ABSTRACT
ABSTRAK
Sterilisasi adalah suatu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan, berupa mikroorganisme. Prinsipnya,
sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara mekanik, biologi
dan kimiawi. Uji mekanik, biologi dan kimiawi dilakukan untuk melihat
kemampuan sistem tersebut dalam melakukan sterilisasi. Pada umumnya,
sterilisasi digolongkan menjadi 2 proses yaitu sterilisasi b asah dan
sterilisasi kering. Hasil uji mekanik menunjukkan bahwa alat autoklaf
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril
mencapai suhu 121 0 C dalam waktu sekitar 15 menit, dan oven mencapai
suhu 108 0 C dalam waktu sekitar 30 menit. Hasil biologi menunjukkan
adanya bakteri Staphylacoccus aureus.
samping yang tidak diinginkan. gamma, sinar laser), gas (etilen oksida)
Acceptable maksudnya disukai oleh dam kimiawi ( fenol, ammonium
pasien. Jadi obat perlu dibuat sedemikian kuarterner, alcohol). Eradikasi
menarik dan mudah dipakai konsumen. merupakan metode menghilangkan
Sediaan obat harus jernih, mikroorganisme secara fisika dengan
maksudnya tidak ada partikel yang tidak cara penyaringan atau filtrasi [3].
larut dalam sediaan tersebut, jadi,
meskipun sediaan berwarna, tetap II. Metode Penelitian
terlihat jernih ( tidak keruh). Bebas dari 2.1 Waktu Dan Tempat
partikel asing, sumber partikel bias Penelitian ini dilakukan di
berasal dari air, bahan kimia, personil Laboratorium Teknologi Farmasi Steril
yang bekerja. Keseragaman ukuran dan Universitas Sriwijaya pada tanggal 20
memenuhi uji kebocoran, Agustus 2019.
Metode yang umum digunakan
dalam proses sterilisasi yaitu ada 3, 2.2 Alat Dan Bahan
destruksi mikroorganisme, inaktivasi, Alat yang digunakan selama proses
dan eradikasi secara fisik. Destruksi pencucian dan sterilisasi alat dan
mikroorganisme, mikroorganisme akan pengemas adalah pengemas ampul,
rusak bila terkena panas langsung. Cara pengemas vial, beker gelas, gelas ukur,
termudah adalah mengguankan api pipet tetes, spatel, botol infus, botol
dengan cara membakar peralatan atau gelap, botol bening, oven, autoklaf,
wadah yang akan dipakai. Cara lain baskom, dan hot plate.
adalah dengan mengoksidasi alat Bahan yang digunakan dalam
(biasanya gelas) menggunakan bahan proses pencucian dan sterilisasi alat dan
kimia berupa asam nitrat pekat, asam pengemas adalah detergen 1%, HCl
kromat, atau asam sulfat pekat. encer, HCl 2%, Na2CO3 0.1%, akuades,
Metode inaktivasi etanol 70%, kapas, kasa steril, dan
mikroorganisme merupakan metode alumunium foil.
eliminasi tanpa perlu menghancurkan sel
secra sempurna. Beberapa metode yang III. Prosedur Kerja
dapat dilakukan untuk inaktivasi adalah 1. Lakukan sortasi alat berdasarkan
cara panas kering ( oven), panas basah kategorinya (kaca, plastik, dan
(autoklaf), radiasi ( sinar UV, sinar logam ).
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril
value diatas waktu yang dibutuhkan oleh untuk membersihkan alat dan pengemas
dari sebelum sterilisasi dan setelah menempel pada dinding alat dan
sudah benar karena jumlah mikroba yang untuk melarutkan kotoran seperti
didapatkan lebih sedikit namun kurang endapan garam yang menempel pada
terdapat pada alat kaca antara lain pipet tegangan permukaan, larutan Na2CO3
tetes, vial gelap, ampul bening. Selain digunakan untuk membersihkan kotoran
alat kaca ada juga pump pites dan tutup seperti lemak dimana juga sebagai
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril
detergen dan juga sebagai buffer pada suhu dan waktu mempengaruhi hasil dari
pH diatas 8,4 sedangkan WFI digunakan proses sterilisasi dan disesuaikan dengan
untuk membilas alat yang sudah dicuci metode yang digunakan, semakin tinggi
atau di sterilisasi. suhu dan lama waktu sterilisasi semakin
Sterilisasi alat gelas/kaca efektif proses sterilisasi yang dilakukan.
menggunakan autoklaf dengan uap
bertekanan sangat efektig walaupun suhu Saran
yang digunakan tidak terlalu tinggi. Saran yang dapat diajukan adalah
Autoklaf bekerja pada suhu 121oC agar dalam praktikum selanjutnya alat-
selama 15 menit, panas pada suhu 121oC alat dan bahan yang akan digunakan
dapat mendenaturasikan atau disiapkan secara menyeluruh serta
mengkoagulasikan protein suatu prosedur percobaan dilakukan dengan
mikroorganisme hidup dengan waktu baik tanpa ada salah satu atau beberapa
yang telah ditetapkan farmakope. tahap yang mengalami kesalahan atau
Sterilisasi alat logam menggunakan oven menyimpang dari prosedur yang
didasarkan pada metode panas kering seharusnya sehingga hasil yang
dimana suhu yang dibutuhkan lebih diperoleh maksimal. Selain itu,
tinggi dan waktunya lebih lama. Suhu ketelitian dan juga kedisiplinan pada saat
yang digunakan sebesar 180oC dengan praktikum harus selalu diutamakan
waktu selama 30 menit, hal tersebut karena dapat mempengaruhi hasilyang
dikarenakan tidak ada kelembapan akan di peroleh.
sehingga tidak ada panas laten. Bentuk
kehidupan yang paling tahan panas Daftar Pustaka
berupa endospora bakteri, maka panas [1] Priyambodo B. 2007, Manajemen
kering harus mencapai 180oC untuk Farmasi Industri. Global Pustaka Utama.
dapat mematikannya. Sedangkan Yogyakarta. Indonesia
peralatan karet dan plastic hanya [2] Lachman, Lieberman K. 1987,
disterilkan menggunakan etanol 70% Teori dan Praktek Farmasi Industri.
karena sifat nya yang tidak tahan panas. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Etanol 70%dipilih karena dapat Indonesia
membersihkan partikel asing yang [3] Lukas, Stefanus. 2006, Formulasi
berada pada pori-pori karet atapun Industri. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
plastic. Efektivitas dari peningkatan Indonesia
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril