Bedanya hanya sedikit. Jika PPh Pasal 28 itu adalah kelebihan bayar dan PPh
Pasal 29 itu adalah kekurangan bayar.
Pajak Penghasilan Pasal 28 (PPh Pasal 28) itu adalah kelebihan pembayaran
pajak pada akhir tahun.
Pelaporan PPh Pasal 28 yang lebih bayar maka kelebihan bayar dari pajak
tersebut haruslah dikembalikan kepada Wajib Pajak atau dapat juga
diakumulasikan pada tahun pajak berikutnya.
Sedangkan jika sampai akhir tahun pajak masih adanya kekurangan dalam
pembayaran pajak tahunan (PPh Pasal 29), makan Wajib Pajak diwajibkan
untuk membayarkan kekurangannya tersebut.
Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri, pajak yang terutang untuk seluruh tahun pajak
menurut Undang-undang ini, dikurangi dengan kredit pajak berupa:
Ibu Nunu juga terdapat penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) terhadap
Kementerian sebesar Rp1.000.000.000.
Kredit Pajak:
PPh 22 = Rp7.000.000
PPh 23 = Rp9.500.000
PPh 22 = 1,5% x Rp1.000.000.000 = Rp15.000.000
Pada perhitungan diatas diketahui Pajak Penghasilan Pasal 28 (PPh Pasal 28)
yaitu adanya kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp6.500.000. Inilah yang
dinamakan PPh Pasal 28.
Namun, jika akhir tahun adanya kekurangan pembayaran PPh maka disebut
dengan Pajak Penghasilan Pasal 29 (PPh Pasal 29).