Anda di halaman 1dari 14

BAB IV.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA


4.1. ANALISA STRUKTUR

Desain baja dilakukan dengan berdasarkan gaya dalam yang didapat dari hasil analisa
struktur menggunakan metode elemen hingga. Kode desain yang digunakan adalah
LRFD dengan mempertimbangkan kapasitas profil baja terhadap kombinasi dari gaya
dalam. Profil dinyatakan aman apabila nilai rasio yang menyatakan perbandingan antara
gaya dalam ultimite terhadap kapasitas profil lebih kecil dari 1.
Seperti pada gambar dibawah semua profil nilai rasio < 1 karena itu profil baja bisa
dinyatakan aman.

Gambar 4.1. Nilai ratio Desain Profil Baja

IV - 1
Gambar 4.2. Nilai Rasio
4.2. NILAI RASIO
Rekapitulasi desain untuk semua profil baja ditampilkan pada tabel dibawah. Dimana
rasio maksimum dari setiap profil < 1. Nilai rasio untuk alasan ekonomis dapat dicapai
apabila nilai tersebut mendekati satu.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Rasio

Gambar 4.3. Desain Rangka Baja KD 1

Gambar 4.4. Desain Rangka Baja KD 2

IV - 2
4.3. DESAIN GORDING

Desain gording dilakukan dengan berdasarkan gaya dalam yang didapat dari hasil analisa
struktur menggunakan metode elemen hingga. Kode desain yang digunakan adalah
LRFD dengan mempertimbangkan kapasitas profil baja terhadap kombinasi dari gaya
dalam. Profil dinyatakan aman apabila nilai rasio yang menyatakan perbandingan antara
gaya dalam ultimite terhadap kapasitas profil lebih kecil dari 1.
Seperti pada gambar dibawah semua profil nilai rasio < 1 karena itu profil baja bisa
dinyatakan aman.

Gambar 4.5. Nilai Ratio Desain Gording Pipa

Tabel 4.2. Rekapitulasi Nilai Rasio Gording ( Pipa )

IV - 3
Perhitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING)

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N

1. DATA BAHAN

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fup = 370 MPa
Tebal plat sambung, tp = 8 mm
Lebar plat sambung, Lp = 50 mm
TRACK STANK DATA TRACK STANK
Tegangan leleh baja, fy = 250 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 410 MPa
Diameter track stank, dt = 19 mm
BAUT DATA BAUT
Jenis baut, Tipe A-325
Tegangan leleh baja, fy = 740 MPa
Tegangan tarik putus, fub = 825 MPa
Diameter baut, db = 16 mm

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 4


Perhitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel

Jumlah baut, n= 2 unit


LAS SUDUT DATA LAS SUDUT
Tipe, Mutu : E7013
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
Tebal las, tw = 4 mm
Panjang las, Lw = 100 mm

1. TAHANAN TARIK PLAT

Luas penampang bruto, Ag = tp * Lp = 400.00 mm2


Luas penampang efektif, Ae = tp * [ Lp - ( db + 2 ) ] = 256.00 mm2
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 86400 N
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fup = 71040 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 71040 N

2. TAHANAN TARIK TRACK STANK

Luas penampang bruto, Ag = p / 4 * dt2 = 283.53 mm2


Luas penampang efektif, Ae = 0.90 * Ag = 255.18 mm2
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 63794 N
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fup = 78467 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 63794 N

3. TAHANAN GESER BAUT DAN TUMPU PLAT

Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75


Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Luas penampang 1 baut, Ab = p / 4 * db2 = 201.06
Tahanan geser baut, ff * Vn = ff * r1 * m * Ab * fub * n = 99526 N

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 5


Perhitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel

Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 2.4 * ff * db * tp * fup * n = 85248 N


Tahanan sambungan baut (terkecil), ff * Vn = 85248 N
4. TAHANAN LAS

Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa


Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
f u
p
< fuw ® Kuat tarik sambungan, fu = 370 MPa
Tahanan las sudut,
ff * Rnw = 0.75 * tw * ( 0.60 * fu ) * Lw = 66600 N

5. REKAP TAHANAN SAMBUNGAN

No Tahanan sambungan f * Tn
berdasarkan kekuatan (N)
1 Plat 71040
2 Track stank 63794
3 Baut 85248
4 Las 66600
Tahanan sambungan terkcil 63794

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N


Syarat yg harus dipenuhi :
Tu £ f * Tn
50000 < 63794 ® AMAN (OK)

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 6


4.3. PERHITUNGAN GORDING

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress), fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress), fu = 320 MPa
Tegangan sisa (residual stress), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio), u= 0.3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : Pipa 6 Inchi t : 2.3 mm


ht = 150 mm
b= 65 mm
a= 20 mm
t= 2.3 mm
A= 956.7 mm2
Ix = 3320000 mm4
Iy = 538000 mm4
Sx = 44300 mm3
Sy = 12200 mm3
rx = 122 mm
ry = 23.7 mm
c= 21.1
Berat profil, w= 7.51 kg/m

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0.90


Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0.75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1300 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 7000 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 1350 mm
Sudut miring atap, a= 45 °

IV - 5 ]
C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923.0769 MPa
h = ht - t = 147.70 mm
J = 2 * 1/3 * b * t + 1/3 * (ht - 2 * t) * t + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 1260.50 mm4
3 3

Iw = Iy * h2 / 4 = 2.934E+09 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 6830.21 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.00455 mm2/N2
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 26697 mm3
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t)2 + t * (b - t - c)2 = 15609 mm3

G = modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J = Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD)

No Material Berat Satuan Lebar Q


(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 75.1 N/m 75.1
2 Atap baja (zinkalume) 150 N/m 2
1.3 195.0
Total beban mati, QDL = 270.1 N/m

2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0.25 kN/m2
Jarak antara gording, s= 1.3 m
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 325 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 325 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N

3. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 844.12 N/m


Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600.00 N
Sudut miring atap, a= 0.79 rad
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10-3 = 0.5969 N/mm
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10-3 = 0.5969 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1131.37 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 1131.37 N

IV - 6 ]
4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L 1 = 7000 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L 2 = 1350 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 3914676 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 2936007 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 3914676 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2936007 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly2 + 1/8 * Puy * Ly = 299701 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 5310 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 1937 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 28.261
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,
lp = 170 / √ fy = 10.973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact,
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28.378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3746148 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 7531000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 2074000 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact, l £ lp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact, lp < l £ lr
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing, l > lr
→ Mn = Mr * ( lr / l )2

l > lp dan l < lr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 7523456 Nmm
langsing : M n = M r * ( l r / l )2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x penamnon-compact Mnx = 7523456 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 2085225 Nmm
langsing : M n = M r * ( l r / l )2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y penamnon-compact Mny = 2085225 Nmm

IV - 7 ]
6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L £ Lp
→ M n = M p = f y * Zx
b. Bentang sedang : Lp £ L £ Lr
→ M n
= C b
* [ Mr + ( M p - M r ) * ( L r - L ) / ( L r - L p ) ] £ Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
→ M n
= C b
* p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] £ Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1204 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = fy - fr = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3369 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3746148 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, M rx
= S x
* ( fy - fr ) = 7531000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 2074000 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 1350 mm
L > Lp dan L < Lr
® Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 7367025 Nmm
Mnx = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang M nx
= 7367025 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 6407246 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 4128924 Nmm
Mny = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang M ny
= 4128924 Nmm
Mny > Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 3746148 Nmm

IV - 8 ]
7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling, Mnx = 7523456 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mnx = 6407246 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 6407246 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x, ® fb * Mnx = 5766522 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling, Mny = 2085225 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mny = 3746148 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 2085225 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y, ® f b
* Mny = 1876703 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3914676 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 299701 Nmm
Mux / ( fb * Mnx ) = 0.6789
Muy / ( fb * Mny ) = 0.1597
Syarat yg harus dipenuhi : M ux
/ ( f b
* M nx
) + Muy / ( fb * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.8386 < 1.0 AMAN (OK)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h/t £ 6.36 * Ö ( E / fy )
64.22 < 183.60 ® Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5310 N


Luas penampang badan, A w
= t * ht = 345 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 49680 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, ® ff * Vnx = 37260 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 1937 N
Luas penampang sayap, A f
= 2 * b *t = 299 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny
= 0.60 * f y
* Af = 43056 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, ® ff * Vny = 32292 N
Vux / ( ff * Vnx ) = 0.1425
Vuy / ( ff * Vny ) = 0.0600
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) £ 1.0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.2025 < 1.0 AMAN (OK)

IV - 9 ]
9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :


Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375

Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.8386


Vu / ( ff * Vn ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.2025
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0.9651
0.9651 < 1.375 ® AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.5969 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 1131.37 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L 2 = 1350 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 1937 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 320 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d2 = 78.54 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70.69 mm2

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,


f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 16965 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan, ® f * Tn = 16965 N
Syarat yg harus dipenuhi : T u £ f * T n

1937 < 16965 ® AMAN (OK)

IV - 10 ]
PERHITUNGAN GAYA-GAYA BATANG
Perhitungan Gaya batang terdiri atas :
1 Berat sendiri penutup atap = 15.296 Kg/m2
2 Berat sendiri kuda-kuda = ( L - 2 ) s/d ( L + 5 )
3 Berat sendiri Gording = 7.658 Kg/m
4 Beart sendiri bracing = 25 % berat sendiri kuda-kuda
5 Beban Hidup (P) = 101.972 Kg
6 Beban Angin = 45 Kg/m2
7 Berat air hujan = 25.493 Kg/m

a. Akibat berat sendiri penutup atap :


- Jarak antar kuda-kuda = 7.000 meter
- Jarak antar titik buhul = 1.300 meter
G1 = berat atap x jarak kuda2 x jarak titik buhul
Maka G1 = 139.19123 Kg

b. Akibat berat sendiri kuda-kuda :


- Panjang bentangan (L) = 28 meter
- Jarak Antar Kuda-kuda = 7.000 meter
- Jarak antar titik buhul = 1.300 meter
G2 = diambil rata-rata dari :
(L-2)+(L+5)
G2 = x jarak antar kuda-kuda x jarak titik buhul
2

G2 = 268.45 Kg

c. Akibat berat sendiri gording : C125x65x6x8


G3 = Jarak antar kuda-kuda x berat gording
G3 = 53.60647 Kg

d. Akibat berat sendiri bracing :


G4 = 25% x berat sendiri kuda-kuda 7 6 18
G4 = 67.1125 Kg 7 7.23 18
7 7.25 18
e. Akibat berat sendiri plafond + penggantungnya :
18 x jarak antar kuda-kuda x bentang kuda-kuda
G5 =
banyaknya bidang plafond 17640 kg 518.8235
Banyak bidang plafond diambil = 17 18270 kg 121.8
G5 = 207.5294 Kg 103.76471

f. Beban Hidup (P)


Muatan hidup diambil 101.972 Kg
maka tiap-tiap titik buhul menahan beban P = 101.972 Kg

g. Akibat beban angin :


W= 45 Kg/m2 a= 45 derajat

Karena angin bekerja tegak lurus bidang atap, maka angin hanya bekerja kearah sumbu y
dan arah sumbu x = 0, maka :
W1y = ( 0,02a - 0,4 )xW
W1y = 22.5 Kg/m2

W2y = -0,4xW
W2y = -18 Kg/m2

Luas bidang yang ditahan tiap-tiap titik buhul adalah = jarak antar kuda-kuda x jarak titik buhul
maka luas = 9.1 m2

Muatan angin untuk tiap-tiap titik buhul adalah :


W1 = 204.75 Kg
W2 = 163.8 Kg

h. Akibat berat air hujan :


G6 = Berat air hujan x jarak gording x jarak antar kuda-kuda
G6 = 231.985 Kg
PEMBEBANAN PADA TIAP TITIK BUHUL :

1. Akibat Gording + Penutup Atap + Air Hujan

B1 = G1+2G3+G6 = 478.4 Kg B1/2 = 239.195 Kg


B2 = G1+3G3+G6 = 532.0 Kg
B3 = G1+G3+G6 = 424.8 Kg

2. Akibat Plafond + Bracing

B = G4+G5 = 207.53 Kg B/2 = 103.765 Kg

3. Akibat Muatan Hidup

P = 101.9716 Kg P/2 = 50.9858 Kg

4. Akibat Angin Kiri

W1SINa = 177.319 Kg 1/2 W1SINa = 88.66 Kg


W1COSa = 102.375 Kg 1/2 W1COSa = 51.19 Kg W1 SIN a W2 COS a
W2

W2SINa = 141.855 Kg 1/2 W2SINa = 70.93 Kg W1 COS a


W1
W2 SIN a
W2COSa = 81.900 Kg 1/2 W2COSa = 40.95 Kg

4. Akibat Angin Kanan

W1SINa = 177.319 Kg 1/2 W1SINa = 88.66 Kg


W2 COS a W1 SIN a
W1COSa = 102.375 Kg 1/2 W1COSa = 51.19 Kg W2

W2 SIN a W1
W1 COS
W2SINa = 141.855 Kg 1/2 W2SINa = 70.93 Kg
W2COSa = 81.900 Kg 1/2 W2COSa = 40.95 Kg

PERHITUNGAN GAYA-GAYA BATANG, DIMENSIONERING


DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER

Anda mungkin juga menyukai