Anda di halaman 1dari 15

UNESCO HERITAGE ASIA (Bidang Kebudayaan)

Disusun oleh kelompok 8:

1. INDAH ASRI AYU ( A 231 16 071)


2. ZULAIHA (A 231 17 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai waktunya.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami materi yang berjudul, yaitu “UNIESCO
HERITAGE ASIA (Bidang Kebudayaan)”. Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah
ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan
sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian agar dapat meningkatkan
mutu dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….

A. Latar Belakang …………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………

C. Tujuan ……………………………………………………………………

BAB 11 PEMBAHASAN …………………………………………………………………….

A. Pengertian Unesco …………………………………………………………………….

B. Pengertian Heritage ……………………………………………………………………

C. Peran Unesco Dalam Melestarikan Kebudayaan Dunia ……………………………………..

D. Destinasi Situs Warisan Dunia Unesco Di Asia Tenggara ……………………………………

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………….

A. Kesimpulan …………………………………………………………………….

B. Saran …………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warisan budaya merupakan sumber informasi yang membawa pesan


masa lalu untuk generasi masa kini dan masa yang akan datang. Warisan
budaya antara lain menginformasikan bentuk-bentuk tinggalan budaya yang
berupa perangkat- perangkat simbol / lambang. Menurut Ahimsa-Putra ( 2004,
23 - 27) ada empat bentuk simbol / lambang yang dapat diidentifikasi dan
dikategorikan sebagai peninggalan budaya. Simbol / lambang peninggalan
budaya yang dimaksud adalah:
1. Pertama yaitu benda-benda fisik atau material culture yang
mencakup seluruh benda-benda hasil kreasi manusia, mulai dari
benda-benda dengan ukuran yang relatif kecil hingga benda-benda
yang sangat besar.
2. Kedua yaitu pola-pola perilaku yang merupakan representasi dari
adat- istiadat sebuah kebudayaan tertentu. Bentuk kedua meliputi
hal-hal keseharian, seperti pola makan, pola kerja, pola belajar,
pola berdoa, hingga pola-pola yang bersangkutan dengan aktivitas
sebuah komunitas.
3. Ketiga adalah sistem nilai atau pandangan hidup yang berupa
falsafah hidup atau kearifan lokal dari suatu masyarakat dalam
memandang atau memaknai lingkungan sekitarnya.

4. Wujud yang keempat adalah lingkungan yang dapat menjadi bagian


dari tinggalan budaya oleh karena lingkungan memainkan peran
sebagai bagian yang tak terpisahkan bagi terciptanya kebudayaan itu
sendiri.

Sayangnya, tidak semua orang dapat memaknai warisan budaya yang


merupakan akar dari kebudayaan yang berkembang saat ini. Kenyataan ini
salah satunya disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang
kebudayaan para pendahulunya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
menyebarluaskannya, salah satu caranya dapat ditempuh dengan
memanfaatkan warisan budaya sebagai sarana pariwisata (Nuryanti, 1996).
Pemanfaatan warisan budaya sebagai objek wisata telah berkembang
menjadi “industri” pariwisata yang marak di dunia. Mengingat bahwa warisan
budaya harus tetap lestari dalam pemanfaatannya, diperlukan manajemen
yang tepat dalam penanganannya. Manajemen ini bertujuan menyeimbangkan
antara kelestarian objek dan perkembangannya, dalam usaha memenuhi
kebutuhan pengunjung dalam menikmati objek. Kelestarian suatu warisan
budaya sangat perlu untuk tetap dijaga, mengingat bahwa warisan budaya
merupakan aset yang sangat spesial dan istimewa dan harus terus dapat
disaksikan sebagai bukti adanya identitas suatu bangsa. Warisan budaya yang
memiliki kriteria-kriteria khusus dapat ditetapkan sebagai warisan budaya
dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian UNESCO ?
2. Apa pengertian Heritage ?
3. Bagaimana peran Unesco dalam melestarikan Kebudayaan Dunia ?
4. Apa destinasi situs warisan dunia Unesco di Asia Tenggara ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian UNESCO
2. Untuk mengetahui pengertian Heritage
3. Untuk mengetahui bagaimana peran Unesco dalam melestarikan
Kebudayaan Dunia
4. Untuk mengetahu destinasi situs warisan dunia Unesco di Asia Tenggara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertisn Unesco (United Nations Educational, Scientific And Cultural Organization)

UNESCO adalah singkatan dari kepanjangan united nations educations, scientific and
cultural organitation. UNESCO merupakan organisasi internasional dibawah PBB yang
mengurusi segala hal yang berhubungan dengan pendidikan, sains, dan kebudayaan dalam
rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan pada keadilan, peratutran
hukum, dan HAM. UNESCO didirikan pada tanggal 16 november 1945, di kota Paris-Perancis.
Tugas utamanya adalah memajukan kerjasama antarbangsa di bidang pendidikan, sains, dan
kebudayaan tersebut. Sekarang ini, UNESCO beranggotakan 195 negara (termasuk Indonesia)
dan bermarkas besar di Unesco House, Place de Fontenoy, Paris de, France. UNESCO memiliki
lima program, utama yang disebarluaskan melalui : pendidikan, ilmu alam, ilmu slosial, dan
manusia, budaya serta komunikasi, dan informasi. Proyek yang di sponsori oleh UNESCO
termasuk program baca tulis, teknis, dan pelatihan guru; program ilmu internasional; proyek
sejarah regional, dan budaya, promosi keragaman budaya; kerjasama persetujuan internasional
untuk mengamankan warisan budaya, dan alam serta memelihara HAM; dan mencoba untuk
memperbaiki perbedaan digital dunia.

B. Pengertian Heritage
Heritage memiliki pengertian yang cukup luas. dalam kamus Oxford, heritage diartikan
sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun
tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter mereka. Sedangkan di dalam kamus
inggris-indonesia susuna John M Echols dan Hasan Shadily, Heritage memiliki arti warisan
atau pusaka.
Heritage sebagai segala sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya
material maupun alam. (Heritage: management, interpretation, identity, Peter Howard) dalam
buku tersebut juga dikatakan bahwa selama ini warisan budaya lebih ditujukan pada warisan
budaya secara publik, seperti berbagai benda yang tersimpan dalam museum. Padahal setiap
budaya juga memiliki latar belakang kehidupan yang bisa dijadikan warisan tersendiri.
Benda Cagar Budaya adalah : benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang
berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur
sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili
masa gaya yang sekurang- kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Atau benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan. Sedangkan Situs adalah lokasi yang mengandung atau diduga
mengandung benda Cagar Budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi
pengamanannya. (Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 1992)

Pentingnya perlindungan dan pelestarian warisan budaya dan sejarah ini juga menjadi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat internasional. Hal ini dapat dilihat dalam Laporan Kongres
PBB ke-VII tentang Pencegahan Kejahatan dan Pembinaan Narapidana di Navana, Cuba,
tanggal 27 Agustus s/d 7 September 1990, yang antara lain menyangkut :
Pencurian/penyelundupan barang-barang kebudayaan berharga; Kelengkapan peraturan
perundang-undangan dalam rangka memberikan perlindungan dengan barang-barang
peninggalan budaya; dan Perlawanan terhadap lalu lintas internasional atas barang-barang.
Heritage memiliki banyak pengertian, Menurut UNESCO heritage yaitu sebagai warisan
(budaya) masa lalu, apa yang saat ini dijalani manusia, dan apa yang diteruskan kepada generasi
mendatang. Pendek kata, heritage adalah sesuatu yang seharusnya diestafetkan dari generasi ke
generasi, umumnya karena dikonotasikan mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau
dilestarikan keberadaannya. Dalam kamus Inggris- Indonesia susunan John M Echols dan
Hassan Shadily, heritage berarti warisan atau pusaka. Sedangkan dalam kamus Oxford, heritage
ditulis sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama
bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka. Dalam buku Heritage:
Management, Interpretation, Identity, Peter Howard memaknakan heritage sebagai segala
sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam. Selama ini
warisan budaya lebih ditujukan pada warisan budaya secara publik, seperti berbagai benda yang
tersimpan di museum. Merujuk pada Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia yang dideklarasikan
di Ciloto 13 Desember 2003, heritage disepakati sebagai pusaka. Pusaka (heritage) Indonesia
meliputi Pusaka Alam, Pusaka Budaya, dan Pusaka Saujana. Pusaka Alam adalah bentukan
alam yang istimewa. Pusaka Budaya adalah hasil cipta,benda berwujud (bahasa, ritual, music,
tarian, kepercyaan, dll)

