Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

MERESUM VIDEO “KEABSOLUTAN TUHAN”

Oleh:

Nama : Ismiatur hoir

NIM : 191810201054

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Islam merupakan agama yang sangat toleran. Hal ini dijelaskan dalam ayat
terakhir surah Al-Kafirun. Berdasarkan hal itu, Islam tidak pernah memaksa
siapapun untuk memeluknya. Untuk kita ingin beragama atau memilih agama,
jangan hanya asal ikut-ikutan, seperti mengikuti agama yang sudah diturun-
temurunkan oleh orang tua, mengikuti agama yang sekaligus merupakan bagian
dari suatu budaya, dan lain sebagainya.

Kita sebagai makhluk sempurna yang dikarunai akal dan pikiran harusnya
mampu berpikir secara kritis tentang konsep Ketuhanan. Karena kekuatan
manusia terletak pada daya pikirnya. Dalam mempelajari konsep Ketuhanan,
terdapat tiga konteks yang harus mengiringi yakni objektif, sistematis, dan
toleran. Artinya konsep tersebut harus bersesuaian dengan pembicaraan ilmiah.
Masalah yang mendasar dalam kategori pembicaraan ilmiah ada 2 hal, yakni
istilah-istilah (yang dalam dunia eksak kita sering menyebut rumus) serta
metodelogi (ingin memakai pendekatan induktif, statistik, atau kualitatif).

Pembicaraan secara ilmiah mampu menyederhanakan sesuatu yang


dianggap ruwet, yang susah menjadi jelas, objektif, sistematis, dan toleran. Jika
itu merupakan suatu kebenaran, maka kita harus mengikutinya. Itulah makanya
Allaah selalu katakan afalaa ta’qiluun, afalaa tazakkaruun (apakah kamu tidak
berpikir?). Akal dan pikiran yang dimiliki oleh manusia fungsinya adalah untuk
berpikir, untuk mengagumi keluarbiasaan Allaah. Rasulullaah SAW. Pernah
ditantang oleh preman (istilah untuk orang jahat zaman sekarang) sambil
memegang sebuah pedang yang dihembuskan hampir mendekati leher
Rasulullaah. “Ya Rasulullaah, jikalau pedang ini sudah tepat berada di lehermu,
siapa yang akan menolong kamu?”, tanya preman. „Allaah”, jawab Rasulullaah.
Seketika itu, terjatulah pedang itu.

Seseorang yang sudah mendapatkan pencerahan tentang suatu kebenaran


sama dengan sedang mendapat hidayah. Hidayah datangnya tiba-tiba, bisa datang
kapan saja dan tidak menunggu waktu lama, yang dalam konteks ilmiah hidayah
disebut dengan persepsi. Hasil dialog meskipun singkat tetapi menghasilkan
pencerahan dan kejelasan, itu juga hidayah. Parameter bicara agama memiliki dua
hal penting, yakni:

1. Konsep Tuhan
2. Sistem ajaran dari agama

Agama adalah sesuatu yang tidak bertentangan dengan akal. Akal merupakan
alat dari berpikir untuk menseleksi sesuatu yang benar atau salah. Untuk
mengetahui mana agama yang benar dan tidak, maka gunakanlah akal. Contohnya
Rusia, negara yang terkenal dengan komunisnya tetap terdapat orang
yangberagama. Mengapa? Karena terdapat logika berpikir di sana. Dalam Islam,
iman, ilmu, dan amalmenjadi satu kesatuan. Bahkan kata Rasulullah, “ilmumu
adalah imam amalan-amalanmu”. Suatu amalan menjadi benar apabila didasari
oleh ilmu, dan jangan mengikuti sesuatu yang tidak diketahui.

Untuk kita ingin belajar agama, terdapat tiga hal penting yakni konsep
akidah, syariat, dan akhlak. Belajar agama itu sama artinya kita belajar tentang
Ketuhanan. Kategori untuk bisa disebut tuhan batansannya yakni:

1. Absolute (tidak dapat dibandingkan)


2. Disting (tidak dapat disamakan dengan sesuatu)
3. Unik (satu-satunya yang berbeda)

Islam menjawab konsep Ketuhanannya di dalam surah Al-Ikhlas. Islam


merupakan agama yang konsep Ketuhanannya jelas, Nabi penyampainya
merupakan manusia yang istimewa. Secara universal, kategori Ketuhanan yang
utama merupakan absolute, sedangkan disting dan unik merupakan penegas. Kata
mutlak, totalitas tak terbatas, dan tak tertandingi merupakan muatan dari absolute.
Secara sistematis, di dalam surah Al-Ikhlas terdapat mutan absolutemencakup
kondisional absolutenya, Allaah menguasai segala sesuatu.

Dalam belajar agama, lihat sistem ajaran yang disampaikan beserta


pembawanya. Al-Qur‟an merupakan wahyu Allaah yang merupakan mukjizat
terbesar Nabi Muhammad. Tidak ada satu ayatpun yang tidak masuk akal dalam
Al-Qur,an. Rasulullaah saw. punya peranan yang sangat besar dalam kalngan
umat Islam. Muatan ajaran agama menjadi way of life. Jikalau seseorang ingin
memeluk agama Islam, maka dia harus, mau dan rela diatur oleh Allaah dan
Rasulnya, mau menanggung resiko, serta istiqomah. Dalam konteks berbangsa
dan bernegara, terdapat tujuh muatan Islam yakni:

1. Keadilan
2. Kedamaian
3. Kesejahteraan
4. Ketertiban
5. Kesetaraan
6. Kebebasan
7. Keselamatan

Anda mungkin juga menyukai