Oleh :
Mahasiswa Pendidikan Biologi Offering A 2017
Fahrul Ghani Muhaimin ; 170341615083
Galuh Fahmi Fachrezi ; 170341615051
I. Indikator
Membuat preparat pengamatan mikroskopis sel hewan dan sel tumbuhan
Menggambar struktur sel berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis
Membandingkan struktur sel hidup dan sel mati
Membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel, sitoplasma, dan inti sel
Mendeskripsikan perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik
V. Alat/Bahan/Sumber
Buku Kerja Biologi 2A, Ign Khristiyono, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1
Mikroskop
Lembar Kegiatan 1.3 dan 1.4
VI. Penilaian
Laporan hasil pengamtan sel
Uji kompetensi tertulis
Analisis
1. Strategi dan Model Pembelejaran yang Digunakan
Jika dilihat dari strategi yang dilakukan dalam pembelajaran mengenai sel ini
saya rasa merupakan strategi yang cocok, dimana untuk mendapatkan konsep dari
materi yang abstrak seperti sel, perlu dilakukan pengamatan secara langsung.
Pengamatan secara langsung tersebut dilakukan untuk menarik minat siswa dan
agar siswa secara nyata mengalami pengalaman belajar tentang sel dengan cara
induktif, dimana siswa menggeneralisasi suatu bentuk yang diamati dan
mengaitkannya dengan ciri-ciri tertentu dari sel selain itu juga agar siswa secara
aktif mencari sendiri perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Saya rasa kegiatan pembelajaran awal yang dimulai dengan kegiatan praktikum
cocok untuk materi sel ini. pada pembelajaran yang diwalai dengan praktikum ini
akan dibentuk sikap saintifik dari siswa, yaitu rasa ingin tau dan kecermatan siswa
dalam mengamati. Berbeda jika sebelumnya siswa diberi tau bahwa dalam preparat
mereka aka nada ini dan itu, antusiasme dan kecermatan siswa akan berkurang
karena mereka sebelumnya sudah mengantisipasi hal tersebut dan tidak timbul
adanya konflik dalam pikiran mereka. Kegiatan praktikum merupakan bentuk dari
pembelajran sains sebagai suatu proses atau keterampilan
Setelah dilakukan pengamatan dilakukan diskusi untuk membandingkan
temuan yang didapat dari kelompok siswa yang berbeda, hal ini cukup bagus untuk
dilakukan karena dapat memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil
temuannya dan membandingkan hasil temuannya dengan temuan siswa lainnya, hal
ini diharapkan agar timbul konflik dalam pikiran siswa dan agar menambah
pandangan yang berbeda terhadap temuan antar siswa. Ketika terdapat konflik
dalam pikiran siswa maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan
diajukan dalam kegiatan diskusi maupun pendapat-pendapat. Tentu saja guru disini
berperan sebagai fasilitator kegiatan diskusi ini untuk dapat menggiring kegiatan
diskusi dan materi yang dibahas tetap relevan. Dari sini konsep pembelajran sains
sebagai produk tercapai dimana siswa akan mendapatkan pengetahuan selain dari
pengamatan juga dari kegiatan diskusi.
Pada pertemuan kedua dapat dilihat bahwa terdapat pengutan konsep yang
dilakukan dengan pengingatan kembali dan pembenaran konsep yang dilakukan
oleh guru dengan menunjukkan diagram dari sel tumbuhan dan hewan. Saya rasa
ini merupakan hal-hal yang sebenarnya penting karena dengan adanya pengutan
konsep dan pembenaran konsep dapat membuat ilmu yang didapat dapat bertahan
dan menghindari adanya miskonsepsi
Dengan adanya kegiatan praktikum secara nyata, diskusi, dan penguatan
konsep maka dapat dicapai tujuan pembelajaran mengenai perbedaan sel hewan dan
tumbuhan ini. Selain itu pembelejaran saintifik sebagai produk, proses, dan sikap
dapat dicapai dengan metode pembelajaran yang disusun dengan strategi diatas.
2. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan
Jika dilihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
ini, penyusun menggunakan pendekatan induktif. Pembelajaran dengan pendekatan
induktif dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal khusus dan
menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah konstekstual,
siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasar
pengamatan siswa sendiri. Pembelajaran dengan pendekatan induktif efektif untuk
mengajarkan konsep atau generalisasi. Pembelajaran diawali dengan memberikan
contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep atau generalisasi. Siswa
melakukan sejumlah pengamatan yang kemudian membangun dalam suatu konsep
atau generalisasi. Siswa tidak harus memiliki pengetahuan utama berupa abstraksi,
tetapi sampai pada abstraksi tersebut setelah mengamati dan menganalisis apa yang
diamati.