Anda di halaman 1dari 2

E.

APLIKASI BIOREMEDIASI POLUTAN OLEH ALGA

Pengaplikasian bioremediasi dalam penanganan polutan organik dan anorganik telah


banyak dilakukan oleh peneliti seluruh dunia, antara lain:

1. Aplikasi pada Limbah Organik

Pengolahan Limbah organik dapat dilakukan dengan bioremediasi alga,salah satu


spesies alga yang bisa digunakan dalam bioremdiasi adalah Spirogyra sp.Salah satu
penelitian bioremediasi Spirogyra sp adalah Penelitian yang dilkakukan Apriadi dkk.
(2014).
”fitoremediasi limbah budidaya sidat menggunakan filamentous alga spirogyra
sp.”

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi dari filamentous algae


(Spirogyra sp.)sebagai agen bioremediasi dalam mereduksi kandungan bahan organik
limbah budidaya sidat.Diperoleh hasil bahwa penurunan konsentrasi bahan organik
menggunakan Spirogyra sp. berlangsung efektif hingga hari keenam. Spirogyra
sp.mampu mentolelir limbah budidaya sidat pada dosis limbah 25% dan
50%.Spirogyra sp. Pada perlakuan dosis limbah 50% memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam menurunkan bahan organik limbah budidaya sidat.Kemampuan alga
dalam mengadsorbsi limbah organik juga telah dibuktikan oleh Ibrahim dkk. (2012)
dalam penelitian yang berjudul ”Pemanfaatan Rumput Laut Sargasum Sp. Sebagai
Adsorben Limbah Cair Industri Rumah Tangga Perikanan”

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan Sargassum


sebagai adsorben, pengaruh modifikasi kimia pada rumput laut Sargassum dan bobot
adsorben yang digunakan terhadap kemampuan mengadsorbsi limbah cair
perikanan.Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yaitu modifikasi optimum yang
mampu menurunkan kadar COD limbah cair industri rumah tangga perikanan adalah
modifikasi menggunakan asam. Sargassum sebagai adsorben limbah cair industri
rumah tangga perikanan berfungsi dengan baik pada bobot 1,0-2,0 gram dalam 100
mL limbah cair. Bobot adsorben secara umum yang paling efektif dalam menurunkan
beban limbah cair industri rumah tangga perikanan adalah pada bobot 1,0 gram dalam
100 mL limbah cair. Penggunaan 1,0 gram Sargassum modifikasi asam dapat
menjadikan warna limbah cair menjadi agak bening, menurunkan pH menjadi 4,84,
menurunkan nilai kekeruhan menjadi 245 NTU, nilai TSS sebesar 851,7 mg/L dan
nilai COD sebesar 720 mg/L.

2. Aplikasi pada Limbah Anorganik

Limbah anorganik seperti logam berat bersifat non-biodegradable. Oleh karena itu
perlu upaya penanganan maupun pencegahan terhadap bahan pencemar tersebut.
Pengolahan limbah secara fisiko kimiawi dinilai mahal, menurunkan biodiversitas,
banyak lumpur yang dihasilkan, dan kurang efektif pada konsentrasi logam di bawah
50 mg/l. Bioremediasi merupakan salah satu metode perbaikan lingkungan yang lebih
ramah lingkungan karena menggunakan agen hayati seperti alga.Salah satu jenis alga
yang banyak digunakan dalam bioremediasi adalah Chlorella vulgaris Beijerinck yang
termasuk kedalam golongan mikroalga bersel satu yang banyak tumbuh di perairan
tawar dan laut, telah dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pakan, suplemen,
biofuel dan bioremediasi (Purnawati dkk, 2015).

Salah satu penelitian tentang Chlorella vulgaris Beijerinck untuk bioremediasi adalah
penelitian yang dilakukan Purnawati dkk. (2015) dengan judul Potensi Chlorella
vulgaris Beijerinck dalam remediasi logam berat Cd dan Pb skala laboratorium.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi C. vulgaris sebagai agen bioremediasi
terhadap cemaran logam berat Cd dan Pb skala laboratorium. Hal yang diamati dalam
penelitian tersebut adalah pola pertumbuhan populasi C. vulgaris, persentase
penurunan logam Cd dan Pb oleh C. vulgaris, besarnya akumulasi logam dalam C.
vulgaris, serta nilai Bioconcentration Factor (BCF). Berikut grafik Prosentase
penurunan kandungan ion logam berat Pb dan Cd pada medium oleh C. vulgaris pada

hari ke-76

Berdasarkan Gambar 47 tersebut terbukti bahwa C. vulgaris mampu menurunkan


konsentrasi ion Cd dan Pb dalam perairan. Prosentase penurunan konsentrasi ion Pb
dalam media kontrol, 1 ppm, 3 pm, dan 5 ppm berturut-turut 70%, 80%, 62%, dan
52% sedangkan dalam media Cd pada konsentrasi serupa berturut-turut 67%, 79%,
56%, dan 51%. C. Vulgaris mampu mengakumulasi Cd lebih besar dari pada Pb.
Berikut adalah grafik penurunan logam oleh C. Vulgaris.

Anda mungkin juga menyukai