Anda di halaman 1dari 39

Intervensi Kelompok

(pengantar II)
Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi
Konseling Kelompok
Salah satu bentuk konseling dengan
memanfaatkan kelompok untuk
membantu, memberi umpan balik dan
pengalaman belajar
Ciri-ciri Konseling Kelompok
 Ada konselor (bisa lebih dari satu)
 Bersifat terapiutik, dilaksanakan untuk memberikan
dorongan, pemahaman dan membantu klien
mengatasi masalah yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
 Berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang
disadari; klien dalam keadaan normal; yang sedang
tidak mengalami gangguan fungsi-fungsi kepribadian
 Umumnya untuk jangka pendek atau menengah
JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK
: 5 – 10
 Efektif
 < dari 5: ada 1 orang yang mendominasi,
dinamika kelompok kurang hidup
 > 10: terjadi anak kelompok di dalam
kelompok; sulit dalam pengelolaan
WAKTU PELAKSANAAN

 Sesi: tergantung masalah


 Frekuensi: 1 – 3 kali seminggu
 Durasi: 60 – 90/sesi
TAHAP KONSELING
KELOMPOK
 Pembentukan kelompok
 Orientasi dan eksplorasi
 Tahap transisi
 Tahap kohesivitas dan produktivitas
 Tahap konsolidasi dan terminasi
 Tindak lanjut
PEMBENTUKAN KELOMPOK
Syarat anggota:
 Kesamaan permasalahan
 Minat/inisiatif sendiri
 Kemauan berpartisipasi dalam proses
kelompok
 Mampu berpartisipasi dalam proses
kelompok
ORIENTASI DAN EKSPLORASI

 Perkenalan
 Penggalian harapan
 Tujuan yang ingin dicapai
 Pembentukan aturan kelompok
 Peran konselor: membantu menegaskan
tujuan & makna kelompok, mengajak anggota
bertanggung jawab & berpartisipasi dalam
kelompok
TAHAP TRANSISI
 Konselor mulai meminta setiap peserta
untuk menceritakan problemnya
masing-masing
 Anggota kelompok mulai terbuka; bisa
terjadi kecemasan, resistensi, konflik,
ambivalensi, keengganan
TAHAP KOHESIVITAS DAN
PRODUKTIVITAS
 Pembukaan diri yang lebih besar,
(kohesivitas terbentuk)
 Konselor mulai mendorong peserta
untuk memikirkan alternatif-alternatif
pemecahan masalah (produktivitas)
TAHAP KONSOLIDASI DAN
TERMINASI
 Kesimpulan solusi
 Implementasi rencana tindakan
TINDAK LANJUT DAN
EVALUASI
 Evaluasi
setelah beberapa waktu masa
pelaksanaan di lapangan
HAMBATAN KONSELING
KELOMPOK
 Konselor harus mampu memberi perhatian
pada setiap anggota
 Dapat terhenti bila proses kelompok tidak
berjalan
 Informasi yang terbatas apakah sso lebih
tepat masuk dalam konseling kelompok atau
individual
 Rasa tidak percaya pada sesama anggota
kelompok
KETERBATASAN
KONSELING KELOMPOK
Tidak cocok bagi individu yang:
 Dalam keadaan krisis
 Memiliki masalah yang sangat confidential
 Memiliki kecemasan berbicara yang sangat
besar
 Sangat lemah dalam hubungan interpersonal
 Insight terbatas
 Membutuhkan perhatian yang sangat besar
MANFAAT KONSELING
KELOMPOK
 Masalahnya terpecahkan
 Berbagi informasi
 Belajar bersosialisasi
 Modelling
 Belajar hubungan interpersonal
 Kesempatan katarsis
 Responsibility
FGD
 Diskusiyang tidak ditata ketat dan tidak
formal yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi dan
membahas suatu permasalahan yang
ada dalam kelompok/masyarakat guna
mendapatkan solusi
Karakteristik FGD
 Dipimpinseorang pemandu (fasilitator)
 Anggota kelompok: 6 – 10 orang
 Dapat dilakukan berulang pada beberapa
kelompok peserta yang bermasalah sama
 Untuk intervensi biasanya dihadirkan
narasumber (seorang ahli/profesional) yang
akan membahas proses dan hasil diskusi
CONTOH FGD
 Bagaimana menyikapi teman-teman
yang mengalami kenakalan remaja ?
 Bagaimana strategi menghadapi tugas-
tugas kuliah yang semakin banyak ?
 Bagaimana sikap terhadap para
penderita AIDS ?
LANGKAH-LANGKAH FGD
 Menentukan peserta
 Menyusun panduan diskusi
 Menetapkan pemandu, pencatat,
observer dan narasumber
 Menyiapkan form untuk pencatatan
 Melaksanakan diskusi
 Pembahasan oleh narasumber
MENYUSUN PANDUAN
DISKUSI
 Perkenalan
 Membina keakraban
 Pendalaman
 Penutupan
PERKENALAN
 Pemandu menjelaskan maksud diskusi
 Menggambarkan apa yang akan
dilakukan
 Meminta peserta memperkenalkan diri
(agar peserta nyaman)
 Pemandu lebih banyak yang berbicara
 Waktu: 10 menit.
MEMBINA KEAKRABAN
 Pemandu mengajukan pertanyaan yang
mudah dijawab peserta sehingga
mendorong peserta untuk mulai bicara
dalam suasana kelompok
 Pemandu hanya bicara sedikit, peserta
mulai memainkan peran yang lebih aktif
 Waktu: 10 menit
PENDALAMAN
 Pemandu memusatkan pada materi pokok untuk
diskusi
 Menghidupkan pembicaraan, menggali perasaan dan
tanggapan peserta
 Peserta lebih banyak bicara dibanding pemandu
 Pemandu membimbing arah diskusi namun tidak
bersikap menggiring
 Waktu: 60 menit
PENUTUPAN
 Pemandu merangkum persamaan dan
perbedaan pendapat dari peserta
 Peserta diminta untuk mempertegas,
memperjelas atau menambah
 Membuat kesimpulan
 Pemandu lebih banyak bicara
 Waktu: 10 menit
PERAN PEMANDU
 Mendorong peserta untuk bicara dan
mengungkapkan pendapat serta
perasaan tentang pokok masalah
 Memandu arah diskusi
KARAKTERISTIK PEMANDU
 Luwes, fleksibel, mudah beradaptasi dengan
peserta
 Terampil berkomunikasi
 Menimbulkan rasa nyaman dan percaya bagi
peserta
 Memahami pokok permasalahan
 Pendengar yang baik
 Tidak terjebak untuk memberikan nasehat,
pendapat.
PENCATATAN
 Tentukan hal-hal apa saja yang perlu
dicatat dan diobservasi
 Nama peserta
 Persamaan dan perbedaan kelompok
 Kesimpulan hasil
TEMPAT DAN PENGATURAN
 Pilih tempat yang menimbulkan rasa
aman dan nyaman
 Saling mendengar satu sama lain
 Mudah dicapai peserta
 Tempat duduk yang memungkinkan
pemandu bisa melihat seluruh peserta
 Para peserta bisa saling melihat
SELF HELP GROUP
 Kelompok yang berisi orang yang memiliki
masalah yang sama yang bertujuan untuk
self-improvement dalam rangka mengatasi
masalah yang sedang mereka hadapi
 Pertemuan rutin dari orang-orang yang
memiliki permasalahan, simtom, kondisi yang
sama yang saling berbagi & belajar satu
sama lainnya untuk memperoleh perspektif
baru mengenai problemnya.
FOKUS SHG
 Perubahan pikiran
 Perubahan perasaan
 Perubahan perilaku
 Perubahan proses-proses
ketidaksadaran
 Mengembangkan ketrampilan baru
CONTOH SHG
 Kelompok alkoholik
 Kelompok ibu-ibu dengan kelahiran
anak pertama
 Kelompok karyawan dengan stressor
kerja tinggi
KARAKTERISTIK SHG
 Efektif:6 – 10 orang dalam kelompok
 Lebih bersifat prevensi sekunder &
tersier
 Berlangsung beberapa sesi
 Didampingi profesional bila diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH SHG
 Menetapkan harapan/tujuan kelompok untuk self
improvement
 Sharing pengalaman antar anggota (berat, lama dan
frekuensi problem)
 Analisis problem
 Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang
 Membuat treatment plan
 Menjalankan rencana
 Mengevaluasi hasilnya
PHYSICAL CONDITION
 Ruangan rapi
 Ventilasi baik
 Suhu tidak terlalu dingin atau panas
 Pencahayaan
 Posisi duduk: U atau tapal kuda
Nilai Lebih SHG
 Memungkinkan untuk berbagi perasaan satu
sama lain (marah, sedih kecewa, sakit hati).
 Adanya penderitaan yang sama
memungkinkan terbentuknya rasa memiliki
kelompok (kohesivitas).
 Atmosfir dalam SHG memungkinkan adanya
unconditional acceptance .
Terapi Kelompok
 Fokus pada remediasi, treatment dan rekonstruksi
kepribadian
 Terapi kelompok adalah suatu proses reedukasi
terhadap kesadaran (concious) ataupun ketidak
sadaran (unconcious) baik dimasa sekarang ataupun
dimasa lalu.
 Tujuan dari terapi kelompok adalah suatu perubahan
struktur kepribadian baik kecil ataupun besar.
 Anggota kelompok : orang-orang penderita gangguan
emosi, nurotik, psikotik ataupun perilaku
menyimpang.
 Dalam terapi kelompok terapis menggunakan suatu
kemampuan verbal, suatu teknik untuk terjadi regresi
ke pengalaman awal, dinamika ketidaksadaran, atau
juga membantu klien untuk mengalami kembali
situasi traumatik. Sehingga dapat memungkinkan
terjadinya katarsis.
 Membantu klien mengkoreksi pengalaman emosional
dan belajar membuat keputusan.
 Fokus :
1. Kejadian dimasa lampau
2. Dinamika katidaksadaran
3. Rekonstruksi kepribadian
4. Pengembangan pola baru perilaku
1. Gestalt Group therapy
2. Behavioral Group Therapy
3. Cognitive Behavioral Group Therapy
4. Rational Emotive Behavior Group
Therapy
5. Reality Group Therapy, dll

Anda mungkin juga menyukai