Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 Di ayat lain juga Allah Swt hukum shara’ yang menjadi dari kata Ashl ( ‫ ) اصل‬yang

berfirman menceritakan sifat bagi perbuatan para artinya kuat


1. Pengertian fiqh tentang orang-orang munafik hamba (mukallaf), yaitu: (rajin),pokok,sumber,atau
yang tidak memahami wajib, sunnah, haram, makruh dalil tempat berdirinya
Kata fiqih (‫ )فقه‬secara
pembicaraan. dan mubah. Imam Syafii sesuatu. Kalau ada pokok pasti
bahasa terdapat dua makna.
memberikan definisi yang ada cabang,sesuatu yang
Makna pertama adalah al ‫ّللاِ ِع ْن ِد ِم ْن ُكل قُ ْل‬ َ ‫ََل ْالقَ ْو ِم َٰ َه‬
َّ ۖ ‫ؤَُل ِء فَ َما ِل‬
komprehensif, “Al ‘ilmu bi al berada di bawah pokok
fahmu al mujarrad (‫)المجرد الفهم‬, َ‫َحدِيثًا يَ ْف َق ُهونَ يَكَادُون‬
ahkaam al syar’iyyah al tersebut dinamai far’un
yang artinya adalah mengerti
“Katakanlah: “Semuanya ‘amaliyyah al muktasabah min ( ‫ = ) فرع‬cabang . perkataan
secara langsung atau sekedar
(datang) dari sisi Allah.” Maka adillatiha al tafshiliyyah” ushul fiqih ini sering juga di
mengerti saja. (Muhammad
mengapa orang-orang itu Yakni mengetahui hukum- sebut dengan mushtahab, yatu
bin Mandhur, Lisanul Arab,
(orang munafik) hampir- hukum syara’ yang bersifat sesuatu yang menyertai
madah: fiqih Al Mishbah Al
hampir tidak memahami amaliyah yang didapatkan dari sesuatu yang telah ada.Dalam
Munir) Kata fiqih yang berarti
pembicaraan sedikit pun?” dalil-dalil yang terperinci. ‘al masalah Qiyas. Dimaksud
sekedar mengerti atau
(QS. An Nisa: 78) ilm’ pada definisi ini bermakna dengan ushul yaitu pokok yang
memahami
pengetahuan secara mutlak menjadi ukuran atau tempat
, disebutkan di dalam ayat Al yang didapatkan secara yakin menyerupakan sesuatu
Menurut istilah, fiqh
Quran Al Karim, ketika Allah atau dzanni. Karena hukum (standar) ( ‫ ) به مثبه‬artinya alat
berarti ilmu yang
menceritakan kisah kaum Nabi yang terkait dengan amaliyah ukur.Adapun kata fiqh
menerangkan tentang hukum-
Syu’aib ‘Alaihis Salam yang ditetapkan dengan dalil yang menurut bahasa artinya
hukum syara’ yang berkenaan
tidak mengerti ucapannya bersifat qath’I atau pun memahami,mengerti,yaitu
dengan amal perbuatan
dzanni. bentuk masdar dari ( ‫) فقه‬
. ‫ش َعيْبُ يَا قَالُوا‬
ُ ‫يرا نَ ْفقَهُ َما‬
ً ِ‫ِم َّما َكث‬ manusia yang diperoleh dari
artinya faham,mengerti,pintar
‫“ تَقُو ُل‬ dalil-dali tafsil (jelas).Orang BAB 2 dan kepintaran. Sebagaimana
yang mendalami fiqh disebut
Mereka berkata, ‘Hai Syu’aib, sabda Nabi saw.
dengan faqih. Jama’nya adalah 2. Pengertian usulul
kami tidak banyak mengerti fiqh
fuqaha, yakni orang-orang
tentang apa yang kamu
yang mendalami fiqh. Menurut Artinya: Barangsiapa
katakan itu.’” (QS. Hud: 91) Ushul fiqh berasal dari
yang dikehendaki Allah
para ahli fiqh (fuqaha), fiqh
dua kata , yaitu ushul dan fiqh. mendapat kebijakan,niscaya
adalah mengetahui hukum-
Ushul adalah bentuk jamak allah akan memberikan
kepadanya ngerti agama. Jadi yang menjadi 3. Hubungan usul fiqh Hadits Nabi Muhammad
(HR. Bukhary). obyek pembahasan ushul fiqh dan fiqh SAW. Firman Allah SWT
itu adalah perbuatan mukallaf dalam QS. Al-Isra’ yang
Hubungan ilmu Ushul
Ushul fiqh telah dari sagi dapat diterapkan terjemahannya sebagai
Fiqh dengan Fiqh adalah
memberikan cara atau metode kepadanya hukum-hukum berikut:
seperti hubungan ilmu mathiq
mengeluarkan hukum dari syari’at serta syari’at yang
(logika) dengan filsafat,
dalil-dalilnya yaitu tentang apa bersifat kully dari segi
bahwa mantiq merupakan
yang dikehendaki oleh dapat ditarik daripadanya “ Dirikanlah sholat dari
kaedah berfikir yang
perintah dan apa pula yang hukum yang bersifat kully sesudah matahari tergelincir
memelihara akal agar tidak ada
dikehendaki oleh larangan. (umum) pula,sedangkan yang sampai gelap malam dan
Jadi pada prinsipnya harus kerancuan dalam berfikir. Juga
menjadi pokok (dirikanlah pula) sholat
diketahui dulu hakekat dari seperti hubungan antara ilmu
pembahasannya adalah : shubuh. Sesungguhnya sholat
dalil-dalil yang mengandung nahwu dalam bahasa arab,
shubuh itu disaksiakn ( oleh
hukum tersebut. 1. Hukum,yang didalamnya dimana ilmu nahwu
Malaikat). QS. Al- Isra: 78
Adapun yang menjadi obyek meliputi merupakan gramatikal yang
pembahasan ushul fiqih adalah 2. wajib,sunnat,makruh,muba menghindarkan kesalahan
: h,haram,hasan,qabih,’ada,q seseorang di dalam menulis
ada,shahih,fasid,dan lain- dan mengucapkan bahasa Nabi Muhammad SAW telah
1. Menjelaskan macam- lain. arab. Demikian juga Ushul bersabda dalam hadits-Nya
macam hukum dan jenis- Fiqh adalah merupakan kaidah yang berbunyi:
3. Adillah ,yaitu dalil-dalil
jenis hukum seperti wajib, qur’an ,sunnah,ijma’,dan yang memelihara fuqaha’ agar
haram, sunnat, makruh, dan qiyas. tidak terjadi kesalahan di
mubah. “ Shalatlah sebagaimana kamu
4. Jalan-jalan serta cara-cara dalam mengistimbatkan
2. Menjelaskan macam- beristimbath (turuqul (menggali) hukum. melihatku bershalat”. (HR.
macam dalil dan istimbath). Muttafaqun alaihi).
permasalahannya. Untuk memudahkan
5. Mustambith,yaitu mujthid
3. Menjelaskan cara pemahaman dalam masalah
dengan syarat-syaratnya.
mengeluarkan hukum dari seperti ini, kami kemukakan Dari firman Allah SWT dan
dalil-dalilnya. 6. Dalil-dalil untuk contoh- contoh tentang
menginstimbathkan Hadist Nabi Muhammad SAW
4. Menjelaskan ijtihad dan perintah mengerjakan sholat belum dapat diketahui, apakah
hukum.
cara-caranya. berdasarkan Al- Qur’an dan hukmnya mengerjakan shalat
itu, baik wajib, sunat, atau a) Masa Nabi saw Jabbal: Bagaimana engkau hukum, maka pertama adalah
harus. Dalam masalah ini akan memutuskan persoalan?, mencari jawaban
Ushul Fiqh memberikan dalil ia menjawab: akan saya keputusannya di dalam al-
Pada masa Nabi
bahwa hukum perintah atau putuskan berdasarkan Kitab Quran, kemudian Hadis. Jika
Muhammad masih hidup,
suruhan itu asalnya wajib, Allah (al-Quran), Nabi dari kedua sumber hukum
seluruh permasalahan fiqih
terkecuali adanya dalil lain bertanya: kalau tidak engkau Islam tersebut tidak ditemukan
(hukum Islam)
yang memalingkannya dari temukan di dalam maka dapat berijtihad
dikembalikan kepada
hukumannya yang asli itu.Hal Kitabullah?!, ia jawab: akan
Rasul. Pada masa ini dapat a) Pada masa sahabat
itu dapat dilihat dari kalimat saya putuskan berdasarkan
dikatakan bahwa sumber
perintah mengenai Sunnah Rasul SAW, Nabi
fiqih adalah wahyu Allah
mengerjakan Shalat bagi umat bertanya lagi: kalau tidak Pada zaman sahabat
SWT. Namun demikian
Islam. engkau temukan di dalam dan tabi’in, pengetahuan
juga terdapat usaha dari
Sunnah Rasul?!, ia menjawab: mereka sempurna tentang
beberapa sahabat yang
saya akan berijtihad dengan hukum-hukum yang
4. Sejarah menggunakan
penalaranku, maka Nabi terrdapat di dalam Al-
perkembangan usulul pendapatnya dalam
bersabda: Segala puji bagi Quran dan mengetahui
fiqh menentukan keputusan
Allah yang telah memberi pula sebab-sebab turunnya,
hukum. Hal ini didasarkan
Secara pasti, Taufiq atas diri utusan serta rahasia syariat dan
pada Hadis muadz bin
tumbuhnya ilmu Ushul Fiqih Rasulullah SAW”. (HR. tujuan karena pergaulan
Jabbal sewaktu beliau
bersamaan dengan tumbuhnya Tirmizi) mereka pada zaman nabi
diutus oleh Rasul untuk
ilmu fiqih, meskipun saw. Karena itu mereka
menjadi gubernur di Ushul Fiqih secara
pembukuannya lebih dahulu tidak memerlukan
Yaman. Sebelum teori telah digunakan oleh
ilmu fiqih. Sebab tumbuhnya peraturan-peraturan dalam
berangkat, Nabi bertanya beberapa sahabat, walaupun
ilmu fiqih tidak terlepas dari mengambil suatu hukum.
kepada Muadz: pada saat itu Ushul Fiqih
kaidah / metode yang Mereka tidak
masih belum menjadi nama
digunakan dalam penggalian menggunakan
keilmuan tertentu. Salah satu
hukum fiqih itu sendiri. “Sesungguhnya Rasulullah pengetahuan Ushul Fiqh
teori Ushul Fiqih adalah, jika
Metode penggalian hukum ini Saw. mengutus Mu’adz ke dalam teori, tetapi dalam
terdapat permasalahan yang
tidak lain adalah ilmu Ushul Yaman. Kemudian Nabi praktek sesungguhnya
membutuhkan kepastian
Fiqih. bertanya kepada Muadz bin ilmu ini telah diterapkan
dan menjadi teladan bagi mereka terhadap ayat-ayat yang telah disepakati dan manusia dengan Allah
umat sesudahnya. Al-Quran dan hadis Nabi. berijtihad dengan Swt., hubungan
Ditambah pula dengan menggunakan manusia dengan
b) Pada Masa Tabi’in
pengaruh kemajuan ilmu penalarannya sendiri, manusia dan alam
pengetahuan dalam seperti istihsan. Abu sekitar berdasarkan
Pada masa tabiin, berbagai bidangnya pada Hanifah tidak mau Alquran dan
tabi’ al-tabiin, dan para masa itu, kegiatan ijtihad menggunakan fatwa ulama hadis. Bentuk kata tidak
imam mujtahid kekuasaan menjadi maju pesat. pada zamannya. Sebab ia bakunya: sarengat,
Islam meluas ke daerah berpandangan bahwa
sariat, sereat, syariah.
