Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan


Berikut adalah hasil percobaan absorpsi gas CO2 menggunakan absorben NaOH 0,2 N
dengan flow rate sebesar 63 ml/s dan 82 ml/s :
Tabel IV.1.1 Hasil Titrasi NaOH Setelah Proses Absorpsi dengan Larutan HCl 0,1 N
Volume Titrasi (ml)
Waktu
Debit (ml/s)
(s) Tray 2 Tray 4
V₁ V₂ Vrata2 V₁ V₂ Vrata2
3 24,2 23 23,6 23,5 21,2 22,35
5 22,9 22,3 22,6 22,4 22,2 22,3
65 7 23,5 24,2 23,85 24 21 22,5
9 24,1 22,1 23,1 22,3 22,1 22,2
11 23,8 21,3 22,55 22,8 21,7 22,25
3 24,6 22,1 23,35 22 23,1 22,55
5 24 22,2 23,1 23 22 22,5
85 7 22,1 23,8 22,95 24,2 20,7 22,45
9 23 22,9 22,95 20,8 22 21,4
11 22,3 22,5 22,4 21,3 20,7 21
Volume Titrasi (ml)
Waktu
Debit (ml/s)
(s) Produk Bottom
V₁ V₂ Vrata2 V₁ V₂ Vrata2
3 22,7 23,2 22,95 23,4 21,2 22,3
5 22,7 23 22,85 22,4 22,2 22,3
65 7 23,3 23,1 23,2 23,5 21 22,25
9 22,5 22,7 22,6 22,3 22,1 22,2
11 21,3 21,9 21,6 22,7 20,8 21,75
3 23,3 23,5 23,4 22,1 22 22,05
5 24,3 22,3 23,3 21,6 21,5 21,55
85 7 23,9 21 22,45 22,5 20,1 21,3
9 25,1 19,6 22,35 21,8 20,3 21,05
11 21,9 22,5 22,2 22,8 19 20,9

IV-1
IV-2
Bab I Pendahuluan
Setelah dilakukan analis dengan metode titrasi diperoleh konsentrasi NaOH akhir proses
absorpsi yang ditunjukkan pada Tabel IV.1.2:
Tabel IV.1.2 Hasil Perhitungan Konsentrasi NaOH
Flow rate Flow rate Konsentrasi NaOH
Waktu
NaOH Udara
(s) Tray 2 Tray 4 Produk Bottom
(ml/s) (l/min)
3 0,236 0,2235 0,2295 0,223
5 0,226 0,223 0,2285 0,223
65 7,5 7 0,2385 0,225 0,232 0,2225
9 0,231 0,222 0,226 0,222
11 0,2255 0,2225 0,216 0,2175
3 0,2335 0,2255 0,234 0,2205
5 0,231 0,225 0,233 0,2155
85 7,5 7 0,2295 0,2245 0,2245 0,213
9 0,2295 0,214 0,2235 0,2105
11 0,224 0,21 0,222 0,209

Dari percobaan absorpsi didapatkan perhitungan mol CO2 yang ditunjukkan pada Tabel
IV.1.3, beradasarkan reaksi berikut :
Tabel IV.1.3 Hasil Perhitungan CO2 yang Terabsorpsi
CO2 Terabsorpsi
Debit (ml/s) Waktu (s)
Tray 2 Tray 4 Produk Bottom
3 0,0046 0,0048 0,0047 0,0048
-4 -6 -5
5 1x10 5x10 1x10 0
-5 -5
65 7 -0,00012 -2x10 -3,5x10 5x10-6
9 -0,00008 3x10-5 6x10-5 5x10-6
11 5,5x10-5 -5x10-6 1x10-4 4,5x10-5
3 0,0067 0,0067 0,0067 0,0068
-5 -6 -5
5 2,5x10 5x10 1x10 5x10-5
85 7 1,5x10-5 5x10-6 8,5x10-5 2,5x10-5
9 0 000011 1x10-5 2,5x10-5
11 5,5x10-5 4x10-5 1,5x10-5 1,5x10-5

IV.2 Pembahasan
Tujuan percobaan absorpsi adalah mengetahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi
kelarutan CO2 pada larutan NaOH.
Absorpsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari campurannya
dengan menggunakan solven atau fluida lain. Absorpsi dapat dilakukan pada fluida yang
relatif berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Prinsip operasi ini adalah
memanfaatkan besarnya difusivitas molekul-molekul gas pada larutan tertentu. Dengan
demikian bahan yang memiliki koefisien partisi hukum Henry rendah sangat disukai dalam
operasi ini.
Prosedur percobaan absorpsi terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
standarisasi larutan, tahap percobaan, dan tahap analisa. Pada tahap persiapan, pertama-tama

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-3
Bab I Pendahuluan
kita membuat larutan NaOH 0,2 N sebanyak 50 liter. Dengan menimbang NaOH sebanyak
400 gram NaOH padatan. Dan melarutkan NaOh ke dalam beker Glass sambil diaduk dan
mengencerkannya mengiakan aqudest bebas CO2 sampai dengan 50 liter di dalam tangki.
Selanjutnya membuat larutan HCl 0,1 N dalam 1000ml, dengan melarutkan 9,6 ml HCl yang
dimasukkan ke dalam labu ukur. Dan menambahkan air hingga batas yang tertera. Tahap
kedua adalah tahap standarisasi larutan, dengan cara mengambil larutan NaOH 0,2 N
sebanyak 10 ml kemudian menambahkan 1 tetes indikator MO. Selanjutnya, menitrasi dengan
HCL hingga berwarna merah lembayung. Dan tahap ketiga adalah tahap percobaan, pertama
mengisi tangki dengan menggunakan larutan NaOH 0,2 N sebanyak 50 liter, kemudian
menghidupkan pompa hingga mencapai flow rate NaOH 65 ml/s, dan membuka valve untuk
mengalirkan larutan NaOH ke dalam kolom absorpsi. Mengambil sampel dengan variabel
waktu 3, 5, 7, 9, dan 11 menit pada semua tray, dan kemudian menganalisanya. Untuk tahap
yang terakhir adalah tahap analisa. Menambahkan 2-3 tetes methyl orange pada sampel yang
diambil tiap variabel waktu dan menitrasi sampel dengan larutan HCl 0,1 N sampai menjadi
warna merah muda. Kemudian mencatat volume hasil titrasi dan melakukan perhitungan
konsentrasi NaOH sisa. Mengulang langkah f pada tahap percobaan dan tahap analisa untuk
variabel tray lainnya.
Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan didapatkan grafik sebagai berikut
:
0.008

0.007
Konsentrasi CO2 Terabsorpsi

0.006

0.005

0.004 Tray 2 pada Flow Rate


65 ml/s
0.003
Tray 2 pada Flow Rate
0.002 85 ml/s

0.001

0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.1 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Tray 2

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi CO2 terabsorpsi pada tray 2
dengan flow rate 65 ml/s dan flow rate 85 ml/s. Konsentrasi CO2 terabsorpsi tray 1 dengan
flow rate 65 ml/s pada masing-masing variabel waktu yaitu 0,0046; 1x10-4; -0,00012; -
0,00008; dan -5,5x10-5 mol/detik. Sedangkan pada flow rate 85 ml/s yaitu 0,0067; 2,5x10-5;
1,5x10-5; 0; dan 5,5x10-5 mol/detik.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-4
Bab I Pendahuluan
0.008

0.007

Konsentrasi CO2 Terabsorpsi


0.006

0.005

0.004 Tray 4 pada Flow Rate


65 ml/s
0.003
Tray 4 pada Flow Rate
0.002 85 ml/s

0.001

0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.2 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Tray 4

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi CO2 terabsorpsi pada tray 4
dengan flow rate 65 ml/s dan flow rate 85 ml/s. Konsentrasi CO2 terabsorpsi tray 2 dengan
flow rate 65 ml/s pada masing-masing variabel waktu yaitu 0,0048; 5x10-6; -2x10-5; 3x10-5;
dan -5x10-6 mol/detik. Sedangkan pada flow rate 85 ml/s yaitu 0,0067; 5x10-6; 5x10-6;
0,00011; dan 4x10-5 mol/detik.
0.007

0.006
Konsentrasi CO2 Terabsorpsi

0.005

0.004
Produk pada Flow Rate
0.003 65 ml/s
Produk pada Flow Rate
0.002
85 ml/s
0.001

0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.3 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Produk

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi CO2 terabsorpsi pada produk
dengan flow rate 65 ml/s dan flow rate 85 ml/s. Konsentrasi CO2 terabsorpsi produk dengan
flow rate 65 ml/s pada masing-masing variabel waktu yaitu 0,0047; 1x10-5; -3.5x10-5; 6x10-5;
dan 1x10-4 mol/detik. Sedangkan pada flow rate 85 ml/s yaitu 0,0067; 1x10-5; 8,5x10-5; 1x10-
5
; dan 1,5x10-5 mol/detik.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-5
Bab I Pendahuluan
0.007

0.006

Konsentrasi CO2 Terabsorpsi


0.005

0.004
Bottom pada Flow Rate
0.003 65 ml/s
Bottom pada Flow Rate
0.002
85 ml/s
0.001

0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.4 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Bottom

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi CO2 terabsorpsi pada bottom
dengan flow rate 65 ml/s dan flow rate 85 ml/s. Konsentrasi CO2 terabsorpsi bottom dengan
flow rate 65 ml/s pada masing-masing variabel waktu yaitu 0,0048; 0; 5x10-6; 5x10-6; dan
4,5x10-5 mol/detik. Sedangkan pada flow rate 85 ml/s yaitu 0,0068; 5x10-5; 2,5x10-5; 2,5x10-5;
dan 1,5x10-5 mol/detik.
Berdasarkan Grafik IV.2.1, Grafik IV.2.2, Grafik IV.2.3, dan Grafik IV.2.4, dapat
dilihat bahwa grafik perbandingan konsentrasi CO2 terabsorbsi pada produk, tray 2, tray 4,
dan bottom dengan Flow Rate 65 ml/s dan Flow Rate 85 ml/s hampir sama. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa percobaan tersebut tidak sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
yang memegang peranan dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid.
Sehingga jika rate NaOH diperbesar maka akan semakin banyak molekul NaOH yang
berkontak dengan CO2, sehingga CO2 yang terabsorbsi ke dalam larutan NaOH semakin
banyak (Sherwood, 1975).

0.006

0.005
Konsentrasi CO2 Terabsorpsi

0.004
Produk
0.003
Tray 2
0.002 Tray 4

0.001 Bottom

0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.5 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Flow Rate 65 ml/s

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-6
Bab I Pendahuluan
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi
terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada Flow Rate 65 ml/s. Untuk produk
pada waktu 3, 5, 7, 9, dan 11 menit, memiliki konsentrasi CO2 yang terabsorpsi masing-
masing sebesar 0,0047; 1x10-5; -3.5x10-5; 6x10-5; dan 1x10-4 mol/detik, untuk tray 2 sebesar
0,0046; 1x10-4; -0,00012; -0,00008; dan -5,5x10-5 mol/detik, untuk tray 4 sebesar 0,0048;
5x10-6; -2x10-5; 3x10-5; dan -5x10-6 mol/detik, dan untuk bottom sebesar 0,0048; 0; 5x10-6;
5x10-6; dan 4,5x10-5 mol/detik.

0.008
0.007
Konsentrasi CO2 Terabsorpsi

0.006
0.005
Produk
0.004
Tray 2
0.003
Tray 4
0.002 Bottom
0.001
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.001
Waktu (s)

Grafik IV.2.6 Waktu vs Konsentrasi CO2 pada Flow Rate 85 ml/s

Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi


terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada Flow Rate 85 ml/s. Untuk produk
pada waktu 3, 5, 7, 9, dan 11 menit, memiliki konsentrasi CO2 yang terabsorpsi masing-
masing sebesar 0,0067; 1x10-5; 8,5x10-5; 1x10-5; dan 1,5x10-5 mol/detik, untuk tray 2 sebesar
0,0067; 2,5x10-5; 1,5x10-5; 0; dan 5,5x10-5 mol/detik, untuk tray 4 sebesar 0,0067; 5x10-6;
5x10-6; 0,00011; dan 4x10-5 mol/detik, dan untuk bottom sebesar 0,0068; 5x10-5; 2,5x10-5;
2,5x10-5; dan 1,5x10-5 mol/detik.

Dari Grafik IV.3.1 hubungan antara CO2 yang bereaksi terhadap variabel waktu pada
hasil absorpsi dengan flow rate NaOH 63 ml/s tampak bahwa semakin lama waktu kontak
antara larutan NaOH dan gas CO2 maka jumlah CO2 yang bereaksi atau terlarut semakin kecil
yaitu untuk variabel waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 menit didapatkan jumlah CO2bereaksidi tray
2berturut-turut sebanyak 4,63× 10-3; 1× 10-5; 1× 10-5; 4,5× 10-5; dan 2,5× 10-5 mol.Sedangkan
waktu pada hasil absorpsi dengan flow rate NaOH 82 ml/s juga terlihat bahwa semakin lama
waktu kontak antara larutan NaOH dan gas CO2 maka jumlah CO2 yang bereaksi atau terlarut
juga semakin kecil yaitu untuk variabel waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 menit didapatkan jumlah
CO2 bereaksi di tray 2 berturut-turut sebanyak 4,63× 10-3; 1× 10-5; 1× 10-5; 4,5× 10-5; dan
2,5× 10-5 mol. Penurunan jumlah CO2 yang bereaksi ini akan berpengaruh pada jumlah CO2
sisa, dimana jumlah CO2 sisa menjadi semakin menurun dengan bertambahnya variabel
waktu. Dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu kontak antara larutan NaOH dan gas
CO2 maka akan semakin banyak jumlah CO2 yang terabsorbsi.
Hasil percobaan tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang
memegang peranan dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-7
Bab I Pendahuluan
jika rate NaOH diperbesar maka akan semakin banyak molekul NaOH yang berkontak dengan
CO2, sehingga CO2 yang terabsorbsi ke dalam larutan NaOH semakin
banyak(Sherwood.,1975).

0.007000

0.006000

0.005000
CO2 yang Bereaksi (mol)

0.004000

0.003000 63 ml/s
82 ml/s
0.002000

0.001000

0.000000
0 2 4 6 8 10 12
-0.001000
Waktu (menit)

Grafik IV.3.2 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2Tray 4 pada
Flow Rate 63 ml/s dan 82 ml/s

Dari Grafik IV.3.2 hubungan antara CO2terabsorbsi terhadap variabel waktu pada
Hasil Absorpsi dengan rate NaOH 85 ml/s tampak bahwa semakin lama waktu kontak antara
larutan NaOH dan gas CO2 maka jumlah CO2 yang terabsorsi atau terlarut semakin besar
yaitu untuk variabel waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 menit didapatkan jumlah jumlah CO2 bereaksi di
bottoms berturut-turut sebanyak 4,17× 10-3; 5 × 10-6; 2,5 × 10-5; -2× 10-5; dan 5,5× 10-5 mol.
Penurunan jumlah CO2 yang bereaksi ini akan berpengaruh pada jumlah CO2 sisa, dimana
jumlah CO2 sisa menjadi semakin menurun dengan bertambahnya variabel waktu. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu kontak antara larutan NaOH dan gas CO2
maka akan semakin banyak jumlah CO2 yang terabsorbsi.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang memegang peranan
dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga jika gas CO2 kontak
dengan larutan NaOH dengan flow rate yang cepat maka akan semakin sedikit CO2 yang
terabsorbsi ke dalam larutan NaOH(Sherwood.,1975).

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-8
Bab I Pendahuluan
0.007000

0.006000

0.005000

CO2 yang Bereaksi (mol)


0.004000

0.003000 63 ml/s
82 ml/s
0.002000

0.001000

0.000000
0 2 4 6 8 10 12
-0.001000
Waktu (menit)

Grafik IV.3.3 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2Produk pada Flow
Rate 63 ml/s dan 82 ml/s

Dari Grafik IV.3.3 dapat dilihat bahwa hasil absorpsi denganflow ratelarutan NaOH
sebesar 63 ml/s maka, jumlah CO2 yang bereaksi berturut-turut sebanyak 4,16× 10-3; 1× 10-5;
1× 10-5; 4,5× 10-5; dan 2,5× 10-5 mol/s. Sedangkan, pada flow rate 82 ml/s, jumlah CO2 yang
bereaksi sebanyak 4,17× 10-3; 5 × 10-6; 2,5 × 10-5; -2× 10-5; dan 5,5× 10-5 mol/s. Pada grafik
diatas terlihat bahwa semakin cepat flow rate larutan NaOH maka akan semakin sedikitjumlah
CO2 yang bereaksi.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang memegang peranan
dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga jika gas CO2 kontak
dengan larutan NaOH dengan flow rate yang cepat maka akan semakin sedikit CO2 yang
terabsorbsi ke dalam larutan NaOH (Sherwood, 1975).
Namun, padagrafikdiatasterlihatsaatflow rate 82 ml/s terdapatjumlah CO2 yang beraksi
yang bertanda negative, halinidikarenakanhasilproduk yang
dikeluarkandialirkankembalimenjadi feed. Sehingga, adalarutan Na2CO3yang
bereaksilagidengan CO2. Padahalseharusnya yang bereaksiadalahNaOHdengan CO2.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-9
Bab I Pendahuluan
0.007000

0.006000

0.005000

CO2 yang Bereaksi (mol)


0.004000

0.003000 63 ml/s
82 ml/s
0.002000

0.001000

0.000000
0 2 4 6 8 10 12
-0.001000
Waktu (menit)

Grafik IV.3.4 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2Bottom pada Flow
Rate 63 ml/s dan 82 ml/s

