Anda di halaman 1dari 7

PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN ISBN: 978-979-636-147-2

KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN


EKONOMI NASIONAL

RASIONALITAS MEMILIH TRANSAKSI DENGAN BANK SYARIAH


(Perspektif Teori Bounded Rationality)
1 2 2
M. Firmansyah , Agus Suman dan Asfi Manzilati Susilo
1 Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Jl. Majapait No. 62 Mataram, Nusa Tenggara Barat Email: firman_mtr@yahoo.com


2 Fakultas Ekonomi Universitas Brawajiaya
Jl. Jl. M. T. Haryono No. 165 Malang, East Java
Email: agussuman@yahoo.com Asfi_manzilati@yahoo.com

Abstract
Rational concept of NIE `bounded rationality developed by Herbert Simon is a synthesis of
the theory of rationale choice of Neo-classic “utility maximization” and “self-interest” and
rational concept based on habits and routines developed by Thorstein Veblen; old
institutional economics. The concept of bounded rationality describes the rationale to
choose is formed by two human bounds called the bound of absorptive information and the
cognition in the middle of social life complexity. In the context of shariah banking, even
though the majority of population of indonesia is a moeslem but the shariah banking
development is not optimal compared to conventional banking, however, this paper
emphasized on the obstacles of choosing the transaction of shariah banking from NIE
perspective
Keywords: NIE, Bounded rationality, rational choice and Shariah banking

1. Pendahuluan 250 juta jiwa penduduk Indonesia adalah


mayoritas muslim, kedua bank Syariah tentu lebih
Setelah MUI mengeluarkan fatwa haram stabil dan menguntungkan dibanding dengan
bunga bank pada 16 Desember 2003 menjadi bank-bank konvensional, sehingga di luar negeri
cikal bakal berkembangnya bank syariah di tanah perkembagan bank syariah semakin baik.
air, walaupun bank syariah pertama di Indonesia Menurut Syafii Antonio, salah satu penyebab
(Bank Muamalat) terbentuk pada 1 November masih rendahnya pangsa bank syariah adalah
1991. Pada saat itu, bermunculan unit-unit syariah kurangnya sosialisasi dan periklanan, Syafii
dari bank konvensional setelah regulasi pemerin- Antonio mengatakan bank syariah tidak mampu
tah yang semakin baik dalam sistem bagi hasil membayar periklanan setiap waktu di TV yang
pada tahun 1999, di mana ada sekitar 37 bank membutuhkan dana ratusan milliar1. Senada
dengan transaksi syariah saat itu (Solihin, 2008: dengan Syafii Antonio, menurut Sekjen masya-
12-13), Namun demikian bank syariah belum rakat ekonomi Syariah (MES), H Sakir Kula,
menunjukkan perkembangan yang pesat saat itu. bahwa iklan bank syariah dalam satu tahun sama
Pertumbuhan bank syariah tercatat mengalami dengan nilai iklan bank swasta konvensional
booming pasca fatwa haram bunga bank untuk satu bulan2.
dikeluarkan MUI. Total aset bank Syariah pada Disadari memang, serapan informasi adalah
tahun 2004 tercatat Rp 15,33 triliun, meningkat salah satu aspek penentu keputusan individu,
menjadi Rp 26,72 triliun di tahun 2006, dan saat apapun keputusan itu, termasuk dalam memilih
ini diperkirakan aset bank syariah mencapai lebih bertransaksi dengan bank syariah. Namun
dari Rp 145 triliun. informasi yang memadai dalam hal ini bukanlah
Dengan jumlah aset tersebut, maka share
atau pangsa pasar bank syariah masih sekitar 4,5 1
http://www.infobanknews.com/2013/01/sosialisasi-bank-syariah-
persen. Tentu pangsa pasar ini masih jauh dari
butuh-biaya-besar/
proporsional bila dilihat dari kenyataan pertama, 2
http://m.pikiran-rakyat.com/node/214361

228
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL ISBN: 978-979-636-147-2
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013
Surakarta, 23 Maret 2013

satu-satunya penentu keputusan individu. Dalam perilaku yang berbasis kelembagaan. Tokoh NIE,
ilmu ekonomi, perdebatan konsep (teori) rasio- Herbert Simon sebagai pencetus gagasan bounded
nalitas dalam keputusan memilih (rational choice) rationality menganggap bahwa manusia memang
terbangun dari beberapa bentuk rasionalitas terbatas, Simon mengganti maksimisasi ala neo-
perilaku, yaitu berbasis maksimalisasi utilitas dan klasik dengan satisfaksi “kecukupan” dengan
self interest versi neo-klasik, berbasis rutinitas alasan tidak ada manusia yang mampu memaksi-
dan kebiasaan versi Old Institutional Economics malkan utilitasnya di tengah berbagai keterba-
(OIE) dan konsep Bounded Rationality Versi tasan, berupa serapan informasi dan kognisi,
Herbert Simon “New Institutional Economics manusia hanya mampu sebatas mensatisfaksi
(NIE)” yang menggambarkan bahwa rationalitas kepuasannya, yaitu satu level di bawah opti-
keputusan individu dibangun atas dasar dua sisi malisasi. Sehingga, salah satu pengganti berbagai
keterbatasan, yaitu keterbatasan informasi dan keterbatasan dalam individu berperilaku seperti
kognisi. Sehingga, bila dihubungkan dengan pandangan pendahulunya (OIE) adalah berdasar
perspektif terakhir di atas, maka hambatan kebiasaan dan rutinitas yang berkembang dalam
individu bertransaksi dengan bank syariah di lingkungan di mana individu itu tinggal, sekaligus
samping ditentukan oleh keterbatasan informasi kebiasaan dan rutinitas dapat mengangganti
diduga juga karena kemampuan kognisi individu. perilaku kalkulasi yang dipaparkan neo-klasik.
Neo-klasik menganggap bahwa setiap indi- Dengan demikian, paper ini mencoba mem-
vidu selalu berperilaku rasional dalam setiap bahas bagaimana penjelasan dua keterbatasan ini
keputusan, dengan menerapkan kalkulasi benefit- menjadi penyebab keterbatasan keputusan
cost setiap keputusan dalam rangka memaksi- bertransaksi dengan bank syariah. Paper ini
malkan kepuasan (utility maximalization). Dari bukanlah studi empiris (lapangan), namun
konteks ini, manusia dianggap sebagai economics cendrung merupakan studi pustaka berupa telaah
