Anda di halaman 1dari 7

Achmadi, Kewajiban Pelayanan Publik Oleh Pemerintah Daerah di Era Otonomi

KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH DAERAH DI ERA OTONOMI

ACHMADI

Dosen Program Studi Al-Ahwal Al-Syakshyiyyah Fakultas Agama Islam


Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

ABSTRACT

In addressing policy and implementation of regional autonomy needs to be done real efficiency of
governance is the implementation of the public service as it should be by apparatus/bureaucracy in a
rational institutional network, which will be able to meet the challenges of public service in the
implementation of regional autonomy for achieving good governance.
Fore in order to provide the knowledge, expertise, skills and attitude to be able to perform duties in a
professional office with based on personality and ethics, creating and apparatus that is capable of acting as
a reformer and adhesive national unity, establishing the attitude and spirit of service-oriented services,
1
shelter opinion and community empowerment, creating a common vision and mindset dynamics in
performing general administration tasks and development for the realization of good governance.

Keywords: public service, local government

ABSTRAK

Dalam menyikapi kebijakan dan implementasi dari otonomi daerah perlu dilakukan efisiensi
pemerintahan yang nyata dari pelaksanaan pelayanan publik sebagaimana mestinya dan peralatan yang
berada di dalam jaringan kelembagaan birokrasi yang rasional, yang akan dapat memenuhi tantangan-
tantangan pelayanan publik dalam pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai pemerintahanan yang baik
Kedepan dalam rangka untuk memberikan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk
dapat melakukan tugas-tugas di sebuah kantor dengan profesional sesuai dengan kepribadian dan etika,
dan menciptakan aparat yang mampu bertindak sebagai seorang pembaharu dan perekat persatuan
nasional, membangun sikap dan semangat pelayanan jasa, penampungan pendapat dan pemberdayaan
masyarakat, menciptakan kesamaan pandangan dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas dan
untuk pengembangan administrasi umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Kata kunci: pelayanan publik, pemerintah daerah

PENDAHULUAN khususnya teknologi informasi yang tidak dapat


Globalisasi telah membuat banyak negara dibendung oleh siapa pun dari anak kecil sampai
mempunyai banyak paradigma baru, tidak orang dewasa aktivitas yang dilakukan sehari-hari
terkecuali Indonesia yang terus mereformasi diri hendaknya inginnya bersifat instan.
untuk memberi pelayanan kepada semua Terwujudnya akuntabilitas pemerintahan
pemangku kepentingan (stakeholder) mulai dari dapat dilakukan dengan metode restrukturisasi
pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis harus organissasi lembaga pemerintahan, simplikasi
sama-sama dapat mengakses kemudahan dan dan otomatisasi, rasionalisasi dan realokasi,
manfaat. Munculnya globalisasi membuat regulasi dan deregulasi, peningkatan
masyarakat saat ini dimanjakan oleh teknologi, profesionalitas dan kesejahteraan pegawai.

221
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 2, Juni 2015, Hal 221 – 227

[Asmawi Rewansyah, 2010:146] Kemudian Dalam kajian ini penulis berupaya


Asmawi juga menyebutkan bahwa banyaknya merumuskan dalam beberapa hal yang pada
tuntutan masyarakat akan menyulitkan hakekatnya suatu permasalahan dibangun oleh
pemerintah dalam membuat prioritas program dua proposisi yang saling berhubungan satu
reformasi birokrasi. Hal ini terjadi akibat berbagai sama lain, baik dalam kerangka hubungan
banyak penyimpangan penyelenggaraan bersifat menerangkan, diterangkan, hubungan
pemerintah dan mis-management dalam sebab akibat dan bersifat fungsional, maka
mengelola aset atau kekayaan negara, mengaju pada latar belakang masalah tersebut
memberdayakan, dan melayani masyarakat serta diatas, dapatlah dirumuskan permasalahan
praktik KKN yang sudah lama berlangsung secara adalah 1). Bagaimana kewajiban pelayanan publik
sistematik dan meluas. untuk pemerintah daerah menurut Undang-
Selanjutnya mari kita lihat seberapa banyak Undang Nomor 25 Tahun 2009?, 2). Bagaimana
pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah pengawasan pelayanan publik oleh pemerintah
khususnya pelayanan yang diberikan oleh daerah di era otonomi?
pemerintah daerah dalam sistem pemerintahan Adapun tujuan dalam kajian ini sebagai
Indonesia. Dalam konteks kewenangan, salah satu kriteria penelitian yang bersifat ilmiah
pekerjaan pemerintah dan pemerintah daerah adalah berhubungan dengan adanya tujuan yang
telah dibagi dalam urusan-urusan, dimana akan dicapai sebagai bentuk proses kontruksi
terdapat 30 urusan yang harus dilayani oleh analisis guna mendapatkan kebenaran keilmuan
pemerintah daerah sesuai PP Nomor 30 Tahun terhadap isu hukum yang diketengahkan,
2008. sehingga dengan dilakukannya penulisan ini
Tiga puluh urusan layanan tersebut dibagi maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
bersama antara pemerintah, pemerintah provinsi, oleh penulis yaitu 1). Mendeskripsikan dan
dan pemerintah kab/kota, kecuali politik luar menganalisis kewajiban pelayanan publik untuk
negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter pemerintah daerah menurut Undang-Undang
dan fiskal nasional, serta agama yang menjadi Nomor 25 Tahun 2009, 2). Mendeskripsikan dan
tanggung jawab penuh pemerintah pusat. menganalisis pengawasan pelayanan publik oleh
Permasalahan pelayanan publik sebagaimana pemerintah daerah di era otonomi.
dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 masih dihadapkan pada kondisi yang METODOLOGI
belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan
diberbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Metode Pendekatan
dan bernegara. Hal tersebut dapat disebabkan Penelitian ini menggunakan metode
oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya pendekatan yang bersifat Yuridis Normatif yaitu
transformasi nilai yang berdimensi luas serta suatu bentuk penelitian yang menekankan pada
dampak berbagai masalah pembangunan yang pemahaman dan pengkajian akan bahan hukum
kompleks. primer yang berupa asas-asas hukum khususnya

222
Achmadi, Kewajiban Pelayanan Publik Oleh Pemerintah Daerah di Era Otonomi

kaedah-kaedah hukum berupa peraturan Pengolahan dan Analisa Bahan Hukum


perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan Berbagai peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan ruang lingkup dan bahan pustaka yang telah diperoleh dari
permasalahan evaluasi dan pengelolaan fungsi sumber yang terkait, kemudian diolah dan
pelayanan publik pemerintah daerah di era dianalisis dengan mempergunakan langkah-
otonomi. langkah normatif dan pembahasan dilakukan
secara deskriptif analitik.
Jenis Penelitian Untuk pengolahan bahan hukum primer
Penelitian ini dilakukan dan ditujukan untuk dilakukan dengan cara memilih pasal-pasal yang
mendapat sisi teoritis maupun doktrin-doktrin berkaitan dengan Perlindungan Hukum,
hukum dengan mengandalkan bahan-bahan dari dilanjutkan dengan membuat sistematik dari
buku-buku literatur peraturan perundang- pasal-pasal dimaksud serta menganalisisnya
undangan, majalah dan surat kabar yang berdasarkan Hukum.
mempunyai relevansi serta memberikan Hal yang sama juga dilakukan terhadap
gambaran yang jelas tentang masalah yang akan bahan pustaka, yaitu melakukan klasifikasi dan
dibahas, dalam bentuk data sekunder yang sistematisasi konsep terbaru atau pendapat-
berupa: pendapat yang berhubungan dengan Kewajiban
a. Bahan Hukum Primer, terdiri dari peraturan Pelayanan Publik Oleh Pemerintah Daerah Di Era
perundang-undangan yang berkaitan dengan Otonomi.
masalah yang diteliti, diantaranya: Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan
1) Undang-Undang Dasar 1945 bahan hukum, maka bahan hukum tersebut
2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dibahas dengan metode analisis teks atau isi
Tentang Pelayanan Publik. (content analysis), yakni menyoroti teks atau isi
b. Bahan Hukum Sekunder, berupa tulisan-tulisan kaidah-kaidah hukum dari peraturan perundang-
ilmiah dari para pakar yang memberikan undangan yang berhubungan dengan objek yang
penjelasan mengenai bahan hukum primer diteliti dengan cara penafsiran (interpretasi) atau
seperti hasil-hasil penelitian, karya tulis dari hermenuetik, dan sistematisasi (atau
kalangan hukum. menggunakan analisis kualitatif).
c. Bahan Hukum Tersier atau bahan hukum
penunjang, mencakup bahan-bahan yang
memberi petunjuk-petunjuk maupun
penjelasan terhadap hukum primer dan hukum
sekunder, seperti kamus hukum, kamus
bahasa, artikel-artikel pada surat kabar.

223
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 2, Juni 2015, Hal 221 – 227

HASIL DAN PEMBAHASAN Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003)


Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai
Pengertian Pelayanan Publik Pemerintahan pemberian layanan (melayani) keperluan orang
yang Baik (Good Governance)
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
Dalam Undang-Undang Pelayanan Publik pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok
terdapat pengertian pelayanan publik merupakan dan tata cara yang telah ditetapkan. Pada
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka hakikatnya, pemerintah adalah pelayanan kepada
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau serta menciptakan kondisi yang memungkinkan
pelayanan administratif yang disediakan oleh setiap anggota masyarakat mengembangkan
penyelenggara pelayanan publik. [Pasal 1 kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tujuan bersama
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik]
Pelayanan publik atau pelayanan umum Korelasi Antara Pelayanan Publik
dan Good Governance
dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik Good governance yang dimaksud adalah
maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi negara dalam melaksanakan penyediaan public
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan good and service disebut governance (pemerintah
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha atau kepemerintahan), sedangkan praktek
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan terbaiknya disebut "good governance"
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka (kepemerintahan yang baik). Agar "good
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang governance" dapat menjadi kenyataan dan
undangan. [Lihat http.www//wikipedia_pengertian berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen
pelayanan publik.go.id. diakses tanggal 21 Maret dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah
2013] dan masyarakat. Good governance yang baik
menuntut adanya "alignment" (koordinasi yang
Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri baik dan integritas, profesionalitas dan etos kerja
Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN)
dan moral yang tinggi. Dengan demikian
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
penerapan konsep "good governance" dalam
“Segala kegiatan pelayanan yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan merupakan tantangan tersendiri.
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang undangan”.
(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

224
Achmadi, Kewajiban Pelayanan Publik Oleh Pemerintah Daerah di Era Otonomi

Konsep Good Governance pencapaian tujuan (nasional), kemandirian,


Konsep good governance ini munculnya pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
karena adanya ketidakpuasan pada kinerja Kedua, aspek fungsional dari pemerintahan yang
pemerintahan yang selama ini dipercaya sebagai efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya
penyelengggara urusan publik. Pendekatan untuk mencapai tujuan tersebut.
penyelenggaraan urusan publik yang bersifat Faktor-faktor yang mempengaruhi
sentralis, non partisifatif serta tidak akomodatif pelaksanaan Otonomi untuk dapat melaksanakan
terhadap kepentingan publik pada rezim-rezim tugas otonomi dengan sebaik-baiknya,
terdahulu, harus diakui telah menumbuhkan rasa diantaranya yaitu terhadap : a). Manusia
tidak percaya dan bahkan antipati pada rezim pelaksananya harus baik, b). Keuangan harus
yang berkuasa. Menurut Edelman, hal seperti ini cukup dan baik, c). Peralatannya harus cukup dan
merupakan era anti birokrasi, era anti pemerintah, baik, dan d). Organisasi dan manajemennya
Penerapan prinsip-prinsip good governance harus baik.
sangat penting dalam pelaksanaan pelayanan Dari pernyataan diatas dapatlah ditarik
publik untuk meningkatkan kinerja aparatur kesimpulan bahwa agar otonomi daerah dapat
negara [Marc. Edelman, 1966:171] dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan
Pemerintahan yang baik (good governance) organisasi dan manajemen pemerintahan daerah
merupakan isu sentral yang paling mengemuka yang baik pula. Manajemen pemerintahan daerah
dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. yang baik tergantung pada kepala daerah
Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat (beserta staffnya) dalam menggerakan
oleh masyarakat kepada pemerintah untuk peralatan se-efisien dan se-efektif mungkin untuk
melaksanakan penyelengaraan pemerintahan mencapai tujuan yang telah ditetapkan undang-
yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya undang.
tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat,
selain adanya pengaruh globalisasi. Pola lama KESIMPULAN DAN SARAN
penyelenggaraan pemerintah, kini sudah tidak
sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah Kesimpulan
berubah. Oleh karena itu, tuntutan ini hal yang Berdasarkan hasil penelitian dan
wajar dan seharusnya direspon oleh pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yang
pemerintah melakukan perubahan terarah merupakan jawaban dari permasalahan, yaitu :
terwujudnya penyelenggaraan pemerintah 1. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
yang baik. 2009 tentang Pelayanan Publik telah
Arti good dalam good governance menghubungkan antara tata-pemerintahan
mengandung dua pengertian sebagai berikut. yang baik dengan pelayanan publik melalui
Pertama, nilai yang menjunjung tinggi keinginan konsep good-governance (tata-pemerintahan
atau kehendak rakyat, dan nilai yang dapat yang baik) dengan konsep public service
meningkatkan kemampuan rakyat dalam (pelayanan publik) berguna untuk

