Anda di halaman 1dari 1

25

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dermatofitosis adalah penyakit jamur pada jaringan yang menjadi zat tanduk,
seperti kuku, rambut, dan stratum korneum pada epidermis yang disebabkan oleh
jamur dermatofita. Dermatofita merupakan kelompok taksonomi jamur kulit
superfisial. Yang terdiri dari 3 genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan
Epidermophyton. Dermatofitosis dapat menular melalui 3 jalur yaitu antropofilik,
zoofilik dan geofilik.

Manifestasi klinis dari infeksi dermatofitosis dapat bermacam-macam sesuai


dengan tempat infeksinya, terbagi menjadi tinea kapitis, tinea korporis, tinea
kruris,tinea manus dan pedis, tinea barba, tinea unguinum, tinea favosa dan tinea
imbrikata. di mana transmisi tersebut dapat berlangsung horisontal atau vertikal.
Penegakan diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, berupa gatal di tempat
predileksi, pemeriksaan fisik dengan lesi khas sesuai tempat predileksi, serta
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan KOH menggunakan preparat KOH 10-
20%, pemeriksaan kultur dan pemeriksaan menggunakan woodlamp.

Terapi dari dermatofitosis terdiri dari terapi non medikamentosa dan


medikamentosa. Terapi nonmedikamentosa berkaitan dengan edukasi untuk mencegah
penularan dan terjadinya infeksi yang berulang, sedangkan terapi medikamentosa
menggunakan obat-obatan yang sesuai dengan indikasinya baik topical, sistemik
ataupun gabungan keduanya.

Prognosis bagi kebanyakan orang, dermatofitosis umumnya baik, tetapi perlu


perhatian khusus terhadap kelompok orang yang memiliki factor resiko untuk
mengalami dermatofitosis berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai