Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI JURNAL ILMIAH

Karnadi dan Ika Lestari

Abstract

A scientific journal is needed as a medium in publishing the research findings which can be beneffited not only as an
information to increase the knowledge but also as a reference for future researchers. The quality of the scientific
journal, therefore, should be guaranteed from certain aspects such as the content, language, style, and periode . This
evaluation research aimed at measing the quality of scientific journal published by The School of Education, State
University of Jakarta, titled Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan based on the standards formulated by LIPI. The
evaluation used quantitative approach and took place in The School of Education, State University of Jakarta,
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian yaitu di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas.
The evaluation, conducted as from April through October 2009, covered all publications of 2006 - 2009. The result
of the evaluation showed a number of requirements in puplising a scientific journlal based on LIPI standards, have
not fulfilled, To be accredited as a scientific journal, this evaluation pointed out some steps to be taken by the editorial
board of Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan.

Keywords: scientific journal, evaluation, accreditation standard.


Ilmu Pendidikan memang belum dievaluasi dari
PENDAHULUAN badan pemberi akreditasi.
Evaluasi terhadap berkala ilmiah yang telah
Latar Belakang Masalah
dilakukan oleh Dikti sejak tahun 1992/1993 menun-
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai
jukkan bahwa penampilan sebagian besar berkala
organisasi belajar merupakan salah satu bagian dari
ilmiah yang ada di Indonesia belum sesuai dengan
sistem pendidikan tinggi lokal, nasional, maupun
yang diharapkan. Dari sebagian besar berkala ilmiah
internasional yang dapat berperan dalam
masih perlu diperkuat segi mendasarnya, antara lain
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
tersedianya artikel yang bermutu, proses penyunti-
saja berasal dari kontribusi pengelola universitas,
ngan, dan kemampuan memasarkan atau penyebaran-
lulusannya yang bermutu, akan tetapi juga dari hasil
nya. Kemampuan menulis masyarakat ilmiah di
penelitiannya yang relevan terhadap pengembangan
Indonesia dirasakan masih belum optimum sehingga
keilmuan dan kebutuhan pembangunan.
kemauan untuk menulis artikel ilmiah yang dipubli-
Hasil-hasil penelitian berupa artikel ilmiah
kasikan dalam berkala bermutu yang terakreditasi
maupun buku ajar perlu untuk disebarluaskan kepada
masih terus harus dipacu (Depdiknas, 2006).
para dosen maupun masyarakat di luar lingkungan
Suatu survei oleh Scientific American di tahun
UNJ. Khusus untuk publikasi artikel ilmiah, salah satu
1994 menunjukkan bahwa kontribusi ilmuwan
sistem komunikasi ilmiah yang perlu ditingkatkan
Indonesia pada khasanah pengembangan dunia ilmu
adalah jurnal atau berkala ilmiah yang diterbitkan baik
setiap tahunnya hanyalah sekitar 0.012%, yang jauh
oleh organisasi profesi, departemen atau fakultas,
berada di bawah Singapura yang berjumlah 0.179%,
maupun pusat-pusat studi yang secara teknis telah
apalagi kalau dibandingkan dengan USA yang
dinyatakan baik.
besarnya lebih dari 25%. Oleh beberapa pengamat
Oleh karena itu, dalam rangka mewadahi para
barat, jerih payah upaya ilmuwan Indonesia untuk
dosen untuk melakukan penelitian, Fakultas Ilmu
ikut berkontribusi terhadap perkembangan khasanah
Pendidikan menerbitkan sebuah jurnal ilmiah yang
ilmiah dunia diistilahkan lost science in the third
berjudul Perspektif Ilmu Pendidikan. Jurnal Perspektif
world. Pernyataan bernada sumbang ini terutama
Ilmu Pendidikan diperuntukkan bagi dosen-dosen
disebabkan karena hasil yang disumbangkan mereka
yang ingin memasukkan hasil penelitiannya dalam
tidak sampai ke hadapan mitra bestari sesama
bidang pendidikan. Untuk menjaga kualitas jurnal
ilmuwannya yang sebidang hanya karena ditulis
ilmiah diperlukan suatu evaluasi atau penilaian dari
dalam berkala yang berjangkauan terbatas (Depdiknas,
badan pemberi akreditasi. Saat ini, Jurnal Perspektif

110 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


2009). Jenderal Pendidikan Islam, 2008).
Keterbatasannya disebabkan karena sempitnya Dilihat dari segi akademik, jurnal ilmiah adalah
sirkulasi persebaran publikasi dan berkala, tiras yang publikasi yang dimaksudkan untuk memajukan
sedikit sehingga tidak dilanggan oleh perpustakaan kemajuan ilmu pengetahuan, biasanya dengan
utama pusat kegiatan ilmiah internasional, dan melaporkan penelitian baru. Jurnal ilmiah berisi artikel
penggunaan bahasa yang tak terbacakan secara luas. yang telah ditinjau, sebagai upaya untuk memastikan
Sebagai akibatnya judul tulisan karya ilmuwan bahwa artikel jurnal memenuhi standar mutu dan
Indonesia pun tak tertampilkan dalam layanan cepat validitas ilmiah. Setiap artikel jurnal ilmiah menjadi
bibliografi dan kata kuncinya tak terambil oleh bagian dari catatan ilmiah yang sifatnya permanen
penyedia pindaian internet. Dapatlah dimengerti jika (dictionary babylon, 2009).
ilmuwan Indonesia sudah dicap hanya merupakan Tulisan artikel dalam jurnal ilmiah adalah
jago kandang. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahan yang sangat penting dalam penelitian. Artikel
jika berkala ilmiah Indonesia yang terdaftar dalam ilmiah dalam jurnal biasanya menyajikan isu-isu,
liputan Science Citation Index masih dapat dihitung teori-teori atau temuan-temuan terbaru tentang
dengan jari sebelah tangan (Depdiknas, 2009). masalah-masalah tertentu di bidangnya. Selain itu,
Oleh karena itu, Jurnal Perspektif Ilmu Pendidi- peneliti tentu juga dapat menemukan data terbaru
kan Fakultas Ilmu Pendidikan ingin berupaya ke arah dan/atau penafsiran kembali studi terdahulu (Zed,
berkala bermutu yang terakreditasi agar naskah- 2004: 12).
naskah penelitiannya dapat memberikan kontribusi 2. Jenis-Jenis Jurnal Ilmiah
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan Ada beberapa jenis penerbitan berkala, selain
teknologi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan jurnal, yaitu majalah, bulletin, warkat warta. Majalah
demikian, maka perlu diadakannya penelitian yang adalah terbitan berkala yang bukan harian, setiap
berkaitan dengan evaluasi Jurnal Perspektif Ilmu keluar diberi halaman terpisah, biasanya diidentifikasi
Pendidikan agar dapat mengukur bagaimana mutu dengan tanggal dan bukan nomor berseri. Bulletin
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan ditinjau dari adalah berkala resmi yang dikeluarkan lembaga atau
pedoman akreditasi ilmiah yang dikeluarkan oleh organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil
LIPI? dan laporan kegiatan dalam satu bidang. Warkat
Perumusan Masalah Warta, adalah terbitan pendek berisi berita, termasuk
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kemajuan keilmuan yang berisi catatan singkat yang
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengutarakan materi secara umum dan tidak
bagaimana mutu Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan mendalam (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
ditinjau dari Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah yang 2008).
dikeluarkan oleh LIPI? dan indikator-indikator apa Selain itu, dari sisi teknis isi ada tiga macam
saja dalam Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan yang berkala ilmiah yaitu 1) majalah teknis ilmiah, 2)
dirasakan masih kurang untuk mencapai berkala berkala semi ilmiah, dan 3) berkala sekunder. Majalah
bermutu yang terakreditasi LIPI? teknis ilmiah merupakan majalah yang memuat hasil
Tujuan Penelitian dan temuan baru penelitihan. Berkala ini biasanya
Tujuan penelitian ini adalah untuk sebagai sarana untuk komunikasi para pakar yang
menggambarkan hasil evaluasi Jurnal Perspektif Ilmu terspesialisasi (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Pendidikan berdasarkan pedoman akreditasi ilmiah 2008).
yang dikeluarkan oleh LIPI. Berkala semi ilmiah, yaitu berkala yang memuat
tulisan teknis dengan cakupan yang bersifat
KAJIAN TEORETIS ensiklopedia dan ditujukan bagi mereka yang bukan
ahli atau spesialis dalam bidang yang dimaksud.
Hakikat Jurnal Ilmiah Berkala sekunder berisi abstrak atau ringkasan
1. Pengertian Jurnal Ilmiah majalah primer yang sering disebut pula berkala
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk penyari (abstracting Jurnal). Selain itu, untuk
pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati keperluan pendidikan ada pula yang disebut berkala
orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata tinjauan yang memuat berbagai artikel ilmiah sejenis
ilmiah di belakang kata jurnal, dapat berarti berkala yang terbit beberapa tahun terakhir untuk memberikan
yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang gambaran kemajuan menyeluruh suatu topik.
sangat diminati orang saat diterbitkan (Direktorat Berdasarkan pengertian, macam dan jenis tersebut di

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 111


atas, di dalam pedoman ini dimaksudkan dengan tiga reviewer yang terkualifikasi, 3) editor akan
jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berisi mengevaluasi hasil review dan menentukan apakah
kajian-kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang akan menolak atau menerima submission, 4) jika
tertentu (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2008). peneliti diminta untuk melakukan revisi, maka ia
3. Publikasi Jurnal Penelitian harus mensubmit kembali artikelnya (University of
Jurnal merupakan publikasi periodik untuk Brockport, 2009).
memperluas pengembangan sains, biasanya dengan Terdapat enam kriteria yang diperlukan untuk
melaporkan penelitian baru, yang berisi artikel yang membuat suatu jurnal, yaitu 1) objectivity, 2)
telah di-peer-reviewed, untuk memenuhi standar replicability, 3) importance, 4) competence, 5)
kualitas jurnal dan kevalidan ilmu pengetahuan. intelligibility, dan 6) efficiency. Kriteria (1) dan (2)
Jurnal ini menyediakan pondasi bagi perkembangan membedakan paper scientific dari paper lain (Eko
ilmu pengetahuan, yaitu dalam komunikasi Didik Widianto, 2009).
knowledge serta penyediaan rekam sejarah dan Pertama, objectivity dapat didefinisikan bahwa
sumber dari pengetahuan terkini (Wikipedia, 2009). suatu studi harus bebas dari bias peneliti. Ini
Publikasi dari hasil-hasil penelitian ini merupakan merupakan kriteria utama dari pekerjaan ilmiah,
bagian penting dalam metode ilmiah. sehingga pelanggaran terhadap kriteria ini harus
Di bagian pengantar jurnal, dijabarkan dasar mendapatkan perhatian yang serius dari peneliti. Bias
rasional dari pekerjaan penelitian untuk mencapai ini dapat meliputi: bias terhadap peneliti dan bias
suatu set objektif tertentu serta review literature dari terhadap bukti-bukti yang tidak dapat dikonfirmasi.
penelitian terkait. Jika publikasi tersebut menjabarkan Untuk mendapatkan objektivitas, dapat dilakukan
eksperimen atau perhitungan, maka isi jurnal harus dengan mensubmit jurnal dengan blind reviewer serta
didukung dengan uraian detail sehingga peneliti menggunakan hipotesis ganda (Eko Didik Widianto,
independen dapat mengulang kembali eksperimen 2009).
atau perhitungan untuk melakukan verifikasi hasil Kedua, replicability berarti bahwa peneliti lain
tersebut. Inilah yang membuat jurnal ini berbeda dapat melakukan reproduksi elemen kunci dari
dengan artikel lain, yaitu bahwa di dalamnya tidak penelitian ilmiah. Hal ini dapat juga berarti bahwa
hanya berisi hasil penelitian, namun juga detail duplikasi beberapa elemen kunci dengan variasi
bagaimana hasil tersebut diperoleh. Di bagian diskusi, elemen lain. Tujuan replikasi adalah untuk menentu-
diisi hasil dan signifikansinya terhadap penelitian kan bahwa hasil yang sama dapat dihasilkan oleh
lain dalam satu area penelitian. Berikut ini dipaparkan peneliti lain. Dalam hal ini, peneliti harus menyedia-
alur penerbitan jurnal ilmiah, sebagai berikut. kan keterbukaan penuh tentang metode dan data
dalam papernya dan dokumen pendukung lainnya
(Eko Didik Widianto, 2009).
Ketiga, importance dalam jurnal bisa berarti,
sebagai berikut.
1) Apakah masalahnya penting?
2) Apakah hasilnya menambah signifikansi bagi
pengetahuan yang telah ada?
3) Apakah paper akan mempunyai pengaruh
terhadap pengambilan keputusan atau riset
berikutnya?
Kompetensi meliputi hal-hal berikut:
1) Apakah metode riset telah mencukupi?
2) Apakah paper telah benar dalam menggunakan
riset sebelumnya
3) Apakah analisis yang dilakukan bebas dari error?
Keempat, intelligibility berarti bahwa jurnal
Sampai suatu penelitian dipublikasikan dalam ditulis dan didefinisikan dalam kalimat yang jelas,
jurnal akademis yang peer-reviewed, biasanya atau disebut juga readibility, karena fungsinya sebagai
dilakukan dalam empat langkah (Gambar 1), yaitu: 1) alat komunikasi pengetahuan. Sedangkan efisiensi
peneliti mensubmit satu manuskrip artikel, 2) editor berarti bahwa penggunaan kalimat dalam jurnal
jurnal akan mengirimkan artikel tersebut ke setidaknya sesingkat mungkin (Eko Didik Widianto, 2009).

112 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


Hakikat Evaluasi waktu pelaksanaan dan fungsinya.
1. Pengertian Evaluasi Evaluasi formatif dijelaskan sebagai
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi pengawasan atau umpan balik yang berkelanjutan
dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi pada sebuah pelaksanaan program. Sedangkan,
yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi sumatif melihat pada hasil akhir program
evaluasi menurut Stufflebeam yang dikutip oleh yang (Neuman, 2003: 25). Menurut Stufflebeam, evaluasi
dikutip oleh Ansyar (1989) bahwa evaluasi adalah formatif dipakai untuk perbaikan dan pengembangan
proses memperoleh dan menyajikan informasi yang kegiatan yang sedang berjalan (program, orang,
berguna untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif produk, dan sebagainya). (Yusuf, 2000: 4).
pengambilan keputusan. Selanjutnya The joint Dalam kaitannya dengan media, evaluasi
committee on Standars For Educational Evaluation formatif bertujuan meningkatkan kualitas media yang
(1994), mendefinisikan bahwa evaluasi sebagai sedang dikembangkan dengan mengumpulkan
kegiatan investigasi yang sistematis tentang informasi mengenai media yang sedang dikembang-
keberhasilan suatu tujuan. kan apakah diperlukan modifikasi, atau revisi sebelum
Sedangkan Djaali, Mulyono dan Ramli (2000) media selesai diproduksi. Tetapi, media yang dievalua-
(dalam Fuddin, 2008) mendefinisikan bahwa evaluasi si bukan merupakan bentuk akhirnya (Kusumawati,
sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan standar 2009: 57).
objektif yang telah ditetapkan kemudian diambil Evaluasi sumatif berfungsi untuk memperoleh
keputusan atas obyek yang dievaluasi. Rutman and gambaran mengenai hasil yang telah dicapai pada
Mowbray 1983 (dalam Fuddin, 2008), mendefinisikan akhir kegiatan, apakah program itu baik dan perlu
evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk digunakan terus atau perlu ditinggalkan
menilai implementasi dan outcomes suatu program (Kusumawati, 2009: 57). Evaluasi jenis ini ditujukan
yang berguna untuk proses membuat keputusan. untuk melihat efektivitas dan efisiensi media dalam
Chelimsky (1989) (dalam Fuddin, 2008), kegiatan pembelajaran sehingga dapat diambil
mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode keputusan oleh pemegang keputusan untuk terus
penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, menggunakan media tersebut, menghentikan
implementasi dan efektifitas suatu program. Wirawan penggunaan media, merevisi atau memodifikasi media.
(2006) (dalam Fuddin, 2008), evaluasi adalah proses Dalam penelitian ini, jenis evaluasi yang
mengumpulkan dan menyajikan informasi mengenai digunakan yaitu evaluasi formatif karena melihat pada
objek evaluasi, menilainya dengan standar evaluasi perbaikan dan pengembangan Jurnal Perspektif Ilmu
dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil Pendidikan yang sedang berjalan.
keputusan mengenai objek evaluasi. Aspek Evaluasi Jurnal Ilmiah Perspektif Ilmu
Selain itu, Purwanto dan Suparman mengutip Pendidikan
definisi yang dikembangkan oleh sebuah komisi Dalam mengevaluasi Jurnal Perspektif Ilmu
evaluasi, menyebutkan bahwa evaluasi merupakan Pendidikan yang akan dilakukan dalam penelitian ini
suatu pemeriksaan (penyelidikan yang sistematis) maka ada beberapa aspek yang akan dievaluasi.
tentang manfaat atau kegunaan sesuatu berdasarkan Penentuan aspek yang akan dievaluasi sesuai dengan
standar tertentu (Purwanto dan Suparman, 1999: 3). ketentuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu
Informasi-informasi yang diperoleh dalam evaluasi Pengetahuan Indonesia berkaitan dengan Pedoman
tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam Akreditasi Majalah Ilmiah.
menentukan apakah program atau media tersebut Sejak tahun 1975, Lembaga Ilmu Pengetahuan
dapat terus digunakan, diproduksi, atau dihentikan. Indonesia telah melakukan penilaian terhadap terbitan
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik (majalah) para peneliti lembaga penelitian atau
kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan pengembangan di Indonesia. Penilaian terhadap
prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai terbitan (majalah) ilmiah ini lebih ditekankan pada isi
rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam dan substansi terbitan, sehingga kriteria yang
rangka pengambilan keputusan terhadap implemen- dinilaipun sebatas pada klasifikasinya yaitu bersifat
tasi dan efektifitas suatu program. ilmiah, semi ilmiah, populer serta campuran antara
2. Jenis Evaluasi ketiganya. Pola penilaian ini dinilai kurang efektif
Ada dua jenis evaluasi yang dikenal karena bersifat sangat sederhana sehingga klasifikasi
masyarakat, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi semacam ini tidak cukup berarti bagi pembangunan
sumatif. Kedua evaluasi tersebut dapat dibedakan dari tradisi terbitan majalah ilmiah yang bermutu (LIPI,

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 113


2009: 5). Tabel 1. Kriteria Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
Telah dilakukan langkah-langkah penyempur-
naan pedoman instrumen evaluasi untuk akreditasi Nilai
No Unsur
terbitan majalah ilmiah oleh Direktorat Jenderal Tertinggi
Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Lembaga Ilmu 1. Nama berkala 5
2. Kelembagaan 13
Pengetahuan Indonesia, Ikatan Penyunting Indonesia Penerbit
dan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi 3. Penyunting/De 12
dengan tujuan untuk dijadikan acuan baik bagi wan Redaksi
4. Kemantapan 9
peneliti maupun dosen. Akan tetapi karena lingkup Penampilan
penilaian LIPI masih pada klasifikasi, maka penilaian 5. Gaya Penulisan 11
yang digunakan LIPI lebih kepada isi dan substansi 6. Substansi 28
7. Keberkalaan 10
dari pada keseluruhan sistematika pedoman penilaian 8. Tiras 5
(LIPI, 2009: 5). 9. Lain-lain 7
Sehubungan dengan terbitnya Keputusan Jumlah
100
Keseluruhan
Menpan Nomor: KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang
jabatan peneliti dan Angka Kreditnya maupun
Cara Pemberian dan Penghitungan Nilai Terbitan
Keputusan Bersama Kepala LIPI dengan Kepala BKN
(Jurnal) Ilmiah
nomor 3719/D/2004 dan nomor: 60 tahun 2004,
Untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi,
tentang Petunjuk Pelaksanaan jabatan Fungsional
mutu serta peringkat akreditasi suatu terbitan ilmiah
Peneliti dan Angka Kreditnya, mewajibkan LIPI
setiap kriteria dalam instrumen evaluasi dijabarkan
sebagai Instansi pembina jabatan Fungsional Peneliti,
menjadi beberapa butir. Berdasarkan data terbitan dan
melakukan akreditasi majalah ilmiah, maka dengan
atau jilid, serta bersumber dari keterangan yang
mengacu dan menyempurnakan konsep yang sudah
diberikan oleh pengelola suatu terbitan ilmiah, maka
ada sebelumnya LIPI, menyusun dan menetapkan
setiap butir kriteria tersebut oleh setiap terbitan ilmiah
Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah (LIPI, 2009: 5).
diberi nilai secara kuantitatif. Agar pengevaluasian
Digunakannya kata generik "majalah"
dapat dilakukan dengan cepat, setiap kriteria
dimaksudkan juga untuk segala macam bentuk,
disuguhkan seperangkat pilihan masing-masing
publikasi ilmiah lainnya tercetak maupun terekam
dengan angka sudah diperhitungkan. Oleh karena itu,
pada CD ROM, DVD ROM, DVD/VCD, situs internet
nilai skor yang diberikan atau diperoleh sudah
dan bentuk pengembangan media komunikasi lainnya.
merupakan angka mutlak untuk setiap butir kriteria.
Penilaian Terbitan (Jurnal) Ilmiah
Pengelompokan nilai dan predikatnya adalah.
Data-data tentang suatu terbitan berkala atau
majalah ilmiah dipergunakan untuk menentukan Tabel 2. Pengelompokan Nilai dan Predikat dari
mutu bentuk terbitannya. Data tersebut diperlukan Terbitan Berkala Ilmiah
karena merupakan kriteria yang dijadikan pedoman
untuk menentukan peringkat dan status akreditasi Status Nilai Predikat
suatu terbitan berkala ilmiah. Berbagai kriteria tersebut
< 30 Sangat buruk
tidak memiliki nilai yang sama dalam kegiatan Tidak 30 – 39 Buruk
pengevaluasian, sehingga sesuai dengan makna dan Terakreditasi 40 – 49 Sangat kurang
kepentingannya, peringkat bobot yang diberikan 50 – 59 Kurang
60 – 69 Cukup (C)
kepada setiap kriteria yang berbeda-beda sebagai
Terakreditasi 70 – 79 Baik (B)
instrumen evaluasi yaitu. 80 – 100 Sangat baik (A)

Dengan demikian, nilai yang dapat diraih oleh


setiap terbitan ilmiah untuk akreditasi adalah jumlah
absolut nilai skor yang penghitunganya sudah
ditentukan. Penetapan nilai yang dapat diperoleh
suatu terbitan ilmiah menjadi terakreditasi sebagai
berkala ilmiah jika sekurang-kurangnya memperoleh
nilai cukup (C).

114 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


Analisis isi kuantitatif dapat dipergunakan jika
METODOLOGI PENELITIAN memiliki syarat berikut.
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari
Pendekatan Penelitian
bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, surat
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuanti-
kabar, pita rekaman, naskah/manuscript, dan lain-
tatif dengan pertimbangan bahwa penelitian ini meng-
lain).
gunakan instrumen penelitian berupa indikator dan
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori
angka yang telah ditetapkan oleh LIPI di dalam Pedo-
tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai
man Akreditasi Majalah Ilmiah.
metode pendekatan terhadap data tersebut.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah
mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpul-
yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demi-
kannya karena sebagian dokumentasi tersebut
kian, tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau
bersifat sangat khas/spesifik (Yuris, 2009: 1).
analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan
Prosedur dasar pembuatan rancangan
data sehingga data atau hasil penelitian dianggap
penelitian dan pelaksanaan studi analisis isi terdiri
merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam
atas 6 tahapan langkah, yaitu (1) merumuskan perta-
penelitian kuantitatif, peneliti dituntut bersikap objektif
nyaan penelitian dan hipotesisnya, (2) melakukan
dan memisahkan diri dari data (Kriyantono, 2007: 57).
sampling terhadap sumber-sumber data yang telah
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
dipilih, (3) pembuatan kategori yang dipergunakan
dilangsungkan mengikuti metode yang sudah disusun
dalam analisis, (4) pendataan suatu sampel dokumen
secara kaku, sehingga metode itu pulalah yang
yang telah dipilih dan melakukan pengkodean, (5)
menentukan apa yang dapat diteliti, serta pengalaman
pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria
(fenomena) apa yang dipelajari (Poerwandari, 2007:
tertentu untuk pengumpulan data, dan (6) interpre-
35).
tasi/ penafsiran data yang diperoleh (Yuris, 2009: 1).
Oleh karena, peneliti harus menjaga sifat objektif
Urutan langkah tersebut harus tertib, tidak
maka dalam analisis datanya pun, peneliti tidak boleh
boleh dilompati atau dibalik. Langkah sebelumnya
mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang
merupakan prasyarat untuk menentukan langkah
bersifat subjektif. Oleh karena itu, digunakan uji
berikutnya. Permulaan penelitian itu adalah adanya
statistik untuk menganalisis data (Kriyantono, 2007:
rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang
57).
dinyatakan secara jelas, eksplisit, dan mengarah, serta
Metode penelitian
dapat diukur dan untuk dijawab dengan usaha
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian.
penelitian ini yaitu analisis isi kuantitatif. Analisis isi
Operasionalisasi konsep serta kategorisasi data
kuantitatif adalah sebuah teknik untuk mengukur
dalam penelitian ini tidak dibuat oleh peneliti sendiri.
informasi atau isi dari lirik lagu, film, buku, dan lain-
Penelitian ini hanya menyesuaikan dengan
lain (Neuman, 2003: 36). Hal yang sama turut
operasionalisasi dan kategorisasi yang telah dibuat
dipaparkan oleh Wazer dan Wiener (Petra Christian
oleh LIPI dalam Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah
University, 2005: 1), bahwa analisis isi adalah suatu
sehingga pedoman tersebutlah yang dijadikan sebagai
prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi
instrumen untuk melakukan analisis isi kuantitatif
informasi yang terekam.
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan.
Ada beberapa konsep yang tercakup di dalam
Populasi dan Sampel
analisis isi kuantitatif. Pertama, analisis isi berarti isi
Populasi penelitian adalah seluruh edisi Jurnal
yang dianalisis, dipilih menurut aturan yang diterap-
Perspektif Ilmu Pendidikan dimulai dari tahun 2006-
kan secara implisit, misalnya dengan cara menentu-
2008. Jumlah seluruh populasi penelitian yaitu enam
kan sample. Kedua, analisis isi bersifat objektif yang
buah karena Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan terbit
artinya ada alat ukur yang ditentukan untuk mengana-
dua kali dalam satu tahun yaitu setiap bulan April
lisis sample agar dapat meminimalkan unsur subjekti-
dan Oktober. Pengambilan sample dilakukan secara
fitas. Alat ukur tersebut berupa kategorisasi yang telah
total sampling, di mana peneliti mengambil
ditentukan sebelumnya. Dan yang ketiga, analisis isi
keseluruhan populasi sebagai sample karena jumlah
bersifat kuantitatif yang artinya penghitungan serta
populasi yang kecil yaitu hanya enam buah.
hasil analisis dinyatakan dalam bentuk angka
Instrumen Penelitian
(Kriyantono, 2006: 228).
Instrumen penilaian dalam penelitian ini

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 115


dengan menggunakan lembar observasi yang berisi 2005. Adapun pengelompokan status, skor dan
Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah. Lembar observasi peringkatnya seperti tertera di bawah ini.
terdiri atas berbagai indikator yang menjadi sebuah
Tabel 4. Pengelompokan Status, Skor, dan Peringkat
berkala ilmiah yang merupakan kriteria yang dapat
Terbitan Berkala Ilmiah
dijadikan pedoman untuk menentukan peringkat dan
status akreditasi suatu berkala ilmiah. Indikator yang Status Nilai Predikat
bermacam-macam itu dengan sendirinya tidak < 30 Sangat buruk

memiliki nilai yang sama dalam kegiatan penilaian Tidak 30 – 39 Buruk


terakreditasi
sehingga diperlukan pembobotan yang berbeda-beda 40 – 49 Sangat kurang
agar diperoleh hasil yang objektif dan dapat 50 – 59 Kurang
60 – 69 Cukup (C)
dipertanggungjawabkan. Terakreditasi 70 – 79 Baik (B)
Nilai dan pembobotan tadi diukur berdasarkan 80 – 100 Sangat baik (A)
dimensi fisik/penampilan, manajemen, dan substansi
Objek Penelitian
yang diperinci ke dalam berbagai aspek dengan
Objek penelitian ini adalah Jurnal Perspektif
bobotnya masing-masing, yaitu.
Ilmu Pendidikan dengan identitas sebagai berikut.
Judul : Jurnal Perspektif Ilmu
Tabel 3. Kriteria Penilaian Akreditasi Terbitan
Pendidikan
Berkala Ilmiah
Penanggung Jawab : Dr. Karnadi, M.Si
Nilai Pemimpin Redaksi : Dr. Yuliani Nurani Sujiono,
No Unsur
Tertinggi M.Pd
1. Nama berkala 5
2. Kelembagaan
Sekretaris Redaksi : Prof. Dr. B.P. SitepuAlamat
13
Penerbit Redaksi : Kampus A UNJ, Gedung
3. Penyunting/De Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ,
12
wan Redaksi
4. Kemantapan Rawamangun, Jakarta Timur, 13220
9
Penampilan Handphone : 081387754965
5. Gaya Penulisan 11 ISSN : 1411-5255
6. Substansi 28
7. Keberkalaan 10
8. Tiras 5 HASIL PENELITIAN
9. Lain-lain 7
Jumlah
Keseluruhan
100 Deskripsi Data Evaluasi Mutu Jurnal Perspektif Ilmu
Pendidikan
Untuk memudahkan pelaksanaan penilaian, 1. Nama Berkala
setiap aspek dalam instrumen penilaian dijabarkan Perspektif Ilmu Pendidikan merupakan nama
menjadi beberapa variabel yang terdiri atas satu atau jurnal yang singkat sehingga mudah diacu. Nama
lebih indikator. Berdasarkan data yang dapat diambil Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan yang dipakai
langsung dari sejumlah nomor terbitan dan/atau jilid, menonjolkan bidang ilmu dan/atau bidang aplikasi
serta bersumberkan keterangan yang diberikan oleh dan bukan nama lembaga/organisasi atau kota
pengelola suatu berkala, dapatlah setiap butir penerbitnya sehingga nilai skor yang bisa diberikan
indikator tadi diberi nilai secara kuantitatif. Agar untuk Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan sesuai
penilaian dapat dilakukan dengan cepat, untuk setiap dengan unsur nama berkala yang telah diterbitkan oleh
variabel disuguhkan seperangkat pilihan masing- LIPI, sebagai berikut.
masing dengan angka atau skor yang merupakan
angka mutlak untuk setiap butir indikator. Tabel 5. Hasil Penghitungan Aspek Nama Berkala
Dengan demikian, skor yang dapat diraih suatu Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
berkala untuk akreditasi adalah jumlah absolut skor, Nama Nilai
Berkala Skor
yang perhitungannya sudah dibobot. Suatu berkala 1. Kesesuaian
menjadi terakreditasi jika sedikit-dikitnya memperoleh nama
Sangat 5
skor baik (>69). spesifik dan
sesuai
Teknik Analisis Data dengan
Data yang terkumpul melalui lembar observasi spesialisasi
bidang
akan dianalisis secara deskriptif dengan kriteria ilmu/aplikasi
panduan akreditasi berkala ilmiah dari LIPI tahun JUMLAH 5

116 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


2. Kelembagaan Penerbit kepakaran seseorang.
Lembaga penerbit dari Jurnal Perspektif Ilmu 5) Penggarisan tugas (misalnya penyunting penyelia,
Pendidikan adalah Fakultas Ilmu Pendidikan yang penyunting pelaksana, penyunting tamu)
merupakan badan hukum dan mampu memberikan dinyatakan secara tegas dan gamblang.
jaminan kesinambungan dana dan naungan hukum. 6) Cakupan mandat bidang keilmuan agar lengkap
Pengelolaan penerbit Jurnal Perspektif Ilmu terwakili oleh anggota sidang penyunting/editor
Pendidikan merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Berikut ini, nilai atau skor yang bisa diberikan
Pendidikan. Selain itu, kegiatan penerbitan mengikuti untuk Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan sesuai
pembakuan nasional, hal ini dibuktikan dari adanya dengan unsur Penyunting/Dewan Redaksi/Editor
ISSN pada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan. yang telah diterbitkan oleh LIPI, sebagai berikut.
Nilai skor yang bisa diberikan untuk Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan sesuai dengan unsur Tabel 7. Hasil Penghitungan Aspek Penyunting/
kelembagaan penerbit yang telah diterbitkan oleh LIPI, Dewan Redaksi/Editor Jurnal Perspektif Ilmu
sebagai berikut. Pendidikan

Penyunting/Dewan Nilai
Tabel 6. Hasil Penghitungan Aspek Kelembagaan
Redaksi/Editor Skor
Penerbit Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
1. Pelibatan mitra bestari 3
sebagai penelaah ahli
Kelembagaan Nilai Pakar (Peneliti Utama,
Penerbit Skor guru besar atau yang
1. Pranata penerbit setingkat) dalam negeri
Satuan organisasi teknis il- 5 lingkungan setempat
miah berbadan hukum, 2. Kualifikasi penyunting 2
misal lembaga penelitian Lebih dari 50% terdiri
setingkat pusat/lembaga dari Peneliti
eselon II atau lebih tinggi Utama/lektor kepala
yang disesuaikan dengan dan/atau ahli
kondisi setempat, pergu- peneliti/guru besar
ruan tinggi setingkat fakul- dan/atau berpendidikan
tas atau lebih tinggi serta S2 dan S3 yang setingkat
organisasi profesi ilmiah. 3. Keterlibatan pejabat 2
2. Pengelolaan penerbit struktural dalam
Bagian dari lembaga induk 2 kompetensi penyunting
3. Landasan/Pembakuan Tidak ada
Nasional/Internasional 4. Keperwakilan pakar 1
Ada ISSN 4 bidang ilmu dalam
komposisi penyunting
JUMLAH 11 Cukup
5. Penggarisan tugas 2
3. Penyunting/Dewan Redaksi/Editor masing-masing
1) Penyuntingan dituntut melibatkan mitra bestari penyunting,
(peer group) dari lingkungan luas sebagai penelaah pembedaan antara
ahli. penyunting penyelia,
2) Peyunting/Dewan Redaksi/Editor bertugas untuk penyunting pelaksana
dan penyunting tamu
menilai dan mengkaji kandungan ilmiah suatu
Ada dan berfungsi
karya tulis ilmiah.
3) Para penyunting/Editor hendaklah terdiri atas JUMLAH 10
perorangan berkualifikasi dan berpengalaman
yang mempunyai waktu, kemauan, kemampuan, Dalam Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan,
dan komitmen untuk melaksanakan penyuntingan naskah-naskah yang masuk belum melibatkan mitra
suatu karya ilmiah. bestari (peer group) dari lingkungan luas sebagai
4) Pengangkatan resmi sebagai anggota sidang penelaah ahli, meskipun di dalam jurnal dicantumkan
penyunting/ editor dilakukan bukan karena ada sembilan penyunting ahli atau mitra bestari yang
jabatan struktural ex officio tetapi karena kualifikasi terdiri dari enam mitra bestari dari dalam lingkungan

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 117


FIP UNJ sedangkan tiga mitra bestari dari Universitas Tabel 8. Hasil Penghitungan Aspek Kemantapan
Negeri Padang, Unila, dan Universitas Bengkulu. Penampilan Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
Peranan mitra bestari dalam Jurnal Perspektif Ilmu Kemantapan Nilai
Pendidikan diperlukan untuk menentukan kelayakan Penampilan Skor
1. Ukuran berkala
sebuah naskah bisa atau tidaknya masuk ke dalam Mantap/baku 1
sebuah jurnal. 2. Tata letak
Mantap/bagus 1
Editor dari Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan dan baku
bertugas untuk menilai dan mengkaji kandungan 3. Tipe huruf
Mantap/konsisten 1
ilmiah suatu karya tulis ilmiah dilihat dari substansi 4. Jenis kertas
isi naskah maupun penggunaan EYD dalam naskah Mantap/bagus 1
tersebut. Para penyunting/editor dari Jurnal Perspektif 5. Konsistensi
jumlah halaman
Ilmu Pendidikan terdiri atas perorangan yang per penerbitan
berkualifikasi dan berpengalaman serta mempunyai Selisih tidak 1
melebihi 25%
waktu, kemauan, kemampuan, dan komitmen untuk 6. Warna sampul
melaksanakan penyuntingan suatu karya ilmiah. Mantap/bagus 1
7. Berpenciri
Pengangkatan resmi sebagai editor dilakukan terkenali dari
karena kualifikasi kepakarannya, hal ini bisa dilihat jauh
Ya 1
dari curriculum vitae dewan editor yang ada di lampiran 8. Rancangan
2. Dalam Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan, setiap memikat
Ya 1
dewan editor ketika menilai atau mengkaji sebuah 9. Kesan untuk
karya tulis ilmiah selalu diberikan petunjuk editing kemantapan
Terpelihara 1
editor. Petunjuk editing editor memberikan kemudahan
JUMLAH 9
kepada para editor untuk melihat aspek atau indikator-
indikator apa saja yang perlu dinilai dalam sebuah
karya tulis ilmiah. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk setiap
4. Kemantapan Penampilan edisinya memiliki ukuran yang tetap dilihat dari tata
Berikut ini adalah hal-hal yang dilihat dari letak menggunakan page maker 7.0, tipe huruf yaitu
unsur kemantapan penampilan, yaitu. book antiqua dengan ukuran huruf 10, jenis kertas
1. Konsistensi ukuran, tata letak, tipe huruf, jenis yaitu HVS A-4 80 gram, dan jumlah halaman untuk
kertas, jumlah halaman per penerbitan dan lain- setiap edisi Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan yaitu
lainnya. lebih kurang 100 halaman dengan selisih halaman
2. Penampilan umum berkala agar memiliki tanda setiap edisi kurang dari 25%. Rinciannya, sebagai
kenal yang cukup memikat (eye catching) sehingga berikut.
menonjol jika tersimpan dalam meja pajangan 1. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 14 Th.
kumpulan majalah yang baru datang. VII Oktober 2006 sebanyak 102 halaman
3. Pencantuman nomor akreditasi dan masa berlaku 2. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 15 Th.
akreditasi pada setiap penerbitan. VIII April 2007 sebanyak 100 halaman
4. Sebagai panduan untuk menjadikan suatu berkala 3. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 16 Th.
ilmiah mempunyai penampilan baik, dapat VIII Oktober 2007 sebanyak 120 halaman
digunakan buku terbitan PDII-LIPI: Pedoman 4. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 17 Th.
Penampilan Majalah Ilmiah Indonesia IX April 2008 sebanyak 100 halaman
Nilai atau skor yang bisa diberikan untuk Jurnal 5. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 18 Th.
Perspektif Ilmu Pendidikan sesuai dengan unsur X Oktober 2008 sebanyak 108 halaman
kemantapan penampilan yang telah diterbitkan oleh 6. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan edisi khusus
LIPI, sebagai berikut. tahun 2009 sebanyak 100 halaman
7. Perspektif Ilmu Pendidikan edisi vol. 19 Th. XI April
2009 sebanyak 102 halaman
Warna sampul untuk setiap edisi berbeda-beda
dan tidak pernah ada warna sampul yang sama. Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan memiliki ciri pada tulisan
maupun logonya. Tulisan Perspektif Ilmu Pendidikan
ditulis dengan tinta hijau disertai dengan tulisan di

118 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


bawah Perspektif Ilmu Pendidikan yang bertuliskan Tabel di atas menjelaskan untuk sistematika
ilmu pendidikan juga dengan warna hijau. Logo pun penulisan, Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan sudah
ditampilkan dalam sampul jurnal dengan warna hijau. bisa dikatakan lengkap karena setiap artikel ilmiahnya
5. Gaya Penulisan apabila merupakan penelitian maka memuat empat
1. Kemantapan tata cara penyajian (sistematika, pem- hal yaitu pendahuluan, kajian teoretis, metodologi
baban, pengadaan abstrak dan kata kunci), penyu- penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, daftar
guhan (gaya, sistem pengacuan pustaka, daftar ke- pustaka, dan keterangan penulis. Sedangkan jika
pustakaan), penyuguhan pelengkap dan pendu- opini, sistematika penulisannya adalah pendahuluan,
kung (seperti gambar, foto, tabel, grafik dan catatan pembahasan, dan kesimpulan. Semua pembaban dari
kaki) serta ketaat-asasan pada gaya selingkung setiap edisi Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan memiliki
biasa dipakai pada bidang ilmu dan atau bidang kekonsistenan sesuai dengan sistematika penulisan.
aplikasi yang bersangkutan, mutlak wajib di perta- Abstrak dan kata kunci dalam Jurnal Perspektif
hankan Ilmu Pendidikan dimuat pada halaman pertama dan
2. Kemapanan pencantuman nama-nama penulis berbahasa Inggris. Bagan, diagram, dan gambar dalam
(tanpa gelar akademis) dan alamat lembaga tempat Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan diberi nomor urut
kegiatan penelitian supaya dilakukan secara berdasarkan angka arab, dengan diberi judul singkat
bertaat asas. menggunakan huruf kapital serta diberi nama
3. Pencantuman petunjuk yang jelas bagi penulis mendatar. Teks penamaan harus jelas dan sesuai
dalam setiap penerbitan. dengan yang diperlihatkan pada gambar dan tiap
4. Pembacaan contoh cetak oleh penulis sebagai gambar harus disajikan pada kertas terpisah dan
kendali gaya penulisan seyogyanya diselenggara- dapat direproduksi. Tabel harus diberi nomor urut
kan. dengan menggunakan angka arab dan deskripstif
Berikut ini adalah nilai skor yang diberikan judul tabel dibuat sesingkat mungkin serta diberi nama
kepada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk unsur ke bawah dan ke samping.
gaya penulisan berdasarkan pedoman akreditasi Cara pengacuan atau pengutipan yang
majalah ilmiah LIPI. digunakan oleh Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
Tabel 9. Hasil Penghitungan Aspek Gaya Penulisan diberlakukan secara konsisten dengan mencantum-
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan kan nama belakang pengarang, tahun, dan nomor
halaman. Penyusunan daftar pustaka mengadopsi
Gaya Penulisan Nilai
Skor sistem APA (American Psychological Association).
1. Sistematika penulisan 2 Di setiap akhir artikel yang ada dalam Jurnal
Lengkap Perspektif Ilmu Pendidikan selalu memberikan
2. Konsistensi pembaban 1 keterangan mengenai biografi penulis. Nama penulis
Ya
3. Abstrak 1 tidak diberi gelar. Namun, tidak memuat alamat tempat
Ada penelitian itu berlangsung, yang ada hanya nama
4. Kata kunci 1 penulis tanpa gelar, tempat tanggal lahir, dan instansi
Ada
tempat kerja dari penulis.
5. Penyajian instrumen 1
pendukung, gambar (catatan Calon-calon penulis yang ingin memasukkan
kaki, grafik, bagan, tabel dst.) artikelnya ke Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan bisa
Informatif dan melihat petunjuk penulisan jurnal di setiap akhir
komplementer
6. Cara pengacuan dan pengutipan 1
halaman jurnal pada setiap penerbitannya sehingga
Baku bagi calon penulis yang ingin memasukkan naskah
7. Penyusunan daftar pustaka 1 jurnal bisa membacanya. Pembacaan contoh cetak oleh
Baku/Konsisten penulis selama ini belum dilakukan, penulis hanya
8. Pencantuman nama penulis dan 1
nama lembaga diberikan hasil jurnal yang sudah jadi dan dicover
Baku/Konsisten dengan rapih.
9. Petunjuk bagi calon penulis 1 6. Substansi
dalam setiap penerbitan
1. Berisi hasil-hasil penelitian ilmiah, dan/atau
Lengkap
10.Pembacaan contoh cetak oleh 0 konsep ilmiah dari disiplin ilmu pengetahuan dan
penulis teknologi tertentu.
Tidak 2. Publikasi ditujukan kepada masyarakat ilmiah/
JUMLAH 10 peneliti, yang mempunyai disiplin keilmuan yang

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 119


relevan. 7. Keberkalaan
3. Cakupan bidang keilmuan keseluruhan majalah 1. Ketaatan periode frekuensi penerbitan harus sesuai
merupakan indikator yang penting, dengan catatan dengan jadwal yang ditentukan, dan/atau sesuai
bahwa makin berspesialisasi makin tinggi nilainya. dengan nama yang disandang majalah. Perlu
4. Sumbangan majalah pada kemajuan ilmu dan dicatat bahwa penerbitan tidak teratur (irregular)
teknologi, diukur dari derajat keorisinalan tulisan merupakan ukuran keberkalaan yang
yang dimuat, menentukan posisi majalah dalam diperkenankan, asal tegas dikatakan.
percaturan pengembangan dan penguasaan ilmu. 2. Kemantapan tata penomoran perlu dijaga sesuai
5. Bobot pustaka acuan ditentukan dengan melihat dengan keberkalaan dengan mencantumkan
perbandingan kadar sumber primer, serta nomor, volume (dapat dengan angka arab) dan
kemutakhiran bahan yang diacu dengan melihat nomor bagian (umumnya dengan angka arab) yang
proporsi terbitan 10 tahun terakhir, merupakan tidak bergantung pada tahun terbit.
tolok ukur mutu berkala ilmiah yang penting. 3. Penomoran halaman yang berkesinambungan dari
Keseringan mengacu pada diri sendiri (self-citation) 1-n dalam suatu jilid yang belum ditutup dengan
mengurangi nilai. indeks isi, dan bukan mulai lagi dari halaman 1
6. Analisis, sintesis, dan penyimpulan, serta untuk setiap nomor bagian yang terbit, merupakan
perampatan dan pencetusan teori baru yang secara indikator keberkalaan yang baik.
mapan dituangkan dalam tulisan-tulisan yang 4. Indeks penutup volume sebagai pertanda dilaku-
dimuat akan meningkatkan martabat berkala kannya kendali keberkalaan supaya diadakan.
ilmiah. 5. Ketersediaan dana dan naskah berkelanjutan
7. Dampak ilmiah antara lain diukur dari keseringan adalah salah satu ukuran jaminan keberkalaan.
diacu, kemampuan berfungsi sebagai sumber Berikut ini adalah nilai skor yang diberikan
ilmiah, dan wibawa temuan, merupakan parameter kepada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk unsur
penentu mutu berkala yang penting. keberkalaan berdasarkan pedoman akreditasi majalah
8. Keuniversalan lebih penting dibandingkan ilmiah LIPI.
kenasionalan, apalagi kelokalan Tabel 11. Hasil Penghitungan Aspek Keberkalaan
Berikut ini adalah nilai skor yang diberikan Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
kepada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk unsur Nilai
Keberkalaan
gaya penulisan berdasarkan pedoman akreditasi Skor
majalah ilmiah LIPI. 1. Frekuensi 2
penerbitan
Tabel 10. Hasil Penghitungan Aspek Substansi Sesuai
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan dengan
jadwal yang
Gaya Penulisan Nilai ditentukan
Skor
2. Tata 2
1. Sistematika penulisan 2
Lengkap penomoran
2. Konsistensi pembaban 1 majalah
Ya Konsisten
3. Abstrak 1 3. Penomoran 0
Ada
halaman
4. Kata kunci 1
Ada Tiap nomor
5. Penyajian instrumen pendukung, 1 dimulai
gambar (catatan kaki, grafik, bagan, dengan
tabel dst.)
Informatif dan
halaman 1
komplementer 4. Indeks tiap 0
6. Cara pengacuan dan pengutipan 1 jilid
Baku Tidak ada
7. Penyusunan daftar pustaka 1
5. Sumber dana 2
Baku/Konsisten
8. Pencantuman nama penulis dan nama 1 Terjamin
lembaga dengan
Baku/Konsisten teratur
9. Petunjuk bagi calon penulis dalam 1
6. Ketersediaan 1
setiap penerbitan
Lengkap naskah
10.Pembacaan contoh cetak oleh penulis 0 100% isi satu
Tidak nomor
JUMLAH 10 JUMLAH 7

120 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


Frekuensi penerbitan Jurnal Perspektif Ilmu Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan dicetak seba-
Pendidikan dilaksanakan setiap setahun dua kali yaitu nyak 100 halaman atau tidak memenuhi batas mini-
terbit setiap bulan April dan Oktober. Tata penomoran mum yang ditetapkan oleh LIPI sebanyak 300 eksem-
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan dilakukan secara plar. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan tidak pernah
berurutan dimulai dari volume dan tahun ke berapa memberikan cetak lepas kepada setiap penulis. Cetak
sudah terbit. Penomoran halaman dalam sebuah jurnal lepas yaitu hasil cetak jurnal yang sudah dilayout yang
hendaknya dimulai dari halaman 1 dan berkesinam- hanya berisi tulisan satu orang penulis. Peraturan
bungan ke volume berikutnya dengan catatan bahwa wajib simpan di LIPI dilakukan oleh Jurnal Perspektif
jurnal tersebut dalam tahun terbit yang sama. Misal, Ilmu Pendidikan.
suatu jurnal volume 1 no. 1 terbit bulan Januari 2009 9. Lain-lain
dimulai dari halaman 1 dan berakhir halaman 100 Butir-butir yang diperkenankan
kemudian untuk jurnal volume 1 no. 2, halaman akan 1. Iklan dapat dimuat asal dicantumkan dalam
dimulai dari 101 hingga 202. Sedangkan, dalam Jurnal halaman berpenomoran khusus yang tidak
Perspektif Ilmu Pendidikan, nomor halaman selalu mengganggu kesinambungan penomoran halaman
dimulai dengan halaman 1. jilid, dan harus terpisah sehingga bisa dibuang
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan tidak memi- dalam proses penjilidan.
liki indeks di tiap edisinya. Sumber pendanaan Jurnal 2. Artikel ulasan dan tinjauan atas undangan dapat
Perspektif Ilmu Pendidikan terjamin dengan teratur dipertimbangkan pemuatannya, bahkan dianjur-
oleh Fakultas Ilmu Pendidikan. Dalam setiap edisinya, kan untuk terbitan oleh organisasi profesi sebagai
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan memiliki keterse- penampung pertanggungjawaban ilmiah ketua
diaan yang mencukupi untuk satu edisi sekalipun ada perhimpunan.
naskah-naskah yang lain jumlahnya tidak terlampau 3. Rubrik tinjauan buku baru dianjurkan diadakan.
banyak untuk isi satu edisi berikutnya. 4. Pemuatan obituari (berita atas seseorang yang baru
8. Tiras meninggal) tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan
1. Berkala ilmiah harus dicetak (bukan distensil majalah sangat dianjurkan.
ataupun difotokopi) minimum 300 eksemplar, Butir-butir yang tidak boleh ada
dengan syarat 150 tersebar langsung melalui 1. Foto penulis artikel, kecuali ketua organisasi profesi
langganan atau pertukaran tetap. ilmiah yang membacakan orasi pertanggung-
2. Berkala hendaklah memberikan cetak lepas (reprint, jawaban ilmiah atas undangan.
offprint) kepada setiap penulis untuk memperluas 2. Berita keluarga, berita organisasi, berita peristiwa
keterjangkauan. keilmuan.
3. Peraturan wajib simpan mutlak harus ditaati. Keter- Berikut ini adalah nilai skor yang diberikan
sediaan berkala dalam perpustakaan utama meru- kepada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk unsur
pakan salah satu pengukur keluasan persebaran. lain-lain berdasarkan pedoman akreditasi majalah
Berikut ini adalah nilai skor yang diberikan ilmiah LIPI.
kepada Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan untuk unsur Tabel 13. Hasil Penghitungan Aspek Lain-lain
tiras berdasarkan pedoman akreditasi majalah ilmiah Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
LIPI. Lain-lain Nilai
Tabel 12. Hasil Penghitungan Aspek Tiras Skor
1. Penyediaan halaman 2
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan khusus untuk iklan
Tidak ada iklan
2. Pemuatan artikel ulasan 0
Nilai dan tinjauan ilmiah atas
Tiras undangan
Skor
Tidak
1. Tiras 1 3. Pemuatan tinjauan buku 0
minimum ilmiah baru yang sesuai
terpenuhi dengan bidang keilmuan
Tidak berkala
Tidak
2. Menyediakan 0
4. Pemuatan obituari tokoh 0
cetak lepas ilmuan dalam bidang
Tidak yang sesuai dengan
3. Memenuhi 1 bidang keilmuan berkala
wajib simpan Tidak
5. Pemuatan foto penulis 1
(di PDII LIPI) artikel
Ya Tidak
JUMLAH 3
JUMLAH 2

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 121


Tidak ada penyediaan halaman khusus untuk Sedangkan untuk aspek kelembagaan penerbit,
iklan, artikel ulasan dan tinjauan atas undangan, penyunting/dewan redaksi, substansi, dan
pemuatan obituari (berita atas seseorang yang baru keberkalaan memiliki nilai yang bisa dianggap tidak
meninggal) tokoh ilmuwan, rubrik tinjauan buku baru, terlalu rendah, yaitu masing-masing 11, 10, 21, dan 7.
dan juga tidak ada pemuatan foto penulis artikel dalam Jika dihitung kesemua aspek tersebut maka total
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan. Butir pemuatan foto keseluruhan dari semua aspek tersebut yaitu.
penulis artikel memperoleh nilai 1 dikarenakan
pemuatan foto penulis artikel merupakan hal yang Tabel 15. Hasil Penghitungan Seluruh Aspek-aspek
tidak boleh ada dalam sebuah jurnal ilmiah sehingga Penilaian Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan
yang selama ini telah dilakukan oleh Jurnal Perspektif
Ilmu Pendidikan sudah tepat dengan tidak
Nilai
mencantumkan foto penulis artikel. No Unsur
Tertinggi
Analisis Data Evaluasi Mutu Jurnal Perspektif Ilmu 1. Nama berkala 5
Pendidikan 2.
Kelembagaan
11
Penerbit
Berdasarkan deskripsi di atas, bisa dilihat
Penyunting/De
bahwa untuk aspek nama berkala, kemantapan 3. 10
wan Redaksi
penampilan, serta gaya penulisan, Jurnal Perspektif Kemantapan
4. 9
Ilmu Pendidikan mencapai nilai tertinggi seperti yang Penampilan
5. Gaya Penulisan 10
tercantum di dalam Pedoman Akreditasi Majalah
6. Substansi 21
Ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk aspek- 7. Keberkalaan 7
aspek tersebut, Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan 8. Tiras 2
sudah dikatakan memenuhi syarat yang telah 9. Lain-lain 3
Jumlah Keseluruhan 78
ditetapkan oleh LIPI.
Sedangkan untuk aspek-aspek yang memiliki Jika dilihat dari total keseluruhan nilai tersebut
nilai terendah atau jauh dari nilai tertinggi yang maka Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan bisa
ditetapkan oleh pedoman akreditasi LIPI yaitu aspek mendapatkan akreditasi B (baik), meskipun memang
tiras dan aspek lain-lain. Nilai tertinggi untuk aspek hal ini tidak bisa dijadikan patokan pasti. Masih
tiras dan aspek lain-lain yaitu 5 dan 7 sedangkan yang banyak kekurangan yang terdapat di dalam Jurnal
dicapai oleh Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan hanya Perspektif Ilmu Pendidikan. Motivasi dosen dalam
2 dan 3. Hal ini disebabkan karena Jurnal Perspektif menulis di Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan pun
Ilmu Pendidikan hanya dicetak sebanyak 100 halaman masih kurang, dilihat dari kurangnya ketersediaan
atau tidak memenuhi batas minimum yang ditetapkan naskah, dalam hal ini membuat seleksi ketat terhadap
oleh LIPI sebanyak 300 eksemplar. Adapun distribusi kelayakan naskah-naskah tersebut kurang
jurnal perspektif selama ini, sebagai berikut. diperhatikan.
Selain itu, Jurnal Perspektif, FIP UNJ ini misalnya
Tabel 14. Daftar Distribusi Jurnal Perspektif Ilmu
semula direncanakan terbitan sekali dalam enam
Pendidikan
bulan ( April dan Oktober), tetapi karena kesulitan
No Distribusi Jumlah memperoleh naskah belum dapat terbit secara teratur
1 FIP di seluruh Indonesia 29 dan tepat waktu. Pada umumnya kesulitan dalam
2 Fakultas se-UNJ 7 menerbitkan media berkala adalah kesulitan
3 Kajur se-FIP 8 mendapatkan cukup naskah yang memenuhi syarat
(Sitepu, 2009: 96).
4 Dewan Redaksi (AKTIF) 24
Walaupun secara umum jurnal memuat naskah-
5 Penulis-penulis 14
naskah yang bersumber dari laporan penelitian, latar
6 Arsip 5 belakang dan tujuan khusus penerbitan jurnal itu
7 DIKTI 2 dapat berbeda-beda. Sebagai contoh, penerbitan Jurnal
8 LIPI 2 Perspektif, FIP UNJ dilatarbelakangi oleh keinginan
Perpustakaan FIP, UNJ & untuk (1) meningkatkan minat dan motivasi dosen
9 3 menghasilkan karya ilmiah dalam ragam tulisan dan
PASCA
10 Rektor dan PR 1 UNJ 2 (2) mengatasi kesulitan dosen memperoleh wadah
TOTAL 98 tulisan ilmiah dalam memenuhi angka kredit untuk
kenaikan pangkat/jabatan akademis. Kajian

122 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009


sementara menunjukkan, dosen belum begitu tertarik
untuk mengekspresikan buah pikirannya dalam
DAFTAR PUSTAKA
ragam tulisan ilmiah. Terdapat juga dosen yang
mampu melakukan penelitian empiris dan/atau Ansyar, M. (1989). Dasar-dasar pengembangan kurikulum.
kajian teoritis, namun mengalami kesulitan dalam Jakarta: Depdikbud, P2LPTK
menyajikannya sebagai suatu karya ilmiah yang layak Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Petunjuk
diterbitkan. Oleh karena itu, Jurnal Perspektif, FIP UNJ teknis program percepatan publikasi pada jurnal
ini diharapakan dapat menumbuhkembangkan minat ilmiah bereputasi internasional bagi para penerima
dan motivasi dosen FIP UNJ melakukan penelitian dan hibah penelitian kompetitif. Diakses pada tanggal
menuliskan hasilnya sebagai karya ilmiah yang layak 08 Oktober 2009 dari http://lemlit.unila.ac.id
dipublikasikan pada salah satu jurnal yang berskala Dictionary Babylon. Definition of scientific journal.
nasional dan terakreditasi, bahkan kalau mungkin di Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009 dari
tingkat internasional, atau setidak-tidaknya di Jurnal http://dictionary.babylon.com/
Perspektif FIP UNJ (Sitepu, 2009: 96). scientificjournal
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Panduan
akreditasi berkala ilmiah. Diakses pada tanggal
PENUTUP 08 Oktober 2009 dari http://dp2m.dikti.go.id/
document.php/docu-ment/filemanager/1/
Kesimpulan 189/0/0/
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Pedoman
kesimpulan bahwa hasil penilaian dari jurnal penerbitan jurnal ilmiah perguruan tinggi agama
Perspektif Ilmu Pendidikan berdasarkan Pedoman islam. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009
Akreditasi Majalah Ilmiah yang dikeluarkan oleh LIPI dari http://www.ditper-tais.net/regulasi/
kira-kira mendapatkan akreditasi B (baik). Meskipun jurnal/pdjur.asp
hasil evaluasi dalam penelitian ini tidak bisa dijadikan Fuddin. (2008). Program evaluasi dengan metode CIPP.
tolok ukur dalam ukuran akreditasi ketika Jurnal Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009 dari
Perspektif Ilmu Pendidikan ingin memperoleh http://fuddin.wordpress.com/20-08/07/02/
akreditasi dari LIPI. Masih banyak kekurangan- teori-evaluasi-dengan-cipp/
kekurangan yang perlu diperbaiki terutama dari Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik praktis riset
perolehan naskah penelitian yang memenuhi syarat, komunikasi. Jakarta: Kencana.
berjalannya mitra bestari sebagai penentu kelayakan Kusumawati, A. (2009). Evaluasi sumber belajar. “Jurnal
naskah, serta dari aspek tiras dan aspek lain-lain. Perspektif Ilmu Pendidikan Edisi Khusus Tahun
Tidak berjalannya mitra bestari akan 2009”. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan
mengakibatkan sulitnya Jurnal Perspektif Ilmu Universitas Negeri Jakarta
Pendidikan mengajukan akreditasi meskipun aspek LIPI. (2009). Pedoman akreditasi majalah berkala ilmiah.
nama berkala, kemantapan penampilan, dan gaya Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009 dari
penulisannya sudah memenuhi syarat. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/da-ta/Pedoman-
Saran Akreditasi-Dikti.pdf
Beberapa saran yang bisa diajukan sesuai Neuman, W. L. (2003). Social research methods. 5th ed.
dengan hasil penelitian, yaitu pertama, bagi dosen, Boston: Allyn and Bacon
perlunya semakin meningkatkan motivasi dalam Poerwandari, E. Kristi. (2007). Pendekatan kualitatif
melakukan penelitian dan menuliskan hasilnya untuk penelitian perilaku manusia. Depok: LPSP3
sebagai karya yang layak dipublikasikan. Fakultas Psikologi UI.
Kedua, bagi fakultas, membantu untuk Purwanto & Suparman, A. (1999). Evaluasi program
melengkapi aspek-aspek yang kurang dalam Jurnal diklat. Jakarta: STAI-LAN.
Perspektif Ilmu Pendidikan karena tanpa adanya Sitepu, B.P. (2009). Teknik penulisan naskah ilmiah.
bantuan dari fakultas sulit untuk menyempurnakan “Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan Edisi
aspek-aspek evaluasi yang masih memiliki banyak Khusus Tahun 2009”. Jakarta: Fakultas Ilmu
kekurangan. Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Universitas Petra. (2005). Analisis isi pesan dalam feature
di seputar Jatim RCTI biro Surabaya. Diakses pada
tanggal 08 Oktober 2009 dari http://

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009 123


digilib.petra.ac.id
University of Brockport. Reading academic journal articles.
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009 dari
http://www.brockport.edu/socio-logy/
journal.html
Widianto, E.D. (2009). Penelitian ilmiah dan publikasi
jurnal. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2009
dari http://edwidianto.word-press.com/2009/
06/23/penelitian-ilmiah-dan-publikasi-jurnal/
Wikipedia. (2009). Scientific journal. Diakses pada
tanggal 08 Oktober 2009 dari http://
en.wikipedia.org/wiki/Scientific_journal
Yuris, A. Analisis isi (content analysis). Diakses pada
tanggal 08 Oktober 2009 dari http://
andreyuris.wordpress.com/artikel/
Yusuf, F. (2000). Evaluasi program. Jakarta: Rineka Cipta.
Zed, M. (2004). Metode penelitian kepustakaan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia

124 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 20 Th. XI Oktober 2009

Anda mungkin juga menyukai