Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE DENGAN VB6.

0
UNTUK VISUALISASI DAN MONITORING KECEPATAN MOTOR AC
3PHASE PADA PLC OMRON CJ1M

Lela Nurpulaela*

ABSTRACT

In this research, researcher explained about human machine interface design with
vb6.0 for visualization and monitoring the motor ac 3phase velocity on PLC
omron cj 1m. The function of this design is for monitored the rotation motor
velocity by computer and user can controled the rotation motor velocity only by a
computer.
This design gave insight and knowledge about how to make human machine
interface by using vb that communicate with PLC and inverter as motor ac 3phase
control.

Key word : The motor ac 3phase velocity on PLC omron cj 1m.

ABSTRAK

Pada penelitian ini, peneliti membahas mengenai perancangan human machine


interface dengan vb6.0 untuk visualisasi dan monitoring kecepatan motor ac
3phase pada PLC omron cj1m. Dimana perencanaan ini berfungsi agar kecepatan
putaran motor selalu terpantau oleh komputer dan user dapat mengontrol
kecepatan putaran motor dari satu komputer saja.
Perancangan ini memberikan pengetahuan dan wawasan bagaimana membuat
sebuah human machine interface dengan menggunakan vb yang berkomunikasi
dengan PLC dan dengan inverter sebagai kontrol motor ac 3phase.

Kata Kunci : Kecepatan motor ac 3phase pada PLC omron cj1m.

*) Dosen Teknik Elektro STT Bina Tunggal Bekasi

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM 1
PENDAHULUAN Tugas dari Human Machine
Seiring dengan Interface(HMI) yaitu membuat
kemajuan teknologi pada masa visualisasi dari teknologi atau sistem
sekarang ini yang merambah pada secara nyata. Sehingga dengan
dunia elektronika dan instrumentasi desain HMI dapat disesuaikan
dengan semakin banyak produk- sehingga memudahkan pekerjaan
produk elektronika pengendali yang fisik. Tujuan dari HMI adalah untuk
menggabungkan antara PLC, meningkatkan interaksi antara mesin
instrumentasi dan Human Machine dan operator melalui tampilan touch
Interface (HMI). Sehingga menuntut panel dan memenuhi kebutuhan
kita untuk menguasai sistem tersebut pengguna terhadap informasi sistem.
sehingga dapat menggunakan dan
memanfaatkan secara maksimal. 2.Programmable Logic Control
Perencanaan HMI disini adalah (PLC)
menggunakan visual basic. Dimana PLC (Programmable Logic
visual basi berkomunikasi dengan Controller) adalah suatu sistem
PLC, dan PLC mengontrol inverter kendali sequencer elektronik yang
untuk menggerakan motor ac 3phase. dibuat menggunakan program-
Sehingga kecepatan putaran motor program melalui perangkat komputer
selalu terpantau oleh komputer dan dalam bentuk ladder yang dapat
user dapat mengontrol kecepatan menghasilkan sebuah sistem kontrol
putaran motor dari satu komputer yang lebih efektif, efisien dan
saja. kecepatan tinggi. Secara bahasa,
PLC berarti pengontrol logika yang
TEORI DASAR dapat diprogram, namun secara
1. Human Machine Interface fungsional PLC tidak hanya
(HMI) berfungsi sebatas pengontrol logika
Human Machine saja. Sebuah PLC dapat melakukan
Interface(HMI) adalah sistem yang perhitungan aritmatika yang relatif
menghubungkan antara kompleks, fungsi komunikasi dan
manusia dan teknologi mesin. lain sebgainya. Dalam
HMI dapat berupa pengendali dan pemogramannya, digunakan
visualisasi perangkat lunak (software)
status baik dengan manual komputer, yaitu berupa ladder-ladder
maupun melalui visualisasi komputer kontak dan dapat diubah dengan cara
yang bersifat real time. yang cepat, efektif dan efisien.
Sehingga dapat lebih mempermudah
dalam penanganan suatu masalah.

3.Komponen PLC yang Digunakan


PLC yang digunakan untuk
simulasi HMI ini adalah PLC Omron
type CJ1M-CPU 22.
Semua komponen dasar dari PLC
digunakan termasuk I/O Unit dan
juga Analog Input Unit.
Gambar 2.1 Sistem Kerja HMI
2 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012
a.Power Supply Unit Type CJ1W mengkombinasikan input analog
PA202 berupa arus atau tegangan kemudian
Power Supply Unit ini dapat diubah menjadi data digital. Data
menggunakan sumber tegangan digital tersebut lalu diolah oleh PLC
masukan AC dengan rating tegangan dan digunakan untuk memerintahkan
dari 100 – 240 Volt AC. Output dari output mengeluarkan data analog
PSU ini berupa tegangan DC 5 dan (arus/tegangan).
24 Volt DC. Total daya PSU yang
digunakan 14 W. 4.Aplikasi Monitoring dan Kontrol
HMI Menggunakan Komputer
b.OMRON CJ1M-CPU22 (PC)
Dalam komponen PLC, CPU Visual Basic 6.0 (VB 6)
meupakan salah satu bagian yang merupakan sebuah bahasa
terpenting dalam sebuah PLC karena pemrograman yang dibuat oleh
semua program PLC disimpan dan Microsoft yang bisa digunakan untuk
dijalankan oleh bagian ini. Sama pembuatan program aplikasi. Visual
seperti CPU pada komputer, CPU Basic merupakan pengembangan dari
adalah pusat untuk memproses dan bahasa BASIC (Beginners All-
menjalankan segala aktifitas dari purpose Simbolic Instructions Code),
PLC. Pada sebuah CPU terdapat Sebuah bahasa pemrograman tingkat
sebuah microprosessor yang tinggi yang sederhana dan mudah
berfungsi sebagai otak PLC dan dipahami. Dengan Visual Basic,
RAM sebagai fasilitas penyimpanan perancangan sebuah program akan
program yang telah didownload dari lebih mudah dan menyenangkan
komputer. karena didukung oleh komponen –
komponen pelengkap yang memiliki
c.Input Unit Type CJ1W-ID211 standard windows.
Input Unit tipe CJ1W-ID211
memiliki tegangan input 24 Volt DC 1.Komponen – komponen Visual
dengan jumlah input sebanyak 16 Basic
points. Pada gambar dibawah ini
diperlihatkan ruang kerja Visual
d.Output Unit Type CJ1W-OC211 Basic 6.0 memiliki komponen –
Output Unit Tipe CJ1W- komponen utama yaitu,
OC211 adalah Output Unit dengan a. Tittle Bar, Menunjukkan nama
relay kontak yang memiliki I/O project (program aplikasi yang
sebanyak 16 points dengan Kapasitas sedang kita buat).
maksimum switching sebesar 2 A, b. Menu Bar, berisi menu – menu
250 Volt AC/24 Volt DC. utama yang dimiliki Visual Basic 6.0
dan pada masing – masing menu
e.Analog I/O Unit Type CJ1W- terdapat sub – sub menu yang lebih
MAD42 spesifik.
Analog I/O Unit tipe ini c. Form, tempat untuk merancang
digunakan untuk meningkatkan aplikasi yang sedang kita buat. Ibarat
kemampuan dan menambah fungsi kanvas untuk melukis.
dari PLC. Module ini memiliki d. Project Explorer Windows,
AD/DA converter sehingga dapat Jendela untuk menampilkan project –
Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan
Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM 3
project, form – form, atau modul – maka pada lilitan tersebut akan
modul yang terlihat dalam timbul medan putar dengan putaran :
pembuatan aplikasi. 60. f
e. Properti Windows, Jendela ns 
P
untuk menampilkan dan mengubah Dimana :
properti – properti yang dimiliki oleh n = Putaran motor ( rpm )
sebuah object. f = frekuensi ( Hz )
f. Toolbox, terdiri dari beberapa P = Jumlah kutub
Class objek (alat) yang digunakan
untuk pembuatan aplikasi. Setelah itu akan timbul medan
g. Code Windows, adalah jendela putar karena ada lilitan rotor dan ada
yang digunakan untuk menampilkan medan yang berubah – ubah, maka
atau mengetikan kode program. pada rotor tersebut akan timbul ggl
h. Form Layout Windows, adalah induksi dan karena motor tersebut
jendela yang menunjukkan posisi merupakan rangkaian tertutup, maka
relative Form terhadap layar monitor secara otomatis akan timbul arus
pada saat program dijalankan. listrik pada rotor tersebut. Karena
adanya arus listrik di rotor tersebut,
5.Komunikasi Data Serial maka disekitar lilitan rotor tersebut
Komunikasi data pada timbul medan magnit, sesuai hukum
umumnya dapat dilakukan dengan faraday: “ Apabila suatu penghantar
dua cara,yaitu secara serial dan dialiri arus listrik maka disekitar
secara parallel. RS232 penghantar tersebut maka akan
(Recommended Standard number timbul medan magnit”. Dengan
232) merupakan seperangkat alat demikian, akan timbul 2 medan. Satu
yang diciptakan oleh EIA (Electrical dari medan putar dan satunya lagi
Industry Association) yang berfungsi dari lilitan rotor, sehingga akan
sebagai antarmuka dalam timbul interaksi diantara keduanya,
mentransfer data dengan komputer yang mengakibatkan rotor berputar”.
yang mana pengirin data dilakukan
dengan pengiriman kode biner. 7. Inverter
1.Pengertian Inverter
Untuk mengatur kecepatan
putaran AC motor, dalam hal ini AC
motor 3 phase dengan model motor
induksi, dapat dilakukan dengan
mengatur jumlah kumparan atau
jumlah kutub dan besar kecilnya
frekuensi power supply yang masuk
ke motor.
Dikarenakan untuk merubah
kecepatan putaran AC motor melalui
Gambar 2.2 Konektor serial DB-9 perubahan jumlah kumparan atau
jumlah kutub tergolong cara yang
6.Motor 3 Phase relative cukup sulit, karena cara ini
Adapun prinsip kerja motor harus melalui proses pembongkaran
AC 3 phasa adalah “Jika suatu lilitan kontruksi motor tersebut. Jadi kita
medan stator diberi arus 3 phasa,
4 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012
bisa melakukannya dengan cara yang PC digunakan untuk mengatur
lain, yaitu dengan merubah kecepatan Motor AC. Data kecepatan
kecepatan atau besar kecilnya Motor yang diinginkan dimasukkan
frekuensi power supply yang masuk ke Data Base Komputer, dan dikirim
ke motor. Adapun alat yang bisa Ke PLC. Oleh PLC data tersebut
dipercaya untuk menjalankan tugas dirubah menjadi tegangan 0 – 10 V
ini adalah inverter. Dengan alat ini DC. Tegangan 0 – 10 V DC itu
besar kecilnya frekuensi yang masuk dirubah oleh inverter menjadi
ke motor dapat diatur sesuai perubahan frekuensi. Perubahan
keinginan pengguna (user), tentunya frekuensi pada keluaran inverter
disesuaikan dengan standart akan mempengaruhi perubahan
perubahan frekuensi pada alat kecepatan putaran Motor.
tersebut. Disamping itu, alat ini bisa Selanjutnya putaran kecepatan motor
memodifikasi pergerakan kecepatan dideteksi oleh encoder, dari encoder
putaran motor. Untuk lebih jelasnya, data dikirim ke PLC, dan data di
alat ini memiliki fasilitas–fasilitas PLC dioleh oleh PC dan selanjutnya
yang cukup banyak seperti : jogging, di tampilkan, sehingga data bisa
multispeed, break motor, dibaca di komputer.
acceleration deceleration dan
sebagainya. a.Sistem Kerja Miniatur Konveyor
Sistem kerja miniature
PERANCANGANDANIMPLEME konveyor yang penulis rancang
NTASI SISTEM adalah sebagai berikut:
1.Deskripsi Awal Sistem Jalankan konveyor dengan
Human Machine Inteface menekan tombol pada layar
(HMI) yang akan saya rancang komputer, maka Magnetik Kontaktor
bertujuan untuk mengatur dan sebagai sumber inverter akan ON,
memonitoring kecepatan motor atur kecepatan yang diinginkan di
bolak-balik tiga phase. computer, kecepatan yang diijinkan
maksimum 1500 rpm. Maka motor
akan berputar, kecepatan motor akan
dideteksi oleh encoder Omron E6C2
yang memliki 10 p/R (memiliki 10
pulsa per putaran). Pulsa dari
encoder ini di baca sebagai
kecepatan motor. Untuk jumlah
barang yang keluar dari konveyor
akan dideteksi oleh photo switch.
Jumlah ini akan di tampilkan dalam
computer. Baik data kecepatan dan
jumlah barang akan masuk data base
di computer. Selanjutnya data ini
bias ditampilkan atau dicetak.
Adapun flow chart system
Gambar 3.1 Blok Diagram
kerja konveyor sbb:
Pengaturan Kecepatan Motor AC

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM 5
Mulai c.Perancangan Pendeteksi
Kecepatan Motor
Kecepatan putaran motor
Tidak
Apakah Tombol
Kondisi On
Tekan tombol
Start
induksi pada konveyor di deteksi
oleh encoder. Encoder yang
Ya digunakan pada simulasi konveyor
ini adalah Merek Omron type E6C2-
CWZ6C merupakan jenis encoder
Masukkan
incremental. Encoder ini memiliki
Data
Kecepatan
resolusi 10 p/R, artinya sepuluh
Motor pulsa per putaran. Sumber tegangan
untuk encoder ini adalah 5 – 24 V
Baca Data DC.
Referensi
Kecepatan

Motor RUN

Gambar 3.3 Encoder Omron type


Tampilkan
Data
Baca Nilai
Kecepatan
E6C2
Kecepatan Sebenarnya

Tampilkan
Baca Nilai Jumlah
Data Jumlah
Barang
Barang

Selesai

Gambar 3.2 Flow Chart Pengatur Gambar 3.4 Rangkaian Encoder


Kecepatan Motor Miniatur Konveyor Omron type E6C2
2.Instalasi dan Pemrograman PLC
a.Konfigurasi PLC OMRON
b.Perancangan Miniatur
CJ1M
Konveyor
Pada Perancangan simulasi
Miniatur konveyor yang
HMI ini, dibutuhkan PLC yang dapat
dibuat adalah konveyor sabuk / belt
berkomunikasi dengan PC
conveyor. Bahan kerangka terbuat
menggunakan aplikasi Visual Basic
dari besi persegi (iron square) 15 x
6.0. Dan dibutuhkan sebuah
30 mm. Dalam pembuatan konveyor
converter dari digital ke Analog,
ini penulis tidak membahas
maka dalam perancangan ini
konstruksi dari konveyor, karena
menggunakan PLC Omron CJ1M-
dalam simulasi ini yang diutamakan
CPU22 dengan Module Analog I/O
adalah gerakan dan kontrol dari
Unit Type MAD-42 untuk menjadi
konveyor tersebut. Ukuran dari
sebuah controller. Semua
konveyor yang dibuat adalah 800
perancangan program pada PLC ini
mm (p) x 180 mm (l) x 180 mm (t).

6 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012


dilakukan pada program CX- Pengaturan Convertion time
Programmer. dan resolution berada pada alamat D
b.Modul Analog I/O MAD 42 (m+18) pada bit 8 – 15.
Modul Analog I/O MAD 42 Adapun inisialisasi dalam ladder
adalah I/O unit pada PLC yang adalah sebagai berikut :
memiliki 4 input dan 2 output
analog. Input analog berfungsi
sebagai ADC ( Anlaog to Digital
Converter), dihubungkan dengan
peralatan input analog, seperti
sensor. Output Analag Keluaran
maupun masukan analog tersebut Gambar 3.5 Ladder diagram
bisa berupa tegangan 0-5 Volt, 0 – inisialisasi Conversion
10 Volt, -10 – 10 Volt, maupun arus Time/Resolution
dari 4 – 20 mA. Pada Pembuatan f.Pengaturan Parameter Nomor
simulasi ini dipilih tegangan output 0 Input dan Output yang digunakan
– 10 Volt. Parameter ini digunakan untuk
memilih kanal dari Input/Output
c.Pengaturan Nomor Unit MAD – yang akan digunakan. Parameter ini
42 berada pada alamat D 20000 + (unit
Pengaturan Unit Number number x 100) pada bit.
berfungsi untuk menentukan alamat Adapun inisialisasi dalam
CIO dan alamat DM yang akan ladder adalah sebagai berikut :
digunakan pada ladder.

d.Pengaturan Sakelar V/I pada


MAD-42
Pengaturan Voltage/Current
berfungsi untuk menentukan input
yang akan digunakan, yaitu Voltage
atau Current. Konversi Input Analog Gambar 3.6 Ladder diagram Nomor
dapat diatur dari Voltage ke Current I/O yang digunakan
dengan mengubah pin setting g.Pengaturan Batas Tegangan
Voltage/Current switch yang berada Output Pada MAD-42
di belakang terminal blok. Parameter ini berfungsi untuk
menentukan batas tegangan maupun
e.Pengaturan Waktu Konversi arus yang digunakan. Ada 4 pilihan
dan Resolution Pada A/D pengaturan yang dapat digunakan,
Pengaturan waktu konversi dan yaitu -10 s/d 10 V, 0 s/d 10 V, 1 s/d 5
resolution digunakan untuk V atau 4 s/d 20 mA, 0 s/d 5 V.
menentukan lama waktu konversi Parameter ini dapat disetting pada
data A/D dan D/A. Ada dua waktu alamat D(m+1). Adapun parameter
konversi yang dapat dipilih, yaitu 1 yang digunakan dalam simulasi ini
ms dan 500 µs, sedangkan resolusi adalah tegangan dari 0 – 10 V.
yang dapat dipilih adalah 4,000 dan Adapun Ladder inisialisasinya adalah
8,000. sebagai berikut :

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM 7
Komunikaasi PLC Omron
dengan Visual Basic pada simulasi
ini menggunakan C-Mode
Commands. C-Mode Commands
adalah salah satu dari dua cara
komunikasi PLC Omron dengan PC.
C-Mode Commands merupakan
Gambar 3.7 Ladder inisialisasi batas komunikasi serial dengan bantuan
signal I/O HostLink komunikasi.
h.Ladder Diagram Konversi Jenis komunikasi ini akan
Analog I/O mengirimkan perintah dari Host
Konversi data Analog ke Komputer ke CPU Unit. C-Mode
Digital ataupun Digital ke Analog Commands terdiri dari sebuah
dilakukan dengan membuat ladder Perintah/Respons system pada serial
diagram pada Program CX- komunikasi (Host Link Mode) untuk
Programmer 9.0 dengan instruksi- dapat melakukan bermacam-macam
instruksi khusus. Alamat CIO dan kontrol operasi antara CPU Units dan
DM harus sesuai dengan Nomor Unit PC. Operasi yang dapat dilakukan
yang digunakan agar tidak terjadi adalah baca dan tulis pada memori
kesalahan pada saat konversi. I/O, merubah Operting Mode, atau
Output dari Analog I/O elakukan forced.
module adalah arus dengan range 0 –
10 V yang akan digunakan untuk
menggerakan kecepatan motor.
Untuk menghasilkan tegangan sesuai
yang diinginkan, maka perlu dibuat
ladder untuk mengkonversi data
digital menjadi data analog berupa
arus/tegangan yang besarnya dapat
kita tentukan. Gambar 3.9 Format Command
Frame
Keterangan :
- @ : Karakter pertama yang
harus disertakan pada perintah
- Unit Number : Nomor Host
Link Unit
- Header Code : Diisi kode C-
Mode Command
Gambar 3.8 Ladder Diagram - Text : Diisi
Mengeluarkan D/A parameter untuk
- FCS : Nilai FCS
3.Perancangan Software Visual - Terminator: Set (*) dan CR
Basic (CHR$(13)) untuk menandakan
a.Komunikasi PLC Omron Dan akhir perintah
Visual Basic (C-Mode Komponen Visual Basic untuk
Commands) mengirim data ke port serial atau
membaca data dari port serial adalah
MSComm. Jika tidak ada pada
8 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012
toolbox maka kita dapat „Frame yang dikirim
menambahkannya dengan cara klik MSComm1.Output = DatTX$
kanan pada toolbox, pilih komponen, Program diatas terbagi menjadi
pilih Microsoft Comm Control 6.0, beberapa fungsi, diantaranya untuk
klik OK. Komunikasi antara Visual menentukan nilai FCS dari perintah
Basic 6.0 dengan PLC, dapat yang digunakan dan untuk mengirim
dilakukan dengan mengatur propert satu perintah penuh ke PLC.
dari MSComm. Parameter yang Command pada Data cukup kita isi
harus diatur adalah Baudrate, Parity, dengan perintah yang akan dipakai.
Data Bits dan Stop Bit sesuai dengan Pada Pembacaan kecepatan motor
pengaturan pada PLC. Dengan yang dirancang ini alamat word
pengaturan yang sesuai maka Visual kecepatan pada DM100. Untuk
Basic dapat mengirim data ke PLC membaca data pada memori DM
dan membaca data dari PLC. 100, maka perintah yang harus diisi
pada data adalah @00RD01000001.
b.Baris Program untuk Mengirim
Commands ke Unit CPU c.Tampilan Form Kecepatan
Baris program untuk dapat Motor
membaca dan mengirim data dari Pada Form ini ditampilkan
Visual Basic 6.0 ke PLC adalah jendela tampilan monitoring
data bernilai string. Data text yang kecepatan motor AC 3 phase. Data
terkirim terdiri dari 4 bagian, yaitu dan tampilan kecepatan putaran
nilai data, nilai FCS, terminator atau motor dan penghitung barang masuk
karakter *, dan karakter CHR(13). ke alamat DM300 dan DM310 pada
Adapun baris program untuk PLC untuk dibandingkan dengan
mengirim data ke PLC adalah seperti data nilai referensi (Sett Value).
di bawah ini.
Dat$ = Data
L = Len(Dat$)
A=0
For I = 1 To L Display
Kecepa
Opo$ = Mid$(Dat$, I, 1) tan
A = Asc(Opo$) Xor A Motor
Tomb
Next I ol
FCS$ = Hex$(A) Objek
„Nilai FCS t
a
If Len(FCS$) = 1 Then m
FCS$ = "0" + FCS$ p
End If Gambar 3.10i Tampilan Jendela
l
Kecepatan Motor
DatTX$ = Dat$ + FCS$ + "*" + a
Chr$(13) n
PENGUJIAN DAN ANALISA
k
DATA o
1.Pengujian Plant
n Sistem Miniatur
Konveyor ve
y
o
r

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM 9
3.Pengujian dan Pengambilan
Arus dan Tegangan pada Motor.
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara putaran
kecepatan motor terhadap arus dan
tegangan yang terjadi pada motor.
Pengujian dilakukan dengan
mengukur tegangan dengan
menggunakan osciloskop, karena
pembacaan dengan voltmeter digital
Gambar 4.1 Diagram Rangkaian
tidak terbaca. Pengukuran arus
Inverter sebagai Penggerak
dengan menggunakan Amper Meter
Motor 3 Phase
Digital.
Diagram rangkaian diatas
menunjukan diagram blok
keseluruhan sistim pada Miniature
Konveyor ini, serta menunjukan
system kerja keseluruhan bagaimana
PLC sebagai controller berhubungan
dengan inverter sebagai
pengendalian kecepatan serta motor
induksi tiga phasa sebagai plant.

2.Pengujian Analog Output MAD-


42
Gambar 4.3 Photo Pengujian Rpm
Pengujian dan analisa analog
Motor 3 phase dengan Tachometer
output (AO) ini terdiri dari satu
Digital
output analog yang digunakan pada
Pengujian tegangan output dari
plant yaitu MAD-42 sebagai process
inverter dilakukan dengan
variable (PV) yang akan digunakan
osciloskop. Hubungkan probe
sebagai analog input bagi inverter.
positif(+) osciloskop ke phase U, V,
Pengujian ini untuk mengetahui
atau W dan probe negative(-) dari
apakah nilai outputnya sesuai dengan
osciloskop dihubungkan dengan
nilai penskalaan yang diharapakan
ground dari inverter. Adapun gambar
(menghasilkan sinyal elektrik 0
sketsa pengukuran tegangan inverter
sampai 10 V).
dengan osciloskop seperti di bawaah
ini.

Osciloscop

INVERTER

+ -

Gambar 4.2 Photo Pengujian DAC


dengan voltmeter Gambar 4.4 Sketsa Pengujian
Inverter dengan Osciloskop

10 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012


S = [1500 – 1420 / 1500] x 100
%
S = 5.3 %
Sedangkan untuk melihat
hubungan antara kecepatan motor
dengan frekuensi serta hubungan
antara tegangan output inverter
Gambar 4.5 Bentuk tegangan dan dengan frekuensi dapat dilihat pada
Frekuensi V out Inverter dengan grafik di bawah ini:
frekuensi 50 Hz 2000
Grafik Hubungan Frekuensi dan Putaran Motor

1800

1600

1400

Putaran (Rpm)
1200

1000

800

600

400

200
Frekuensi (Hertz)
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Ns 150 270 420 600 750 900 1050 1200 1350 1500 1650 1800
Nr 148,7 267,2 415,8 595,9 747,7 897,2 1047 1197 1340 1487 1644 1791

Gambar 4.6 Bentuk tegangan V out


Inverter dengan tegangan 275,5 Vpp Gambar 4.6 Grafik Hubungan
Antara Frekuensi dan Putaran
4.Analisa Data Hasil Pengujian
Setelah dilakukan pengujian 1,8
Grafik Hubungan Frekuensi dan Arus Motor

serta pengambilan data maka 1,6


dilakukan beberapa analisa sebagai 1,4

berikut: 1,2

Berdasarkan spesifikasi motor


Arus (amp)

maka jumlah pole motor dapat dicari 0,8

dengan menggunakan rumus berikut: 0,6

P = [120 x 50] / 1420 0,4

P = 4.2 0,2
Frekuensi (Hertz)
P = 4 kutup 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

Lalu untuk mengetahui Arus 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1

kecepatan sinkrun motor dapat


dihitung:
Gambar 4.7 Grafik Hubungan
Ns = [120 F] / P
Antara Frekuensi dan Arus
Ns = [120 x 50] / 4
Ns = 1500 rpm
Setelah mendapatkan
kecepatan sinkrun motor maka slip
motor dapat dihitung sebagai berikut:
S = [Ns – Nr] / Ns

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM
11
Grafik Hubungan Antara Frekuensi dan Tegangan
Pembacaan Resolusi DAC
300
Keluaran pada Inverter analog output 1. Dari hasil pengujian
250 tersebut, terlihat batas SV minimal
200 adalah 0 dan SV maksimum adalah
V Out Inverter(V) 150 1800. Keluaran tegangan output
100
adalah pada modul 1, dimana data
50

0
Frekuensi (Hz) referensi diambil dari alamat D500.
Tegangan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

0 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275
Dari Simulasi diagram ladder
tersebut, program berjalan dengan
Gambar 4.8 Grafik Hubungan baik.
Antara Frekuensi dan
Tegangan KESIMPULAN
Dari hasil perancangan,
Ketika motor dijalankan maka pengujian dan analisa terhadap cara
rotor akan berputar (Nr) dengan kerja plant pengaturan motor AC 3
selisih kecepatan dengan stator (Ns), phase berbasis HMI dengan inverter
hal ini yang disebut dengan slip. yang disimulasikan dengan miniatur
Sedangkan untuk hubungan konveyor , maka dapat diambil
antara frekuensi motor dan kecepatan kesimpulan sebagai berikut :
motor dapat dilihat pada gambar 1. Plant perancangan
grafik diatas dimana semakin besar pengaturan kecepetan motor
frekuensi yang masuk ke motor maka berbasis HMI dengan VB 6.0
akan semakin besar juga putaran merupakan miniatur. Oleh
motor tersebut. karena itu akan terdapat
perbedaan dalam sistem
5.Pengujian Ladder Diagram kerjanya dibandingkan
Pengujian ladder diagram ini dengan plant yang
untuk memastikan program ladder sebenarnya terutama dalam
bekerja dengan baik. Pengujian yang hal motor berbeban.
dilakukan dengan memastikan data 2. Plant tidak dapat digunakan
pada alamat memori pada PLC untuk pengontrolan output
benar, terutama nilai DAC data agar kecepatan motor stabil,
untuk SV pada MAD-42. Kita dapat dikarenakan pada simulasi ini
melihat pada program pembacaan miniature konveyor tidak bisa
analog output Gambar 4.9 diberi beban tertentu yang
dapat menyebabkan putaran
motor berkurang.
3. Kecepatan putaran motor 3
phase dipengaruhi oleh
frekuensi yang masuk ke
motor, inverter adalah alat
yang dapat merubah
frekuensi.
Gambar 4.9 Ladder diagram 4. Visual basic merupakan
Pengujian Sett Value program aplikasi yang
friendly, mudah untuk
dikembangkan untuk
komunikasi dengan peralatan
12 Jurnal Teknosain Volume IX, Nomor 1, Pebruari 2012
kontrol, terutama PLC Media Komputindo Gramedia,
Omron. Jakarta, 2008
5. Untuk komunikasi antara PC
dan PLC yang menggunakan
pengiriman data secara serial,
tidak bisa dilakukan
pengiriman dan penerimaan
data secara bersamaan.

DAFTAR PUSTAKA
1. L.A. Bryan Programmable
Controller Theory and
Implementation Second Edition,
an Industrial text Company
Publication, Atlanta, USA, 1997.

2. Muslimin M, Ir, Teori dan Ssoal


Penyelesaian Teknik Tenaga
Listrik, Penerbit Armico,
Bandung, 1998.
3. Soelaiman. Prof,Ts.MHd, Mesin
Serempak dalam Praktek,
Cetakan Kedua, Penerbit
Pradnya Paramita, Jakarta, 1995.
4. Michael Halvorson, Microsoft
Visual Basic 6.0, Step By Step,
Cetakan Kelima, Gramedia,
Jakarta, 2002.
5. Manual Omron, Fins Command
Manual, Omron Corporation,
1993.
6. Manual PLC CJ11M-CPU22,
Omron Corporation, 2009.
7. Manual and Wiring Inverter
Sumitomo, Sumitomo Machine
corporate, America, 2000.
8. Siswoyo, Teknik Listrik Industri
3, Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
(Depdiknas).
9. Handy Wicaksono, Scada
Software dengan Wonderware In
touch, Graha Ilmu, tahun 2012.
10. Iwan Setiawan, Kontrol PID
untuk Proses Industri, Elex

Perancangan Human Machine Interface dengan VB 6.0 untuk Visualisasi dan


Monitoring Kecepatan Motor AC 3Pase pada PLC Omron CJIM
13

Anda mungkin juga menyukai