225
Anterior Jurnal, Volume 14 Nomor 2, Juni 2015, Hal 221 – 227

memperkuat demokrasi dan hak asasi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan


manusia, mengurangi tingkat kemiskinan dan sikap untuk dapat melaksanakan
memperdalam kepercayaan pada tugas jabatan secara profesional dengan
pemerintahan dan administrasi publik, dilandasi kepribadian dan etika, menciptakan
betapa sangat pentingya pelayanan aparatur yang mampu berperan sebagai
publik mempengaruhi tingkat kesejahteraan pembaharu dan perekat persatuan dan
rakyat. kesatuan bangsa, memantapkan sikap
2. Keberhasilan penyelenggaraan otonomi dan semangat pengabdian yang berorientasi
daerah sangat ditentukan oleh kesiapan dan pada pelayanan, pengayoman dan
kemampuan daerah itu sendiri dalam pemberdayaan masyarakat, menciptakan
mengelola dan memberdayakan seluruh kesamaan visi dan dinamika pola pikir
potensi dan sumber daya yang tersedia. dalam melaksanakan tugas pemerintahan
Yang berawal dari pelaksanaan otonomi umum dan pembangunan demi terwujudnya
daerah yaitu terselenggaranya pemerintahan tata kepemerintahan yang baik.
yang good governance akan menghasilkan 2. Dalam menyikapi kebijakan otonomi daerah
birokrasi yang handal dan profesional, dan implementasinya ini perlu segera
efisien, produktif serta memberikan dilakukan efisiensi penyelenggaraan
pelayanan prima kepada masyarakat. pemerintahan yang sesungguhnya adalah
Pemerintah pusat telah memberikan terselenggaranya pelayanan kepada
pelimpahan wewenang kepada pemerintah masyarakat sebagaimana mestinya
daerah memungkinkan terjadinya oleh aparatur/birokrasi dalam suatu jaringan
penyelenggaraan pelayanan dengan kelembagaan yang rasional, yang akan
jalur birokrasi yang lebih ringkas dan dapat menjawab tantangan pelayanan
memberikan peluang bagi pemerintah masyarakat dalam penyelenggaraan otonomi
daerah dalam pemberian dan peningkatan daerah serta mewujudkan good governance.
kualitas layanan. Kemudian dalam bidang pengawasan
terhadap pelayanan publik, diharapkan
Saran Ombudsman melaksanakan pengawasan
1. Kedepan diharapkan Pemerintah sebagai terhadap pelayanan publik tersebut, baik
Organisasi Penyelenggara berkewajiban yang diselenggarakan oleh penyelenggara
menyelenggarakan pelayanan publik sesuai negara dan pemerintahan termasuk yang
dengan tujuan pembentukan meliputi diselenggarakan oleh Badan Usaha
pelaksanaan pelayanan, pengelolaan Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
pengaduan masyarakat, pengelolaan dan Badan Hukum Milik Negara serta
informasi, pengawasan internal, penyuluhan Badan Swasta, maupun perseorangan yang
kepada masyarakat dan pelayanan diberi tugas menyelenggarakan pelayanan
konsultasi.dan agar dapat memberikan publik tertentu, yang sebagian atau

226
Achmadi, Kewajiban Pelayanan Publik Oleh Pemerintah Daerah di Era Otonomi

seluruh dananya bersumber dari anggaran


pendapatan dan belanja negara dan
atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawi Rewansyah, 2010. Reformasi Birokrasi


Dalam Rangka Good Governance, Jakarta,
CV. Yusaintanas.

http.www//wikipedia_pengertian pelayanan
publik.go.id. diakses tanggal 21 Maret
2013.

Marc. Edelman, 1966. Principle Good


Governance, Zolberg, hal, 171.

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang


Pelayanan Publik.

227

Anda mungkin juga menyukai