INTISARI KULIAH
Disusun oleh:
NIM : 16/397550/GE/08429
FAKULTAS GEOGRAFI
2016
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter
subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding
dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak
menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin, dan lintas disiplin
dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial, dan lingkungan yang
mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek
dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin
banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks
dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul
dalam masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam
pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut
maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat
dan kebudayaan.
1. Dapat mengetahui cara dalam berinteraksi dengan sesama manusia lainnya, baik interaksi
dalam kelompok kecil ataupun kelompok besar.
2. Memudahkan manusia untuk hidup dalam suatu kelompok dengan mengetahui tradisi yang
ada pada kelompok tersebut.
3. Membantu untuk memperkuat nilai-nilai agama dalam aspek sosial beragama.
4. Membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternatif untuk memecahkan
permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas dan membagikan
ilmu yang didapatkan.
6. Memberikan kesadaran dan mental positif serta keahlian dalam memanfaatkan lingkungan
hidup.
7. Memberikan kesadaran kepada kita sebagai manusia bahwasanya kita semua merupakan
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa menjalani kehidupan ini sendiri.
8. Mensyukuri kehidupan yang dimiliki saat ini, karena semua yang dijalani saat ini dan yang
akan datang terjadi karena adanya proses-proses sosial.
9. Membantu dalam mengatur kebutuhan pokok masyarakat.
10. Melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial dan memiliki sifat teliti serta ekonomis.
Fakta sosial bersifat eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion). Fakta sosial
mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses
pendefinisian realita sosial, serta bagaimana orang mendefinisikan situasi. Asumsi yang
mendasari adalah bahwa manusia adalah makhluk yang kreatif dalam membangun dunia
sosialnya sendiri.Fakta sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi.
Fakta sosial dinyatakan oleh Emile Durkheim sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan
ide. Barang sesuatu menjadi objek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat
dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif). Tetapi untuk memahaminya diperlukan
penyusunan data riil diluar pemikiran manusia.
Fakta sosial ini menurut Durkheim terdiri atas dua macam :
1. Dalam bentuk material : barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diobservasi.
Fakta sosial inilah yang merupakan bagian dari dunia nyata, contohnya arsitektur dan norma
hukum.
2. Dalam bentuk non-material : sesuatu yang ditangkap nyata ( eksternal ). Fakta ini bersifat
inter subjective yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia, sebagai contoh egoisme,
altruisme, dan opini.
Pokok persoalan yang harus menjadi pusat perhatian penyelidikan sosiologi menurut
paradigma ini adalah fakta-fakta sosial. Secara garis besar fakta sosial terdiri atas dua tipe,
masing-masing adalah struktur sosial dan pranata sosial. Secara lebih terperinci fakta sosial
itu terdiri atas : kelompok, kesatuan masyarakat tertentu, sistem sosial, peranan, nilai-nilai,
keluarga, pemerintahan dan sebagainya.
Menurut Peter Blau ada dua tipe dasar dari fakta sosial :
Ada tiga teori yang tergabung ke dalam paradigma fakta sosial ini antara lain :
3. Teori Sistem, yaitu kehidupan di alam semesta dapat bertahan karena adanya saling
memberi fungsi pada unsur-unsur di alam.
Dalam melakukan pendekatan terhadap pengamatan fakta sosial ini dapat dilakukan dengan
berbagai metode yang banyak untuk ditempuh, baik interview maupun kuisioner yang terbagi
lagi menjadi berbagai cabang dan metode-metode yang semakin berkembang. Kedua metode
itulah yang hingga kini masih tetap dipertahankan oleh penganut paradigma fakta sosial
sekalipun masih adanya terdapat kelemahan didalam kedua metode tersebut.
Sumber:
http://zavinaz.blogspot.com/2012/12/ilmu-sosial-dasar_6.html
http://galangwpatria.blogspot.com/2012/01/pengertian-tujuan-ilmu-sosial-dan-ilmu.html
http://de-kill.blogspot.com/2009/05/sosiologi-perspektif-fakta-sosial.html