man (homo economicus) artinya manusia akan konsep yang dapat pula dikembangkan menjadi
terus berperilaku dalam rangka rent seeking, studi empiris di masa yang akan datang, atau
bekerja pada dunia zero transaction cost tanpa menjadi jalan awal untuk memahami konteks
memasukan peran kelembagaan (Landa dan perilalku individu dalam menentukan keputusan.
Wang, 2002). Pemahaman neo-klasik yang Bagian pertama paper ini menjelaskan penda-
mengedepankan self-interest dan sifat maksi- huluan, kedua tinjaun singkat konsep bounded
misasi utilitas dengan mengabaikan aspek rationality, ketiga kendala informasi, keempat
kelembagaan berupa tata aturan, nilai-nilai dan keterbatasan kognisi dan terakhir kesimpulan dan
norma mendapat kritikan dari pemikir ekonomi saran
kelembagaan, Thortain Veblen dan pendu-
Bounded Rationality
kungnya. Veblen menganggap perilaku manusia
tidak saja dipengaruhi rationalitas self interest Herbert Simon mendaulat diri sebagai
namun juga dipengaruhi oleh nilai-nilai atau tata “nabi”nya bounded rationality, dan memang
aturan yang berkembang dalam masyarakat atau benar bahwa dalam ilmu ekonomi setiap
yang dikenal sebagai tata kelembangaan (insti- dibicarakan konsep bounded rationality maka
tution), sehingga Veblen menganggap rasionalitas akan tertuju pada seorang Herbert Simon (Barros,
perilaku manusia dibangun berdasar rutinitas dan 2010). Paper Simon tahun 1950an telah meng-
kebiasaan sebagai bagian dari kelembagaan yang insipirasi ilmuan terkait konsep ini (Rubinstein,
ada dalam lingkungannya. 1998: 3), yang kemudian menunjukan bahwa
Sintesis dari tesis pekiran neo-klasik dan anti studi empiris sangat penting dalam dunia nyata
tesis pemikiran ekonom kelembagaan lama (OIE), (Kamarck, 2005: 64). Dalam perkembangannya,
memicu berkembangnya aliran pemikiran baru konsep bounded rationality telah dibuktikan
yang disebut New Institutional Economics (NIE). dalam berbagai pekerjaan yang mengesankan
Salah satu cabang pemikiran NIE adalah pema- (Conlisk, 1999).
haman rasionalitas perilaku, yang satu sisi Substansi dari bounded rationality adalah
mengambil peran neo-klasik khususnya dalam keterbatasan manusia dalam mengelola informasi
metodologi dan juga OIE dalam konsep dasar dan menyelesaikan persoalan (Wayland, 2006:

