TUGAS AKHIR
Oleh
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia dalam kegiatan tersebut baik duniawi dan
akhirat tidak lepas dari tujuan (maqosyid) dari apa yang akan dia dapatkan
setelah kegiatan ini, dengan berbagai sudut pandang yang berbeda dari
manusia itu sendiri untuk esensi dari apa yang ia ingin dapatkan, tidak jarang
sendiri terjebak dalam hal ini, lebih mengedapankan pada pemenuhan hak-
hak pribadi dan mengabaikan hak orang lain, apakah itu seorang individu atau
dikenakan Islam dapat memberikan solusi untuk keadilan dan keadilan dalam
hal pencapaian manusia pada tujuan daripada kegiatan, sehingga tidak akan
Hal ini tidak jarang di antara kita yang sering menemukan ayat-ayat
dan Islam sangat jelas; sikap yang seharusnya tidak ada hambatan
perdagangan dan bisnis yang adil dan halal, untuk membuat semua orang
mendapatkan.
1
perbankan telah berkembang sangat pesat, khususnya sektor perbankan
syariah.Bank syariah sebagai salah satu solusi alternatif untuk masalah ini
adalah konflik antara Bank bunga sebagai riba. Lahir bank syariah di
Indonesia pada sekitar tahun 90-an atau lebih tepatnya setelah Peraturan
layanan.
dan skema keuangan yang lebih bervareatif, islamic banking sebagai sistem
1
Mohammed, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank Islam,
(Yogyakata: UII Press, 2004), p. 1
2
Muhammad, manajemen bank syariah, (Yogyakarta (UPP) AMP YKPN, 2002) p. 15
3
http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/contents/default.aspex:diaksestanggal 5 April
2018: di 10: 30.wib
2
Dalam perbankan Islam kita tahu bahwa di dalamnya tidak
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
menyimpan dana dan / atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lain
(ijarah), atau dengan pemilihan transfer kepemilikan barang disewa dari bank
prinsip profit and loss sharing, kerugian bersama dan keuntungan dibagi.5
Al-Musyarakah adalah perjanjian kerja sama antara dua pihak atau lebih
4
Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia (Malang: UIN-Malang Press,
2009), p. 113
5
Ahmad Dahlan, bank syariah teoritis, praktis, kritik konstruktif (Yogyakarta: Teras penerbit,
2012), p. 164
6
Bidayatul Mujtahid II. hlm.253-257
7
Pasal 20 (3)
3
Pembiayaan disebut shahibul maal (bank) atau memberikan mandat
Tengah.
yang sulit, pembiayaan yang disediakan oleh KSPS musyarokah Arta Jaya
8
Nur Binti Assia, Manajemen pembiayaan Islamic Bank (Yogyakarta: Teras, 2014), p. 4-5
4
musyarokah pembiayaan yang dimiliki perjanjian kerjasama KSPS Arta
pekerjaan dan. Kedua belah pihak dalam keuntungan dan kerugian dibagi
kerja atau hasil dana maupan, belum tentu sama sesuai dengan kesepakatan
mereka.9
musyarakah yang terjadi di KSPS Arta Jaya diberkati, dan jumlah pelanggan
B. Rumusan masalah
9
Muhammad Syafi'i 'i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,
2001), p. 93
5
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis
C. Tujuan penelitian
ilmiah.
2. Akademik
Jaya KSPS penganalisannya Barokah dan praktek dalam hal ini untuk
3. Masyarakat yang
6
Para peneliti diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat
E. Metode penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku keheningan itu.
2. Sumber data
10
Moh.Kasiram, metodologi penelitian kualitatif-kuantitatif, (malang: UIN Maliki Pres,
2010), p. 53
7
pertanyaan lisan. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer,
Ada juga data yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, data yang
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta
2006), hlm.12
12
Saifuddin Azwar, Metode (Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa, 1998). hlm.91
13
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D., P. 193
8
mereka adalah 1) Fiqh Syafei Rahmat Tenets dari penulis, 2) Ekonomi
a. Pengamatan
Lampung Tengah.
14
ibid, P. 194
15
Rianto Adi, Sosial dan Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Granit, 2004), hlm 70.
9
b. Wawancara
terpimpin)
c. Dokumentasi
penjelasan yang telah berpikir tentang studi ini, seperti hal yang
tertulis.
16
Sutrisno Hadi, metodologi penelitian, (Yogyakarta: Andi offest, 2000), hlm.75
17
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, hlm.274
10
4. Analisis Data Teknik
18
Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, hlm.42
11
BAB II
dasar teoritis
A. pemahaman Musyarokah
pencampuran salah satu dari dua harta dengan harta benda lainnya, tanpa bisa
dalam hal modal, keahlian atau keyakinan dalam usaha tertentu dengan
Jarrar III: 246 dan 248, Imam Ash-syaukani menulis sebagai berikut:
"(Syirkah shar" Iyah) menyadari (menyadari) atas dasar kedua berkat antara
dua orang atau lebih, masing-masing dari mereka untuk menghabiskan modal
jumlah sekuritas dikirim ke syirkah tersebut. Tapi ketika mereka semua setuju
modal tidak sama, mungkin sah, meskipun sebagian besar dari mereka kurang
saham sementara yang lain lebih besar jumlahnya. Di mata hukum, hal
1
Rahmat Syafei fiqh muamalah (Bandung: perpustakaan setia, 2001), hlm.183
2
Pasal 20 (3)
12
semacam ini tidak masalah, karena itu adalah usaha bisnis yang paling
Syirkah ulama ditemukan empat pilar, yaitu: shigat, dua orang melakukan
terdiri dari ijab qobul berlaku dengan semua hal yang menunjukkan syirkah
Ahliyah al -'aqad, yaitu pubertas, cerdas, pintar, dan tidak terhalang untuk
Hal ini karena masing-masing posisi dua pihak sebagai mitra jika hal
3
Naf'an, pembiayaan musyarakah dan Mudharaah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, cet 1, 2014), p.
96
13
2. Syirkah modal yang ada pada saat transaksi.
4. Jumlah laba ditentukan oleh jumlah yang berlaku, seperti setengah, dan
sebagainya.4
1) Syarat kontrak
sesuai dengan keuntungan yang nyata yang diperoleh dari bisnis, dan
4
Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, et al., Loc., Hlm.266
14
mengatur lump sum untuk pasangan tertentu, atau tingkat keuntunga
4) berbagi kerugian
5) sifat Modal
cair. Ini berarti bahwa kontrak hanya dengan uang dan tidak musyarokah
15
dapat komoditas. Dengan kata lain, modal saham dari perusahaan
patungan harus dalam bentuk moneter (uang). Tidak ada bagian dari modal
dalam jenis.
6) manajemen musyarokah
patungan ini. Namun, akan dilakukan oleh salah satu dari mereka, dan
harus diperlakukan sebagai agen mitra lain dalam semua masalah bisnis,
7) penghentian Musyarakah
forward musyarakah
16
c) Jika salah satu mitra menjadi gila atau menjadi tidak dapat
1. Al-Qur'an
وإن كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم على بعض إال الذين آمنوا وعملوا
الصالحات وقليل ما هم
5
Ascarya, ibid., Hlm.53-58
17
2. Al-Hadits
SAW.Bahwa rafa'kan Nabi berkata, "Allah swt berfirman," Aku adalah yang
ketiga dalam dua atau bersekutu, selama salah satu dari dua tidak
3. ijma '
Maksutnya Allah akan melindungi dan membantu dua sekutu dan lebih
rendah berkat atas pandangan mereka. Jika salah satu dari mereka yang
D. jenis Musyarokah
pihak-pihak asosiasi itu dan keberadaannya muncul ketika dua orang atau
6
Abdullah Ibn Ahmad Ibn Qudamah, Mughni waSyarh Kabir (Beirut: Darul Fikr-1979), vol.
v, p. 109
7
Rahmat Syafe'i, op.cit
18
tanpa perjanjian / kontrak kemitraan resmi. Syirkah al-susu biasanya
empat bagian:
1) syirkah inan
tunai, tetapi akan dalam bentuk aset atau kombinasi dari kas dan aset
atau tenaga
2) syirkah mufawwadah
pihak harus menserahkan porsi yang sama dari modal dan bagi hasil
joint venture atau risiko yang ditanggung oleh jumlah yang sama.
3) syirkah Wujuh
8
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Press, 2010) p. 129
9
Syirkah juga disebut al-Amwal.
19
Sebuah perjanjian kerjasama antara dua atau lebih orang untuk
kedua belah pihak (yaitu investor dan dua manajer) telah sepakat untuk
masing manajer dan bagian ketiga lagi untuk investor, atau keuntungan
dibagi empat bagian, yaitu bagi investor kuartal dan untuk manajer
4) syirkah Abdan
AKAT adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih, yang
20
c. Memberikan bantuan keuangan dari sebagian hasil operasi musyarokah
1. Pernyataan persetujuan qabul dan harus dinyatakan oleh para pihak untuk
berikut:
10
Mardani, Fiqh Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenamedia Group, 2012), hlm.224
11
Ghufron Aji Kontemporer Fiqh Muamalah II-Indonesia (Semarang:. CV Karya Aadi
Services, cet 1, 2015) p. 177-181
21
kegiatan musyarakah berkaitan dengan kepentingan mitranya, tanpa
a. Modal
1. Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak atau orang
meminta jaminan.
b. Kerja
banyak pekerjaan daripada yang lain, dan dalam hal ini mungkin
22
2. Setiap mitra dalam musyarakah melaksanakan pekerjaan atas
c. keuntungan
diberikan kepadanya.
d. Kerugian
masing-masing di ibukota.
b. Jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya atau jika ada
1) pembiayaan proyek
23
Al-Musyarakahbiasanya diterapkan untuk proyek bank pembiayaan di
2) Modal usaha
modal ventura. Investasi dibuat untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu
Bank divestasi atau menjual bagian sahamnya baik secara singkat atau secara
bertahap.12
4. Rasio bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka
12
Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah dari Teori kepraktik (Jakarta: Gema Insani, 2001) p.
