Anda di halaman 1dari 3

d.

Pakaian adat

Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan
d masyarakat magetan jawa timur

e. Kerajinan tangan

Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap
lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu
lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung +- 1,5 arah barat daya kota
Magetan.

f. Perkawinan

Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan


lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako’ake (menanyakan apakah si gadis sudah
memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan
didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah
meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-
40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

g. Festival Bandeng

Festival Bandeng selalu digelar setiap tahun. Namun, ada yang berbeda dalam perayaan
tahun ini. Kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan acara lelang (menjual dengan harga
tawar yang paling tinggi) bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo.
Kurang biaya dan bencana lumpur Sidorjo menjadi penyebab lelang itu dihilangkan.
Walaupun tidak ada lelang, kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong petani untuk tetap
membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tak wajar alias raksasa.
Pemkab Sidoarjo sangat memperhatikan pelestarian bandeng karena ikan itu adalah ikon
utama Kabupaten Sidoarjo.
Festival yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo
itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo. Peserta berlomba menunjukkan
hasil tambak berupa bandeng yang paling sehat dan terbaik.

h. Upacara Kasodo

Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo ini merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali
untuk menghormati Gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku
Tengger.
Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan
dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini
hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut
penanggalan Jawa.
i. Parikan

Ada tiga jenis parikan di dalam ludruk pada saat bedayan (bagian awal permainan ludruk).
Ketiga jenis parikan tersebut adalah lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan
(parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun
yang bisa berisi kisah-kisah kocak).

j. Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam
sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi
dengan gamelan disajikan.
Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari
cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema
cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan
Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan
wayang orang.

k. Reog Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya kota
Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang menjadi perangkat wajib kesenian ini.
Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari kesenian Reog.
Di Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-
hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan.
Seni Reog Ponorogo ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya
dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles
warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog
tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita.
Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini berbeda dengan tari kuda lumping.

Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang
membawakan adegan lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung
kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang
ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita
pendekar.
Adegan terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala
singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.

l. Karapan Sapi

Karapan sapi adalah pacuan sapi khas dari Pulau Madura. Dengan menarik sebentuk kereta,
dua ekor sapi berlomba dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen.
Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki
berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan
pasangan-pasangan sapi lain.
Jalur pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung
sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan
karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final
pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir
Presiden.

Anda mungkin juga menyukai