Heritage memiliki banyak pengertian, Menurut UNESCO heritage yaitu


sebagai warisan (budaya) masa lalu, apa yang saat ini dijalani manusia, dan apa yang
diteruskan kepada generasi mendatang. Pendek kata, heritage adalah sesuatu yang
seharusnya diestafetkan dari generasi ke generasi, umumnya karena dikonotasikan
mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya.
Dalam kamus Inggris- Indonesia susunan John M Echols dan Hassan Shadily, heritage
berarti warisan atau pusaka. Sedangkan dalam kamus Oxford, heritage ditulis sebagai
sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama
bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka. Dalam buku
Heritage: Management, Interpretation, Identity, Peter Howard memaknakan heritage
sebagai segala sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material
maupun alam. Selama ini warisan budaya lebih ditujukan pada warisan budaya secara
publik, seperti berbagai benda yang tersimpan di museum.
C. Peran Unesco Dalam Melestarikan Kebudayaan Dunia

UNESCO sejak awal memiliki komitmen untuk melindungi dan melestarikan


kebudayaan dunia. Bahwasanya, setiap budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah dan nilai-nilai
universal yang luar biasa, berhak mendapatkan predikat dan pengakuan sebagai sebuah warisan
budaya dunia. Dengan pengakuan tersebut, maka akan muncul berbagai bantuan dalam rangka
pelestariannya. UNESCO sendiri berkewajiban tidak hanya memberikan bantuan berupa
pendanaan, tetapi juga mengawasi, melindungi, dan memastikan bahwa suatu kebudayaan tidak
akan berakhir dalam kepunahan.
Sejak UNESCO berfungsi sebagai organisasi yang membidangi kebudayaan, maka
negara-negara anggota UNESCO berkewajiban untuk mengidentifikasi kebudayaan yang
sekiranya akan diajukan sebagai sebuah warisan budaya dunia. UNESCO dalam hal ini,
memiliki peranan penting untuk mewujudkan suatu kebudayaan tersebut sebagai sebuah
warisan budaya dunia. Tentu dengan kekuatan komite yang terbentuk dari hasil konvensi
warisan budaya dunia.
Pada tahun 2003, UNESCO mengadakan sebuah konvensi dalam rangka membahasa
perlindungan warisan budaya tak benda (Convention For Safeguarding of The Intangible
Cultural Haritage) yang bertujuan untuk melindungi Warisan Budaya Tak Benda yang sejalan
dengan perjanjian internasional tentang HAM dan yang memenuhi persyaratan saling
menghormati antar masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Setiap negara anggota berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengajukan berkas
nominasi kepada komite yang dibentuk oleh UNESCO. UNESCO kemudian memiliki peran
memeriksa, melakukan obeservasi dan penilian, sekaligus memastikan bahwa semua kriteria
yang telah dibuat dapat diimplementasikan. Ketika suatu kebudayaan baik itu yang berwujud
benda maupun kebudayaan tak benda diterima dan diberikan pengakuan sebagai sebuah
warisan budaya dunia, maka peranan UNESCO selanjutnya adalah memastikan bahwa
kebudayaan tersebut berada dalam pengawasan oleh semua pihak baik itu UNESCO maupun
Pemerintah setempat, juga oleh masyarakat internasional.
Unsur-unsur budaya yang ditemukan di wilayah lebih dari satu negara pihak, UNESCO
mendorong Negara pihak untuk bersama-sama menyerahkan multinasional nominasi ke Daftar
Warisan Budaya Tak Benda yang membutuhkan perlindungan mendesak (The List of the
Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding) atau pada perwakilan Daftar
Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan (The Representative List of the Intangible Cultural
Heritage of Humanity). Salah satu contoh multinasional nominasi adalah Prasasti/Candi yang
terletak di antara perbatasan Thailand dan Kamboja.

Dapat disimpukan bahwa peranan UNESCO dalam melestarikan kebudayaan dunia, yaitu:
1. Membentuk konvensi yang melahirkan komitmen untuk melindungi kebudayaan
dunia
2. Mampu membentuk aturan main yang mengatur warisan budaya dunia
3. Mampu menjadi ruang bagi negara-negara anggota untuk membahas dan berdialog
secara khusus mengenai kebudayaan
4. Menghasilkan suatu komite yang memberikan klasifikasi dan kriteria penilaian,
sekaligus melakukan penilaian
5. Menetapkan dan mengakui suatu kebudayaan sebagai sebuah warisan budaya dunia
6. Memberikan perlindungan, pengawasan, dan pelestarian terhadap warisan budaya
dunia.
7. Memastikan terjaminnya hak-hak dari warisan budaya dunia.
8. Memastikan bahwa suatu warisan budaya dunia tetap mendapatkan bantuan dalam
rangka pelestarian
9. Memastikan suatu warisan budaya dunia tidak mengalami kepunahan dan
kehancuran.
10. Memastikan suatu warisan budaya tetap mendapatkan support finansial baik itu dari
UNESCO, ataupun dari masyarakat Internasional
11. Memastikan suatu warisan budaya dunia bermanfaat bagi generasi saat ini maupun
generasi mendatang.
Adapun beberapa peranan UNESCO secara umum dalam tugasnya yaitu:

