Anda di halaman 1dari 3

LTM POLIMER

Nama / Kelompok : Muhammad Agus Setiawan / 3


Judul PBL : Biodegradable Polymer and Manufacturing Process
Topik yang dipelajari :
1. Definisi Biodegradable Polymer
2. Natural and Synthetic Biodegradable Polymer
3. Keunggulan Synthetic Biodegradable Polymer pada dunia medis

1. Definisi Biodegradable Polymer

Pada negara berkembang, polusi lingkungan oleh polimer sintetis dianggap berbahaya.
Plastik turunan minyak bumi yang sudah ada sekarang tidak biodegradable dan resistansi
terhadap degradasi mikrobiologi. Hal tersebut membuat polimer sintesis terakumulasi di
lingkungan. Ditambah dengan naiknya harga minyak bumi, ketertarikan terhadap polimer
biodegradable berkembang lebih cepat. Polimer biodegradable pertama kali diperkenalkan
pada 1980-an.
Polimer biodegradable merupakan salah satu jenis polimer yang dapat terurai setelah
digunakan dengan tertentu. Polimer ini sebagian besar tersusun dari gugus fungsi ester, amida,
dan eter. Polimer ini sering disintesis dengan reaksi kondensasi, polimerisasi cincin terbuka,
dan katalis logam. Polimer biodegradable dapat terurai seperti persamaan nomot 1.1 dan 1.2.
Biodegradasi yang sempurna terjadi ketika tidak ada residu yang tersisa dan

Biodegradasi aerobic :

𝐶"#$%&'( + 𝑂+ → 𝐶𝑂+ + 𝐻+ 𝑂 + 𝐶('/012' + 𝐶30#&4// (1.1)

Biodegradasi anaerobic :

𝐶"#$%&'( → 𝐶𝑂+ + 𝐶𝐻9 + 𝐶('/012' + 𝐶30#&4// (1.1)

Degradasi polimer biodegradable bisa terjadi dengan dua cara yaitu degradasi non-
biologi dan degradasi biologi. Degradasi biologi merupakan degradasi yang terjadi karena
aktivitas mikrobiologi. Contohnya hidrolisis enzimatis dan oksidasi enzimatis. Sementara
Degradasi non biologi merupakan degradasi polimer yang diakibatkan oleh reaksi polimer
dengan selain mikrobiologi, contohnya photodegradation dan hidrolisis. Pada dasarnya,
terdapat dua langkah yang terjadi pada polimer biodegradable. Pertama, depolimerisasi atau
chain cleavage, pada langkah ini polimer yang panjang dikonversi menjadi fragmen yang lebih
kecil yaitu oliogometri. Langkah pertama ini merupakan reaksi hidrolisis, photodegradation,
atau oksidasi. Langkah kedua, dinamakan dengan mineralisasi, terjadi dalam dalam fragmen
kecil oligometri menajadi biomassa, mineral dan garam, air, dan gas.

Polimer biodegradable dapat dikklasifikasikan seperi gambar 1 berikut

Gambar 1. Klasifikasi polimer biodegradable


(Ghanbarzadeh, 2013)

2. Natural and Synthetic Biodegradable Polymer

Natural biodegradable polymer merupakan polimer yang mudah terurai dengan bahan
baku yang berasal dari bahan – bahan alami. Terdapat dua jenis natural biodegradable polymer
yaitu biopolimer yang diekstraksi dari biomassa dan biopolimer yang terproduksi dari aktivitas
mikrobiologi. Sementara synthetic biodegradable polymer merupakan polimer yang mudah
terurai dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Contohnya seperti yang tertera pada
gambar 1.
3. Keunggulan Synthetic Biodegradable Polymer pada dunia medis

Synthetic biodegradable polymer memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan


natural biodegradable polymer. Synthetic biodegradable polymer dapat dirancang sesuka hati
untuk mendapatkan sifat atau karakteristik yang diinginkan. Selain itu, synthetic biodegradable
polymer memberikan polimer yang seragam. Kemudian, synthetic biodegradable polymer
memiliki sumber daya bahan baku yang lebih terpercaya dan tidak harus mengonsiderasi
mengenai imunogenisitas.

Ghanbarzadeh, Babak, and Almasi Hadi. (2013). Biodegradable Polymers, in Charmy


Rolando, and Rosenkranz Francisca. Biodegradation life of science. Rijeka : In Tech.
Middleton J .C., and Tipton J.A. (1998). Synthetic Biodegradable as Medical Devices. MDDI
Medical Device and Diagnostic Industry News Products and Suppliers

Anda mungkin juga menyukai