Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA KLINIK II

“SEJARAH DIABETES MELITUS”

 ARDIANTI LA BUHARI (P00341017051)


 ATIKA FEBRIANA (P00341017057)
 FAHIRA DIPAYANTHI (P00341017063)
 HASTRIALING DWI YUNIAR (P00341017070)
 MUH. AMIRUDDIN IDRIS (P00341017078)
 NUR HASNI ADAMSYAH (P00341017085)
 SITI NUR KHOLIFAH (P00341017092)
 WILDAYANTI (P00341017099)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah
Diabetes Melitus” ini dengan seksama dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah KIMIA KLINIK II dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Theosobia Grace Orno,
M.Kes sebagai dosen mata kuliah kimia klinik II yang telah membimbing kami,
dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Kami menyusun makalah ini menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami meminta maaf atas
segala keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Segala kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan, dan dosen
senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah ke depan.

Kendari, 09 januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................
1.3 TUJUAN MAKALAH ................................................................................
1.4 MANFAAT MAKALAH ............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1 SEJARAH DIABETES MELITUS............................................................
2.2 SEJARAH DIABETES DI ASIA ...............................................................
2.3 PENEMUAN INSULIN SEBAGAI BAGIAN DARI SEJARAH
DIABETES MELITUS ...............................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................
3.2 SARAN .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diebetes Mellitus merupakan penyakit yang sudah sering kita dengar
dan tidak asing lagi ditelinga kita. Bahkan sekarang ini banyak sekali
produsen obat yang menawarkan produk sebagai penyembuh atau pencegah
penyakit diabetes mellitus ini. Penyakit ini kadang orang menyebutnya dengan
kencing manis. Tidak sedikit orang yang terkena penyakit ini karena salah
dalam pola makan ditambah lagi dengan perilaku hidup tidak sehat. Tapi
sudah berapa lamakah penyakit ini dikenal orang? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut mari kita bahas secara singkat tentang Sejarah Diabetes
Mellitus.
Menurut News Medical yang merupaka sebuah situs kesehatan di
internet, istilah Diabetes pertama dikemukan oleh Aretaeus dari Kapadokia.
Istilah tersebut berasal dari kata Yunani yaitu Diabainein yang berarti berjalan
atau berdiri dengan kaki terbelah. Dikatakan pada waktu itu penderita diabetes
sering berdiri dengan kaki terbelah. Konon dari sinilah asal mula penggunaan
kata diabetes sebagai nama untuk penyakit yang melibatkan pembuangan
urine berlebihan yang merupakan salah satu tanda gejala diabetes. Dan kata
diabetes pertama kali yang tercatat dalam literatur berbahasa Inggris adalah
dalam bentuk diabete yakni dalam sebuah teks medis yang ditulis sekitar
tahun 1425. Lalu pada tahun 1675, Thomas Wilis menambahkan kata mellitus
dibelakangnya yang berasal dari bahasa latin yang berarti madu yang dalam
referensi berarti rasa manis dari urine. Rasa manis ini diketahui setelah
melihat urine orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India dan Persia yang memang
disukai semut.
Pada tahun 1776, Matius Dobson menegaskah bahwa rasa manis itu
disebabkan oleh kelebihan gula dalam urine dan darah penderita diabetes.
Penyakit diabetes mellitus telah menjadi semacam hukuman mati di zaman
kuno. Hippocrates memilih untuk tidak menyebutkan penyakit ini yang
