Anda di halaman 1dari 20

PERBANDINGAN PEREKONOMIAN DARI MASA

SOEKARNO HINGGA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


(1945 - 2009)

Abdul Hakim
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
E-mail: abdul.hakim.uii@gmail.com

Guswildan Giovani
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
E-mail: wildant_86@yahoo.com

Abstract
This research to analyzes Indonesia’s economy in various presidency, that since
Indonesia’s independence in 1945 until 2009. This study used qualitative re-
search methods-historical, and found that each leadership has their stated
objectives. In Suharto, began development with a clearer direction. But the
factor of corruption, collusion and nepotism makes the New Order fall. Habibie
did re-alignment in the economic, social and political. Gus Dur emphasizes
building relationships with foreign countries in order to build the national
economy. Megawati succeeded in lowering inflation and interest rates, and
increase economic growth and menguatlan rupiah. Susilo Bambang Yudhoyono
succeeded in improving the economy in general, inflation mengendaikan, grow-
ing domestic aggregate demand, and reduce imports.
Keywords: president, qualitative-historical development, the focus of policy

Abstrak
Penelitian ini untuk menganalisis perekonomian Indonesia dalam berbagai
kepresidenan, bahwa sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 sampai dengan
tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-sejarah, dan
menemukan bahwa setiap kepemimpinan memiliki tujuan yang telah ditetapkan
mereka. Dalam Soeharto, mulai pembangunan dengan arah yang lebih jelas. Tapi
faktor korupsi, kolusi dan nepotisme membuat Orde Baru jatuh. Habibie melakukan
re-alignment di bidang ekonomi, sosial dan politik. Gus Dur menekankan
membangun hubungan dengan negara-negara asing dalam rangka membangun
perekonomian nasional. Megawati berhasil menurunkan inflasi dan suku bunga,
dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menguatlan rupiah. Susilo Bambang
Yudhoyono berhasil meningkatkan perekonomian secara umum, mengendaikan
inflasi, meningkatnya permintaan agregat domestik, dan mengurangi impor.
Kata kunci: Presiden, perkembangan kualitatif-historis, fokus kebijakan

161
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

Ketika Belanda menjajah Indonesia (Hin- donesia yang bersumber dari luar dan
dia-Belanda), pemerintahan dikonsolid- dalam negeri juga menimbulkan pengaruh
asikan di Jawa. VOC membangun markas beragam dalam pasar ekonomi dan tugas
besarnya di Jakarta (Batavia) pada tahun presiden sebagai pemimpin tertinggi juga
1619, dengan pertimbangan utama berupa mempunyai andil untuk mampu memperta-
letak yang strategis yang berpengaruh pada hankan kondisi dalam negeri dan memper-
nilai ekonomi perdagangan Jawa pada saat tahankan kondisi perekonomian agar tidak
itu. Pada waktu itu, Jakarta merupakan kan- goyah.
tong di kaki hutan kecil tanpa pendalaman Berdasarkan latar belakang di atas,
produktif. Perekonomian terus berkembang dengan maksud untuk menarik pelajaran
ketika Belanda mulai menduduki Hindia penting dari setiap masa pemerintahan, pa-
Belanda (Lindblad, 2002, 33). per ini membandingkan perekonomian pada
Menurut sensus kolonial pada tahun masa presiden Soekarno hingga presiden
1930, jumlah penduduk saat itu adalah 60 Susilo Bambang Yudhoyono, yakni dari
juta jiwa, menyerupai jumlah penduduk ne- tahun 1945 sampai tahun 2009. Dua isu
gara-negara Perancis, Jerman atau Inggris. utama yang akan dianalisis adalah kelebihan
Pertumbuhan penduduk tiga negara terse- setiap presiden dalam bidang ekonomi dan
but mencapai puncaknya sekitar abad XIX kekurangan setiap presiden dalam bidang
dan mulai menurun sejak saat itu. Pertum- ekonomi.
buhan penduduk Indonesia baru berkem-
bang saat itu. Lima tahun pasca kemerde-
Metode Penelitian
kaan, jumlah penduduk Indonesia menca-
Penelitian ini menggunakan studi per-
pai 83 juta jiwa dan terus meningkat (lihat
bandingan dimana peneliti memeriksa dua
Keyfitz dalam Sjahrir, 1991, 456-457).
(atau lebih) kasus, spesimen atau peristiwa,
Ekonomi Indonesia tumbuh dengan
dalam berbagai macam bentuk. Dari per-
cepat sejak akhir dekade 1980. Pasca re-
bandingan obyek tersebut, kemudian diam-
sesi di awal sampai pertengahan tahun
bil dan diputuskan yang paling menarik untuk
1980, pertumbuhan ekonomi hanya 2,5%
diteliti. Sifat dan informasi yang terdapat
per tahun. Namun ekonomi Indonesia tum-
dalam data harus dicatat sebagai rekaman
buh rata-rata di atas 5%setelah 1987 sam-
untuk setiap kasus. Perbandingan tersebut
pai tahun 1994 (Tjiptohrijanto, 1997, 21).
kemudian dianalisis oleh peneliti. Tujuan
Setelah memperoleh kemerdekaan-
akhir dari penelitian dengan metode ini
nya, berbagai sistem menyangkut ketatane-
adalah untuk mengungkapkan ketidaksa-
garaan mulai disusun. Sisa-sisa pembangu-
maan struktur secara sistematis. Ketidak-
nan semasa penjajahan mulai dipergunakan,
samaan atau ketidak-benaran dari kasus
mulai dari bangunan fisik hingga ilmu
tersebut kemudian diteliti.
pengetahuan, termasuk bidang ekonomi.
Dalam penelitian ini beberapa param-
Perbedaan pemikiran pada setiap presiden
eter dijadikan acuan perbandingan, yakni
yang memimpin Indonesia telah me-
pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapa-
nimbulkan perbedaan penerapan kebijakan
tan, inflasi, dan tingkat kemiskinan. Teori
yang dijalankan sehingga menimbulkan
mengenai pertumbuhan ekonomi dikemu-
dampak yang beranekaragam. Beberapa
akan oleh banyak ahli ekonomi. Lima teori
krisis ekonomi yang pernah menimpa In-

162
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

utama adalah teori pertumbuhan Adam salahan bidang ekonomi yang mengguna-
Smith (1776), Harrod-Dommar (1947), kan fakta sejarah, tanpa maksud melakukan
Solow-Swan (1956), Thomas Robert Mal- generalisasi (inferensi) untuk kasus-kasus di
thus (1798), dan teori lima tahapan pem- negar lain, serta tidak berusaha untuk meng-
bangunan oleh Walter Rostow (1960). uji hipotesis (Idrus, 2007, 35). Sifat pe-
Metode penelitian dalam penelitian ini nelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggam-
meliputi subyek (informan) penelitian, alat barkan secara mendalam tentang situasi,
pengumpul data, dan teknik analisis data. atau proses yang diteliti.
Penulis menerapkan metode historis dan Penelitian ini merupakan penelitian li-
memfokuskan dalam bidang ekonomi. Pe- teratur atau studi pustaka sehingga sumber-
nelitian ini mencakup kegiatan perekono- sumber yang dikumpulkan bersifat tertulis.
mian pada masa kepemimpinan Presiden Penulis mengumpulkan sumber-sumber ter-
Soekarno hingga masa Presiden Susilo tulis sperti buku-buku, dan merujuk pada
Bambang Yudhoyono. Dua isu yang dise- sumber-sumber lain seperti penelusuran on-
lidiki adalah isu sejarah dan isu ekonomi. line di internet, artikel maupun bahan-ba-
Isu sejarah dapat dilihat dari cakupan tahun han tertulis lainnya. Sumber referensi lain da-
penelitian mulai tahun 1945 hingga 2009 lam penelitian ini adalah jurnal yang diter-
dan peristiwa yang masuk dalam tahun bitkan secara berkala. Melalui metode do-
tersebut lebih terfokus pada bidang eko- kumenter, data yang diperoleh tidak terba-
nomi secara makro dan dampak yang tim- tas dalam ruang dan waktu sehingga mem-
bulkan dari kebijakan presiden yang me- beri peluang kepada penulis untuk
mimpin. mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
Penelitian ini menggunakan data kua- waktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan
litatif yang menitikberatkan pada deskripsi ini disebut dokumen. Dalam arti luas ter-
yang komprehensif, klasifikasi data dan masuk monumen, artefak, foto, tape, flash
keterkaitan antar konsep (Moleong, 2005, disk dan sebagainya (Bungin, 2007, 122).
289). Penelitian ini menggunakan data Pada tahapan ini, penulis melakukan obser-
sekunder. Sumber data utama penelitian ini vasi di beberapa perpustakaan di Yogya-
adalah Buku statistik Indonesia (statistical karta dan Jakarta antara lain: UPT Perpus-
year book of Indonesia), BPS, statistik takaan UNY, Perpustakaan Daerah, Per-
perdagangan luar negeri Indonesia, dan pustakaan FE UII dan Perpustakaan Kol-
Internasional Financial Statistic. Riset lose Ignatius.
kepustakaan di Indonesia dilakukan dengan Sumber-sumber yang digunakan oleh
cara mempelajari buku-buku atau sumber- penulis sebagian besar adalah buku-buku
sumber yang berkaitan dengan data per- yang telah tersedia di perpustakaan dan
tumbuhan penduduk, sejarah ekonomi In- toko buku wilayah Yogyakarta dan Jakarta.
donesia, perkembangan politik Indonesia, Banyaknya buku yang tersedia menimbul-
dan biografi presiden Indonesia. kan variasi penulisan, penggunaan bahasa
Penelitian ini menggabungkan peneli- asing dalam buku dan penetapan angka ta-
tian historis kualitatif. Metode historis ter- hun sebuah peristiwa. Oleh karena itu,
letak pada perentangan penelitian sejak penulis berusaha untuk bersikap intersub-
tahun 1945 sampai tahun 2009. Metode yektif terhadap buku-buku yang akan dija-
kualitatif dicerminkan dari diskusi perma- dikan acuan dalam penulisan skripsi dengan

163
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

berdasarkan pada pengumpulan data-data selat Malaka dan kerajaan Majapahit yang
yang terjadi saat peristiwa. memiliki kekuasaan sebagian besar wilayah
Interpretasi merupakan penafsiran nusantara dan Semenanjung Malaya
yang dilakukan penulis dalam menetapkan (sekarang Malaysia). Semenanjung Melayu
makna yang saling berhubungan dari fak- dan Filipina bagian selatan masuk dalam
tor-faktor ekonomi dan sejarah. Dalam ta- daerah pengaruh kekuasaan kerajaan
hap ini penulis mencari dan menetapkan Majapahit, yaitu dalam bentuk peme-
makna yang diperoleh setelah ditetapkan rintahan konfederasi dengan Majapahit se-
kritik ekstern dan intern. Berdasarkan mak- bagai pusat pemerintahannya (Salam,
na dari kritik ekstern dan intern, kemudian 1984).
dirangkai menjadi sebuah bentuk yang da- Tahun 1511, ketika masa kerajaan ma-
pat disampaikan dan dapat dibuktikan ke- sih berjalan, Spanyol dan Portugis masuk
benarannya. ke nusantara melalui wilayah Sumatera, Ja-
Penulisan merupakan pendekatan da- wa, Banda, dan Maluku. Memasuki tahun
lam metodologi sejarah, sebagai suatu pe- 1602, Belanda ke nusantara melalui jalur
nulisan sejarah yang sebenarnya, dan se- perdagangan di bawah Vereenigde Oost-
bagai interpretasi dari kejadian-kejadian se- Indische Compagnie (VOC). VOC ada-
jarah. Penulisan adalah dari hasil penelitian lah Perserikatan perusahaan dari Belanda
yang memaparkan tentang teori dan aplika- yang memiliki monopoli untuk aktivitas di
sinya dilapangan. Penulisan dalam karya Asia. Kewenangan VOC di Hindia Belanda
ilmiah dimaksudkan agar penulis mengkon- memiliki peran yang kuat, yakni memelihara
struksi sebuah pengetahuan melalui cara- angkatan perang, memaklumkan perang dan
cara berfikir deduktif-induktif dan induktif- mengadakan perdamaian, merebut dan
deduktif. Penulis dapat berspekulasi secara menduduki daerah-daerah asing di luar
ilmiah dengan menjelaskan asumsi-asumsi Negeri Belanda, memerintah daerah-daerah
dasarnya. Bahkan diberikan kesempatan tersebut, menetapkan/mengeluarkan mata-
untuk mengemukakan pikiran-pikirannya, uang sendiri, dan memungut pajak.
gagasan-gagasan yang menurutnya benar Kewenangan tersebut mendapat
apa yang diyakininya, alami selama menulis penentangan dari masyarakat lokal di Hindia
atau pengamatan dan berdasarkan atas teori Belanda sehingga terjadi berbagai
yang dipelajari (Bungin, 2007, 263). perlawanan di seluruh wilayah yang didu-
duki oleh VOC (http://id.wikipedia.org/wiki/
Sejarah_Indonesia).
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Selama pendudukan Belanda di Hin-
Perkembangan Indonesia hingga saat
dia Belanda, terjadi perkembangan ekonomi
ini tidak terlepas dari sejarah Indonesia pa-
dalam hal perdagangan. Kolonial Belanda
da masa kerajaan dan masa penjajahan.
membawa mesin pengolahan untuk
Perekonomian di nusantara pada masa ke-
mengambil hasil bumi di Indonesia. Salah
rajaan tertua, yakni Kutai, masih bersifat tra-
satu hasil bumi yang dihasilkan saat pendu-
disional dan bersifat domestik. Pada abad
dukan Belanda adalah gula. Saat itu, gula
ke-7 perekonomian semakin meluas saat
adalah komoditi penting dan Hindia Belan-
dua kerajaan besar yaitu kerajaan Sriwijaya
da menjadi produsen terbesarnya (Majalah
mempunyai wilayah strategis di kawasan
Kereta Api. Edisi 49. Agustus 2010, 7).

164
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

Pendudukan Belanda di Indonesia ter- dan Assaat pernah menjadi kepala negara
jadi dalam kurun waktu sekitar 350 tahun. Indonesia (lihat Arifin, 2010).
Setelah Belanda mundur, Indonesia didu- Pembahasan berikut ini akan diurai-
duki oleh Jepang selama tiga tahun. Pasca kan masa kepemimpinan presiden di Indo-
kemerdekaan Indonesia mulai membangun nesia. Pertama, Kepemimpinan Soekarno
ketatanegaraan dimulai dari pemilihan pe- (1945-1967). Pasca proklamasi kemer-
mimpin dan struktur pemerintahannya. Pem- dekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum
benahan diitikberatkan pada sektor pe- dapat melaksanakan pembangunan ekono-
merintahan, sehingga sektor perekonomian mi secara utuh karena sedang memperta-
terabaikan dan mengalami Inflasi yang hankan kemerdekaan hingga tahun 1949.
tinggi. Hal ini disebabkan oleh beredarnya Pada tahun berikutnya, Indonesia menitik
lebih dari satu mata uang secara tidak ter- beratkan pada pembangunan politik karena
kendali. Pada waktu itu, pemerintah RI me- situasi politik di Indonesia belum stabil. Baru
nyatakan tiga mata uang yang berlaku di wi- pada tahun 1950 Indonesia mulai bisa
layah RI, yaitu mata uang De Javasche melaksanakan pembangunan ekonomi
Bank, mata uang pemerintah Hindia Belan- (Rifai, 2009, 24).
da, dan mata uang pendudukan Jepang. Masa kepemimpinan Soekarno meru-
Selama ini kita kenal bahwa Indone- pakan masa perbaikan pasca penjajahan.
sia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam Laju pertumbuhan jumlah penduduk pasca
presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. kemerdekaan sangat tinggi. Jumlah pen-
Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), duduk pada tahun 1950 adalah 77,2 juta
Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bam- jiwa, meningkat menjadi 85,4 juta jiwa pa-
bang Yudhoyono (SBY). Namun menurut da tahun 1955, dan 97,02 juta jiwa (sensus
catatan sejarah, hingga hingga saat ini se- penduduk tahun 1961). Produksi pangan
benarnya Indonesia sudah dipimpin oleh de- mengalami kenaikan, namun belum mampu
lapan presiden. Dua tokoh yang terlewat itu mengimbangi pertumbuhan penduduk.
adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Produksi beras pada tahun 1956 adalah
Assaat. 26%lebih tinggi dari produksi pada tahun
Sjafruddin Prawiranegara adalah Pe- 1950, tetapi impor beras masih diperlukan.
mimpin Pemerintahan Darurat Republik In- Perusahaan-perusahaan asing pada tahun
donesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno 1950-an mulai masuk ke Indonesia seperti
dan wakilnya Hatta ditangkap Belanda pada Shell, Stanvac, dan Caltec, dan mendapat-
awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. kan posisi yang kuat di bidang industri
Assaat adalah Presiden RI saat republik ini minyak. Sebagian besar pelayaran antar
menjadi bagian dari Republik Indonesia pulau dipegang oleh pelayaran KPM
Serikat (1949). Namun, mengingat Belanda (Koninklijke Paketvaart
pendeknya masa kepresidenan Sjafruddin Maatschappij). Perbankan didominasi oleh
Prawinanegara dan Mr. Assaat, dan juga oleh perusahaan-perusahan Belanda,
kurangnya informasi yang tersedia tentang Inggris, dan Cina. Orang-orang Cina men-
masa dua pemimpin tersebut, dalam paper guasai sebagian besar kredit pedesaan
ini hanya akan dibahas masa dari enam (Rickles, 1991, 356-358).
kepresidenan yan lain, tanpa bermaksud Pada tahun 1949 menteri Keuangan
menghilangkan pengakuan bahwa Sjafrudin Sjafrudin Prawiranegara melakukan “Gun-

165
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

ting Sjafrudin” atau shanerring yang ber- sia). Koalisi ini pecah dengan adanya pem-
tujuan menghapus inflasi. Rakyat diwajib- bunuhan, kudeta dan kontra kudeta pada 1
kan menggunakan uang pecahan lima ru- Oktober 1965.
piah ke atas dan dipotong menjadi dua po- Inflasi dan korupsi menjadi masalah
tong, dengan ketentuan sebelah kanan ma- utama dalam kepemimpinan Soekarno.
sih berlaku sebagai alat pembayaran yang Inflasi menjadi kronis dan tidak terkendali
sah tetapi nilainya tinggal setengah, sedang- dan tidak terawasi sejak awal kemerdekaan.
kan sebelah kiri harus diserahkan kepada Jumlah Uang beredar menjadi dua kali lebih
pemerintah untuk diganti oleh obligasi ne- besar pada tahun 1965. Harga-harga
gara yaitu tanda hutang negara (Soebagyo, meningkat antara 30-50%perbulan.
1980, 70). Presiden dan kabinetnya serta angkatan ber-
Dalam rangka mengendalikan inflasi, senjata pada saat itu menutupi kebutuhan
pada tanggal 25 Agustus 1959 mata uang mereka sendiri karena tidak dapat meng-
Rupiah didevaluasikan sebesar 75%. Dari harapkan alokasi anggaran, tanpa adanya
sisi moneter, semua nilai uang kertas anggaran belanja dan pengawasan anggaran
Rp500,00 dan Rp1.000,00 diturunkan yang efektif. Selain itu pasar gelap,
menjadi sepersepuluh dari nilai nominalnya, penyelundupan dan bentuk-bentuk penyim-
dan deposito-deposito bank dalam jumlah pangan lainnya telah mengurangi pengawa-
besar juga dibekukan. Tindakan ini mengu- san ekonomi pemerintah pada tingkat yang
rangi jumlah uang beredar dari Rp 34 Milyar sangat kronis. Sebagian besar sektor
menjadi Rp 21 Milyar. Krisis likuiditas ekonomi produksinya merosot seperti be-
menjadikan pemerintah terpaksa mem- ras, makanan pokok dan bahan makanan
perbolehkan utang dan dalam waktu enam lainnya. Meskipun tidak mutlak menurun,
bulan persediaan uang telah kembali ke namun telah gagal mengimbangi pertumbu-
tingkat sebelumnya dan inflasi kembali stabil han penduduk, sehingga pada tahun 1966,
(Rickles, 1991, 404). Inflasi sangat tinggi 10%kebutuhan pangan harus diimpor
telah menyebabkan harga barang-barang (Arndt, 1991, 245). Pemerintahan di masa
naik 500%selama tahun 1965. Inflasi yang Soekarno, 1945 - 1966, berganti kabinet
sangat tinggi tersebut disebabkan oleh harga sebanyak 28 kali, Soekarno berakhir pa-
beras yang naik sebesar 900%setiap tahun. da 12 Maret 1967.
Kurs pasar gelap untuk Rupiah terhadap Kedua, Kepemimpinan Soeharto
Dollar Amerika Serikat Serikat jatuh dari (1967-1998). Soeharto mulai menjalankan
Rp 5.100,00 pada awal tahun 1965 tugasnya sebagai presiden Indonesia ke-2
menjadi Rp 17.500,00 pada kuartal ketiga pada 12 Maret 1967, dinamakan masa Or-
dan menjadi Rp 50.000,00 pada kuartal de Baru. Pada tahun 1967, Indonesia bera-
keempat (Rickles, 1991, 426). da dalam situasi yang kacau. Pendapatan
Pada masa Soekarno, pada tahun per kapita turun sampai tingkat di bawah
1963, Indonesia berhasil memenangkan yang telah dicapai lima tahun sebelumnya,
kembali Irian Barat. Bung Karno mencip- perekonomian hancur oleh hiper-inflasi,
takan musuh baru, yakni Malaysia, untuk sektor pertanian tidak dapat lagi menyedia-
memelihara koalisi semu segitiga antara diri- kan bahan pangan yang cukup untuk ke-
nya dengan TNI (Tentara Nasional Indo- butuhan dalam negeri dan kemiskinan men-
nesia) dan PKI (Partai Komunis Indone- jadi nasib sebagian besar penduduk.

166
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

Walaupun pemerintah Orde Baru bergerak harga minyak akibat Perang Arab - Israel
cepat dan pasti untuk membangun sejumlah 1973, tetapi Pertamina justru hampir
tujuan di bidang ekonomi, sampai tahun mengalami kebangkrutan dengan utang
1985 industrialisasi hanya berpengaruh ke- USD 10 milyar. Devaluasi kedua pada masa
cil di Indonesia. Sektor pertanian menyum- pemerintahan Soeharto, yakni pada 15
bang sekitar 24%dari PDB, sementara in- November 1978, dari Rp 415 menjadi Rp
dustri non migas menyumbang kurang dari 625 per 1 USD tidak dapat dihindari.
14%(Abimanyu (Ed.), 2010, 24-25). Pada saat Radius Prawiro menjabat
Pada masa Soeharto banyak berdiri Menteri Keuangan, dia mendevaluasi rupiah
organisasi pengusaha seperti KADIN (Ka- sebesar 48%(hampir sama dengan proses
mar Dagang dan Industri), Hippi (Himpu- menggunting separuh nilai dari Rupah). Kurs
nan Pengusaha Pribumi Indonesia), HIPMI 1 dolar AS naik dari Rp 702,50 menjadi
(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Rp 970. Pada 12 September 1986 dia
HIPLI (Himpunan Pengusaha Lemah Indo- kembali mendevaluasi rupiah sebesar 47%,
nesia), IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha dari Rp 1.134 ke Rp 1.664 per 1 dolar AS.
Indonesia), APEGTI (Asosiasi Pengecer Walaupun Soeharto selalu berpidato bahwa
Gula dan Terigu Indonesia), REI (Real Es- tidak ada devaluasi, tapi sepanjang
tate Indonesia) dan ASI (Asosiasi Semen pemerintahannya telah terjadi empat kali
Indonesia), yang dimaksudkan untuk me- devaluasi (http://id.wikipedia. org/wiki/
ningkatkan ekonomi anggota dan bargain- Devaluasi). Kemantapan struktur ekonomi
ing power-nya. Pendirian HKTI (Himpu- nasional telihat pada peningkatan dan
nan Kerukunan Tani Indonesia), SPSI (Se- perluasan jaringan pelayanan prasarana
rikat Pekerja Seluruh Indonesia) dan seje- dasar seperti jalan, pelabuhan, listrik, tele-
nisnya mempunyai tujuan yang sama. Dalam komunikasi dan yang lainnya (Odang, 1996,
perekonomian internasional, Indonesia ma- 16-17).
suk dalam OPEC (Organisation of Petro- Pada pertengahan 1990-an, manufak-
lium Exporting Countries) dan kerja sa- turing berperan sebagai motor pertumbu-
ma regional APEC (Asia Pasific Econo- han ekonomi di Indonesia selama lebih dari
mic Cooperation) (Kuntowijoyo, 1995, satu dekade, dengan menyumbangkan ham-
129-130). pir sepertiga dari kenaikan PDB dari tahun
Pada saat Ali Wardhana menjabat 1983 sampai 1995 (Emmerson (Ed), 2001,
menteri keuangan, Amerika Serikat pada 15 195).
Agustus 1971 menghentikan pertukaran Orde Baru yang dibangun oleh Presi-
dollar dengan emas. Presiden Nixon cemas den Soeharto sejak tahun 1966 telah meng-
dengan terkurasnya cadangan emas AS jika hasilkan prestasi yang luar biasa. Pada ta-
dollar dibolehkan terus ditukar emas, hun 1996 atau 30 tahun kemudian sebagai
sedang nilai waktu itu USD 34.00 sudah hasil pembangunan, Indonesia mengalami
bisa membeli 1 ons emas. Soeharto tidak dua kali Quantum Leap, dari negara miskin
dapat mengelak dari dampak gebrakan ke negara berkembang, dan dari negara
Nixon dan Indonesia mendevaluasi Rupiah berkembang menjadi negara berpendapa-
pada 21 Agustus 1971 dari Rp 378 menja- tan menengah. Pada tahun 1966 tingkat ke-
di Rp 415 per 1 USD. Walaupun Indone- miskinan diperkirakan lebih dari 50%, se-
sia mendapat keuntungan dengan kenaikan mentara pada tahun 1996 kurang dari 15%.

167
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

Inflasi sekitar 400%pada tahun 1966, sial, politik dan ekonomi di Indonesia. Wa-
sementara tahun 1996 kurang dari 10%. laupun penggantian presiden sudah dilaku-
Bahkan, pendapatan per kapita melonjak kan, Indonesia masih terpuruk dalam ke-
dari USD200 pada tahun 1966 menjadi miskinan yang semakin meluas disertai ke-
USD1.200 pada tahun 1996. Selama 25 tegangan etnis daerah.
tahun terakhir sebelum krisis 1997, pertum- Ketiga, Masa Presiden B. J. Habibie.
buhan ekonomi Indonesia bergerak di Pengangkatan B.J Habibie menjadi Pre-
kisaran 6%-8%per tahun (Abimanyu (Ed), siden Indonesia pada 21 Mei 1998 diwar-
2010, 581-582). nai dengan suasana politik dan ekonomi yang
Kebijakan fiskal tahun 1998 sampai kacau. B.J Habibie merupakan seorang
1999 pada awalnya diarahkan untuk ber- ilmuwan tingkat internasional. Selama 17
peran sebagai suatu kebijakan campuran bulan masa pemerintahannya sebagai
(policy mix) dalam rangka membantu Presiden Indonesia ketiga, Habibie mem-
pengendalian laju inflasi dan nilai tukar ru- perkenalkan reformasi pasca Soeharto.
piah di sektor moneter. Hal ini ditunjukkan Ketika Habibie mulai memegang kekuasaan
oleh kehati-hatian pemerintah dalam mene- pada tanggal 21 Mei 1998, terdapat lima
tapkan sasaran defisit APBN yang disusun isu terbesar yang harus dihadapi yaitu, masa
pada tanggal 23 Januari 1998, yaitu hanya depan reformasi, masa depan ABRI
1-2%dari PDB. Dalam perkembangannya, (sekarang TNI), masa depan daerah yang
kondisi perekonomian yang mengalami melepaskan diri dari Indonesia, masa depan
kontraksi dan dampaknya terhadap masya- Soeharto (Keluarga, kekayaan dan kroni-
rakat yang semakin luas telah memaksa kroninya) dan masa depan perekonomian
pemerintah untuk mengubah asumsi yang serta kesejahteraan rakyat (Rickles, 2008).
digunakan dalam penyusunan anggaran, Kabinet Presiden Habibie dibentuk dalam
sekaligus mengubah orientasi kebijakan waktu 24 jam, dinamakan Kabinet Re-
fiskal. Orientasi kebijakan fiskal kemudian formasi Pembangunan.
difokuskan pada upaya peningkatan Sebelum krisis ekonomi 1997/1998,
peranan pemerintah sebagai penggerak Indonesia telah mengalami pertumbuhan
roda perekonomian, menggantikan peranan ekonomi yang amat pesat. Selama lima Re-
sektor swasta yang sedang terpuruk serta pelita yang pertama di bawah pemerintahan
mengurangi tingkat pengangguran, sekaligus Soeharto, dari 1969 sampai 1994, PDB
beban masyarakat miskin. Perubahan meningkat rata-rata 6,8%setahun. Pertum-
orientasi tersebut tercermin dari peningkatan buhan penduduk rata-rata 2% setahun
sasaran defisit APBN menjadi 8,5%dari (Emmerson (Ed), 2001, 192).
PDB, jauh lebih ekspansif daripada sasaran Pertengahan 1998, inflasi ditargetkan
semula. Perubahan yang besar terjadi pada mencapai angka 80% untuk tahun berjalan,
alokasi pengeluaran sosial, yakni menjadi namun akhirnya target tersebut tidak
sekitar 29%dari total anggaran, meliputi tercapai. Peristiwa Badai El nino menjadi-
pengeluaran subsidi dan Jaring Pengaman kan panen beras berkurang. Nilai tukar ru-
Sosial (JPS) masing-masing sebesar 6,2 dan piah berada di bawah Rp 10.000,00 per
1,9%dari PDB (Bank Indonesia, 1999). dollar, bahkan mencapai level Rp
Presiden Soeharto akhirnya mundur 15.000,00 - Rp 17.000,00 dan diperkira-
pada 21 Mei 1998 saat terjadi gejolak so- kan 113 juta orang Indonesia (56%dari

168
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

jumlah penduduk) berada di bawah garis pertumbuhan PDB pada tahun 2000 ma-
kemiskinan. Pada akhir Juni 1998, angga- sing-masing mencapai 3,9%, 3,6%, dan
ran negara harus direvisi untuk ketiga kali- 3,1%. Kuatnya kinerja ekspor dan peran
nya karena asumsi-asumsinya tidak relevan. investasi yang meningkat dalam pemben-
IMF memprediksi bahwa perekonomian tukan PDB mengindikasikan semakin man-
akan menurun sebanyak 10%. B.J. Habibie tapnya proses pemulihan ekonomi yang ter-
mundur dari kekuasaan pada 20 Oktober jadi. Di sisi penawaran, semua sektor dalam
1999, digantikan oleh Abdurrahman Wahid. perekonomian mengalami pertumbuhan.
Keempat, Kepemimpinan Abdurah- Dengan dorongan permintaan baik yang
man Wahid (Gus Dur) (1999-2001). Masa berasal dari dalam maupun luar negeri,
Kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau sektor industri pengolahan, sektor perda-
Gus Dur dimulai pada 20 Oktober 1999. gangan dan sektor pengangkutan menjadi
Gus Dur memliki intelegensia, kekocakan, motor pertumbuhan dengan sumbangan ter-
keterbukaan dan komitmen terhadap hadap pertumbuhan PDB masing-masing
pluralisme serta kebencian terhadap dog- sebesar 1,6%, 0,9%, dan 0,7%. Sektor in-
matisme (Rickles, 2008, 655). dustri pengolahan pada tahun 2000 men-
Pada tahun 2000 beberapa indikator catat pertumbuhan sebesar 6,2%, semen-
menunjukkan bahwa proses pemulihan eko- tara sektor perdagangan serta sektor pe-
nomi nampak menguat. Pertumbuhan ngangkutan masing-masing meningkat se-
ekonomi meningkat lebih tinggi dari yang besar 5,7%dan 9,4%(Bank Indonesia
diprakirakan, yakni menjadi 4,8%. Bebe- 2000).
rapa faktor seperti membaiknya permintaan Tekanan kenaikan harga menjadi le-
domestik, masih kompetitifnya nilai tukar bih besar dengan adanya kebijakan peme-
rupiah, serta situasi ekonomi dunia yang rintah untuk mengurangi berbagai subsidi
membaik, telah memungkinkan sejumlah guna mendorong pembentukan harga ber-
sektor ekonomi, termasuk sektor usaha ke- dasarkan mekanisme pasar serta kebijakan
cil dan menengah (UKM), meningkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
kegiatan usaha mereka, baik untuk memen- negeri sipil (PNS). Dalam tahun 2000,
uhi konsumsi domestik maupun ekspor. pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
Beberapa kemajuan juga dicapai, misalnya penyesuaian di bidang harga dan pen-
dalam proses restrukturisasi perbankan, dapatan yang antara lain mencakup peng-
penjadwalan kembali utang luar negeri pe- urangan subsidi bahan bakar minyak
merintah, serta penyelesaian masalah Ban- (BBM), kenaikan tarif dasar listrik (TDL),
tuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) an- tarif angkutan, cukai rokok, serta kenaikan
tara Bank Indonesia dan Pemerintah. Per- gaji PNS, TNI, dan Polri, serta upah mini-
tumbuhan ekonomi didukung oleh nilai tukar mum regional (UMR). Selain itu, tekanan
yang kompetitif dan ekspor non migas inflasi juga muncul dengan semakin tinggi-
menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nya ekspektasi peningkatan laju inflasi di ka-
dan kegiatan investasi semakin meningkat. langan konsumen dan produsen. Pening-
Sejalan dengan pertumbuhan ekono- katan ekspektasi ini mengakibatkan kecen-
mi yang meningkat, tingkat pengeluaran derungan kenaikan harga-harga menjadi
konsumsi juga ikut mengalami peningkatan. sulit diredam dengan segera karena cende-
Ekspor, investasi, dan konsumsi terhadap rung bersifat menetap (persistent). Secara

169
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

keseluruhan, laju inflasi tahun 2000 men- menggembirakan. Pertumbuhan pengelua-


capai 9,35% (year-on-year), lebih tinggi ran konsumsi rumah tangga meningkat dari
dibandingkan dengan inflasi tahun 1999 4,4%menjadi 4,7%pada tahun laporan, se-
sebesar 2,01%(Bank Indonesia, 2000). dangkan pengeluaran konsumsi pemerintah
Kegigihan mempertahankan kekua- mencapai 12,8%pada 2002, jauh lebih tinggi
saan dengan cara apapun, keterbatasan da- dari tahun sebelumnya yang mencapai 9%
lam pengelihatan pada panca indra, masalah (Bank Indonesia, 2002).
kesehatan, kurangnya pengalaman dalam Selama 2003, perekonomian Indone-
masalah pemerintahan, membuat Gus Dur sia menghadapi beberapa tantangan, terkait
diberhentikan sebagai Presiden pada tanggal dengan dampak tragedi bom di Bali tahun
23 Juli oleh MPR (Rickles, 2008, 655). 2002, rencana untuk keluar dari program
Kelima, Kepemimpinan Megawati International Monetary Fund (IMF) pa-
Soekarno Putri (2001-2004). Kepemim- da akhir 2003, dan kondisi perekonomian
pinan Presiden Megawati dimulai pada 23 dunia yang masih lesu. Menghadapi ber-
Juli 2001. Program pemulihan ekonomi yang bagai tantangan tersebut, Pemerintah dan
dilakukan oleh Masa pemerintahan Me- Bank Indonesia telah mengambil serang-
gawati Soekarnoputri adalah privatisasi kaian kebijakan untuk mendorong proses
BUMN, pengelolaan hutang luar negeri, pemulihan ekonomi dan juga tetap menjaga
restrukturisasi keuangan, dan usaha kecil kestabilan ekonomi makro. Dalam perkem-
menengah (Muchtar, 2002, 118-119). bangannya, berbagai langkah kebijakan
Bank Indonesia menetapkan sasaran tersebut telah memberikan kontribusi yang
inflasi indeks harga konsumen (IHK) di luar signifikan dalam mendukung tercapainya
dampak kebijakan pemerintah di bidang kondisi ekonomi makro yang stabil dan cen-
harga dan pendapatan sebesar 4%– 6%. derung membaik selama 2003. Kondisi ini
Sementara itu, dampak kebijakan pemerin- antara lain terlihat pada nilai tukar rupiah
tah di bidang harga dan pendapatan diper- yang menguat dan laju inflasi yang menurun,
kirakan dapat menimbulkan tambahan in- baik dibandingkan dengan proyeksi di awal
flasi sebesar 2% – 2,5%di atas sasaran ter- 2003 maupun dibandingkan dengan tahun
sebut. Secara keseluruhan, tekanan inflasi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
pada 2001 diperkirakan berasal dari dam- mengalami kenaikan yang mengindikasikan
pak kebijakan pemerintah di bidang harga bahwa proses pemulihan ekonomi terus
dan pendapatan, meningkatnya sisi per- berlangsung.
mintaan agregat, dan ekspektasi inflasi Pertumbuhan ekonomi masih bertum-
masyarakat yang terkait dengan dampak pu pada konsumsi sementara kegiatan in-
kebijakan pemerintah tersebut (Bank Indo- vestasi dan ekspor tumbuh pada tingkat
nesia 2001). yang masih rendah. Kondisi ini diperberat
Memasuki tahun 2002, perekonomian oleh belum adanya strategi kebijakan yang
tumbuh 3,7%, meningkat dibandingkan ta- terpadu untuk mewujudkan sektor industri
hun sebelumnya, namun masih belum didu- yang kuat dan berdaya saing tinggi sehingga
kung oleh struktur yang seimbang. Pere- pertumbuhan sektor industri pengolahan
konomian masih bertumpu pada konsumsi sebagai sektor yang memiliki pangsa ter-
sementara investasi dan ekspor masih be- besar dalam pembentukan PDB masih
lum menunjukkan perkembangan yang sangat rendah dibandingkan periode se-

170
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

belum krisis. Kondisi demikian mengaki- lain dan globalisasi, yang lebih lanjut
batkan pertumbuhan ekonomi yang terjadi bercirikan tidak mengejar pertumbuhan
masih belum cukup untuk menyerap tam- tetapi pertumbuhan yang lebih merata, lebih
bahan angkatan kerja dan belum mampu bersandar pada kekuatan nasional, dan
mengangkat pendapatan per kapita kem- mengakui adanya plurarisme (Setiawan dan
bali ke level sebelum krisis (Bank Indone- Nainggolan, 2004, 179).
sia, 2003). Partai Demokrat berpendapat bahwa
Pada tahun 2004, kestabilan ekonomi desentralilasai fiskal harus diperluas. Dae-
makro tetap terjaga, kepercayaan interna- rah harus mendapat bagian dari PPh dan
sional semakin meningkat, agenda ekonomi PPN sehingga daerah terdorong untuk be-
didefinisikan dengan jelas, dan kemampuan rinisiatif menarik investasi. Investasi di dae-
kelembagaan meningkat terutama dalam rah tanpa desentralisasi PPh hanya menda-
mekanisme perumusan kebijakan dan peng- tangkan keuntungan finansial yang tidak se-
ambilan keputusan pada tataran birokrasi berapa bagi daerah yang bersangkutan.
dan politik, yang akan menjadi basis bagi Keuntungan PPh badan tidak jatuh ke Pusat
akselerasi pertumbuhan di tahun-tahun be- (Setiawan dan Nainggolan, 2004, 180-
rikutnya. Tahun 2004 merupakan sebuah 181). Partai Demokrat memberikan
fase baru dalam pengelolaan ekonomi bang- perhatian yang lebih besar dan sistematis
sa karena sejak awal 2004 Indonesia men- kepada UKM, Koperasi, sistem Bank Sya-
jadi negara terakhir di antara negara-negara riah, pemanfaataan sumberdaya alam na-
terkena krisis di Asia yang telah menye- sional, distribusi kekayaan nasional, kese-
lesaikan program stabilisasi ekonomi makro jahteraan tenaga kerja dan semua hal yang
di bawah pengawasan IMF. Keputusan menyangkut bahan-bahan pertumbuhan
untuk melepaskan diri dari program tersebut ekonomi (Setiawan dan Nainggolan, 2004,
dilatarbelakangi oleh perkembangan 180-181).
ekonomi makro yang semakin membaik Pergerakan ekonomi dunia dan naik
serta komitmen yang kuat untuk me- turunnya harga minyak dunia mempunyai
lanjutkan program restrukturisasi ekonomi dampak terhadap perekonomian Indone-
secara mandiri. (Bank Indonesia 2003). sia. Pada periode 2005-2008, salah satu
Masa jabatan Presiden Megawati berakhir faktor yang mempengaruhi kinerja pereko-
pada 20 Oktober 2004 dan digantikan oleh nomian adalah kenaikan harga minyak.
Presiden berikutnya melalui Pemilu. Kenaikan harga minyak ini mempengaruhi
Keenam, Kepemimpinan Susilo banyak hal, termasuk tekanan pada defisit
Bambang Yudhoyono (2004-2009). Pre- anggaran, alokasi anggaran, inflasi, kesta-
siden Indonesia ke-6 ini dipilih oleh rakyat bilan ekonomi makro, dan kemiskinan. Ke-
pada pemilu 2004 dengan masa jabatan naikan harga minyak menjadikan harga
yang dimulai 20 Oktober 2004. Susilo Bam- bahan bakar minyak mengalami kenaikan
bang Yudhoyono (SBY) adalah pimpinan sebanyak tiga kali. Harga minyak dunia
Partai Demokrat. Pandangan ekonomi mengalami kenaikan secara terus menerus
nasional menurut Partai Demokrat yang sejak akhir 2004. Harga minyak pada awal
mengajukan konsep ekonomi kebangsaan tahun 2005 menjadi 63-64 USD per bar-
memiliki ciri: (a) mementingkan kepentingan rel. Dampak peningkatan harga minyak ini
nasional dan (b) terbuka terhadap ekonomi terlihat dalam beberapa hal, antara lain

171
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

(Abimanyu (Ed), 2010, 363-364): (1) Te- tinggi di satu sisi, dengan realisasi produksi
kanan pada anggaran pemerintah. Dengan yang mengalami penurunan dari 1,125 juta
harga minyak sekitar 60 dollar per barrel, menjadi hanya 1,06 juta, mengakibatkan
beban subsidi akan meningkat lebih dari Rp kelebihan permintaan yang cukup tajam.
120 Trilliun. (2) Neraca pembayaran. Pe- Situasi ini diperburuk dengan harga minyak
ningkatan defisit anggaran belum mencapai yang meningkat tajam. Akibatnya, defisit
1%, namun berdampak pada tekanan di ne- dalam neraca perdagangan minyak
raca perdagangan minyak. Permintaan yang meningkat. Pada semester 1 tahun 2004,

Tabel 1. Presiden, Fokus Kebijakan, Pencapain Dominan, dan Kelemahan Pencapaian


Pencapaian yang Domi-
Presiden Fokus Kebijakan Kelemahan pencapaian
nan
Soekarno Pasca Kemerdekaan, Stabilisasi kondisi politik Sistem kontrol pereko-
situasi di dalam negeri dan konflik dalam nomian lemah sehingga
kurang kondusif. Fo- negeri. inflasi tidak terkendali.
kus kebijakan adalah
perbaikan pasca penja-
jahan
Soeharto Rencana Pembangunan Pembangunan perekono- Korupsi, Kolusi dan
Lima Tahun (REPELI mian yang berkelanjutan Nepotime menjadi ma-
TA) I-VI dan terarah. salah yang utama da-
lam masa Orde Baru
Pembangunan Jangka Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) I Panjang
B.J. Habibie Memperkuat pemuli- UU Anti monopoli dan Daya beli masyarakat
han ekonomi pasca Kr- UU Otonomi daerah. menurun tajam dan
isis Moneter dengan tingginya resiko usaha
memulihkan kegiatan didalam negeri sehing-
investasi, perdagangan, ga pemulihan keperca-
pemulihan kinerja sek- yaan terhadap pereko-
tor perbankan dan du- nomian berjalan lambat
nia usaha
Abdurrahman Penguatan pada sektor Menjalin hubungan bila- Proses pemulihan eko-
Wahid Usaha Kecil Menengah teral dan multilateral nomi relatif lambat, be-
(UKM, Bantuan Likui- dengan beberapa negara sarnya beban pengelua-
dasi Bank Indonesia lain ran pemerintah untuk
(BLBI) pembayaran bunga
utang dan subsidi.
Megawati Pengelolaan Hutang Laju Inflasi mulai menu- Bom Bali, Kenaikan
Soekarno Putri Luar negeri, program run, suku bunga menurun Harga Bahan Bakar
UKM, Privatisasi BU tajam, pertumbuhan eko- Minyak
MN nomi meningkat dan
nilai tukar rupiah meng-
uat.
Susilo Bantuan Langsung Tu- Ekonomi Indonesia stabil Tingkat pengangguran
Bambang nai (BLT) dan Subsidi dan inflasi makin terken- meningkat dan distri-
Yudhoyono BBM, Kebijakan berfo- dali, pertumbuhan per- busi pendapatan tim-
kus pada sektor riil dan mintaan domestik dan pang
keuangan yang diarah- penurunan impor
kan untuk menjaga sta-
bilitas pada ekonomi
makro

