Lembaga
Keuangan
Mikro
Pundi Sumatera
atas dukungan Tropical Forest Conservation Act (TFCA)
Saat ini, melalui dukungan dari Tropical Forest Conservation Act Penulis
(TFCA), Pundi Sumatera menfasilitasi beberapa LKM di desa- Romi Iskandar
desa sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, diantaranya Kopwan
Cahayo Alam di Muara Madras Kabupaten Merangin Provinsi
Jambi, LKM Suka Maju dan Simancuang Indah di Simacuang
Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat. Lembaga-
lembaga ini berkembang dengan jalannya masing-masing,
dengan peluang dan tantangan yang juga berbeda. Hal ini
dipengaruhi oleh kondisi budaya, sosial kemasyarakatan,
geografis, peran perangkat pemerintahan, termasuk juga
interaksinya dengan pihak lain.
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro i ii Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Pengantar Pundi Sumatera yang memang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
Lembaga Keuangan Mikro. Untuk itu kepada beliau kami mengu-
capkan banyak terimakasih. Ucapan terimakasih juga kami sampai-
Salah satu tantangan utama dalam upaya peningkatan kesejahteraan kan kepada penggiat LKM terutama yang telah menjalin kerjasama
masyarakat-khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar hutan- dengan lembaga kami di berbagai lokasi serta semua pihak yang
adalah minimnya akses terhadap pendanaan. Banyak potensi kegia- telah memungkinkan terwujudnya buku ini. Kami yakin apa yang
tan ekonomi masyarakat tidak dapat berkembang secara maksimal tertuang masih banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran
karena keterbatasan dukungan modal. Lembaga pendanaan formal sangatlah diharapkan.
adalah sesuatu yang “jauh”, baik dalam pengertian fisik karena ja-
rak tempat layanannya yang jauh dari kampung-kampung pinggir Semoga kehadiran buku saku ini menambah khazanah pengetahuan
hutan maupun dalam pengertian jauhnya gap antara kemampuan kita. Sedangkan untuk para penggiat LKM baik pengurus, anggota,
masyarakat dalam memenuhi standar dan persyaratan yang mer- pendamping, dinas/instansi pemerintah terkait, serta pihak-pihak
eka terapkan. lainnya, semoga buku ini dapat membantu dalam menumbuhkan
LKM yang kuat ditengah masyarakat.
Secara tradisional, sebenarnya masyarakat sudah lama memi-
liki system pendanaannya sendiri dalam berbagai bentuk. Arisan,
kongsi kematian, wirid yasinan, senam pagi, simpan pinjam dan
sejenisnya. Umumnya dasar ikatannya adalah solidaritas sosial da-
lam komunitas. Modal sosial yang ada ini sebenarnya dapat dijadi-
kan jawaban untuk kemandirian pendanaan di tengah masyarakat.
Namun saat bentuk-bentuk ikatan sosial ini ingin didorong lebih jauh
menjadi lembaga keuangan ditengah masyarakat, tantangannya Jambi, Juni 2015.
tidaklah mudah. Banyak kelompok-kelompok seperti itu yang ke-
mudian terjerembab saat berusaha melangkah naik kelas menjadi Mahendra Taher
lembaga keuangan. Direktur Eksekutif
Berangkat dari kondisi itulah buku ini kemudian disusun dan saat
ini berada ditangan pembaca yang budiman saat ini. Proses pe-
nyusunan buku ini juga sangat terbantu dengan kesediaan penulis
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro iii iv Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Daftar Isi Cara Praktis Menggunakan Buku Ini
Pengantar Penulis...........................................................................i Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang
menjalani proses dalam pengembagan LKM. Buku saku ini
Pengantar Pundi Sumatera........................................................... iii membantu untuk melihat potret nyata dari LKM yang ada, dapat
saling mengukur sejauh mana LKM tersebut telah berkembang
Daftar Isi ........................................................................................v dan dapat menilai seberapa besar potensi LKM tersebut
memberikan manfaat bagi para anggotanya atau memberikan
Cara Praktis Menggunakan Buku Ini............................................. vi kondisi yang juga dapat terjadi sebaliknya.
Materi 1. Tahapan Pembentukan LKM...........................................1 Pendamping dan pelaku LKM hanya tinggal membaca, lalu secara
jujur mengevaluasi kondisi LKMnya masing-masing. Selanjutnya
Materi 2. Kelengkapan Administrasi dan ......................................3 tinggal perlahan membenahi dan mendorong hingga dinamikanya
Kelembagaan LKM mendekati standar yang ada, lalu mengupayakan agar itu semua
dapat terus berjalan secara konsisten.
Materi 3. Penilaian Kinerja dan Kesehatan KSP..........................17
Tapi kembali lagi bahwa yang harus dipahami adalah
Materi 4. Administrasi Keuangan Koperasi..................................19 kelembagaan bukan sesuatu yang stagnan, melainkan dinamis.
Dalam prosesnya tidak terhindarkan bahwa akan terjadi turun-
Materi 5. Rapat Anggota Tahunan...............................................24 naik, jatuh-bangun, sukses atau bahkan gagal.
Materi 6. Sisa Hasil Usaha...........................................................26 Buku saku ini dapat menjadi pengingat sekaligus arahan bagi
pengelolaan LKM. Dengan membaca buku ini, diharapkan LKM
dapat berkembang sesuai dengan kapasitas, potensi dan kondisi-
Lampiran 1. Keputusan Menteri Negara ....................................27
kondisi pemungkinnya untuk berkembang.
Koperasi dan Pengusaha Kecil dan
Menengah nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008
tanggal 14 November 2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro v vi Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Materi 1 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART).
Tahapan Pembentukan LKM
Jadi KSM merupakan KSS yang sudah memiliki tujuan
Dibawah ini adalah 3 tahapan penting dalam pembentukan yang lebih jelas, lebih terorganisir, lebih terstruktur dan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pendamping lapangan dan mulai terdapat keteraturan dalam administrasi, baik
organisasi keuangan di level masyarakat, dapat melihat kembali administrasi kelembagaan maupun administrasi keuangan
di level mana sebuah organisasi keuangan masyarakat berada. yang tertulis.
1. Kelompok Solidaritas Sosial (KSS) Apabila KSM sudah memenuhi 45 indikator penilaian LKM
Solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan (lihat Materi 2), maka KSM sudah layak memenuhi syarat
antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada pembuatan badan hukum secara sah di wilayah Negara
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama Kesatuan Republik Indonesia.
dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama
(Durkheim, ahli sosiologi yang hidup antara 1858 - 1917). 3. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Kelompok Solidaritas Sosial menekankan pada keadaan Menurut Otoritas Jasa keuangan (OJK), LKM adalah
hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari lembaga keuangan yang secara khusus didirikan dengan
keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung maksud untuk memberikan jasa pengembangan usaha
nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik melalui
masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
melahirkan pengalaman emosional, sehingga kepada anggotanya dan masyarakat, pengelolaan
memperkuat hubungan antar mereka. simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari
Ini merupakan tahapan awal dimana sekelompok orang keuntungan.
berkumpul dengan kegiatan arisan, kongsi kematian, wirid
yasinan, senam pagi, simpan pinjam dan sejenisnya. Berdasarkan aturan dan perundangan, LKM dapat
Ikatannya adalah solidaritas sosial dalam komunitas. berbentuk koperasi atau bank perkreditan rakyat (BPR).
Aturan pengelolaan kelompok hanya berupa kebiasaan- Koperasi diatur oleh UU no. 25/1992 dan BPR diatur oleh
kebiasaan atau rutinitas yang diterima bersama dan UU no. 10/1998 serta BPRS UU. No.21/2008. Pembinaan
kesepakatan tidak tertulis lainnya. dan pengawasan koperasi dilakukan melalui Dinas
koperasi dan UKM. Pembinaan dan pengawasan BPR
KSS sudah memiliki tujuan, struktur organisasi, sama dengan bank umum lainnya, yaitu dilakukan oleh
mekanisme pertanggungjawaban, pembagian tugas dan OJK.
tata kelola organisasi yang jelas untuk setiap
penanggungjawab organisasi.
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 1 2 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Materi 2 diatas kertas yang diberi materai
yang cukup, serta ditanda-tangani
Kelengkapan Administrasi dan Kelembagaan LKM oleh para pendiri ketika pertama kali
LKM dinyatakan berdiri.
Kelengkapan administrasi dan kelembagaan yang harus dimiliki Daftar anggota pendiri, merupakan
koperasi berdasarkan kriteria yang dikembangkan terdiri dari 45 3 DAFTAR daftar yang mencantumkan nama
item penilaian. Kesehatan dan kinerja koperasi akan dapat dinilai ANGGOTA dan data orang atau pihak yang ikut
jika koperasi yang bersangkutan telah memenuhi seluruh item PENDIRI mendirikan LKM untuk pertama
tersebut. 45 kriteria tersebut meliputi: kalinya. Orang-orang yang termuat
dalam daftar anggota pendiri adalah
No ITEM PENILAIAN KETERANGAN orang secara moral dan komitmen
Berita acara pendirian LKM harus paling
1 BERITA ACARA merupakan kesepakatan tertulis bertanggungjawab terhadap
PENDIRIAN yang hadir dan yang menanda- kelangsungan hidup LKM.