daerah yang di huni oleh mereka sederajat dengan
orang-orang yang bukan c) Masa Tabi’ Tabi’in dirinya. Imam Maliki – Sebagai sebuah
berbahasa Arab atau bukan (Periode Imam setelah al-Quran dan khas agama, istilah
bangsa Arab, kondisi Madzhab) Hadis- lebih banyak
syariat selalu identik
budayanya cukup berbeda- menggunakan amal
dengan teologi Islam.
beda. Banyak di antara (tradisi) ahli madinah
Pada periode ini, Seperti kalimat, Al-
ulama yang bertebaran ke dalam memutuskan
metode penggalian hukum Quran adalah sumber
daerah-daerah tersebut dan hukum, dan maslahah
bertambah banyak, baik mursalah. Demikian pula
pertama
tidak sedikit pula
penduduk daerah tersebut
corak maupun ragamnya. imam-imam yang lain. dari syariat Islam.
yang masuk Islam.
Dengan demikian Meskipun sebenarnya
bertambah banyak pula BAB 3 istilah ini sudah ada
Semakin kompleksnya
kaidah-kaidah istinbat sejak sebelum
persoalan-persoalan 5. Pengertian syari’at
hukum dan teknis Rasulullah shallallahu
hukum yang ketetapannya
tidak di jumpai di dalam al-
penerapannya. Sebagai
Menurut Kamus ‘alaihi wa sallam diutus,
contoh Imam Abu Hanifah namun di lingkungan
quran dan hadis. Karena itu Besar Bahasa
dalam memutuskan masyarakat Indonesia
ulama-ulama yang tinggal Indonesia, syariat
perkara membatasi istilah syariat lebih
di daerah tersebut adalah hukum agama
ijtihadnya dengan populer identik dengan
melakukan ijtihad, mencari yang menetapkan
menggunakan al-Quran,
ketetapan hukumnya peraturan hidup Islam.
Hadis, fatwa-fatwa sahabat
berdasarkan penalaran manusia, hubungan
Syariat berasal secara “qat’i” alias mutlak. dari “Alhamdulillah…”, apaka
dari kata dasar sya-ra- Artinya ketika membaca teks h niat puasa ramadhan wajib
‘a yang artinya tersebut, jelas tanpa perlu diucapkan setiap malam atau
memulai, mengawali, penafsiran atau kajian lagi, tidak, apakah boleh
memasuki, memahami. seperti: menghitung awal Ramadhan
Atau diartikan juga dan akhirnya dengan hisab
kewajiban shalat, puasa, zakat
dengan membuat falaki atau tidak,
harta, memenuhi janji,
peraturan, undang- berapakan nishab barang
dilarang berbohong, haram
curian sehingga seorang
undang, syariat. Syar’u mencuri, zina, larangan nikah
pencuri bisa
n dan syir’atan sejenis, dan lainnya yang
dihukum hudud,dan lain
memiliki arti yang disebut secara gamblang
sebagainya. (Al-Madkhal al-
sama: ajaran, undang- dalam dalil-dalil naqly, yaitu
Fiqhy al-Aam, Prof. Musthafa
undang, hukum, al-Quran dan
Zarqa).
piagam. Sunnah Mutawatirah.
Dengan ini, perbedaan
Kedua, dalil dalam
6. Hubungan antara pendapat ulama fiqih dalam
sumber hukum Islam yang
fiqh dan syari’at tercantum tanpa dijelaskan
sebuah masalah merupakan
khazanah dan kekayaan
Setelah memahami secara gamblang hingga
intelektual umat Islam yang
pengertian syariah dan berpotensi dipahami secara
harus dibanggakan dan dijaga,
pengertian fiqih, ada baiknya multi-interpretasi, yang
bukan diributkan atau malah
kita mengerti sikap apa yang kemudian menjadi bahan
jadi sumber perpecahan.
harus dilakukan ijtihad ulama dan hasilnya
terhadap sumber hukum berbeda-beda, maka harus
Islam (al-Quran dan al-Hadits) disikapi dengan lapang dada,
menghargai perbedaan
Pertama, hukum- pendapat. Seperti:
hukum yang ditetapkan oleh
sumber hukum Islam secara apakah al-fatihah dimulai
gamblang harus disikapi dari basmalah atau

Anda mungkin juga menyukai