Anda di halaman 1dari 12

REFLEKSI TEOLOGIS-HISTORIS TEORI KENOSIS

Andreas Sudjono1

Abstrak
Kenosis sering menjadi bahan perdebatan para ahli
teologi.Namun fakta Alkitab menyatakan bahwa Dia tidak pernah
menganggap kemuliaan, yaitu rupa Allah, sebagai sesuatu yang
berharga yang harus dipertahankan sampai mengingkari.
Pertanyaannya adalah apa yang Kristus kosongkan dari diri-
Nya sendiri, telah mengusik pada teolog selama berabad-abad.
Karena itu, tepatlah jawaban sederhana: Dia mengosongkan diri-
Nya sendiri dari “rupa Allah” yang disebutkan pada ayat
sebelumnya. Artinya Dia menanggalkan wujud kemuliaan Allah,
dan mengenakan rupa seorang budak, status manusia yang paling
rendah.
Dalam Kenosis-Nya, Ia menjadi sama seperti manusia, Dia
menjadi sama seperti manusia. Ungkapan ini menekankan
kemiripan yang Dia miliki dengan semua manusia, tetapi tidak
menuntut kecocokan sempurna dengan setiap manusia.
Menimbang fakta bahwa Yesus Kristus, meskipun Dia menjadi
manusia sejati, tidak sama benar dengan setiap orang, karena Dia
tidak pernah berdosa. Sehingga ungkapan mengambil sangat
kontras dengan pernyataan pada ayat 6.Walaupun secara kekal
Dia berada sebagai Allah, pada suatu waktu Dia menyandang
kemanusiaan-Nya.
Teori The absolute dualistic, menurut teori ini sifat-sifat dan
kemahakuasaan Kristus dilepaskan saat Dia menjadi manusia.The
absolute metamorphe menganut paham bahwa sifat-sifat illahi
Yesus ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit-demi sedikit
diperoleh kembali pada umur duabelas tahun.The absolute semi
metamorphic type menyatakan bahwa keilahian Yesus itu diubah
secara disamarkan agar nampak sebagai bentuk kemanusiaan.The
real but relative type.Pandangan ini menyatakan bahwa Kristus
masih sungguh-sungguh Allah, tetapi beberapa unsur kepribadian
sudah dikurangi.

1
Ditulis oleh Andreas Sudjono, Dosen Sekolah Tinggi Teologi “Intheos” Surakarta,
yang berkonsentrasi pada ilmu-ilmu Biblika Perjanjian Lama.
Jadi, Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejati. Pada saat
Dia kenosis baik keilahian maupun kemanusiaan itu ada yang
bercampur, dan tidak ada unsur-unsur kepribadianyang
berkurang sedikitpun.

Theological-History Reflection of “Kenosis”

Abstract
Theological discussion of kenosis is oftenly occurred among
theologians. However, the bible fact stated that He never consider
equality with God something to be grasped.
The question is: what was Christ emptying of Him-self, has
perplexed theologians along centuries. Therefore, a statement: He
emptied Himself from “God’s very nature” is appropriate. It
means, He put off the glory of God’s form, and being made in
servant likeness, a lowest human state.
In His kenosis, Jesus took human likeness, and perfectly
becoming human. This expressed His human likeness, but not to
be required a perfect congeniality to human. Considering a fact
that Jesus Christ, although He is a real human, not same to
everyone, because He is not sinned. So that a statement “to take”
is contrast with verse 6. However He is God in eternally, in the
same time He is human.
The absolute dualistic theory explains that Jesus put off His
Most Power when becoming human. The Absolute Metamorphe
engages that Jesus’ divine was put off when incarnating human
and got it back gradually whes He was 12 years old. The absolute
semi metamorphic type asserts that Jesus’ divine was subtly
altered in order to be seemingly human. The real but relative type
viewed that Jesus was really God, but some substances were
reduced.
So, Jesus is real God and Human. In His kenosis, both
humanitiy and Godly substances were mixed, and none of those
substances were reduced.

