Anda di halaman 1dari 7

UTS MANAJEMEN STRATEGIK

OLEH :

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
BEKASI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2019

1. Pertanyaan teori/konsep
1) Setiap perusahaan ingin mencapai visi dan misinya, mereka berusaha sekuat
tenaga mengembangkan strategi bersaing yang paling baik. Jelaskan tahapan apa
saja yang harus dilakukan perusahaan untuk membangun dan menerapkan
strategi bersaing.
Jawab :
Dalam membangun dan menerapkan strategi bersaing, perusahaan dapat
melakukan tahapan – tahapan dibawah ini:

1. Membentuk Visi Strategis mengenai kemana organisasi akan bergerak.

Visi Strategis yang mengutamakan pada keberhasilan perusahaan dalam


berinovasi, menciptakan produk baru dan kesempatan baru di pasar.
Kekuatan strategi terletak pada kemampuan perusahaan untuk dapat
melihat kondisi, tren, dan situasi lingkungan bisnis yang selalu berubah-
ubah, serta kemampuannya untuk menciptakan produk dan jasa baru yang
dapat mengimbangi perubahan lingkungan yang dinamis tersebut.

2. Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil


kinerja spesifik yang harus dicapai organisasi tersebut.

3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan


Beberapa langkah yang perlu dilakukan suatu organisasi dalam
merumuskan strategi adalah:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan


misi perusahaan untuk mencapai visi yang telah dibuat.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang
akan dihadapi oleh suatu organisasi dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)
dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis
sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.

4. Mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif


Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik,
dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul
kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action
oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga
keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan.
Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh
dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi
anggaran dengan strategi.

5.Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis


Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase
evaluasi ini dapat dilihat aakah segalanya sudah berjalan dengan baik,
dan elemen apa saja yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan
meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu
segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses)
agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan
rencana.

2) Visi dan misi sebuah perusahaan mencerminkan karakter perusahaan tersebut


secara tidak langsung. Mana yang harus disusun terlebih dahulu visi atau misi?
Jelaskan argumentasi Anda dan berikan contohnya.
Jawab :
Menurut pendapat saya, yang harus disusun terlebih dahulu adalah … karena …
contohnya …

2. Pertanyaan kasus
1) Gunakan Five Forces Analysis untuk menganalisis kondisi persaingan di industri
pendidikan tinggi di era industri 4.0 di Indonesia. Jelaskan argumentasi Anda
Jawab :
Analisa dan ArgumentasiFive Forces Analysis Perbanas Institute di industry
pendidikan tinggi di era industri 4.0 di Indonesia.
a. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Pendatang baru yang dimaksud di sini adalah perusahaan yang memasuki
industri, dengan membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa
pasar yang baik dan keuntungan.
Masuknya pesaing baru ke pasar juga akan melemahkan kekuatan kita.
Namun ancaman dari pendatang baru ini tergantung pada hambatan untuk
masuk (entry barriers) atau keluar (exit barriers) dari industri bersangkutan.
Hambatan masuk itu, misalnya, perizinan, hak paten, investasi yang mahal,
teknologi yang canggih, sulitnya memperoleh sumberdaya manusia yang
andal, dan sebagainya.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
b. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Pemasok dapat menjadi ancaman dalam suatu industri, sebab pemasok
dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas
produknya. Jika harga produk pemasok (kertas koran) naik, maka biaya
produksi yang harus ditanggung perusahaan media suratkabar kita juga naik,
sehingga terpaksa harus menaikkan harga jual produk.
c. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Pembeli akan selalu berusaha mendapatkan produk dengan kualitas yang
baik dan harga murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan
memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika harga suatu
produk dinilai jauh lebih tinggi dari kualitasnya (harganya tidak
mencerminkan kualitas yang sepantasnya) maka pembeli atau konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan kita.
d. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan
produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih
rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang
berpenghasilan rendah, tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari
keadaan sebenarnya. Misalnya, untuk tampil gaya, kita tidak perlu membeli
arloji Rolex asli buatan Swiss, yang harganya sangat mahal. Sebagai gantinya,
kita bisa membeli produk Rolex imitasi buatan China, yang jauh lebih murah
tetapi sangat mirip dengan Rolex asli.
Ancaman dari produk-produk pengganti yang dimaksud di sini adalah
seberapa mudah pelanggan/konsumen produk kita dapat berpindah ke
produk pengganti. Ingat, dalam industri media, pengertian produk pengganti
itu bisa berbeda dari jenis produk kita, tetapi memenuhi kebutuhan yang
sama di pihak pengguna/konsumen.
Dalam situasi-situasi yang disebutkan di atas, konsumen dengan mudah bisa
berpindah ke produk-produk pengganti. Jadi pengganti-pengganti itu adalah
ancaman terhadap perusahaan kita. Ketika terdapat produk-produk
pengganti, baik yang bersifat aktual ataupun potensial, maka segmen pasar
itu menjadi tidak menarik.
Keuntungan dan harga produk juga terpengaruh oleh adanya produk
pengganti, sehingga kita perlu memantau tren harga secara ketat. Dalam
industri-industri pengganti, jika kompetisi meningkat atau teknologi berubah
menjadi lebih modern, harga dan keuntungan akan merosot.
e. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan
Kompetitor)
Persaingan konvensional terjadi di mana setiap perusahaan selalu berusaha
sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen
merupakan obyek persaingan dari perusahaan sejenis yang bermain di pasar.
Perusahaan yang dapat memikat hati konsumen akan dapat memenangkan
persaingan. Untuk dapat memikat konsumen, berbagai cara dilakukan, mulai
dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan,
harga murah, atau diskon.
Persaingan industri itu tinggi, ketika:
oAda banyak pesaing yang kecil dan kekuatannya merata. Persaingan akan
rendah ketika terdapat pemimpin pasar yang jelas
oKonsumen menikmati biaya berpindah produk yang rendah (low switching
costs)
oIndustri itu sedang tumbuh
oHambatan keluar (exit barriers) itu tinggi dan para pesaing itu tetap
bertahan di dalam industri bersangkutan dan bersaing
oBiaya tetap (fixed cost) itu tinggi, yang menyebabkan produksi yang sangat
besar dan pengurangan harga

Situasi-situasi seperti ini memberi alasan bagi terjadinya perang iklan, perang
harga, modifikasi-modifikasi, yang memuncak pada peningkatan biaya dan
sulit untuk bersaing.

2) Gunakan Matriks EFE untuk menentukan peluang dan ancaman yang dihadapi
Institut Perbanas. Jelaskan posisi bersaing Institut Perbanas.
Jawab :
Berikut adalah EFE Matriks
Weighted
Key external factor weight rating
score
opportunities
1
2
3
threats
1
2
3
Jumlah

3) Gunakan Matriks IFE untuk menentukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
Institut Perbanas. Jelaskan posisi bersaing Institut Perbanas.
Jawab :
Berikut adalah IFE matriks
Weighted
Key internal factor weight rating
score
Strengths
1
2
3
weakness
1
2
3
Jumlah

4) Tentukan kompetensi inti dari Institiut Perbanas. Jelaskan alasannya.


Jawab :

5) Jelaskan alternatif strategi apa saja yang dimiliki Institut Perbanas agar dapat
bersaing di era industri 4.0.
Jawab :
Sumber :

http://rajapresentasi.com/2009/04/5-tahapan-dalam-menyusun-strategi-bisnis/

https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-forces-
analysis/

Anda mungkin juga menyukai