa alasan mengapa banyak manajer tidak menggunakan teknik-teknik
riset operasi :

a. kekurangan waktu

b. Ketiadaan data

c. Penolakan terhadap perubahan

d. Waktu tanggapan lama

e. Penyederhanaan yang berlebih-lebihan

Pedoman penggunaan Efektif Riset Operasi

Wagner telah mengemukakan bahwa program-program riset operasi akan paling berguna dengan
meliput delapan unsur berikut:

a. Dukungan manajemen puncak

b. Tanggung jawab manajerial bagi program

c. Partisipasi manajer

d. Penggunaan kebijakan manajerial

e. Pengumpulan data secara cepat

f. Aspek-aspek teknik tidak dibiarkan mendominasi

g. Persiapan untuk kesulitan-kesulitan awal

h. Penyiapan Laporan Secara akurat


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.
Menurut Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama
dalam proses, pengambilan keputusan: (l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3) Aktivitas memilih.
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang
tersedia. Sedangkan Mintzberg A Koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan
keputusan, yaitu:(1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan, dan (3) Tahap seleksi.

Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi. Bidang perilaku
pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku organisasi oleh psikolog
kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan informasi, akan tetapi, baru¬baru ini muncul
kembali minat mengenai perilaku pengambilan keputusan, dan kembali ke jalur bidang perilaku
organisasi. Keputuasan dalam perilaku organisasi menunjukkan rasional. Rasionalisasi yang paling sering
digunakan dalam pengambilan keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Jika
sebuah rencana dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional,
tetapi terdapat banyak komplikasi untuk tes rasionalitas yang sederhana. Salah satu cara untuk
mengklarifikasi rasionalitas rencana-tujuan adalah menggunakan keterangan tambahan yang tepat dan
berkualitas pada berbagai jenis rasionalitas.

Model Perilaku Pengambilan Keputusan, antara lain: (1) Model Rasionalitas Ekonomi, (2) Teknik Rasional
Modern: ABC, EVA, dan MVA, (3) Model Sosial, (4) Model Rasionalitas Terbatas dari Simon, dan (5)
Heulistik Penilaian dan Model Bias.

Gaya Pengambilan Keputusan, antara lain: (1) Gaya Direktif, (2) Gaya Analitik, (3) Gaya Konseptual (4)
Gaya Perilaku. Gaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan kekuatan dlan kelemahan pembuat
keputusan. Gaya tersebut membantu menjelaskan mengapa manajer yang berbeda membuat
keputusan yang berbeda setelah mengevaluasi informasi yang sama. Ada beberapa teknik pengambilan
keputusan, antara lain: (1) Teknik Partisipatif, (2) Teknik Keputusan Kelompok, (3) Teknik Delphi dan (4)
Teknik Kelompok Nominal.

Daftar Pustaka

T. Hani Handoko, 2014, Manajemen, BPFE-Yogyakarta

Sule Ernie Tisnawati, 2005. Pengantar Manajemen edisi pertama, Jakarta: Kencana Prenada Media

Siswanto H.B, 2005, Pengantar Manajemen, Bandung : PT. Bumi aksara

Cantika triviana di 11:25

Anda mungkin juga menyukai