Disusun Oleh:
Universitas Diponegoro
Kimia
2019
1. Reaksi Oksidasi
Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda .
Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion . Reaksi
oksidasi adalah reaksi antara suatu senyawa dengan oksigen. Pada reaksi oksidasi,
oksigen yang dipakai tidak hanya gas oksigen bebas, tetapi juga oksigen dari sumber lain,
misalnya dari pekat, dalam suasana asam dan suasana basa dan lain-lain. Reksi oksidasi
banyak terjadi di dalam system biologi, namun reaksi di dalam system ini adalah system
enzim. Konsep reaksi oksidasi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Adapun
contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:
Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar).
Reaksi pembakaran gas metana (CH4) : akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap
air. Reaksinya adalah :
CH4(g)+O2(g)-->CO2(g)+2H2O(g)
Oksidasi alkena dengan KMnO4 pada suasana netral dan suhu kamar akan di
hasilkan suatu di alkohol yang di sebut Glikol.
3. Oksidasi alkuna
Pembakaran alkuna melibatkan reaksi antara alkuna dengan oksigen. Reaksi ini
bersifat eksotermik. Sama halnya dengan alkena. Jika alkuna dibakar dengan
oksigen berlebih maka pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan
menghasilkan CO2 dan H2O. Alkuna dapat dioksidasi dengan KMnO4 dan
K2Cr2O7.
Secara normal oksidasi terjadi melalui salah satu beberap cara sebagai
berikut:
a. Melalui pelepasan elektron, seperti dalam oksidasi fenol oleh ferisianida.
Sebagai contoh
Persyaratan untuk agen pengoksidasi adalah dia harus mampu menampung satu
elektron, seperti Fe(III) menjadi Fe(II) yang dicirikan dengan potensial redoks.
Persyaratan untuk senyawa organik adalah dia harus mengasilkan radikal yang
relatif stabil pada oksidasi, dalam kasus ini di atas, kestabilan relatif dicapai
melalui delokalisasi elektron tak berpasangan ke dalam cincin benzena.
b. Melalui pelepasan hidrogen, seperti dalam autooksidasi aldehida
terkatalis-radikal.