172
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

peningkatan adalah sebesar 1.122,5 Juta berkharisma, yang mampu mempersatukan


USD. Pada semester 1 tahun 2005, defisit bangsanya (Katoppo, 1981, 140). Pada
neraca perdagangan meningkat untuk masa kepemimpinan Soekarno ini, Irian
minyak mentah mencapai 3.226 Juta USD. Barat berhasil kembali ke pangkuan Ibu
(3) Tekanan pada nilai rupiah. Permintaan pertiwi setelah melalui diplomasi, tetapi ke-
Dollar yang tinggi untuk membeli minyak mudian terjebak dalam konfrontasi dengan
akan mempengaruhi nilai rupiah. Tekanan Malaysia. Bung Karno (sapaan untuk
pada rupiah, akhirnya akan memberikan Presiden Soekarno) adalah seorang pe-
defisit pada anggaran dan pada akhirnya mimpin yang cinta kepada rakyat dan di-
menaikkan harga BBM. cintai oleh rakyat. Umumnya apa yang di-
Selama Februari 2005-Maret 2006, rasakan oleh rakyat dimengerti Bung Karno,
Garis Kemiskinan naik sebesar 18,39%, dan apa yang dimaksudkan oleh Bung Karno
yaitu dari Rp129.108,- per kapita per bu- dimengerti oleh rakyat (Salam. 1984, 116).
lan pada Februari 2005 menjadi Rp152. Pasca pemberontakan PKI (G 30 S/
847,- per kapita per bulan pada Maret PKI), kabinet pemerintahan Soeharto
2006. Dengan memperhatikan komponen menguraikan tiga landasan dalam kabinet
Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari yang dibentuknya, yakni (a) menciptakan
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan kondisi mental dan psikologis bagi keper-
Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GK- luan stabilitas bidang sosial-politik dan sosial
BM), terlihat bahwa peran komoditi ma- ekonomi, (b) memajukan bidang struktural
kanan jauh lebih besar dibandingkan pera- (suprastuktural dan infrastruktur), sebagai
nan komoditi bukan makanan (perumahan, prasarana stabilitas material, dan (c)
sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pa- memajukan bidang material yaitu fase
da bulan Februari 2005, sumbangan GKM rehabilitasi dan fase stabilitasi (Nugroho,
terhadap GK sebesar 70,54%, tetapi pada 1984, 196-197).
bulan Maret 2006, peranannya meningkat Visi, misi dan kepemimpinan presiden
sampai 74,99%. Meningkatnya peranan Habibie dalam menjalankan agenda refor-
GKM terhadap GK ini sebagian besar masi tidak bisa dilepaskan dari pengalaman
diakibatkan oleh naiknya harga barang- hidupnya. Setiap keputusan yang diambil di-
barang kebutuhan pokok yang juga dasarkan pada faktor-faktor yang bisa
digambarkan oleh inflasi umum sebesar diukur. Presiden B.J. Habibie menjalankan
17,95%selama periode Februari 2005- pemerintahannya tanpa adanya wakil pre-
Maret 2006 (Badan Pusat Statistik, 2006). siden. Pola kepemimpinan Habibie seperti
Berdasarkan pemaparan diatas, per- itu dapat dimaklumi mengingat latar bela-
bandingan Fokus kebijakan, pencapaian kang pendidikannya sebagai doktor di bi-
yang dominan, serta kelemahan pencapaian dang konstruksi pesawat terbang sehingga
di tiap masa kepresidenan di Indonesia di- lebih tertata tanpa ada campur tangan politik
rangkum dalam Tabel 2. (htt p://id.wikipedia.org/wiki/Bac-
Selain analisis di atas, berikut ini juga haruddin_Jusuf_Habibie).
kan diuraikan kondisi dan pencapaian masa Pengalaman memimpin suatu partai
kepresidenan dari sisi kepemimpinan, po- menjadikan Gus Dur terpilih saat Pemilu
litik, dan ekonomi. Pertama, Kepemimpi- 1999 sebagai presiden Indonesia menggan-
nan. Soekarno merupakan seorang pribadi tikan B.J Habibie. Banyak kalangan menilai

173
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

bahwa cara Gus Dur memimpin negara ting kedamaian dan stabilitas. Dia telah mulai
tidak jauh berbeda dengan cara beliau me- meletakkan fondasi bagi stabilitas dan pem-
mimpin partainya, sehingga banyak kalangan bangunan di masa datang bagi Indonesia dan
yang merasa tidak puas, berujung pada untuk memainkan peran sebagai pemimpin
naiknya Megawati menggantikan Gus Dur di ASEAN.
sebelu masa kepemimpinannya berakhir. Kedua, Politik. Perpolitikan Indone-
Megawati berkewajiban memegang sia memiliki andil yang kuat dalam tata sis-
amanah melaksanakan agenda reformasi tem pemerintahan dan non pemerintahan.
terlebih dahulu. Untuk itu, instrumen utama- Sebelum merdeka, politik didominasi oleh
nya adalah penguatan identitas reformatif bangsa asing. Sejak Indonesia merdeka, era
PDIP, kemudian mendorong proses politik perpolitikan mulai masuk dalam ranah
dalam partainya yang juga bernuansa kepemerintahan dan non kepemerintahan.
reformasi (Muchtar, 2002, 190-191). Pe- Kepemimpinan Soekarno merupakan awal
merintahan Presidensial menjadi tumpuan dari babak baru Indonesia, meskipun kon-
Megawati dalam memperkuat kapasitas po- disi masih belum stabil.
litiknya. Rangkap jabatan presiden dan Pemikiran ekonomi yang dikemuka-
ketua umum PDIP membuat jabatan presi- kan oleh Soekarno diwarnai oleh faham
den kuat, kecenderungan parlementarisme Marhaenisme. Salah satu pemikirannya ten-
masih bisa diawasi atau dikendalikan me- tang ekonomi adalah adanya demokrasi ter-
lalui fraksi PDIP. (Muchtar, 2002, 160). pimpin di Indonesia yang bertujuan me-
Sejak menjadi presiden, SBY telah lakukan pembangunan berencana yang ha-
menunjukkan kualitas kepemimpinan, ke- rus dilaksanakan oleh seluruh rakyat. Pem-
beranian, dan semangat untuk menjawab bangunan berencana ini bertujuan untuk
tantangan yang menghadang Indonesia. Pas- membentuk masyarakat sosialis Indonesia
ca bencana Aceh, dia berhasil menghimbau dan menghapus sisa-sisa kolonialisme dan
dunia untuk bersama-sama meringankan feodalisme. Hakekat dasar ekonomi ter-
beban korban bencana tersebut, serta pimpin adalah memanfaatkan seluruh po-
memberi semangat untuk memulai lagi hidup tensi yang ada di masyarakat agar bisa ber-
mereka. kembang. (Rifai, 2009). Namun, Soekarno
SBY memiliki visi jangka panjang lebih berfokus pada pembenahan sistem
untuk membuat Indonesia menjadi sebuah pemerintahan dan penyelarasan sistem
negara yang kuat, bersatu, dan sejahtera. politik, sedangkan perekonomian belum
SBY merupakan seorang demokrat, se- menjadi prioritas utama. Pada saat itu per-
orang pemimpin yang memiliki perhatian be- tumbuhan penduduk naik, menjadi salah
sar pada rakyat jelata. Dia percaya akan satu penyebab meningkatnya pengangguran
kebaikan pasar terbuka dan arti penting pe- dan ketidakmerataan pertumbuhan pen-
merintahan yang baik. Dia tahu bahwa hal duduk. Beberapa program pemerintah
tersebut akan meningkatkan lingkungan bis- untuk meratakan penduduk sudah dila-
nis serta akan mampu menarik investasi kukan.
asing. Dia juga memprioritaskan revitalisasi Soeharto melakukan pembaharuan
pertanian dan perekonomian pedesaan politik pasca kepemimpinan Soekarno,
untuk menciptakan lapangan kerja dan me- dengan menekankan pada ideologi Pan-
ngurangi kemiskinan. Dia menganggap pen- casila. Dalam pembangunan kehidupan po-

174
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

litik sekarang ini, ideologi negara Pancasila berbagai kerusuhan dan disintegerasi ham-
telah diletakkan pada proporsi yang tepat pir di seluruh wilayah Indonesia. Segera se-
dan wajar. Pancasila sebagai satu-satunya telah memperoleh kekuasaan, Habibie
inti bagi semua kekuatan sosial-politik yang membentuk sebuah kabinet. Salah satu
tidak lain adalah perampungan dan pem- tugas pentingnya adalah kembali mendapat-
bulatan proses pembaharuan kehidupan kan dukungan dari Dana Moneter Inter-
politik yang sejak lahirnya Orde Baru telah nasional atau IMF (International Monetary
kita putuskan, justru untuk menjamin ke- Fund) dan komunitas negara-negara do-
lanjutan dan kelancaran pembangunan nor untuk program pemulihan ekonomi.
bangsa. Dalam menjalankan tata-laksana Pada masa pemerintahan Habibie, banyak
pemerintahan, maka kebijaksanaan politik tahanan politik dibebaskan dan kontrol atas
akan ditinjau seiring perkembangan dan pe- kebebasan berpendapat dan kegiatan
rubahan situasi. Prioritas dan tekanan pem- organisasi dikurangi. Pada masa ini, Timor
bangunan akan disesuaikan dengan kebu- Timur lepas dari Indonesia dan menjadi ne-
tuhan dan waktu dalam proses yang ber- gara terpisah yang berdaulat pada tanggal
kesinambungan yang utuh. Soeharto men- 30 Agustus 1999 (http://id.wikipedia.org/
jadikan Pancasila sebagai azas tunggal yang wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie).
harus dipegang oleh semua orang Indone- Kabinet pertama Gus Dur, Kabinet
sia. Pada tahun 1990-an, sekurang-kurang- Persatuan Nasional, adalah kabinet koalisi
nya sampai ia turun dari kursi kekuasaannya yang beranggotakan berbagai partai politik
tahun 1998, praktis semua orang Indonesia PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai
yang aktif berpolitik mendukung azas Keadilan (PK). Non-partisan dan TNI juga
tersebut, walaupun pendukung dan pe- ada dalam kabinet tersebut. Gus Dur
nolakan Orde Baru menafsirkan secara kemudian mulai melakukan dua reformasi
berbeda sila-sila yang berkonotasi banyak pemerintahan. Reformasi pertama adalah
(Nugroho, 1984, 224). membubarkan Departemen Penerangan,
Peran angkatan bersenjata adalah vi- senjata utama rezim Soeharto dalam
tal bagi Orde Baru. ABRI menjaga dominasi menguasai media. Reformasi kedua adalah
negara atas masyarakat. ABRI membenar- membubarkan Departemen Sosial yang
kan intervensi militer di bidang politik sipil korup (http://id.wikipedia.org/wiki/
menurut doktrin dwifungsiABRI. Angkatan Abdurrahman_Wahid).
bersenjata melaksanakan intervensi dengan Gerakan reformasi masih terjadi saat
menggunakan dwifungsi yang menempatkan Presiden Megawati memimpin Indonesia.
tenaga militer, yang aktif atau pensiunan, di Presiden yang dipilih Majelis Permusyawa-
MPR, DPR dan DPR tingkat provinsi, pusat ratan Rakyat hasil Pemilu 1999 mempunyai
serta kabupaten. ABRI juga mengawasi amanah untuk melaksanakan reformasi
penduduk melalui komando teritorial yang politik. Transisi politik dalam setiap kepe-
meliputi seluruh negara dari Jakarta sampai mimpinan sering dipenuhi dengan kontra-
ke pulau terpencil, termasuk setiap desa diksi dan tindakan politik yang berlawanan
(Emmerson (Ed), 2001, 74-75). arah. Presiden Megawati berkewajiban me-
Masa pemerintahan Habibie merupa- megang teguh amanah untuk melaksanakan
kan masa dimana kondisi kacau pasca agenda reformasi tersebut dengan instrumen
pengunduran diri Soeharto, berujung pada utamanya melalui identitas reformatif PDI-

175
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

P. Berbagai kekuatan politik dengan 1984, 260). Salah satu imbas dari upaya
beragam orientasi terlibat dalam perjalanan modernisasi tersebut adalah peristiwa
reformasi (Muchtar, 2002, 190-191). Malari (Malapetaka Limabelas Januari)
Intisari dari pemikiran politik SBY ada- terjadi di tahun 1974 yang bermula saat
lah sebagai berikut. Dia menganggap bah- kedatangan Perdana Menteri Jepang hingga
wa demokrasi adalah sebuah sistem dan berujung dengan kerusuhan, penjarahan dan
model pemerintahan yang paling ideal dan pembakaran di sebagian besar lokasi di
cocok bagi bangsa Indoneseia. Dia juga ber- Jakarta. Aksi ini disebabkan oleh demon-
pendapat bahwa tata kelola pemerintahan strasi anti modal asing yang mengakibatkan
dianggap sebagai suatu pemerintahan yang mobil-mobil buatan Jepang dirusak dan
bersih dan kompeten, merupakan solusi dibakar (Odang, 1981, 31).
bagi segala permasalah negara dan dunia. Pada zaman Orde Baru, banyak ber-
Yang tidak kalah penting menurutnya ada- diri organisasi pengusaha, dimaksudkan
lah bahwa demokrasi dan tata kelola pe- untuk meningkatkan ekonomi anggota dan
merintahan juga memiliki hubungan sebagai bargaining power-nya. Menjelang keja-
unsur-unsur pembentuk negara yang kuat tuhan Orde Baru Soeharto, tepatnya pada
(lihat Kurlinawati, 2009). Maret 1998 hutang luar negeri Indonesia
Ketiga, Ekonomi. Dalam masa Soe- adalah USD 137,424 milyar, jauh di atas
karno, pembangunan wilayah kota menjadi ambang batas USD100 milyar. Dari utang
titik utama pembangunan. Gedung-gedung itu USD 63,732 milyar adalah utang peme-
yang dibuat masa pemerintahan Soekarno rintah. Jadi separuhnya atau USD 73,962
bertujuan agar ibukota semakin cantik dan milyar merupakan utang swasta besar,
malam harinya menjadi megah. Beberapa dimana USD 10,5 milyar berjangka
gedung yang dibuat masa Presiden Soekar- pendek. Sebagian besar utang ini berasal
no merupakan gedung-gedung yang berupa dari bank komersil yang mengenakan per-
hotel (Hotel Indonesia dan Hotel Bo- syaratan berat: berjangka pendek dan ber-
robudur), kantor-kantor kenegaraan (Ge- bunga tinggi dan belum termasuk utang
dung MPR dan DPR), pusat perbelanjaan Grup Sinar Mas milik konglomerat Ekat-
(Sarinah), tempat ibadah (Mesjid Istiqlal), jipta Widjaja (Oek Ek Tjhong) sekitar USD
monumen, Gedung olah raga (Kompleks 14 milyar yang baru terungkap akhir 1999
Gelora Bung Karno) dan jembatan semang- (Rafick, 2008, 10-11).
gi (Cloverleaf-bridge). Berbagai bangunan Memasuki masa pemerintahan Habi-
besar yang dibuat merupakan bentuk awal bie, Indonesia berhasil menurunkan kurs
dari Ibukota, yaitu Jakarta (Salam, 1984, menjadi sekitar Rp10.000/USD dan
151). Rp15.000/USD. Pada akhir pemerintahan-
Pemerintahan Soeharto dimulai de- nya, terutama setelah pertanggungjawaban-
ngan penetapan sebuah rencana pembangu- nya ditolak MPR, nilai tukar rupiah naik ke
nan nasional jangka panjang. Pembangunan level USD6500/USD, merupakan kurs yang
nasional yang meliputi segala bidang ini tidak akan pernah dicapai lagi di era pe-
bertujuan mengejar keterlambatan mo- merintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga
derinisasi bangsa, untuk menciptakan memulai menerapkan independensi Bank
masyarakat adil dan makmur, lahir dan ba- Indonesia agar BI bisa berfokus pada peng-
tin, sesuai dengan Pancasila. (Nugroho, urusan bidang ekonomi. Habibie juga meng-

