Multi: Stui) I Dwdm-Rof Untuk Transmisi Sinyal Teknologi Nirkabel
Multi: Stui) I Dwdm-Rof Untuk Transmisi Sinyal Teknologi Nirkabel
t'''3Fakultas
Elektro dan Komunikasi,, Institut Teknologi Telkom
lleanna.vidva@smail. com, 2alv@stttelkom.ac.ido 3ern@stttelkom.ac.id
Abstrak
Perkembangan teknologi telekomunikasi secara pesat, termasuk teknologi akses nirkabel seperti WiMAX'
Wi-Fi, dan WCDMA memungkinkan tiap area mengakomodasi bermacam-macam ienis teknologi
tersebut Multi teknologi yang ada dapat ditransmisikan secara bersama-sama dalam I link Jiher optic
sehingga fiber optic yang memiliki kapasitas yang besar tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penggabungan multi teknologi tersebut dilakukan dengan feknik multiplacing-demultiplexing
menggunakan DWDM-RoF. Teknik ini harus dilakukan dengan tetap memperhatikan spesifikasi sistem
masiog-masing agar dapat menghasilkan kineria yang maksimal. Pada penelitian ini dilakukan
pemodelan dan simulasi transmisi 3 jenis teknologi wireless &ccess yaitu Wi-Fi' WiMAX' dan WCDMA
d*ogan teknik DWDM-RoF dengan melibatkan gangguan-gangguan yang terjadi pada proses transmisi,
yaiti noise RIN pada laser, loss parda multiplexer dan demultiplexer optik, atenuasio dispersi, scattering,
dan four wave mixing padr tink tiher optic. Selain itu, juga memperhitungkan noise yang mengganggu
padt photodetector dipenerima, yaita surface dark euwent, Ieakage dark current dan muttiplicatian noise.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa panjang ftber optic 40 km - 100 km mempengaruhi Eb/I{0 yang
dibutuhkan untuk mencapai BER tertentu. Makin pnnjaing jibe4 makin besar Eb/N0 yang dibutuhkan.
Pada jarak 100 km, performansi WiMAX menurun secara drastis dibandingkan WCDMA dan Wi-Fi.
Performansi sistem secara keseluruhan dibatasi oleh performansi sistem WiMAX. Untuk pengujian
terhadap teknologi WCDMA, Wi-Fio dan WiMAX dengan DWDM dengan 3 panjang gelombang dan non
DWDM memberikan perbedaan Eb/N0 yang tidak signifikan untuk mencapai BER tertentu. Dari
simulasi juga diketahni bahwa gangguan seattering memberikan pengaruh yang paling besar bagi
WCDMA' Wi-Fi, dan W|MAX jika dibandingkan pengaruh lainnya padalibet optic.
Kata Kunci: DWDM, RoF, WCDMA, Wi-Fi, WiMAX, absorpsi, dispersi, scafiering, FWM' akses nirkabel
Abstract
The rapid development of telecommunication technologies such as WiMAX' WCDMA, and Wi-Fi has
enabled any locality to accommodates some kind of technology. Several technologies in fact can be
transmitfed in a single fiber optic, so that fiber optic with big capacity can be used optimally. Technologies
are bundled with multiplexing-demultiplexing techniques. Notice that system specification must be good
in order to produce the maximal performance. In this rsse&rch, simulation and modelling were conducted
to transmit 3 kinds of wireless access technologies, i. e. WCDMA, Wi-Fi, and WiMAX with DWDM-RoF
technique, including transmission interferences from RIN (on laser), multiplexer and demultiplexer losses,
attenuation, dispersion, scattering, and four wave mixing in fiber optic link" Noises in photodetector, such
as surface dark currento leakage dark current and multiplication noise were also taken into account. The
simulation result showed that fiber optic length of 40-100km inlluenced the required Eb/N0 to reach
certain value of BER. The longer fiber optico the bigger Sb/N0 needed. In fiber optic length of 100 km'
performance of WiMAX had a significant decrease compared to WCDMA and Wi-Fi. The overall system
performance was limited by WiMAX performance. Experiment on WCDMA, Wi-Fi' and IViMAX with
DWIIM and non DWDM techniques showed that both performances were not signilicantly different.
Another result from simulation showed that scattering gave biggest influence to WCDMA' Wi-Fi and
WiMAX systems, compared to other effects in fiber optic.
Keywords: DWDM, RoF, WCDMA' Wi-Fi, WiMAX, absorptiono dispersiono scattering, FWM, wireless
access
Studi Penerapan DWDM-RoF unfukTransmisi Sinyal Multi Teknologi Akses Nirkabel lleanna Vidya Yovital
25
mana jadngan yang berkapasitas besar ini belum 2.5 ll/idebund Code Division Multiple Access
dimanfaatkan secara efisien. Dari seluruh kapasitas (wcDMA ) [131
yang tersedia baru digrmakan sebagian kecilnya saja.
Untuk meningkatkan efrsiensifiber optic yang W-CDMA merupakan sistem DS-CDMA,
telah tersedia namun tetap mempertimbangkan dimana bit informasi aser disebarkan melalui suatu
bahwa setiap daerah mungkin saja tidak hanya bandwidth yang lebar dengan earame-multiply data
menggunakan I jenis teknologi saja, maka dilakukan user dengan bit-bit quasi random yang disebut clrp
penelitian untuk mengetahui performansi teknologi yang berasal dari kode sebaran CDMA. pada
DWDM-RoF, di mana multi teknologi yang ada, dasarnya bandwidth pembawa yang lebar
dalam hal ini WiMAX, Wi-Fi, dan WCDMA mendukung pelayanan untuk aser dengan kecepatan
ditransmisikan secara bersama-sama dalam I link data yang tinggi dan juga mempunyai kelebihan *
Jiber optic sehingga fiber optic yang memiliki kelebihan tertentu seperti mu ltipath d iv ers ity. Intinya
kapasitas yang besar tersebut dapat dimanfaatkan operator jaringan bisa menyebarkan carrier sebesar
secara optimal. Penelitian ini turut memperhatikan 5 MHz untuk menambah kapasitas. Teknologi ini
gangguan-gangguan yang terjadi selama transmisi di dipakai sebagai sebuah standar oleh ITU dengan
fiber optic. nama "IMT-2000 direct spread.,' Teknologi ini
digunakan dalam 3G-UMTS dengan kecepatan data
2. Radio over Fiber dan TeknologiNirkabel mencapai 2 MBps (indoor), dan 384 Kbps (outdoor)
yang dapat melayani pengiriman voice, data, dan
2.1 Radio over Fiher video untuk layanan mobtle intemet.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan TELEKOIIIUNIKASI, Juni 2011, vol. 16" No. l
26
3.2 SistemWi-Fi
3.3 SistemWiMAX
Sistem WiMAX yang dirancang dalam
penelitian ini sesuai dengan blok sistem pada
Gambar 5, dan parameter sistem dapat dilihat pada
Tabel3.
Studi penerapan DWDM-RoF untuk Transmisi Sinyal Multi Teknologi Akses Nirllabel lleanna Vidya Yovital
27
isotafiot 45 dB
Loss cunedor l17l 75 dB
Lws nacrobedino f1l dB --- -
Renair Manin l17l dB I
j***urouar*
toss Spl,bing {sef,bp 70 k/rJ
TlR]
0,1 dB
'--- j
j
Ravloifi
Scatlerho 16l
FatrWaveMirtn Melibatkan 3 panjang l_
Paniano J?ber
nCnmhend
40:50: 60: 70: 80: 90: 100 km L"*j
Gambar 9. Flowchart Simulasi Pengaruh
Gangguan pads FO
t
1) Absorpsi
T--=---t-::-*-1
ta"aw,itue*l
2) Loss cannector
I FEi/No
;. l 3) Ioss macrobmding
| .'l
4) Repair margin
L\
i
5) Ioss splicing
t-i:l_,
"-: 6) Dispersi laomatik
7) Scatterircg
Gambar 7. Ftowehart Simulasi 8\ Four wave mixing
Perubahan Panjang Fiber Optic d. P adad emu ltip I ex er optrk:
1) Insertinn loss
ffir.-'.3
\i',-.,r:.:lJ
2) Adjacent channel isolation
3'; Non-adj acent chqnnel isolation
n
--- _-J
\il I----- --- - -- -i e. Pada photadetectori noi.se photodetector yzng
--'tA
t
-r)
I
i:
\-/
!
)
mencakup sudace dark current, Ieakage dark
cltrr e nt, dan multiplikasi.
i::=!- .-=t-:,
L-:1
I
]
,*;.;
ii-€ffai
==:{:..-
!wlr"t i
penelitian ini, yaitu:
i iiFqry j
; ::-:-
!t=:=.::.-1=:n::-=i::=i:::5
:!
ii:j:::.:.:::=]'::::.t:.: ::
*
j
:i:i
Skenario I dilakukan untuk melihat performansi
: I0 sistem DWDM-RoF berdasarkan perbedaan
=Y
i-(= =:..\ NO-.-Eg,h\
-\;*u:-,2
\.'-
panlang Jiber optic. Dalam hal ini, akan
dianalisis performansi sistem unfuk panjang Jiber
t- i-t-
YES
I: YEs
- -t
L;=;= E:- 40 kn\ 50 km, 60 km, 70 km, 80 km, 90 km, dan
rei
:=-.i
[l:*E.!|aSq.l
f::-:--:*.1!f-$dr.:j
i ,+q.€el 100lan.
€ r .r :--:i
1
ffi SER El'afCg u*r* WCgi{A 9wqd drui wti|$t4 4.4 Hasil Simulasi Pengaruh DWDM
Studi Penerapan DWDM-RgF untuk Transmisi Siny*l Multi Teknologi Alses Nirkabel llearna Vidya Yovital
t
Gr* St!+ Ebf{o q** WF f,rl,vtad tu le,ir#*il yang dilakukan hanya mentransmisikan DWDM
dengan 3 panjang gelombang saja sehingga output
sistem tidakjauh berbeda dengan output sistem saat
hanya ada WCDMA saja yang ditransmisikan.
Mulai BER 10-a'a ke atas, grafik menunjukkan pola
yang sedikit berbeda, dimana WCDMA DWDM
membutuhkan EbA{0 yang lebih kecil daripada
WCDMA non DWDM.
dB dan WiMAX membutuhkan Eb/N0 sebesar 4 dB' Eb/hl0 * 11-14 dB untuk WCDMA' 10-13 dB
Pengaruh terhadap WCDMA dan Wi-Fi tidak untukWiMAX dan 18-20 dB untukWi-Fi'
sebesar pengaruh oleh multiplexer dan demultiplexer 3. WCDMA membutuhkan EbAIO yang paling
serta RIN. Pada WiMAX, EbA{0 yang harus rendah, disusul kemudian WiMAX dan Wi-Fi
disediakan meningkat jika dibandingkan pengaruh 2 untuk mencapai nilai BER yang sama pada
gangguan sebelumnYa. panjangfiber kurang dari 100 km.
Pengaruh /oss karena macrobending, repair +. Sistem WiMAX lebih baik daripada WCDMA
margin, konektor dan splicing bagi Wi-Fi dan untuk EbN0 + 10 dB dan jarak kurang dari 50
WiMAX mirip dengan pengaruh karena RIN' km.
Namun, bagi WCDMA Pengmuh loss ini 5. Sistem WiMAX membutuhkan EbA{0 yang
menyebabkan sistem harus menyediakan EbA{O paling besar dibandingkan WCDMA dan Wi-Fi
yaog teUit't tinggi dibandingkan EbA{0 yang harus padapanjang fiberyanglebihbesar dari 100 km'
Nitai yang dibuhrhkan pada sistem
hr*IAuik* untuk *etcapai BER 10€ jika mendapat O. EbA-10
WCDMA, WiMAX, dan Wi-Fi dengan DWDM-
pengaruh nofu'e RIN, gangguan di multiplexer dan
demultiplexero serta pengaruh absorpsi'
RoF untuk transmisi 3 panjang gelombang
Jika hanya mendapat gangguan karena dispersi ' dengan spasi kanal 100 GHz tidak jauh berbeda
kromatik, WCDMA membutuhkan Eb/l{O 3,6 dB, dengan sistem Yang tanPa DWDM.
Wi-Fi membutuhkan EbA{0 sebesar 6,2 dB dan 7. Gangguan akibat scattering paling signifikan
WiMAX membutuhkan EbAf0 4 dB' Bagi Wi-Fi dalam mempengaruhi kinerja sistem DWDM-
dan WiMAX, pengaruh yang dirasakan hampir sama RoF untuk transmisi 3 panjang gelombang.
dengan pengaruh
-dispersi
karena absorpsi, tetapi pada
WCbMA, kromatik mernberikan pengaruh Daftar Pustaka
lebih besar. Andrews, Jefti., Arunabha Ghosh, Rias
Jika hanya mendapat gangguan karena lll
Muhamed, "Fundamentals of WLMAX'
scattering untuk mencapai BER 10-', WCDMA Prentice Hall", America, 2007.
membutuhkan EbA{0 5.16 dB, Wi-Fi membutuhkan Febrizal, "Evaluasi Kineria Sistem OFDM -
EbN0 sebesar 11,83 dB dan WiMAX t2l
RoF", Institut Teknologi Bandung, 2009.
membutuhkan Eb/NO 7,6 dB. Pengaruh ini paling Francisca, M., C. Jaime, R. Antonio, P'
t3l
besar dirasakan dibandingkan pengaruh yang Valentin, M. Alejandro, Z' David, M. Javier,
lainnya. "Transmission of IEEE802.16d WiMAX
Pengaruh Four lYave Mixing menyebabkan
Signals over Radio'over-Fibre IMDD Link",
WCDMA harus menyediakan EbN0 ^sebesar 2,77 Valencia (SPain), 2007.
dB untuk mencaPai BER 10-', WiMAX t4l Harliza, Siti, "simulation Of lilcdma Radio
membutuhkan EbAl0 3,86 dB dan Wi-Fi Over Fiber Technology", University
membutuhkan EbA{0 6,27 dB. FWM memberikan Technology MalaYsia, 2007.
pengaruh yang hampir sama dengan pengaruh Hong Bong Kim, "Radio over Fiber Based
macrobending, repair margin, dan /oss coftnector
t5]
Network Architectur", Von Der Fakult"at IV -
terhadap WiMAX dan Wi-Fi. Elektrotechnik und Informatik -der
Pengaruh photodetector menyebabkan Technischen Universit'at Bedin.
WCDMA harus menyediakan EbA{0 2,89 dB, Keiser, Gerd, "Optical Fiber Communication",
WiMAX 3,72 dB dan Wi-Fi 6,05 dB' Selisih EbA{0
16l
McGraw Hill, SingaPore, 2000.
yang harus disediakan oleh Wi-Fi dan WiMAX Laude, Pierre, "DWDM Fundamentals,
maklin kecil untuk BER 10-3 ke atas, hingga BER
l7l
Components, and Applications", Artech
10-5'?.
House, London,2002.