Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MAN 5 JOMBANG


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke :1

A. Kompetensi Isi

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman
dan pelestariannya

4.2. Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan
usulan upaya pelestariannya

C. Indikator
3.2.1 Menjelaskan perbedaan berbagai tingkat keanekaragaman hayati

3.2.2 Menjelaskan perbedaan karakteristik fauna endemik di daerah yang


dipisahkan garis Walace-Weber di Indonesia

3.2.3 Menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup

1
3.2.4 Menganalisis masalah keanekaragaman hayati di Indonesia dan di dunia

4.2.1 Membuat hasil observasi atau pengamatan berbagai tingkat


keanekaragaman hayati di Indonesia

4.2.2 Mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di


Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan berbagai tingkat keanekaragaman hayati dengan
tepat.
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik fauna endemik di daerah yang
dipisahkan garis Walace-Weber di Indonesia dengan tepat.
3. Siswa dapat menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup dengan benar.
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
maupun di dunia dengan tepat.
5. Siswa dapat membuat hasil observasi atau pengamatan berbagai tingkat keanekaragaman
hayati di Indonesia dengan benar.
6. Siswa dapat mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia
berdasarkan hasil analisis dan observasi dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
I. Tingkat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel
satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai
tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Keanekaragaman
hayati disebut juga “Biodiversitas”. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi
menjadi tiga tingkat, yaitu :
1. Keanekaragaman hayati tingkat Gen
Keanekaragaman hayaati ini didasarkan adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah,
tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya yang sedikit berbeda. Sehingga menyebabkan
adanya variasi antar individu sespesies.
Contoh Flora:
- Musa paradisiaca L.

2
A. Pisang Kepok matang,
B.Pisang Agung semeru muda,
C. Pisang Raja sereh muda,
D. Pisang Raja matang

Contoh Fauna:
- Cyprinus carpio

Ikan Koi Kohaku

Ikan Koi Showa Sanshoku Ikan Koi Tancho


2. Keanekaragaman hayati tingkat Spesies
Keanekaragaman ini didasarkan pada perbedaan yang lebih nyata pada morfologi.
Sehingga lebih mudah dibedakan hanya dengan pengamatan sesaat. Mengakhibatkan
adanya variasi dalam satu genus.
Contoh Flora:
- Oryza sp.

(a) Oryza longistaminata (b) Oryza glaberrima 1 (c) Oryza glaberrima 2 (d) Oryza
brachyantha (e) Oryza eichingeri (f) Oryza punctata (g) Oryza barthii.

3
Oryza glaberrima Oryza brachyantha

Oryza australiensis Oryza barthii

Contoh Fauna:
Gallus sp.

Gallus sonneratii Gallus gallus

Gallus bankiva Gallus lafayetii

3. Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem


Keanekaragaman ekosistem menunjukkan adanya berbagai spesies yang memiliki
kemampuan adaptasi yang berbeda-beda terhadap lingkungannya ,sehingga membentuk
ekosistem yang berbeda. Di dalam ekosistem, interaksi antar organisme ditentukan oleh
4
komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik meliputi factor
fisik(iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembaban) dan factor kimia (salinitas, tingkat
keasaman/pH, kandungan mineral).
Beberapa contoh keaekaragaman ekosistem antara lain:
a) Ekosistem Pantai: didominasi oleh formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b) Ekosistem Padang Rumput: didominasi oleh tumbuhan rumput
c) Ekosistem Gurun : didominasi oleh tumbuhan kaktus
d) Ekosistem Hutan Hujan Tropis: ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, terutama
tumbuhan epifit ,dan liana( misalnya rotan )

Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir

II. Peranan Keanekaragaman hayati di Indonesia

Selama hidupnya, suatu jenis makhluk hidup selalu memerlukan makhluk hidup
yang lain. Tidak ada satu makhluk hidup pun yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari
makhluk hidup yang lain. Demikian pula manusia. Manusia selalu membutuhkan
manusia lain, hewan, tumbuhan bahkan mikroorganisme. Tanpa mereka itu, manusia
tidak dapat hidup. Sesungguhnya, banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari
keanekaragaman hayati, tetapi baru sedikit sekali yang kita ketahui dan kita manfaatkan.
Beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia antara lain sebagai
sumber bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga, bahan
obat-obatan, dan sebagai sumber keindahan.
1. Sumber Bahan Pangan
Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan
pangan, diantaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk
pauk.
a. Bahan yang berfungsi sebagai makanan pokok meliputi padi, jagung, gandum,
sagu, singkong,ubi dan talas.