BERMATERAI tangani lembar persetujuan secara Setiap perkumpulan atau organisasi
formal, dan menyatakan bahwa 4 ANGGARAN formal harus memiliki aturan dasar
mereka yang bertandatangan diatas DASAR DAN dan mekanisme pengambilan
kertas bermaterai tersebut dengan RUMAH keputusan sebagai pedoman
sengaja mendirikan sebuah lembaga TANGGA bersama dalam membesarkan
dengan maksud baik dan tidak organisasi, termasuk dalam hal ini
melanggar hukum. Dengan adanya LKM. Oleh karena itu LKM harus
berita acara pendirian LKM dalam memiliki Anggaran Dasar dan
selembar kertas bermaterai cukup, Anggaran Rumah Tangga yang
membuktikan bahwa para pendiri sudah disepakati bersama dan
memiliki komitmen untuk mendirikan menjadi acuan dalam menjalankan
dan membesarkan LKM dengan kegiatannya.
cara-cara bermartabat dan Catatan uang masuk adalah rekap
kesediaan LKM sebagai institusi 5 CATATAN UANG bukti tertulis seluruh transaksi aliran
untuk mematuhi perundang- MASUK uang masuk ke kas LKM sesuai
undangan dan peraturan yang dengan urutan tanggal dan bukti
berlaku. terjadinya transaksi baik dari anggota
Perjanjian pendirian bermaterai, LKM maupun dari pihak lainnya.
2 PERJANJIAN merupakan butir-butir komitmen Catatan uang keluar adalah rekap
PENDIRIAN bersama para pendiri ketika pertama 6 CATATAN UANG bukti tertulis seluruh transaksi aliran
BERMATERAI kali LKM didirikan. Butir-butir KELUAR uang keluar dari kas LKM sesuai
komitmen bersama ketika pendirian dengan urutan tanggal dan bukti
ini menjadi pengikat moral dan terjadinya transaksi baik yang
menjadi acuan norma aturan yang ditujukan kepentingan LKM, anggota
akan menjadi pedoman bersama atau pihak lainnya.
dalam menjalankan kegiatan dan
membesarkan LKM. Butir-butir
komitmen (perjanjian) dituangkan
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 3 4 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Laporan keuangan LKM terdiri dari Bukti iuran anggota merupakan bukti
7 LAPORAN neraca, rugi/laba, perubahan modal 11 BUKTI IURAN tertulis yang menerangkan iuran
KEUANGAN dan jika diperlukan dapat juga ANGGOTA yang dikeluarkan (dibayarkan) oleh
disusun laporan arus kas. Laporan anggota ke LKM karena
keuangan disusun minimal setiap kewajibannya kepada LKM sesuai
tahun kegiatan LKM, tetapi sangat dengan kepentingan dan
dianjurkan agar lebih mudah dalam kesepakatan antara anggota dengan
melakukan kontrol terhadap LKM pihak LKM. Bukti harus
laporan keuangan disusun setiap mencantumkan hari/tanggal, jumlah
bulan atau semester. iuran, keterangan iuran dan tanda
Bukti rapat tahunan anggota adalah tangan anggota yang bersangkutan.
8 BUKTI RAPAT bukti tertulis bahwa LKM Bukti pembagian hasil usaha
TAHUNAN mengadakan rapat tahunan anggota, 12 BUKTI untuk yang berhak adalah bukti
ANGGOTA minimal diadakan satu kali pertahun PEMBAGIAN tertulis yang menerangkan bahwa
akuntansi. Rapat tahunan anggota HASIL UNTUK LKM telah mengeluarkan
merupakan forum sosialisasi dan YANG BERHAK (membayarkan) sisa hasil usaha satu
laporan pertanggungjawaban, tahun akuntansi kepada anggota
musyawarah, penetapan program sesuai dengan haknya dan aturan
kerja, kebijakan umum dan strategis yang berlaku. Bukti pembagian hasil
LKM. usaha untuk anggota harus
Bukti rapat anggota diluar rapat mencantumkan nama anggota,
9 BUKTI RAPAT tahunan adalah bukti tertulis bahwa hari/tanggal, jumlah iuran,
ANGGOTA LKM mengadakan rapat anggota keterangan iuran dan tanda tangan
DILUAR RAPAT yang jumlah (rapat)nya tidak dibatasi anggota yang bersangkutan.
TAHUNAN dalam periode satu tahun akuntansi.
Rapat anggota dapat menjadi forum Tata cara untuk menjadi anggota
sosialisasi dan diskusi, musyawarah, 13 TATA CARA merupakan aturan, prosedur,
pengevaluasian program kerja, dan UNTUK MENJADI persyaratan, kegiatan dan bukti
penampungan ide-ide anggota. ANGGOTA tertulis bagaimana seseorang
Bukti transaksi anggota merupakan dapat menjadi anggota LKM. Semua
10 BUKTI bukti-bukti tertulis yang menerangkan tata cara untuk menjadi anggota LKM
TRANSAKSI seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan harus dibuat secara tertulis dan
ANGGOTA (dibayarkan) oleh anggota ke LKM disosialisasikan kepada calon
untuk mendapatkan pelayanan dari anggota secara jujur, transparan,
LKM sesuai dengan kepentingan dan sesuai dengan aturan dan tanpa
kesepakatan antara anggota dengan diskriminasi.
pihak LKM. Bukti harus Tata cara membayar iuran/tabungan
mencantumkan hari/tanggal, jumlah 14 TATA CARA merupakan aturan, prosedur,
biaya, keterangan kegunaan dan MEMBAYAR persyaratan, kegiatan, dan bukti
tanda tangan anggota yang IURAN/ tertulis bagaimana seseorang dapat
bersangkutan. TABUNGAN membayar iuran/tabungannya
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 5 6 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
sebagai anggota LKM. Semua tata anggota secara jujur, transparan,
cara untuk membayar iuran/tabungan sesuai dengan aturan dan tanpa
tersebut harus dibuat secara tertulis diskriminasi.
dan disosialisasikan kepada anggota Bukti tata cara membayar
secara jujur, transparan, sesuai 18 BUKTI TATA iuran/tabungan anggota merupakan
dengan aturan dan tanpa CARA seluruh alat peraga yang
diskriminasi. MEMBAYAR menunjukan aturan, prosedur,
Tata cara mendapatkan pinjaman IURAN/TABUNG persyaratan, kegiatan, dan bukti
15 TATA CARA merupakan aturan, prosedur, AN tertulis bagaimana seseorang dapat
MENDAPATKAN persyaratan, kegiatan, dan bukti membayar iuran/tabungan sebagai
PINJAMAN tertulis bagaimana seseorang anggota LKM. Semua bukti tata cara
mendapatkan pinjaman dari LKM untuk membayar iuran/tabungan
sebagai anggota. Semua tata cara tersebut harus dapat dibuktikan
untuk mendapatkan pinjaman secara fisik atau tertulis,
tersebut harus dibuat secara tertulis didokumentasikan dan
dan disosialisasikan kepada anggota disosialisasikan kepada anggota
secara jujur, transparan, sesuai secara jujur, transparan, sesuai
dengan aturan dan tanpa dengan aturan dan tanpa
diskriminasi. diskriminasi.
Tata cara pembayaran/pelunasan Bukti tata cara untuk mendapatkan
pinjaman merupakan aturan, 19 BUKTI TATA pinjaman sebagai anggota LKM
16 TATA CARA prosedur, persyaratan, kegiatan, dan CARA merupakan seluruh alat peraga yang
PEMBAYARAN bukti tertulis bagaimana seseorang MENDAPATKAN menjelaskan aturan, prosedur,
PINJAMAN membayar/melunasi pinjaman dari PINJAMAN persyaratan, kegiatan, dan bukti
LKM sebagai anggota. Semua tata tertulis bagaimana seorang
cara untuk membayar/melunasi mendapatkan pinjaman sebagai
pinjaman tersebut harus dibuat anggota LKM. Semua bukti tata cara
secara tertulis dan disosialisasikan untuk mendapatkan pinjaman
kepada anggota secara jujur, tersebut harus dapat dibuktikan
transparan, sesuai dengan aturan secara fisik atau tertulis,
dan tanpa diskriminasi. didokumentasikan dan
Bukti tata cara menjadi anggota disosialisasikan kepada anggota
17 BUKTI TATA merupakan seluruh alat peraga yang secara jujur, transparan, sesuai
CARA UNTUK menggambarkan aturan, prosedur, dengan aturan dan tanpa
MENJADI persyaratan, kegiatan, dan bukti diskriminasi.
