Anda di halaman 1dari 3

Nama : Berliana Latifa Khoirunnisa

Absen : 06
Kelas : XII IPA 6

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Ibu Restu Wahyuningsih, M.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia dan
teman-teman yang saya sayangi.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan
sehat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi agung kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan ceramah mengenai penyakit demam
berdarah.

Kesehatan adalah nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita agar kita bisa
menyukurinya dan menjaga tubuh kita tetao sehat. Memasuki musim penghujan di Indonesia
angka penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD) semakin meningkat karena penyakit ini muncul
ketika musim penghujan.

Apakah kalian mengetahui penyakit DBD? DBD adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue. Demam berdarah juga disebut sebagai “breakbone fever” atau demam sendi,
karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri seakan-akan tulang
mereka patah.
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan virus dengue.
Nyamuk ini bertelur di wadah air yang tenang dan bersih. Nyamuk Aedes aegypti dapat menggigit
kapan saja, baik siang maupun malam hari. Selain itu DBD biasanya berkembang di wilayah yang
tingkat sanitasinya buruk seperti di kota-kota berpenduduk padat yang terletak di negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
Gejala DBD ditandai dengan panas tinggi yang frekuensinya naik turun, sakit kepala,
perdarahan pada hidung (mimisan), timbulnya beberapa gejala biasa seperti mual, muntah,
penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang serta munculnya bintik-bintik merah
pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Terdapat tiga fase yang diamali oleh penderita demam berdarah. Fase pertama adalah fase
demam. Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah
fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami
demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama dua sampai tujuh hari. Hal ini
menyebabkan penderita menjadi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya menjadi
tidak mampu untuk pergi ke sekolah, melakukan kegiatan ekstrakuliker, dan kegiatan rutin lainnya.

Fase kedua adalah fase kritis. Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan
mengalami fase kritis. Pada fase ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena penderita merasa sembuh
dan dapat melakukan aktivitas kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu
tubuh hingga 37 derajat celcius ke suhu normal. Selama masa transisi dari fase demam ke fase
kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Oleh sebab
itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari
24-38 jam.

Fase ketiga adalah fase penyembuhan. Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan
pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu
makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih
pasien akan kembali normal yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit. Salah
satu upaya agar pulih dari penyakit ini dengan cara mengonsumsi jambu biji. Jambu biji
mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat
menghasilkan keping darah yang lebih banyak memicu pembentukan trombosit darah baru.

Ada gunung ada sawah

Ada hujan ada geluduk

Untuk mencegah demam berdarah


Mari basmi sarang nyamuk

Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, namun beberapa
langkah pencegahan penyakit ini dapat dilakukan, seperti mensterilkan rumah dengan semprotan
pembasmi nyamuk, memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah, memasang kelambu
di kasur, dan melaksanakan kegiatan 3M, yaitu mengubur sampah non-organik yang dapat
menampung air hujan, menutup bak penampungan air, dan menguras bak penampungan air
minimal satu kali seminggu untuk mencegah timbulnya jentik-jentik nyamuk.

Hari ini ibu marah-marah

Melihat aku bermain ulat

Mari cegah demam berdarah

Agar hidup semakin sehat

Setelah mengetahui penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya, seharusnya kita
semakin sadar bahwa kesehatan sangat penting bagi tubuh. Oleh karena itu, mari kita menjaga
kesehatan agar tidak terkena penyakit demam berdarah. Bagimana kawan setuju tidak?

Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Ibu Restu
Wahyuningsih, M.Pd. dan teman-teman sekalian. Ada kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Semoga dengan apa yang saya sampaikan hari ini dapat menumbuhkan semangat untuk semakin
memperhatikan kesehatan.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai