Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

PENCUCIAN DAN STERILISASI ALAT DAN PENGEMASAN

Eriska Febriyanti, Hanisah Amalia, Ita Nuritasari, Riawati Sinaga,


Yunikhe Anafisya

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Sriwijaya Indralaya
Email : farmasiunsri2017@gmail.com

ABSTRACT

Sterilization is the elimination of living microbes, pathogens (causing disease) and


anpatogen (does not cause disease). Microbes from human hands during the
sterilization process and the influence of free air or a less optimal sterilization process
causes laboratory instruments to be less sterile. Therefore, it requires a instruments
that can carry out the process of sterilization, drying and storage without being
affected by human hands and free air. The device is grouped according to the type of
material of glass or glass, metal, and rubber or plastic. The sterilization methods
include autoclaving, dry heat sterilization, and aseptic. The parameters used in this
research are D value obtained from microbial incubation for 24 hours. The results
showed the time needed for the sterilization process in glassware; pipette drops 79.73
hours, amber vials 79.734 hours, clear vials 26.578 hours, amber ampoules 39.867
hours, clear ampoules 79.734 hours, and measuring cups 34.33 hours, metal
instruments; spatula 50.3 hours, amber bottle cap 50.3 hours, and clear bottle cap
79.73 hours, rubber device; dark and clear vials’ cap 50.31 hours, and pipette drops
79.71 hours, and plastic tools; 22.6 hour infusion bottle.

Key words: sterilization, microba,D value.

ABSTRAK

Sterilisasi adalah suatu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan, berupa mikroorganisme. Prinsipnya,
sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara mekanik, biologi
dan kimiawi. Uji mekanik, biologi dan kimiawi dilakukan untuk melihat
kemampuan sistem tersebut dalam melakukan sterilisasi. Pada umumnya,
sterilisasi digolongkan menjadi 2 proses yaitu sterilisasi b asah dan
sterilisasi kering. Hasil uji mekanik menunjukkan bahwa alat autoklaf
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

mencapai suhu 121 0 C dalam waktu sekitar 15 menit, dan oven mencapai
suhu 108 0 C dalam waktu sekitar 30 menit. Hasil biologi menunjukkan
adanya bakteri Staphylacoccus aureus.

Kata kunci : sterilisasi, autoklaf, inkubasi, media agar, metode sterilisasi.

I. Pendahuluan kontaminasi, apakah kontaminasi fisik,


kimia atau mikrobiologis [1].
Steril adalah suatu keadaan Sterilisasi adalah suatu proses untuk
dimana suatu zat bebas dari mikroba menciptakan suatu keadaan yang steril.
hidup, baik yang patogen (menimbulkan Secara konsep, sterilisasi adalah proses
penyakit) maupun apatogen/ non menghilangkan semua bentuk
apatogen (tidak menimbulkan penyakit). kehidupan, baik bentuk pathogen,
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat nonpatogen, vegetative maupun
dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas nonvegetatif dari suatu objek atau
dari mikroorganisme hidup. Pada material. Penjaminan kualitas steril
prinsipnya, yang termasuk sediaan ini (sterile assurance level) mewajibkan
antara lain sediaan parenteral preparat proses sterilisasi untuk dapat menjamin
untuk mata dan preparasi irigasi sterilisasi objek dengan nilai 10-6 atau
(misalnya infus). hanya boleh ada satu objek non steril dari
Sediaan parenteral merupakan satu juta objek. Hal tersebut dapat
jenis sediaan yang unik diantara bentuk dicapai dengan panas, penyaringan,
sediaan obat terbagi-bagi karena sediaan bahan kimia, atau dengan cara lain
ini disuntikkan melalui kulit dan hingga tidak ada organisme hidup yang
mukosa, maka sediaan ini harus bebas tertinggal[2].
dari kontaminasi mikroba dan dari Syarat suatu sediaan steril, yaitu
bahan-bahan toksis lainnya, serta harus efikasi mencakup kemajuran suatu obat
memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. yang dalam terapi termasuk efeltivitas
Semua bahan dan proses yang terlibat obat dalam terapi. Safety atau keamanan
dalam pembuatan produk ini harus ini antara lain meliputi keamanan dosis
dipilih dan dirancang untuk obat dalam terapi, memberikan efek
menghilangkan semua jenis terapi sesuai dengan yang diinginkan dan
tidak memberikan efek toksis atau efek
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

samping yang tidak diinginkan. gamma, sinar laser), gas (etilen oksida)
Acceptable maksudnya disukai oleh dam kimiawi ( fenol, ammonium
pasien. Jadi obat perlu dibuat sedemikian kuarterner, alcohol). Eradikasi
menarik dan mudah dipakai konsumen. merupakan metode menghilangkan
Sediaan obat harus jernih, mikroorganisme secara fisika dengan
maksudnya tidak ada partikel yang tidak cara penyaringan atau filtrasi [3].
larut dalam sediaan tersebut, jadi,
meskipun sediaan berwarna, tetap II. Metode Penelitian
terlihat jernih ( tidak keruh). Bebas dari 2.1 Waktu Dan Tempat
partikel asing, sumber partikel bias Penelitian ini dilakukan di
berasal dari air, bahan kimia, personil Laboratorium Teknologi Farmasi Steril
yang bekerja. Keseragaman ukuran dan Universitas Sriwijaya pada tanggal 20
memenuhi uji kebocoran, Agustus 2019.
Metode yang umum digunakan
dalam proses sterilisasi yaitu ada 3, 2.2 Alat Dan Bahan
destruksi mikroorganisme, inaktivasi, Alat yang digunakan selama proses
dan eradikasi secara fisik. Destruksi pencucian dan sterilisasi alat dan
mikroorganisme, mikroorganisme akan pengemas adalah pengemas ampul,
rusak bila terkena panas langsung. Cara pengemas vial, beker gelas, gelas ukur,
termudah adalah mengguankan api pipet tetes, spatel, botol infus, botol
dengan cara membakar peralatan atau gelap, botol bening, oven, autoklaf,
wadah yang akan dipakai. Cara lain baskom, dan hot plate.
adalah dengan mengoksidasi alat Bahan yang digunakan dalam
(biasanya gelas) menggunakan bahan proses pencucian dan sterilisasi alat dan
kimia berupa asam nitrat pekat, asam pengemas adalah detergen 1%, HCl
kromat, atau asam sulfat pekat. encer, HCl 2%, Na2CO3 0.1%, akuades,
Metode inaktivasi etanol 70%, kapas, kasa steril, dan
mikroorganisme merupakan metode alumunium foil.
eliminasi tanpa perlu menghancurkan sel
secra sempurna. Beberapa metode yang III. Prosedur Kerja
dapat dilakukan untuk inaktivasi adalah 1. Lakukan sortasi alat berdasarkan
cara panas kering ( oven), panas basah kategorinya (kaca, plastik, dan
(autoklaf), radiasi ( sinar UV, sinar logam ).
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

2. Lakukan pencucian Alat yang sudah di lakukan


Untuk alat-alat gelas: cuci pencucian kemudian di keringkan
dengan air dan HCl encer → dengan tisu.
direndam dalam larutan detergen 4. Sebelum alat-alat di masukkan dalam
1% dan Na2CO3 0,1 % (15 menit) → autoklaf dan oven alat-alat tersebut
didihkan dalam air panas (15 menit) dibungkus dengan menggunakan kertas
→ amati hingga cairan jernih → jika perkarmen/kertas kopi. Untuk alat yang
belum jernih ulangi proses memiliki mulut harus disumbat dahulu
pendidihan → bilas dengan water dengan kapas/ditutup dengan kertas
for injection (WFI). . perkarmen. Tiap alat di bungkus rangkap
Untuk alat-alat logam: dua pembungkus.
dididihkan dalam larutan dengan 5. Sterilisasi
detergen 1 % selama 10 menit → Kategori antara alat yang tahan
rendam dalam larutan Na2CO3 5 % panas dan tidak tahan panas. Alat-alat
selama 5 menit → bilas dengan tahan panas distrerilisasi menggunakan
water for injection (WFI). metode panas kering yaitu dengan oven
Untuk alat-alat karet : dilakukan 108 ºC selam 30 menit. Alat tidak tahan
sama dengan alat-alat gelas namun disterilisasi menggunakan metode panas
HCl yang digunakan HCl 2 % dan basah, yaitu menggunakan autoklaf
pada akhirnya di bilas dengan dengan suhu 121 ºC selama 15 menit.
alkohol 70 %. Rendam dalam HCl 2 Sedangkan alat-alat karet disterilisasi
% (2 hari) → rendam dalam larutan cukup dengan direndam menggunakan
detergen 1% dan Na2CO3 0,1 % (15 alkohol 70%. Kemudian seluruh alat-alat
menit) → amati hingga cairan jernih steril yang dibungkus dapat disimpan
→ jika belum jernih lakukan dalam kondisi tetap kering dan
perendaman didalam detergen dan pembungkusnya utuh, bilas dengan WFI
natrium bikarbonat → dididihkan steril, teteskan pada media agar. Inkubasi
dalam air panas selama 15 menit → selama 24 jam, lihat pertumbuhan
rendam dalam etanol 70 % selama mikroba, bandingkan efektivitas
10 menit → amati hingga larutan peningkatan lama waktu sterilisasi.
jernih. 6. Lakukan Perhitungan
3. Lakukan pengeringan Mencari perhitungan nilai D
value dan Z value masing-masing alat.
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

Keterangan: terjadi pengurangan bakteri Tutup 20 menit


dari 10000 ke 1000 atau pengurangan botol
90% (satu pengurangan Log). bening
Alat Cup agar 10 menit
IV. Hasil dan Pembahasan plastik
Berdasarkan hasil praktikum yang Botol infus 40 menit
dilakukan, didapatkan hasil sebagai Pada tabel tersebut terdapat berbagai
berikut : macam alat yang digunakan dalam
Tabel 4.1 Waktu yang dibutuhkan sterilisasi alat. Alat ini dikelompokkan
untuk peralatan plastic, gelas, logam, dan berdasarkan jenis dari masing-masing
karet bahan untuk dilakukan pencucian alat.
Bahan Peralatan Waktu Setiap bahan dilakukan pencucian
Peralatan dengan berbeda dan dalam kurun waktu
Alat gelas Pipet tetes 30 menit berbeda juga.
Vial gelap 30 menit Tujuan dari pencucian ini untuk
Vial 30 menit mendenaturasi protein pada mikroba dan
bening menghambat produksi metabolit murni
Gelas ukur 30 menit untuk pembentukan sel. Alat yang telah
Ampul 30 menit dilakukan pencucian akan direndamkan
gelap di dalam water for injection (WFI) yang
Ampul 30 menit akan membersihkan sisa bahan pencuci
bening yang masih menempel pada alat. Air

Alat Tutup vial 55 menit bilasan WFI ini digunakan untuk

karet gelap / pengujian pada media agar sebagai

bening kontrol jumlah koloni sebelum

Pom pipet 55 menit sterilisasi.

tetes Pencucian alat yang dilakukan

Alat Spatel 20 menit menggunakan HCl encer, detergen,

logam etanol 70%, natrium bikarbonat dan


WFI. Detergen berperan sebagai
Tutup 20 menit
surfaktan yang akan menarik kotoran
botol gelap
berupa lemak yang menempel pada alat.
Asam klorida digunakan untuk
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

melarutkan endapan kotoran pada mikroorganisme dengan cara koagulasi


dinding gelas seperti kotoran garam. protein. Metode sterilisasi panas basah
HCl encer tidak digunakan untuk paling banyak digunakan dengan
alat logam atau aluminum. Hal ini menggunakan uap jenuh di bawah
dikarenakan sifat dari HCl yang dapat tekanan, hanya saja untuk metode panas
menyebabkan terjadinya korosi pada basah maupun panas kering hanya bisa
alat. Natrium bikarbonat digunakan dilakukan bagi alat-alat yang tahan
sebagai pembersih lemak dan sisa asam panas.
yang masih menempel pada alat Alat yang telah dilakukan autoklaf
sehingga diperoleh kondisi yang netral. dan oven direndam kembali
Etanol 70% digunakan sebagai menggunakan water for injection (WFI)
disinfektan yang akan membunuh untuk diuji pertumbuhan mikroba
mikroba. sesudah di sterilisasikan pada media agar
Proses selanjutnya setelah dan dihitung nilai D value yang
dilakukannya pencucian berupa didapatkan dengan rumus yang ada.
pembungkusan dan sterilisasi. Alat yang Media agar dipilih untuk melihat
berbahan logam seperti spatel dan tutup pertumbuhan mikroba karena
botol akan dilakukan sterilisasi persiapannya yang lebih simpel dan
menggunakan oven. Alat yang berbahan harganya yang relative murah serta
kaca akan dilakukan proses sterilisasi media ini dapat digunakan untuk hampir
menggunakan autoklaf. Sterilisasi semua jenis mikroba yang heterotrof.
menggunakan oven dibutuhkan waktu Tabel 4.2 menunjukkan waktu yang
sekitar 30 menit dengan suhu mencapai dibutuhkan untuk mengurangi jumlah
1080C. mikroba pada alat rata-rata diatas 24 jam
Oven termasuk kedalam metode Bahan Peralatan Jumlah D
Peralatan Bintik Value
sterilisasi dengan panas kering yang
Alat gelas Pipet tetes 6 3 79,734
mampu membunuh mikroorganisme jam
dengan cara oksidasi. Sterilisasi Vial gelap 2 1 79,734
jam
menggunakan autoklaf dibutuhkan Vial 8 1 26,578
waktu sekitar 15 menit dengan suhu bening jam
Gelas 16 11 34,33
mencapai 1210C. Autoklaf termasuk ke
ukur jam
dalam metode sterilisasi panas basah.
Ampul 4 1 39,862
Metode ini dapat membunuh
gelap jam
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

Ampul 4 2 79, botol bening. Waktu yang tercepat untuk


bening 734
mengurangi jumlah mikroba terdapat
jam
pada alat infus. Banyak factor yang dapat
Alat karet Tutup vial 6 2 50,314
gelap / jam mempengaruhi nilai D value antara lain
bening suhu, jenis mikroorganisme, dan
Pom pipet 4 2 79,71 komposisi medium yang mengandung
tetes jam
mikroorganisme.
Tutup 6 1 30,848
infus jam
Alat Spatel 3 1 50, 3 Kesimpulan
logam jam Dari percobaan yang dilakukan
Tutup 3 1 50,3 bahwa sterilisasi berupa suatu proses
botol jam
yang dilakukan untuk menghilangkan
gelap
mikroorganisme hidup baik yang bersifat
Tutup 2 1 79,73
botol jam patogen, non-patogen, vegetatif, ataupun
bening
non-vegetatif dengan cara oksidasi
Alat Botol 23 2 23, ataupun koagulasi protein dari
Plastik infus 626
jam mikroorganisme untuk membunuhnya.

Berdasarkan dari table nilai D Proses pencucian sendiri dilakukan

value diatas waktu yang dibutuhkan oleh untuk membersihkan alat dan pengemas

paparan panas untuk mengurangi jumlah dari kotoran-kotoran seperti endapan

mikroba berbeda-beda. Jumlah mikroba garam, lemak, ataupun lainnya yang

dari sebelum sterilisasi dan setelah menempel pada dinding alat dan

sterilisasi mengalami pengurangan pengemas.

namun belum sampai 0. Hal ini Fungsi dari masing-masing

menunjukkan sterilisasi yang dilakukan bahan diantaranya larutan HCl encer

sudah benar karena jumlah mikroba yang untuk melarutkan kotoran seperti

didapatkan lebih sedikit namun kurang endapan garam yang menempel pada

baik karena belum mencapai angka 0. dinding alat, larutan detergen 1%

Waktu yang terlama untuk berfungsi untuk melarutkan lemak yang

mengurangi jumlah mikroba sebagian menempel pada alat dengan menurunkan

terdapat pada alat kaca antara lain pipet tegangan permukaan, larutan Na2CO3

tetes, vial gelap, ampul bening. Selain digunakan untuk membersihkan kotoran

alat kaca ada juga pump pites dan tutup seperti lemak dimana juga sebagai
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

detergen dan juga sebagai buffer pada suhu dan waktu mempengaruhi hasil dari
pH diatas 8,4 sedangkan WFI digunakan proses sterilisasi dan disesuaikan dengan
untuk membilas alat yang sudah dicuci metode yang digunakan, semakin tinggi
atau di sterilisasi. suhu dan lama waktu sterilisasi semakin
Sterilisasi alat gelas/kaca efektif proses sterilisasi yang dilakukan.
menggunakan autoklaf dengan uap
bertekanan sangat efektig walaupun suhu Saran
yang digunakan tidak terlalu tinggi. Saran yang dapat diajukan adalah
Autoklaf bekerja pada suhu 121oC agar dalam praktikum selanjutnya alat-
selama 15 menit, panas pada suhu 121oC alat dan bahan yang akan digunakan
dapat mendenaturasikan atau disiapkan secara menyeluruh serta
mengkoagulasikan protein suatu prosedur percobaan dilakukan dengan
mikroorganisme hidup dengan waktu baik tanpa ada salah satu atau beberapa
yang telah ditetapkan farmakope. tahap yang mengalami kesalahan atau
Sterilisasi alat logam menggunakan oven menyimpang dari prosedur yang
didasarkan pada metode panas kering seharusnya sehingga hasil yang
dimana suhu yang dibutuhkan lebih diperoleh maksimal. Selain itu,
tinggi dan waktunya lebih lama. Suhu ketelitian dan juga kedisiplinan pada saat
yang digunakan sebesar 180oC dengan praktikum harus selalu diutamakan
waktu selama 30 menit, hal tersebut karena dapat mempengaruhi hasilyang
dikarenakan tidak ada kelembapan akan di peroleh.
sehingga tidak ada panas laten. Bentuk
kehidupan yang paling tahan panas Daftar Pustaka
berupa endospora bakteri, maka panas [1] Priyambodo B. 2007, Manajemen
kering harus mencapai 180oC untuk Farmasi Industri. Global Pustaka Utama.
dapat mematikannya. Sedangkan Yogyakarta. Indonesia
peralatan karet dan plastic hanya [2] Lachman, Lieberman K. 1987,
disterilkan menggunakan etanol 70% Teori dan Praktek Farmasi Industri.
karena sifat nya yang tidak tahan panas. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Etanol 70%dipilih karena dapat Indonesia
membersihkan partikel asing yang [3] Lukas, Stefanus. 2006, Formulasi
berada pada pori-pori karet atapun Industri. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
plastic. Efektivitas dari peningkatan Indonesia
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril
Jurnal Teknologi Farmasi (III) Steril

Anda mungkin juga menyukai