93
24
5. pembiayaan Akad berdasarkan Musyarakah diberikan dalam bentuk
uang dan / atau barang, dan tidak dalam bentuk piutang atau tagihan.
bentuk barang, barang tersebut harus dinilai berdasarkan nilai pasar (nilai
dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan oleh kesepakatan antara Bank
dan nasabah.
dua cara, yaitu dengan angsuran atau sekaligus pada akhir periode
pembiayaan;
10. Bisnis bagi hasil berdasarkan laporan hasil usaha nasabah didasarkan pada
masing-masing.
modal dari total modal yang dibutuhkan. Dari bank dapat mencakup modal
gambar:
25
Shahibul mal 2 kontrak pembiayaan Shahibul mal 1
musyarakah
(Pelanggan) (Bank Islam)
Kerja sama
26
BAB III
DISKUSI
ribu rupiah) dan sertifikat Koperasi Modal Rp. 10.000, - (sepuluh ribu
a. pengelolaan
Ariyanto
27
b. Dewan Pengawas Syariah
Sekretaris : Suparman
Anggota : Munawar
c. pengawas
Anggota Ridwan
a. Wiryono, S.pd
b. Andi ariyanto
c. Wahyu Widianto
dikecualikan.
28
2. Visi, Misi, KSPS Artha Jaya Barokah
RAPAT ANGGOTA
1.
Sekretaris Bendahara
Andi Asiyanto, S.pd Wahyu Widianto
Anggota
1
Dokumen / Arsip KSPS Arta Jaya Barokah
29
4. Produk KSPS Artha Jaya Barokah
1. akad Murodorobah
2. kontrak musyarakah
2
Bidayatul Mujtahid II, hlm.253-257.
30
Gambar 2. Skema perjanjian Pembiayaan Musyrakah KSPS Arta Jaya
Barokah
penentuan Akad
perjanjian akad
Skema Keterangan:
31
5. mekanisme pembiayaan Musyarakah KSPS Arta Jaya Barokah
Sesuai dengan teori yang telah disajikan dan ilmiah yang tepat
1) Shighot
3) 'aqidain
5) Syarat syirkah:
32
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang
1) prospek
koperasi.
2) Inisiasi
3
Wawancara dengan AO KSPS Arta Jaya Barokah Ibu Linda pada 25 September 2019
33
rinci kepada calon pelanggan tentang latar belakang keluarga,
jaminan.4
kuantitatif.
pendapatan meliputi:
4
ibid
34
Menurut ketentuan dalam kebijakan pemberian fasilitas
5
Wawancara dengan Manajer KSPS Arta Jaya Baroakah ayah Wiryono pada 25
September 2019
35
Dokumen kelengkapan pemohon karyawan kesehatan Provesi
sudah menikah)
pinjaman> 50 juta)
SK pengangkatan)
Nasabah
Barokah
sebagai berikut:
36
1. Hal itu disepakati dalam kontrak awal
d. penentuan kerugian
KSPS Barokah
Contoh:
37
Rasio Penentuan:
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
-𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎ℎ 𝐾𝑆𝑃𝑆 = 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
5.625.000
= 𝑋 100%
35.000.000
= 16.071429% = 20%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑆𝑃𝑆
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑥 𝑡𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 𝑛𝑖𝑠𝑏𝑎ℎ 𝐾𝑆𝑃𝑆
25.000.000
= 45.000.000 𝑥 5.625.000𝑥20%
2018 adalah 4
9 Februari 2018
2018 adalah 11
2018 adalah 12
38
- Jumlah Anggota musyarakah pembiayaan Anggota padaBulan
8 Juli 2018
Agustus 2018 4
6 September 2018
6 November 2018
Anggota 12 orang
450 000
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersebut, dan hasil pada usaha patungan yang disediakan sesuai dengan
prosedur yang cukup baik untuk setiap pelanggan atau anggota yang ingin
dalam penerapan yang tepat dalam teori dan Hukum Perbankan Islam.
B. Saran
40
Saran yang diberikan kepada institusi penulis Kabupaten KSPS Arta Jaya
pembiayaan musyarakah.
di bidang ekonomi.
41
BIBLIOGRAFI
Abdullah Ibn Ahmad Ibn Qudamah, Mughni waSyarh Kabir (Beirut: Darul Fikr-
1979)
Ahmad Dahlan, Bank Syariah Teori, Kritik Praktis (Yogyakarta: penerbit teras,
2012)
Nur Binti Assia, Manajemen Pembiayaan Islamic Bank (Yogyakarta: Teras, 2014)
http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/contents/default.aspex:diaksestanggal 5
April 2018: 10:30. sore
Muhammad Syafi'i Antonio, M.Ec. Bank Syariah dari Teori kepraktik (Jakarta:
Gema Insani, 2001)
Rianto Adi, Sosial dan Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Granit, 2004)
ix
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D., Bandung: Alfabeta,
2014