Dari Grafik IV.3.4 dapat dilihat bahwa hasil absorpsi dengan flow rate larutan NaOH
sebesar 63 ml/s maka, jumlah CO2 yang bereaksi berturut-turut sebanyak 4,17× 10-3; 5× 10-6;
2,5× 10-5; -2× 10-5; dan 5,5 × 10-5 mol/s. Sedangkan, pada flow rate 82 ml/s, jumlah CO2 yang
bereaksi sebanyak 5,58× 10-3; 5,5× 10-5; 0; 2,05× 10-4; dan -6,5× 10-5 mol/s. Pada grafik
diatas terlihat bahwa semakin cepat flow rate larutan NaOH makan akan semakin jumlah CO2
yang bereaksi.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang memegang peranan
dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga jika gas CO2 kontak
dengan larutan NaOH dengan flow rate yang cepat maka akan semakin sedikit CO2 yang
terabsorbsi ke dalam larutan NaOH (Sherwood, 1975).
Namun, padagrafikdiatasterlihatsaatflow rate 82 ml/s terdapatjumlah CO2 yang beraksi
yang bertanda negative, halinidikarenakanhasilproduk yang
dikeluarkandialirkankembalimenjadi feed. Sehingga, adalarutan Na2CO3 yang
bereaksilagidengan CO2. Padahalseharusnya yang bereaksiadalahNaOHdengan CO2.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-10
Bab I Pendahuluan
0.005000

0.004000

CO2 yang Bereaksi (mol) 0.003000


Tray 2
0.002000 Tray 4
Produk
0.001000 Bottoms

0.000000
0 2 4 6 8 10 12

-0.001000
Waktu (menit)

Grafik IV.3.5 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 secara Overall
padaFlow Rate 63 ml/s

Dari Grafik IV.3.5 dapat dilihat bahwa hasil absorpsi dengan flow rate larutan NaOH
sebesar 63 ml/s maka, jumlah CO2 yang bereaksi berturut-turut sebanyak 4,005× 10-3; 1× 10-4;
2× 10-5; 1,5× 10-5; dan 2× 10-5 mol/s. Sedangkan, pada flow rate 82 ml/s, jumlah CO2 yang
bereaksi sebanyak 5,86× 10-3; 9× 10-5; 5× 10-6; 1× 10-5; dan 1,5× 10-5 mol/s. Pada grafik
diatas terlihat bahwa semakin cepat flow rate larutan NaOH makan akan semakin jumlah CO2
yang bereaksi.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang memegang peranan
dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga jika gas CO2 kontak
dengan larutan NaOH dengan flow rate yang cepat maka akan semakin sedikit CO2 yang
terabsorbsi ke dalam larutan NaOH (Sherwood, 1975).
Namun, padagrafikdiatasterlihatsaatflow rate 82 ml/s terdapatjumlah CO2 yang beraksi
yang bertanda negative, halinidikarenakanhasilproduk yang
dikeluarkandialirkankembalimenjadi feed. Sehingga, adalarutan Na2CO3 yang
bereaksilagidengan CO2. Padahalseharusnya yang bereaksiadalahNaOHdengan CO2.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya
IV-11
Bab I Pendahuluan
0.007000

0.006000

0.005000

CO2 yang Bereaksi (mol)


0.004000
Tray 2
0.003000 Tray 4
Produk
0.002000
Bottoms
0.001000

0.000000
0 2 4 6 8 10 12
-0.001000
Waktu (menit)

Grafik IV.3.6 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 secara Overall
padaFlow Rate 82 ml/s

Dari Grafik IV.3.6 dapat dilihat bahwa hasil absorpsi dengan flow rate larutan NaOH
sebesar 63 ml/s maka, jumlah CO2 yang bereaksi berturut-turut sebanyak 4,18× 10-3; 2× 10-5;
0; -1,5× 10-5; dan 6× 10-5 mol/s. Sedangkan, pada flow rate 82 ml/s, jumlah CO2 yang
bereaksi sebanyak 5,95× 10-3; 5 × 10-6; -2 × 10-5; 1× 10-5; dan -5× 10-5 mol/s. Pada grafik
diatas terlihat bahwa semakin cepat flow rate larutan NaOH makan akan semakin jumlah CO2
yang bereaksi.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa yang memegang peranan
dominan dalam mengontrol ketahanan adalah lapisan liquid. Sehingga jika gas CO2 kontak
dengan larutan NaOH dengan flow rate yang cepat maka akan semakin sedikit CO2 yang
terabsorbsi ke dalam larutan NaOH (Sherwood, 1975).
Namun, padagrafikdiatasterlihatsaatflow rate 82 ml/s terdapatjumlah CO2 yang beraksi
yang bertanda negative, halinidikarenakanhasilproduk yang
dikeluarkandialirkankembalimenjadi feed. Sehingga, adalarutan Na2CO3 yang
bereaksilagidengan CO2. Padahalseharusnya yang bereaksiadalahNaOHdengan CO2.

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai