Manajemen Dan Pengendalian
Manajemen Dan Pengendalian
Kenneth A. Merchant & Wim A. van Der Stade dalam buku “Mangement Control
Systems” menyebutkan bahwa beberapa sebab permasalahan penerapan pengendalian
manajemen adalah kurangnya pengarahan (lack of direction), masalah motivasi, dan keterbatasan
individu.
1. Kurangnya Pengarahan
Karyawan yang memiliki kinerja buruk dapat disebabkan karena mereka tidak
tahu apa yang diinginkan oleh organisasi dari mereka. Oleh karena itu,
diperlukan komunikasi agar mereka dapat memaksimalkan kontribusi terhadap
pencapaian tujuan organisasi
2. Masalah Motivasi
Beberapa karyawan mungkin tahu apa ekspektasi organisasi dan mereka tau apa
yang harus dikerjakan, tetapi mereka tidak melakukannya karena adanya
masalah motivasi. Masalah motivas timbul karena tujuan individu dan
organisasi seringkali tidak sama, sehingga karyawan kadang bertindak untuk
tujuan pribadinya daripada tujuan organisasi
3. Keterbatasan Individu
Permasalahan terakhir yang bisa timbul adalah ketika karyawan tau ekpektasi
organisasi, apa yang harus dikerjakan, dan mereka juga termotivasi untuk
bekerja adalah adanya keterbatasan pada diri mereka seperti kurangnya
pengetahuan, pelatihan, pengalaman, dan stamina dalam mengerjakan tugas
2. Otomatisasi (Automation)
Kemajuan teknologi dapat menyebabkan organisasi mengganti peran seseorang
dengan computer, robot, system yang canggih, dan sarana otomatisasi lainnya yang dapat
mengurangi masalah pengendalian. Perangkat-perangkat otomatis tersebut setelah
diprogram dan beroperasi seperti yang diperlukan dapat bekerja lebih konsisten daripada
manusia, karena dapat menghilangkan masalah ketidaktelitian, ketidakkonsistenan, dan
kurangnya motivasi yang ada pada manusia.
3. Sentralisasi (Centralization)
Pembuatan keputusan penting dilakukan oleh manajemen puncak, untuk
mengurangi risiko karyawan yang memanfaatkan pengambilan keputusan untuk
keuntungan pribadi atau penilaian yang buruk.
Praktik sentralisasi pada organisasi diantaranya keputusan mengenai akuisisi dan
divestasi besar, pengeluaran modal perusahaan yang cukup besar, negosiasi kontrak
penjualan, dan perekrutan atau pemecatan personil inti.
Analisis Kasus :
Berdasarkan kasus diatas, kelemahan sistem pengendalian pada Private Fitness sebagai
berikut:
1. Kurangnya kontrol dan pengawasan dari Rosemary sebagai pemilik klub Private Fitness
2. Tidak adanya pemisahan jabatan antara bagian penerima uang dengan bagian pencatatan
3. Semua jabatan strategis dipegang oleh orang yang sama dan menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan wewenang
Pemecahan Masalah:
Yang pertama, Rosemary harus menentukan apakah ia akan memecat Kate atau tetap
mempertahankannya. Kate merupakan seorang instruktur kebugaran dan juga teman dekatnya.
Keputusan untuk memecatnya mungkin kurang tepat karena Kate telah menunjukan itikad yang
baik untuk mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Selain itu, sebagai
seorang instruktur yang berpengalaman, ia bisa mempertahankan sejumlah orang untuk tetap
berlatih dan menjadi pelanggan di klub kebugaran milik Rosemary. Akan lebih baik jika Kate
tetap dipertahankan namun hanya ditugaskan sebagai seorang instruktur, sehingga
kewenangannya hanya sebatas melatih klien. Dalam hal ini, Rosemary sebagai pemilik bisa
memberinya sebuah hukuman peringatan untuk memberi efek jera seperti pengurangan gaji.
Yang kedua adalah prosedur dan kontrol yang harus dilakukan Rosemary dalam upaya
menjaga asset klub, Rosemary harus mencari sosok baru yang bisa dipercaya dan kompeten
untuk menduduki posisi manajer bisnis. Dan untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan atau
pencurian asset, Rosemary bisa memisahkan jabatan antara manajer operasional, manajer
pemasaran, dan manajer keuangan. Sehingga masing-masing jabatan strategis dipegang oleh
orang yang berbeda. Selain itu harus ada pemisahan fungsi antara bagian penerimaan uang
(kasir) dan bagian pencatatan (akuntansi). Rosemary juga bisa menerapkan kebijakan kepada
pelanggan klub untuk membayar biaya pelatihan via transfer ke rekening klub. Hal ini dapat
mencegah terjadi kecurangan karena uang pemasukan dari pelanggan langsung masuk ke
rekening klub. Dengan begitu, Rosemary bisa mengecek dan membandingkan antara catatan
pembukuan dengan penerimaan di Bank.
Prosedur kontrol yang dilakukan ketika ada pelanggan yang mendaftar dan melakukan
pembayaran kepada kasir, bukti pembayaran akan diberikan kepada bagian akuntansi untuk
dicatat dalam pembukuan. Kemudian manajer operasional akan mendata mengenai klien, seperti
identitas klien dan jenis pelatihan. Data mengenai pelanggan akan dikirim kepada Rosemary.
Manajer keuangan bertugas untuk membuat laporan keuangan seacara periodik. Laporan yang
dibuat manajer keuangan kemudian diteruskan ke Rosemary dan selanjutnya bisa dibandingkan
dengan penerimaan di Bank. Dengan begitu jika terjadi pencurian asset akan terlihat dari laporan
yang tidak sama dengan penerimaan di Bank. Jika terjadi kerja sama antara kedua manajer,
Rosemary bisa mengeceknya dengan melihat jumlah klien yang ada dan pendapatan yang
diterima, jika pendapatan kurang maka bisa dicek apakah memang klien belum membayar atau
memang terjadi pencurian asset.