229
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN ISBN: 978-979-636-147-2
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN
EKONOMI NASIONAL

36) yang digunakan dalam memutuskan sesuatu rationality yaitu kapasitas dari pikiran manusia
tindakan dalam kehidupan, karena manusia untuk merumuskan dan memecahkan masalah
sebagai decision maker menghadapi keterbatasan yang kompleks sangat kecil dibandingkan dengan
informasi, perhatian dan kemampuan memproses ukuran masalah dan solusinya, atau dengan kata
informasi (Greve, 2003: 12). Sebagai pencetus lain ada ketidakmampuan individu untuk meng-
konsep bounded rationality, Simon (1957) ekstrak informasi (Keiber, 2008). Dengan
menjelaskan: demikian, manusia dihadapkan dengan komplek-
The alternative approach employed in these sitas informasi dan keterbatasan kognisi dalam
papers is based on what I shall call the mengolah informasi sehingga memutuskan secara
principle of bounded rationality: The terbatas rasionalitas dari setiap keputusan.
capacity of the human mind for formulating
Bank Syariah dan Kendala Informasi
and solving complex problems is very small
compared with the size of the problems Kebanyakan penelitian atau pandangan
whose solution is required for objectively terkait persoalan kurangnya minat masyarakat
rational behavior in the real world or even bertransaksi dengan bank syariah adalah selalu
for a reasonable approximation to such dianggap kurangnya informasi dan sosialisasi
objective rationality. (Barros, 2010) akan bank dan produk-produk syariah. Untuk
mengatasi itu, Ketua Dewan Mesjid M Jusuf
Alasan mendasar mengapa orang membatasi
Kalla memberikan solusi yang baik bahwa setiap
jumlah penalaran yang mereka gunakan ketika
perbankan syariah dapat membuka kantor di
harus membuat keputusan adalah (Kamarck,
setiap mesjid dengan konsep “bank syariah di
2005: 65): Mereka membatasi kemampuan
seribu mesjid”, dengan tujuan untuk memper-
analitis, dan memang ada keterbatasan penge-
mudah akses masyarakat terhadap bank syariah3.
tahuan individu bersangkutan yang tersedia,
Menurut Deputi Pemimpin Kantor Bank Indo-
mereka ingin menghemat upaya kognitif yang
nesia Solo Bidang Perbankan Y. T Herlambang
diperlukan, mereka tidak ingin menghabiskan
bahwa ketidaktahuan masyarakat akan segmen
waktu yang dibutuhkan menggali informasi yang
yang digarap bank syariah yang sebenarnya luas
diperlukan dan membuat keputusan yang optimal.
adalah lebih kepada kurangnya edukasi ke
Sehingga pertanyaan mendasar dalam memahami
masyarakat tentang apa dan bagaimana bank
bounded rationality adalah how do people make
syariah itu4. Sehingga, kekurangan informasi
decisions in the real world, where time is short,
menyebabkan persepsi masyarakat terbentuk
knowledge lacking, and other resources limited?
sedemikian rupa tanpa teruji kebenarannya,
(Gigerenzer, 2000:125)
menurut Solihin (2011) persepsi adalah hal urgent
Gagasan bounded rationality dibangun
yang harus diperhatikan dalam rangka mengukur,
melalui langkah-langkah berikut (Dequech,
merencanakan, dan menerapkan strategi pengem-
2001): individu atau organisasi sering mengejar
bangan bank syariah di bidang apapun5.
beberapa tujuan, yang mungkin bertentangan.
Adalah betul Bank Syariah dan produk-
Alternatif pilihan untuk mengejar tujuan itu
produknya tidak banyak dipahami oleh
sebelumnya tidak diberikan kepada pengambil
kebanyakan masyarakat (muslim umumnya),
keputusan, dengan demikian perlu mengadopsi
sehingga menyulitkan untuk bertransaksi dengan
suatu proses untuk menghasilkan alternatif,
bank syariah. Karena rendahnya informasi yang
selanjutnya ada batas-batas kapasitas mental
diserap itu menyebabkan masyarakat sedikit ragu
pembuat keputusan dibandingkan dengan
akan keamanan uang mereka, dan memper-
kompleksitas lingkungan dalam pengambilan
tanyakan berbagai keuntungan yang diperoleh
keputusan, sehingga karena berbagai keterbatasan
itu menyebabkan pembuat keputusan mengadopsi 3
Http://Bisnis.Liputan6.Com/Read/525434/Bank-Syariah-Diajak-
"satisficing" daripada strategi mengoptimalkan,
Buka-Kantor-Di-1000-Masjid
mencari solusi yang "cukup baik" atau memuas- 4
Http://Suaramerdeka.Com/V1/Index.Php/Read/News/2011/12/11/
kan, dan diberikan beberapa tingkat aspirasi. 103962/Pemahaman-Tentang-Bank-Syariah-Masih-Kurang
5
Pemahaman lain adalah bahwa prinsip bounded Http://Ekonomi.Kompasiana.Com/Moneter/2011/06/16/Persepsi-
Masyarakat-Terhadap-Bank-Syariah-373618.Html

230
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL ISBN: 978-979-636-147-2
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013
Surakarta, 23 Maret 2013

dalam bertransaksi dengan bank syariah, juga Bila dianggap kekurangan informasi adalah
masyarakat mempertanyakan kemudahan- salah satu penyebab, maka ada beberapa penye-
kemudahan dalam transaksi syariah dibanding bab informasi kurang terserap baik oleh
bank konvensional, karena setiap perpindahan masyarakat terkait transaksi dengan bank syariah.
(transaksi konvensional ke syariah) ini tentu akan Pertama kurangnya mengiklankan bank syariah
memunculkan biaya transaksi bagi nasabah. dan produk-produknya sehingga persepsi akan
Belum lagi berkembang pemikiran yang mendis- bank syariah berkembang kemana-mana, kedua,
kreditkan bank syariah oleh beberapa kalangan, kurangnya sosialisasi bank syariah sehingga
misalnya dengan menganggap identitas “syariah” kehadiran bank syariah benar-benar belum terasa
hanyalah tehnik pemasaran saja yang sesung- oleh masyarakat, ketiga, masih minimnya bank
guhnya dalam praktek tidak berbeda jauh dengan dan unit syariah di beberapa daerah di mana
bank konvensional, ada pula yang mempersoalkan pemekaran wilayah tidak diikuti oleh pertam-
bahwa sekarang ini banyak berkembang unit bahan bank, khususnya bank syariah, keempat
syariah namun kebanyakan induknya bank kurangnya dukungan pemerintah, di mana bahkan
konvensional, sehingga dipertanyakan bagaimana untuk pembayaran haji yang merupakan bagian
menjamin bahwa keuangan antara induk-anak itu dari ritual ibadah dalam Islam masih dilimpahkan
tidak saling tercampur. pada bank konvensional.
Dalam teori ekonomi, pembuat keputusan
Kendala Kognisi
yang rasional adalah kareteristik dari agen yang
memiliki keputusan rasional setelah melakukan Seperti yang dijelaskan pada bab sebelum-
pertimbangan dengan mempertanyakan: apa yang nya, bahwa persoalan utama kurangnya masya-
layak, apa yang dinginkan dan alternatif apa yang rakat bertransaksi dengan bank syariah bukan
terbaik dalam mempertimbangkan kelayakan itu hanya karena kurangnya atau keterbatasan
(Rubinstein, 1998: 7), sehingga bila informasi informasi namun lebih kepada terbatasnya
kurang memadai atau tidak akurat bagaimana perhatian dan pengelolaan informasi tersebut.
agen menentukan berbagai alternatif terbaik Dalam konteks ini bounded rationality disamping
sesuai kebutuhannya. Namun demikian, bila dibangun berdasar keterbatasan informasi juga
sebelumnya salah satu kendala adalah mahalnya dibangun atas dasar keterbatasan kognisi (akal).
informasi (costly), namun setelah teknologi Di antara Keynes dan Simon sama-sama meng-
informasi berkembang dengan pesat dalam kritisi konsep neo-klasik dari aspek kognitif
beberapa dekade terakhir, informasi menjadi lebih dalam sebagai alasan motivasi (Dequech, 2001).
murah (walau tetap bukan zero transaction cost), Rasionalitas berbasis kognitif adalah mengguna-
sehingga teori informasi aktor rasional membu- kan penalaran dan pengetahuan untuk memutus-
tuhkan teori signal dan pengirim, tidak membu- kan keputusan untuk melakukan sesuatu tindakan
tuhkan teori penerima. (Natanson, 1993: 1). Karena agen tidak dapat
Namun dalam teori informasi modern, justru mengumpulkan dan memproses informasi yang
yang dibutuhkan adalah teori penerima karena diperlukan untuk mencapai hasil maksimal,
begitu banyaknya informasi yang berkembang mereka menjadi kurang puas sehingga dianggap
dan pentingnya bagi penerima memperoleh sebagai keterbatasan kognitif. Manusia terbatas
informasi yang benar dan akurat. Dengan dalam pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan
berbagai informasi yang melimpah bahkan waktu untuk pencapaian tujuan manusia (Makki,
overload, sehingga menurut Simon (1996) sumber 2005: 14). Pemahaman lain mengatakan manusia
daya yang langka bukanlah informasi melainkan bukanlah kalkulator yang baik, untuk mengkal-
perhatian (Jones, 1999). Dengan demikian, kulasi benefit-cost sebelum berperilaku.
kekurangan informasi yang dimaksud dalam hal Kemampuan kognisi yang terkait dengan
ini adalah bukan karena terbatasnya informasi bank syariah ini adalah perhatian dan pemahaman
namun lebih kepada kurangnya perhatian akan akan ilmu agama yang dianut, khususnya terkait
informasi yang dimaknai sebagai keterbatasan dengan transaksi islami. Artinya perilaku
kognitif (akan dibahas sub bab berikutnya). bertransaksi secara syariah harusnya tidak saja
dibentuk oleh mencari kemudahan, mencari

231
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN ISBN: 978-979-636-147-2
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN
EKONOMI NASIONAL

untung atau hal-hal material lain, namun karena dalam masyarakat namun keterbatasan pema-
dorongan nilai illahiah, dalam konteks rasionalitas haman dan pengetahuan akan praktek syariah
islam disebut sebagai autonomous ratonality menyebabkan terhalanganya individu itu
berbasis God`s Will (Cattelan, 2013). Rasionalitas menafsirkan dan mempraktekan dengan benar
ini menunjukan sejatinya kehidupan seorang kaidah-kaidah syariah tersebut. Hal ini dapat
muslim akan sejalan dengan kehendak Allah dipahami, di mana pendidikan islam baik di
SWT (Armstorong, 2002: 6). sekolah dasar sampai perguruan tinggi masih
Sehingga, lebih penting bagi pemangku ditekankan pada ibadah rutin, halal haram, atau
kepentingan untuk memahami keterbatasan berbagai kewajiban ritual lainnya, yang berkaitan
kognisi ini dari pada sekedar menganggap dengan transaksi (ekonomi) kalaupun ada masih
kurangnya informasi dan sosialisas sehingga relatif terbatas. Bahkan khotbah Jumat yang
berusaha gencar memberi informasi (periklanan) merupakan moment yang tepat dalam transfer
atau sosialisasi dengan anggaran ratusan milliar. pengetahuan agama terhadap umat khususnya
Rasionalitas dalam islam terbangun dalam tiga perilaku transaksi syariah ini sangat jarang
tahapan, yaitu al-Nafs al Amarah, Al-Nafs Al- mengungkap konsep atau bentuk-bentuk transaksi
Mawamah dan Al-Nash Al-Mutmainah (Hoetoro, dalam islam. Sehingga, ada anggapan dengan
2007: 237). Sehingga rationalitas perilaku diten- melakukan ibadah yang rajin sebagian meng-
tukan oleh derajat pengetahuan dan keimanan anggap sudah menunjukan kesolehan atau
seseorang. Semakin tinggi derajat keimanan keimanan tersebut.
seseorang maka semakin banyak mempraktekan Oleh karena itu, sebanarnya praktek bank
nilai-nilai keimanan itu dalam kehidupannya syariah tidak bisa dipisahkan dari aspek
sehari-hari, tidak saja dalam konteks ibadah rutin kehidupan beragama masyarakat kita. Praktek
namun seluruh aspek kehidupan harian seorang syariah adalah satu paket dengan ibadah sholat,
muslim. Sehingga, kurangnya masyarakat muslim puasa, haji, dan lain-lainnya, sehingga bila
bertransaksi dengan bank syariah dapat diduga masyarakat memahami ini secara baik, tidak perlu
sebagai bentuk masih kurangnya perhatian umat bagi bank syariah intens melakukan periklanan
akan praktek-praktek syariah tersebut. atau sosialisasi, individu akan mencari perilaku
Foucault (1984) dalam penelitiannya terkait terbaik (syariah) atas dorongan iman dan nilai-
masyarakat, kekuasaan, dan etika menjelaskan nilai agama. Namun, demikian kewajiban dari
sistem nilai individu diciptakan dan ditentukan bank syariah adalah menyampaikan informasi
oleh budaya di mana mereka tinggal, lebih jauh yang menyeluruh akan praktek atau produk-
menurut Foucault untuk memahami kognisi etika produk bank syariah sehingga kombinasi penca-
perilaku individu kita harus memahami bagai- rian berdasar keimanan dan informasi yang
mana budaya perilaku, nilai-nilai, dan keyakinan memadai dari bank syariah menjadikan masya-
kultural diposisikan (Jurkiewicz, 2007), dengan rakat semakin yakin dan nyaman bertransaksi
demikian untuk memahami kesalehan individu dengan bank syariah. Praktek bank syariah di
dapat dilihat dari kesalehan lingkungannya. barat tentu bukan berdasar dorongan keimanan
Budaya atau kebiasaan lingkungan yang islami namun berdasar keuntungan dan keamanan yang
akan menciptakan praktek-praktek islami dari lebih baik dalam transaksi syariah, sehingga tentu
masing-masing individu, sehingga tugas pemang- akan menjadi potensi yang luar biasa bila di
ku kebijakan untuk kembali menegakkan nilai- negara kita yang mayoritas muslim ini disamping
nilai budaya dan agama dalam masyarakat bank syariah memberi kestabilan dengan
sebagai the rule of life. profesionalitas kerja dan yang terpenting ada
Namun demikian, patut juga menjadi kesadaran kolektif yang bersumber dari dorongan
perhatian bahwa keimanan atau kesholehan saja nilai-nilai keimanan sehingga memilih transaksi
tidak menjamin orang melakukan praketek- syariah.
praktek syariah tanpa pengetahuan, informaasi Sehingga, seperti yang dijelaskan Simon
dan perhatian yang mumpuni akan konsep dan bahwa sumber daya yang langka adalah perhatian
perkembangan praktek syariah tersebut. Ada- bukanlah informasi (Jones, 1999) dipertegas oleh
kalanya undividu dikenal kesalehanya (beriman) Grave (2003: 12), maka pertanyaannya bagai-

232
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL ISBN: 978-979-636-147-2
DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013
Surakarta, 23 Maret 2013

mana menjadikan masyarakat perhatian dengan secara teori maupun prakteknya. Demikian pula,
transaksi syariah. Pertama, pendidikan agama dalam khotbah jumat atau pengajian-pengajian
seharunya tidak saja membahas terkait ibadah rutin juga perlu diperdalam pembahasan tentang
rutin, namun muamalah (transaksi syariah) perlu transaksi syariah. Harapannya, masyarakat
mendapat perhatian lebih bagi pemangku muslim memahami bahwa mengikuti transaksi
kepentingan, kedua, pendidikan itu tidak sekedar syariah adalah wajib bukan sekedar karena
teori di kelas namun dipraktekan dalam kehidup- dorongan mencari keuntungan atau kenyamanan
an nyata, ketiga, usulan Pak Jusuf Kalla untuk semata namun berdasar God’s Will (Allah SWT).
membuka cabang di setiap mesjid adalah langkah
positif mendekatkan (secara fisik dan pema- DAFTAR PUSTAKA
haman) masyarakat dengan bank syariah,
keempat, perlu diskusi-diskusi intens dalam Ahmad Ifham Solihin, 2008. Iniloh, Bank
menyampaikan bank syariah dan produknya Syariah. PT. Grafindo Media Pratama.
dalam bentuk kajian-kajian rutin mesjid, khotbah Jakarta
jumat terutama untuk menjelaskan berbagai Armstrong, K. 2002. Islam A Short History.
produk-produk bank syariah yang umumnya tidak Modern Library: New York
banyak dipahami masyarakat. Brandt, R.B, Rationality, Rules, And Utility New
Essays On The Moral Philosophy. Of
Kesimpulan dan saran Edited By Brad Hooker. Stephen
Akhirya, anggapan bahwa masih rendahnya Nathanson: Brandt On Rationality And
pangsa pasar bank syariah dibandingkan bank Value
konvensional karena kurangnya informasi lewat Barros, G, 2010. Herbert A. Simon And The
iklan dan sosialisasi dalam konteks teori bounded Concept Of Rationality: Boundaries And
rationality adalah bukan satu-satunya penyebab. Procedures Brazilian Journal Of Political
Era globalisasi menyebabkan informasi menjadi Economy, Vol. 30, No. 3 (119), Pp. 455-
relatif lebih murah (low cost) sehingga mudah 472.
bagi siapapun mengkases informasi apapun Conlisk, J, 1996. Why Bounded Rationality?.
(termasuk terkait bank syariah) sesuai dengan Journal Of Economic Literature 34. 2 : 669.
yang diinginkan. Benar ungkapan Herbert Simon Cattelan, C, 2013. Shariah Economics As Auto-
bahwa sumber daya yang langka bukanlah nomous Paradigm: Theoretical Approach
informasi namun perhatian akan informasi, and Operative Outcomes. Proceeding Of
sehingga keterbatasan bertransaksi dengan bank Sharia Economics Conference, Hannover 9
syariah lebih kepada kemampuan mengolah February 2013
informasi akan bank syariah dan produknya atau Dequech, D 2001. Bounded Rationality, Insti-
disebut keterbatasan kognisi. tutions, and Uncertainty. Journal Of
Keterbatasan kognisi ini dapat pula disebab- Economic Issues Vol. Xxxv No. 4
kan oleh keterbasan pengetahuan, dalam konteks
Greve, H R, 2003. Organizational Learning from
ini pengetahuan agama. Karena transaksi syariah
Performance Feedback A Behavioral Pers-
merupakan bagian yang tidak terpisah dari
pective on Innovation and Change.
pengetahuan agama, keterbatasan itu menyebab-
Cambridge Univ. Press: New York1
kan sebagian masyarakat (muslim) belum ter-
dorong untuk melakukan transaksi syariah. Hal ini Gigerenzer, G 2000. Adaptive Thinking
disebabkan pendidikan agama (formal dan non Rationality In The Real World. Oxford
formal) di tanah air masih sedikit yang meng- university Press. UK
ungkap transaksi syariah secara teoritis dan Jurkiewicz, C. L., 2007. Ethical Culture And Its
praktis. Eff Ect on the Administrative Failures
Oleh karena itu, pendidikan agama di tanah Following Katrina. Public Administration
air sebaiknya diberikan porsi yang cukup untuk Review. Special Isue. December 2007
pembahasan-pembahasan muamalah ini, baik Hoetoro, A. (2003). Ekonomi Islam: Pengantar

233
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN ISBN: 978-979-636-147-2
KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN
EKONOMI NASIONAL

Analisis Kesejarahan dan Metodologi. Latin America Princeton University Press:


Malang: Bayumedia Publishing Princeton And Oxford
Http://Suaramerdeka.Com/V1/Index.Php/R
ead/News/2 BIOGRAFI PENULIS
011/12/11/103962/Pemahaman-Tentang-
Bank- Syariah-Masih-Kurang (akses
M. Firmansyah adalah dosen di Jurusan IESP
tanggal 5 Maret 2013)
Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram, NTB.
Http://Ekonomi.Kompasiana.Com/Moneter/2011/ Beliau mendapatkan gelar Magister Sains Ilmu
06/16/Persepsi-Masyarakat-Terhadap- Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogya-
Bank-Syariah- 373618.Html (akses tanggal karta, Indonesia, pada tahun 2006. Sekarang
5 Maret 2013) menjadi Mahasiswa Akhir program Doktor Ilmu
Http://Bisnis.Liputan6.Com/Read/525434/Bank- Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Untuk
Syariah-Diajak-Buka-Kantor-Di-1000- informasi lebih lanjut, beliau dapat dihubungi
Masjid (Akses tanggal 5 Maret 2013) melalui: firman_mtr@yahoo.com
http://www.infobanknews.com/2013/01/sosialisas
i- bank-syariah-butuh-biaya-besar/ (akses 4 Agus Suman adalah dosen dan Guru Besar di
Maret 2013) Jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas
http://m.pikiran-rakyat.com/node/214361(Akses 4 Brawijaya Malang. Beliau menyelesaikan Studi
Maret 2013) PhD di Universite Pierre Mendes Frence,
Grenoble, Frence pada tahun 1995. Keahlian
Http://Bisnis.Liputan6.Com/Read/525434/Bank-
beliau pada Ekonomi Pembangunan. Konfirmasi
Syariah-Diajak-Buka-Kantor-Di-1000-
lebih lanjut dapat dihubungi melalui
Masjid
agussuman@yahoo.com
Jones, B D, 1999. Bounded Rationality., Annu. Asfi Manzilati adalah dosen di jurusan IESP FEB
Rev. Polit. Sci. 2: 297–321 Universitas Brawijaya Malang. Beliau menyele-
Keiber, KL, 2008. Price Discovery In The saikan program Doktor di FEB Universitas
Presence Of Boundedly Rational Agents. Brawijaya Malang pada tahun 2009. Beliau dari
Quantitative Finance, Vol. 8, No. 3: 235– tahun 2010 sampai sekarang adalah ketua
249. program studi ekonomi islam di FEB universitas
Kamarck, A.M, 2005. Economics As A Social Brawijaya. Konfirmasi lebih lanjut dapat
Science An Approach To Nonautistic dihubungi melalui asfi_manzilati@yahoo.com
Theory. By The University of Michigan: Susilo adalah dosen di jurusan IESP FEB
New York Universitas Brawijaya Malang. Beliau menyele-
Landa, J, T dan Wang, X.T., 2002. Bounded saikan program doktor di FEB Universitas Air-
rationalty of Economics Man: Decision langga Surabaya pada tahun 2004. Beliau adalah
Making under Ecological, social and Ketua Pusat Kajian Keuangan Negara dan Daerah
institutional constraints. Journal of Bio- (PK2ND) Fakultas Ekonomi Unibraw Malang.
economics; 2001; 3: 217-235
Mäki, U, 2005. Economics With Institutions:
Agenda For Methodological dalam Enquiry
Rationality, Institutions And Economic
Methodology. Mäki, U, Gustafsson, B &
Knudsen, C (Eds). Taylor & Francis E-
Library: London
Rubinstein, R, 1998. Modeling Bounded
Rationality. MIT Press: Cambridge, Massa-
chusetts London dan England
Weyland, K, 2006. Bounded Rationality And
Policy Diffusion Social Sector Reform In

234

Anda mungkin juga menyukai