5
b. Bahan yang berfungsi sebagai sayuran antara lain bayam, kangkung, sawi, kubis,
panjang.
c. Bahan yang berfungsi sebagai buah-buahan misalnya apel, jambu, duku.
d. Bahan yang berfungsi sebagai lauk pauk contohnya ikan, ayam, sapi
2. Sumber Bahan Sandang
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang antara
lain kapas, biri-biri, ulat sutera.
3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga
Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa
contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah
tangga.
4. Sumber Bahan Obat-Obatan
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu, jahe,
temulawak, dan lainnya. Walaupun rupanya buruk, mengkudu berkhasiat sebagai obat.
Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya
cacing tanah untuk obat tifus.
5. Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok
makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Untuk memudahkan pengertian,
plasma nutfah terkadang juga diartikan sebagai gen. Banyak jenis makhluk hidup baik
hewan maupun tumbuhan memiliki sifat-sifat unggul, misalnya tahan penyakit, tahan
kekeringan, dan tahan air asin. Hal ini berarti mereka memiliki plasma nutfah atau gen
unggul.
6. Sumber Keindahan
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna
ataupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan
mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan,
mawar, dan bougenvil.

III. Penyebaran Flora di Indonesia

6
Penyebaran flora di Indonesia: Menurut Dr. Sampurno Kadarsan, Indonesia
termasuk kawasan Malesiana yang terdiri atas Indonesia, Filipina, Semenanjung
Malaysia dan Papua Nugini
 Daerah hutan hujan tropis : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Ciri : Hutan lebat,
heterogen, dan btinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon eboni, rotan, kamper,
meranti, damar

 Daerah hutan musim : Seluruh pulau Jawa, Beberapa dari sebagian kecil hutan musim
juga terdapat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kebanyakan jati, sengon dan pinus. di
Sumatera dan Kalimantan sebagian besar adalah hutan musim dengan jenis tanaman
pohon karet. Ciri : Satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun-daunnya yang
meranggas di musim kemarau misalnya pohon jati

 Hutan Bakau : di daerah rawa atau tepi pantai. tumbuh dengan alur sejajar sepanjang
garis pantai. tanaman yang tumbuh subur di sana hanyalah satu jenis, yakni tanaman
mangrove/bakau. tanaman air yang mampu tumbuh dan beradaptasi baik di kawasan
perairan, baik tawar, payau maupun asin. ungsi dari hutan bakau sangatlah banyak,
beberapa diantaranya adalah sebagai pemecah ombak, pencegah abrasi dan pelestari
lingkungan. Sebab di hutan bakau sendiri banyak hidup jenis-jenis ikan berbagai macam
ukuran. Selain itu beberapa spesies burung juga berdiam diri di sana. Di pantai utara
Jawa, pantai timur Sumatera, Riau dan Kepulauan Riau.

7
 Daerah sabana: memiliki luas persebaran paling kecil. di Nusa Tenggara Timur dan
Barat, Pulau Madura dan sebagian kecil ada di Bali. Ciri : Tumbuhan vegetasi rumput
yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah dan jarang ditemui adanya pohon
berkayu, sehingga beberapa mamalia berukuran sedang dan beberapa burung saja,
vegetasi (flora fauna) yang minim. Kawasan yang mengalamai musim kemarau panjang,
curah hujan sedikit.

 Padang rumput (stepa) : Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Padang rumput
yang luas dan mengalami musim kemarau yang panjang. Berpotensi untuk peternakan
sapi dan kuda-kuda lokal

IV. Penyebaran Fauna di Indonesia

o Letak Indonesia, yaitu di antara kawasan oriental (Benua Asia) di sebelah barat,
dan kawasan Australia (Benua Australia) di sebelah Timur

8
o Garis Wallace : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat
dengan bagian tengah
o Garis Weber : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian tengah
dengan bagian timur

o Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Weber, Indonesia terbagi menjadi
3 wilayah fauna :
1. Fauna tipe Asiatis (Indonesia bag. barat)
 Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali
 Karakteristik : Banyak terdapat jenis hewan menyusui yang
berukuran besar serta berbagai macam kera dan ikan air tawar,
sedikit burung yang bewarna
 Contoh : Monyet probosis, orangutan, badak bercula satu, beruang
matahari, babi hutan, bebek pohon, burung heron, gajah, burung
merak
2. Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik)
 Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah)
 Contoh : Babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, dan
komodo
3. Fauna tipe Australis (Indonesia bag. Timur)

9
 Papua dan kep. Aru
 Karakteristik : Hewan menyusui yang berukuran kecil dan
berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak
jenis burung bewarna
 Contoh : Kangguru pohon, kuskus bertutul, walabi, landak
pemakan semut, burung cendrawasih, burung kasuari, burung
kakatua

V. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dipelajari dalam dunia pengetahuan untuk pengembangan
teknologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Cabang-cabang ilmu biologi seperti
botani dan zoology memerlukan data atau gambaran menyeluruh tentang tumbuhan dan
hewan yang ada di bumi ini, disinilah diperlukannya klasifikasi. Jika keanekaragaman
hayati dipelajari tanpa klasifikasi, sangat mungkin terjadi kerancuan pengertian tentang
suatu jenis makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya.
Manfaat klasifikasi, antara lain :
1. Penelitian lebih lanjut, sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi
dapat lebih dimanfaatkan
2. Dipelajari untuk melestarikan keanekaragaman hayati di masa mendatang
3. Mengetahui hubungan antar organisme

Proses klasifikasi dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri-ciri yang


dimiliki makhluk hidup. Hewan atau tumbuhan yang memiliki cirri yang sama,
ditempatkan dalam satu kelompok. Misalnya kambing dan sapi adalaha satu kelompok
mammalian karena memiliki rambut pada kulitnya dan memiliki kelenjar susu. Suatu
kelompok akan terbentuk dari berbagai jenis hewan yang memiliki persamaan cirri tubuh,
langkah selanjutnya adalah memberikan nama untuk tiap-tiap kelompok tersebut.
Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem penulisan makhluk hidup diperkenalkan olah Carolus Linnaeus yaitu binomial
nomenclature. Prinsip utamanya adalah menggunakan bahasa latin, menggunakan
kategori dan terdiri dari dua kata (terdiri dari nama genus dan spesies).
Klasifikasi taksonomi dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :
a. Kingdom

10
b. Filum atau Divisi
c. Kelas
d. Ordo
e. Famili
f. Genus
g. Spesies
Penamaan suatu jenis atau spesies memiliki beberapa ketentuan, diantaranya adalah :
- Huruf pertama dari kata yang menunjukkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar.
Kata kedua ditulis dengan huruf kecil semua
- Jika nama jenis ditulis tangan, harus diberi garis bawah pada kedua nama tersebut.
Apabila dicetak, harus memakai huruf miring tanpa garis bawah
- Jika nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata, kedua kata tersebut harus
dirangkai dengan tanda penghubung
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran : Problem Based Learning
b. Metode Pembelajaran : Diskusi
c. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik
G. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
a. Alat/Bahan : Peralatan tulis menulis, LCD, proyektor, laptop
b. Media : Power point Keanekaragaman Hayati, BSE

11
H. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DEKSKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Waktu) GURU SISWA

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.  Menjawab salam


 Guru mengajak siswa mengawali pembelajaran dengan berdo’a.  Membaca do’a
 Guru mempersiapkan siswa untuk memulai pembelajaran dan  Mempersiapkan diri dan mengeluarkan buku pelajaran
Pendahuluan mengecek kehadiran siswa. biologi.
(10 menit)  Apersepsi :  Mengamati gambar yang ditayangkan guru.
Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan gambar-
gambar Keanekaragaman Hayati Indonesia
 Guru menyampaikan inti dari tujuan pembelajaran hari ini
Fase 1 : Mengorientasi Siswa pada Masalah Mengamati

 Guru menayangkan Video Keanekaragaman Hayati yang  Menyebutkan Keanekaragaman yang ditemui.
Inti ditemui di lingkungan sekitar Menanya
(70 menit)  Membimbing siswa untuk menyusun rumusan masalah.  Mengajukan pertanyaan sebagai bentuk rumusan masalah :
“Apa yang dimaksud dengan Keanekaragaman hayati?”
“Apa saja contoh flora fauna sesuai dengan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Gen, spesies dan Ekosistem?”
“Apa peranan keanekaragaman hayati?”

12
KEGIATAN DEKSKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Waktu) GURU SISWA

Fase 2 : Mengorganisasikan Siswa Belajar  Berkelompok sesuai instruksi guru


Mengumpulkan data
 Membagi siswa dalam 3 kelompok
 Membagikan LKS pada masing-masing kelompok serta meminta  Melakukan identifikasi masalah yang disajikan dalam
siswa untuk berkolaborasi dan berdiskusi dalam menyelesaikan kelompok
masalah yang diberikan.  Mencari literatur yang sesuai untuk menjawab
pertanyaan/masalah

Fase 3 : Membimbing Penyelidikan dalam Kelompok Mengasosiasikan

 Meminta siswa untuk menuliskan informasi yang terdapat pada  Mendiskusikan hasil identifikasi dan membandingkannya
masalah tersebut secara teliti terkait aktivitas manusia di dengan literatur
lingkungan yang berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati,
dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut terhadap
keanekaragaman hayati, dan upaya untuk melestarikan
keanekaragaman hayati.
Fase 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

 Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai

13
KEGIATAN DEKSKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Waktu) GURU SISWA

informasi aktivitas manusia di lingkungan serta mencari


pemecahan masalahnya dari berbagai literatur.
 Meminta siswa mendiskusikan secara kelompok untuk
menemukan solusi pemecahan masalah dan menuliskan hasil
diskusinya pada kertas.
Mengkomunikasikan
Fase 5 : Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Masalah
 Siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah bersama
 Meminta siswa menyiapkan rangkuman hasil diskusi kelompok kelompok yang lain
dan mempresentasikan hasil dikusinya di depan kelas  Siswa menyimpulan hasil diskusi di depan kelas
 Guru mengevaluasi proses pemecahan masalah
Penutup  Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berkinerja  Menerima penghargaan
(10 menit) dengan baik  Mengerjakan soal evaluasi
 Guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa untuk  Menjawab salam
mengukur tingkat kepahaman siswa
 Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajaran
bersama-sama siswa dengan mengucapkan hamdalah.
 Guru mengucapkan salam dan meninggalkan kelas.

14
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda dan uraian

1. Instrumen Penilaian Pengetahuan


a. Lembar Tes Tertulis
Bagian A
1. Tiap makhluk hidup memiliki keberagaman misal berdasarkan habitat dan lingkungan. Melalui
pengamatan, maka akan dapat dibedakan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Misalnya berdasarkan bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna tubuh, tempat hidup, tingkah laku,
bentuk interaksi, cara reproduksi, dan jenis makanannya. Pada akhirnya, akan diperoleh suatu
gambaran umum bahwa ada keragaman diantara mereka. Keberagaman mereka itu dinamakan….
a. Interkasi .
b. Evolusi
c. Biodiversitas
d. Diversitas
e. Densitas
2. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keanekaragaman hayati adalah ….
a. Variasi genetik
b. Keanekaragaman jenis
c. Keanekaragaman genetik
d. Keanekaragaman daur energi
e. Keanekaragaman ekosistem
3. Keanekaragaman hayati terdiri atas tiga komponen yaitu meliputi….
a. Tingkat gen, spesies, dan ekosistem
b. Tingkat sel, habitat dan ekosistem
c. Tingkat individu, populasi, dan komunitas
d. Tingkat sel, gen, dan ekologi
e. Tingkat gen, individu, dan ekosistem
4. Keanekaragaman ekosistem dibedakan menjadi beberapa macam tergantung pada letak geografis,
serta keberadaan makhluk hidup ada ada didalamnya. Ekosistem yang di dominasi tumbuhan
kaktus, beriklim panas, terdapat hewan reptilia, burung dan mamalia kecil. Merupakan Ciri-ciri
jenis ekosistem…
a. Padang pasir
b. Ekosistem pantai
c. Hutan basah
d. Padang rumput
e. Gurun
5. Merupakan bentuk Keanekaragaman hayati pada tingkat jenis terdaat dalam kelompok
tanaman….
a. Papaya, kelapa, pinang
b. Palem, mangga, kelapa.
c. Kacang tanah, kacang kapri, dan kacang hijau
15
d. Padi, pisang mahoni,
e. Mangga, kacang, dan rambutan
6. Adanya bermacam-macam hutan di Indonesia, misalnya hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan
tropis di jawa barat, dan savanna di papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat….
a. Genetic
b. Spesies
c. Ekosistem
d. Populasi
e. Individu
7. Penyebab utama Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi adalah ….
a. Terletak diantara 2 benua dan 2 samudera
b. Memiliki flora dan fauna yang mirip dengan oriental dan Australia
c. Memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi
d. Merupkan daerah yang dialalui migrasi hewan-hewan
e. Merupakan daerah kepualauan yang telah terpisah dari daratan benua asia.
8. Berikut ini adalah cirri-ciri fauna di Indonesia :
1. Banyak spesies mamalia berukuran besar
2. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau.
3. Terda[pat berbagai macam kera
4. Tidak terdpat spesies kera
5. Banyak hewan berkantung
Yang termasuk cirri-ciri fauna yang terdapat di bagian barat Indonesia (oriental)
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2, 3 dan 5
e. 3, 4 dan 5
9. Bagian timur wilayah Indonesia ditempati fauna tipe Australia, misalnya kasuari, nuri, parkit,
cendrawasih dan kangguru. Berikut ini adalah cirri – cirri fauna di wilayah Indonesia bagian
timur, kecuali…
a. Mamalia berukuran kecil
b. Banyak hewan berkantung
c. Terdpat hewan-hewan endemic
d. Tidak terdapat spesies kera
e. Jenis-jenis burung mmeiliki warna yang beragam
10. Fauna Indonesia mencerminkan posisi diantara…
a. Nearktik dan Palearktik
b. Palearktik dan Neotropikal
c. Ethiopia dan Nearktik
d. Australia dan Palearktik
e. Oriental dan Australia

Bagian B

1. Jelaskan ciri utama keunikan keanekaragaman Jenis! Berilah Contohnya!

16
2. Apakah penyebab terjadinya keanekaragaman gen?
3. Bagaimana cara penulisan Binomial Nomenklatur yang benar?
4. Bagaimana dua individu dikatakan sejenis?
5. Bagaimana ciri-ciri fauna yang ada di wilayah oriental yang membedakan dengan fauna
Australian dan peralihan?
6. Mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan?

b. Rubrik Penilaian Tes Tertulis

Indikator soal Bentuk soal No soal Kunci Jawaban Pedoman


penskoran
Pengertian keanekaragaman Pilihan ganda 1 C 1 : untuk
hayati 2 D jawaban
benar
0 : untuk
jawaban
salah
Tingkat keanekaragaman Pilihan ganda 3 A 1 : untuk
hayati 4 A jawaban
5 C benar
6 C 0 : untuk
jawaban
salah
Keanekaragaman hayati di Pilihan ganda 7 C 1 : untuk
Indonesia 8 A jawaban
9 C benar
10 E 0 : untuk
jawaban
salah

Kunci jawaban Pedoman penskoran


1. Ciri utama keunikankeanekaragaman jenis Skor Keterangan
adalah dari spesies atau jenis yang beraneka
10 menjawab benar sesuai kata
ragam tersebut berasal dari benua atau
kunci
marga yang sama, dapat juga berasal dari
famili atau keluarga yang sama. 5 menjawab kurang sesuai kata
Penampakan fisik dari spesies atau jenis kunci
yang termasuk dalam keankaragaman
0 tidak menjawab
tingkat jenis ini juga relatif sama meskipun
terdapat perbedaan yang menjadi ciri khas
17
pada setiap spesies.
Contoh dari keanekaragaman tingkat jenis
antara lain:
– Felix tigris dengan Felix domestica
– kacang tanah dengan kacang kapri
– cabai dan paprika
– tomat dan kentang
2. Keanekaragaman gen terjadi karena adanya Skor Keterangan
variasi dalam spesies. Variasi dalam spesies
10 menjawab benar sesuai kata
ini disebut varietas. banyaknya susunan
kunci
variasi genetik pada makhluk hidup
berpengaruh pada genotipe (sifat) dan 5 menjawab kurang sesuai kata
fenotipe (kemampuan luar) suatu makhluk kunci
hidup. Variasi makhluk hidup di dalam
0 tidak menjawab
suatu spesies dapat terjadi karena dua hal,
yaitu faktor bawaan dan lingkungan. Faktor
bawaan merupakan gabungan sifat dari dua
induk sehingga terbentuk kombinasi sifat
pada anaknya

3. Skor Keterangan

a) Terdiri dari dua kata yang dilatinkan 10 menjawab benar sesuai kata
b) Kata pertama dimulai dengan huruf
besar kata kedua dimulai dengan huruf kunci
kecil
c) Kata pertama dan kedua tidak boleh 5 menjawab kurang sesuai kata
disambung
kunci
d) Ditulis dengan cetak miring atau dengan
memberi garis bawah
0 tidak menjawab

4. Dua individu bisa dinyatakan sebagai Skor Keterangan


sejenis atau satu SPESIES apabila memiliki
10 menjawab benar sesuai kata
persamaan ciri morfologis, anatomis,
kunci
fisiologis dan mampu melakukan
Interhibridisasi atau saling kawin dengan 5 menjawab kurang sesuai kata

18
sesamanya yang akan menghasilkan kunci
keturunan yang subur atau fertil.
0 tidak menjawab
Adapun pada individu atau makhluk hidup
yang berkembang biak tidak dengan cara
kawin, batasan untuk menyatakan keduanya
sejenis atau satu spesies adalah dengan
melihat kemampuan kelompok individu
dalam menduduki RELUNG atau NISIA
yang sama
5. Skor Keterangan
a Memiliki kesamaan dengan flora di
10 menjawab benar sesuai kata
daratan benua Asia.
kunci
b Didominasi hewan mamalia plasental
(melahirkan sempurna), banyak diantara 5 menjawab kurang sesuai kata
berukuran besar. kunci
c Memiliki persebaran di sebelah barat
0 tidak menjawab
Garis Wallace.
d Banyak terdiri dari primata.

6. Dengan adanya keanekaragaman hayati Skor Keterangan


banyak manfaat yang akan didapatkan,
10 menjawab benar sesuai kata
contohnya dalam hal pangan akan banyak
kunci
jenis tumbuhan dan hewan yang bisa dipilih
untuk menjadi makanan, lalu fungsi tumbuh- 5 menjawab kurang sesuai kata
tumbuhan sebagai bahan pembuat obat- kunci
obatan yang baik untuk pengobatan, dan
0 tidak menjawab
keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu
maka akan banyak bahan penelitian yang
bisa digunakan.

Nilai = X 100

19
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Kelas :X
Materi : Keanekaragaman Hayati
Kelompok : ...
Nama anggota kelompok :
1.
2.
3.
A. Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia


beserta ancaman dan pelestariannya

4.2. Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati


di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya

B. Indikator

1. Menganalisis masalah keanekaragaman hayati di dunia


2. Membuat hasil observasi atau pengamatan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di dunia
3. Mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi

20
Baca dan pahami kasus berikut!

IUCN Red List: 17.291 dari 47.677 Spesies Utama Dunia Terancam
Punah dan Lenyap dari Bumi
Para ilmuwan dan konservasionis dalam studi keanekaragaman hayati
internasional memperingatkan bahwa lebih dari sepertiga spesies utama dinilai
terancam punah. Dari 47.677 spesies dalam IUCN Red List of Threatened
Species, 17.291 dianggap berada pada risiko serius, termasuk 21% dari semua
mamalia yang diketahui, 30% dari amfibi, 70% dari tumbuhan dan 35% dari
invertebrata.

Konservasionis memperingatkan bahwa tidak cukup dengan apa yang sedang


dilakukan untuk mengatasi ancaman utama, seperti hilangnya habitat. "Bukti‐
bukti ilmiah yang serius menunjukkan krisis kepunahan mencapai puncak,"kata
Jane Smart, direktur International Union for the Conservation of Nature's (IUCN)
Biodiversity Conservation Group. Analisis terbaru menunjukkan bahwa target
pada 2010 untuk mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati tidak akan
bertemu. "Sudah waktunya bagi para pemerintah untuk mulai serius
menyelamatkan spesies dan pastikan itu tinggi pada agenda‐agenda mereka pada
tahun depan, karena kita cepat kehabisan waktu," kata Jane.

The Red List adalah penilaian paling otoritatif tentang keadaan planet spesies,
mengacu pada hasil ribuan ilmuwan di seluruh dunia. Daftar update terbaru amfibi
sebagai spesies yang terkena dampak paling serius dalam kelompok organisme di
planet ini, dengan 1.895 dari 6.285 spesies yang dikenal terdaftar sangat terancam.
Dari jumlah tersebut, 39 spesies didaftar "punah" atau "punah di alam liar", 484
spesies lebih lanjut dianggap "kritis", 754 spesies "terancam", dan 657 spesies
"rentan".

Katak Kihansi Spray (Nectophrynoides asperginis) adalah salah satu spesies yang
telah melihat perubahan statusnya dari kritis terancam menjadi punah di alam liar.
Hanya ditemukan di daerah Falls Kihamsi Tanzania, tetapi populasi turun drastis
dalam beberapa tahun terakhir dari tinggi yang diperkirakan 17.000 individu.
Konservasionis menunjukkan bahwa penurunan yang sangat cepat terutama akibat
pembangunan sebuah bendungan di hulu habitat kodok yang mengurangi aliran
air hingga 90%.

"Dalam hidup kita, kita harus khawatir tentang kepergian relatif sejumlah kecil
spesies yang sangat terancam runtuhnya seluruh ekosistem," kata Profesor
Jonathan Baillie, direktur program konservasi di Zoological Society of London
(ZSL). "Pada titik pada masyarakat akan benar‐benar merespon munculnya
krisis." Pembaruan data dari daftar merah pada tahun 2009 sedang dibuat dana
tersedia untuk umum.
Dikutip dari http://www.kesimpulan.com

21
Dari kasus diatas diskusikan permasalahan berikut.
a. Mengapa penurunan tingkat keanekaragaman hayati perlu dikhawatirkan?
b. Apa dampak penurunan keanekaragaman hayati yang terjadi di Indonesia?
Untuk memecahkan kasus diatas, lakukanlah langkah-langkah pemecahan masalah sebagai
berikut :
1. Setelah membaca dan memahami kasus di atas, rumuskan kembali permasalahan apa yang
dapat kalian selidiki dari kasus tersebut?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

2. Coba buatlah rumusan hipotesis (dugaan sementara) dari permasalahan diatas?


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Untuk membuktikan hipotesis kalian, jalinlah kerjasama dengan anggota kelompokmu.


Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan hal tersebut (dalam buku atau
literature lain), sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan diatas! Bagaimana hal
tersebut terjadi? Faktor apa yang menyebabkan ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Buatlah kesimpulan dari pemecahan masalah yang telah kalian lakukan!


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

5. Setelah melakukan kegiatan pemecahan masalah diatas, jawablah pertanyaan berikut :


1) Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?

2) Menurut pendapatmu upaya apa yang harus dilakukan agar kelestarian keanekaragaman
hayati tetap terjaga?

22
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA

Dari kasus diatas diskusikan permasalahan berikut.


a) Mengapa penurunan tingkat keanekaragaman hayati perlu dikhawatirkan?
Jawaban:
Karena dengan penurunan tingkat keanekaragaman hayati akan berpengaruh pada
populasi hayati yang menjadi keanekaragaman yang khas dari negara Indonesia. Apabila
terjadi penurunan yang amat parah maka akan menekan ciri khas yang ada di indonesia
sehingga lama kelamaan indonesia tidak memiliki ke khasannya lagi. maka dari itu
sangat dikhawatirkan jika tingkat keanekaragaman hayati menurun.
b) Apa dampak penurunan keanekaragaman hayati yang terjadi di Indonesia?
Jawaban:
 Kepunahan
Kepunuhan berarti hilangnya suatu spesies, Kebakaran hutan menghancurkan habitat,
satwa dan tanaman secara langsung dan besar-besaran. Sementara yang bertahan akan
menghilang secara perlahan dan menyebabkan hewan dan tumbuhan menjadi langka atau
menjadi punah.
 Kekeringan
Semakin berkurangnya pepohonan dihutan menyebabkan cadangan air tanah menurun
karena pohon merupakan penyimpan cadangan air tanah untuk musim kemarau terutama
yang berasal dari air hujan. Apabila pepohonan di hutan berkurang, masyarakat disekitar
hutan dapat mengalami kekurangan air di musim kemarau karena cadangan air tanah
berkurang. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu
wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem
yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses
sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian,
suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang
signifikan.
 Banjir
Pada musim penghujan dapat terjadi banjir karena tidak adanya pepohonan di hutan yang
dapat menyerap air hujan. Banjir akan memberikan dampak terhadap hidup manusia
sepeerti rusaknya infrasuktur, terputusnya tranportasi, serta korban nyawa dan lain
sebagainya yang merugikan kelangsungan hidup.
 Kenaikan muka air laut
23
Penebangan bakau pada pesisir akan menyebabkan Kenaikan muka air laut juga telah
menyebabkan tenggelamnya tambak udang dan ikan di beberapa daerah di Indonesia
termasuk di pantai-pantai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh dan Sulawesi
Selatan.
Untuk memecahkan kasus diatas, lakukanlah langkah-langkah pemecahan masalah sebagai
berikut :
1. Setelah membaca dan memahami kasus di atas, rumuskan kembali permasalahan apa yang
dapat kalian selidiki dari kasus tersebut?
Jawaban:
Apa penyebab penurunan keanekaragaman hayati?
2. Coba buatlah rumusan hipotesis (dugaan sementara) dari permasalahan diatas?
Jawaban:
Penyebab dari penurunan keanekaragaman hayati adalah dari alam itu sendiri dan aktivitas
manusia.
3. Untuk membuktikan hipotesis kalian, jalinlah kerjasama dengan anggota kelompokmu.
Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan hal tersebut (dalam buku atau
literatur lain), sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan diatas! Bagaimana hal
tersebut terjadi? Faktor apa yang menyebabkan ?
Jawaban:
Penurunan keanekaragam hayati dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor alam dan
faktor dari manusia. Faktor alam seperti: a) gunung meletus yang mengakibatkan habitat
hewan maupun tumbuhan di sekitar gunung berapi menjadi hilang; b) tsunami yang
mengakibatkan wilayah konservasi di sekitar pesisir pantai menjadi rusak; c) angin badai
yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang dan tempat tinggal hewan di dalamnya menjadi
rusak. Faktor manusia yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman hayati adalah : a)
ladang berpindah, selain memusnahkan berbagai jenis tumbuhan juga dapat merusak struktur
tanah, keadaan ini mempersulit pemulihan keberadaan berbagai jenis tumbuhan; b)
perburuan liar dan penangkapan hewan dengan tidak tepat dan tanpa kenal batas
memusnahkan berbagai jenis hewan; c) penebangan liar, pembukaan hutan, dan kegiatan
manusia lain yang menyebabkan kerusakan hutan; d) industrialisasi, selain mengurangi area
hutan juga menyebabkan polusi yang berakibat berkurangnya jenis hewan dan tumbuhan.

4. Buatlah kesimpulan dari pemecahan masalah yang telah kalian lakukan!

24
Jawaban:
Berdasarkan pemecahan masalah yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penyebab
menurunnya spesies utama di dunia adalah akibat aktivitas manusia itu sendiri. Banyak terjadi
perburuan liar pada hewan-hewan yang telah dilindungi di hutan, banyaknya penebangan pohon
yang merajalela akibatnya jumlah spesies tumbuhan berkurang serta pembukaan lahan dan
pembangunan yang dilakukan manusia mengakibatkan habitat asli hewan maupun tumbuhan
menjadi hilang.
5. Setelah melakukan kegiatan pemecahan masalah diatas, jawablah pertanyaan berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
Jawaban :
Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-
proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup.

2) Menurut pendapatmu upaya apa yang harus dilakukan agar kelestarian keanekaragaman
hayati tetap terjaga?
Jawaban:
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari berkurangnya
keanekaragaman hayati antara lain yaitu:
a. Menghentikan kegiatan perburuan satwa di alam terutama untuk jenis satwa yang
dilindungi dan terancam punah
b. Melindungi flaura dan fauna yang langka, demi menjaga kelangsungan kehidupan
yang langka tersebut.
c. Menghentikan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal terutama penangkapan ikan
menggunakan racun dan setrum di danau, sungai atau di daerah aliran air lainnya.
d. Menghentikan kegiatan penebangan pohon secara liar dan tidak bertanggung jawab
baik di kawasan pegunungan, pemukiman maupun di kawasan mangrove pesisir
pantai.
e. Menanam pohon-pohonan dan memeliharanya dengan baik.
f. Mengolah sampah sesuai jenisnya dan mengurangi membakar sampah serta
membuang sampah tidak pada tempatnya karena dapat mencemari lingkungan.

25

Anda mungkin juga menyukai