Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
KELOMPOK 3 :
1. ISHADHOL ALMANDA
2. LAHDI PEKBAR P
3. AMIN TOYO
4. ARDO ILHAM
2. Tutup radiator memiliki dua fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk menaikkan
titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi
panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar,
sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mempertahankan air pendingin di
dalam sistem agar tetap penuh walaupun mesin dalam keadaan dingin atau panas.
Untuk mewujudkan fungsi tersebut, maka pada tutup radiator dilengkapi dengan
relief valve dan vacuum valve. Semua kendaraan bermotor dipasang dengan
menggunakan tutup radiator bertekanan. Sehingga mengakibatkan beberapa hal
berikut ini :
a. Radiator yang lebih kecil bisa digunakan
b. Pompa air lebih efisien
c. Pemanasan ditempat dapat dikurangi
d. Kehilangan air melalui evaporasi dapat dikurangi
e. Gelombang air dapat ditekan
4. Kipas pendingin: Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir
melewati sirip-siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan
cukkup untuk mendinginkan radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang
radiator dipasang kipas pendingin untuk membantu agar aliran udara selalu cukup
untuk mendinginkan radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering digunakan pada
kendaraan yaitu kipas yang digerakan oleh motor listrik dan kipas manual yang
digerakan oleh poros engkol mesin itu sendiri melalui talli kipas/V-belt.
6. Pompa Air (Water Pump): Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan
jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran hisap dengan saluran tekan yang
terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan umumnya adalah type sentrifugal.
Pompa ini digerakan oleh poros engkel melalui tali kipas atau v-belt. Pompa air
mengedarkan air dari mesin ke radiator dan kembali lagi ke radiator untuk
memastikan aliran yang positif. Pompa jenis sentrifugal digunakan untuk
membuat air mengalir secara teratur tanpa memerlukan tenaga yang berlebihan
untuk mengendalikannya.
7. Selang radiator : berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok
mesin. Ada dua slang di radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari
mesin ke radiator. Sedangkan lower hose untuk menyalurkan air yang sudah
didinginkan kembali ke mesin.
8. Water jacket : Berfungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin
ini dinamakan water jacket. Water jacket dibuat dengan cara dituang sebagai
bagian dari blok dan tutup silinder. Melalui mantel tersebut air dapat mengalir
bebas ke dalam rongga yang terdapat di sekeliling silinder, ruang bakar, tutup
silinder dan dudukan katup. Perpindahan panas dari gas ke dinding silinder
berlansung secara konveksi dan konduksi. Bila dipakai udara sebagai zat
pendingin maka sekeliling silinder itu dipasang sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip
itu memperluas bidang perpindahan panas.
C. Proses Kerja Sistem Pendingin
Pada saat mesin dingin :
Tekanan pada sistem pendingin dipompa oleh pompa air dan bersirkulasi dari
water pump ke water jacket ke by pass hose kembali lagi ke water pump, karena pada
saat ini mesin masih dingin dan air pun masih dingin menyebabkan katup thermostat
masih tertutup, Pada saat mesin masih dingin, air tidak bersirkulasi melalui radiator,
hal ini bertujuan agar air pendingin dan mesin cepat mencapai suhu kerja maximal,
mengingat bahwa performa mesin juga akan maximal ketika mesin itu pada suhu
kerjanya, bukan terlalu dingin dan juga terlalu panas.
SISTEM PELUMASAN
A. Teori Singkat
Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem utama pada mesin, yaitu suatu
rangkaian alat-alat mulai dari tempat penyimpanan minyak pelumas, pompa oli
(oil pump), pipa-pipa saluran minyak, dan pengaturan tekanan minyak pelumas
agar sampai kepada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Sebagian besar
mekanik engine yang bergerak memerlukan pelumasan, hal ini dimaksudkan agar
komponen – komponen engine tidak cepat aus dan kinerja engine tetap terjaga,
melancarkan komponen – komponen mesin yang bergerak atau berputar, dan
mengurangi panas yang timbul. Adapun komponen sistem pelumasan meliputi:
Saringan (Strainer), pompa oli (Oil pump), saringan oli (Oil filter), saluran oli
(Hole).
Pelumas (oli mesin) pada motor diesel memiliki fungsi utama untuk
mengurangi gesekan atau persinggungan langsung diantara dua permukaan
komponen mesin yang saling bergerak dengan cara membentuk lapisan oli yang
tipis (Oil film) pada permukaan kedua komponen tersebut. Selain fungsi utama
tersebut, oli mesin juga berfungsi sebagai :
1) Pendingin (penyerap panas komponen yang dilaluinya).
2) Perapat (pencegah kebocoran kompresi diantara ring piston dan selinder).
3) Pembersih (pelarut kotoran / partikel logam hasil gesekan).
Minyak pelumas motor diesel diklasifikasikan berdasarkan viskositas
(kekentalan) dan kondisi operasi. Menurut klasifikasi API (American Petroleum
Institute), pelumas untuk diesel dibagi menjadi 4 yaitu : kode CA (diesel beban
ringan), kode CB dan CC (diesel beban sedang) serta CD (diesel beban berat).
Untuk klasifikasi berdasarkan viskositas biasanya ditandai dengan nilai SAE.
Minyak pelumas yang biasanya digunakan untuk diesel generator adalah berkode
CB atau CC dengan nilai kekentalan SAE 30 atau SAE 40. Untuk minyak pelumas
jenis multigrade (kekentalannya tidak terpengaruh oleh suhu) biasanya berkode
“W”. Dalam pemilihan minyak pelumas sebaiknya mengacu pada buku manual
motor diesel yang bersangkutan.
B. Minyak Pelumas
Mesin bensin adalah salah satu jenis mesin yang menggunakan minyak
pelumas dengan spesifikasi tertentu. Agar diperoleh pelumasan yang baik, maka
dibutuhkan pengetahuan tentang minyak pelumas.
1. Bahan Dasar Minyak Pelumas
Bahan dasar minyak pelumas adalah bahan-bahan yang digunakan dalam
proses pelumasan terutama pada komponen-komponen mesin yang bergerak.
Bahan dasar minyak pelumas dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
a) Minyak Pelumas Mineral
Minyak ini diperoleh dari hasil pengolahan bahan tambang dengan
cara penyulingan. Minyak ini memiliki harga relatif murah, bahan-
bahannya tidak mengandung racun, waktu pemakaiannya lama dan tidak
merusak sekat.
b) Minyak Pelumas Alami
Minyak ini dibuat dari bahan dasar alami yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti: kelapa sawit, kopra, jarak dan juga ada yang berasal dari
lemak hewan.
c) Minyak Pelumas Sintesis
Minyak pelumas ini dapat dibuat dari minyak mineral atau alami yang
sudah ditambahkan bahan-bahan kimia. Selain minyak pelumas cair, ada juga
minyak pelumas setengah padat. Bahan pelumas ini disebut gemuk yang
berasal dari minyak mineral yang dipadatkan dengan sabun metalic.
2. Oil Pan adalah tempat penampung minyak pelumas yang akan disirkulasikan
oleh pompa oli.
3. Oil Pump adalah berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak pelumas ke
bagian – bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Minyak pelumas yang
dihisap terlebih dahulu disaring oleh oil screen.
4. Oil Filter adalah komponen sitem pelumas yang berfungsi untuk menyaring
kotoran – kotoran halus dalam oli agar tidak merusak bearing dan bagian –
bagian mesin yang presisi. Oil filter ini juga dilengkapi dengan katup
pengaman (by pass valve) yang berguna untuk menyalurkan langsung minyak
pelumas ke bagian – bagian mesin jika saringan tersumbat.
5. Oil Pressure Switch adalah bagian sistem pelumasan yang berguna untuk
mensensor tekanan minyak pelumasan. Alat ini dipasangkan pada saluran
utama dan juga dihubungkan dengan lampu dial indicator. Sehingga jika
lampu menyala , pengemudi akan tau bahwa tekanan minyak pelumas rendah.
Sedangkan jika lampu mati maka tekanan minyak pelumasan adalah normal.
2. Dry Pump System, Pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan
diberikan tekanan pompa oli melalui saluran yang sama dalam sistem wet
sump system. Setelah melumasi oli kembali ke raung crankcase dan disalurkan
kembali ke tangki oleh pompa. Kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan
oli dari pompa ke tangki oli.
E. Cara Kerja Pelumasan Pada Mesin
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada
bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang
digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.
Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.
Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker
arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
DAFTAR PUSTAKA
http://bambang97madugo.blogspot.com/2016/03/komponen-dan-cara-kerja-
sistem.html
https://www.tneutron.net/blogs/sistem-pendingin-motor-diesel/
http://chyrun.com/sistem-pelumasan-motor-diesel-dan-komponen-
pendukungnya/
https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
http://khoerun1.blogspot.com/2016/11/sistem-pelumasan-mesin-bensin-
dan.html