Anda di halaman 1dari 14

WAKTU TERBENTUKNYA BUMI

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bumi dan Antariksa dalam IPA SD)

Dosen Pengampu: Tunjungsari S, S.Pd, M. Pd

Disusun oleh :
Kelas H 2017
1) Anisah (1107617246)
2) Muhammad Luthfirrahman (1107617247)
3) Yutika Khairiah (1107617240)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas dalam mata kuliah "Bumi dan Antariksa dalam IPA SD"

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini teramat
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik,
masukan dari teman-teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai
untuk peningkatan kualitas tulisan di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar kami
adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 08 April 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
A. Latar Belakang........................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 4
A. Pengertian Bumi ........................................................................................................ 4
B. Teori Pembentukan Bumi ......................................................................................... 5
C. Teori Perkembangan Bumi .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hingga saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati
oleh makluk hidup, karena mengandung oksigen untuk kebutuhan pernapasan.
Sebagal salah satu planet, bumi tentu memiliki asal usul dan proses pembentukan
baik secara alamiah maupun secara pandangan masing-masing.
Bumi bukanlah benda di jagat raya yang muncul dengan sendirinya dalam
bentuk yang sempurna. Bumi terbentuk melalui proses yang panjang dan terus
berkembang hingga terbentuk sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa
proses pembentukan bumi sudah dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses
pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguh-sungguh mengetahui
dengan pasti bagaimana dan kapan bumi terbentuk. Proses perkembangan planet
Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata
surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di
samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bumi?
2. Apa saja macam-macam teori pembentukan bumi?
3. Apa saja macam-macam teori perkembangan bumi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari bumi.
2. Untuk mengetahui macam-macam teori pembentukan bumi.
3. Untuk mengetahui macam-macam teori perkembangan bumi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet terestrial tata surya. Bumi terkadang disebut dengan
dunia atau planet biru.
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan
satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta
tahun yang lalu Pangaea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang
sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur;
dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan bagian
Asia lainnya. Bagian-bagian dari dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah,
hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan
bumi. Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan,
lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai
salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak
diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan
perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi)
sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang
malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak
terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Kita semua bertempat tinggal di permukaan bumi, yang sangat kita rasakan
luas sekali. Bayangkan saja jari-jari bumi 6.370 km. Panjang keliling khatulistiwa
(garis ekuator) 40.000 km, berarti 40 kali panjang Pulau Jawa. Bumi merupakan
salah satu anggota tata surya (sistem matahari).
Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari
Matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.
Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah
dicampakkan sangal jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus
mengelilingi gumpalan besar (Matahari) tersebut.

4
Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah
mengalami proses pendinginan akan menjadi padat. Itulah yang disebut planet-
planet yang jumlahnya delapan. Berturut-turut nama-nama planet yang masuk
susunan Matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus.
Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet), terlepas pula sebagian dari
planet. Telapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan.
Itulah yang disebut bulan atau Satelit. Kejadian tersebut memakan waktu yang
sangat lama. Jadi, Bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjua-juta
tahun yang lalu.
Sesudah Bumi bertambah dingin, berubahlah gas tersebut menjadi cairan
dan lama-kelamaan bagian luarnya makin padat sehingga pada permukaan bumi
dapat ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan serta makhluk hidup lainnya. Lapisan
kerak bumi paling luar memiliki ketebalan ±1.200 km. Menurut ahli geologi, pada
permukaan bumi ini terdapat berbagai oksida yang sebagian besar (± 60%) berupa
oksida silikon (SiO2).
Sesudah Bumi terbentuk bersama-sama planet lainnya, bahan-bahan yang lebih
berat menggumpal di dalam inti, sedangkan keraknya terdiri atas unsur-unsur silikon
dan magnesium. Lebih ke dalam lagi mengandung lapisan yang lebih banyak
mengandung unsur persenyawaan logam sulfida.
Yang paling dalam adalah inti yang mengandung besi dan nikel. Tebal dari
masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalannya gelombang
gempa karena gelombang dibiaskan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan
gelombang pada lapisan tersebut.

B. Teori Pembentukan Bumi


1. Teori Nebula (kabut)

5
Proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya kita ini telah lama menjadi
bahan perdebatan diantara para ilmuwan. Banyak pemikiran-pemikiran yang telah
dikemukakan untuk menjelaskan terjadinya planit-planit yang menghuni Tata Surya kita
ini. Salah satu diantaranya yang merupakan gagasan bersama antara tiga orang
ilmuwan yaitu, Immanuel Kant, Pierre Marquis de Laplace. Agar kita dapat lebih
menghayati dan memahami sifat-sifat yang terkandung dan Helmholtz, adalah yang
beranggapan adanya suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang
tidak terlalu panas karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang
kemudian disebutnya sebagai awal-mula dari MATAHARI, digambarkannya sebagai
suatu benda (masa) yang bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam keadaan
berputar.
Gerakan tersebut menyebabkan Matahari ini secara terus-menerus akan
kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Akibat dari proses pengkerutan
tersebut, maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada
bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya
gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang
semula mengimbanginya, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari
Matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam
perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk
sejumlah planit-planit.

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah salunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh lmmanuel Kant (1755)
dan Piere De Laplace (1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa di jagal raya terdapat gas yang kemiduan berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk gumpalan kabut yang sangal
besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi
kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat(karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula
ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu

 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.

 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat
lingkaran yang kemudian kemudian membentuk matahari. Pada saat yang

6
bersamaan materi lainpunt erbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari
yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi malahari.

 Maleri-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakuk gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.

2. Teori Planetisimal

Karena ternyata masih ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kejadian-
kejadian didalam Tata Surya yang tidak berhasil dijelaskan dengan teori ini, maka
muncul teori-teori baru lainnya yang mencoba untuk memberikan gambaran yang lebih
sempurna. Salah satu nya adalah yang disebut dan dikenal sebagai teori Planetisimal
yang dicetuskan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini
mengemukakan adanya suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati
Matahari. Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk Matahari
akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita
ini terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut tersebut yang kemudian memisahkan diri
dari Matahari. Sesudah itu masih ada bermunculan teori-teori lainnya yang juga
mencoba menjelaskan terjadinya planit-planit yang mengitari Matahari. Tetapi rupanya
kesemuanya itu lebih memfokuskan terhadap pembentukan planit-planit itu sendiri saja
tanpa mempedulikan bagaimana sebenarnya Matahari itu sendiri terbentuk.
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika
bersama rekannya Thomas C. Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan.
Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

7
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal-
planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet
yang mengelilingi matahari.

3. Teori Pasang Surut

Hipotesa pasang surut pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun
1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari.
Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang
kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929
membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian
pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesa
tersebut.
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yaitu
bahwa sebuah bintang yang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas . Terjadi pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massanya bulan dan jauhnya jarak
bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika bintang bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang
tadi.

Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke

8
arah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari
dan mengalami proses pendinginan. Proses perdinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet- planet kecil
seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

4. Teori Bintang Kembar

Hipotesa bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada
tahun 1956. Hipotesa mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua
bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kemhar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gayagravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang
disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah panet-planet yang
mengelilinginya.

9
5. Teori Kondensasi

Hipotesa kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama


G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesa kondensasi menjelaskan bahwa
Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
raksasa.
Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk
piringan cakram Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang
berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan
tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet-planet. Dalam teorinya beliau juga
mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri
dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian
yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya
membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta
suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.

C. Teori Perkembangan Bumi


1.Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant
Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutantan karena
pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas, sehingga mengakibatkan bumi
tidak rata.

2.Teori Descartes dan Suess


Dalam teori ini dikerjakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah
pengerucutan dan semakin menyusut. Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan, lipatan
yang kita kenal sampai sekarang.Teori Desecartes dan Suess ini disebut teori kontraksi

10
3.Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Iall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh
Dana pada tahun 1873. Teori bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan
sedimen yang sangat tebal, ribuat meter dan memanjang seperti pada Pegunungan
Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen
yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidance (penurunan) pada dasar
cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses
orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan
sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi di
dalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya
cekungan, sehingga batu terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah
pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas
vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa
dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa
gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang
terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang
terdeformasi.

4. Hipotesa Pengapungan Benua (Continental Drift)


Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jeman mengemukakan
konsep Pengapungan Benua (Continental drift). Dalam The Origin of Continents and
Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu "super continent” yang disebut Pangaea (artinya
semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini
mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih
kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini.
Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen,
yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga
Gondwanaland.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi disebut dengan planet
biru. Bumi mengandung oksigen untuk kebutuhan makhluk hidup. Bumi terbentuk
sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Bumi melakukan perputaran pada porosnya
(rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata
surya. Selain Bumi didalam tata surya terdapat planet lain, yaitu Merkurius, Venus,
Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Menurut para ahli, banyak teori tentang pembentukan bumi, terori-teori tersebut
yaitu:
1. Teori Nebula
2. Teori Planetisimal
3. Teori Pasang Surut
4. Teori Bintang Kembar
5. Teori Kondensasi

B. Saran
Setelah mengetahui proses pembentukan bumi kita diharapkan selalu
bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh pencipta. Alam semesta beserta isinya
tidak terbentuk dengan sendirinya . Oleh karena itu, sebagai makhluk hidup yang
tinggal di bumi sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat bumi dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bintarto. 2006. GEOGRAFI SMA. Jakarta: Erlangga.

Sutamar, Mustafa. 2006. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Jakarta: Percetakan
Offcet.

Noor, Djauhari. 2009. TEORI PEMBENTUKAN BUMI DAN TEKTINIK LEMPENG.

13

Anda mungkin juga menyukai