Kata kunci: kenosis, mengosongkan diri, absolute dualistic,


absolute metamorphe, absolute semi metamorphe,
real but relative.
PENDAHULUAN menerima peri keallahan akan tetapi
Perjanjian Baru bersifat Tuhan Yesus menyembunyikan peri
Christocentris. Ia berbicara tentang keallahan ini.”3Aliran ini adalah
satu pribadi. Ada satu persekutuan krupsisleer berasal dari kata krupsis
orang-orang yang berpusat kepada arti literalnya penyembunyian,
satu pribadi.Pribadi itu adalah Yesus menyebabkan penderitaan Tuhan
Kristus.Di dalam Dialah Allah Yesus masih mungkin.Dan apakah
berbuat bagi orang percaya, penderitaan itu bukannya pura-pura
bersabda kepada orang percaya, saja? Pandangan kedua
datang menghampiri orang percaya, mengatakan, bahwa kemanusiaan
dan beserta dengan orang percaya sudah menerima sifat keallahan akan
(Immanuel).Perbuatan Illahi tetapi Tuhan Yesus dengan sukarela
berpusat pada Yesus Kristus.Tokoh- meletakkan sifat keallahan itu waktu
tokoh Perjanjian Baru menjadi Dia lahir. Lambat laun di dalam
penting, hanyalah karena adanya hidup-Nya, Dia mengambil lagi peri
hubungan dengan Yesus keallahan-Nya, dan pada saat peri
Kristus.Tekanan-tekanan utama keallahan sudah lengkap kembali.”4
pada penjelmaan-Nya. Dua pandangan ini sangat
Latar belakang paham kenosis bertolak belakang, yang masing-
sebenarnya dipengaruhi oleh dua masing mempunyai sifat dan ciri
pandangan yaitu Etyches,“yang yang sangat mendasar.Namun,
mengakui bahwa perkembangan dalam berteologi tentunya masih ada
pada diri Tuhan Yesus dasar lain, yaitu mendasarkan
mungkin.Sebab, kalau peri kepada pernyataan Allah dalam
kemanusiaan sudah mempunyai sifat Alkitab.Pandangan ini adalah
2
keallahaan, itu bersifat sempurnaa.” pandangan yang dikenal dengan
Pandangan yang lain mengatakan teologi biblika.Teologi biblika selalu
bahwa “peri kemanusiaan sudah mendasarkan pada what the teks,
2
Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika
3
(Jakarta: Badan Penerbit Kristen Gunung Ibid., 177
4
Mulia, 2002),176 Ibid.
ang what the context.Teologi ini sendiri Yesus kristus menjalani
selalu mendasarkan pada Firman fungsi-Nya, sehingga sedikitpun
Allah, yang tidak melupakan tidak meragukan bahwa Yesus
bagaimana teksnya dan bagaimana Kristus adalah Allah sejati dan
konteksnya. manusia sejati.Rasul mengatakan
Yesus Kristus pernah ada, hidup bahwa “Allah ada di dalam Yesus
dan bergiat dalam sejarah Kristus” (2Kor. 5: 19).Rasul
manusia.Kisah tentang Yesus Yohanes mengatakan bahwa “Logos
Kristus berbeda dengan tokoh-tokoh itu adalah Allah sendiri” (Yoh. 1:1).
lainnya.Ini kisah nyata tentang suatu Kenosis (penjelamaan Yesus)
pribadi yang ada.Catatan tentang menjadi perdebatan teologi dari
Dia merupakan kesaksian riel dan masa ke masa. Pembicaraan Kenosis
bukanlah imaginasi.Ia pernah ada Yesus Kristus, mengasilkan dampak
dalam sejarah manusia, lahir di teologi, yang sering menunjukkan
suatu tempat di bumi ini (Mat.2:1; warna teologi, baik yang
Luk. 2: 4) dari suatu bangsa dalam mempertahankan kenosis, menolak
suatu jaman (Luk. 2:1). kenosis maupun yang tidak
Paham tentang Yesus Kristus menerima dan tidak menolak (dua-
dalam Perjanjian Baru adalah duanya dipercayai). Untuk
hubungan dengan orangnya dan menjawab masalah tersebut, maka
sifat-Nya, tetapi disoroti melalui perlu ditelusuri penegertian dasar
fungsi-Nya yang merupakan suatu Kenosisi, dasar Alkitabiah dan
kenyataan sejarah.Tidak ada berbagai dampak pemahaman
pertentangan perihal dua sifat-Nya tentang kenosisi.
karena fungsi-Nya. Para sarjana
Pengertian Kenosis
sesudah Perjanjian Baru mendekati
Kata inkarnasi sering dipahami
kedua sifat Yesus Kristus (human
sebagai penjelmaan tidak ada dalam
and devide), tetapi lepas darai
Alkitab bahasa Latin, namun asal
kenyataan fungsi Yesus Kristus.
katanya in Corane atau dalam
Para penulis Perjanjian Baru melihat
bahasa Yunani en sarxi(en sarki), adalah dari Yesaya 7: 14 tentang
secara literal berarti dalam daging “anak perempuan muda.”Suatu
(1Yoh.4: 2; Rm 8: 3; 1Tim 3: 16; paham yang sering dikemukakan
1Ptr. 4: 1; Efs. 2: 15). Penjelmaan oleh sejumlah orang, yang pada
Yesus Kristus dapat dipahami umunya dianut oleh orang yang
sebagai pribadi kedua dari Tri tidak mempercayai mujizat Allah.
Tunggal mengambil bentuk Mereka mengatakan: (1) Institusi
kemanusiaan.Anak Allah menjelma, keluarga adalah rencana Allah.
menghampakan diri menjadi daging. Sesuatu yang rencana Allah itu baik
Paham yang benar dari kenosis, adanya, dan tidak perlu mujizat. (2)
yaitu Yesus Kristus Tuhan Penolakan konsep perawan berarti
memhampakan diri-Nya dengan penolakan pula akan preeksistensi-
jalan (1) diselubunginya kemuliaan Nya, ia berarti menolak keilahian-
ke-Allah-anNya. (2) Pembatasan Nya. (3). Penolakan inkarnasi
diri-Nya melalui penyaliban sebagai keilahian dan kelahiran yang ajaib
manusia (3) Tidak dimanfaatkannya berarti menganggap kelahiran-Nya
beberapa sifat kesempurnaan sebagai mythos, suatu pertentangan
keilahian-Nya waktu Ia di dunia. terang-terngan terhadap Alkitab. (4).
Penolakan ini berarti penolakan
Dasar Alkitab Kenosis semua azas-azas Alkitab.
Berbicara tentang dasar Alkitab, Paham yang benar dari paham
itu berarti suatu penyajian bukti- kenosis, yaitu Yesus Kristus Tuhan
bukti Alkitabiah tentang menghampakan diri-Nya dengan
penejelmaan Yesus Kristus. jalan: (1). Diseluhungi kemuliaan
Pertama, harus melihat fakta- ke-Allah-an-Nya (2). Pembatasan
fakta Alkitab tentang penjelmaan diri-Nya melalui penyaliban sebagai
Yesus Kristus. Fakta Alkitab yang manusia (3). Tidak
mendukung penjelmaan Yesus dimanfaatkannya beberapa sifat
Kristus adalah nubuat tentang kesempurnaan keillahian-Nya waktu
kelahiran-Nya.Analisis terkenal Ia di dunia.
Kedua, Matius 1: 16 disebutkan qew/|(“ (ayat 6). “avlla. e`auto.n
VIakw.b de. evge,nnhsen to.n VIwsh.f
“VIakw. evke,nwsen morfh.n dou,lou labw,n(
to.n a;ndra Mari,aj( evx h-
hj- evn o`moiw,mati avnqrw,pwn
evgennh,qh VIhsou/j( o` lego,menoj geno,menoj\
enoj\ kai. sch,mati eu`reqei.
reqei.j
cristo,jÅ”
Å Perhatikan penggunaan w`j a;nqrwpoj“(ayat 7)

kata ganti feminine (of whom), “tapei,nwsen e`auto.n geno,menoj


dalam ayat ini menunjukkan bahwa u`ph,kooj me,cri qana,tou( qana,tou
kelahiran-Nya dari Maria saja, de. staurou/Å“ (ayat 8).
bukan dari Yesus. Dalam ayat 6 ini menyatakan
Ketiga, Filipi 2: 5-11 Bagian bahwa Kristus berada “dalam rupa
Alkitab ini dinyatakan dengan Allah.”Dalam bahasa Inggris
maksud menaseihati umat secara diterjemahkan “existing in the form
praktis agar mereka amemiliki of God.” Kata yang digunakan bagi
pikiran (sikap) Kristus. Tindakan istilah “dalam” atau existing
Yesus kristus, Anak Allah yang bukanlah istilah umum “en” bentuk
meninggalkan sorga beserta verb to be (adalah) melainkan istilah
kemulian-Nya, dan menjadi :u[u[parchon
parchon.” Kata “The Word being
manusia, menderita disalib, (gr. Hyparchon) is better translated
digunakan di ayat ini sebagai existing or subsisting.”5 (kata gr.
illustrasi pikiran Yesus. Besertaa Huparchon merupakan suatu
dengan penjelmaan-penjelmaan terjemahan yang terbaik dari kata
yanag dinyatakan rasul, ia juga “existing atau subsisting). Menurut
memperkenalkan secara jelas dan Jerry Falwel, “This word is much
singkat konsep penghampaan diri stronger than the verb to be; it does
yang paling tegas di seluruh Alkitab. not simply mean being but
“Tou/to ga.r fronei,sqw
qw evn u`mi/n o] existing.”6 (kata kerja to be ini
kai. evn cristw/| VIhsou/\ “ (ayat 5); digunakan dalam bentuk kuat, itu
“o]j evn morfh/| qeou/ u`pa,rcwn ouvc 5
Jerry Falwell, Liberty Commentary on
a`rpagmo.n h`gh,sato to. ei=nai i;sa the New Testament (Lynchburg, Virginia:
Liberty Press, 1978), 541.
6
Ibid.
tidak menyatakan sesuatu yang :Yesus menghampakan diri-Nya dari
sederhana tetapi dalam rupa Allah). pemanifestasian keilaahian-Nya
Sehingga dari kekekalan masa Made himself nothing. Karena itu
lampau, Anak itu telah menyatakan terjemahan King James version
keberadaan-Nya, dan telah bersama dalam hal ini agak tepat. Perhatikan
dengan Bapa. Kristsus bereksistensi kata “labw,n“ ini berasal dari
di dalam rupa Allah. lamban (taking) secara literal berarti
Kata u[parcwn (hyparchon) telah mengambil. Bentuknya adalah
artinya keberadaan. Bentuk kata strong aorist, menyatakan tindakan
kerja ini dari segi waktu ada dua hal. sekali pada masa lampau. Sehingga
(1) bentukpresent, menyatakan dalam kontek ini, Ia menambahkan
bahwa dulu ada dan sekarang terus bentuk manusia tanpa mengurangi
ada. (2) participle menyatakan sesuatu. Kata berikutnya yang perlu
bahwa “dulu ada di masa lampau diperhatikan adalah morfh.n
dan terus menunjukkan keberadaan (morphen) artinya form (ayat 6 dan
di masa kini. Sehingga dalam ayat 7). Kata morfh.n (morpheme)
6-8 ini Kristus tidak berusaha adalah bagian terekecil mempunyai
mempertahankan keberadaan itu, sifat intrinsik. Sifat essensinya
tetapi Ia rela menghampakan diri- (intinya) dibicarakan di sini.Terkait
Nya. Karena itu,kata evke,nwsen dengan itu, Jerry mengatakan: “This
(ekenosen) adalah utama sekali. is the strongest Greek Word (Gr.
Kata “ekenosis” berasal dari kata Morphe) to denote the exact image,
ekenosen (aorist) dari kata kerja the image of being and essence.
“knew “ secara literal berarti Christ is brightness of God’s glory,
mengosongkan. Kata ekenosen and the express image of his person
terdapat juga dalam Roma 4: 14; (Ibr. 1:3). Christ is not merely like
IKorintus 1: 17; 19: 15; II Korintus God; He is God (John 1:1).7 (kata
9: 3. Pengertian mengosongkan ini merupakan kata kerja kuat untuk
sebenarnya kurang tepat. King menyatakan keberadaan-Nya.