ANGGOTA tertulis bagaimana seseorang dapat Bukti tata cara untuk
menjadi anggota LKM. Semua bukti 20 BUKTI membayar/melunasi pinjaman
tata cara untuk menjadi anggota LKM TATA CARA sebagai anggota LKM merupakan
harus dapat dibuktikan secara fisik PEMBAYARAN seluruh alat peraga yang
atau tertulis, didokumentasikan dan PINJAMAN menjelaskan aturan, prosedur,
disosialisasikan kepada calon persyaratan, kegiatan dan bukti
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 7 8 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
tertulis bagaimana seorang dapat dengan aturan dan tanpa
membayar/melunasi pinjaman diskriminasi.
sebagai anggota LKM. Semua bukti Pembagian tanggungjawab dan
tata cara untuk membayar/melunasi 23 PEMBAGIAN tugas yaitu pembagian
pinjaman tersebut harus dapat TANGGUNGJAW tanggungjawab, tugas dan
dibuktikan secara fisik atau tertulis, AB DAN TUGAS kewenangan untuk menjalankan
didokumentasikan dan organisasi sesuai dengan Anggaran
disosialisasikan kepada anggota Dasar, Anggaran Rumah Tangga
secara jujur, transparan, sesuai dan tidak melanggar peraturan serta
dengan aturan dan tanpa perundang-undangan yang berlaku.
diskriminasi. Pembagian tanggungjawab, tugas
Bentuk laporan keuangan yaitu dan kewenangan dalam organisasi
21 BENTUK kerangka isi dari laporan neraca, LKM harus dapat dibuktikan secara
LAPORAN laporan rugi laba, laporan perubahan fisik dan tertulis yang mencerminkan
KEUANGAN modal dan laporan arus kas yang keadaan sebenarnya,
memenuhi syarat peraturan dan didokumentasikan dan
Pernyataan Standar Akuntansi disosialisasikan kepada seluruh
(PSAK) yang berlaku. Bentuk pengurus dan anggota secara jujur,
laporan keuangan dapat dibuktikan transparan, sesuai dengan aturan
secara fisik dan tertulis sesuai dan tanpa diskriminasi.
dengan keadaan yang Jumlah aset yaitu jumlah
mencerminkan keadaan yang 24 JUMLAH ASET keseluruhan harta kekayaan yang
sebenarnya, didokumentasikan dan dimiliki oleh LKM secara sah dan
disosialisasikan kepada anggota dapat dibuktikan menurut peraturan
secara jujur, transparan, sesuai dan prinsip akuntasi yang berlaku.
dengan aturan dan tanpa Perkembangan jumlah aset dari
diskriminasi. setiap periode tahun akuntansi
Bentuk struktur organisasi yaitu mencerminkan kemajuan yang
22 BENTUK susunan garis kewenangan dan diperoleh oleh LKM dan menjadi
STRUKTUR pertanggungjawaban LKM secara prestasi pengurus bersama anggota.
ORGANISASI organisasi yang sesuai dengan Jumlah anggota yakni jumlah
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah 25 JUMLAH keseluruhan anggota LKM yang
Tangga dan tidak melanggar ANGGOTA tercatat secara sah dan dapat
peraturan serta perundang-undangan dibuktikan menurut Anggaran Dasar,
yang berlaku. Bentuk struktur Anggaran Rumah Tangga serta
organisasi LKM dapat dibuktikan peraturan yang berlaku.
secara fisik dan tertulis yang Perkembangan jumlah anggota dari
mencerminkan keadaan sebenarnya, setiap periode tahun akuntansi
didokumentasikan dan mencerminkan kemajuan LKM
disosialisasikan kepada anggota dalam memberi manfaat kepada
secara jujur, transparan, sesuai anggota, sehingga menarik
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 9 10 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
masyarakat mendaftar untuk menjadi kemudian dikurangi dengan pajak.
anggota LKM. Perkembangan jumlah simpanan dari
Jumlah karyawan yakni jumlah setiap periode tahun akuntansi
26 JUMLAH keseluruhan karyawan LKM yang jumlah laba tahun lalu mencerminkan
KARYAWAN bekerja dan menerima pertambahan kekayaan LKM secara
gaji/upah/bonus/imbalan lainnya, internal dari satu periode akuntansi.
tercatat secara sah dan dapat Rencana jumlah aset tahun lalu yaitu
dibuktikan menurut peraturan yang 30 RENCANA jumlah keseluruhan harta kekayaan
berlaku. Perkembangan jumlah JUMLAH ASET yang dimiliki oleh LKM secara sah,
karyawan dari setiap periode tahun TAHUN LALU dapat dibuktikan menurut peraturan
akuntansi mencerminkan kemajuan dan prinsip akuntansi berlaku, yang
aktivitas dan beban kerja LKM dalam direncanakan pada tahun lalu
memberikan pelayanan kepada dengan harapan realisasinya terjadi
anggota. pada akhir tahun. Perbandingan
Jumlah pinjaman adalah jumlah jumlah realisasi aset yang
27 JUMLAH semua pinjaman yang telah direncanakan tahun lalu dengan
PINJAMAN dikucurkan kepada anggota yang realisasi jumlah aset pada akhir dari
tercatat menurut aturan akuntansi setiap periode tahun akuntansi
dan dapat dibuktikan menurut mencerminkan pertambahan
peraturan yang berlaku. kekayaan yang diperoleh oleh LKM
Perkembangan jumlah pinjaman dari dan menjadi ukuran kinerja pengurus
setiap periode tahun akuntansi dalam mengelola LKM.
mencerminkan kemajuan volume dan Rencana jumlah anggota tahun lalu
kapasitas keuangan LKM dalam 31 RENCANA merupakan jumlah keseluruhan
memberikan pelayanan kepada JUMLAH anggota LKM yang tercatat secara
anggota. ANGGOTA sah yang direncanakan tahun lalu
Jumlah simpanan anggota adalah TAHUN LALU untuk direalisasikan sampai akhir
28 JUMLAH jumlah total simpanan anggota yang tahun berikutnya. Perbandingan
SIMPANAN tercatat menurut aturan akuntansi jumlah anggota yang direncanakan
ANGGOTA dan dapat dibuktikan menurut dengan jumlah realisasi diakhir tahun
peraturan yang berlaku. mencerminkan kemajuan jumlah
Perkembangan jumlah simpanan dari penerima manfaat atas keberadaan
setiap periode tahun akuntansi LKM.
mencerminkan kewajiban dan Rencana jumlah karyawan tahun lalu
kapasitas internal keuangan LKM 32 RENCANA adalah jumlah orang yang bekerja
dalam memberikan pelayanan JUMLAH dan menerima
kepada anggota. KARYAWAN gaji/upah/bonus/imbalan lainnya,
Jumlah laba tahun lalu adalah jumlah TAHUN LALU tercatat secara sah pada LKM yang
29 JUMLAH LABA sisa hasil usaha yang diperoleh oleh direncanakan tahun lalu untuk di
TAHUN LALU LKM secara sah yang dihitung dari realisasikan sampai akhir tahun.
selisih pendapatan dengan biaya, Perbandingan jumlah karyawan
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 11 12 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
yang direncanakan dengan jumlah diperoleh oleh LKM dan menjadi
realisasi diakhir tahun mencerminkan ukuran kinerja pengurus dalam
kemajuan jumlah penerima manfaat mengelola LKM dalam kegiatan
terutama gaji/upah/bonus/imbalan tahun depan.
lainnya atas keberadaan LKM. Rencana jumlah anggota tahun
Rencana jumlah pinjaman anggota 36 RENCANA depan adalah jumlah keseluruhan
33 RENCANA tahun lalu adalah jumlah semua JUMLAH anggota LKM yang tercatat secara
JUMLAH pinjaman yang direncanakan untuk ANGGOTA sah yang direncanakan untuk tahun
PINJAMAN dikucurkan kepada anggota sampai TAHUN DEPAN depan. Perkiraan pertambahan
ANGGOTA akhir tahun berjalan. Perbandingan jumlah anggota yang direncanakan
TAHUN LALU jumlah pinjaman yang direncanakan mencerminkan optimisme pengurus
dengan jumlah realisasi dari setiap akan kemajuan jumlah penerima
periode tahun akuntansi manfaat atas keberadaan LKM pada
mencerminkan kemampuan tahun depan.
manajerial LKM untuk meningkatkan Rencana jumlah karyawan tahun
volume dan kapasitas keuangan 37 RENCANA depan adalah jumlah orang yang
LKM dalam memberikan pelayanan JUMLAH bekerja dan menerima
pinjaman kepada anggota. KARYAWAN gaji/upah/bonus/imbalan lainnya,
Rencana jumlah simpanan anggota TAHUN DEPAN tercatat secara sah pada LKM yang
34 RENCANA tahun lalu adalah jumlah semua direncanakan untuk tahun depan.
JUMLAH simpanan anggota yang Pertambahan jumlah karyawan yang
SIMPANAN direncanakan sampai akhir tahun direncanakan mencerminkan
ANGGOTA berjalan. Perbandingan jumlah kemajuan jumlah penerima manfaat
TAHUN LALU simpanan yang direncanakan terutama gaji/upah/bonus/imbalan
dengan jumlah realisasi simpanan lainnya atas keberadaan LKM untuk
dari setiap periode tahun akuntansi tahun depan.
mencerminkan kemampuan Rencana jumlah pinjaman
manajerial LKM untuk meningkatkan 38 RENCANA anggota tahun depan adalah jumlah
volume, kapasitas keuangan LKM JUMLAH semua pinjaman yang
dan meningkatkan kepercayaan PINJAMAN direncanakan untuk dikucurkan
anggota. ANGGOTA kepada anggota pada kegiatan tahun
Rencana jumlah aset tahun depan TAHUN DEPAN mendatang. Pertambahan jumlah
yaitu jumlah keseluruhan harta pinjaman yang direncanakan dari
kekayaan yang dimiliki oleh LKM setiap periode tahun akuntansi
35 RENCANA secara sah, dapat dibuktikan mencerminkan kemampuan dan
JUMLAH ASET menurut peraturan dan prinsip harapan manajerial LKM untuk
TAHUN DEPAN akuntansi berlaku, yang peningkatan volume dan kapasitas
direncanakan pada untuk akhir tahun keuangan LKM dalam memberikan
depan. Perkiraan dan rencana aset pelayanan pinjaman kepada
tahun depan mencerminkan anggota.
pertambahan kekayaan yang
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 13 14 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Rencana jumlah simpanan anggota Mitra kerja dengan Lembaga
39 RENCANA tahun depan adalah jumlah semua 43 LSM Swadaya Masyarakat (LSM),
JUMLAH simpanan anggota yang merupakan bentuk kerjasama formal
SIMPANAN direncanakan dapat dicapai pada dengan LSM yang saling
ANGGOTA tahun mendatang. Pertambahan menguntungkan bagi kedua belah
TAHUN DEPAN jumlah simpanan yang direncanakan pihak. Adanya kerjasama dengan
mencerminkan kemampuan optimis LSM mencerminkan pengakuan
dari manajerial LKM untuk terhadap kredibilitas dan eksistensi
meningkatkan volume, kapasitas LKM di tengah masyarakat.
keuangan LKM dan meningkatkan Komputer merupakan alat yang
kepercayaan anggota terhadap LKM. 44 SUDAH ADA sangat berguna dalam pengelolaan
Mitra kerja dengan perusahaan MENGGUNAKAN administrasi LKM. Diharapkan degan
40 SUDAH ADA merupakan bentuk kerjasama formal KOMPUTER penggunaan komputer administrasi
MITRA KERJA dengan pihak ketiga yang saling ATAU BELUM LKM lebih rapi dan tertata dengan
SELAIN menguntungkan bagi kedua belah baik.
ANGGOTA: pihak. Adanya kerjasama dengan Software atau pranti lunak
PERUSAHAAN pihak perusahaan baik swasta 45 SUDAH PAKAI merupakan alat operasi komputer
ataupun Badan Usaha Milik Negara SOFTWARE yang sangat berguna dalam
mencerminkan kredibilitas LKM ATAU BELUM pengelolaan administrasi LKM
sebagai entitas bisnis. terutama administrasi keuangan.
Mitra kerja dengan bank merupakan Diharapkan degan penggunaan
41 BANK bentuk kerjasama formal dengan software administrasi keuangan LKM
pihak bank yang saling lebih rapi, tertata dengan baik dan
menguntungkan bagi kedua belah tepat waktu dalam penyelesaian
pihak. Adanya kerjasama dengan laporan keuangannya.
pihak bank baik swasta ataupun
bank milik negara mencerminkan
kredibilitas LKM sebagai lembaga
keuangan.
Mitra kerja dengan pemerintahan
42 PEMERINTAH merupakan bentuk kerjasama formal
dengan pihak pemerintah/dinas
terkait yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak. Adanya
kerjasama dengan pihak pemerintah
mencerminkan pengakuan terhadap
kredibilitas dan eksistensi LKM
sebagai organisasi yang ada dalam
wilayah hukum negara.
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 15 16 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Materi 3 e. Likuiditas;
Penilaian pada rasio kas dan rasio pinjaman yang
Penilaian Kinerja dan Kesehatan KSP diberikan terhadap dana yang diterima
Koperasi simpan pinjam (KSP) merupakan lembaga keuangan f. Kemandirian dan pertumbuhan;
yang melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran Penilaian pada rentabilitas asset, rentabilitas modal
dana dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan sendiri dan kemandirian operasional pelayanan
atau anggotanya. KSP perlu dikelola secara profesional sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan lembaga keuangan, g. Jatidiri koperasi.
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan Penilaian pada rasio partisipasi bruto dan rasio promosi
manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat ekonomi anggota.
di sekitarnya.
Setiap aspek penilaian kesehatan tersebut diberikan bobot
Penilaian kesehatan dan kinerja koperasi dilakukan berdasarkan penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah KSP. Penilaian terhadap setiap aspek tersebut dilakukan dengan
Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008. Tentang menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0 sampai
pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit dengan 100. Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai
simpan pinjam. Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP meliputi serta persyaratan dan tatacara penilaian kesehatan KSP
penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut: menggunakan pedoman sebagai mana terdapat dalam lampiran 1
dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil
a. Permodalan; dan Menengah nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tanggal 14
Penilaian pada rasio modal sendiri, rasio modal sendiri November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian
terhadap pinjaman yang berisiko, dan rasio kecukupan Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
modal (Lampiran 1)
b. Kualitas aktiva produktif;
Penilaian rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman yang diberikan, rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, rasio
cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dan rasio
pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
c. Manajemen;
Aspek manajemen yang dinilai dari aspek manajemen
umum, kelembagaan, manajemen permodalan,
manajemen aktiva, dan manajemen likuiditas
d. Efisiensi;
Penilaian pada rasio operasi pelayanan terhadap
partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap partisipasi
netto, dan rasio efisiensi pelayanan.
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 17 18 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Materi 4 Setiap transaksi keuangan dijelaskan secara detil dalam
kartu pencatatan transaksi keuangan atau kartu jurnal:
Administrasi Keuangan Koperasi
Kartu Pencatatan Transaksi Keuangan
Buku Pembantu Koperasi yang harus ada dalam pengelolaan Pengesahan Penerimaan/Pengeluaran Tunai
koperasi antara lain :
1. Buku kas kasir di ba ya r ol eh: di teri ma ol eh: di keta hui ol eh:
BUKU BESAR
Kode Akun :
Nama Akun: lembar ke
(.......................) (.......................)
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 19 20 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Untuk mempermudah sistem akutansi, dibuat daftar akun 2. Buku Simpanan anggota
keuangan sederhana: Buku simpanan anggota merupakan buku tempat
mencatat simpanan dari masing – masing anggota. Buku
DAFTAR AKUN KEUANGAN SEDERHANA simpanan ini dibuat untuk setiap anggota. Pada buku
Sisi Debit Sisi Kredit
1. Aset 2. Kewajiban simpanan ini dicatat juga saldo awal, penambahan dan
1.1.00
1.2.00
Kas ditangan
Bank
2.1.00
2.2.00
Kewajiban pada anggota
Hutang usaha
pengurangan simpanan.
1.3.00 Piutang 2.3.00 Kewajiban jangka panjang
1.4.00 Persediaan Daftar Simpanan Pokok & Simpanan Wajib Anggota Tahun ...........
lembar ke
1.5.00 Investasi 3. Modal Nomor Simpanan Simpanan Wajib
Nama
1.6.00 Peralatan dan inventaris 3.1.00 Modal anggota Anggota Pokok SW awal ja n fe b ma r a pr mei jun jul a gt se p okt nov des jumlah SW
DAFTAR AKUN KEUANGAN STANDAR jumlah SP pada lembar ini Rp jumlah SW pada lembar ini Rp
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 21 22 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
3. Buku Piutang Materi 5
Buku pembantu yang berisi rincian pinjaman pada tiap-
tiap anggota
Rapat Anggota Tahunan (RAT)
form pencatatan transaksi hutang/piutang
tahun lembar ke
Surat
Perjanjian
Nama
Kreditur/Debitur Jumlah/Sisa
Uraian Pinjaman
Bunga
Rp / x Cicilan
Pembayaran Angsuran Pinjaman Dan Denda Saldo Akhir
Pinjaman
RAT merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi sebagai media
bagi pengurus dan pengawas dalam mempertanggunjawabkan
Pinjaman dibayar Ja n feb ma r a pr mei jun jul a gt s ep okt nov des
Persiapan RAT
Yang perlu dipersiapkan agar RAT dapat berjalan lancar dan
sukses antara lain:
1. Laporan keuangan dalam bentuk neraca,
2. Laporan Rugi/laba,
jumlah bunga pada lembar ini Rp jumlah pinjaman pada lembar ini
3. Laporan Daftar pembagian SHU.
jumlah cicilan diterima bulanan
jumlah denda diterima bulanan 4. Pembentukan Panitia yang akan memfasilitasi RAT.
5. Persiapan tempat, konsumsi dan pengeras suara.
4. Buku Hutang 6. Daftar pihak yang harus diundang hadir.
Buku pembantu yang berisi rincian utang koperasi kepada
pihak kreditur / pihak ke 3 Agenda RAT
1. Acara pembukaan;
2. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pernyataan:
form pencatatan transaksi hutang/piutang
tahun lembar ke
Uraian Pinjaman Saldo
a. Diterima,
Surat Nama Pembayaran Angsuran Pinjaman Jumlah
Jumlah/Sisa Bunga per Akhir
Perjanjian Kreditur/Debitur Rp / x Cicilan Bunga
Pinjaman cicilan Ja n fe b ma r a pr mei jun jul a gt s e p okt nov des Pinjaman
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 23 24 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Materi 6
aturan pendukung lainnya.
Contoh : keanggotaan, kekayaan anggota, bidang
Sisa Hasil Usaha (SHU)
administrasi, pembagian kerja dan hubungan kerja,
bidang usaha, bidang keuangan SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
4. Penyampaian rencana pengurus untuk satu tahun ke tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban
depan dan masukan anggota. lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan
5. Pemilihan/pergantian pengurus atau pengawas (jika ada)
6. Pembagian SHU (jika ada) Aturan Pembagian SHU
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 25 26 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Draft Htl Maharani 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Agustus 2008 Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 8.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3540);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang
Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah (Lembaran
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 24.
USAHA KECIL DAN MENENGAH Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
REPUBLIK INDONESIA 3549);
NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
TENTANG Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT 1995 Nomor 19. Tambahan Lembaran Negara Republik
SIMPAN PINJAM KOPERASI Indonesia Nomor 3501);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran Negara Republik
REPUBLIK INDONESIA
Indonesia Tahun 1998 Nomor 47; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3744);
Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 Tentang
Koperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukan
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana dari
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
anggotanya, yang perlu dikelola secara profesional sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan Koperasi 7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 Tentang
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan Perkoperasian.
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada 8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha
anggota dan masyarakat di sekitarnya; Kecil dan Menengah Nomor: 98/Kep/M.KUKM/X/2004
b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam dan tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi
Unit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai dengan dengan 9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha
prinsip kehati-hatian dan kesehatan sebagaimana Kecil dan Menengah Nomor: 123/Kop/M.KUKM/X/2004
dimaksud pada huruf a, maka Keputusan Menteri Koperasi tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalam
Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran
194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan
Penilaian Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Kabupaten/Kota;
Pinjam sudah tidak sesuai sehingga perlu dilakukan
penyempurnaan; 10. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor : 124/KEP/M.KUKM/X/2004
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud tentang Penugasan Pejabat yang berwenang untuk
dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Memberikan Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan
Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di Tingkat
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Nasional;
Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3502);
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 293 30 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
18. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) adalah plafon pinjaman baik 33. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya maupun bidang koperasi
pengurus dalam rangka meminimalisasi terjadinya pinjaman bermasalah.
19. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha (untuk KSP)
atau Hasil Usaha (untuk USP Koperasi) yang terdiri atas cadangan umum dan BAB II
cadangan risiko. TUJUAN, SASARAN DAN LANDASAN KERJA
20. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan untuk pemupukan
modal dan pengembangan usaha. Pasal 2
21. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang dimaksudkan untuk menutup Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi bertujuan untuk
risiko apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih. memberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi, dan masyarakat
22. Likuiditas adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untuk memenuhi agar KSP dan USP Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha simpan pinjam,
kewajiban jangka pendek. berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, sesuai dengan prinsip kehati-
hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan
23. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah perbandingan antara memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di
sisa hasil usaha sebelum pajak yang diperoleh dengan kekayaan yang dimiliki sekitarnya .
KSP dan atau USP Koperasi.
24. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh sisa hasil usaha dan Pasal 3
atau kemampuan USP Koperasi untuk memperoleh hasil usaha.
Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah :
25. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untuk a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan mantap
memberikan manfaat kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan sesuai dengan jatidiri koperasi .
anggotanya. b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan
26. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dinilai profesional.
dengan uang, yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan
memperkuat struktur permodalan KSP dan atau USP dalam meningkatkan atau anggotanya.
kegiatan usahanya.
Pasal 4
27. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan (MEPPP) adalah
manfaat yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan calon anggota
Landasan Kerja Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah sebagai
pada saat bertransaksi dengan KSP atau USP Koperasi.
berikut:
28. Manfaat Sisa Hasil Usaha adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) bagian anggota
a. KSP dan USP Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan
yang diperoleh satu tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasi
nilai-nilai, norma dan prinsip Koperasi sehingga dapat dengan jelas
anggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP atau USP Koperasi.
menunjukkan perilaku koperasi.
29. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat MEPPP ditambah Manfaat
b. KSP dan USP Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota untuk mandiri
SHU.
dalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota pengusaha) atau
30. Pejabat Penilai Kesehatan KSP dan atau USP Koperasi yang selanjutnya kekurangan likuiditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga berlaku asas
disebut Pejabat Penilai adalah pejabat yang ditetapkan oleh Menteri Negara menolong diri sendiri (self help).
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenang
c. Maju mundurnya KSP dan USP Koperasi menjadi tanggung jawab seluruh
untuk memberikan penilaian kesehatan.
anggota sehingga berlaku asas tanggung jawab pribadi (self responsibility)
31. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Negara
d. Anggota pada KSP dan USP Koperasi berada dalam satu kesatuan sistem kerja
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenang
Koperasi, diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan ART
untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
KSP atau Koperasi yang menyelenggarakan USP.
Menengah memberikan Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi. e. KSP dan USP Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang lebih besar
kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan oleh
32. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan
lembaga keuangan lainnya.
Usaha Kecil dan Menengah.
BAB IV (1) Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh pejabat penilai
PENETAPAN KESEHATAN KSP DAN USP KOPERASI kesehatan KSP dan USP Koperasi yang diangkat oleh Menteri dan bertugas
pada Instansi yang membidangi Koperasi ditingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten
Pasal 6 dan Kota.
(2) Setiap KSP dan USP Koperasi yang telah dinilai diberikan sertifikat predikat
(1) Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap aspek- tingkat kesehatan dengan pengaturan sebagai berikut :
aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipergunakan untuk menetapkan a. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya di Kabupaten atau Kota yang
predikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) bersangkutan oleh Bupati atau Walikota atau pejabat yang berwenang atas
golongan yaitu: nama Menteri
a. Sehat;
b. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
b. Cukup sehat;
Kabupaten atau Kota dalam satu Provinsi oleh Gubernur atau pejabat yang
c. Kurang sehat;
berwenang atas nama Menteri.
d. Tidak sehat; atau;
e. Sangat tidak sehat. c. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Provinsi oleh Deputi atas nama Menteri
(2) Penetapan predikat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan skor sebagai berikut: (3) Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi oleh pejabat yang berwenang
pada tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota dilaporkan kepada Deputi,
a. Skor penilaian sama dengan 80 sampai 100, termasuk dalam predikat dengan dilengkapi :
”Sehat”;
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 337 34 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro8
a. Kertas kerja penilaian KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan. Lampiran.1
Lampiran.1: : Keputusan
Keputusan Menteri
Menteri Negara Koperasi
Negara Koperasi
b. Laporan keuangan KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan. Pengusaha
PengusahaKecil
KecilDan
Dan Menengah
Menengah
Nomor
Nomor : : 20/Per/M.KUKM/XI/2008
20/Per/M.KUKM/XI/2008
c. Salinan atau fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi. Tanggal
Tanggal : : 1414November
November2008
2008
(4) Tatacara pelaksanaan teknis penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi diatur Tentang
Tentang : : Petunjuk
Petunjuk Pelaksanaan
Pelaksanaan Penilaian
Penilaian
lebih lanjut oleh Deputi. Kesehatan
KesehatanKoperasi
Koperasi Simpan PinjamDan
Simpan Pinjam Dan
Unit
UnitSimpan
SimpanPinjam
Pinjam
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN PETUNJUK PELAKSANAAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN
PENILAIANKESEHATAN
KESEHATAN KOPERASI SIMPAN
KOPERASI SIMPAN
PINJAM DAN
PINJAM UNIT
DAN SIMPAN
UNIT SIMPANPINJAM
PINJAM
Pasal 9
I. I.BOBOT PENILAIAN
BOBOT PENILAIAN ASPEKASPEK DAN DAN KOMPONEN
KOMPONEN
(1) Pengangkatan pejabat penilai kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. Dalam melakukan
1. Dalam melakukan penilaian
penilaiankesehatan
kesehatanKSPKSP dan
dan USP Koperasi, maka
USP Koperasi, maka
8, dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak tanggal terhadap aspek
terhadap aspekyang yang dinilai
dinilaidiberikan
diberikan bobot
bobot penilaian sesuai dengan
penilaian sesuai dengan
berlakunya peraturan ini. besarnya pengaruh
besarnya pengaruh terhadap
terhadapkesehatan
kesehatankoperasi
koperasitersebut.
tersebut.
(2) Selama pejabat penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagai mana 2. Penilaian aspek
2. Penilaian dilakukan
aspek dilakukan dengan
denganmenggunakan
menggunakan nilai
nilai yang dinyatakan
yang dinyatakan
dimaksud dalam Pasal 8 belum diangkat oleh Menteri, maka penilaian dalam angka
dalam 0 sampai
angka 0 sampai dengan
dengan 100.
100.
kesehatan terhadap KSP dan USP Koperasi diselenggarakan oleh Deputi atau
penilai yang ditugaskan oleh Deputi. Bobot penilaian
Bobot terhadap
penilaian terhadapaspek
aspek dan
dankomponen
komponentersebut
tersebut ditetapkan
ditetapkan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
No AspekAspek
No Bobot
Bobot
BAB V yg yg Komponen
Komponen Penilaian
Penilaian
PENUTUP DinilaiDinilai
1 1Permodalan
Permodalan 1515
Pasal 10
a. Rasio Modal
a. Rasio Sendiri
Modal terhadap
Sendiri Total
terhadap Asset
Total Asset 66
(1) Dengan diberlakukannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Koperasi dan ModalModal
sendiri
sendiri
x 100%
AssetAsset x 100%
Total Total
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 194/KEP/M/X/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan
b. Rasio Modal
b. Rasio Sendiri
Modal terhadap
Sendiri Pinjaman
terhadap diberikan
Pinjaman diberikanyang
yangberisiko
berisiko 66
Pinjam Koperasi dinyatakan tidak berlaku.
Modal sendiri
Modal sendiri
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. x x 100%
100%
Pinjaman diberikan
Pinjaman yang
diberikan beresiko
yang beresiko
c. Rasio Kecukupan
c. Rasio Modal
Kecukupan Sendiri
Modal Sendiri 33
Ditetapkan di Jakarta ModalModal
tertimbang
tertimbang
x 100%
pada tanggal 14 November 2008 ATMR ATMR
x 100%
2 2Kualitas AktivaAktiva
Kualitas Produktif
Produktif 2525
Menteri Negara, a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap
a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadapvolume
volumepinjaman
pinjaman diberikan
diberikan 1010
Volume pinjaman
Volume pada
pinjaman anggota
pada anggota x 100%
TTD x 100%
Volume pinjaman
Volume pinjaman
55
4 Efisiensi 10
II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR
II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR
a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto 4 1. PERMODALAN
Biaya Operasional Pelayanan
x 100% 1. PERMODALAN
Partisipasi bruto
4
1.1Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
b. Rasio aktiva tetap terhadap total aset 1.1Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
Aktiva tetap
x 100%
Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset
Total asset Untuk memperoleh
ditetapkan rasio antara modal sendiri terhadap total asset
sebagai berikut:
c. Rasio efisiensi pelayanan 2 ditetapkan
1. Untuk sebagai berikut:
rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil
1. Untuk rasio dengan
atau sama antara 0%modal sendiri
diberikan nilaidengan
0. total asset lebih kecil
Biaya gaji dan Honorarium karyawan
volume pinjaman
x 100% 2.atau sama
Untuk dengan
setiap 0% diberikan
kenaikan rasio 1 %nilai 0. dari 0 % nilai ditambah 5
mulai
5. Likuiditas 15
2. Untuk
dengansetiap kenaikan
maksimum nilai rasio
100. 1 % mulai dari 0 % nilai ditambah 5
3.dengan maksimum
Nilai dikalikan bobotnilai 100. 6 % diperoleh skor permodalan.
sebesar
a. Rasio Kas 10 3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.
Kas + Bank
x 100%
Tabel 1. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Kewajiban lancar Tabel 1. Standar
adalah Perhitungan
sebagai berikut:Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
adalah sebagai berikut:
b. Rasio volume pinjaman terhadap dana yang diterima 5 Rasio Modal Nilai Bobot
Rasio Modal Nilai Bobot Skor
Volume pinjaman
x 100% (%) (%) Skor
Dana yang diterima (%)< 0 0 (%)
6 0
0 << X0 < 5 025 66 0
1.50
6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10 0 <5 X
<X < <5 10 2550 66 1.50
3.00
5 <10X <<X10 < 15 5075 66 3.00
4.50
a. Rentabilitas aset 3 10 15
< X< <X 15
< 20 75
100 66 4.50
6.00
SHU sebelum bunga dan pajak 15 < X < 20 100 6 6.00
x 100%
Total asset Untuk memperoleh angka skor, diberikan ilustrasi perhitungan sebagai berikut:
Untuk memperoleh angka skor, diberikan ilustrasi perhitungan sebagai berikut:
b. Rentabilitas Modal Sendiri 3
SHU bagian anggota
x 100%
Total modal sendiri
PARTISIPASI ANGGOTA
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Partisipasi bruto anggota:
Partisipasi jasa simpanan anggota 853.750
Partisipasi jasa provisi 30.000 Aktiva lancar KEWAJIBAN
Jumlah partisipasi bruto anggota 883.750
Beban pokok: Kas dan Bank 5.167.000 Hutang Pajak 59.673,6
Biaya bunga simpanan anggota 176.875 Pinjaman yang diberikan pada anggota 16.650.000 Tabungan anggota 5.213.375
Partisipasi neto anggota 706.875 Pinjaman yang diberikan pada calon 4.500.000 Tabungan 1.122.389
PENDAPATAN ANGGOTA anggota, Koperasi lain dan anggotanya Biaya yang masih harus dibayar 1.300.000
Pendapatan bunga 273.000 Piutang Bunga 551.250 pendapatan sewa diterima di muka 3.300.000
Piutang Lain-Lain 1.000.000 Simpanan berjangka anggota 8.500.000
Harga pokok 22.389
Jumlah 22.701.250 Simpanan berjangka Calon anggota, Koperasi 1.500.000
Laba kotor dengan non-anggota 250.611
Penyisihan pinjaman yang diberikan tidak (1.105.750) lain dan anggotanya
Sisa Hasil Usaha Kotor tertagih Hutang biaya 100.000
BEBAN OPERASI
Beban usaha: Pinjaman diberikan yang diperkirakan dapat 21.595.500 Jumlah kewajiban lancar 21.095.437,6
Biaya bunga pinjaman 187.500 Tertagih
Honor karyawan 100.000 kewajiban jangka panjang
Biaya perlengkapan 85.000 Premi Asuransi 950.000 Hutang Bank 14.687.500
Biaya asuransi 50.000 Perlengkapan 590.000
Biaya listrik, air, dan telepon 90.000 Jumlah Aktiva Lancar 28.302.500
Kerugian Pinjaman Yang Diberikan 105.750 Ekuitas
Penyusutan bangunan 62.500 Penyertaan Simpanan pokok 1.150.000
Penyusutan inventaris 30.000 Penyertaan pada non koperasi 1.000.000 Simpanan wajib 2.690.000
Macam-macam biaya 50.000 Modal sumbangan 13.800.000
Aktiva Tetap Cadangan umum 1.200.000
Jumlah bean usaha 760.750
Tanah 10.000.000
Jumlah beban usaha anggota (76,4%) 581.213
Bangunan 15.000.000 SHU belum dibagi 1.597.062,4
Beban perkoperasian 100.000 Akumulasi penyusutan bangunan (1.662.500) 13.337.500
Sisa Partisipasi Anggota (SPA) 25.662 Inventaris 4.000.000 jumlah ekuitas
Jumlah Beban Usaha Non Anggota (23,6%) 179.537 Akumulasi penyusutan inventaris (430.000) 3.570.000
Laba Usaha 71.074 96.736
Jumlah Aktiva Tetap 26.907.500 20.527.062,4
SPA + Laba Usaha Jumlah Ekuitas
Pendapatan dan beban Lain-lain
Pendapatan Lain-lain:
Pendapatan deviden 100.000 Jumlah Aktiva 56.210.000 Total Kewajiban dan Modal 56.210.000
Pendapatan sewa 300.000
Jumlah pendapatan lain-lain 400.000
Sisa Hasil Usaha sebelum pajak 496.736
Pajak penghasilan -96.736
Sisa Hasil Usaha setelah pajak 447.062
Karena rasio MS terhadap TA adalah 36,52% (lebih dari 20%) maka 1.3 Rasio Kecukupan Modal Sendiri Terhadap ATMR
nilainya adalah 100, dan skor untuk rasio modal sendiri terhadap total 1. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal
asset adalah 6 (lihat tabel 1). Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
dikalikan dengan 100 %.
1.2Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen
modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan pengakuan risiko.
yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut :
ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan
1. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan
berisiko lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0. risiko.
2. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1
dengan nilai maksimum 100. Tabel 3. Contoh Perhitungan Modal Tertimbang KSP
3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan. Bobot
Nilai Modal
No Komponen Modal Pengakuan
(Rp) Tertimbang
Risiko (%)
Tabel 2. Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap (1) (2) (3) (4) (3) x (4)
Pinjaman Diberikan yang Berisiko I. MODAL SENDIRI
1. Modal anggota
Bobot
Rasio Modal Nilai
(dinilai Skor a. Simpanan pokok 1.150.000,00 100 1.150.000,00
(dinilai dalam %)
dalam %)
< 0 0 6 0 b. Simpanan wajib 2.690.000,00 100 2.690.000,00
0 < x <10 10 6 0,6 2. Modal penyetaraan 100
10 < x <20 20 6 1,2 0 0
20 < x <30 30 6 1,8 3. Modal penyertaan 0 50 0
30 < x <40 40 6 2,4 4. Cadangan umum 1.200.000,00 100 1.200.000,00
40 < x <50 50 6 3,0 5. Cadangan tujuan risiko 1105 750,00 50 552 875,50
50 < x <60 60 6 3,6 6. Modal sumbangan 13 800 000,00 100 13 800 000,00
60 < x <70 70 6 4,2
7. SHU belum dibagi 1.597.062,40 50 798.531,20
70 < x <80 80 6 4,8
80 < x <90 90 6 5,4
II. KEWAJIBAN
90 < x <100 100 6 6,0
8. Tabungan koperasi 6.335.764,00 50 3.167.882,00
dari contoh kasus, diperoleh Rasio Modal Sendiri terhadap pinjaman 9. Simpanan berjangka 10.000.000,00 50 5.000.000,00
diberikan yang berisiko adalah sebagai berikut: 10. Beban yang masih 50
harus dibayar 100.000,00 50.000,00
Modal Sendiri 20.527.062 ,40
x 100% x 100% 90,42 % 11. Dana yang diterima
Pinjaman Berisiko 22.701.250 14.687.500,00 50 7.343.750,00
12. Kewajiban lain-lain
- 50 0
Modal Tertimbang 35 753 038.74
18
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 17 43 44 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Contoh Kasus Pinjaman Bermasalah: 3. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada
a) Pinjaman diberikan pada bulan Januari 2007 sebesar Rp 20 juta, Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada
jangka waktu 10 bulan, bunga 1%, angsuran bulanan. perusahaan asuransi pinjaman.
