Anda di halaman 1dari 1

FENOTIAZIN

1. Farmakodinamik
Obat-obat antipsikotik mempunyai banyak kesamaan efek farmakologis dari
penggunaan terapeutik (Goodman and Gilman, 2008). Antipsikotik menghambat
(agak) kuat reseptor dopamin (D2) di sistem limbis otak dan disamping itu juga
menghambat reseptor D1/D4, α1 (dan α2) adrenergik, serotonin, muskarin, dan
histamin. Antipsikotik atipikal memiliki afinitas lebih besar untuk reseptor D1
dan D2 sehingga lebih efektif daripada antipsikotik tipikal untuk melawan gejala
negatif (Tjay dan rahardja, 2007)
Dafpus:
Pebriyani. 2011. Kajian Ketepatan Penggunaan Obat dan Interaksi Obat pada
Pasien Skizofrenia Dewasa di Instalasi rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta Tahun 2010. Skripsi thesis: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Farmmakokinetik
Sebagian besar obat antipsikotik segera tidak secara lengkap diabsorpsi.
Selanjutnya secara signifikan mengalami metabolisme lintas pertama. Sebagian
besar obat antipsikotik larut lemak dan terikat pada protein. Hal ini
mengakibatkan durasi kerja lebih lama daripada perkiraan dari waktu paruh dalam
plasma. Golongan tipikal bekerja pada reseptor dopamin 2 (D2) di otak.
Penggunaan LAI mengakibatkan beberapa blokade reseptor D2 selama 3-6 bulan
setelah injeksi terakhir. Obat antipsikotik hampir seluruhnya di metabolisme oleh
oksidasi atau demetilasi, katalase oleh enzim sitokrom P450 mikrosomal hepar,
CYP2D6, CYP1A2, dan CYP3A4 adalah isoform yang sangat berperan. Metabolit
diekskresikan oleh ginjal melalui urin.
Dafpus:
Sari M, A. 2016. Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Katalase Organ
Hepar Tikus Terpapar Flufenazin Dekanoat.
http://eprints.undip.aac.id/50739/1/Miranti_Anggun_Sari_22010112130164_Lap.
KTI_Bab0.pdf. [diakses pada: 13 Februari 2018]

Anda mungkin juga menyukai