Anda di halaman 1dari 17

MATRIKULASI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Fotobebasterbaru 3×4
Disunsunoleh:

Nama: Ayu Septiani

Nim:03041381924119

Kelas:1A Kampus Palembang

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFALKUTAS


TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019/2020
Daftar Isi

i
A. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM
1. Mistar

Mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang
lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan
segitiga siku-siku 30°–60°).

Fungsi Mistar / Penggaris


Berikut ini adalah beberapa fungsi mistar dalam kehidupan sehari-hari:

1. Sebagai Alat Ukur

Salah satu fungsi mistar yang paling utama adalah sebagai alat ukur saat
melakukan pengukuran panjang. Pengukuran dengan mistar haruslah dilakukan
dengan baik agar didapatkan hasil pengukuran yang benar. Skala nol mistar harus
ditempatkan pada ujung benda yang diukur. Kemudian, ujung yang lain harus
sejajar dengan skala pembacaan. Mata kita harus tegak lurus dengan tanda garis
skala saat membaca skala mistar.

2. Alat Bantu Membuat Garis

Fungsi selanjutnya dari mistar adalah sebagai alat bantu saat kita akan
membuat garis. Dengan bantuan mistar, garis yang kita buat lebih lurus dan rapi.
Begitu juga saat kita membuat tabel, mistar menjadikan tabel yang kita buat
tampak lebih bagus.

1
Bagian-bagian Mistar :
Umumnya, mistar dilengkapi dengan satuan inci yang terletak pada sisi atas
mistar. Jarak antara angka 0 dan 1 pada skala ini lebih besar dari satuan sentimeter
tadi, dimana 1 inci panjangnya sekitar 20,5 cm.

Cara Menggunakan Mistar Penggaris:


Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering melihat alat ukur mistar
bendadalam aktivitas sehari-hari. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa
orang ternyata masih salah menggunakan penggaris dengan bena. Lalu bagaimana
cara menggunakan penggaris dengan benar? Berikut ulasan lengkapnya.

 Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang


sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
 Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala
pada mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung.
 Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian
tegak lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam
melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.

Contoh Soal :

Perhatikan hasil pengukuran sepotong logam berikut ini.

Panjang logam tersebut adalah…..

Penyelesaian:
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung
benda tersebut.Panjang logam tersebut adalah :
p=49 mm−12 mm=37 mm

2
2. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital.Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01
untuk yang di atas 30 cm.

Fungsi Jangka Sorong :

a. Mengukur Ketebalan Benda


b. Mengukur Kedalaman
c. Mengukur panjang dan lebar benda
d. Mengukur diameter benda.

Bagian-bagian Jangka Sorong :


Bagian Rahang Dalam yang terdiri atas Rahang Tetap dan Rahang Geser,
lalu untuk Fungsi Rahang Dalam Jangka Sorong ialah untuk mengukur nilai Sisi
Bagian Luar atau mengukur Dimensi Luar suatu Benda seperti misalnya
mengukur Lebar dan Tebal suatu Benda Kerja. lalu untuk Bagian Jangka Sorong
selanjutnya ialah Bagian Rahang Luar yang terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang
Geser Jangka Sorong, untuk Fungsi Rahang Luar Alat Ukur Jangka Sorong ini
untuk mengukur Sisi Bagian Dalam atau mengukur Diameter Dalam suatu Benda
seperti contohnya untuk mengukur Diameter Hasil Pengeboran.

Bagian Alat Ukur Jangka Sorong selanjutnya ialah Pengukur Kedalaman atau
Depth Probe yang berguna untuk mengukur nilai Kedalaman suatu benda dan ada
lagi Bagian Skala Utama yang diukur dengan satuan Centimeter (cm) yang
mempunyai fungsi untuk menyatakan ukuran utama suatu benda yang dihitung

3
dalam bentuk satuan cm (centimeter). Bagian Skala Utama yang mempunyai
kegunaan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan Inchi
dan Skala nonius yang mempunyai fungsi untuk mengukur Fraksi suatu Benda
dalam bentuk Satuan Milimeter (mm) dan Bagian Jangka Sorong yang lain
yakni Bagian Pengunci yang mempunyai fungsi untuk menahan atau mengunci
bagian2yg bergerak saat dilakukan proses pengukuran suatu benda.

Cara Menggunakan :

1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis


merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala
vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah
21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu
garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala
vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada
skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.

Contoh Soal :

Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.

Jawaban : Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan


angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).Pembacaan skala vernier/ skala
nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan
garis diatasnya).

Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm

Atau 100,2 mm.

4
3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri


-5
dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10 m). Alat
ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17.

Fungsi Mikrometer Sekrup :


Untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan
mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil
seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu
kertas maupun benda – benda yg lainnya.

Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang,


Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm
yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat
dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya
memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.

Bagian-bagian Mikrometer Sekrup :

 rame (Rangka)
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang
berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang
tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan
terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.

5
 Anvil (Poros Tetap)
Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi
untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat
Ukur Mikrometer ini.

 Spindel (Poros Gerak)


Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah
Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.

 Lock Nut (Pengunci)


Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang
memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses
pengukuran sebuah benda

 Sleeve (Skala Utama)


Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat
terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm).

 Thimbel (Skala Putar)


Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala
Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada

 Ratchet Knob
Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet
Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros
Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk
mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara
sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan
sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar
sebanyak Dua atau Tiga putaran.

Cara Menggunakan :

 Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan


terbuka
 Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros
geser mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama
mikrometer menunjukkan angka nol.