Jika hari ini adalah tanggal 31 Desember 2007, dan angsuran Contoh Kasus
pokok ke-10 (bulan November) belum dibayar maka terdapat
tunggakan angsuran pokok 1 bulan tetapi belum masuk 2 bulan, Jika terdapat pinjaman sebesar Rp. 500.000,00 sejak Desember 2006
termasuk kategori PKL (Pinjaman Kurang Lancar) sebesar Rp 2 digolongkan PDR (pinjaman diragukan) dan hingga Desember 2007
juta. belum ada pelunasan maka pinjaman ini digolongkan macet (PM).
b) Jika angsuran ke-11 yang belum dibayar hanya bunganya saja,
maka yang masuk PKL pada bulan Desember 2007 hanya 2.1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Total Volume
sebesar Rp 200.000,00. Pinjaman Diberikan
Untuk mengukur rasio antara volume pinjaman kepada anggota
c) Jika pinjaman dikembalikan hanya angsuran dan pada bulan terhadap total volume pinjaman ditetapkan berikut :
Desember belum membayar bunga sejak September, Oktober,
dan November, maka terdapat PKL sebesar Rp 600.000,00. Tabel 6: Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Total Pinjaman Diberikan.
B. PINJAMAN YANG DIRAGUKAN Rasio Bobot
Nilai Skor
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang (%) (%)
bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi < 25 0 10 0,00
berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa : 25 < X < 50 50 10 5,00
50 < X < 75 75 10 7,50
1. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai
> 75 100 10 10,00
sekurang-kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasuk
bunganya; atau
Contoh kasus:
2. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih
bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam Rasio pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman
termasuk bunganya.
Contoh Kasus Volume pinjaman pada anggota
diberikan = x100%
Volume pinjaman
1) Pinjaman yang diberikan (pokok + bunga) masih tersisa dan
masih mempunyai kemungkinan ditagih (masih dapat
16.650.000
diselamatkan) sebesar Rp 1 juta dan piutang tersebut mempunyai x100% 73,3%
nilai jaminan dalam penguasaan KSP/USP Koperasi sebesar Rp 22.701.250
800.000,00 (80%) dari Tabel piutang, berarti piutang sebesar Rp Rasio pinjaman pada anggota terhadap total pinjaman diberikan =
1 juta tersebut masuk kategori pinjaman yang diragukan (PDR). 73,3% berada di antara 50 hingga 75, berarti nilainya adalah 75, dan
2) Pinjaman yang diberikan (pokok + bunga) yang sudah tidak dapat skor nya adalah 7,50.
diselamatkan karena misalnya debitur bangkrut, meninggal,
melarikan diri, dan sebagainya sebesar Rp 1 juta, dengan nilai 2.2 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman
jaminan minimal Rp 1 juta, maka piutang ini dimasukkan dalam Diberikan
kategori Pinjaman Diragukan (PDR).
Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut :
C. PINJAMAN MACET
a. menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah
Pinjaman digolongkan macet apabila :
(RPM) sebagai berikut:
1. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau;
1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL)
2. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua
2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR)
belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.
3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (Pm)
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 19 45 46 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan20
Mikro
b. hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
disalurkan. 0 0 5 0
0 < x 10 10 5 0,5
RPM =
(50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x Pm) 10 < x 20 20 5 1,0
Pinjaman yang diberikan 20 < x 30 30 5 1,5
30 < x 40 40 5 2,0
Perhitungan penilaian: 40 < x 50 50 5 2,5
1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0; 50 < x 60 60 5 3,0
2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2, 60 < x 70 70 5 3,5
dengan maksimum nilai 100; 70 < x 80 80 5 4,0
3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor. 80 < x 90 90 5 4,5
90 < x 100 100 5 5,0
Tabel 7. Standar Perhitungan RPM
Contoh Kasus
Bobot
Rasio (%) Nilai Skor Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah:
(%)
> 45 0 5 0
40 < x 45 10 5 0,5 Cadangan Risiko 1.105.750
x100% 31,59%
30 < x 40 20 5 1,0 Pinjaman Bermasalah 3.500.000
20 < x 30 40 5 2,0
10 < x 20 60 5 3,0
0 < x 10 80 5 4,0 Rasio cadangan risiko terhadap rasio pinjaman bermasalah adalah
=0 100 5 5,0 31,59 %, berada pada rentang rasio antara 30 dengan 40, maka
diperoleh nilai 40 dengan skor 2,0.
Contoh Kasus 2.3. BMPP kepada calon anggota, koperasi lain dan anggotanya
22
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 21 47 48 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
Contoh Kasus 3.3.1. Manajemen Umum
1.8 KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang 8 Tidak
meliputi disiplin kerja serta didukung sarana kerja yang
memadai dalam melaksanakan pekerjaan (dibuktikan dengan
dokumen tertulis dan pengecekan fisik sarana kerja)
1.9 Pengurus KSP/USP koperasi yang mengangkat pengelola, 9 Ya
tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang
1.10 Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik mempunyai 10 Ya 2.6 KSP/USP Koperasi mempunyai system pengamanan yang 18 Ya
kemampuan untuk meningkatkan permodalan KSP/USP baik terhadap semua dokumen penting. (dibuktikan dengan
Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (pengecekan adanya system pengamanan dokumen penting berikut sarana
silang dilakukan terhadap partisipasi modal anggota) penyimpanannya)
1.11 Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi di 11 Ya Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 2 jawaban “Ya” berarti dari aspek
dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan manajemen kelembagaan mendapat skor 1,00.
hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga
dan kelompoknya, atau berpotensi merugikan KSP/USP
Koperasi (konfirmasi dengan mitra kerja) 3.3.3. Manajemen Permodalan
1.12 Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap 12 Ya Tabel 12. Standar Perhitungan Manajemen Permodalan
pelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan tugas dan
wewenangnya secara efektif (pengecekan silang kepada Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot
pengelola dan atau pengawas).
1 0,60
2 1,20
3 1,80
Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 8 jawaban “Ya” berarti dari aspek 4 2,40
manajemen umum mendapat skor 2,00. 5 3,00
Tabel 11. Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan No Aspek Permodalan No. Ya/Tidak
Pertanyaan
Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot 3.1 Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari 19 Ya
1 0,50 tingkat pertumbuhan asset. (dihitung berdasarkan data yang
2 1,00 ada di Neraca).
3 1,50
3.2 Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota 20 Ya
4 2,00
sekurang kurangnya sebesar 10 % dibandingkan tahun
5 2,50
sebelumnya. (dihitung berdasarkan data yang ada di Neraca)
6 3,00
3.3 Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 21 Tidak
Contoh Kasus : seperempat SHU tahun berjalan
No Aspek Kelembagaan No. Ya/Tidak
Pertanyaan 3.4 Simpanan dan simpanan berjangka koperasi meningkat 22 Ya
2.1 Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh 13 Tidak minimal 10 % dari tahun sebelumnya
kegiatan KSP/USP Koperasi dan tidak terdapat jabatan kosong
atau perangkapan jabatan.(dibuktikan dengan dokumen tertulis 3.5 Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan ekspansi 23 Ya
mengenai struktur organisasi dan job description) perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
(pengecekan silang dengan laporan sumber dan penggunaan
2.2 KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugas yang jelas untuk 14 Tidak dana)
masing-masing karyawannya. (yang dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis tentang job specification)
Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 4 jawaban “Ya” berarti dari aspek
2.3 Di dalam struktur kelembagaan KSP/USP Koperasi terdapat 15 Ya
struktur yang melakukan fungsi sebagai dewan pengawas.
manajemen permodalan mendapat skor 2,40.
(yang dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang struktur
organisasi)
3.3.4. Manajemen Aktiva
2.4 KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar Operasional 16 Tidak
dan Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur
(SOP ). (dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang SOM dan
Tabel 13. Standar Perhitungan Manajemen Aktiva
4.7 Dalam memberikan pinjaman KSP/USP Koperasi mengambil 30 Ya Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 3 jawaban “Ya” berarti dari aspek
keputusan berdasarkan prinsip kehati-hatian.(dibuktikan dengan manajemen likuiditas mendapat skor 1,80.
hasil analisis kelayakan pinjaman)
4.8 Keputusan pemberian pinjaman dan atau penempatan dana 31 Ya Dari contoh kasus di atas dapat dibuat rekapitulasi penilaian dari aspek
dilakukan melalui komite. (dibuktikan dengan risalah rapat manajemen sebagai berikut:
komite)
28
27
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 53 54 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
5. Manajemen Likuiditas 1,80 Rasio aktiva tetap terhadap total modal ditetapkan sebagai berikut
Jumlah 8,70 a. Untuk rasio antara 75% hingga 100% diberi nilai 25 dan untuk
setiap penurunan rasio 25% nilai ditambahkan dengan 25 sampai
Dengan demikian skor penilaian untuk aspek manajemen adalah 8,70 dengan maksimum nilai 100.
4. PENILAIAN EFISIENSI b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian:
Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu: Tabel 16. Standar Perhitungan Rasio Aktiva terhadap Total Asset.
a) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
b) Rasio aktiva tetap terhadap total asset Rasio aktiva tetap terhadap Bobot
Nilai Skor
Total Asset (%) (%)
c) Rasio efisiensi pelayanan 75 < x < 100 25 4 1
Rasio-rasio di atas menggambarkan sampai seberapa besar KSP/USP 50 < x < 75 50 4 2
koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya 25 < x < 50 75 4 3
0 < x < 25 100 4 4
dari penggunaan asset yang dimilikinya.
4.1. Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto
Contoh Kasus:
Cara perhitungan rasio biaya operasional atas pelayanan ditetapkan
sebagai berikut Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Asset:
a. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0 Aktiva tetap 26.907.500
x100% = x100% 47,87%
dan untuk rasio antara 85 persen hingga lebih kecil dari 100 diberi Total asset 56.210.000
nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 15% nilai
rasio = 47,87 % berada dalam rentang antara 25 hingga 50, nilainya
ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.
75 dengan skor 3.
b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian.
Tabel 15. Standar Perhitungan Rasio Biaya Operasional atas 4.3. Rasio efisiensi pelayanan
Partisipasi Bruto Perhitungan rasio efisiensi pelayanan ditetapkan sebagai berikut:
Rasio Biaya Operasional Skor a. Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio
Bobot
terhadap Partisipasi Nilai
(%) antara 10 persen hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnya
Bruto (%) setiap penurunan rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai dengan
> 100 0 4 1
maksimum nilai 100.
85 < x < 100 50 4 2
70 < x < 85 75 4 3 b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian.
0 < x < 70 100 4 4
Tabel 17. Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:
Contoh kasus :
Rasio Efisiensi Bobot
Nilai Skor
Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto = (Persen) (%)
<5 100 2 2,0
5 < x < 10 75 2 1,5
Biaya operasional pelayanan
x100% 10 < x < 15 50 2 1,0
Partisipasi bruto > 15 0 2 0,0
606.875
x100% 68,67%
883.750
Contoh perhitungan Rasio efisiensi pelayanan adalah sebagai berikut:
Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto =
68,67% berada pada rentang rasio antara 0 hingga 70, maka nilainya
Jumlah gaji dan honorarium karyawan
100 dengan skor 4 . X 100%
Volume Pinjaman
Rasio efisiensi pelayanan adalah 10,44%, berada pada rentang rasio Rasio = 24,49 %, berada pada rentang rasio kurang dari 100%,
antara 10 hingga 15, mendapat nilai 50 dengan skor 1. nilainya 0, dengan skor 0.
a. Untuk rasio kas lebih kecil dari 100 % diberi nilai 0, untuk rasio Rasio pinjaman terhadap dana yang diterima = 43,68 %, berada
antara 100 % sampai dengan 125 % diberi nilai 50, untuk rasio pada rentang rasio kurang dari 50, mendapat nilai 25 dengan skor
antara 125 % hingga 150 % diberi nilai 100 sedangkan untuk 1,25.
rasio lebih dari 150 % diberi nilai 0.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian
6. KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN
Tabel 18. Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban lancar Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)
Rasio Kas Nilai Bobot Skor
(%) (%) rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan kemandirian
< 100 0 10 0 operasional.
100 < x < 125 50 10 5
125 < x < 150 100 10 10
> 150 0 10 10
6.1. Rasio rentabilitas aset
Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan
dengan total aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
31
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 57 58 32
Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro
a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuk Contoh kasus
setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan
maksimum 100. SHU Bagian Anggota 134.118,72
u100% u100% 0,65%
b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian Modal Sendiri 20.527.000
Tabel 20. Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset Keterangan : digunakan asumsi bahwa SHU yang dibagikan kepada
anggota adalah sebesar 30% dari SHU setelah pajak, yaitu 30% x 447
Rasio 062,40 = 134 118,72
Nilai Bobot
Rentabilitas Skor
(%)
Aset (%) Ratio rentabilitas modal sendiri/ekuitas = 0,65 %, berada pada rentang
<5 25 3 0,75 rasio kurang dari 5 %, mendapat nilai 25, dengan skor 0,75.
5 < x < 7,5 50 3 1,50
7,5 < x < 10 75 3 2,25 6.3. Rasio kemandirian operasional pelayanan
> 10 100 3 3,00
Rasio kemandirian operasional yaitu Sisa Hasil Usaha dibandingkan
dengan biaya beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian,
Contoh kasus perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan
SHU sebelumpajak 496.736 100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberi
u100% u100% 0,88%
Total Asset 56.210.000 nilai 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.
Rasio rentabilitas asset = 0,88 %, berada pada rentang kurang dari
5%, mendapat nilai 25, dengan skor 0,75. Tabel 22. Standar Perhitungan Ratio Kemandirian Operasional
Tabel 21. Standar Perhitungan untuk Ratio Rentabilitas Modal SHU kotor 496.736
Sendiri/Ekuitas Beban usaha + x 100% = x 100% = 57,70 %
860.750
beban perkoperasian
Rasio
Bobot Ratio kemandirian operasional = 57,70 %, berada pada rentang rasio
Rentabilitas Nilai Skor
(%) kurang dari 100 %, mendapat nilai 0, dengan skor 0.
Ekuitas (%)
< 5% 25 3 0,75
5 < x < 7,5 50 3 1,50 7. JATI DIRI KOPERASI
7,5 5< x < 10 75 3 2,25
Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan
> 10 100 3 3,00
koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi
anggota. Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio,
yaitu:
a. Rasio Partisipasi Bruto
Rasio Bobot
Nilai Skor
PEA (%) (%)
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) <5 0 3 0,00
5 < x < 7,5 50 3 1,50,
Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi 7,5 < x < 10 75 3 2,25
partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan > 10 100 3 3
pokok dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik.
7.1. Rasio Partisipasi Bruto
Contoh kasus
Pengukuran rasio partisipasi bruto ditetapkan sebagai berikut:
MEP3 + SHU Bagian Anggota 750.000 + 134.118,72
a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap PEA =
Total SP+ Total SW
=
1.150.000 + 2.690.000
= 23,02 %
kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan
rasio lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.
Rasio PEA = 23,02% berada pada rentang rasio lebih dari 10, nilainya
b. Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian 100 dengan skor 3.
Contoh perhitungan sebagai berikut:
Rasio
Partisipasi Nilai
Bobot
Skor III PENETAPAN KESEHATAN KOPERASI
(%)
Bruto (%)
< 25 0 7 0,00 Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen sebagaimana
25 < x < 50 50 7 3,50, dimaksud pada angka 1 s/d 7, diperoleh skor secara keseluruhan. Skor
50 < x < 75 75 7 5,25 dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan KSP
> 75 100 7 7
dan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yaitu sehat, cukup
sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.
Contoh kasus
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagai
Rasio PB = Partisipasi Bruto x 100% = berikut:
Volume pinjaman
SKOR PREDIKAT
=
883.750
x 100% = 76,40 %
80 < x < 100 SEHAT
1.156.750 60 < x < 80 CUKUP SEHAT
40 < x < 60 KURANG SEHAT
Rasio = 76,40 % berada pada rentang antara 50 hingga 75, mendapat 20 < x < 40 TIDAK SEHAT
nilai 75 dengan skor 5,25. < 20 SANGAT TIDAK SEHAT
Dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan tentang Penilaian Tingkat DATA MANAJEMEN
Kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana telah dikemukakan,
diharapkan kepada aparat pembina KSP dan USP Koperasi, dan Gerakan DAFTAR PERTANYAAN ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI
ditingkat Pusat maupun Daerah, dapat melakukan penilaian terhadap Nomor Urut
perkembangan kegiatan usaha KSP maupun USP Koperasi yang ada di N0 Aspek Ya/Tidak
Pertanyaan
wilayahnya masing-masing. Penilai kesehatan wajib membuat saran untuk 1 MANAJEMEN UMUM
peningkatan kesehatan setiap KSP dan USP Koperasi yang dinilai. 1.1 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi 1
dan tujuan yang jelas (dibuktikan dengan
Ditetapkan di Jakarta dokumen tertulis)
pada tanggal 14 November 2008
1.2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki 2
rencana kerja jangka panjang minimal untuk 3
Menteri Negara, tahun ke depan dan dijadikan sebagai acuan
KSP/USP Koperasi dalam menjalankan
usahanya (dibuktikan dengan dokumen
TTD tertulis)
40