Disusun Oleh :
1710105170
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
I. Judul penyuluhan
Penyakit menular seksual
.
II. Pengantar
Bidang studi : kesehatan reproduksi
Topik : PMS (penyakit menular seksual)
Subtopik : bebas penyakit
Sasaran : Remaja / keluarga yang memiliki PUS ( keluarga Bpk. Suprayadi)
Hari/tanggal : 09-09-2019
Jam : 10.00-11.45 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah keluarga bpk. suprayadi
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim, baik
secara vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat
terjadi melalui transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga
dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat persalinan
V. Materi
1. Pengertian PMS
2. Gelaja PMS
3. Macam-macam PMS
4. Pencegahan PMS
5. Bahaya PMS
VI. Media
1. Leaflet
VII. Metode
1. Penyuluhan
2. diskusi
3. Tanya jawab
WAK
NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
TU
1. 3 Pembukaan : Menjawab sallam
menit a. memberi sallam
b. menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
c. menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
2. 15 Pelaksanaan : Menyimak dan
menit menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur.
Materi :
a. pengertian PMS
b. gejala PMS
c. macam-macam penyakit dan penyebab
PMS
d. pencegahan PMS
e. bahaya PMS
Annisa Kusuma P.
Keluarga Bpk. suprayadi ( mahasiswa unisa )
Mengetahui,
Pembimbing / dosen
1. Pengertian
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun
anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius.
(Sumber: UNAIDS dan WHO 1998, Alan Guttmacher Institute 1998)
Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan
kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi
kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya
adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang
saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan
(pneumonia).
5. Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTricho monas
vaginalis.
Gejala dan tanda-tandanya adalah:
a. Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk.
b. Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman.
c. Nyeri saat kencing.
6. Kandidadis Vagina
Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candidas albicans.
Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang
kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas dan berreplikasi
secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkan infeksi dan terjadi
keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai
rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari
perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik
kemerahan di kulit kelamin.
7. Kutil Kelamin
Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang khas
yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur,
selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan
hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa
mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru
menyadari setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan
kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.
8. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus.
Penderita sering kali merasa sehat dan memang dari luar memang tampak
sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas.
Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan
secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah
kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita mudah
terjangkit berbagai macam penyakit. Sampai nanti penderita meninggal perlahan.
Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya
dapat menolong penderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya.
Cara penularan:
a. Melalui darah
b. Ibu hamil kepada bayinya
c. Jarum suntik
Gejala:
4. Pencegahan PMS
1. Gunakan perilaku seksual sehat
2. Hindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan.
3. Gunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual.
4. Periksakan segera bila ada gejala PMS yang dicurigai
5. Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan
tertentu. Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan
hubungan seksual adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular
Seksual.
Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh
pada peluang Anda terkena PMS:
1. Seks tanpa pelindung
Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara
terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat
menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten
adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak
pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi,
orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti
pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang
lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan
terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna
sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai
kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan.
4. Pengggunaan alcohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang
biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan
menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom
dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom.
5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah
pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual
beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain
memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan
dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan
resiko penularan penyakit lewat darah, seperti Hepatitis dan HIV, yang juga bisa
ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah
sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman.
Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar.
Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi,
ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi
PMS.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa,
tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh
gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan
kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan
monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif
sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan
seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada
monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi
sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit
yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena
Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup
Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka
memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari
kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin
menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau
memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas,
perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik…meski tidak semua
orang melakukannya.