6
 Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat
masuk ke dalam rahang.
 Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan
poros geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang
akan diukur.
 Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa
bergerak lagi setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar
ataupun diameter suatu benda yang diukur menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup.

Contoh Soal :

Berapakan hasil pengukuran dari gambar diatas ?

Jawaban :

 Skala tetap atas = 6 mm


 Skala tetap bawah = 0,5 mm
 Skala nonius = 44 mm x 0,01 mm = 0,44 mm
 Hasil Pengkuran yaitu 6 + 0,5 + 0,44 = 6,94 mm
 Maka, hasil pengukuran dari gambar diatas adalah 6,94 mm

4. Stopwatch Analog dan Digital

Stopwatch analog ini merupakan jenis stopwatch manual yang


menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum
penunjuk tersebut seperti pada arloji.

7
Stopwatch digital yang menggunakan layar/monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran. Dan waktu dari hasil pengukuran dapat kita
baca hingga satuan detik.

Fumgsi :
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat
digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seorang
pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain itu,dalam ilmu kimia
stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Stopwatch digital berfungsi dengan menggunakan sensor cahaya
sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan
rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 ms.

Bagian-bagian Stopwatch analog & digital :

a. Stopwatch Analog :

 Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai


pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu
(tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.
 Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi
sebelum pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol.
Dan stopwatch analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan
kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
 Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan
dalam menit dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil
pembacaan dalam detik.
 Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau
selang antara detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau
selang antara menit dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.

b. Stopwatch Digital :
 Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil
pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.
 Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan
untuk mengakhiri pengukuran (tombol stop).
 Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
 Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol
untuk mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.

8
Cara Menggunakan :

 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


 Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah
terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.
 Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1
kali dan jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk
melakukan pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri.

5. Neraca Analitik

Neraca analitik (sering disebut "neraca laboratorium") adalah


jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang
sub-miligram. Piringan pengukur neraca analitik (0,1 mg atau lebih baik)
berada dalam kotak transparan berpintu sehingga tidak berdebu dan angin
di dalam ruangan tidak mempengaruhi operasional penimbangan. Ruang
bertutup ini sering disebut dengan pelindung angin.

Fungsi Neraca Analitik :


Neraca Analitik berfungsi untuk menimbang bahan/zat yang akan
digunakan sebelum melakukan suatu percobaan yang membutuhkan suatu
penimbangan. Bahan yang ditimbang biasanya berbentuk padatan, namun

9
tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan yang
berbentuk cairan.

Bagian-bagian Neraca Analitik :

1) Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan


sampel yang akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat dibersihkan dengan
kuas yang terdapat pada setiap masing-masing alat atau dapat dibersihkan dengan
menggunakan tissu.
2) Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca
analitik dengan bobot yang sudah diketahui.
3) Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan
timbangan pada neraca analitik apakah sudah stabil atau belum.
4) Tombol pengaturan, diantaranya adalah tombol rezero, mode, dan on/off.
Tombol rezero berfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaaan nol. Jika tombol
ini sering digunakan, akan dapat merusak alat neraca tersebut.
Tombol rezero akan mengatur neraca pada keadaan nol secara mendadak,
sehingga neraca akan mudah rusak dan menghasilkan data yang tidak akurat.
5) Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang digunakan
dalam penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna dalam perubaha
n satuan dalam penimbangan.
6) Tombol on/off, berfungsi menyalakannya serta mematikan neraca. Dalam
penggunaannya, neraca analatik biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar
neraca dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan data yang akurat.

Cara Menggunakan :
a.) Letakkan wadah di atas piringan dan tutuplah penutup timbangan.
b.) Tekan tombol Tare pada neraca
c.) Ambil bahan tertimbang dan letakkan di atas wadah
d.) Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera dimonitor.
e.) Catat bobot benda tertimbang.

10
6.) Neraca ohause

Neraca ohaus adalah alat ukur besaran massa. Yang membedakan


masing-masing alat ukur ini adalah ketelitiannya. Neraca Ohaus memiliki
ketelitian hingga 1/100 gram.
Fumgsi Neraca Ohaus :
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan
neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Bagian-bagian Neraca Ohaus :

 Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan


diukur.
 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca
tidak dapat digunakan untuk mengukur.
 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk
neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.

Cara Menggunakan :

 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk


menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas
piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
 Meletakkan benda yang akan diukur massanya.

11
 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

7. Mikrosokop

Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna


untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya
gat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi,
secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda
berukuran sangat kecil, atau mikro.

Fungsi Mikroskop :
Fungsi mikroskop secara umum adalah digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) yang
tidak mampu dilihat secara kasat mata. Jenis paling umum dari mikroskop,
dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optik.

12
Bagian-bagian Mikroskop :
a. Bagian Optik
 Lensa okuler – Untuk memperbesar kembali bayangan lensa objektif.
Pembesaran lensa mata biasanya memiliki 6, 10, atau 12 kali. Letaknya
dekat dengan mata observer.
 Lensa objektif – Berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver
yang ada pada mikroskop. Letaknya berada dekat dengan objek yang
diamati.
 Kondensor – bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya
ke objek.
 Diafragma – Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.
 Cermin – berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
b. Bagian Non-Optik
 Revolver – berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung Mikroskop – berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan
lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop – berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda – berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan
diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar) – berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus) – berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop – berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop
tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Cara Menggukan :
a.) Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.
b.) Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada
pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik .

13
c.) Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
d.) Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit objek/benda.
e.) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus.
f.) Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan
cara meutar revolver hingga bunyi klik.
g.) Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempatnya kembali.

14
15

Anda mungkin juga menyukai