mungkin menunjukkan bahwa ia merasa penykit itu tidak dapat disembuhkan.
Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya namun tidak bisa memberikan
prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup (dengan diabetes)
pendek, menjijikkan, dan menyakitkan.
Mereka yang punya riwayat keturunan menderita diabetes yang disebut
diabetes berpotensi besar untuk mewarisi penyakit ini. Pada umumnya gejala
kan terlihat pada usia 40 tahun tetapi bukan berarti yang tidak memiliki
riwayat keturunan takkan terkena penyakit ini. Dan bukan pula berarti orang
yang berusia muda tidak akan terkena penyakit ini. Sebab kahir-akhir ini kasus
seperti itu banyak sekali ditemukan. Selain factor genetic yang menjadi
penyebab, datangnya penyakit ini juga disebabkan oleh perubahan gaya hidup,
pola makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, usia lanjut dan
pemakaian obat-obatan yang dilakukan secara rutin.
Sebenarnya kalau diuraikan masih banyak dan masih panjang lagi
perjalanan Sejarah Diabetes Mellitus ini. Tetapi hanya ini yang bisa saya
sampaiakan. Terima kasih telah membaca artikel dan semoga membantu
menambah wawasan kita seputar dunia kesehatan
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Suyono, 1995). DM merupakan penyakit yang menjadi masalah pada
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu DM tercantum dalam urutan keempat
prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit
kardiovaskuler, serebrovaskuler, rheumatik dan katarak (Tjokroprawiro,
2001).
Diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan
meningkat jumlahnya dimasa mendatang. Diabetes merupakan salah satu
ancaman utama bagi kesehatan umat manusia abad 21. WHO membuat
perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20
tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian,
pada tahun 2025 jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang
(Suyono, 2006). Diabetes mellitus tipe II merupakan tipe diabetes yang lebih
umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan Diabetes Mellitus tipe I.
Penderita diabetes mellitus tipe II mencapai 90-95 % dari keseluruhan
populasi penderita DM (Anonim, 2005).
Diabetes Mellitus (DM) pada geriatri terjadi karena timbulnya
resistensi insulin pada usia lanjut yang disebabkan oleh 4 faktor : pertama
adanya perubahan komposisi tubuh, komposisi tubuh berubah menjadi air
53%, sel solid 12%, lemak 30%, sedangkan tulang dan mineral menurun 1%
sehingga tinggal 5%. Faktor yang kedua adalah turunnya aktivitas fisik yang
akan mengakibatkan penurunan jumlah reseptor insulin yang siap berikatan
dengan insulin sehingga kecepatan transkolasi GLUT-4 (glucosetransporter-4)
juga menurun. Faktor ketiga adalah perubahan pola makan pada usia lanjut
yang disebabkan oleh berkurangnya gigi geligi sehingga prosentase bahan
makanan karbohidrat akan meningkat. Faktor 3 keempat adalah perubahan
neurohormonal, khususnya Insulin Like Growth Factor-1 (IGF-1) dan
dehydroepandrosteron (DHtAS) plasma (Rochmah, 2006).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah Diabetes Melitus ?
2. Bagaimana sejarah diabetes melitus di asia?
3. Bagaimana penemuan insulin sebagai bagian dari sejarah diabetes
melitus?
1.3 TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah diabetes melitus
2. Untuk mengetahui sejarah diabetes melitus di asia
3. Untuk mengetahui penemuan insulin sebagai bagian dari sejarah
diabetes melitus
1.4 MANFAAT MAKALAH
Untuk menambah wawasan mahasiswa/mahasiswi tentang sejarah
diabetes melitus dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DIABETES MELITUS

