PENDAHULUAN
Perkembangbiakan makhluk hidup merupakan suatu proses perubahan struktur dan
fungsi tubuh yang bersifat Irreversible atau tidak dapat kembali seperti semual. Perubahan dari
sel tunggal menjadi berjumlah sel banyak menuju kedewasaan yang nantinya akan mengalami
proses penuaan usia dan mengalai kematian. Perkembangan makhluk hidup meliputi sebelum
lahir dampai lahir/ menetas disebut dengan Embriologi. Embriologi merupakan serangkaian
proses pembelahan dengan tetap mempertahankan bentuk dan ukuran sel telur yang
mengalami perubahan pada gastrulasi dan mengalami perubahan menajdi semakin kompleks.
Kehidupan individu baru yang merupakan perpaduan bahan genetik dari dua gamet
sperma dan sel telur. Perpaduan ini, disebut pembuahan, merangsang telur untuk memulai
pembelahan. Tahapan pengembangan antara pembuahan dan penetasan secara kolektif
disebut embriogenesis (Gilbert, 2003). Perkembangan makhluk hidup melibatkan beberapa
proses kompleks yakni fertilisasi dan pembelahan, pertumbuhan, diferensiasi, dan
morfogenesis. Pada kingdom Animalia, jenis embrio sangat beragam, namun sebagian besar
pola embriogenesis teridri dalam lima hal yaitu yang pertama, Segera setelah fertilisais,
pembelahan terjadi. Pembelahan adalah rangkaian pembelahan mitosis yang sangat cepat
dimana volume besar sitoplasma zigot dibagi menjadi beberapa sel yang lebih kecil. Sel-sel ini
disebut blastomeres, dan pada akhir pembelahan berbentuk bola yang dikenal sebagai
blastula.
Setelah pembelahan mitosis melambat, blastomere mengalami gerakan mengubah
posisi relatif satu sama lain. Rangkaian penataan ulang sel yang luas ini disebut gastrulasi,
dan embrio dikatakan berada di tahap gastrula.
Setelah tiga lapisan terbentuk, sel berinteraksi satu sama lain dan mengatur ulang
dirinya untuk menghasilkan jaringan dan organ tubuh. Proses ini disebut organogenesis.
Misalnya, lapisan luar kulit berasal dari ektoderm, sedangkan lapisan dalam (dermis) berasal
dari mesoderm. Juga selama organogenesis, sel-sel tertentu mengalami migrasi yang jauh dari
tempat asalnya ke lokasi akhir mereka. Sel yang bermigrasi ini termasuk prekursor sel darah,
sel limfe, sel pigmen, dan gamet. Sebagian besar tulang wajah kita berasal dari sel yang
bermigrasi secara ventral dari daerah dorsal kepala (Gilbert, 2003).
Bagian khusus sitoplasma telur memunculkan sel-sel yang merupakan prekursor gamet
(sperma dan telur). Gamet dan sel prekursor mereka secara kolektif disebut sel kuman, dan
disisihkan untuk fungsi reproduksi. Semua sel tubuh lainnya disebut sel somatik. Pemisahan
sel somatik (yang menimbulkan tubuh individu) dan sel kuman (yang berkontribusi pada
terbentuknya generasi baru) seringkali merupakan salah satu dari perbedaan pertama yang
terjadi selama pengembangan hewan. Sel kuman akhirnya berpindah ke gonad, di mana
mereka berdiferensiasi menjadi gamet. Perkembangan gamet, yang disebut gametogenesis,
Organisme dewasa akhirnya mengalami penuaan dan mati (Gilbert, 2003).
Pada banyak spesies, organisme yang menetas dari telur atau lahir ke dunia tidak
matang secara seksual. tahap larva adalah yang bertahan paling lama, dan orang dewasa
merupakan tahap singkat semata-mata untuk reproduksi. Larva harus cukup makan agar
orang dewasa bisa bertahan dan kawin.
TUJUAN
Mempelajari proses berbagai macam pembentukan embrio pada vertebrata dan
manusia.
A B C. D
E F G H
I J K L
M N P
O
Gambar 1. Proses pembentukan embrio pada bulu babi. (A) Fertilisasi oleh sel telur dan sel
sperma ditandai dengan panah orange dan kuning). (B-G) Perkembangan
Morula 2, 4, 12, 32 sel. (H-J) Blastula. (K-N) Perkembangan Gastrula, panah
orange adalah mesomer, panah biru adalah makromer, panah hitam adalah
arkenteron dan panah kuning adalah mikromer. (O) Bulu Babi Muda dengan
panah hijau adalah kerangka tubuh(P) Model Keseluruhan.
A B C D
B
E F G H
Gambar 4. Perkembangan embrio ikan. (A) Fertilisation. (B) 2-called stage. (C) 2-days
embryo, panah hijau adalah mata. (D) 3 –days embryo. (E) 5-days embryo, panah kuning
adalah pembuluh darah. (F) Hatch Stage.
Gambar 3B1-2 menunjukkan embrio bahwa tulang belakang, tubuh pigmen, otak,
dan mata telah terbentuk dengan sempurna. Pada satu ovarium juga ada sel telur yang
belum vitellogenesis (Gambar ). Embrio memiliki ukuran kantong kuning besar sebelum lahir.
Orang diserap ke dalam tubuh embrio (Gambar ) dan embrio segera menjadi ikan berenang
anak aktif (Gambar ).
Pada tahap selanjutnya ditemukan embrio yang sudah memiliki bentuk kepala
distinc dan mata berkembang. Pada saat ini embrio ini sudah membentuk pembuluh darah.
Kemudian, pembuluh darah ditemukan di bagian dorsal tubuh embrio dan di sisi ventral
relatif terhadap kepala yang sedang berkembang (Gambar 4F). Tubuh embrio masih
transparan dan rata (Gambar 4F). Tahap selanjutnya dari pengembangan tabung tubuh
terbentuk dan menjadi memanjang; mata mulai terbentuk sebagai vesikel optik dan namun
ada pigmen (Gambar ). pembuluh darah dorsal berkembang (Gambar ); pembuluh darah
ventral akan membentuk jantung dan mulai berdetak (Gambar 4I-K). Vesikel optik kemudian
mengembangkan lebih banyak pigmen dan menjadi gelas optik (Gambar 4K)
Gambar
Gambar
Pertama, pada kebanyakan katak, gametogenesis dan fertilisasi merupakan
eksternal. Jika katak telah mencapai usia kawin, kelenjar pituitari mengeluarkan hormon
yang merangsang ovarium untuk membuat estrogen. Estrogen adalah hormon yang bisa
menginstruksikan hati untuk membuat dan mengeluarkan protein kuning telur, yang
kemudian diangkut melalui darah ke dalam telur yang membesar di ovarium. Kuning
tersebut diangkut ke bagian bawah telur (Gilbert, 2003). Telur katak mempunyai tipe
teloelesital, artinya telur katak mempunyai yolk banyak dan terkonsentrasi di kutub vegetal.
Pembelahan katak termasuk pembelahan holoblastik radial unikual. Meliputi
pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Setelah
menyelesaikan pembelahan meiosis, telur dilepaskan dari ovarium dan bisa dibuahi.
Pertama, Telur menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya, dengan telur menjadi
pronucleus haploid. Pronukleus telur dan pronucleus sperma akan bertemu di sitoplasma
telur untuk membentuk inti zigot diploid. Kedua, Fertilisasi menyebabkan sitoplasma telur
bergerak sedemikian rupa sehingga berbagai bagian sitoplasma berada di lokasi baru.
Ketiga, pemupukan mengaktifkan molekul yang diperlukan untuk memulai pembelahan dan
pengembangan sel (Gilbert, 2003).
Gastrulasi pada katak dalam suatu bola berongga, sehingga lempengan sel dapat
bergerak bebas dalam rongga (blastocoel). Proses pelekukan atau invaginasi dari dinding
blastula ke dalam blastosol merupakan ciri fase blastulasi dimulai. Gastrulasi pada katak
dimulai pada suatu titik pada permukaan embrio berlawanan dengan titik masuk sperma
dengan pembentukan lesung pipih, yang disebut blastopori. Sel bermigrasi melalui blastopori
dan menuju kutub vegetal . Sel-sel ini menjadi mesoderm dorsal. Blastopori mengembang
menjadi lingkaran, dan sel yang bermigrasi melalui lingkaran ini menjadi mesoderm lateral
dan ventral (Gilbert, 2003).
Sel-sel yang tersisa di bagian luar menjadi ektoderm, dan lapisan luar ini meluas
secara vegetatif untuk menutupi seluruh embrio. Sel yolky besar yang tertinggal di belahan
bumi (sampai dikepung oleh ektoderm) menjadi endoderm. Jadi, pada akhir gastrulasi,
ektoderm (pendahulu epidermis dan saraf) ada di bagian luar embrio, endoderm (lapisan
awal lapisan usus) ada di bagian dalam embrio, dan mesoderm (prekursor jaringan ikat,
darah, kerangka, gonad, dan ginjal) ada di antara keduanya (Gilbert, 2003).
Daerah epiblast terdiri atas jaringan ambrional yang selnya bermigrasi kedalam, dan
daerah hgipoblast membentuk suatu keping embrio yang terdiri atas epiblast. Epiblast
berkembang membentuk suatu rongga yang disebut amnion yang berisi cairan amnion.
Selama gastrulasi berlangsung tropoblast membentuk korion. Bagian tropoblast membentuk
sinistropoblast dan sinsiotropoblast. Sinsiotropoblast memasuki permukaan uterus sehingga
embrio tertanam di uterus.selanjutnya mesoderm meluas keluar embrio dan mengalai
perubahan menjadi pembuluh darah yang nntinya akan menjadi tali pusat atau plasenta.
Neurulasi merupakan pembentukan aksis atau sumbu dengan membentuk sistem
saraf pusat dan pembentukan bumbung naural. Dalam organogenesis melibatkan tiga
lapisan germinal yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm (Gilbert, 2003). Daerah
ektoderm membentuk otak, kulit dan mata, mesoderm berperan dalam pembentukan ginjal
dan gonad, endoderm membentuk faring, saluran pencernaan, hati dan pankreas (Gilbert,
2010).
Pada kasus bayi lahir kembar dapat ditelusuri asal muaslanya dengan bayi kembar
tipe monozigotik yaitu kembar yang identik yang berasal dari satu sperma dan merupaka
kembar berkelamin sejenis. Bayi kembar dizigotik adalah bayi kembar yang berasal dari satu
ovum yang masing-masing dibuahi oleh satu sperma dan bisa menjadi bayi dengandua jenis
kelamin berbeda. Terdapat juga bayi Parasitic Twin yang salah satu kembarannya bersifat
parasit.
KESIMPULAN
Preparat testis dan ovarium marmut yang di amati menunjukkan proses pematangan
sel spermatogenesis dalam tubulus seminiferus dan sel oogenesis dalam oogonium yang
keduanya merupakan bagian dari proses gametogenesis.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2004. Biologi edisi kedelapan jilid 3. Jakarta :
Erlangga.
[2] Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. Principles Of Anatomy And Physiologi. John Wiley &
Sons, Inc. United States of America.
[3] Tenzer, A. 1993. Struktur Perkembangan Hewan 1, Malang : OPF IKIP Malang