Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PONDASI TAHAN GEMPA UNTUK BANGUNAN

RUMAH SATU LANTAI

Sinta Dewi Rahmawati


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
sdewi5592@gmail.com

Abstrak
Pondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian paling bawah dan berhubungan langsung
dengan tanah. Pada struktur bangunan, pondasi berfungsi untuk memikul beban bangunan yang
ada diatasnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kokoh, pondasi juga harus direncanakan
dan dikerjakan dengan sangat hati-hati. Secara garis besar pondasi dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal biasanya dilaksanakan pada
tanah dengan kedalaman tanah tidak lebih dari 3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas
pondasi, sedangkan pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan
kedalam tertentu dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural
dan kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3
m di bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa baik dari
segi dimensi maupun secara analitis mekanis. Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan
berdasarkan jenis, kekuatan dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah yang stabil
dan memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang
sederhana. Jika tanahnya labil dan memiliki daya dukung buruk, maka pondasinya juga harus
lebih kompleks. Dalam mendesain pondasi harus mempertimbangkan penurunan dan daya
dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi/lendutan pondasi juga diikutkan
dalam pertimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan
total (keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial (sebagian
pondasi saja yang turun/miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang
didukungnya.

Kata Kunci : pondasi, dalam, dangkal, hitungan, penurunan, tanah.

PONDASI Oleh karena itu, untuk mengetahui kondisi


Secara umum pondasi dapat tanah tersebut maka harus dilakukan
diartikan sebagai struktur bagian bawah pengecekan menggunakan alat yang
bangunan yang berhubungan langsung bernama sondir. Fungsi dari perhitungan
dengan tanah yang memiliki fungsi pondasi tersebut ialah untuk menjamin
memikul beban bangunan yang ada di kestabilan bangunan terhadap beratnya
atasnya. Pondasi adalah salah satu faktor sendiri, beban-beban bangunan, dan gaya-
yang terpenting dalam sebuah kekuatan gaya luar seperti tekanan angin, gempa
bangunan. Jika pondasi tidak kokoh maka bumi dan lain-lain. Di samping itu, tidak
kemungkinan bangunan roboh sangatlah boleh terjadi penurunan level melebihi
besar. Pondasi mampu menahan berbagai batas yang diijinkan. Setelah data didapat
beban baik horizontal maupun vertikal maka melakukan perhitungan.
dalam kondisi stabil sehingga Dengan demikian, agar kegagalan
menghasilkan kestabilan konstruksi fungsi pondasi dapat dihindari maka
(Pamungkas dkk, 2013:1). pondasi bangunan harus diletakkan pada
Pondasi harus didesain dan lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan
dihitung, perhitungan pondasi harus kuat mendukung beban bangunan tanpa
berdasarkan kondisi tanah di lapangan. menimbulkan penurunan yang berlebihan.
Untuk memilih tipe pondasi yang Pondasi dangkal terdiri dari
memadai perlu diperhatikan pondasi itu beberapa macam antara lain pondasi
cocok untuk berbagai keadaan di lapangan telapak, pondasi lajur, pondasi gabungan
atau pondasi itu memungkinkan untuk serta pondasi rakit. Jika sebuah elemen
diselesaikan secara ekonomis sesuai pondasi memikul sebuah beban kolom
dengan jadwal kerjanya. Umumnya kondisi tunggal, maka pondasi tersebut dinamakan
tanah dasar pondasi mempunyai sebagai pondasi telapak. Apabila beban
karakteristik yang bervariasi berbagai bangunan yang ditopang pondasi cukup
parameter yang mempengaruhi ringan, dapat digunakan beton tanpa
karakteristik tanah antara lain pengaruh tulangan. Atau terkadang hanya terbuat
muka air tanah mengakibatkan dari susunan batu. Untuk beban yang lebih
berat volume tanah terendam air berbeda besar maka harus dipilih pondasi yang
dengan tanah tidak terendam air meskipun terbuat dari struktur beton bertulang.
jenis tanah sama. Daya dukung tanah perlu Bila kolom terletak dalam
diketahui untuk menghitung dan satuan garis dan tereletak berdekatan
merencanakan dimensi pondasi yang dapat maka dapat dipilih alternatif jenis pondasi
mendukung beban struktur yang akan di lajur. Pondasi lajur sebetulnya mirip
bangun. dengan pondasi batu kali sebagai pemikul
dinding bata. Hanya saja terdapat kolom-
Pondasi Dangkal kolom struktur pada tiap interval tertentu.
Disebut Pondasi dangkal karena Secara garis besar kondisi tanah
kedalaman masuknya ke tanah relatif dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu jenis
dangkal, hanya beberapa meter dari tanah bersifat stabil dan jenis tanah bersifat
permukaan tanah. Salah satu tipe yang labil atau tidak stabil. Tanah dikatakan
sering digunakan ialah pondasi menerus stabil apabila tanah tersebut tidak
yang biasa pada rumah-rumah, dibuat dari mengalami perubahan dalam musim
beton atau pasangan batu. Meskipun kemarau maupun musim penghujan.
pondasi dangkal sering dipakai, namun Maksud tidak mengalami perubahan ini
pada kodisi tertentu pondasi tersebut tidak adalah tidak terjadinya gerakan-gerakan
cocok untuk dipergunakan. Oleh sebab itu, tanah ke atas, ke bawah dan ke samping.
apabila lapisan tanah yang dekat dengan Tanah dikatakan labil atau tidak stabil, bila
tanah yang lembek atau keungkinan terjadi terjadi perubahan yang sangat besar atau
gerusan dari air (erosi) maka pondasi mencolok antara musim panas dan musim
dangkal tidak cocok untuk digunakan penghujan. Beberapa syarat untuk
(Budi, 2011:1). pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan,
Pondasi dangkal adalah pondasi yaitu secara fungsional mampu mendukung
yang tidak membutuhkan galian tanah dan menyalurkan dengan baik beban-beban
terlalu dalam karena lapisan tanah dangkal diatasnya dan secara struktural pondasi
sudah cukup keras, apalagi bangunan yang tidak ambles dan tidak berubah bentuk.
akan dibangun hanya rumah Dengan demikian pondasi dapat
sederhana. Kekuatan pondasi dangkal ada dikatakan dangkal apabila tidak
pada luas alasnya, karena pondasi ini membutuhkan galian tanah terlalu dalam
berfungsi untuk meneruskan sekaligus dan hanya beberapa meter. Pondasi dangkal
meratakan beban yang diterima oleh tanah. terdiri dari beberapa macam seperti pondasi
Pondasi dangkal digunakan apabila beban telapak, pondasi lajur, pondasi gabungan
yang diteruskan ke tanah tidak terlalu besar, serta pondasi rakit. Fungsi dari pondasi
misalnya rumah sederhana satu lantai, dua dangkal ini adalah untuk meneruskan beban
lantai, bangunan ATM, pos satpam, dan dari dinding dan kolom bangunan ke tanah
sebagainya. yang keras.
Pondasi Dalam Sumuran dipasang dengan penggalian
Pondas dalam adalah pondasi lubang silinderis sampai kedalaman yang
yang didirikan di permukaan tanah dengan diinginkan dan kemudian mengisi kembali
ke dalaman tertentu, dimana daya dukung lubang dengan beton.
dasar pondasi dipengaruhi oleh beban Tiang-tiang pada umumnya
struktural dan kondisi permukaan tanah. memperoleh dukungan berupa kombinasi
Pondasi dalam biasanya dipasang pada dari gesekan sepanjang permukaan badan
kedalaman lebih dari 3m di bawah elevasi tiang dan dukungan ujung tiang. Dukungan
permukaan tanah dan pada bangunan yang ujung tiang akan terjadi apabila ujung tiang
memiliki bentang atau jarak antar kolom menyentuh tanah keras, yang mampu
lebih dari 6m. Pondasi dalam dapat memikul beban yang diterima oleh tiang
dijumpai dalam bentuk pondasi tiang pancang tersebut. Lapisan tanah keras ini
pancang, dinding pancang dan pondasi bisa berupa lempung keras sampai batuan.
kompensasi. Pondasi dalam dapat Perhitungan kemampuan tiang dilakukan
digunakan untuk mentransfer beban ke terhadap kekuatan bahan tiang dan
lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kekuatan tanahnya.
ke dalam yang tertentu sampai didapat jenis Pada tiang gesekan daya dukung
tanah yang mendukung daya beban strutur diperoleh dari pelekatan antara tiang
bangunan, sehingga jenis tanah yang tidak dengan tanah, sehingga dalam perhitungan
cocok di dekat permukaan tanah dapat daya dukungnya dapat diketahui besarnya
dihindari (Susanta, 2007:36). gaya pelekatan tiang dengan tanah. Pada
Apabila lapisan atas berupa tanah keadaan sebenarnya sangat jarang dijumpai
lunak dan terdapat lapisan tanah yang keras tiang pancang yang berdiri sendiri, tetapi
yang dalam maka dibuat pondasi tiang akan terdiri dari beberapa tiang atau
pancang yang dimasukkan ke dalam kelompok tiang. Beban-beban yang bekerja
sehingga mencapai tanah keras, tiang-tiang biasanya diteruskan ke tiang-tiang melalui
tersebut disatukan oleh poer/pile poer beton bertulang. Satu kelompok tiang
cap. Pondasi ini juga dipakai pada biasanya tertanam pada sebuah poer dan
bangunan dengan bentangan yang cukup kelompok ini mendukung beban yang
lebar yaitu jarak antar kolom 6m dan bekerja
bangunan bertingkat. Selain itu, yang Suatu sistem pondasi harus
termasuk didalam pondasi ini antara dihitung untuk menjamin keamanan,
lain pondasi tiang pancang, (beton, besi, kestabilan bangunan diatasnya, tidak boleh
pipa baja), pondasi sumuran, pondasi terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya
borpile dan lain-lain. melebihi batas-batas yang diijinkan. Hal
Jenis pondasi dalam yang paling yang juga penting berkaitan dengan pondasi
umum digunakan adalah pondasi tiang dan adalah apa yang disebut soil investigation,
sumuran. Pondasi tiang dan sumuran atau penyelidikan tanah. Untuk membuat
digunakan untuk meneruskan beban pondasi maka diperlukan adanya pekerjaan
permukaan pada lapisan pendukung beban galian tanah, hal ini dilakukan karena pada
yang dalam apabila tanah permukaan tidak umumnya lapisan tanah dipermukaan
mampu mendukung beban yang bekerja. setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah humus
Mekanisme penerusan dukungan pada yang sangat labil dan tidak mempunyai
dasarnya sama bagi kedua sistem itu, daya dukung yang baik, oleh karena itu
perbedaan utama antara pondasi tiang dan pada dasar pondasi tidak boleh diletakkan
pondasi sumuran adalah dalam metode pada lapisan tanah humus ini. Untuk
pemasangannya. Tiang-tiang dipasangkan menjaga kestabilan pondasi dan
dengan memancangkan tiang atau memperoleh daya dukung tanah yang besar,
selongsong tiang kedalam tanah dengan dasar pondasi harus diletakkan minimal
palu pancang tiang tumbuk atau getar. pada kedalaman lebih dari 50 Cm dari
permukaan tanah asli (MTA). Lebar galian diteruskan ke kolom, sehingga kolom
tanah pondasi dibuat menyesuaikan dengan memikul gaya aksial.
perencanaan pondasi dan kemampuan daya Seiring dengan hal tersebut,
dukung tanah yang diharapkan (Susanta, diperoleh beberapa keuntungan, yaitu
2007:40). bertambahnya kekakuan, berkurangnya
Dengan demikian dapat defleksi, dan berkurangnya momen lentur
disimpulkan bahwa pondasi dalam adalah internal. Akibat lain dari hubungan kaku
pondasi yang didirikan di permukaan tanah tersebut adalah bahwa kolom menerima
dengan kedalam tertentu, dimana daya juga momen lentur serta gaya aksial akibat
dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh ujung kolom cenderung memberikan
beban struktural dan kondisi permukaan tahanan rotasionalnya. Ini berarti desain
tanah. Pondasi dalam biasanya kolom menjadi relatif lebih rumit. Titik
dipasang pada kedalaman lebih dari 3m di hubung kaku berfungsi sebagai satu
bawah elevasi permukaan tanah. Apabila kesatuan. Artinya, bila titik ujung itu
lapisan atas berupa tanah lunak dan terdapat berotasi maka sudut relatif antara elemen-
lapisan tanah yang keras yang dalam maka elemen yang dihubungkan tidak berubah.
dibuat pondasi tiang pancang yang Misalnya bila sudut antara balok dan kolom
dimasukkan ke dalam. Yang termasuk semula 900, setelah titik hubung berotasi
pondasi dalam adalah pondasi tiang sudut akan tetap 900. Besar rotasi titik
pancang, (beton, besi, pipa baja), pondasi hubung tergantung pada kekakuan relatif
sumuran, pondasi borpile. antara balok dan kolom. Bila kolom
semakin relatif kaku terhadap balok, maka
Pondasi Menanggung Beban Vertical kolom lebih mendekati sifat jepit terhadap
Apabila suatu struktur rangka ujung balok, sehingga rotasi titik hubung
kaku mengalami beban vertikal seperti di semakin kecil (Sosrodarsono, 2002:83).
atas, beban tersebut juga dipikul oleh balok, Bagaimanapun rotasi selalu
diteruskan ke kolom dan akhirnya diterima terjadi walaupun besarannya relatif kecil.
oleh tanah. Beban itu menyebabkan balok Jadi kondisi ujung balok pada struktur
cenderung berotasi, tetapi pada struktur rangka kaku terletak di antara kondisi ujung
rangka kaku akan terjadi rotasi bebas pada jepit (tidak ada rotasi sama sekali) dan
ujung yang mencegah rotasi bebas balok. kondisi ujung sendi-sendi (bebas berotasi).
Hal ini dikarenakan ujung atas kolom dan Begitu pula halnya dengan ujung atas
balok berhubungan secara kaku. Hal kolom. Perilaku yang dijelaskan di atas
penting yang terjadi adalah balok tersebut secara umum berarti bahwa balok pada
lebih bersifat mendekati balok berujung sistem rangka kaku yang memikul beban
jepit, bukan terletak secara sederhana vertikal dapat didesain lebih kecil daripada
(Sosrodarsono, 2002:81). balok pada sistem post and beam.
Pada struktur post and beam Adapun kolom pada struktur
struktur akan memikul beban beban vertikal rangka kaku harus didesain lebih besar
dan selanjutnya beban diteruskan ke tanah. dibandingkan dengan kolom pada
Pada struktur jenis ini, balok terletak bebas struktur post and beam, karena pada
di atas kolom. Sehingga pada saat beban struktur rangka kaku ada kombinasi momen
menyebabkan momen pada balok, ujung- lentur dan gaya aksial. Sedangkan pada
ujung balok berotasi di ujung atas kolom. struktur post and beam hanya terjadi gaya
Jadi, sudut yang dibentuk antara ujung aksial. Ukuran relatif kolom akan semakin
balok dan ujung atas kolom berubah. dipengaruhi bila tekuk juga ditinjau. Hal ini
Kolom tidak mempunyai kemampuan dikarenakan kolom pada struktur rangka
untuk menahan rotasi ujung balok. Ini mempunyai tahanan ujung, sedangkan
berarti tidak ada momen yang dapat kolom pada post and beam tidak
mempunyai tahanan ujung. Perbedaan lain
antara struktur rangka kaku dan Perilaku struktur post and
struktur post and beam sebagai respon beam dan struktur rangka terhadap beban
terhadap beban vertikal adalah adanya horisontal sangat berbeda. Struktur post
reaksi horisontal pada struktur rangka kaku. and beam dapat dikatakan hampir tidak
Sementara pada struktur post and mempunyai kemampuan sama sekali untuk
beam tidak ada. Pondasi untuk rangka harus memikul beban horisontal. Adanya sedikit
didesain untuk memikul gaya dorong kemampuan, pada umumnya hanyalah
horisontal yang ditimbulkan oleh beban karena berat sendiri dari tiang/kolom (post),
vertikal. Pada struktur post and beam yang atau adanya kontribusi elemen lain,
dibebani vertikal, tidak ada gaya dorong misalnya dinding penutup yang berfungsi
horisontal, jadi tidak ada reaksi horisontal. sebagai bracing.
Dengan demikian, pondasi strukturpost and Namun demikian, perlu diingat
beam relatif lebih sederhana dibandingkan bahwa kemampuan memikul beban
pondasi untuk struktur rangka. horisontal pada struktur post and beam ini
Hal ini merupakan salah satu sangat kecil. Sehingga struktur post and
kerusakan tipikal bangunan-bangunan beam tidak dapat digunakan untuk memikul
lama, yang mana fokusnya masih pada beban horisontal seperti beban gempa dan
pembebanan vertikal. Perhatikan tembok angin. Sebaliknya, pada struktur rangka
satu batu saja dengan ringannya dapat timbul lentur, gaya geser dan gaya aksial
terbelah oleh gempa, juga balok kayu di pada semua elemen, balok maupun kolom.
atas, meskipun masih utuh, tetapi tidak ada Momen lentur yang diakibatkan
peranannya dalam memikul gaya lateral oleh beban lateral (angin dan gempa)
akibat gempa. Itu merupakan konstruksi seringkali mencapai maksimum pada
simple beam, sedangkan tembok seperti penampang dekat titik hubung. Dengan
kolom kantilever, bahkan mungkin seperti demikian, ukuran elemen struktur di bagian
sendi-bebas (tidak stabil terhadap beban yang dekat dengan titik hubung pada
lateral). umumnya dibuat besar atau diperkuat bila
Dalam hal ini pada struktur post gaya lateralnya cukup besar. Rangka kaku
and beam struktur akan memikul beban dapat diterapkan pada gedung besar
beban vertikal dan selanjutnya beban maupun kecil.
diteruskan ke tanah. Pondasi untuk rangka Secara umum, semakin tinggi
harus didesain untuk memikul gaya dorong gedung, maka akan semakin besar pula
horisontal yang ditimbulkan oleh beban momen dan gaya-gaya pada setiap elemen
vertikal. Pada struktur post and beam yang struktur. Kolom terbawah pada gedung
dibebani vertikal, tidak ada gaya dorong bertingkat banyak pada umumnya memikul
horisontal, jadi tidak ada reaksi horizontal. gaya aksial dan momen lentur terbesar. Bila
beban lateral itu sudah sangat besar, maka
Pondasi menggunakan beban horizontal umumnya diperlukan kontribusi elemen
Beban horizontal (lateral) struktur lainnya untuk memikul, misalnya
merupakan beban yang memiliki arah dengan menggunakan pengekang atau
horizontal. Bebanbeban yang memiliki arah dinding geser.
horizontal contohnya adalah beban angin, Atap merupakan struktur bagian
beban gempa, tekanan tanah lateral. Gempa atas yang bersifat horizontal. Struktur atap
bumi menghasilkan tekanan lembam pada harus ditahan agar dapat menyalurkan
sebuah bangunan. Jalur beban harus beban ke tembok. Beban tersebut kemudian
dirancang secara jelas untuk memindahkan dibawa menuju pondasi oleh tembok
segala beban langsung ke tanah. Jalur beban samping atau kerangka momen tresisting.
tidak boleh terputus, semua beban harus Tembok merupakan beban yang
dipindahkan ke pondasi (Szakats, 2006) paing utama. Tembok berbeban depan
(tembok yang menghadap beban gempa)
akan menyalurkan bebanya keatas menuju yang akan digunakan harus disesuaikan
palang penahan atau kebawah menuju dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi
pondasi. Beban juga bisa dipindahkan tempat akan dibangunnya bangunan
secara horizontal melalui tembok dan tiang. tersebut. Suatu pondasi harus direncanakan
Dengan demikian, semua beban dengan baik, karena jika pondasi tidak
harus disalurkan ke pondasi yang kemudian direncanakan dengan benar akan ada bagian
pondasi menyalurkan beban ke tanah atau yang mengalami penurunan yang lebih
batuan-batuan dasar. Beban lain yang harus besar dari bagian sekitarnya.
dipertimbangkan adalah isi bangunan. Pemecahan-pemecahan untuk
Khususnya jika gedung sebagai persoalan perencanaan pondasi pada
penyimpanan mesin, tangki air atau alat umumnya menggunakan prinsip-prinsip
berat lainnya. Perlu diingat bahwa gempa mekanika tanah dan mekanika teknik.
dapat dari arah manapun. Seorang perencana harus memikirkan
bagian-bagian konstruksi yang
PERENCANAAN PEMBUATAN mempengaruhi pemindahan beban dari
PONDASI bangunan atas ke tanah sehingga stabilitas
Dalam perencanaan pondasi tanah yang dihasilkan dan deformasi yang
untuk suatu struktur dapat digunakan diperkirakan masih dapat ditolerir. Hal-hal
beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan yang harus diperhatikan bagi seorang
pondasi berdasarkan fungsi bangunan atas perencana sebagai berikut.
yang akan dipikul oleh pondasi tersebut, 1. Integrasi visual dari bukti geologis di
besarnya beban dan beratnya bangunan lapangan dengan suatu data pengujian
atas, keadaan tanah dimana bangunan lapangan dan pengujian lab.
tersebut didirikan dan berdasarkan tinjauan 2. Menetapkan penyelidikan lapangan dan
dari segi ekonomi. Semua konstruksi yang program penyelidikan laboratorium
direncanakan keberadaan pondasi sangat yang memadai.
penting mengingat pondasi merupakan 3. Merencanakan elemen-elemen
bagian terbawah dari bangunan yang bangunan bawah agar dapat dibangun
berfungsi mendukung bangunan serta dan seekonomis mungkin.
seluruh beban bangunan tersebut dan 4. Pengetahuan akan metode pelaksanaan
meneruskan beban bangunan itu, baik praktis dan toleransi konstruksi yang
beban mati, beban hidup dan beban gempa kemungkinan besar akan didapatkan
ke tanah atau batuan yang berada di penetapan toleransi yang sangat ketat
bawahnya. Bentuk pondasi tergantung dari dapat mempunyai pengaruh yang sangat
macam bangunan yang akan dibangun dan besar pada biaya pondasi.
keadaan tanah tempat pondasi tersebut akan Dengan demikian dapat
diletakkan, biasanya pondasi diletakkan disimpulkan bahwa dalam perencanaan
pada tanah yang keras (Gunawan, 1981:13). pondasi dapat digunakan beberapa macam
Umumnya kondisi tanah dasar tipe pondasi. Dalam pemilihan tipe pondasi
pondasi mempunyai karakteristik yang tergantung pada fungsi bangunan yang ada
bervariasi, berbagai parameter yang diatasya dan sesuai dengan karakteristik
mempengaruhi karakteristik tanah antara tanah yang akan dibangun. Umumnya
lain pengaruh muka air tanah kondisi tanah dasar pondasi mempunyai
mengakibatkan berat volume tanah karakteristik yang bervariasi, berbagai
terendam air berbeda dengan tanah tidak parameter yang mempengaruhi
terendam air meskipun jenis tanah sama. karakteristik tanah antara lain pengaruh
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan muka air tanah mengakibatkan berat
mekanis masing-masing memberikan nilai volume tanah terendam air berbeda dengan
kuat dukung tanah yang berbeda-beda. tanah tidak terendam air meskipun jenis
Dengan demikian, pemilihan tipe pondasi tanah sama. Perencanaan pondasi pada
umumnya menggunakan prinsip-prinsip hingga 60 cm agar mampu menahan beban
mekanika tanah dan mekanika teknik. bangunan diatasnya. Kemampuan tanah
keras untuk menahan tekanan atau beban
Pondasi Anti Gempa Harus Terletak di bangunan pada tanah dengan aman tanpa
Tanah yang Keras menimbulkan keruntuhan geser dan
Dalam merencanakan struktur penurunan yang berlebihan, dengan hal itu
bawah diperlukan data-data mengenai maka harus dilakukan penyelidikan tanah
karakteristik tanah tempat struktur tersebut terlebuh dahulu.
berada dan beban struktur yang bekerja di Penyelidikan tanah dilakukan
atas struktur bawah yang direncanakan. untuk mengetahui jenis pondasi yang akan
Karakteristik tanah metiputi jenis lapisan digunakan pada konstruksi bangunan.
tanah di bawah permukaan tanah, kadar air, Selain itu dari hasil penyelidikan tanah juga
dan tinggi muka air tanah. Beban struktur dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah
yang bekerja tergantung dari jenis material agar daya dukung dapat mendukung
yang digunakan, jumtah tingkat bangunan, konstruksi yang akan dibangun. Dari hasil
dan jenis-jenis beban yang bekerja pada penyelidikan tanah ini akan dipilih
struktur tersebut (Pamungkas dkk, 2013:9). alternatif jenis, kedalaman serta dimensi
Fungsi pondasi yang terutama pondasi yang paling ekonomis tetapi masih
adalah meyebarkan beban bangunan ke aman. Dengan demikian, penyelidikan
tanah. Jadi pastikan tanah pondasi anti tanah sangat penting dan mutlak dilakukan
gempa yang dibuat memiliki kestabilan dan sebelum struktur itu mulai dikerjakan
kekuatan yang cukup keras. Bila dirasa (Prayogo dkk, 2016)
kurang keras dan kurang stabil maka Daya dukung tanah juga perlu
diperlukan pekerjaan pendahuluan untuk diketahui untuk menghitung dan
memperkuat lapisan tanah dasar untuk merencanakan dimensi pondasi yang dapat
pondasi. mendukung beban struktur yang akan
Pada saat setelah penggalian dibangun. Apabila tanah keras dan terletak
tanah untuk konstruksi pondasi telah selesai di kedalaman 2-3 meter maka sebaiknya
disarankan untuk membiarkan selama anda menggunakan jenis pondasi dangkal
beberapa hari agar tanah cukup padat jenis pondasi jalur atau pondasi strouspile.
dengan cara menyiram dan Pondasi jenis ini lebih mudah dalam
memadatkannya secara manual. Bila tidak pengerjaannya, selain itu juga jenis pondasi
cukup padat bisa menambahkan lapisan ini mudah disesuaikan oleh bentuk
sirtu (pasir batu) ke lapisan dasar pondasi bangunannya, umumnya untuk bangunan
dan memadatkannya menggunakan yang kecil dan ekonomis (Pamungkas dkk,
stamper agar lapisan dasar tanah untuk 2013:11).
pondasi benar-benar keras. Oleh karena itu, Namun demikian, bila kondisi
getaran akibat yang bersumber dari pusat tanah keras berada pada kedalaman hingga
gempa akan diteruskan ke permukaan tanah 10meter atau lebih dari permukaan maka
oleh partikel-partikel tanah tersebut. jenis pondasi yang digunakan adalah
Semakin keras dan padat, partikel tanah pondasi jenis pondasi tiang minipile dan
akan mengalami gerak yang semakin kecil, pondasi sumuran. Pondasi jenis ini
sehingga getaran pada permukaan tanah sangatlah mengikat, dan memperkuat
juga akan semakin kecil. bangunan yang ada. Bila tanah keras
Jika kondisi tanah kurang baik terletak di kedalaman 20meter maka jenis
maka harus dilakukan perbaikan tanah pondasi yang dipakai biasanya adalah
terlebih dahulu, sebaiknya pondasi terletak berupa pondasi tiang pancang atau pondasi
lebih dari 45 cm dari tanah asli. Adapun bor pile, kedua pondasi jenis ini memang
untuk bangunan rumah dua lantai maka memiliki fungsi yang relatif sama,
sekurang-kurangnya memiliki kedalaman perbedaannya hanya di tingkat
kedalamannya saja. Yaitu agar ujung untuk menghindari tumpang tindihnya
pondasi menginjak di atas tanah keras. tekanan juga untuk mencegah gangguan
Oleh sebab itu, dalam tanah di bawah dasar pondasi yang letaknya
merencanakan struktur bawah diperlukan lebih tinggi akibat penggalian tanah untuk
data karakteristik tanah guna mengetahui pondasi yang letaknya lebih rendah.
jenis pondasi yang akan dipasang. Pada umumnya pondasi anti
Karakteristik tanah metiputi jenis lapisan gempa menggunakan sistem pondasi batu
tanah di bawah permukaan tanah, kadar air, kali menerus yang dapat menghubungkan
dan tinggi muka air tanah. Untuk pondasi dengan sloof. Agar semakin kuat,
mengetahui jenis pondasi yang akan pondasi batu kali diletakkan minimal pada
digunakan, maka dilakukan penyelidikan kedalaman 45 cm dari permukaan tanah
tanah. Selain itu dari hasil penyelidikan untuk bangunan rumah yang terdiri dari
tanah juga dapat ditentukan perlakuan satu lantai. Adapun untuk rumah dua lantai,
terhadap tanah agar daya dukung dapat posisi pondasi sekurang-kurangnya pada
mendukung konstruksi yang akan kedalaman 60 cm dari permukaan tanah
dibangun. agar lebih kuat.
Pondasi batu kali ini merupakan
Tanam pondasi anti gempa cukup dalam jenis pondasi yang paling banyak
Pondasi bangunan di tanah rawan digunakan untuk konstruksi rumah tinggal.
gempa seharusnya dibangun untuk bisa Disamping kekuatannya yang sudah teruji,
menahan beban ke samping. Semakin bahan-bahannya juga mudah didapatkan di
ringan bangunan, semakin sedikit beban negara ini. Pondasi batu kali umum dibuat
yang harus ditanggung. Hal ini mungkin untuk menahan beban tembok atau dinding
dilakukan jika membuat beban di bagian di atasnya. Jika sebuah rumah dibangun
atas lebih ringan, yaitu dengan sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi
menggunakan bahan ringan untuk atap seperti ini perlu dikombinasikan dengan
(Bowles, 2011:57) pondasi jenis lain. Ukuran tinggi umumnya
Pondasi yang berada di bawah adalah 60 cm sampai dengan 80 cm.
permukaan tanah tidak hanya harus kuat Oleh karena itu, agar daya
menahan berat bangunan, namun juga harus tahannya lebih terjamin, masyarakat juga
stabil terhadap pengaruh luar. Dasar bisa menambahkan pondasi telapak atau
pondasi harus diletakkan pada lapisan yang pondasi sumuran pada beberapa lokasi
tak dipengaruhi kembang susut tanah akibat pondasi tertentu. Penempatan pondasi juga
pengaruh cuaca. Walaupun tanah pondasi perlu diperhatikan kondisi batuan dasarnya.
kuat, dasar pondasi sebaiknya tidak terletak Pada dasarnya pondasi yang baik adalah
di permukaan tanah, karena pertimbangan seimbang atau simetris, selain itu untuk
erosi dan penurunan. pondasi yang berdekatan harus dipisah,
Bentuk, ukuran dan kedalaman untuk mencegah terjadinya keruntuhan
pondasi sangat ditentukan oleh beban local.
bangunan serta karakter tanah. Semakin Pondasi menggunakan sistem
berat bangunan, semakin kuat pondasi yang pondasi batu kali menerus, dimana
diperlukan. Jarak dan beda elevasi antara hubungan antara sloof dengan pondasi
dasar pondasi yang satu dengan yang dipergunakan angker setiap 0.5 meter. Hal
lainnya harus sedemikian besar sehingga ini dimaksudkan supaya ada keterikatan
tak terdapat pengaruh tumpang-tindihnya antara pondasi dengan sloof, sehingga pada
tekanan (Pamungkas dkk, 2013:20). saat terjadinya gempa ikatan antara ponadsi
Dengan hal ini, selisih elevasi dengan sloof tidak lepas.
maksimum dasar pondasi yang satu dengan Dengan hal ini pemilihan jenis
lainnya diusahakan setengah atau sama pondasi yang tepat untuk sebuah bangunan
dengan jarak antara dua pondasi. Selain itu, sangatlah penting dalam menentukan
kekuatan bangunan. Semakin ringan beton dengan campuran 1 semen : 2 pasir :
bangunan, semakin sedikit beban yang 3 split (koral). Untuk rumah tinggal
harus ditanggung. Pada dasarnya pondasi tembokan sederhana, kunci ketahanan
yang baik adalah seimbang atau simetris, gempa adalah pemakaian balok pondasi
selain itu untuk pondasi yang berdekatan (sloof), kolom praktis dan ring balok yang
harus dipisah, untuk mencegah terjadinya dibuat dari beton bertulang dan disatukan
keruntuhan local. dengan pasangan batanya. Pondasi tapak
dan sloof adalah komponen yang wajib
Pondasi, Sloof, dan Kolom Terikat Satu terangkai baik dan harus stabil.
Sama Lain Rangka bangunan yang terdiri dari
Hubungan Pondasi Dengan Sloof kolom, balok sloof dan balok ring
Sloof adalah balok yang dipasang semuanya terbuat dari beton bertulang yang
diatas pondasi. Sloof digunakan untuk saling berhubungan sehingga membentuk
mendukung dan meratakan beban tembok konstruksi ruang. Konstruksi ruang ini
diatasnya dan meneruskan beban ke mempunyai momen inersia yang besar
pondasi dibawahnya. Sloof juga berfusngsi sehingga lebih kuat menahan momen
sebagai trasram yang dapat mencegah guling akibat adanya gaya horisontal yang
terjadinya air naik ke atas tembok. Balok ditimbulkan oleh gempa. Sementara gaya
sloof memiliki ukuran dengan lebar vertikal akibat berat sendiri bangunan yang
minimal 15cm dan panjang 20cm, dengan sebagian besar terbuat dari kayu dan seng
tulangan memanjang empat buah relatif ringan sehingga cukup kuat ditahan
berdiameter tidak boleh kurang dari 12mm oleh rangka bangunan yang relatif tidak
dan begel berdiameter 8mm dengan jarak berdimensi besar.
antara bege l5cm (Arif dkk. 2011:48). Dengan pembuatan sampel kolom
Bila tidak meggunakan sloof, dan balok atas yang dipasang sesuai yang
maka pondasi tidak akan berfungsi optimal direncanakan dapat disimpulkan struktur
untuk menahan beban dan akan mudah tersebut stabil dan apabila terjadi
pecah karena tidak ada pengaitnya. penurunan sebesar 2 cm atau 1/100 x L
Pekerjaan balok sloof terbagi atas pekerjaan sloof (L sloof = 200 cm) maka struktur
galian tanah, urugan pasir, lantai kerja, masih stabil dan sambungan- sambungan
beton, bekisting, dan pembesian. Tulangan masih utuh. Apabila terjadi penurunan 4 cm
pada beton sloof dibuat saling mengikat atau 1/50 x L sloof (L sloof = 200 cm) maka
sudut pertemuan dan persilangan. Oleh terjadi keretakan pada sloof dan
sebab itu sloof dan pondasi agar tidak pergoyangan pada sambungan kolom
mudah lepas pada saat terjadi pergeseran ke pedestal dengan kolom. Penurunan tidak
arah horizontal akibat pengaruh guncangan boleh sampai 1/50 x L sloof dimana pada
gempa. kondisi ini struktur menjadi tidak stabil.
Oleh sebab itu, pondasi bertugas Dimensi sloof yang sering
menyalurkan beban bangunan ke tanah, digunakan pada bangunan rumah tinggal
maka harus dibangun pada tanah keras dan lantai satu, lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi
stabil. Jika tanah lunak harus dibuat struktur beton tulangan utama menggunakan 4 buah
perkerasan atau diterapkan jenis pondasi diameter 10 mm (4d 10) sedangkan untuk
khusus, misalnya pondasi plat. Penempatan begel menggunakan diameter 8 mm
pondasi pada dua karakter tanah berbeda berjarak 15 cm (d 8 –15). Untuk rumah
(keras dan lunak) harus dihindari, demikian lantai dua, dimensi sloof yang sering
juga pembuatan pondasi bertangga. Pondasi digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi 30
harus dibuat menerus tanpa terputus. cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8–
Dengan demikian, sloof sangat 10 cm.
berperan sekali terhadap kekuatan dari Sloof terbuat dari campuran
bangunan, bahan yang digunakan adalah material yang biasa di sebut beton dengan
perhitungan yang sangat rumit, karena jika terutama untuk mendukung beban aksial
salah memperhitungkan material yang akan tekan. Adapun komponen struktur tekan
di gunakan maka bangunan akan mudah tegak yang mempunyai rasio tinggi bebas
runtuh dan sudah di pastikan tidak tahan terhadap dimensi lateral terkecil rata-rata
lama. Perhitungan tersebut di tentukan dari kurang dari tiga disebut dengan pedestal
tinggi bangunan, kontur tanah yang akan di (Manalip, 2019).
bangun dan tekanan bangunan yang akan Fungsi dari kolom sendiri adalah
digunakan. sebagai penerus beban seluruh bangunan ke
Secara sederhana, prinsip kerja pondasi termasuk berat bangunan, beban
sloof bisa ibaratkan dengan kaki meja. manusia dan barang-barang, serta
Batang dibagian bawah yang hembusan angin. Seluruh beban yang
menghubungkan kaki meja, bukan diterima kolom akan didistribusikan ke
berfungsi sebagai tangkringan kaki, permukaan tanah di bawahnya. Oleh karena
melainkan untuk mengikat kaki meja agar itu, sebuah bangunan akan aman dari
tidak terbuka. Sloof yang menahan beban kerusakan jika besar dan jenis pondasi
dinding harus terhubung atau bertumpu sesuai perhitungan.
pada sloof utama, bukan hanya di bagian Sebagai bagian dari suatu
bawah dindingnya saja. Untuk di daerah kerangka bangunan dengan fungsi dan
yang rawan gempa, kolom-kolom perlu peran seperti tersebut, kolom menempati
diikat dengan sloof secara diagonal atau posisi penting dalam sistem struktur
sering disebut jaring laba-laba. bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat
Berdasarkan uraian tersebut dapat langsung pada runtuhnya komponen
disimpulkan bahwa sloof dalam struktur lain yang berhubungan dengannya,
pembuatannya berprinsip kaku tetapi juga atau bahkan merupakan batas runtuh total
lentur, sloof dan pondasi merupakan keseluruhan struktur bangunan. Pada
komponen yang wajib terangkai, dan umumnya kegagalan atau keruntuhan
penurunan sloof dan pondasi yang komponen tekan tidak diawali dengan tanda
diizinkan adalah 1/50 x L sloof. Pekerjaan peringatan yang jelas, atau bersifat
balok sloof terbagi atas pekerjaan galian mendadak.
tanah, urugan pasir, lantai kerja, beton, Oleh karena itu dalam
bekisting, dan pembesian. Untuk di daerah merencanakan struktur kolom harus
yang rawan gempa, kolom-kolom perlu memperhitungkan secara cermat dengan
diikat dengan sloof secara diagonal atau memberikan cadangan kekuatan lebih
sering disebut jaring laba-laba. tinggi daripada komponen untuk komponen
struktur lainnya. Selain itu, pondasi harus
Hubungan Pondasi Dengan Kolom kuat terutama untuk kontruksi rumah
Kolom adalah komponen struktur bertingkat. Alangkah lebih baiknya periksa
bangunan yang tugas utamanya menyangga kedalaman dan kerasnya tanah agar apabila
beban tekan vertikal dengan bagian tinggi, tanah ambles atau terjadi gempa tidak
berfungsi sebagai penerus beban seluruh runtuh.
bangunan ke pondasi. Bisa diumpamakan Prinsip penerusan gaya pada
kolom seperti rangka tubuh manusia yang kolom pondasi adalah balok portal
memastikan sebuah bangunan berdiri, Jarak merangkai kolom-kolom menjadi satu
antar kolom maksimum 3,5meter atau pada kesatuan. Balok menerima seluruh beban
pertemuan pasangan bata pada sudut-sudut dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-
dinding (Nawi dalam Wibowo dkk, 2009). kolom pendukung. Hubungan balok dan
SNI 03–2847–2002 memberikan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem
definisi kolom adalah komponen struktur dukungan yang dapat menahan momen,
dengan rasio tinggi terhadap dimensi lateral gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk
terkecil melebihi tiga yang digunakan menambah kekakuan balok, di bagian
pangkal pada pertemuan dengan kolom, agar dinding stabil. Jarak antar kolom
boleh ditambah tebalnya. maksimum 3.5 meter atau pada pertemuan
Struktur dalam kolom dibuat dari pasangan bata atau sudut-sudut. Dimensi
besi dan beton. Keduanya merupakan kolom praktis adalah 15/15 dengan tulangan
gabungan antara material yang tahan beton 4d10 begel d8-20.
tarikan dan tekanan. Besi adalah material Dengan hal ini dapat disimpulkan
yang tahan tarikan,sedangkan beton adalah bahwa kolom merupakan Batang tekan
material yang tahan tekanan. Gabungan vertikal dari rangka struktur yang memikul
kedua material ini dalam struktur beton beban dari balok. Kolom dapat diartikan
memungkinkan kolom atau bagian sebagai suatu elemen struktur tekan yang
struktural lain seperti sloof dan balok bisa memegang peranan penting dari suatu
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu
bangunan. kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
Kolom harus dibuat terus menerus menyebabkan runtuhnya lantai yang
dengan lantai bawah sampai lantai atas, bersangkutan dan juga runtuh total seluruh
artinya letak kolom-kolom tidak struktur. Kolom termasuk struktur utama
diperbolehkan untuk digeser pada tiap untuk meneruskan berat bangunan dan
lantai, karena hal ini akan menghilangkan beban lain seperti beban hidup (manusia dan
sifat kekakuan dari struktur rangka barang-barang), serta beban hembusan
portalnya. Oleh sebab itu, harus angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar
dihindarkan denah kolom portal yang tidak bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah
sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran bangunan dimulai dari atap. Beban atap
kolom makin ke atas boleh makin kecil, akan meneruskan beban yang diterimanya
sesuai dengan beban bangunan yang ke kolom. Seluruh beban yang diterima
didukungnya makin ke atas juga makin kolom didistribusikan ke permukaan tanah
kecil. Perubahan dimensi kolom harus di bawahnya.
dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu
lajur kolom mempunyai kekakuan yang Biaya
sama. Menghitung anggaran biaya pada
Berdasarkan bentuknya, kolom intinya dengan dua cara, yaitu menghitung
dibedakan menjadi dua yaitu kolom utama luas bangunan dikalikan dengan harga
dan kolom praktis. Kolom utama adalah satuan dan menghitung volume dikalikan
kolom yang fungsi utamanya menyanggah harga satuan pekerjaan yang didapat dari
beban utama yang berada di atasnya. Untuk analisis pekerjaan. Harga satuan pekerjaan
rumah tinggal disarankan jarak kolom 3.5 awalnya dikeluarkan oleh Departemen
meter, agar dimensi balok untuk Pekerjaan Umum (DPU). Walaupun
menompang lantai tidak begitu besar dan dikeluarkan secara nasional, tetapi masing-
apabila jarak antar kolom dibuat lebih dari masing daerah memilikinya. Namun,
3.5 meter, maka struktur bangunan harus sekarang harga satuan pekerjaan tersebut
dihitung. Adapun dimensi kolom utama dikeluarkan oleh masing-masing
umtuk bangunan rumah tinggal 2 lantai Pemerintah Daerah atau terdapat juga di
biasanya memakai ukuran 20/20, dengan dalam buku jurnal yang dikeluarkan
tulangan pokok 8d12mm dan begel d 8- setahun dua kali.
10cm. Maksud dari 8d12 adalah jumlah besi Ilmu dasar menghitung anggaran
beton berdiameter 12mm dan 8 buah, biaya adalah ilmu matematika dengan
sedangan d8-10cm adalah begel diameter 8 rumus-rumus dasar luas atau volume dan
dengan jarak 10cm (Wibowo dkk, 2009). kecermatan menggunakan gambar atau
Adapun kolom praktis adalah kemampuan menganalisis konsep jika tidak
kolom yang berfungsi membantu kolom ada gambarnya. Lebih mudah jika konsep
utama dan juga sebagai pengikat dinding itu dibuat sketsa gambar, kemudian diberi
ukuran. Bidang-bidang yang telah ada 7. Menghitung biaya perizinan. Ada
ukurannya akan memudahkan perhitungan beberapa biaya perizinan yang perlu
luas penampang atau volume pekerjaan. diperhatikan dalam menghitung biaya.
Cara menghitung volume setiap jenis Nama dari komponen perizinan berbeda-
pekerjaan akan diuraikan pada masing- beda disetiap suatu daerah, demikian
masing pekerjaan. juga nilai restribusinya misalnya IMB,
Setelah ditentukan material apa izin prinsip, izin lokasi dan izin site plan.
yang digunakan untuk jenis pekerjaan dan Dengan perencanaan maka sebuah
telah didapat harga satuan dari rumah akan dapat diselesaikan
memasukkan komponen biaya ke analisis pengerjaannya tanpa adanya hambatan
pekerjaan, maka langkah berikut adalah dikemudian hari. Untuk mendirikan sebuah
memasukkan semua item tersebut ke tabel bangunan diperlukan pondasi yang kuat
atau daftar untuk mendapatkan jumlah total agar bangunan tidak mudah roboh.
pekerjaan yang disebut dengan Rencana Membuat pondasi bangunan perlu
Anggaran Biaya (RAB) atau Rencana perhitungan yang matang dari segi teknis
Anggaran Pelaksana. Adapun tujuh hal maupun biaya. Perhitungan pondasi dari
pokok yang perlu diperhatikan dalam segi teknis harus sesuai dengan kondisi
menghitung RAB. tanah di lapangan. Sebaiknya dilakukan uji
1. Menghitung material atau bahan. Hal ini tanah atau uji sondir untuk
berkaitan dengan perhitungan mengetahui seberapa dalam pondasi yang
banyaknya material yang dipakai, diperlukan (Mistra, 2008:90)
termasuk harganya. Sementara perhitungan biaya
2. Menghitung biaya pekerja. Hal ini pondasi sangat penting untuk efisiensi
berkaitan dengan lamanya bekerja para biaya pembangunan. Biaya pondasi relatif
pekerja dalam menyelesaikan suatu jenis mahal karena harus dibuat dengan kualitas
pekerjaan dalam satuan waktu dan biaya yang baik dengan material-material pilihan.
yang digunakan. Sebelum menghitung biaya pondasi ada
3. Menghitung peralatan, termasuk baiknya kita mengetahui komponen-
menghitung jenis peralatan yang komponen dan material yang masuk ke
digunakan, banyaknya peralatan dalam perhitungan biaya pondasi.
tersebut, lamanya pemakaian dan Perhitungan biaya pondasi
biayanya. permeter bersifat simulasi yang artinya
4. Menghitung overhead. Termasuk biaya tukang dan harga material tidak bisa
menghitung biaya-biaya tidak terduga dianggap sama dengan seluruh daerah.
yang perlu diantisipasi, baik berkaitan Dalam kasus ini saya mengambil contoh
dengan cuaca atau masalah moneter. pondasi batu kali untuk rumah 1 lantai.
5. Menghitung besarnya pajak. Meskipun Bahan-bahan yang diperlukan untuk
besarnya telah ditentukan dengan membuat pasangan pondasi batu
peraturan, tetapi ada celah untuk restitusi kali adalah batu belah atau batu kali, pasir
pajak sehingga bisa untuk pasang, semen. Semua bahan harus
mempertimbangkan mengurangi biaya berkualitas baik.
total penawaran apabila melakukan Untuk sebuah rumah 1 lantai,
tender atau pelelangan. pondasi cukup dibuat dengan pasangan batu
6. Menghitung biaya tak terduga. Besarnya kali, tidak perlu pondasi sumuran, atau
biaya tidak bisa diseragamkan. Biaya ini pondasi tiang pancang. Kedalaman pondasi
sangat tergantung pada kelihaian dan bisa 60 s/d 80 cm untuk tanah/lahan
kondisi daerah yang berbeda-beda.dapat berpasir & berbatu. Untuk tanah yang labil
dimisalkan dari seberapa besar biasa bisa menggunakan pondasi setempat pada
koordinasi keamanan tentu tidak akan setiap tiang kolom dengan kedalaman >
bisa dihitung secara fix atau pasti. dari 100 cm.
Batu kali yang baik adalah keras, Analisa yang digunakan untuk pekerjaan
dibelah, bersih dari tanah yang menempel. galian dengan kedalaman 1meter
Pasir yang baik adalah pasir yang kadar sebagai berikut.
tanahnya kecil, jika digengggam dengan 1m3 galian tanah sedalam 1meter.
tangan akan berbunyi “kresek” maka semen Uraian = Koefisien x Volume = Jumlah
tersebut berkualitas baik. Dalam (satuan)
membangun pondasi sendiri memiliki Tenaga :
berbagai perhitungan, seperti kondisi tanah Pekerja = 0.750 x 0.49m3 = 0.3675 OH
yang sedang dibangun. (Ongkos Harian)
Secara garis besar biaya upah Mandor = 0.025 x 0.49m3 = 0.01225 OH
tukang ini dikelompokkan menjadi dua, (Ongkos Harian)
yaitu upah biaya borongan bangunan dan b. Pasangan Batu Kosong (Aatamping)
upah harian. Harga biaya borongan ini Rumus yang digunakan untuk pekerjaan
berlaku juga untuk pekerjaan borongan ini adalah
proyek atau renovasi dan pembangunan P x L x T = 1m x 0.7m x 0.1m = 0.07m3
rumah tinggal. Namun jika anda Pemasangan 1m3 batu kosong
mempertimbangkan untuk lebih memilih (astamping )
menggunakan sistem borongan untuk Uraian = Koefisien x Volume = Jumlah
pekerjaan bangunan, maka sebaiknya (satuan)
dipilih tukang yang sudah ahli dan Pekerja = 0.780 x 0.07m3
berpengalaman agar proses pekerjaan = 0.0546 OH
bangunan bisa berjalan dengan baik dan Tukang = 0.390 x 0.07m3
lancar. = 0.0273 OH
Selain itu, setiap wilayah yang ada Kepala tukang = 0.039 x 0.07m3
di Indonesia juga mempunyai standar biaya = 0.00273 OH
harga borongan masing-masing. Namun Mandor = 0.039 x 0.07m3
perbedaan harga borongan tersebut tidak = 0.00273 OH
terlalu jauh. Dengan hal itu sebelum Bahan :
pembuatan pondasi alangkah lebih baiknya Batu kali = 1.200 x 0.073m3
merekncanakan anggaran biaya untuk = 0.084 m3
material dan upah pekerja. Disetiap daerah Pasir urug = 0.0432 x 0.07m3
biaya untuk material dan upah pekerja = 0.03024 m3
berbeda-beda. Untuk pembuatan rumah c. Pasangan Batu Kali
satu lantai menggunakan pondasi batu kali. Rumus yang digunakan untuk pekerjaan
Gambar 1. Potongan Pondasi ini adalah
(Sumber: Sunanta, 2017) = P x L (lebar atas + lebar bawah)/2) x T
= 1m x ((0.2m + 0.6m)/2) x 0.6m
Berikut ini adalah perhitungan = 0.24 m3
biaya pondasi permeter dalam bentuk RAP Pemasangan 1 m3 pondasi batu kali
(Rencana Anggaran Pelaksana). Dari campuran 1SP : 4PP
gambar di atas pondasi dapat dengan Uraian = Koefisien x Volume = Jumlah
volume pondasi berbentuk trapesium dan (satuan)
segi empat. Dari gambar di atas ini ada Tenaga :
tempat item pekerjaan yang harus Pekerja = 1.500 x 0.24 m3
dilakukan sebelum pemasagan pondasi. = 0.36 (OH)
a. Galian tanah Tukang = 0.750 x 0.24 m3
Rumus untuk galian = 0.18 (OH)
=PxLxT Kepala tukang = 0.075 x 0.24 m3
= 1m x 0.7m x 0.7m = 0.018 (OH)
= 0.49m3 Mandor = 0.075 x 0.24 m3
= 0.018 (OH) Jumlah total bahan permeter
Bahan : = Rp. 181.406
Batu kali = 1.200 x 0.24 m3 Jadi jumlah total untuk 1 m pekerjaan
= 0.288 m3 pondasi batu kali adalah
Semen PC = 163 x 0.24 m3 = Rp. 274.826 x panjang total pondasi
= 39.12 kg
Pasir pasang= 0.432 x 0.24 m3 DASAR-DASAR PEMILIHAN JENIS
= 0.1248 m3 PONDASI
d. Urugan Kembali Bekas Galian Kegagalan fungsi pondasi dapat
Rumus yang digunakan untuk pekerjaan disebabkan karena base-shear failure atau
ini adalah penurunan yang berlebihan, dan sebagai
Total volume galian dibagi 3 akibatnya dapat timbul kerusakan struktural
= 0.49 m3 / 3 pada kerangka bangunan atau kerusakan
= 0.163 m3 lain seperti tembok retak, lantai ubin pecah,
Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah dan jendela pintu yang sukar dibuka. Agar
Uraian = Koefisien x Volume = Jumlah kegagalan pondasi dapat dihindari, maka
(satuan) pondasi bangunan harus di letakkan pada
Pekerja = 0.500 x 0.163 m3 lapisan tanah yang cukup keras atau padat
= 0.0815 (OH) serta kuat mendukung beban bangunan
Mandor = 0.050 x 0.163 m3 tanpa timbul penurunan yang berlebihan
= 0.0815 (OH) dan untuk mengetahui letak atau
Jadi total upah dan bahan untuk 1 m kedalaman lapisan tanah padat dengan daya
pekerjaan pondasi adalah sebagai berikut. dukung yang sangat besar, maka perlu
a) Upah / Tenaga dilakukan penyelidikan tanah (Arif dkk.
Pekerja = 0.86360 OH x Rp. 80.000 2011:98).
= Rp. 69.000 Dalam struktur apapun, beban
Tukang = 0.20730 OH x Rp. 90.000 yang terjadi baik yang disebabkan oleh
= Rp. 18.650 berat sendiri ataupun akibat beban rencana
Kepala tukang = 0.02073 OH x Rp. harus disalurkan ke dalam suatu lapisan
100.000 = Rp. 2.070 pendukung dalam hal ini adalah tanah yang
Mandor = 0.04113 OH x Rp. 90.000 ada di bawah struktur tersebut maka di
= Rp. 3.700 dalam ilmu pondasi kita pasti sering
Jumlah total upah permeter = Rp. 93.420 mendengar istilah daya dukung tanah. Kita
b) Jumlah harga material / bahan bisa membayangkan jika bangunan atas
Pasir urug = 0.03024 m3 x Rp. 120.000 atau struktur atas masih layak
= Rp. 3.260 tetapi pondasinya rusak, yang pasti
Batu kali = 0.372 m3 x Rp. 250.000 bangunan ini tidak akan bertahan lama dan
= Rp. 93.000 pasti akan rusak, apabila konstruksi
Semen PC = 39.12kg x Rp. 1.625 tersebut seperti gedung bertingkat seperti
= Rp. 63.570 hotel atau mall yang menjadi tempat
Pasir pasang= 0.1248 m3 x Rp. 170.000 manusia beraktivitas tentu kalau sampai
= Rp. 21.216
terjadi kerusakan pada pondasi Bagi tanah yang stabil dan
maka bisa menimbulkan korban jiwa yang memiliki daya dukung baik, maka
sangat banyak. pondasinya hanya membutuhkan
Setiap pondasi bangunan perlu konstruksi yang sederhana seperti pondasi
direncanakan berdasarkan jenis pondasi, menerus untuk rumah tinggal atau pondasi
kekuatan dan daya dukung tanah tempat telapak untuk gedung bertingkat rendah.
pondasi tersebut. Jika tanahnya labil dan memiliki daya
dukung buruk, maka perencanaan
pondasinya harus sangat diperhatikan atau (sebagian pondasi saja yang turun atau
dengan kata lain perencanaanya pasti lebih miring).
rumit. Dalam mendesain pondasi harus Hal ini dapat menimbulkan
mempertimbangkan penurunan dan daya masalah bagi struktur yang didukungnya.
dukung tanah, dalam beberapa kasus Daya dukung pondasi merupakan
semisal turap, defleksi atau lendutan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah
pondasi juga diikutkan dalam terhadap pondasi (tergantung pada jenis
pertimbangan. Ketika berbicara penurunan, tanah, massa jenisnya, nilai kohesi
yang diperhitungkan biasanya penurunan adhesinya, kedalamannya) kekuatan tanah
total (keseluruhan bagian pondasi turun dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga
bersama-sama) dan penurunan diferensial
pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya jenis material yang digunakan, jumlah
tanah serta perubahan-perubahan yang tingkat bangunan, dan jenis-jenis beban
terjadi di dalamnya amatlah sulit yang bekerja pada struktur tersebut.
dipastikan, oleh karena itu para ahli Dengan demikian dapat
geoteknik membatasi beban yang bekerja disimpukan bahwa kegagalan fungsi
hanya boleh biasanya 1/3 dari kekuatan pondasi dapat disebabkan karena base-
desainnya. shear failure atau penurunan yang
Oleh karena itu, dalam berlebihan. Dalam struktur apapun, beban
pengaplikasian tahan gempa struktur bawah yang terjadi baik yang disebabkan oleh
sangat di perhitungkan, karena dalam ilmu berat sendiri ataupun akibat beban rencana
tentang gempa semakin berkembang akibat harus disalurkan ke dalam suatu lapisan
beberapa faktor. Untuk itu kemungkinan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang
dalam waktu dekat akan dikeluarkan ada di bawah struktur tersebut maka di
peraturan baru mengenai perhitungan dalam ilmu pondasi kita pasti sering
beban gempa pada struktur bangunan. mendengar istilah daya dukung tanah.
Dalam merancang struktur bawah Dalam mendesain pondasi harus
diperlukan mengenai karakteristik tananh mempertimbangkan penurunan dan daya
tempat struktur berada dan beban stuktur dukung tanah, dalam beberapa kasus
yang bekerja di atas struktur bawah yang semisal turap, defleksi atau lendutan
direncanakan. Karakteristik tanah meliputi pondasi juga diikutkan dalam
jenis lapisan tanah di bawah permukaan pertimbangan.
tanah, kadar air, tinggi muka air tanah.
Beban struktur yang bekerja tergantung dari
Pondasi 2. Yogyakarta: PT
DAFTAR RUJUKAN Gramedia Pustaka Utama
Anugrah Puji. 2009. Pondasi. Yogyakarta: Nakazawa, Kazuto. 2000. Mekanika Tanah
ANDI Yogyakarta dan Teknik Pondasi. Jakarta: PT
Boen, Indra. 1976. Dasar-Dasar Pradnya Paramita
Perencanaan Bangunan Tahan Ratna, Desi. 2007. Pedoman Teknis
Gempa. Bandung: Cipta Karya Bangunan Tahan Gempa. Bandung:
Bowles Joseph. 2015. Analisis dan Desain Panduanku
Pondasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga Soewignjo, Rudy. 2007. Pengaruh Beban
Ervianto, Saiful. 2003. Rekayasa Pondasi Vertikal Terhadap Daya Dukung
Anti Gempa. Yogyakarta: Andi Lateral Pondasi Tiang.
Mulya Pekanbaru: Indah Karya
Hardiyatmo, Hary Christady. 1996. Teknik Subiyanto. 1989. Teknik Pondasi.
Pondasi 1. Yogyakarta: PT Bandung: Cipta Offset
Gramedia Pustaka Utama Susanta, Gatut. 2017. Cepat Dan Akurat
Hardiyatmo, Hary Christady. 2004. Teknik Menghitung Biaya Membangun
Rumah. Jakarta: Griya Kreasi
Surjoputranto, Supriadi. 1993. Teknik
Pemasangan Pondasi. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Tjandrawibawa, Subianto. 2004.
Pemodelan Pondasi Dangkal.
Surabaya: Abadi Mulya

Anda mungkin juga menyukai