ﺇِﻥّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ِﻟﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ
ُﻭَﺳَﻴّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ ﺃَﺷْﻬَﺪ
ُﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥّ ﻣُﺤَﻤّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪ
ﺍَﻟﻠﻬُﻢّ ﺻَﻞّ ﻭَﺳَﻠّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻣُﺤَﻤّﺪٍ ﻭَﻋَﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭِﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ
ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪّﻳْﻦ.
َﻳَﺎﺃَﻳّﻬَﺎ ﺍﻟّﺬَﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥ
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini
melainkan kata-kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan
kenikmatan- kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa
syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah
semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan
merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari
rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan
yang tidak bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya.
ِ َّﻋ ِﻦ ﺍﻟﻨ
ﺎﺭ َ ﺕ َﻭ ِﺇﻧَّ َﻤﺎ ﺗ ُ َﻮﻓَّ ْﻮﻥَ ﺃ ُ ُج
َ ﻮﺭ ُك ْﻢ َﻳ ْﻮ َﻡ ْﺍﻟ ِﻘ َﻴﺎ َﻣ ِة ﻓَ َﻤ ْﻦ ُز ْﺣ ِز َح ِ ُك ُّﻞ ﻧَ ْﻔ ٍس ﺫَﺁئِﻘَةُ ْﺍﻟ َﻤ ْﻮ
ِ َﻭﺃ ُ ْﺩ ِخ َﻞ ْﺍﻟ َجﻨَّةَ ﻓَﻘَ ْﺪ ﻓَﺎزَ َﻭ َﻣﺎ ْﺍﻟ َﺤﻴَﺎة ُ ﺍﻟﺪُّ ْﻧﻴَﺎ ﺇِﻻَّ َﻣﺘَﺎعُ ْﺍﻟﻐُ ُﺮ
ﻭﺭ
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan
disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang
memperdayakan. ”(QS. Ali-Imran: 185)
Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi
berkaca-kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar oleh
seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui kematian.
Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Suatu perjalanan
yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan perjuangan dan
pengorbanan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan apakah kita termasuk
penduduk surga atau neraka.
Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan
dengan pertemuan kita dengan alam akhirat. Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah telah
bersabda:
ٍ ﺳ َك َﺮﺍ
ﺕ ِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ِﺇﻻَّ هللاُ ﺇِ َّﻥ ِﻟ ْﻠ َﻤ ْﻮ.
َ ﺕ
“Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, sesungguhnya di dalam kematian
terdapat rasa sakit. ”(HR. Bukhari)
Ingatlah di kala nyawa kita dicabut oleh malaikat maut. Nafas kita tersengal, mulut
kita dikunci, anggota badan kita lemah, pintu taubat telah tertutup bagi kita. Di
sekitar kita terdengar tangisan dan rintihan handai taulan yang kita tinggalkan.
Pada saat itu tidak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut. Tiada
daya dan usaha yang bisa menyelamatkan kita dari kematian .
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
َ ﺃَ ْﻳﻨَ َﻤﺎ ﺗَ ُكﻮﻧُﻮﺍ ﻳُ ْﺪ ِﺭك ُّك ُﻢ ْﺍﻟ َﻤ ْﻮﺕُ َﻭﻟَ ْﻮ ُكﻨﺘ ُ ْﻢ ِﻓي ﺑُ ُﺮﻭجٍ ُﻣ
ٍشﻴَّﺪَة
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun
kamu berada di benteng yang kuat. ”(QS. An-Nisaa’: 78)
Maka marilah kita tingkatkan amalan shaleh kita sebagai bekal nanti menuju akhirat yang abadi.
ِ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِيْ ﻭَﺇِﻳَّﺎكُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕ،ِﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِيْ ﻭَﻟَكُﻢْ ﻓِي ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢ
َ ﺃَقُﻮْلُ قَﻮْﻟِيْ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪ. ِﻭَﺍﻟﺬِّكْﺮِ ﺍﻟْﺤَكِﻴْﻢ
ُﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻟِيْ ﻭَﻟَكُﻢْ ﻭَﻟِﺴَﺎئِﺮِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﻩُ ﺇِﻧّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْﺭ
ِﺍﻟﺮّﺣِﻴْﻢ
Khutbah Kedua
ست َ ْغ ِف ُر ْه َونَعُوذُ ِباهللِ ِم ْن ش ُُر ْو ِر ْ َإِ َّن ا ْل َح ْم َد هلل نَ ْح َم ُدهُ َون
ْ َست َ ِع ْينُهُ َون
ْ ُ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِض َّل لَهُ َو َم ْن ي،ت أ َ ْع َما ِلنَا
َض ِل ْل فَال َ سنَا َو ِم ْن
ِ س ِيِّئَا ِ ُأ َ ْنف
ش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا
ْ َ ش َه ُد أ َ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللا َو ْح َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ َوأ
ْ َ َوأ,ُِي لَه
َ َهاد
ْ َ سلَّ ْم ت
أما بعد.س ِل ًما َ علَ ْي ِه َو
َ ُصلَّى هللا
َ ُس ْولُه
ُ ع ْب ُد ُه َو َر
َ :
Marilah kita mencoba merenungi sisa-sisa umur kita, muhasabah pada diri kita
masing-masing. Tentang masa muda kita, untuk apa kita pergunakan. Apakah
untuk melaksanakan taat kepada Allah ataukah hanya bermain-main saja ? video
islami cahayaTentang harta kita, dari mana kita peroleh, halalkah ia atau haram ?
Dan untuk apa kita belanjakan, apakah untuk bersedekah ataukah hanya untuk
berfoya-foya? Dan terus kita muhasabah terhadap diri kita dari hari-hari yang telah
kita lalui.
Perlu kita ingat, umur kita semakin berkurang. Kematian pasti akan
menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah taubat sebelum ajal menjemput
kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.
ﻋﻠَﻰ ﺁ ِل
ﻋﻠَﻰ ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ َﻭ َ ﺻﻠَّﻴ َ
ْت َ ﻋﻠَﻰ ﺁ ِل ُﻣ َﺤ َّﻤ ٍﺪ َك َﻤﺎ َ
ﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤ َّﻤ ٍﺪ َﻭ َ ﺍَﻟﻠَّ ُﻬ َّﻢ َ
ﺻ ِّﻞ َ
ﺎﺭ ْك َ
ت ﻋﻠَﻰ ﺁ ِل ُﻣ َﺤ َّﻤ ٍﺪ َك َﻤﺎ َﺑ َ
ﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤ َّﻤ ٍﺪ َﻭ َ ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢِ ،ﺇﻧَّ َك َﺣ ِﻤ ْﻴﺪٌ َﻣ ِج ْﻴﺪٌَ .ﻭ َﺑ ِ
ﺎﺭ ْﻙ َ
ﻋﻠَﻰ ﺁ ِل ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢِ ،ﺇﻧَّ َك َﺣ ِﻤ ْﻴﺪٌ َﻣ ِج ْﻴﺪٌ
ﻋﻠَﻰ ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ َﻭ َ
َ
ﺕ ﺍأل َ ْﺣﻴَ ِ
ﺎء ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﺍﻟﻠ ُﻬ َّﻢ ﺍ ْغ ِﻔ ْﺮ ِﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤﻴْﻦَ َﻭﺍﻟﻤ ْﺴ ِﻠ َﻤﺎ ِ
ﺕ َﻭﺍﻟﻤؤْ ِﻣﻨِﻴْﻦَ َﻭﺍﻟﻤؤْ ِﻣﻨَﺎ ِ
ﺕَﻭﺍأل َ ْﻣ َﻮﺍ ِ
ﺍﻟﺮ ِﺣﻴﻢ
ﻮﺍب َّ ﻋﻠَ ْﻴﻨَﺎ ﺍِﻧَّ َك ﺍَ ْﻧ َ
ت ﺍﻟﺘ َّ ُ ﺍﻟﻠ ُﻬ َّﻢ َﻭﺗُبْ َ
ﺍب ﺍﻟﻨَّ ِ
ﺎﺭ ﺴﻨَةً َﻭقِﻨَﺎ َ
ﻋﺬَ َ ﺴﻨَةً َﻭﻓِي ِ
ﺍﻵخ َﺮةِ َﺣ َ ﺍﻟﻠ ُﻬ َّﻢ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِي ﺍﻟﺪُّ ْﻧ َﻴﺎ َﺣ َ
:ﻋﺒﺎﺩ هللا
ﻋ ِﻦ ْﺍﻟﻔَ ْﺤش ِ
َﺎء ﺎء ﺫِﻱ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ َﺑ ٰﻰ َﻭ َﻳ ْﻨ َﻬ ٰﻰ َ
ﺎﻥ َﻭﺇِﻳﺘَ ِ
ﺴ ِ ﺍْل ْﺣ َِﺇ َّﻥ ﺍﻟﻠَّـﻪَ َﻳأ ْ ُﻣ ُﺮ ِﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َﻭ ْ ِ
َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﻨ َك ِﺮ َﻭ ْﺍﻟﺒَ ْﻐي ِ ۚ ﻳَ ِﻌ ُ
ﻈ ُك ْﻢ ﻟَﻌَﻠَّ ُك ْﻢ ﺗَﺬَ َّك ُﺮﻭﻥَ ﴿﴾٩٠