TINJAUAN PUSTAKA
Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
2011).
yaitu :
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/ atau tempat yang digunakan
Tempat proses belajar Mengajar adalah gedung yang digunakan untuk kegiatan
Tempat anak bermain adalah area tertutup maupun terbuka yang digunakan untuk
Tempat ibadah adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk masing-
5. Angkutan Umum
Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa
6. Tempat Kerja
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
7. Tempat Umum
Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh masyarakat
umum dan/ atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan
Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat terbuka yang dapat dimanfaatkan
tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah dan angkutan
umum merupakan ruang lingkup KTR yang dilarang menyediakan tempat khusus
untuk merokok dan merupakan KTR yang bebas dari asap hingga batas terluar.
Sedangkan tempat kerja, tempat umum, dan tempat lainnya yang ditetapkan dapat
1. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok;
8. Mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok;
3. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat; dan
4. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok baik
Suatu kebijakan dapat terbentuk dengan adanya dorongan atau dukungan dari
pihak yang membutuhkan suatu kebijakan tersebut guna untuk mengatasi masalah
yang terjadi di lingkungan sosialnya. Kebijakan merupakan salah satu cara yang
efektif untuk mengatasi suatu masalah yang sedang terjadi. Dengan adanya dukungan
yang kuat, berarti pihak tersebut sangat membutuhkan suatu kebijakan itu untuk
7. PP RI No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat
10. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI No.
11. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 35 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa
12. Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
2.2. Rokok
Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, rokok adalah
salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau
dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya
atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan
tambahan. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok yang tengah dibakar adalah
9000C untuk ujung rokok yang dibakar dan 300C untuk ujung rokok yang terselip
diantara bibir perokok. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui
dua komponen yaitu komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen
yang bersama gas terkondensi menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap
rokok yang dihisap berupa gas sejumlah 85% dan sisanya berupa partikel. Asap rokok
yang dihisap melalui mulut tersebut mainstream smoke, sedangkan asap rokok yang
terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun menghisap atau
menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok (Kemenkes RI, 2011). Conrad
dan Miller (1996) dalam Sitepoe (2000), menyatakan bahwa seseorang akan menjadi
Awal mula perkenalan dunia pada tembakau dan kebiasaan merokok tak bisa
dilepaskan dari peristiwa penemuan benua Amerika oleh para pelaut Spanyol di
kering dengan berbagai cara, salah satu diantaranya dengan membakarnya sebagai
rokok yang mendatangkan kenikmatan pada tubuh mereka, menciptakan rasa nyaman
dan mengurangi kelelahan. Sejarah rokok daun tembakau dipopulerkan pada abad
XVI di Eropa, jumlah perokok terus meningkat. Bangsa Spanyol dan Portugis
tembakau lewat Jean Nicot dijumpai istilah Nicotiane untuk menyebut jenis tanaman
Pada abad XVIII orang Rusia mengenal cara baru menikmati tembakau
dengan menggunakan pipa air, yang sebelumnya telah populer di kalangan orang
penyebab banyak kelainan dan penyakit. Salah satu berhubungan dengan sistem
rongga mulut karena merupakan awal terjadinya penyerapan zat hasil pembakaran
rokok, maka mukosa mulut juga mempunyai dampak akibat dari merokok (Sitepoe,
2000).
batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Kadar kandungan
zat kimia yang terkadung di dalam rokok memiliki kadar yang berbeda. Bahkan
untuk merk dan jenis antara satu rokok dengan rokok lainnya pun memiliki
mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon
dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin,
Kandungan yang paling dominan di dalam rokok adalah nikotin dan tar.
Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nikotiana
Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif
berwarna, merupakan basa yang mudah menguap. Nikotin berubah warna menjadi
coklat dan berbau mirip tembakau setelah bersentuhan dengan udara, kadar nikotin
dalam tembakau sebesar 12%. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok. Tar merupakan senyawa polinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat
karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Tar biasanya berupa cairan coklat tua atau hitam yang bersifat lengket dan
menjadi coklat, begitu juga halnya pada gigi dan kuku. Pengendapan ini bervariasi
antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45
mg. Tar yang ada di dalam asap rokok menyebabkan paralise silia yang ada di dalam
Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi
a. Berdasarkan bahan pembungkusnya maka rokok terdiri dari klobot yaitu rokok
yang bahan pembungkusnya berupa daun aren, sigaret yaitu rokok yang bahan
b. Berdasarkan bahan baku atau isi maka rokok terdiri dari rokok putih yaitu rokok
yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberikan saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok kretek yaitu rokok yang bahan
baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok klembak yaitu rokok yang
bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang
c. Berdasarkan proses pembuatannya rokok terdiri dari sigaret kretek tangan (SKT)
yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan
menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, sigaret kretek mesin (SKM) yaitu
rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok dan yang dihasilkan mesin
pembuat rokok adalah berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah
mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang
rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin
pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok
batangan namun dalam bentuk pak. Adapula mesin pembungkus rokok yang
mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak.
d. Berdasarkan penggunaan filter, maka rokok terdiri dari rokok filter (RF) yaitu
rokok yang pada bagian atasnya terdapat gabus, rokok non filter (RNF) rokok
demikian, tidak hanya pada perokok aktif saja yang mendapatkan penyakit tersebut,
tetapi masyarakat banyak yang terpapar oleh asap rokok yang kita kenal dengan
sebutan passive smokers. Telah terbukti bahwa passive smokers beresiko untuk
terkena penyakit kardiovaskuler, kanker paru, asma dan penyakit paru lainnya
(Gondodiputro, 2007).
yaitu :
Hal ini disebabkan karena nikotin yang diabsorpsi dapat menimbulkan gemetar
pada tangan dan kenaikan berbagai hormon dan rangsangan dari sumsum tulang
menyebabkan rasa nikmat sehingga perokok akan merasa lebih tenang, daya
pikir serasa lebih cemerlang dan mampu menekan rasa lapar. Sedangkan efek
dari tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam
2. Penyakit Kardiovaskuler
Karena asap tembakau akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang
darah. Seseorang yang stress yang kemudian mengambil pelarian dengan jalan
Penyempitan yang berat atau penyambutan dari satu atau lebih arteri koroner
irama jantung tidak teratur dan jantung berhenti mendadak. Iskemia yang berat
cairan di paru-paru. Orang yang merokok lebih dari dua puluh batang tembakau
perhari memiliki risiko enam kali lebih besar terkena infark miokard
sekitar 30% dari semua panyakit jantung berkaitan dengan memakai tembakau.
3. Arteriosklerosis
tanpa gejala, tingkat II kaki sakit saat latihan misalnya berjalan lebih dari 200
meter dan kurang 200 meter, keluhan hilang bila istirahat, tingkat III keluhan
yang timbul saat istirahat umumnya saat malam hari dan bila tungkai
ditinggikan sedangkan tingkat IV adalah jaringan mati. Dalam stadium ini
meningkatkan asam lambung sehingga terjadilah tukak lambung dan usus dua
belas jari. Perokok menderita gangguan dua kali lebih tinggi dari yang bukan
perokok.
kedua orang tuanya perokok mengakibatkan daya tahan bayi menurun pada
dua kali lipat dibandingkan yang tidak merokok, sedangkan terhadap infeksi
lain meningkat 30%. Terdapat bukti bahwa anak yang orangtuanya merokok
ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. Studi
tentang hubungan tembakau dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari
California menemukan bahwa jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan
untuk berpikir pada orang yang merokok jauh lebih rendah daripada orang yang
tidak merokok.
7. Impotensi
ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terjadi bila darah tidak mengalir bebas ke
penis. Oleh karena itu pembuluh darah, nikotin menyempit arteri yang menuju
penis, mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis. Efek ini
8. Kanker
mulut, saluran kencing, ginjal, ureter, kandung kemih, dan usus. Tipe kanker
yang umumnya terjadi pada pemakai tembakau adalah kanker kandung kemih,
kanker esofagus, kanker pada ginjal, kanker pada pankreas, kanker serviks,
yaitu merokok menyebabkan kanker pada berbagai organ, tetapi organ yang
gejala batuk berat selama paling kurang tiga bulan pada setiap tahun berjalan
selama dua tahun, dinyatakan mengindap bronchitis kronik. Hal ini sering
Perokok metabolisme berbagai jenis obat lebih cepat dari pada non perokok
sehingga perokok membutuhkan obat dengan dosis lebih tinggi daripada non
Perokok pasif dapat terkena penyakit kanker paru-paru dari jantung koroner.
yang melekat pada diri orang tersebut. Peranan merupakan aspek dinamis dari
kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Peranan adalah perilaku yang
diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
bermasyarakat.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
tingkah laku yang diharapkan masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu.
Sejumlah peran disebut sebagai perangkat peran (role set). Dengan demikian
yang menempati kedudukan sosial tertentu. Dalam pandangan David Berry, peranan-
peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur
masyarakat dapat dilihat sebagai pola-pola peranan yang saling berhubungan.
1. Peran itu bersifat impersonal yaitu posisi peran itu sendiri akan menentukan
2. Peran itu berkaitan dengan perilaku kerja (task behavior) yaitu perilaku yang
4. Peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa
5. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah sama yaitu seseorang yang melakukan
seluruhnya disediakan oleh peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi
tujuan lain.
c. Rasa aman, tujuan yang digeneralisasikan ketiga adalah rasa aman secara
ekonomi, sosial dan psikologi.
d. Respon adalah kesempatan yang diberikan peran-peran tertentu untuk
membentuk hubungan sosial yang memuaskan, menyenangkan dari orang-
orang yang penting baginya.
2.4. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
adalah gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
kerjanya
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka fokus penelitian ini adalah :
Puskesmas Teladan.
2. Peran serta petugas puskesmas tentang penerapan kawasan tanpa rokok adalah
difokuskan pada :
a. Pemberian informasi kepada pasien, pengunjung, petugas medis dan non
medis
b. Tindakan petugas bila ada pasien, pengunjung, petugas medis dan non
masyarakat