Anda di halaman 1dari 44

KESEJAHTERAAN

DAN DISIPLIN
PEGAWAI
ORIENTASI CPNS
AGUSTUS 2019
KESEJAHTERAAN PEGAWAI

HAK SEORANG PNS ADA 5 BUTIR


 1. Berhak mempunyai KARPEG ( Kartu Pegawai )
 2. Berhak Mempunyai KARIS/KARSU ( Kartu Istri / Kartu Suami )
 3. Berhak mempunyai TASPEN ( Tabungan Asuransi dan Pensiun )
 4. Berhak mempunyai BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial )
 5. Wajib mengisi KP4 ( Kartu Permohonan Penambahan Penghasilan
PNS )
KELENGKAPAN YANG HARUS
DILENGKAPI :
 1. KARPEG ( Kartu Pegawai )
• Fotopcopy SK CPNS yang dilegalisir
• Fotocopy SK PNS yang dilegalisir
• Fotocopy sertifikat lulus prajabatan
• Foto ukuran 2 x 3 = 3 lembar
• Untuk yang hilang membawa surat hilang dari kepolisian dan mengisi form dari BKN
• Pengantar dari dinas masing-masing

 2. KARIS/KARSU ( Kartu Istri / Kartu Suami )


• Fotocopy SK CPNS suami/isteri yang dilegalisir
• Fotocopy SK PNS suami/isteri yang dilegalisir
• Foto suami/isteri ukuran 2 x 3 = 3 lembar
• Surat nikah
• Laporan perkawinan pertama
• Untuk yang hilang membawa surat hilang dari kepolisian dan mengisi form dari BKNl
• Pengantar dari dinas masing-masing.
KELENGKAPAN YANG HARUS
DILENGKAPI :
 3. TASPEN
• Fotopcopy SK CPNS yang dilegalisir
• Fotocopy SPMT (surat pernyataan melaksanakan tugas)
• Pengantar dari dinas masing-masing

 4. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)


• Isi formulir BPJS
• Fotocopy SK CPNS
• Fotocopy SK PNS
• Fotocopy Kartu Keluarga
• Fotocopy KTP suami isteri
• Surat nikah
• Akte kelahiran anak
• suami/isteri ukuran 3 x 4 = 1 lembar (semua)
• Slip daftar gaji.
KELENGKAPAN YANG HARUS
DILENGKAPI :
 5. KP4 (surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan
keluarga)
• Isi formulir KP4
• Fotocopy SK CPNS
• Fotocopy SK PNS
• Surat nikah
• Akte kelahiran anak.

Catatan: untuk membuat kelengkapan kepegawaian tersebut, bisa


mengambil form yang berada di Kepegawaian
DISIPLIN PEGAWAI
PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI
(PP 53 TAHUN 2010)
PENGERTIAN:
1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai
Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau


perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

3. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada


PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS.
PRINSIP DASAR PP 53/2010

Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan Langsung


1
masing-masing.

Pelanggaran disiplin PNS bukan Delik Aduan, oleh karena itu setiap
atasan langsung mengetahui/mendapat informasi tentang dugaan
2
pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, maka atasan
langsung tersebut wajib menindaklanjuti. (Ps. 23 ayat (1))
PRINSIP DASAR PP 53/2010 - 2

Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin yang dilakukan


bawahannya, tetapi tidak memanggil, memeriksa, menghukum atau tidak melaporkan
kepada atasannya, maka atasan langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin yang
3
jenisnya sama dengan hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang
melakukan pelanggaran. (Ps. 21)

Pelanggaran disiplin = seluruh tindakan/perbuatan yang bersifat negatif karena


bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi masyarakat,
4
maupun yang berlaku bagi PNS, baik itu yang berkaitan dengan kedinasan maupun yang
tidak berkaitan dengan kedinasan, sehingga termasuk melanggar kewajiban dan/atau
larangan. (Ps. 3 dan atau 5)
KEWAJIBAN PNS (17 butir):

SETIAP PNS WAJIB:


1. Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan Pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan


kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran,dan
tanggung jawab;
(lanjutan)

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah,dan


martabat PNS;
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus dirahasiakan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan negara;
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
LARANGAN BAGI PNS (15 BUTIR)

SETIAP PNS DILARANG :


1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing;
(lanjutan)
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak
bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara
tidak sah;
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan,
atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara;
7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada
siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan
dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
(lanjutan)

8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja


dari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap
bawahannya;
10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan
suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani;
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
(lanjutan)

12. Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil


presiden, dewan perwakilan rakyat, dewan
perwakilan daerah, atau dewan perwakilan rakyat
daerah dengan cara:
 Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
 Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut partai atau atribut PNS;

 Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan


PNS lain; dan/atau
 Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas negara;
(lanjutan)
13. Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
presiden dengan cara:
 Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan/atau
 Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan
unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota dewan


perwakilan daerah atau calon kepala daerah/wakil kepala
daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai
foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan;
(lanjutan)
15. Memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/wakil
kepala daerah, dengan cara:
– Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung
calon kepala daerah/wakil kepala daerah;
– Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam
kegiatan kampanye;
– Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan/atau
– Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
T I N G K AT D A N J E N I S H U K U M A N D I S I P L I N

Description of
SEDANG
Add text in
the sub contents
here

 Tunda KGB 1 Tahun


 Tunda KP 1 Tahun
RINGAN BERAT
 Turun Pangkat 1 Tahun

 Turun Pangkat 3 Tahun


 Teguran Lisan
 Turun Jabatan
 Teguran Tertulis
 Bebas dari Jabatan
 Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis
 PDH tidak APS
WAKTU KERJA BKKBN PUSAT
 MASUK : PUKUL 08.00 WIB
DI BKKBN  PULANG : PUKUL 16.30 WIB

BAGI PNS BKKBN Pusat yang TERLAMBAT 1-60 MENIT


DAPAT DIGANTI 1-60 MENIT DI WAKTU PULANG

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI


SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU DI DAERAH
MASING-MASING
ABSENSI PEGAWAI
Penjelasan PP No. 53 Tahun 2010 pasal 3 angka 11, yang
dimaksud dengan kewajiban untuk “masuk kerja dan
menaati ketentuan jam kerja” adalah setiap PNS wajib
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam
kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena dinas.
Apabila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada
pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/atau
pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Atasan langsung wajib mengawasi kehadiran


Pegawai selama hari dan jam kerja.
Tidak Masuk Kerja Tanpa Keterangan & Tidak Menaati Ketentuan Jam Kerja
22
Tidak Masuk Kerja Hukuman Disiplin Kategori

5 Hr Teguran lisan Hukuman


6 – 10 hr Teguran tertulis Disiplin
Ringan
11 – 15 hr Pernyataan tidak puas secara tertulis
16 – 20 hr Penundaan Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
21 – 25 hr Penundaan Kenaikan Pangkat Hukuman
Disiplin
26 – 30 hr Penurunan pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 1 th Sedang
31 – 35 hr Penurunan pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 3 th
36 – 40 hr Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 1
tingkat lebih rendah Hukuman
Disiplin
41 – 45 hr Pembebasan dari jabatan Berat
46 hr / lbh Pemberhentian (PDH tdk atas permintaan sendiri /
PTDH))
NO JENIS CUTI KRITERIA
1 cuti tahunan telah bekerja paling kurang 1 (satu) tahun secara terus menerus

Lama Cuti Tahunan 12 hari kerja


2 cuti besar
Telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus
Lama Cuti maksimal 3 Bulan
3 cuti sakit Wajib melampirkan surat dokter
lama cuti sesuai rekomendasi dokter
4 cuti melahirkan Untuk kelahiran anak pertama s.d kelahiran anak ketiga pada
saat menjadi PNS

lama cuti maksimal 3 bulan dengan melampirkan surat dokter


5 cuti karena alasan penting
ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau
menantu sakit keras atau meninggal dunia;

salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a


meninggal dunia, dan menurut peraturan perundang-undangan
PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota
keluarganya yang meninggal dunia; atau

melangsungkan perkawinan.
6 cuti di luar tanggungan
negara
telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus
karena alasan pribadi dan mendesak
diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun, & dapat
diperpanjang 1 tahun
7 cuti bersama
ETIKA PNS BKKBN
Etika Berpakaian dan Berpenampilan: Rok harus dibawah lutut

Pusat : Senin dan Kamis : Kemeja tidak transparan


atas Kemeja warna Putih, Bawah
Rok/Celana Panjang warna Rambut (Pria) tidak
Hitam menutupi telinga dan
kerah baju
Selasa :
Batik BKKBN Menggunakan sepatu
pantofel
Rabu dan Jumat :
Batik Nasional Menggunakan tanda
pengenal (ID card)

Prov. :
Menyesuaikan
 Senyum
 Salam
 Sapa
Jabatan Fungsional
Adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan tertentu.
 Dupak adalah daftar yang berisi jml AK butir
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pejabat
Fungsional dan dibuat oleh ybs, untuk diusulkan
kepada pejabat yang berwenang menetapkan AK
melalui pejabat pengusul.

Angka Kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan


dan atau akumulasi nilai butir-butir kgt yang harus
dicapai oleh Pejabat Fungsional dan digunakan
sbg salah satu syarat untuk pengangkatan dan
kenaikan pangkat/jabatan.
DUPAK
CONTOH : LAMPIRAN i.a : KEPUTUSAN BERSAMA
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA
PENYULUH KELUARGA BERENCANA PELAKSANA PEMULA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : .................
NOMOR : .................
TANGGAL : ................. 2009

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PELAKSANA PEMULA

NO. KETERANGAN PERORANGAN

1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan Tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kredit :
7 Pangkat/golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Pelaksana Pemula
9 Masa Kerja Golongan :
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO. UNSUR YANG DINILAI INSTANSI
PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8

I. UNSUR UTAMA
PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar
1. Sarjana Muda / Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA / Diploma I

B. Pendidikan dan Pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana dan memperoleh Surat Tanda
Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan golongan II

JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO. UNSUR YANG DINILAI INSTANSI
PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
IV. KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU
TINGKAT DI ATAS JENJANG JABATANNYA

1.
2.
dst.

JUMLAH

ANGKA KREDIT MENURUT


NO. UNSUR YANG DINILAI INSTANSI
PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
V. PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB.
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diterbitkan secara
nasional.
B. …………………………… DST
ANGKA KREDIT MENURUT
NO. UNSUR YANG DINILAI INSTANSI
PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
VI PENUNJANG TUGAS PKB
A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluh KB
Nasional dan pelayanan KB.
Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai
B. Peran serta dalam seminar/lokakarya dalam bidang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB
1. ………………………….. DST

ANGKA KREDIT MENURUT


NO. UNSUR YANG DINILAI INSTANSI
PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
F. Pembinaan generasi muda
Membina generasi muda dalam pramuka, karang taruna.
G. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan fungsional.
Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional.
a. Ketua/Wakil ketua
b. Anggota
H. ...............................DST

JUMLAH UNSUR PENUNJANG


JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
PENGANGKATAN JABATAN
FUNGSIONAL PKB
Pengangkatan kedalam jabatan fungsional PKB dapat
melalui:
1. pengangkatan pertama;
2. perpindahan dari jabatan lain;
3. penyesuaian/inpassing;
4. Promosi
PENGANGKATAN DALAM
JF
1. Pengangkatan pertama merupakan pengangkatan
untuk mengisi lowongan kebutuhan JF yang telah
ditetapkan melalui pengadaan PNS.
2. Untuk pengangkatan melalui perpindahan dari
jabatan lain harus mempertimbangkan ketersediaan
lowongan kebutuhan untuk JF yang akan diduduki.
3. Pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing
dilakukan bagi PNS yang memiliki pengalaman dan
masih menjalankan tugas dibidang JF yang akan
diduduki.
PERTAMA
DALAM JF
1. Berstatus PNS;
2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Berijazah paling rendah sarjana/diploma IV
(untuk JF Keahlian), atau SMA (untuk JF
Keterampilan) sesuai dengan kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan;
5. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
manajerial, dan social kultural;
6. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
SYARAT PENGANGKATAN JF
MELALUI PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN
1. Berstatus PNS;
2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Berijazah paling rendah sarjana/diploma IV (untuk JF Keahlian), atau SMA
(untuk JF
Keterampilan) sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
1. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural;
2. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan
diduduki paling kurang 2 tahun;
3. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (satu) tahun terakhir;
4. Berusia paling tinggi:
a. 53 tahun untuk JF Ahli Pertama, Ahli Muda, serta untuk kategori
keterampilan
b. 55 tahun untuk JF Ahli Madya
c. 60 tahun untuk JF Ahli Utama bagi PNS yang telah menduduki JPT
SYARAT PENGANGKATAN JF
MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING
1. Berstatus PNS;
2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Berijazah paling rendah sarjana/diploma IV (untuk JF Keahlian),
atau SMA (untuk JF Keterampilan) sesuai dengan kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan;
5. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF
yang akan diduduki paling kurang 2 tahun;
6. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (satu)
tahun terakhir;
7. Syarat lainnya yang ditetapkan.
JABATAN FUNGSIONAL DI
LINGKUNGAN BKKBN
1. Widyaiswara 7. Pustakawan
2. Peneliti 8. Statistisi
3. Arsiparis 9. Pranata Komputer
4. Auditor 10. Pranata Humas
5. Auditor Kepegawaian 11. PKB
6. Analis Kepegawaian
JF AHLI UTAMA IV/d - IV/e

JF AHLI MADYA IV/a - IV/c

JF AHLI MUDA III/c - III/d

JF AHLI PERTAMA III/a - III/b

JF PENYELIA III/c - III/d

JF MAHIR III/a - III/b

JF TERAMPIL II/b - II/d

JF PEMULA II/a
KENAIKAN PANGKAT
JF
Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila :
 Sekurang kurangnya telah dua tahun di pangkat terakhir
 Dipenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi
 Setiap unsur penilaian kinerja sekurang kurangnya
bernilai baik dalam dua tahun terakhir
KENAIKAN JABATAN
FUNGSIONAL
Kenaikan Jabatan dapat dipertimbangkan
apabila:
Paling kurang telah 1 tahun menduduki
jabatan terakhir
Memenuhi AK yang ditentukan
Nilai prestasi kerja bernilai baik dalam 2 tahun
terakhir
Masih tersedia formasi
PEMBERHENTIAN JF
Prakom diberhentikan dari jabfungnya, apabila:
1. Mengundurkan diri dari jabatan
2. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit selama 5
tahun
3. Diberhentikan sementara sebagai PNS
4. Menjalani CLTN
5. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 bln
6. Ditugaskan secara penuh diluar jabfung
7. Tidak memenuhi persyaratan jabatan

PNS yang diberhentikan dari jabfung karena alasan


pada poin 2,3,4, 5, dan 6 dapat diangkat kembali
sesuai dengan jenjang jabfung terakhir apabila
tersedia lowongan jabatan.
CATATAN DARI PRESIDENTIAL
LECTURE Rabu, 24 Juli 2019 di Istora
Senayan
Ada beberapa point yang disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla:
1. Perubahan paradigm “jangan lagi berprinsip untuk dilayani” PNS kini harus
berpikir lebih baik dan lebih maju. Stigma lama harus dirubah. Tugas sejati
PNS adalah melayani masyarakat. Tiap PNS memiliki cara masing-masing
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Masa depan kita ditentukan dalam proses pelayanan dan system
perekonomian yang baik” Pemerintah daerah harus mampu mengelola
etonomi daerah dengan melakukan inovasi dan jangan bergantung
kepada pusat.
3. PNS harus SIAP ditempatkan dimana saja di seluruh negeri”. Dimanapun
PNS ditempatkan, dia harus mampu memotivasi sekitarnya untuk
melakukan kinerja lebih baik. Tetap berinovasi dan membuat perubahan
dan jangan lupa untuk menghormati serta belajar dari senior dan kolega
yang telah berpengalaman.
4. Pentingnya teknologi dan literasi informasi. Masa ini adalah kemajuan
teknologi digitalisasi, setiap ASN harus membina kemampuan dalam
memanfaatkan teknologi dan informasi.

Anda mungkin juga menyukai