Anda di halaman 1dari 9

KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN T-7

“UNTUK KEADILAN”

SURAT PERINTAH PENAHANAN

(TINGKAT PENUNTUTAN)

NOMOR: PRINT-97/O.4.14/Ep.2/03/2019

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN

Dasar : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang


Hukum Acara Pidana 284 ayat (2) Jo. Pasal 20 ayat (1) Jo. Pasal 21,
Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 25.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004


tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000


tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000
tentang Rahasia Dagang.

6. Berkas Perkara dari Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus


Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:
LB/9/III/2019/Dit Reskrimsus tanggal 19 Maret 2019 dalam
perkara atas nama tersangka Ir. Iqbal Zaky.

7. Surat Perintah Penahanan dari Penyidik Direktorat Reserse


Kriminal Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor Sp.
Han/14/I/2019/Dit Reskrimsus tanggal 25 Januari 2019.
8. Saran pendapat dari M. Danial Dirja, S.H., M.H. pangkat Jaksa
Madya (IV/a) NIP 19700105 199803 1 001 Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Sleman.

Pertimbangan : a. Uraian Singkat Perkara:


Tersangka Ir. Iqbal Zaky merupakan Direktur Utama PT Ambo
Putera Utama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
pendistribusian hasil pertanian khususnya distribusi pengolahan
kopi untuk wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Jawa Tengah. Pada tanggal 3 Juli 2015 bertempat di Kafe Citra
Blanco, Jalan Kranggan Nomor 30, Kecamatan Jetis, Kota
Yogyakarta, Tersangka bertemu dengan Saksi Alpi Herlan selaku
Direktur Operasional PT Sejahtera Kopi Merapi, Saksi Syafrialdi
Distiro selaku Ketua Kelompok Usaha Tani Swastika Perkasa, dan
Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat selaku Kepala Laboratorium PT
Biogenesis Tumbuh Sejahtera untuk menyampaikan rencananya
membuat produk kopi olahan yang serupa dengan produk Kopi
Merapi merek MISS namun dengan harga jual lebih murah.
Mereka menyepakati untuk memproduksi varietas turunan
esensial dari varietas Kopi SU Merapi 1 (selanjutnya disebut
dengan “varietas Kopi SU Merapi 2”) dengan karakteristik
tambahan tahan penyakit karat daun yang akan digunakan
sebagai bahan utama untuk membuat produk kopi olahan
tersebut serta penggunaan menggunakan metode rahasia
dagangMetode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS milik
Syarwani Tan. Lalu Kemudian melakukan pembagian tugas yaitu,
Tersangka bertugas mengadakan perjanjian produksi kopi dengan
KUT Swastika Perkasa untuk menanam dan menjual hasil panen
varietas Kopi SU Merapi 2 yang sudah diolah dan menyediakan
pupuk yang dibutuhkan untuk perawatan khusus varietas
tersebut. Saksi Alpi Herlan bertugas menyediakan benih varietas
Kopi SU Merapi 1 yang nantinya digunakan untuk memproduksi
benih varietas Kopi SU Merapi 2 dan memberikan pelatihan teknik
pemupukan khusus yang akan digunakankepada para petani
anggota KUT Swastika Perkasa untuk perawatan varietas Kopi SU
Merapi 2 tersebut. Dari benih SU Merapi 1 Saksi Crisaldo Adipelsi
Hutabarat bertugas melakukan rekayasa genetika untuk
memproduksi benih varietas Kopi SU Merapi 2. Saksi Syafrialdi
Distiro bertugas meyakinkan para petani anggota KUT Swastika
Perkasa untuk menyediakan lahan penanaman benih varietas
Kopi SU Merapi 2 dan memastikan para petani tersebut
menjalankan perjanjian produksi kopi antara Tersangka dengan
KUT Swastika Perkasa. Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat
bertugas melakukan rekayasa genetika untuk memproduksi benih
varietas Kopi SU Merapi 2. Dalam realisasinya, setelah Saksi
Syafrialdi Distiro berhasil meyakinkan anggota KUT Swastika
Perkasa, untuk mengadakan perjanjian produksi kopi dengan
Tersangka, akhirnya pada tanggal 10 Juli 2015 ditandatangi Akta
Perjanjian Produksi Kopi Nomor 20/VII/2015 antara Tersangka
sebagai perseorangan dan KUT Swastika Perkasa yang diwakilkan
oleh Saksi Syafrialdi Distiro. Kemudian pada tanggal 11 Juli 2015
Tersangka menginstruksikan Saksi Alpi Herlan untuk
menyediakan benih varietas Kopi SU Merapi 1 untuk diserahkan
kepada Saksi Syafrialdi Distiro, kemudian mengajarkan teknik
pemupukan khusus yang digunakan PT SKM terhadap varietas
Kopi SU Merapi 1 kepada Saksi Mumtaz Daffa, Saksi Teguh
Utama Setiadi, Saksi Fandy Haryo, Saksi Cokro Savero, Saksi
Paijo, Saksi Aflianto, Saksi Sidono, Saksi Kasino, Saksi Hendarto,
dan Saksi Sarwedi yang merupakan anggota KUT Swastika
Perkasa (selanjutnya disebut dengan “para petani anggota KUT
Swastika Perkasa”). Pada tanggal 13 Juli 2015, untuk
melaksanakan instruksi Tersangka, Saksi Alpi Herlan
menawarkan uang sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)
kepada Saksi Hans Pakpahan selaku Kepala Gudang PT SKM agar
menyediakan 5 (lima) kilogram biji varietas Kopi SU Merapi 1
yang akan digunakan sebagai varietas asal untuk memproduksi
benih varietas Kopi SU Merapi 2 serta memanipulasi laporan
ketersediaan benih PT SKM agar tidak diketahui organ
perusahaan lainnya. Selanjunya, pada tanggal 19 Juli 2019
Tersangka dan Saksi Alpi Herlan menyerahkan 5 kilogram biji
varietas Kopi SU Merapi 1 yang telah didapatkan kepada Saksi
Syafrialdi Distiro untuk ditanam di Perkebunan Kopi KUT
Swastika Perkasa dan menginstruksikan Saksi Syafrialdi Distiro
untuk memulai penanaman biji varietas Kopi SU Merapi 1
tersebut. Setelah Saksi Syafrialdi memerintahkan para petani
menanam kopi tersebut, pada tanggal 22 Juli 2015 Tersangka
menginstruksikan Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat agar
memulai tahapan rekayasa genetika yang akan digunakan untuk
memproduksi varietas Kopi SU Merapi 2. Kemudian pada tanggal
24 Juli 2015, atas instruksi Tersangka, Saksi Crisaldo Adipelsi
Hutabarat melakukan perancangan konstruksi bakteri E. coli dan
A. tumefaciens yang akan digunakan untuk menciptakan
kemampuan tahan penyakit karat daun pada varietas Kopi SU
Merapi 2 yang akan diproduksi. Pada tanggal 1 Juli 2016, Saksi
Crisaldo Adipelsi Hutabarat memetik 11.000 daun muda dari
1.000 pohon varietas Kopi SU Merapi 1 yang telah tumbuh,
kemudian dirinya memasukkan konstruksi bakteri E. coli dan A.
tumefaciens ke dalam sel tumbuh yang ada di dalam 11.000 daun
muda varietas tersebut dengan teknik western blotting, guna
meningkatkan ketahanan varietas terhadap penyakit karat daun.
Selanjutnya pada tanggal 14 Agustus 2016, bertempat di
Perkebunan KUT Swastika Perkasa, untuk menjalankan
melaksanakan instruksi Tersangka, setelah sel tumbuh pada daun
muda varietas Kopi SU Merapi 1 yang dimasukkan konstruksi
bakteri berubah menjadi benih, Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat
menguji ketahanan benih terhadap penyakit karat daun dengan
memasukkan substrat jamur ke dalamnya, kemudian didapatkan
hasil bahwa varietas tersebut memiliki karakter tahan penyakit
karat daun, sehingga produksi benih varietas Kopi SU Merapi 2
berhasil dilakukan. Akhirnya pada tanggal 20 Agustus 2016 sesuai
kesepakatan dengan Tersangka, setelah memberitahukan bahwa
benih varietas unggul hasil rekayasa genetika sudah tersedia,
Saksi Syafrialdi Distiro memerintahkan para petani anggota KUT
Swastika Perkasa untuk menebang 1.000 pohon varietas Kopi SU
Merapi 1 dan menanam 11.000 benih varietas Kopi SU Merapi 2
hasil produksi di lahan seluas 5 hektare pada Perkebunan Kopi
KUT Swastika Perkasa. Lalu, pada tanggal 1 September 2016
Tersangka membeli 300 kilogram Pupuk Urea, 300 kilogram
Pupuk SP-36, dan 250 kilogram Pupuk KCL yang kemudian
diserahkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro untuk pemupukan
tahun pertama, kemudian Syafrialdi Distiro memerintahkan para
petani anggota KUT Swastika Perkasa untuk melakukan
pemupukan tahun pertama pada seluruh varietas Kopi SU Merapi
2 sesuai dengan teknik pemupukan khusus yang diajarkan oleh
Saksi Alpi Herlan. Pada tanggal 20 Juni 2018, atas instruksi
Tersangka, Saksi Syafrialdi Distiro memerintahkan para petani
anggota KUT Swastika Perkasa memanen biji kopi dari 11.000
pohon varietas Kopi SU Merapi 2 dan menghasilkan 26 ton biji
kopi untuk diolah menjadi produk Kopi Merapi merek Mountain
Premium. Perbuatan menggunakan varietas Kopi SU Merapi 1
milik PT SKM untuk memproduksi atau memperbanyak varietas
Kopi SU Merapi 2 yang dilakukan oleh Tersangka, Saksi Alpi
Herlan, Saksi Syafrialdi Distiro, dan Saksi Crisaldo Adipelsi
Hutabarat tidak pernah diketahui atau disetujui oleh PT SKM
selaku pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman terhadap
varietas tersebut. Berdasarkan uraian di atas Tersangka bersama-
sama dengan Saksi Alpi Herlan, Saksi Syafrialdi Distiro, dan Saksi
Crisaldo Adipelsi Hutabarat telah melakukan Tindak Pidana
Perlindungan Varietas Tanaman sebagaimana diatur dalam Pasal
71 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pada pertemuan pada
tanggal 3 Juli 2015, di Café Citra Blanco, disepakati pula
rencanaMereka juga menyepakati untuk menggunakan Rahasia
Dagang Metode Pengolahan Kopi merek MISS yang merupakan
rahasia dagang milik Syarwani Tan dan dalam realisasinya setelah
biji hasil panen varietas Kopi SU Merapi 2 yang diproduksi
dengan teknik rekayasa genetika oleh Saksi Crisaldo Adipelsi
Hutabarat tersedia, disepakati pembagian tugas yaitu pada
tanggal 25 Juni 2018 Saksi Alpi Herlan menyalin dan
memindahkan file “MAHAKARYA NUSANTARA PT SKM.pdf”
berisi Metode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS di dalam
software penyimpanan terkunci yang ada pada komputer server diFormatted: Font: Italic
Ruang Arsip PT SKM ke dalam flashdisk miliknya untuk
diserahkan kepada Tersangka, kemudian pada tanggal 26 Juni
2018 Tersangka menerima flashdisk merek SanDisk bernomor seri
SDCZ50-004G berisi file “MAHAKARYA NUSANTARA PT
SKM.pdf” dari Saksi Alpi Herlan, kemudian di pada hari yang
sama Tersangka membuka dan mencetak isi file tersebut untuk
diserahkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro. Tersangka juga
menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai isi file
tersebut untuk diserahkan dan diolah oleh Saksi Syafrialdi Distiro.
Pada tanggal 5 Juli 2018, dalam Rapat Direksi PT APU, setelah
Tersangka menawarkan mengusulkan untuk mengadakan kerja
sama produksi dan distribusi dengan KUT Swastika Perkasa
untuk menjual produk Kopi Merapi merek Mountain Premium y
produksi KUT Swastika Perkasa, Anggota Direksi PT APU
menerima usulan Tersangka agar PT APU mendistribusikan
produk tersebut dang kemudian disepakati oleh Anggota Direksi
PT APUtidak memperpanjang kembali jangka waktu perjanjian
produksi dan distribusi produk Kopi Merapi merek MISS dengan
PT SKM setelah habis jangka waktunya, dikarenakan pembagian
keuntungan yang lebih besar dengan kualitas produk yang sama.
Sehingga pada tanggal 5 Agustus 2018, KUT Swastika Perkasa
yang diwakilkan oleh Saksi Syafrialdi Distiro dan PT APU yang
diwakilkan oleh Tersangka menandatangani Akta Perjanjian
Produksi dan Distribusi Produk Kopi Merapi merek Mountain
Premium Nomor 50/VII/2018. Dan Uuntuk memenuhi kewajiban
dalam perjanjian produksi dan distribusi dengan PT APU, Saksi
Syafrialdi Distiro melakukan pengolahan 20 ton biji varietas Kopi
SU Merapi 2 untuk pemasokan bulan Agustus 2018 dengan
menggunakan Metode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS dan
mengemasnya menjadi produk Kopi Merapi merek Mountain
Premium. Untuk Dalam mencapai target 20 ton tersebut, sesuai
kesepakatan dengan Tersangka, Saksi Syafrialdi Distiro
melakukan pengolahan biji kopi sebanyak 2 ton setiap harinya
sejak tanggal 7 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 16 Agustus
2018. Berdasarkan Laporan Penjualan produk Kopi Merapi merekCommented [CS1]: Masih belum tergambar perbuatan
berlanjutnya, belum ada kesatuan kehendaknya.
Mountain Premium oleh PT APU periode bulan Agustus 2018
sampai dengan bulan Desember 2018, diperoleh keuntungan
sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah) dari penjualan 20
ton produk Kopi Merapi merek Mountain Premium untuk
pemasokan bulan Agustus 2018. Sehingga dalam kurun waktu
tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Desember
2018, dari keuntungan bagi hasil sebesar Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah), Tersangka mentransfer pembagian
keuntungan kepada Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat pada
tanggal 18 Desember 2018, Saksi Alpi Herlan pada tanggal 19
Desember 2019, dan Saksi Syafrialdi Distiro pada tanggal 20
Desember 2019, masing-masing mendapatkan sejumlah
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).Pada tanggal 21 Desember
2018 setelah PT SKM melakukan survei bulanan terhadap produk
kopi yang digemari masyarakat, Syarwani Tan mengetahui
peredaran produk Kopi Merapi merek Mountain Premium yang
beraroma buah stroberi dan lemon seperti ciri khas produk Kopi
Merapi merek MISS dan dijual dengan harga yang lebih murah.
Syarwani Tan menduga produk Kopi Merapi merek Mountain
Premium menggunakan metode pengolahan yang sama dengan
produk Kopi Merapi merek MISS, oleh karena itu Syarwani Tan
melalui kuasa hukumnya Geraldo Situmeang, S.H., M.H.,
melayangkan somasi kepada KUT Swastika Perkasa sebanyak tiga
kali pada tanggal 23 Desember 2018, 30 Desember 2018, dan 6
Januari 2019 yang meminta agar KUT Swastika Perkasa berhenti
memproduksi produk Kopi Merapi merek Mountain Premium,
namun tidak ditanggapi oleh KUT Swastika Perkasa, sehingga
Syarwani Tan mengadukan Saksi Syafrialdi Distiro ke Kepolisian
Daerah Istimewa Yogyakarta, namun di dalam penyidikan
ditemukan Tersangka lain yaitu Ir. Iqbal Zaky, Saksi Crisaldo
Adipelsi Hutabarat, dan Saksi Alpi Herlan yang melanggar Pasal
17 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2000 tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64
ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana .
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas dari Penyidik Direktorat
Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Istimewa
Yogyakarta, diperoleh bukti yang cukup. Tersangka diduga keras
melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan penahanan, dan
dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak dan menghilangkan
barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana.
c. Bahwa syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Undang-undang,
tingkat penyelesaian perkara, keadaan tersangka, situasi
masyarakat setempat telah terpenuhi, sehingga dipandang perlu
untuk mengalihkan jenis penahanan.
d. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mengeluarkan Surat
Perintah Penahanan.

MEMERINTAHKAN

Kepada : Jaksa Penuntut Umum :

1. Nama : M. Danial Dirja, S.H., M.H.

Pangkat : Jaksa Madya (IV/a)

NIP : 19700105 199803 1 001


Pada Kejaksaan : Kejaksaan Negeri Sleman

2. Nama : Tita Shalika, S.H.

Pangkat : Jaksa Muda (III/d)

NIP : 19800703 200701 2 001

Pada Kejaksaan : Kejaksaan Negeri Sleman

Untuk : 1. Menahan Tersangka:

Nama Lengkap : Ir. Iqbal Zaky


Tempat Lahir : Semarang
Umur/Tanggal Lahir : 49 tahun/4 Juni 1969
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/ : Indonesia
Kewarganegaraan
Tempat Tinggal : Jalan Pandhawa 1 Nomor 17,
Kelurahan Sariharjo,
Kecamatan Ngaglik
Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : Strata-1
Reg. Perkara No. : PDM-73/SLMN/Ep.2/03/2019
Reg. Penahanan No. : 87/HAN/KN.SLM/03/2019

Dengan ketentuan bahwa ia ditahan di Lapas Klas IIB Sleman


selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 27 Maret 2019
sampai dengan tanggal 15 April 2019.

2. Membuat Berita Acara Penahanan

Dikeluarkan di : D.I. Yogyakarta


Pada tanggal : 27 Maret 2019

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN


CHRIST SINURAT, S.H., M.H.
JAKSA UTAMA PRATAMA/NIP.
19671023 199002 1 001

Tembusan:

1. Yth. Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta;


2. Yth. Ketua Pengadilan Negeri Sleman;
3. Yth. Tersangka/Keluarga Tersangka/Penasihat Hukum Tersangka;
4. Yth. Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Istimewa
Yogyakarta;
5. Yth. Kepala Lapas Klas IIB Sleman;
6. Arsip.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai