Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI

3.1 Cara Kerja Alat


3.1.1 Bor
Siapkan bahan yang akan di bor

Beri tanda pada bahan yang akan di bor

Siapkan arus listrik

Sambungkan kabel pada arus listrik

Tekan tombol saklar

Kunci saklar

Bor pada benda kerja

Selesai
3.1.2 Las

Siapkan benda yang akan di las

Siapkan arus listrik

Sambung kabel pada arus listrik

Atur bagian yang akan dilas

Jepit bahan kerja

Jepit elektroda

Lakukan las pada titik yang ditentukan

Selesai
3.3 Gerinda

Menyiapkan bahan kerja

Tandai bahan kerja

Pasang mata gerinda

Siapkan arus listrik

Sambung kabel pada arus listrik

Potong / haluskan bahan kerja

Selesai
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Bor

Gambar 4.1 Bor (Wijaya, 2010)

Mesin bor merupakan mesin yang digunakan untuk membuat lubang pada suatu benda
kerja. Pada umumnya mesin bor ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya, mata bor, chuck,
spindel dan motor penggerak. Dalam mentransmisikan putaran keporos spindel mesin bor
digunakan rangkaian pully dan V-belt. Pada proses pengeboran mutlak harus memperhatikan
bahan yang akan dibor, jenis mata potong, dan kecepatan yang digunakan. Ukuran mesin bor
ditentukan oleh ukuran kapasitas penjepit(chuck)nya, yang juga menentukan diameter mata
bor yang digunakan. Ukuran yang biasa digunakan untuk rumah tangga adalah ¼ sampai 3/8
inci. Ukuran 1/2sampai ¾ inci digunakan unutk dunia industry. Bentuk pistol pada mesin
sangat menguntungkan pemakaiannya. Mesin bor dengan kapasitas lebih dari ½ inci haruslah
ditambah dengan pegangan samping untuk menhan putaran balikc(Budianto, 2015).
Fungsi mesin bor adalah sebagai pembuat lubang tertentu pada suatu beahan kerja.
Contoh contoh lubang yang dapat dibuat oleh mesin bor adalah lubang negael, lubang kunci
dan mempermudah dalam membuat lubang mur. Salah satu perlengkapan pada mesin bor
adalah mata bor. Mata bor berfungsi sebagai membuat lubang pada bahan kerja. Selain pada
kayu mesin bor juga dapat membuat lubang pada bahan kerja seperti besi. Contoh bahan
kerja dari besi adalah engsel, pembuatan lubang engsel sendok dinamakan fisterbit
(Sitanggang dkk, 2019).
Prinsip kerja mesin bor adalah kombinasi mesin bor dan pemutar sekrup, kecepatan
yang digunakan adalah 0 sampai 850 putaran per menit. Sedangkan kombinas mesin bor
tumbuk untuk beton (hammer), kecepatan sentakan pukulannya adalah 0 sampai 34 pukulan
per menit. Mesin bor kombinasi yang serba guna biasanya menggunakan daya sebesar 1/3
PK. Penggunaan gigi dan transmisi gerak pada as pemutar sangat baik, karena tekanan kerja
tidak langsung berpengaruh pada motor penggeraknya. Terdapat 3 tombol pada mesin bor
yaitu pengatur putaran, tombol saklar dan pengunci saklar (stabilizer). Pada umumnya mata
bor bergerak searahdengan arah jarum jam (Budianto,2015).
Aplikasi pada bidang keteknikan Pertanian yaitu digunakan sebagai pembuatan
lubang pada alat alat pertanian. Tak hanya itu biasanya bor juga digunakan untuk membuat
lubang pada tanah. Hal ini mempermudah para petani untuk melakukan proses penanaman.
Dengan bor para petani dapat memperkirakan seberapa besar dan seberapa dalam lubang
yang akan di bor. Sehingga proses menanam dapat terselesaikan dengan cepat (Winarno,
2016).

4.2 Las

Gambar 2.5 Mesin las (Yudha, 2017)

Las adalah proses pengelasan yang dilakukan dengan jalan mengalirkan arus listrik
melalui bidang atau permukaan-permukaan benda yang akan disambung. Tahanan yang
ditimbulkan oleh arus listrik pada bidang-bidang sentuhan akan menimbulkan panas dan
berguna untuk mencairkan permukaan yang akan di sambung. Jadi, tekanan yang diberikan
antara kedua bahan akan menimbulkan paduan antara dua buah bahan yang disambung.
Proses pengelasan ini berlangsung dengan pemanasan oleh arus listrik yang mengalir lewat
elektroda-elektroda. Panas yang timbul akan memanaskan bahan yang disambung sampai
lunak atau meleleh, kemudian kedua bahan tersebut ditekan dengan elektroda (Bintoro,
2010).
Mesin las listrik berfungsi sebagai penyambungkan dua bahan kerja dengan
menggunakan elektroda sebagai bahan penyambungnya. Pada mesin las terdapat beberapa
bagian bagian yang menyusun mesin las. Pertama adalah casing yang berfungsi untuk
melindungi bagian dalam mesin las. Selanjutnya terdapat travo yang berfungsi sebagai
pengubah arus kecil mejadi arus yang tinggi. Kipas berfungsi sebagai pendingin mesin,
karena mesin las akan panas jika digunakan terus menerus. Memiliki dua tang yang berfungsi
sebagai penjepit bahan pada tang sebelah kanan dan penjepit elektroda pada tang sebelah kiri
(Suhana, 2015)
Prinsip kerja mesin las yaitu yang pertama adalah menyambungkan kabel listrik mesin
las ke arus listrik yang telah disediakan. Kemudian menjepit elektroda pada tang bagian kiri.
Penjepit tang sbelah kanan menjepit bahan kerja. Kemudian setelah sudah panas, proses
pengelasan dilakukan dengan mengelas bagian yang ingin disambung. Dengan tegangan
yang tinggi logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang disambung tercampur
dan mengisi celah dari kedua logam yang disambung. Tegangan listrik yang digunakan,
disesuaikan dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan tiprdari elektrodanya
(Suripto, 2011)
Mesin las sangat dibutuhkan unutk pembuatan mesin mesin yang berhubungan dengan
keteknikan pertanian. Seperti mesin mesin yang terbuat dari logam akan membutuhkan las
untuk menyambungkan dua buah logam menjadi satu. Sebagai contoh mesin pertanian yang
menfaatkan adanya mesin las salah satunya adalah mesin traktor. Pada traktor terdapat
banyak sekali komponen komponen yang harus disambung menjadi satu supaya menjadi satu
kesatuan yang utuh dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena penggunaan
mesin las sangat dibutuhkan di bidang keteknikan pertanian (Suripto, 2011).

4.3 Gerinda tangan dan Gerinda duduk

Gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan pada dunia perbengkelan. Gerinda
merupakan sebuah rangka bangku gerinda yang dipasangi gerinda dengan diameter batu
gerindanya 200mm dan 25mm luasnya atau tipe gerinda yang lebih besar berkakiyang
terpasang pada lantai. Pada penggunaan gerinda jangan menekan terlalu keras kedalam
batuan gerinda. Karena dapat mengakibatkan slip tanpa memberikan peringatan kecelakaan
yang serius terjadi. Penggerindaan dapat membuat benda kerja terlalu panas, maka tanganilah
dengan aman (Triana, 2018).
Fungsi daripada mesin gerinda tangan dan mesin gerinda duduk adalah sama. Fungsi
gerinda adalah untuk memotong dan menghaluskan bahan kerja. Namun untuk gerinda duduk
lebih di fokuskan untuk memotong besi atau kayu. Jika pada gerinda tangan mata gerinda
dapat diganti sedangkan pada gerinda duduk tidak bisa diganti. Namun dalam hal keamanan
gerinda duduk lebih aman karena memiliki pengait kunci untuk benda kerja (Sutopo
dkk,2018).
Prinsip kerja gerinda adalah mata gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja
sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Bekerja dengan
mesin gerinda prinsipnya sama halnya dengan proses pemootngan benda kerja. Mata gerinda
adalah ribuan keeping berbentuk pasir grinding yang melekat menjadi keeping roda grinding.
Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek
permukaan benda kerja. Sehingga dalam prosesnya terdapat percikan cahaya yang
merupakan hasil konta antara pusaran mata gerinda dengan benda kerja (Sutopo dkk,2018).
Pada bidang teknik pertanian gerinda sangat dibuthkan karena berguna untuk
meringankan pekerjaan. Fungsi dari gerinda adalah untuk menghaluskan dan memotong
benda kerja. Pada keteknikan pertanian dapat dimanfaatkan untuk menghaluskan atau
mengasah benda tajam seperti clurit, golok, dan pisau dan benda tajam lainnya. Sehingga alat
yang diasah tersebut dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu gerinda sangat
dibutuhkan dalam bidang keteknika pertanian ( Sulistyarini dkk, 2018).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tujuan dari Studi Laboratorium Mekatron adalah untuk mengetahui alat-alat yang
terdapat pada laboratorium tersebut dan memahami prinsip kerja dan fungsi dari alat-alat
yang terdapat pada Laboratorium Mekatron. Laboratorium Mekatronika adalah salah satu
laboratorium yang tempatnya terpisah dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya. Laboratorium Mekatron terletak di Desa Ngijo Karangploso Kabupaten Malang.
Sehingga ketika akan melakukan praktikum, mahasiswa FTP harus berpindah tempat
terlebih dahulu.
Alat yang etrdapat di Laboratorium Mekatron ini adalah Mesin Bor, Mesin Las, dan
Mesin Gerinda. Mesin bor adalah mesin yang digunakan membuat lubang pada suatu benda
kerja. Bagian dari bor yang berfungsi sebagai pembuat lubang adalah mata bor. Mesin las
adalah mesin yang berfungsi sebagai penyambung antara dua benda kerja yang ingin
disambung. Prinsip kerja mesin las dengan menggunakan elektroda sebagai media
penyambung antara dua benda kerja dengan menggunkaan arus listrik sebagai media hantar
panas. Mesin gerinda adalah mesin yang digunakan memotong dan menghaluskan benda
kerja. Mesin Gerinda terdapat dua jenis yaitu mesin gerinda tangan dan mesin gerinda
duduk. Kedua alat itu memiliki meiliki fungsi sama namun, untuk gerinda duduk lebih
digunakan untuk memotong bahan kerja kayu dan besi. Berbagai alat yang telah disebutkan
diatas berfungsi sebagai penunjang dalam proses belajar untuk menerapkan teori yang telah
diterapkan di kelas.

5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat disampaikan untuk Laboratorium Mekatron.
Letaknya yang berada diluar Univertsitas Brawijaya, mengakitbatkan mahasiswa terbatas
untuk mengexplore Laboratorium Mekatron tersebut. Saran yang dapat penulis sampaikan
adalah untuk merawat dan menjaga alat alat yang berada laboratorim tersebut. Supaya alat-
alat tersebut dapat digunakan dalam jangka panjang. Saran selanjutnya adalah untuk
merawat laboratorium, agar ketika mahasiswa melakukan pratikum di Laboratorium
Mekatron tersebut merasa nyaman.
Terlepas dari kekurangan saran yang diberikan penulis diatas, penulis merasa
Laboratorium Mekatron sudah memenuhi strandart yang telah ditentukan. Namun tidak
menutup kemungkinan untuk meningkatkan kualitas yang ada di dalamnya, guna
menunjang pendidikan. Penulis berharap dengan penulis menuliskan saran diatas dapat
memberikan kontribusi kepada Laboratorium Mekatron untuk lebih baik lagi. Penulis
memohon maaf apabila ada kesalahan dalam menyampaikan informasi diatas.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Sitanggang N. Luthan P (2019). Manajemen Kewirausahaan Furnitur, Sleman, Deepublish.


Winarno E (2016). Teknik Menggunakan Perkakas Tangan(kerja bangku), Sleman, Deepublish
Suhana A (2015). Membuat Perangkat Air Siap Minum, Jakarta, Puspa Terampil.
Suripto S. (2011). Perancangan Alat Bantu Las Listrik Dengan Teknik Pengelasan Dua Sisi
Berdasarkan Prinsip Ergonomi, Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sutopo, Paryanto, Ardian A, Marwanto A. Rancang Bangun Universal Cylindrical Grinding
Attachment Sistem Modul Pada Mesin Bubut Manual,vol 3 no 1, hh 43.
Sulistyarini D, Novareza D, Darmawan Z. (2018) Pengantar Proses Manufaktur Untuk Teknik
Indutri, Malang, UB Press.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ok DDM
    Ok DDM
    Dokumen14 halaman
    Ok DDM
    Muhammad Apri
    Belum ada peringkat
  • TSAL Asli
    TSAL Asli
    Dokumen14 halaman
    TSAL Asli
    Muhammad Apri
    Belum ada peringkat
  • TM Bab Iii
    TM Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    TM Bab Iii
    Muhammad Apri
    Belum ada peringkat
  • TM Redoks
    TM Redoks
    Dokumen8 halaman
    TM Redoks
    Muhammad Apri
    Belum ada peringkat