Kata “diabetes” berasal dari kata “diabere” yang berarti siphon atau
tabung yang berfungsi untuk mengalirkan atau memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat lain. Disebut dengan penyakit diabetes karena salah satu
gejala atau ciri pengidap penyakit diabetes adalah sering buang air kecil.
Penyakit diabetes sudah dikenal jauh sebelum abad masehi. Kira-kira pada
1500 tahun SM, di Mesir, pada Papyrus Ebers ditemukan sebuah penyakit
dengan gejala banyak kencing (Alamsyah. 2013).
Setelah itu berabad-abad kemudian sekitar 30 tahun SM, Celsus atau
Paracelsus juga menemukan penyakit yang gejalanya mirip dengan yang
ditemukan di Mesir jauh sebelumnya. Namun pada saat itu belum ada
penamaan untuk gejala penyakit tersebut, hanya saja digunakan istilah
“penyakit aneh” untuk menamakannya. Baru sekitar 200 tahun kemudian-lah,
Areteaus menamakan penyakit aneh tersebut dengan nama diabetes. Areteaus
menggambarkan penyakit diabetes sebagai meleleh atau larutnya daging dan
tungkai ke dalam cairan urine (Alamsyah. 2013).
Seperti dikutip dari situs News Medical, istilah diabetes diciptakan
Aretaeus, seorang filsuf dari Kapadokia, Yunani. Istilah ini berasal dari kata
Yunani “diabainein”, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah.
Dari sinilah konon asal mula penggunaan “diabetes” sebagai nama untuk
penyakit yang melibatkan pembuangan urine berlebihan. Kata diabetes
pertama yang tercatat dalam bahasa Inggris dalam bentuk diabete, dalam
sebuah teks medis yang ditulis sekitar tahun 1425.
Pada tahun 1675, seorang dokter dari Inggris bernama Thomas Willis
menambahkan kata mellitus, dari bahasa Latin yang berarti madu, sebuah
referensi untuk rasa manis dari urine. Rasa manis ini diketahui setelah melihat
urine orang Yunani kuno, China, Mesir, India, dan Persia yang disukai semut.
Matius Dobson pada tahun 1776 mengungkapkan bahwa rasa manis itu
disebabkan kelebihan gula dalam urine dan darah penderita diabetes.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli faal di perancis,
Claude Bernard (1813-1878), menemukan glukosa tubuh di timbun di hari
sebagai glikogen. Pada 1889, Oskar Minkowski (1858-1931) dan Joseph Von
Mering (1849-1908) dari Stasbourg menemukan adanya hubungan antara
pankreas dan diabetes. Paul Langerhans (1847-1888), dalam tesis doktor nya
pada 1869 di berlin, menemukan sel-sel pada jaringan pankreas yang
menghasilkan hormon yang dapat menurunkan glukosa. Sel –sel ini sekarang
disebut sebagai The Islets Of Langerhans. Pada awal adab ke 20, beberapa
sarjana termasuk Geor Zuelzer dari berlin , Nicolas Paulesco dari roma, serta
Ernest scott dan israel kleiner dari amerika, secara bersamaan menemukan
ekstrak pankreas yang bisa menurunkan gula darah.
Penyakit diabetes mellitus dipandang sebagai hukuman mati di zaman
kuno. Bahkan, filsuf Hippocrates memilih untuk tidak menyebutkan penyakit
itu. Bisa jadi hal ini dilatarbelakangi Hippocrates merasa penyakit itu tak
dapat disembuhkan. Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya, tetapi tidak
bisa memberikan prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup
(dengan diabetes) pendek, menjijikkan, dan menyakitkan.
Apabila diuraikan lagi, sejarah perjalanan penyakit yang juga disebut
kencing manis ini masih sangat panjang. Jelasnya, mereka yang punya riwayat
keturunan menderita diabetes, yang disebut diabetisi, berpontensi besar
mewarisi penyakit ini.
Umumnya, gejala diabetes baru terdeteksi di atas usia 40. Namun,
bukan berarti mereka yang tak memiliki riwayat keturunan takkan terkena
penyakit ini. Bukan berarti pula orang muda tak akan terkena penyakit ini.
Selain faktor genetic, penyebab penyakit ini adalah perubahan gaya hidup,
kebiasaan makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, adanya penyakit
penyerta, usia lanjut, dan pemakaian obat-obatan rutin.
Sekalipun penyakit diabete sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu,
baru 100 tahun terakhir ini kita bisa mengatasi atau mengobati diabetes
dengan lebih baik. Dulu, sebeblum ditemukan obat insulin, penderita
dianbetes, terutama yang tipe 1, tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari 1
tahun. Beruntung sekali pada musim panas 1921, seorang dokter spesialis
bedah mudah dari Universitas Toronto yang bernama Dr. Frederick G.
Banting(1891-1941) bersama mahasiswa asistennya, Charles Best (1899-
1978) berhasil menemukan insulin dalam penelitian mereka. Penelitian ini
dilakukakan dilaboratorium ahli fisiologi J.J.R. Macleod (1876-1935) yang
dibantu asistennya, seorang ahli biokimia bernama james B. Collip (1892-
1965). Pada tahun 1923, banting dan macleod memperoleh hadiah nobel
dalam bidang kedookteran berkat penemuan ini. Kedua orang ini kemudian
membagi penghargaan luar biasa ini dengan rekan mereka best dan collip..
Namun para ahli kemudian sadar bahwa insulin saja tidak cukup untuk
menyembuhkan diabetes. meskipun bermanfaat sekali untuk mempertahankan
hidup pasien, suntikan harus dilakukan seumur hidup. Dan, kerja insulin yang
singkat serta tidak diketahui dosis yang tepat memunculkan masalah baru.
Para dokter pada era 1920-an juga berdebat tentang penting atau tidaknya
kontrol gula darah yang baik. Ketika itu, orang tidak percaya bahwa diet dan
olahraga sunguh penting dan beranggapan bahwa satu-satunya obat diabetes
adaalah insulin. Pada 1930an dan 1940an, baru ditemukan insulin yang dapat
bekerja dalam waktu lama (selama satu haru penuh).
Sampai sekarang,telah ditemukan bermacam-macam insulin dengan
cara kerja yang berbeda,sehingga penangan pasien diabetes tipe 1 menjadi
makin sempurna selain itu, bagi pengidap dabetes tipe 2,kontrol gula menjadi
jauh lebeih baik dengan pemakaian kombinasi tablet dan suntuk insulin.