1. Berkolaborasi dalam pekerjaan saling memajukan pengetahuan dan pemahaman


masyarakat, melalui semua sarana komunikasi massa dan untuk merekomendasikan
bahwa akhir perjanjian internasional seperti mungkin diperlukan untuk
mempromosikan arus bebas ide dengan kata dan gambar.
2. Memberikan dorongan untuk pendidikan popular dan penyebaran budaya;
pengembangan kegiatan pendidikan; melembagakan kolaborasi antara bangsa-bangsa
untuk memajukan cita-cita persamaan kesempatan pendidikan tanpa memperhatikan
ras, jenis kelamin atau perbedaan- perbedaan, ekonomi atau sosial; menyarankan
metode pendidikan yang paling cocok untuk mempersiapkan anak-anak di dunia
untuk tanggung jawab kebebasan.
3. Memelihara, meningkatkan dan pengetahuan menyebar,menjamin konservasi dan
perlindungan warisan dunia buku, karya seni dan monument sejarah dan ilmu
pengetahuan, dan merekomendasikan kepada bangsabangsa yang bersangkutan
mengenai konvensi internasional yang diperlukan, mendorong kerjasama antar
negara di semua cabang aktifitas intelektual, termasuk pertukaran internasional
orang-orang yang aktif dibidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan,
objek dan karya artistic ilmiah dan bahan informasi lain, memulai metode kerja sama
internasional untuk memberikan orang-orang dari semua negara akses ke bahan cetak
dan diterbitkan dihasilkan oleh salah satu dari mereka.
Keriteria UNESCO dalam menetapkan suatu warisan atau kebudayaan dapat diakui
sebagai warisan budaya dunia, diantaranya:
1. Negara melakukan proses pengajuan suatu warisan, kebudayaan, situs, dll kepada
UNESCO melalui prosedur yang sudah ditentukan
2. UNESCO akan memberikan klasifikasi terhadap suatu warisan atau kebudayaan,
yaitu apakah berwujud atau tidak berwujud. Apakah warisan budaya atau warisan
alam.
3. Apabila berwujud maka harus memiliki batasan yang jelas, memiliki bentuk,
memiliki wujud, dan memiliki nilai. UNESCO akan melihat juga apakah benda
tersebut hasil buatan manusia, atau tidak ada campur tangan manusia sama sekali
dengan kata lain murni buatan alam
4. 4. Apabila tidak berwujud (misalnya berbentuk sistem) maka harus memiliki nilai
yang bisa dinilai, baik itu nilai budaya, nilai religius, nilai spiritual, nilai seni, dan
sebagainya.
5. Nilai yang utama yang dilihat oleh UNESCO adalah nilai-nilai universal yang luar
biasa atau disebut sebagai universal outstanding values.
6. UNESCO melihat aspek sejarah, aspek budaya, aspek sosial, aspek religius, dan lain
sebagainya. Semakin banyak aspek yang terkandung maka semakin besar
peluangnya untuk dijadikan warisan budaya dunia
7. UNESCO melihat manfaat dan dampak yang diterima oleh masyarakat dan generasi
berikutnya
8. UNESCO melihat kapasitas ancaman baik itu ancaman secara langsung maupun
tidak langsung terhadap suatu warisan atau kebudayaan
9. UNESCO melakukan penilaian terhadap berkas pengajuan yang diusahakan oleh
negara yang mengajukan. Penilaian tidak hanya secara akademis ataupun untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, tetapi secara rasional.
Dalam Konvensi Warisan Dunia 1972, yang disebut sebagai warisan budaya dunia
adalah suatu monumen, bangunan, arca, prasasti, lukisan besar, bangunan purbakala, dan lain
sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, UNESCO mulai membagi dan memperjelas
berbagai jenis daripada warisan budaya menjadi lebih detail. Lebih lanjut UNESCO
mendorong perlindungan dan pelestarian warisan budaya dan alam di seluruh dunia untuk
dapat memberi manfaat bagi manusia. Objek utamanya meliputi identifikasi, pelestarian,
memperkenalkan, dan transisi untuk generasi yang akan datang.56 Dengan demikian, jelas
bahwa UNESCO memiliki kategori dan klasifikasi dalam melakukan penilaian terhadap suatu
warisan sebelum ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
D. Destinasi Situs Warisan Dunia Unesco Di Asia Tenggara

Negara di Asia Tenggara memiliki sejuta keindahan alam dan peninggalan sejarah
yang mengagumkan. UNESCO telah menetapkan beberapa wilayah di Asia Tenggara yang
memiliki peninggalan sejarah dan budaya yang unik sebagai warisan dunia. Berikut ini adalah
beberapa destinasi situs warisan dunia UNESCO di Asia Tenggara.

1.The Universe in Stone – Angkor Wat, Kamboja

Angkor Wat dibangun antara tahun 1130 dan 1150 M oleh Raja Suryavarman II.
Angkor Wat terdiri dari piramida kuil yang sangat besar dengan luas area meliputi 4.250 kaki
dan 5.000 kaki serta dikelilingi oleh parit dengan lebar lebih dari 600 kaki. Orang Hindu
percaya Angkor Wat merupakan simbol dari alam semesta, seperti parit yang digambarkan
sebagai lautan di seluruh bumi, galeri konsentris yang mewakil pegunungan yang mengelilingi
Gunung Meru ilahi. Sedangkan untuk rumah para dewa dalam agama Hindu diwujudkan
dengan lima Menara pusat. Selain itu dinding bangunana ini dipenuhi dengan ukiran yang
menggambarkan dewa Wisnu.

2. Old Capital Renewed – Luang Prabang, Laos

Luang Prabang terletak diantara sungai Mekong dan Nam Khan dengan 33 watanya
atau bangunan kolonial peninggalan Prancis dengan pemandangan alam yang mempesona.
Pada hari tertentu biasanya ada ritual pagi atau sedekah yang dapat diamati di jalan-jalan utama
di Laos. Selain itu tujuan favorit wisatawan adalah perayaan “Bun Pi Mai” yaitu prosesi patung
Budha Prabang dengan berat 50 kilo yang dibawa oleh biksu dari Museum Ustana Kerajaan ke
kuil Vat Mai.

3. Peninggalan Agama Hindu dan Budha Terbesar – Borobudur dan Prambanan,


Indonesia

Candi Borobudur merupakan simbol dari agama Budha yang terletak di Magelang,
Jawa Tengah. Di Candi Borobudur terdapat 2.672 panel relief yang menceritakan kisah-kisah
kehidupan dari Budha dan perumpamaan teks-teks Buddhis. Sedangkan untuk Candi
Prambanan terdiri dari 224 kompleks candi yang didominasi oleh tiga menara tinggi yang
mewakili trimurti agama Hindu. Dengan puncak menara tertinggi menjulang lebih dari 150
kaki.

4. Api yang tidak bisa dihancurkan – Ayutthaya, Thailand

Ayutthaya merupakan situs dari sebuah kota terbesar di dunia serta merupakan
penghubung untuk perdagangan regional yang menarik Cina, Eropa, dan lainnya. Ayutthaya
terdiri dari kekayaan kuil dan reruntuhan istana (dengan banyak patung Budha tanpa kepala)
dengan semua artefak yang ditempatkan di museum.

5. Kota perdagangan bersejarah – Melaka & George Town – Malaysia

Kedua kota tersebut adalah bekas penguasa kolonial dan kekayaan budaya masa kini.
George Town merupakan ibu kota Penang, sekaligus kota kedua terbesar di Malaysia. Di George
Town terdapat rumah-rumah mewah peranakan hingga mansion masa kini.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

UNESCO adalah singkatan dari kepanjangan united nations educations, scientific and
cultural organitation. UNESCO merupakan organisasi internasional dibawah PBB yang
mengurusi segala hal yang berhubungan dengan pendidikan, sains, dan kebudayaan dalam
rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan pada keadilan, peratutran
hukum, dan HAM.

Heritage diartikan sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa
atau negara selama bertahun tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter mereka.
Sedangkan di dalam kamus inggris-indonesia susuna John M Echols dan Hasan Shadily,
Heritage memiliki arti warisan atau pusaka.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad Aksha Syafrudin. Skripsi “Peranan UNESCO Terhadap Pengklaiman


Budaya Tidak Berwujud dan Perlindingan Terhadap Budaya Berwujud Serta
Penerapannya di Indonesia.

Universitas Hasanuddin.

Muhamad Aksha Syafrudin. Skripsi “Peranan UNESCO Terhadap Pengklaiman


Budaya Tidak Berwujud dan Perlindingan Terhadap Budaya Berwujud Serta
Penerapannya di Indonesia.

Universitas Hasanuddin.

Kusudianto, 1996: Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah
maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi, dan pemasaran produk suatu
layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.

Anda mungkin juga menyukai