James Version menerjemahkan 7
Ibid.
Keberadaan-Nya menyatakan cukuplah bagi-Nya memberikan
esensi-Nya.Kristus bukan kelihatan segala yang dimiliki-Nya, dan
Allah, namun Dia adalah dengan cara itu Kristus memperoleh
Allah).Ayat 6 nilai instrinsiknya kesetaraan dengan Allah. Pandangan
ialah Allah; ayat 7 penambahannya lain menyebutkan “sesuatu untuk
ialah sifat hamba dan sifat manusia direbut,” seolah-olah Kristus tidak
sejati. Sedangkan kata o`moiw,mati memiliki kesetaraan dengan Allah.
(homoliti) artinya sama dengan, Tafsiran yang lebih tepat adalah
yaitu dalam rupa dan sifat-sifat serta “sesuatu untuk dipegang,” atau
tindakan-tindakan manusia. Kata digenggam.Kristus mampu
terakhir adalah sch,mati melepaskan kemuliaan Allah, dan
(schemati) artinya keadaan. Kata ini merendahkan diri-Nya.8Tentunya
lebih menunjukkan pada bagian ayat ini berasumsi bahwa Kristus
luarnya atau refleksi-reflekssi yanag adalah Allah kekal. Selain Allah,
dialami karena pemilikan “siapa lagi yanag dapat berada
bentu/rupa/sifat hakiki kemanusiaan, dalam rupa kemuliaan dan terang
misalnya rasa lelah, rasa haus, lapar ataau penampilan Allah.”9
dan lain-lainnya. Dari uraian tersebut di atas,
Dalam ayat 6 “yang walaupun maka dapatlah dipahami bahwa
berada dalam rupa Allah, tidak keseluruhannya itu berarti
menganggap kesetaraan dengan pembatasan manifestasi keilahian.
Allah sebagai sesuatu yang harus Dalam perhambaan: penambahan
dipegang.”Kata benda ini, arpagmoj sifat hakiki kemanusiaan manifestasi
(harpagmos) telah menjadi bahan dalam satu pribadi.
perdebatan pada ahli.Ada yanag
Tujuan Kenosis
menyebutkan kata ini berarti
“tindakan merebut,” sehingga teks
ini berkata Kristus tidak perlu 8
Feinberg, “kata kerja” Trinity Juornal
of Theology 1: 1, Spring, 1980, 30-36
merebut sesuatu untuk memperoleh 9
Dave Hagelberg, Tafsiran Surat
Filipi dari Bahasa Yunani (Yogyakarta:
kesetaraan dengan Allah. Namun
Andi Offset, 2008), 48
Kenosis memiliki suatu tujuan Namun pendapat tersebut
tertentu.Salah satu tujuan kenosis disanagkal oleh Eutikhes.
adalah untuk menyatakan Allah Pertentangan tentang tabiat
kepada manusia. Yohanes 1: 18; Yesus, bukan mereda, tetapi
Untuk memenuhi perjanjian kepada sebaliknya, semakin hangat.
Daud (Luk.1:31-33); Untuk Karena itu diadakanlah Konsili
menyediakan korban bagi dosa Chalsedon. Hasil yang dicapai
manusia (Ibr. 10:1-10); Untuk dalam konsili itu adalah suatu
menghancurkankan pekerjaaan setan kompromi, Yaitu dirumuskan
(1Yoh. 3: 8); Untuk menjadi Imam bahwa Kristus bertabiat ganda
Besar yang rahmani (Ibr. 5: 1-2); dalam satu oknum.
Untuk memberikan teladan kepada 2. The absolute metamorphe.
orang-orang percaya (1Ptr. 2:21). Tokoh yang mendukung adalah
Gass. Pandangan ini agak
Pendapat-pendapat yang salah
radikal. Gas menganut paham
tentang Kenosis
bahwa sifat-sifat illahi Yesus
1. The absolute dualistic pendapat
ditanggalkan waktu menjelma
semacam ini dipegang oleh
dan sedikit-demi sedikit
Thomasius. Pendapat ini
diperoleh kembali pada umur
membedakan antara immanent
duabelas tahun. Namun di pihak
attributes (sifat-sifat immanen)
lain, ia menekankan bahwa
dan transcendent attribute (sifat-
kristus menambah bukan sifat
sifat yang absolut). Menurutnya
Adam tetapi sifat keberadaan
sifat-sifat dan kemahakuasaan
Super Adam.
Kristus dilepaskan saat Dia
3. The absolute semi metamorphic
menjadi manusia. Dengan kata
type. Diprakarsai oleh Ebrard
lain, Yesus setelah kenosis itu
yang menyatakan bahwa
hanya mempunyai satu tabiat.10
keilahian Yesus itu diubah

10
Theol. Dieter Becker, Pedoman (Jakarta: Badan Penerbit Kristen Gunung
Domatika: Suatu Kompedium Singkat Mulia, 1991), 117
secara disamarkan agar Nampak Dia-lah Allah berbuat, bersabda
sebagai bentuk kemanusiaan. kepada, datang menghampiri, dan
Bentuk keberadaan-Nya berubah beserta dengan manusia
dari bentuk Allah kepada bentuk (Immanuel).Perbuatan illahi
manusia; dari kepribadian yang berpusat pada Yesus Kristus.Tokoh-
kekal ke dalam kepribadiaan tokoh lain dalam Perjanjian Baru
yang temporer. Jadi, yang menjadi penting hanyalah karena
kelihatan adalah penyangkalan adanya hubungan dengan Yesus
keilahian-Nya. Kristus.Ada yang di pihak-Nya, ada
4. The real but relative type. pula yang menentang-Nya.Tekanan-
Pandangan ini menyatakan tekanan yang menandaai kenosis-
bahwa Kristus masih sungguh- Nya.
sungguh Allah, tetapi beberapa
Sejarah Hidup-Nya
unsur kepribadian sudah
Ia pernah ada, hidup dan bergiat
dikurangi. Kristus dianggap
dalam sejarah manusia. Kisah
mengurangi pengalaman-Nya ke
tentang Yesus Kristus sangat
dalam kesadaran kemanusiaan.
berbeda dengan tokoh-tokoh
Ada penyerahan keilahian untuk
pewayangan, misalnya Arjuna,
tunduk ke bawah
Bima dan lain-lain. Ini kisah nyata
kuasa/pengaruh kemanusiaan-
tentang suatu pribadi yang
Nya sehingga Ia terbatas sebagai
ada.Catatan tentang Dia merupakan
manusia.
kesaksian riel dan bukanlah
Fakta-fakta Kenosis imaginasi.Ia pernah ada dalam
Perjanajian Baru dari awal sejarah manusia, lahir di suatu
sampai akhir berssifat tempat di bumi ini (Mat. 2:1; Luk.
Christocentris.Ia berbicara tentang 2:4), dari sutu bangsa dalam suatu
satu pribadi. Ada satu persekutuan jaman (Luk. 2:1).
orang-orang yang berpusat kepada Keempat Injil menyatakan
satu pribadi, yaitu Kristus.Di dalam adanya Yesus dalam sejarah.Injil-
injil memuat kesaksian yang Kedua tabiat itu tidak bercampur
berpusat pada Kristus, pribadi daan (asunkhutos), tidak berubah
kegiatan-kegiatan sertaa pengajaran- (atreptos), tidak terbagi-bagi
Nya dalam sejarah manusia.Markus (adikkhairetos), dan tidak
1: 1, sebagai Injil yang pertama perpisah.11
memperkenalkan kepada kita Anak
Tekanan pada Fungsi-Nya.
Allah dalam sejarah manusia.Tidak
Paham tentang Kristus dalam
ada usaha membuktikan tetapi hanya
Perjanjian Baru bukan hanya
proklamasi.Temanya adalah Yesus
berhubungan dengan keberadaan
Kristus sebagai hamba.Lukas 1: 1,
dan sifat-Nya, tetapi juga disoroti
secara tidak langsung menyatakan
melalui fungsi-Nya yang merupakan
“adanya hikayat dari segala perkara
suatu kenyataan sejarah.Tiada
yang menjadi yyakin di antara
pertentangan perihal dua sifat-Nya
kitaa.Kisah 1:1, penulis
karena fungsi-Nya. Para sarjana
mengkaitkan Lukas dengan Kisah
sesudah Perjanjian Baru mendekati
Para Rasul.Dua buku ini
kedua sifat Kristus (human dan
menyatakan Yesus dalam tubuh
devide) tetapi lepas dari kenyataan
manusia dan di dalam Roh yang
fungsi Kristus. Para Penulis
bergiat dalam gereja-Nya.Temanya,
Perjanjian Baru melihat sendiri
Yesus Kristus sebagai
Kristus menjalani fungsi-Nya,
manusia.Yohanes 1: 1, berbicara
sehingga sedikitpun tidak
tentang Logos menjadi manusia.Dari
meragukan hati mereka bahwa
keadaan tiada ber-zat menjadi
Kristus adalah Allah sejati dan
keadaan yang mempunyai zat.Logos
manusia sejati. Paulus dalam II
masuk pengalaman zat manusia.
Korintus 5: 19 menyatakan “Allah
Temanya: Yesus Kristus sebagai
di dalam Kristus . . . “ Logos (Yoh.
Anak Allah (Keilahian-Nya).Dunia
1: 1) itu adalah Allah sendiri.
teologi memiliki sebuah kompromi
teologi, yaitu bahwa Yesus Kristus
bertabiat ganda dalam satu oknum. 11
Ibid.
KESIMPULAN dari tabiat keilahiaan Kristus yang
Kenosis merupakan fakta-fakta sesungguhnya dan nyata diberikan
teologis-historis. Secara teologis- kepada tabiat-Nya yang manusiawi.
historis, kenosis menjadi tonggak Kristus dalam kenosis memiliki
secara teologi yang tidak dapat sisfat-sifat kuasa ilahi menurut tabiat
dipisah-pisahkan .Kedua tabiat di insani-Nya.Sesuai dengan itu, Yesus
dalam pribadi Kristus yang satu itu Kristus pada masa kecil-Nya pun
saling memberi bagian sifat- sudah bersifat mahatahu,
sifatnya.Istilah kenosis itu berarti mahakuasa, mahahaadir.
“cara memuliakan” yaitu sifat-sifat

Kepustakaan

Falwell, Jerry. Liberty Commentary on the New Testament. Lynchburg,


Virginia: Liberty Press, 1978.

Feinberg. “kata kerja” Trinity Juornal of Theology 1: 1, Spring, 1980, 30-36

Hagelberg, Dave. Tafsiran Surat Filipi dari Bahasa Yunani . Yogyakarta:


Andi Offset, 2008.

Hodge, Charles. Systematic Theology. Grand Rapids: Baker Book House.


1978.

Soedarmo.Ikhtisar Dogmatika. Jakarta: Badan Penerbit Kristen Gunung


Mulia, 2002.

Sudjono, Andreas. Kristologi.Diktat Kuliah. Surakarta: Sekolah Tinggi


Teologi “Intheos”. 2012.

Stamps, Donald C. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang:


Gandum Mas. 1999.

Anda mungkin juga menyukai