2.2 SEJARAH DIABETES DI ASIA


Lalu pada abad ke-3 sampai dengan abad ke-6, di India dan China,
para ilmuwan serta dokter menemukan penyakit diabetes dan menyatakan
bahwa cairan urine para penderita diabetes berasa manis. Dan sekitar tahun
1000, Ibnu Sina, seorang dokter yang juga ilmuwan muslim ( di dunia barat ia
dikenal dengan Avicena ) menuliskan gangren diabetik untuk pertama kalinya.
Kemudian pada sekitar tahun 1674, seorang ilmuwan bernama Willis
melukiskan kondisi urine penderita diabetes yang dinyatakan berasa manis
oleh para ilmuwan India dan China tersebut sebagai “urin yang digenangi
madu” (Alamsyah. 2013).
Sejak saat itulah nama penyakit diabetes ditambahkan kata “mellitus”
di belakangnya sehingga menjadi “diabetes mellitus” atau “diabetes melitus”.
Kata mellitus sendiri berarti madu. Sampai saat itu belum berhasil ditemukan
penyakit diabetes yang menjangkiti hewan, hingga pada 1889 dua orang
ilmuwan medis Von Mehring dan Minkowski mendapati adanya gejala
diabetes pada anjing yang diambil pankreas-nya (Alamsyah. 2013)

2.3 PENEMUAN INSULIN SEBAGAI BAGIAN DARI SEJARAH


DIABETES MELITUS
Kemudian akhirnya dunia dikejutkan dengan penemuan insulin oleh
seorang ahli bedah yang masih muda bernama Frederick Grant Banting dan
seorang asistennya bernama Charles Herbert yang saat itu masih mahasiswa
pada abad ke-20, tepatnya tahun 1921. Atas temuan mereka itu, hadiah nobel
pada tahun 1923 dihadiahkan kepada mereka berdua. Dengan ditemukannya
hormon insulin tersebut, maka perkembangan penyakit diabetes selanjutnya
mengarah kepada perkembangan pengobatan diabetes (Alamsyah. 2013).
Pada 1954 – 1956 ditemukan sebuah tablet sejenis sulfonilurea yang
dapat meningkatkan kadar hormon insulin. Lalu pada 1969 ditemukan tablet
sulfonilurea generasi kedua yang dikenal dengan glibenklamid. Seiring
berkembangnya ilmu pengobatan diabetes dengan diketemukannya berbagai
jenis obat diabetes, maka komplikasi akut diabetes menjadi relatif lebih bisa
diatasi. Hal ini membuat usia harapan hidup pengidap diabetes menjadi lebih
baik dan panjang (Alamsyah. 2013).
Namun persoalan diabetes tidak berhenti sampai disitu dengan
munculnya kondisi komplikasi jangka panjang diabetes yang sebelumnya
tidak dikenal. Begitulah, sejarah diabetes dan pengobatannya masih terus
berlanjut sampai sekarang. Dan manusia masih terus berusaha menemukan
metode dan obat untuk mengatasinya. Maka menerapkan pola dan gaya hidup
sehat adalah cara terbaik dan termurah yang bisa kita, manusia, lakukan untuk
berdamai dengan “diabetes mellitus” (Alamsyah. 2013).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata “diabetes” berasal dari kata “diabere” yang berarti siphon atau tabung
yang berfungsi untuk mengalirkan atau memindahkan cairan dari satu tempat
ke tempat lain. Disebut dengan penyakit diabetes karena salah satu gejala atau
ciri pengidap penyakit diabetes adalah sering buang air kecil. Penyakit
diabetes sudah dikenal jauh sebelum abad masehi. Kira-kira pada 1500 tahun
SM, di Mesir, pada Papyrus Ebers ditemukan sebuah penyakit dengan gejala
banyak kencing.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang
sejarah diabetes militus .
DAFTAR PUSTAKA

Hans tandra. 2017. panduan lengkap mengenal dan mengatasi diabetes dengan
cepat dan mudah. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Rani Aiiu. 2014. Diabetes melitus. (Online). Tersedia:


https://www.academia.edu/8180050/diabetes_militus_fix

Anda mungkin juga menyukai