Anda di halaman 1dari 17

Siapa

Permasalahan yang ingin dipecahkan von Thunen adalah :


1. pola tanam dan penggunaan lahan seperti apa yang terjadi
pada kondisi ini?
2. Dan bagaimana sistem pertanian pada distrik yang berbeda
dipengaruhi oleh jarak dari kota? Rasional.
1. Wilayah analisis bersifat terisolir (isolated state).
2. Bersifat single market, single destination dan maximum oriented
3. Tipe pemukimam adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar).
4. Biaya transportasi meningkat bersamaan dengan jarak
terhadap pasar.
5. Seluruh wilayah model memiliki iklim, tanah, topografi, jenis
transportasi dan atribut lingkungan yang seragam.
6. Fasilitas pengangkutan adalah primitif (sesuai pada zamannya)
7. Kecuali perbedaan jarak ke pasar, semua faktor alamiah yang
mempengarruhi
8. Penggunaan tanah adalah seragam dan konstan.
1. Zona 1: paling mendekati kota/pasar,
diusahakan tanaman yang mudah rusak (highly
perishable), seperti sayuran dan kentang (free
cash cropping)
2. Zona 2: merupakan hutan dengan hasil kayu
(foresting)
3. Zona 3: menghasilkan biji-bijian seperti gandum,
dengan hasil yang relatif tahan lama dan
ongkos transportasi murah
4. Zona 4: merupakan lahan garapan dan
rerumputan yang ditekankan pada hasil
perahan seperti susu, mentega dan keju.
5. Zona 5: untuk pertanian yang berubah-ubah,
dua sampai tiga jenis tanaman
6. Zona 6: berupa lahan yang paling jauh dari
pusat, digunakan untuk rerumputan dan
peternakan domba dan sapi.
• Di sekitar kota akan ditanam produk-produk yang kuat
hubungannya dengan nilai (value). Selain itu juga ditemukan
produk yang mudah rusak, sehingga harus digunakan secara
cepat.
• Semakin jauh dari kota lahan akan secara progresif
memproduksi barang.
• Terbentuk lingkaran konsentrik disekeliling kota, dengan produk
pertanian utama tertentu. Setiap lingkaran produk pertanian
memiliki sistem pertanian yang berbeda.
• Konsep dasar model Von Thunen adalah membuat kurva
hubungan sewa lahan dengan jarak ke pasar.(Nugroho, 2004)
• Sewa lahan / Land Rent adalah nilai atau harga yang
dihubungkan dengan aset-aset yang memberikan aliran
produksi san jasa sepanjang lahan dipergunakan (Mills dalam
Nugroho, 2004).
• Sehingga, sewa lahan merupakan residu (privat profit) dari
perolehan-perolehan ekonomi penggunaan lahan sesudah
dikurangi biaya konstruksi dan operasi.
R = E ( p – a ) – E. f. k
Keterangan:

R = Rent (produktivitas lahan)


E = Produksi per unit area
p = Harga per unit komoditi
a = Biaya produksi per unit komoditi
f = Ongkos angkut per unit jarak per unit komoditi
k = Jarak terhadap pasar
Petani A dan B menanam jeruk dengan hasil panen 2 ton/ha,
sedangkan harga jeruk di pasar Rp. 5 juta/ton dan biaya produksi
Rp. 1.5 juta/ton. Untuk mengangkut jeruk ke pasar diperlukan
biaya Rp. 100 ribu/ton/km. Berapa produktivitas lahan maksimum
di lahan A dan B bila jarak A ke pasar adalah 1 km dan B adalah
10 km?

Jawaban:

(A) (B)
R = E (p–a) – Efk R = E (p–a) – Efk
R = 2 (5–1.5) – (2)(0.1)(1) R = 2 (5–1.5) – (2)(0.1)(10)
R = 7 – 0.2 R=7–2
R = 6.8 R=5
Model Von Thunen masih
digunakan pada beberapa
daerah di dunia, termasuk
untuk fenomena Kepulauan
Fiji (dengan kota Suva
sebagai sentral pusat
pemasaran dan kota
pelabuhan).
• Merupakan model keseimbangan yang sifatnya parsial,
tidak memuat interelasi antara variabel yang telah di
khususkan, perhitungan akan susah dilakukan bila terjadi
perubahan di masa mendatang.
• Tidak memperhatikan faktor non ekonomis yang
mempengaruhi produksi.
• Tidak memperhitungkan perbedaan luas perusahaan
pertanian atau luas pasaran yang tak menghasilkan
ekonomi berskala produksi atau pasaran yang
bersangkutan sehingga dapat merusak zona tata guna
lahan.
a) Keterkaitannya pada waktu;
b) Keterkaitannya pada wilayah karena:
• Kemajuan di bidang transportasi telah menghemat banyak
waktu dan uang (mengurangi resiko busuk komoditi);
• Adanya berbagai bentuk pengawetan, memungkinkan
pengiriman jarak jauh tanpa resiko busuk;
• Negara industri mampu membentuk kelompok produksi
sehingga tidak terpengaruh pada kota;
• Antara produksi dan konsumsi telah terbentuk usaha bersama
menyangkut pemasaran (tidak selalu memanfaatkan jasa
kota dalam pemasarannya).
1. Penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh biaya transportasi
yang dihubungkan dengan harga sewa tanah (land rent)
2. Pusat kota cenderung didominasi kegiatan perdagangan dan
jasa, selanjutnya diisi kegiatan industri kerajinan (home
industry) bercampur dengan perumahan sedang/kumuh
sedangkan yang paling luar diisi oleh perumahan elit dan
industri besar
3. Bentuknya seperti zona melingkar dengan pusat kota adalah
pusat kota
TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai