PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepuasan pasien merupakan salah satu hal sangat penting dalam meninjau mutu
pelayanan khususnya pelayanan kebidanan suatu rumah sakit, Pascoe (dalam Krownisky
dan Steiber) mendefenisikan kepuasan pasien dari sisi yang berbeda, pasien memasuki
Dalam era globalisasi, persaingan menjadi sangat penting baik dari pasar domestik
maupun di pasar internasional, dan hal ini mulai berkembang dalam industri jasa rumah sakit.
Rumah sakit sebagai industri mempunyai fungsi sosial dan ekonomi. Persaingan dalam industi
jasa adalah dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan handal. Untuk memenangkan
persaingan rumah sakit harus mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Supranto, 2001)
pelayanan kesehatan dengan berbagai program dan sejak repelita V telah mulai dicanangkan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Namun dalam pelaksanaanya belum menunjukan hasil
yang signifikan.
Keadaan ini terbukti dari data yang disajikan yaitu banyaknya keluhan pasien,
Menurut data yang diambil oleh Roesmil Kusnandi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,
(Roesmil, 2000)
Begitu juga dengan hasil penelitian untuk RSUD Bengkulu oleh Yunus M.,tahun 2006,
berdasarkan empat belas indikator pada Kepmenpan No. 25/M/PAN/2/2004 menunjukkan bahwa
katagori indeks kepuasan tidak baik tertinggi ditunjukkan oleh indikator keadilan mendapatkan
jadwal pelayanan (86,0%). Nilai indeks rata rata indikator kenyamanan merupakan indeks
tertinggi (2,21) sementara indikator terendah ditunjukkan oleh keadilan mendapatkan pelayanan
(1,08). Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi yaitu, mutu pelayanan
Bila kualitas pelayanan kesehatan tidak senantiasa dipelihara dan ditingkatkan, besar
kemungkinan jumlah pasien akan menyusut. Faktor kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi jumlah kunjungan. Apabila pasien tidak puas (misal menunggu
terlalu lama, ”provider” kurang ramah, ketrampilannya juga kurang), akan membuat pasien
kecewa. Faktor kepuasan pasien juga dapat menciptakan persepsi masyarakat tentang citra rumah
Dengan dilakukannya pengukuran tingkat kepuasan pasien pada pelayanan akan tersedia
umpan balik yang segera, berarti, dan objektif. Bila kenyataan pengalaman selama
mendapatkan pelayanan di rumah sakit lebih baik dari pada yang diharapkannya maka
mereka akan puas, sebaliknya bila pengalaman selama mendapatkan pelayanan di rumah
sakit lebih rendah daripada yang mereka harapkan maka mereka akan merasa tidak puas
(Wirijadinata, 2009).
Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.
https://www.freepdfconvert.com/membership