UTS Menjstrategik Bks
UTS Menjstrategik Bks
OLEH :
1. Pertanyaan teori/konsep
1) Setiap perusahaan ingin mencapai visi dan misinya, mereka berusaha sekuat
tenaga mengembangkan strategi bersaing yang paling baik. Jelaskan tahapan apa
saja yang harus dilakukan perusahaan untuk membangun dan menerapkan
strategi bersaing.
Jawab :
Dalam membangun dan menerapkan strategi bersaing, perusahaan dapat
melakukan tahapan – tahapan dibawah ini:
2. Pertanyaan kasus
1) Gunakan Five Forces Analysis untuk menganalisis kondisi persaingan di industri
pendidikan tinggi di era industri 4.0 di Indonesia. Jelaskan argumentasi Anda
Jawab :
Analisa dan ArgumentasiFive Forces Analysis Perbanas Institute di industry
pendidikan tinggi di era industri 4.0 di Indonesia.
a. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Pendatang baru yang dimaksud di sini adalah perusahaan yang memasuki
industri, dengan membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa
pasar yang baik dan keuntungan.
Masuknya pesaing baru ke pasar juga akan melemahkan kekuatan kita.
Namun ancaman dari pendatang baru ini tergantung pada hambatan untuk
masuk (entry barriers) atau keluar (exit barriers) dari industri bersangkutan.
Hambatan masuk itu, misalnya, perizinan, hak paten, investasi yang mahal,
teknologi yang canggih, sulitnya memperoleh sumberdaya manusia yang
andal, dan sebagainya.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
b. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Pemasok dapat menjadi ancaman dalam suatu industri, sebab pemasok
dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas
produknya. Jika harga produk pemasok (kertas koran) naik, maka biaya
produksi yang harus ditanggung perusahaan media suratkabar kita juga naik,
sehingga terpaksa harus menaikkan harga jual produk.
c. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Pembeli akan selalu berusaha mendapatkan produk dengan kualitas yang
baik dan harga murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan
memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika harga suatu
produk dinilai jauh lebih tinggi dari kualitasnya (harganya tidak
mencerminkan kualitas yang sepantasnya) maka pembeli atau konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan kita.
d. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan
produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih
rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang
berpenghasilan rendah, tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari
keadaan sebenarnya. Misalnya, untuk tampil gaya, kita tidak perlu membeli
arloji Rolex asli buatan Swiss, yang harganya sangat mahal. Sebagai gantinya,
kita bisa membeli produk Rolex imitasi buatan China, yang jauh lebih murah
tetapi sangat mirip dengan Rolex asli.
Ancaman dari produk-produk pengganti yang dimaksud di sini adalah
seberapa mudah pelanggan/konsumen produk kita dapat berpindah ke
produk pengganti. Ingat, dalam industri media, pengertian produk pengganti
itu bisa berbeda dari jenis produk kita, tetapi memenuhi kebutuhan yang
sama di pihak pengguna/konsumen.
Dalam situasi-situasi yang disebutkan di atas, konsumen dengan mudah bisa
berpindah ke produk-produk pengganti. Jadi pengganti-pengganti itu adalah
ancaman terhadap perusahaan kita. Ketika terdapat produk-produk
pengganti, baik yang bersifat aktual ataupun potensial, maka segmen pasar
itu menjadi tidak menarik.
Keuntungan dan harga produk juga terpengaruh oleh adanya produk
pengganti, sehingga kita perlu memantau tren harga secara ketat. Dalam
industri-industri pengganti, jika kompetisi meningkat atau teknologi berubah
menjadi lebih modern, harga dan keuntungan akan merosot.
e. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan
Kompetitor)
Persaingan konvensional terjadi di mana setiap perusahaan selalu berusaha
sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen
merupakan obyek persaingan dari perusahaan sejenis yang bermain di pasar.
Perusahaan yang dapat memikat hati konsumen akan dapat memenangkan
persaingan. Untuk dapat memikat konsumen, berbagai cara dilakukan, mulai
dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan,
harga murah, atau diskon.
Persaingan industri itu tinggi, ketika:
oAda banyak pesaing yang kecil dan kekuatannya merata. Persaingan akan
rendah ketika terdapat pemimpin pasar yang jelas
oKonsumen menikmati biaya berpindah produk yang rendah (low switching
costs)
oIndustri itu sedang tumbuh
oHambatan keluar (exit barriers) itu tinggi dan para pesaing itu tetap
bertahan di dalam industri bersangkutan dan bersaing
oBiaya tetap (fixed cost) itu tinggi, yang menyebabkan produksi yang sangat
besar dan pengurangan harga
Situasi-situasi seperti ini memberi alasan bagi terjadinya perang iklan, perang
harga, modifikasi-modifikasi, yang memuncak pada peningkatan biaya dan
sulit untuk bersaing.
2) Gunakan Matriks EFE untuk menentukan peluang dan ancaman yang dihadapi
Institut Perbanas. Jelaskan posisi bersaing Institut Perbanas.
Jawab :
Berikut adalah EFE Matriks
Weighted
Key external factor weight rating
score
opportunities
1
2
3
threats
1
2
3
Jumlah
3) Gunakan Matriks IFE untuk menentukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
Institut Perbanas. Jelaskan posisi bersaing Institut Perbanas.
Jawab :
Berikut adalah IFE matriks
Weighted
Key internal factor weight rating
score
Strengths
1
2
3
weakness
1
2
3
Jumlah
5) Jelaskan alternatif strategi apa saja yang dimiliki Institut Perbanas agar dapat
bersaing di era industri 4.0.
Jawab :
Sumber :
http://rajapresentasi.com/2009/04/5-tahapan-dalam-menyusun-strategi-bisnis/
https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-forces-
analysis/