NAMA KELOMPOK :
FAKULTAS EKONOMI
EKONOMI BISNIS
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah beserta keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini memuat tentang bagaimana kita mengetahui tentang penting nya sebuah
perencanaa terhadah perusahaan. Materi yang terdapat dalam makalah ini disusun dari berbagai
sumber pustaka seperti yang terlihat pada daftar pustaka.
Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan dalam penyusunan, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan atau kesalahan didalamnya baik dari
segi isi maupun bahasa. Semoga segala aktivitas keseharian penulis dan pembaca mendapat berkah
dari Allah SWT dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB 1
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam negeri ke
wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Hutabarat,
1989:306). Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam masyarakat dan
mengirimkan ke luar negeri yang sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan
pembayaran dengan valuta asing. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi
yang kita miliki kepada bangsa lain atau Negara asing, dengan mengharapkan pembayaran
dengan valuta asing (Amir M.S., 2004: 1).
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar
wilayah pabean suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Ashar dan
Amirullah, 2002:1). Adapun tujuan ekspor (Amir M.S, 2004: 101).
a. Meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk
memperoleh harga jual yang lebih tinggi.
b. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan asar domestik (membuka pasar
ekspor)
c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang.
d. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam
persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”
e. Transfer ilmu pengetahuan dari tekhnologi
Dalam sistem pembayaran tunai yang tercakup pada perdagangan ekspor ini juga
menggunakan dokumen mendukung kelancaran sistem pembayarannya, sedangkan
beberapa macam jenis dokumen ekspor sebagai berikut (Purnamawati dan Fatmawati,
2013 :97) :
a. Letter Of Credit (L/C)
c. Invoice
Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga
dari barang-barang tersebut.
e. Airway Bill
Tanda terima barang yang akan dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu.
f. Packing List
Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipack, dibungkus diikat peti,
kaleng, kardus yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh bea cukai.
h. Inspection Certificate
Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent surveyor, juru
pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah dan dikenal oleh
perdagangan internasional.
i. Marine and Air Insurance Certificate
j. Certificate Of Quality
Sertifikat ini merupakan syarat keterangan yang menyatakan tentang mutu barang
yang diekspor.
1.3 Produksi
1.3.1. Pengertian Proses Produksi
Proses adalah suatu kegiatan yang melibatkan manusia, mesin dan metode untuk
membentuk bahan baku menjadi produk jadi atau barang setengah jadi (Handoko, 1990:
25). Proses adalah cara metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada dirubah untuk memperoleh suatu hasil
(Assauri, 1993: 65). Proses adalah sebagai cara, metode maupun teknik untuk
penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu (Ahyari, 1994: 12). Sedangkan
produksi menurut Assauri, 1993: 65) adalah proses kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau
manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam misalnya faedah bentuk, faedah waktu,
faedah tempat, serta kombinasi dari faedah-faedah yang sudah disebutkan (Ahyari,
1994: 6).
Proses produksi menurut Assauri (1993: 65) dapat diartikan sebagai cara,
metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga, mesin, bahan-bahan dan dana) yang
ada. Sedangkan pengertian proses produksi menurut Ahyari (1994: 65) adalah sutu
cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru
dilaksanakan dalam perusahaan.
1.3.2. Jenis Proses Produksi
Ditinjau dari arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses proses
produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produksi akhir dalam perusahaan yang
bersangkutan, jenis proses produksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu (Ahyari, 1994: 72) :
Proses produksi terus menerus ini sering disebut dengan proses produksi
kontinyu. Pada proses produksi terus menerus ini terdapat pola atau urutan yang pasti
dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang
bersangkutan. Pola atau urutan pelaksanaan produksinya akan selalu sama antara
pelaksanaan produksi pada waktu yang lalu (periode yang telah lalu), pada saat
sekarang dan pada waktu yang akan datang. Umumnya akan memproduksi
produk standar, dimana variasi produk adalah relatif kecil apabila dibandingkan
dengan jumlah unit dari pokok yang dihasilkan.
Proses produksi terputus putus ini sering disebut dengan proses produksi
intermetten. Pada proses produksi terputus-putus ini akan terdapat beberapa pola
atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Pola atau
urutan pelaksanaan produksi yang dipergunakan pada hari ini, akan berbeda dengan
pola atau urutan yang dipergunakan pada bulan lalu. Umumnya produk yang baru
diproduksikan cenderung mempunyai variasi yang tinggi, apabila dibandingkan
dengan jumlah unit dari produk yang dihasilkan.
a. Pemasaran
Tahap 5 Tahap 3
Peluncuran Perancangan
Produk Tahap 4 Rinci
Pengujian dan
Perbaikan
c. Manufaktur
a. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap
menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari
produknya.
b. Memperbaiki lini produk. Semua ditujukkan untuk menawarkan lebih banyak alternatif
pilihan kepada pembeli tentang produknya.
c. Menambah model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada
produknya.
d. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara
biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang
adalah tidak pasti.
e. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap
mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru, demikian juga
fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.
yaitu :
Tenaga kerja manusia merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki
oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah mahluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuannya.
Peranan mesin dalam zaman modern ini tidak dapat diragukan lagi, mesin
dapat membantu manusia dalam pekerjaannya, mendefinisikan waktu bekerja untuk
menghasilkan sesuatu sehingga memperoleh keuntungan yang lebih banyak dan baik.
Faktor material ini sangat penting, karena manusia tidak dapat melaksanakan
tugasnya tanpa dukungan kelengkapan alat. Sehingga dalam proses pelaksanaan
suatu kegiatan organisasi tertentu perlu disiapkan bahan perlengkapan apa-apa saja
yang sedang dibutuhkan.
4) Money (Uang)
Dalam dunia modern, uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai
sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan selain manusianya. Pengaruh dan
peranan uang dalam pergaulan manusia telah dipahami kita bersama. Uang
digunakan sebagai sarana manajemen dan harus digunakan sedemikian rupa agar
tujuan yang di inginkan bisa tercapai dengan baik, sehingga tidak memelukan uang
yang begitu besar.
5) Methode (Sistem atau cara untuk mencapai tujuan)
Cara melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai kerja (metode) yang
tepat sangat menentukan kelancaran jalannya roda manajemen dalam suatu
organisasi. Sebab, dengan cara atau metode yang ditata dengan baik, maka akan
menghasilkan produk yang baik pula sehingga tujuan bisa tercapai dengan efektif
dan efisien.
Tahap-tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan
Keller (2009: 306), yaitu :
a. Penciptaan Ide
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk
baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan teknik
yang menghasilkan kreaktivitas. Untuk menghasilkan arus ide-ide baru yang
berkesinambungan, perusahaan harus dengan agresif menggali banyak sumber-
sumber gagasan.
b. Penyaringan Ide
Setelah mencetuskan atau menciptakan sejumlah besar gagasan atau ide, maka
tahap selanjutnya adalah menyaring sejumlah gagasan yang baik dan menyisahkan
gagasan tersebut untuk kemudian disesuaikan dengan sumber daya perusahaan.
Gagasan yang telah lolos dari penyaringan menjadi satu konsep produk yang
akan dikembangkan dan dilakukan pengujian. Pengembangan konsep tugas pemasar
adalah mengembangkan
gagasan ini menjadi alternatif konsep produk, mengetahui sejauh mana konsep
menarik perhatian konsumen dan memilih konsep yang terbaik. Pengembangan dan
pengujian konsep ini harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat di ketahui
reaksi dari para pelanggan terhadap setiap jenis produk baru tersebut.
Setelah uji konsep sudah berhasil, kemudian manajer produk baru akan
mengembangkan rencana strategi tiga bagian awal untuk memperkenalkan produk
baru ke pasar yaitu :
1) Bagian pertama
2) Bagian kedua
Mengisarkan rencana harga produk, strategi distribusi dan anggaran
pemasaran yang direncanakan selama tahun pertama.
3) Bagian ketiga
e. Analisis Bisnis
f. Pengembangan Produk
Jika konsep produk dapat melewati ujian bisnis, konsep ini berlanjut ke
litbang untuk dikembangkan menjadi suatu produk fisik. Selanjutnya ke bagian
produksi untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik.
g. Pengujian Pasar
Setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk siap
dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. Dalam pengaturan
autentik, pemasar dapat mempelajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana
konsumen dan penyalur bereaksi untuk menangani, menggunakan, dan membeli
kembali produk.
h. Tahap Komersialisasi
pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan
perencanaan pemasaran yang bagus.
Keberanian mengambil keputusan itu sangat tergantung pada visi manajemen puncak
setiap perusahaan.
2. Menentukan komoditi yang akan diekspor
Para ekonomi menyebutkan bahwa komoditi yang mempunyai daya saing yang
tinggi adalah komoditi yang mempunyai keunggulan mutlak, keunggulan komperatif,
dan keunggulan kompetitif. Dengan demikian penentuan komoditi yang akan diekspor
merupakan langkah strategis yang penting pula diambil, sebelum melakukan ekspor.
4. Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta menentukkan
calon mitra usaha sebagai saluran pemasaran.
Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki. Selain
itu perlu pula diperhatikan kebiasaan yang ada dikalangan segmen pasar yang dipilih.
Pasar internasional adalah pasar yang penuh dengan persaingan. Persaingan antar
pengusaha dari mancanegara, yang memperdagangkan komoditi yang sama, disegmen
pasar yang sama, dinegara yang sama pula. Oleh karena itu strategi operasional akan
diterapkan di negara
tujuan ekspor, maka cara yang paling efektif adalah dengan mengikutsertakan mitra
dagang kita yang ada di negara tujuan itu, yang lebih banyak mengetahui kondisi
persaingan setempat.
Sebelum menentukkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki,
sebaiknya kita mempelajari dengan seksama peta pemasaran dari suatu komoditi
tertentu. Cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah dengan mengumpulkan data
impor dari komoditi yang direncanakan untuk diekspor.
Mengumpulkan secara nyata nama dan alamat lengkap dari media promosi yang
dipilih, khususnya yang berada di wilayah negara sasaran ekspor. Perlunya nama dan
alamat lengkap ini untuk memudahkan melancarkan kegiatan promosi dari komoditi
kita.
9. Menyiapkan brosur dan price list
Supaya calon pembeli mengenal barang yang kita ekspor, bila mungkin calon
pembeli dikirimi contoh barang atau komoditi yang dimaksud. Selain brosur, kita
perlu pula mempersiapkan daftar harga barang sebagai catatan harga umum agar calon
pembeli dapat mempertimbangkan harga tersebut dibandingkan dengan harga komoditi
serupa dari negara lain.
10. Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan kepada berbagai
badan promosi dan calon pembeli
Dengan adanya promosi dapat juga dilakukan dengan membuat surat perkenalan
yang dikirimkan kepada asosiasi importir di negara tujuan ekspor, atau atase
perdagangan asing serta calon pembeli lainnya. Surat perkenalan itu dilengkapi dengan
brosur dan daftar harga dari komoditi yang kita perkenalkan.
1.6 Peraturan pemerintah tentang Ekspor
Peraturan menteri perdagangan (permendag) Nomor 111 Tahun 2018 tentang ketentuan
dan tata cara pembuatan deklarasi asal barang (Origin Declaration) untuk barang ekspor asal RI.
DAB(Deklarasi asal barang) memiliki fungsi yang sama dengan surat keterangan asal (SKA)
yang dapat digunakan oleh eksportir untuk memperoleh fasilitas pengurangan atau pembebasan
tarif bea masuk ataupun untuk menunjukan asal barang dari indonesia.
Dengan berlakunya permendag Nomor 111 tahun 2018, permendag sebelumnya yaitu pemendag
nomor 23 tahun 2015 tentang perubahan atas permendag N0.39/M-DAG/PER/8/2013 tentang
ketentuan sertifikasi mandiri (Self Certification), dalam rangka proyek percontohan kedua untuk
pelaksanaan sistem sertifikasi mandiri, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.