176
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

angkat pengusaha menjadi utusan khusus Tingkat pertumbuhan ekonomi pe-


dan menggunakan dana pribadi dari peng- riode 2005-2007 yang dikelola peme-
usaha selama dalam tugas. Tugas tersebut rintahan SBY relatif lebih baik dibanding pe-
sangat penting, karena salah satu kelemahan merintahan selama era reformasi dan rata-
pemerintah adalah kurang menjelaskan rata pemerintahan Soeharto (1990-1997)
keadaan Indonesia yang sesungguhnya yang pertumbuhan ekonomi sekitar 5%.
pada masyarakat internasional (http:// Tetapi tingkat tersebut belum setinggi tingkat
id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_ pertumbuhan ekonomi di masa Soeharto
Habibie). selama 32 tahun, yakni sekitar 7%.
Selain itu, Habibie juga memiliki kon- Pertumbuhan ekonomi era Soeharto
sep industri padat karya melalui konsep Pe- tertinggi terjadi pada tahun 1980 dengan
nerapan produk prioritas yang diterapkan angka 9,9%. (http://www.setneg.go.id).
dengan teknologi canggih sebagai nilai tam-
bah dalam produksi. Konsep ini mengan-
Penutup
dalkan pada keuntungan komparatif dengan
Setiap pemimpin dalam suatu negara
orientasi pasar bebas dan ekspor produk-
memiliki ciri khas kepemimpinan yang akan
produk padat karya dan sumber daya alam
mempengaruhi semua sektor yang terdapat
(Gie, 1994, 17).
di bawahnya. Pertumbuhan ekonomi pada
Bidang ekonomi masa pemerintahan
awal kemerdekaan tidak berjalan dengan
Gus Dur diisi dengan kunjungan ke negara-
baik. Ketika pembenahan di sektor eko-
negara ASEAN, Jepang, Amerika Serikat,
nomi semakin dilakukan pada masa peme-
Qatar, Kuwait, dan Yordania untuk menjalin
rintahan Soeharto, perekonomian mening-
kerjasama dengan dunia internasional. Sa-
kat dengan pesat. Selama pemerintahan
lah satu upaya besar Gus Dur yang signifikan
Soeharto peningkatan terjadi dalam sektor
adalah membuat etnis China merasa lebih
pembangunan fisik. Pemerintahan selama 32
nyaman tinggal di Indonesia, sehingga me-
tahun ini menjadi semakin rapuh ketika
reka tidak membawa modal yang mereka
dalam pemerintahan Soeharto terdapat
miliki ke luar negeri.
KKN, diperparah oleh krisis moneter pada
Kebijakan ekonomi masa pemerinta-
1997-1998 hingga pertumbuhan ekonomi
han Megawati adalah Privatisasi Badan
adalah minus 13,12%di tahun 1998. Sejak
Usaha Milik Negara, Program pengelolaan
peristiwa tersebut, kondisi perekonomian
hutang luar negeri, investasi asing, Usaha
Indonesia mengalami perbaikan dan kem-
Kecil Menengah dan restrukturisasi dalam
bali meningkat di masa pemerintahan me-
bidang keuangan. Program privatisasi ter-
gawati hingga masuk pada pemerintahan
sebut bertujuan mengembangkan potensi
SBY.
keuntungan usaha yang telah dirintis oleh
Peranan presiden di sebuah negara
BUMN. Selain itu, privatisasi memungkin-
menjadi penting karena presiden adalah pe-
kan pemerintah memiliki beberapa opsi
mimpin di dalam negeri dan menjadi wakil
eksplorasi sumber-sumber langka untuk
bangsa saat kunjungan ke luar negeri. Oleh
menurunkan kemiskinan dan meningkatkan
karena itu, Presiden haruslah memiliki ke-
kesejahteraan sosial (Muchtar dkk, 2002,
cerdasan, sifat kepemimpinan yang mampu
118-119).
mengayomi rakyatnya, peka terhadap

177
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

masalah-masalah baik masalah dalam negeri Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif:


maupun masalah global dan mampu Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
bertindak untuk menanggulangi dampak Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.
yang akan masuk serta antisipasi terhadap Fajar Interpratama Offset. Jakarta.
apapun yang dapat mengancam rakyatnya. Djalal, D.P. 2008. Harus Bisa!: Seni
Memimpin Ala SBY. Red and White
DAFTAR PUSTAKA Publishing. Jakarta.
Abimanyu, A. (Ed). 2010. “Era Baru Emmerson, D.K. 2001. Indonesia Beyond
Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Soeharto: Negara, Ekonomi, Mas-
Konsep, dan Implementasi”. yarakat, Transisi. (Ed.) PT Gramedia
Kompas: Jakarta. Pustaka Utama
Arifin, A. 2010. “2 Presiden Indonesia yang Gie, K.K. 1994. Analisis Ekonomi Politik.
Belum Anda Ketahui”. Kumpulan PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Arikel Aneh/Unik/Gokil/Ekstrim.
Tersedia di http:// Gottschalk, L. 1986. Understanding His-
timetotalks.blogspot.com/2010/02/2- tory; A Primer of Historical Method
presiden-indonesia-yang-belum- (terjemahan Nugroho Notosusanto).
anda.html. UI Press. Jakarta.

Arndt, H.W. 1991. Pembangunan ekonomi Idrus, M. 2007. Metode-Metode Penelitian


Indonesia:Pandangan Seorang Ilmu-Ilmu Sosial: pendekatan
Tetangga. Editor dan pengantar Kualitatif dan Kuantitatif. UII Press.
Murbyarto. Yogyakarta: Gajah Mada Yogyakarta.
University Press. Kartodirdjo, S. 1992. Pendekatan Ilmu
Bank Indonesia. 1999. Laporan Tahunan, Sosial dalam Metodologi Sejarah.
Bank Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Bank Indonesia. 2000. Laporan Tahunan, Katoppo, A. 1981. 80 Tahun Bung Karno.
Bank Indonesia. Sinar Harapan. Jakarta.

Bank Indonesia. 2001. Laporan Tahunan, Kontras, “Perbandingan perilaku Kekuasaan


Bank Indonesia. beberapa Presiden Paska Soeharto”.
Bisa dilihat dihttp://www.kontras.org/
Bank Indonesia. 2001. Laporan Tahunan, data/perbandingan_perilaku_
Bank Indonesia. kekuasaan_beberapa_presiden_paska_
Soeharto.pdf
Bank Indonesia. 2003. Laporan Tahunan,
Bank Indonesia. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Seja-
rah. Bentang Budaya. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2006. Berita Resmi
Statistik, No, 47/IX/1 September Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Seja-
2006. rah. Bentang. Yogyakarta.
BPS. 1994. Statistik 60 tahun Indonesia Kurlinawati, F. 2009. Pemikiran Politik Su-
Merdeka. BPS. Jakarta. silo Bambang Yudhoyono tentang

178
Perbandingan Perekonian... (Abdul Hakim, Guswil, dan Giovani)

Demokrasi dan Tata Kelola Peme- Rafick, I. 2008. Catatan Hitam Lima
rintahan, Skripsi, Departemen Ilmu Presiden Indonesia:Sebuah Investi-
Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu gasi 1997-2007. Mafia Ekonomi dan
Politik. Universitas Sumatera Utara. Jalan Baru Membangun Indonesia.
Ufu. Jakarta.
Lesmana, T. 2009. Dari Soekarno hingga
SBY, Intrik dan Lobi Politik para Rickles, M.C. 2008. Sejarah Indonesia
Penguasa. Gramedia Pustaka Utama. Modern 1200-2008. Serambi Imu
Jakarta. Semesta. Jakarta.
Lindblad, T.J. 2002. “The Late Colonial State Rickles, M.C. 1991. Sejarah Indonesia
and Economic Expansion, 1900-1930” Modern. Gadjah Mada University
dalam Dick, H., V.J.H. Houben, J.T. Press. Yogyakarta.
Lindblad, and T.K. Wie (Ed.), The
Emergence of A National Economic, Rifai, A..2009. Pemikiran Sukarno Tentang
An Economic History of Indonesia Marhaenisme[universitas?]
1800-2000, Honolulu, Allen & Unwin, Salam, S. 1984. Bung Karno Putra Fajar.
University of Hawaii Press. Gunung Agung. Jakarta.
Majalah Kereta Api. Edisi 49. Agustus 2010 Setiawan, B dan B. Nainggolan.2004. Partai
Moleong, L. 2005. Metodologi Penelitian Partai Politik Indonesia: Ideologi dan
Kualitatif: Edisi Revisi, Bandung, Program 2004-2009 (Indonesian Po-
Remaja Rosdakarya. litical Parties: Ideologies and Programs
2004-2009. Eds. Penerbit Kompas
Muchtar, R. 2002 Megawati Soekarnoputri
Presiden Republik Indonesia. Depok. Sjahrir. 1991. Analisis dan Metodologi
PT Rumpun Dian Nugraha. Ekonomi Indonesia. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Nugroho, T. 1984. Soeharto Bapak Pem-
bangunan Indonesia. Semarang. Soebagyo, I.N. 1980. Jusuf Wibisono Ka-
Effhar offset. rang di Tengah Gelombang. Gunung
Agung. Jakarta.
Odang, I. 1996. Dinamika Orde Baru Dalam
Pembangunan Jangka Panjang II. Suprapto, B. 1985. Perkembangan Kabi-
Yayasan Bina Taruna. Jakarta. net dan Pemerintahan di Indonesia.
Ghalia Indonesia. Malang.
Pamungkas, S.B. 2001. Dari Orde Baru ke
Indonesia Baru Lewat Reformasi Tjiptohrijanto, P. 1997. Prospek Pereko-
Total. Erlangga. Jakarta. nomian Indonesia dalam Rangka
Globalisasi. Rineka Cipta. Jakarta.
Pratiwi, P.M. 2011. “Sejarah Ekonomi Indo-
nesia sejak Orde Lama Hingga Era Tong, G.C. 2005. S.B. Yudhoyono, Indone-
Reformasi”. tersedia di http://putrimar- sia, The Challenge of Change.
chela.blogspot.com/2011/03/sejarah- ISEAS Publication. Institute of South-
ekonomi-indonesia-sejak-orde.html east Asian Studies. Pasir Panjang.
(diunduh 20 April 2012). Singapore.

179
Ekonomika-Bisnis Vol. 03 No.2 Bulan Juli Tahun 2012, Hal 161-180

Zaini, A.W.S. 2011. Pembangunan Indone-


sia dari Masa Pemerintahan Soe-
karno sampai ke Pemerintahan SBY.
tersedia di http://afrizalws zaini.
wordpress.com/artikel/pembangunan-
indonesia-dari-masa-pemerintahan-
soekarno-sampai-ke-pemerintahan-
sby/

180

Anda mungkin juga menyukai