Dasar : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana 284 ayat (2) Jo. Pasal 20 ayat (1) Jo. Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 25.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman. 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
6. Berkas Perkara dari Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: LB/9/III/2019/Dit Reskrimsus tanggal 19 Maret 2019 dalam perkara atas nama tersangka Ir. Iqbal Zaky.
7. Surat Perintah Penahanan dari Penyidik Direktorat Reserse
Kriminal Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor Sp. Han/14/I/2019/Dit Reskrimsus tanggal 25 Januari 2019. 8. Saran pendapat dari M. Danial Dirja, S.H., M.H. pangkat Jaksa Madya (IV/a) NIP 19700105 199803 1 001 Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sleman.
Pertimbangan : a. Uraian Singkat Perkara:
Tersangka Ir. Iqbal Zaky merupakan Direktur Utama PT Ambo Putera Utama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian hasil pertanian khususnya distribusi pengolahan kopi untuk wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada tanggal 3 Juli 2015 bertempat di Kafe Citra Blanco, Jalan Kranggan Nomor 30, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Tersangka bertemu dengan Saksi Alpi Herlan selaku Direktur Operasional PT Sejahtera Kopi Merapi, Saksi Syafrialdi Distiro selaku Ketua Kelompok Usaha Tani Swastika Perkasa, dan Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat selaku Kepala Laboratorium PT Biogenesis Tumbuh Sejahtera untuk menyampaikan rencananya membuat produk kopi olahan yang serupa dengan produk Kopi Merapi merek MISS namun dengan harga jual lebih murah. Mereka menyepakati untuk memproduksi varietas turunan esensial dari varietas Kopi SU Merapi 1 (selanjutnya disebut dengan “varietas Kopi SU Merapi 2”) dengan karakteristik tambahan tahan penyakit karat daun yang akan digunakan sebagai bahan utama untuk membuat produk kopi olahan tersebut serta penggunaan menggunakan metode rahasia dagangMetode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS milik Syarwani Tan. Lalu Kemudian melakukan pembagian tugas yaitu, Tersangka bertugas mengadakan perjanjian produksi kopi dengan KUT Swastika Perkasa untuk menanam dan menjual hasil panen varietas Kopi SU Merapi 2 yang sudah diolah dan menyediakan pupuk yang dibutuhkan untuk perawatan khusus varietas tersebut. Saksi Alpi Herlan bertugas menyediakan benih varietas Kopi SU Merapi 1 yang nantinya digunakan untuk memproduksi benih varietas Kopi SU Merapi 2 dan memberikan pelatihan teknik pemupukan khusus yang akan digunakankepada para petani anggota KUT Swastika Perkasa untuk perawatan varietas Kopi SU Merapi 2 tersebut. Dari benih SU Merapi 1 Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat bertugas melakukan rekayasa genetika untuk memproduksi benih varietas Kopi SU Merapi 2. Saksi Syafrialdi Distiro bertugas meyakinkan para petani anggota KUT Swastika Perkasa untuk menyediakan lahan penanaman benih varietas Kopi SU Merapi 2 dan memastikan para petani tersebut menjalankan perjanjian produksi kopi antara Tersangka dengan KUT Swastika Perkasa. Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat bertugas melakukan rekayasa genetika untuk memproduksi benih varietas Kopi SU Merapi 2. Dalam realisasinya, setelah Saksi Syafrialdi Distiro berhasil meyakinkan anggota KUT Swastika Perkasa, untuk mengadakan perjanjian produksi kopi dengan Tersangka, akhirnya pada tanggal 10 Juli 2015 ditandatangi Akta Perjanjian Produksi Kopi Nomor 20/VII/2015 antara Tersangka sebagai perseorangan dan KUT Swastika Perkasa yang diwakilkan oleh Saksi Syafrialdi Distiro. Kemudian pada tanggal 11 Juli 2015 Tersangka menginstruksikan Saksi Alpi Herlan untuk menyediakan benih varietas Kopi SU Merapi 1 untuk diserahkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro, kemudian mengajarkan teknik pemupukan khusus yang digunakan PT SKM terhadap varietas Kopi SU Merapi 1 kepada Saksi Mumtaz Daffa, Saksi Teguh Utama Setiadi, Saksi Fandy Haryo, Saksi Cokro Savero, Saksi Paijo, Saksi Aflianto, Saksi Sidono, Saksi Kasino, Saksi Hendarto, dan Saksi Sarwedi yang merupakan anggota KUT Swastika Perkasa (selanjutnya disebut dengan “para petani anggota KUT Swastika Perkasa”). Pada tanggal 13 Juli 2015, untuk melaksanakan instruksi Tersangka, Saksi Alpi Herlan menawarkan uang sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) kepada Saksi Hans Pakpahan selaku Kepala Gudang PT SKM agar menyediakan 5 (lima) kilogram biji varietas Kopi SU Merapi 1 yang akan digunakan sebagai varietas asal untuk memproduksi benih varietas Kopi SU Merapi 2 serta memanipulasi laporan ketersediaan benih PT SKM agar tidak diketahui organ perusahaan lainnya. Selanjunya, pada tanggal 19 Juli 2019 Tersangka dan Saksi Alpi Herlan menyerahkan 5 kilogram biji varietas Kopi SU Merapi 1 yang telah didapatkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro untuk ditanam di Perkebunan Kopi KUT Swastika Perkasa dan menginstruksikan Saksi Syafrialdi Distiro untuk memulai penanaman biji varietas Kopi SU Merapi 1 tersebut. Setelah Saksi Syafrialdi memerintahkan para petani menanam kopi tersebut, pada tanggal 22 Juli 2015 Tersangka menginstruksikan Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat agar memulai tahapan rekayasa genetika yang akan digunakan untuk memproduksi varietas Kopi SU Merapi 2. Kemudian pada tanggal 24 Juli 2015, atas instruksi Tersangka, Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat melakukan perancangan konstruksi bakteri E. coli dan A. tumefaciens yang akan digunakan untuk menciptakan kemampuan tahan penyakit karat daun pada varietas Kopi SU Merapi 2 yang akan diproduksi. Pada tanggal 1 Juli 2016, Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat memetik 11.000 daun muda dari 1.000 pohon varietas Kopi SU Merapi 1 yang telah tumbuh, kemudian dirinya memasukkan konstruksi bakteri E. coli dan A. tumefaciens ke dalam sel tumbuh yang ada di dalam 11.000 daun muda varietas tersebut dengan teknik western blotting, guna meningkatkan ketahanan varietas terhadap penyakit karat daun. Selanjutnya pada tanggal 14 Agustus 2016, bertempat di Perkebunan KUT Swastika Perkasa, untuk menjalankan melaksanakan instruksi Tersangka, setelah sel tumbuh pada daun muda varietas Kopi SU Merapi 1 yang dimasukkan konstruksi bakteri berubah menjadi benih, Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat menguji ketahanan benih terhadap penyakit karat daun dengan memasukkan substrat jamur ke dalamnya, kemudian didapatkan hasil bahwa varietas tersebut memiliki karakter tahan penyakit karat daun, sehingga produksi benih varietas Kopi SU Merapi 2 berhasil dilakukan. Akhirnya pada tanggal 20 Agustus 2016 sesuai kesepakatan dengan Tersangka, setelah memberitahukan bahwa benih varietas unggul hasil rekayasa genetika sudah tersedia, Saksi Syafrialdi Distiro memerintahkan para petani anggota KUT Swastika Perkasa untuk menebang 1.000 pohon varietas Kopi SU Merapi 1 dan menanam 11.000 benih varietas Kopi SU Merapi 2 hasil produksi di lahan seluas 5 hektare pada Perkebunan Kopi KUT Swastika Perkasa. Lalu, pada tanggal 1 September 2016 Tersangka membeli 300 kilogram Pupuk Urea, 300 kilogram Pupuk SP-36, dan 250 kilogram Pupuk KCL yang kemudian diserahkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro untuk pemupukan tahun pertama, kemudian Syafrialdi Distiro memerintahkan para petani anggota KUT Swastika Perkasa untuk melakukan pemupukan tahun pertama pada seluruh varietas Kopi SU Merapi 2 sesuai dengan teknik pemupukan khusus yang diajarkan oleh Saksi Alpi Herlan. Pada tanggal 20 Juni 2018, atas instruksi Tersangka, Saksi Syafrialdi Distiro memerintahkan para petani anggota KUT Swastika Perkasa memanen biji kopi dari 11.000 pohon varietas Kopi SU Merapi 2 dan menghasilkan 26 ton biji kopi untuk diolah menjadi produk Kopi Merapi merek Mountain Premium. Perbuatan menggunakan varietas Kopi SU Merapi 1 milik PT SKM untuk memproduksi atau memperbanyak varietas Kopi SU Merapi 2 yang dilakukan oleh Tersangka, Saksi Alpi Herlan, Saksi Syafrialdi Distiro, dan Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat tidak pernah diketahui atau disetujui oleh PT SKM selaku pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman terhadap varietas tersebut. Berdasarkan uraian di atas Tersangka bersama- sama dengan Saksi Alpi Herlan, Saksi Syafrialdi Distiro, dan Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat telah melakukan Tindak Pidana Perlindungan Varietas Tanaman sebagaimana diatur dalam Pasal 71 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pada pertemuan pada tanggal 3 Juli 2015, di Café Citra Blanco, disepakati pula rencanaMereka juga menyepakati untuk menggunakan Rahasia Dagang Metode Pengolahan Kopi merek MISS yang merupakan rahasia dagang milik Syarwani Tan dan dalam realisasinya setelah biji hasil panen varietas Kopi SU Merapi 2 yang diproduksi dengan teknik rekayasa genetika oleh Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat tersedia, disepakati pembagian tugas yaitu pada tanggal 25 Juni 2018 Saksi Alpi Herlan menyalin dan memindahkan file “MAHAKARYA NUSANTARA PT SKM.pdf” berisi Metode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS di dalam software penyimpanan terkunci yang ada pada komputer server diFormatted: Font: Italic Ruang Arsip PT SKM ke dalam flashdisk miliknya untuk diserahkan kepada Tersangka, kemudian pada tanggal 26 Juni 2018 Tersangka menerima flashdisk merek SanDisk bernomor seri SDCZ50-004G berisi file “MAHAKARYA NUSANTARA PT SKM.pdf” dari Saksi Alpi Herlan, kemudian di pada hari yang sama Tersangka membuka dan mencetak isi file tersebut untuk diserahkan kepada Saksi Syafrialdi Distiro. Tersangka juga menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai isi file tersebut untuk diserahkan dan diolah oleh Saksi Syafrialdi Distiro. Pada tanggal 5 Juli 2018, dalam Rapat Direksi PT APU, setelah Tersangka menawarkan mengusulkan untuk mengadakan kerja sama produksi dan distribusi dengan KUT Swastika Perkasa untuk menjual produk Kopi Merapi merek Mountain Premium y produksi KUT Swastika Perkasa, Anggota Direksi PT APU menerima usulan Tersangka agar PT APU mendistribusikan produk tersebut dang kemudian disepakati oleh Anggota Direksi PT APUtidak memperpanjang kembali jangka waktu perjanjian produksi dan distribusi produk Kopi Merapi merek MISS dengan PT SKM setelah habis jangka waktunya, dikarenakan pembagian keuntungan yang lebih besar dengan kualitas produk yang sama. Sehingga pada tanggal 5 Agustus 2018, KUT Swastika Perkasa yang diwakilkan oleh Saksi Syafrialdi Distiro dan PT APU yang diwakilkan oleh Tersangka menandatangani Akta Perjanjian Produksi dan Distribusi Produk Kopi Merapi merek Mountain Premium Nomor 50/VII/2018. Dan Uuntuk memenuhi kewajiban dalam perjanjian produksi dan distribusi dengan PT APU, Saksi Syafrialdi Distiro melakukan pengolahan 20 ton biji varietas Kopi SU Merapi 2 untuk pemasokan bulan Agustus 2018 dengan menggunakan Metode Pengolahan Kopi Merapi merek MISS dan mengemasnya menjadi produk Kopi Merapi merek Mountain Premium. Untuk Dalam mencapai target 20 ton tersebut, sesuai kesepakatan dengan Tersangka, Saksi Syafrialdi Distiro melakukan pengolahan biji kopi sebanyak 2 ton setiap harinya sejak tanggal 7 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2018. Berdasarkan Laporan Penjualan produk Kopi Merapi merekCommented [CS1]: Masih belum tergambar perbuatan berlanjutnya, belum ada kesatuan kehendaknya. Mountain Premium oleh PT APU periode bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Desember 2018, diperoleh keuntungan sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah) dari penjualan 20 ton produk Kopi Merapi merek Mountain Premium untuk pemasokan bulan Agustus 2018. Sehingga dalam kurun waktu tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Desember 2018, dari keuntungan bagi hasil sebesar Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), Tersangka mentransfer pembagian keuntungan kepada Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat pada tanggal 18 Desember 2018, Saksi Alpi Herlan pada tanggal 19 Desember 2019, dan Saksi Syafrialdi Distiro pada tanggal 20 Desember 2019, masing-masing mendapatkan sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).Pada tanggal 21 Desember 2018 setelah PT SKM melakukan survei bulanan terhadap produk kopi yang digemari masyarakat, Syarwani Tan mengetahui peredaran produk Kopi Merapi merek Mountain Premium yang beraroma buah stroberi dan lemon seperti ciri khas produk Kopi Merapi merek MISS dan dijual dengan harga yang lebih murah. Syarwani Tan menduga produk Kopi Merapi merek Mountain Premium menggunakan metode pengolahan yang sama dengan produk Kopi Merapi merek MISS, oleh karena itu Syarwani Tan melalui kuasa hukumnya Geraldo Situmeang, S.H., M.H., melayangkan somasi kepada KUT Swastika Perkasa sebanyak tiga kali pada tanggal 23 Desember 2018, 30 Desember 2018, dan 6 Januari 2019 yang meminta agar KUT Swastika Perkasa berhenti memproduksi produk Kopi Merapi merek Mountain Premium, namun tidak ditanggapi oleh KUT Swastika Perkasa, sehingga Syarwani Tan mengadukan Saksi Syafrialdi Distiro ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, namun di dalam penyidikan ditemukan Tersangka lain yaitu Ir. Iqbal Zaky, Saksi Crisaldo Adipelsi Hutabarat, dan Saksi Alpi Herlan yang melanggar Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana . b. Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas dari Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh bukti yang cukup. Tersangka diduga keras melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan penahanan, dan dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak dan menghilangkan barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana. c. Bahwa syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Undang-undang, tingkat penyelesaian perkara, keadaan tersangka, situasi masyarakat setempat telah terpenuhi, sehingga dipandang perlu untuk mengalihkan jenis penahanan. d. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mengeluarkan Surat Perintah Penahanan.
MEMERINTAHKAN
Kepada : Jaksa Penuntut Umum :
1. Nama : M. Danial Dirja, S.H., M.H.
Pangkat : Jaksa Madya (IV/a)
NIP : 19700105 199803 1 001
Pada Kejaksaan : Kejaksaan Negeri Sleman
2. Nama : Tita Shalika, S.H.
Pangkat : Jaksa Muda (III/d)
NIP : 19800703 200701 2 001
Pada Kejaksaan : Kejaksaan Negeri Sleman
Untuk : 1. Menahan Tersangka:
Nama Lengkap : Ir. Iqbal Zaky
Tempat Lahir : Semarang Umur/Tanggal Lahir : 49 tahun/4 Juni 1969 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan/ : Indonesia Kewarganegaraan Tempat Tinggal : Jalan Pandhawa 1 Nomor 17, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Agama : Islam Pekerjaan : Karyawan Swasta Pendidikan : Strata-1 Reg. Perkara No. : PDM-73/SLMN/Ep.2/03/2019 Reg. Penahanan No. : 87/HAN/KN.SLM/03/2019
Dengan ketentuan bahwa ia ditahan di Lapas Klas IIB Sleman
selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 27 Maret 2019 sampai dengan tanggal 15 April 2019.
1. Yth. Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Yth. Ketua Pengadilan Negeri Sleman; 3. Yth. Tersangka/Keluarga Tersangka/Penasihat Hukum Tersangka; 4. Yth. Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta; 5. Yth. Kepala Lapas Klas IIB Sleman; 6. Arsip. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------